Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tujuan Umum Untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan PABU Tujuan Khusus Berkaitan dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan
Keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence) Kelengkapan (completeness) Hak dan kewajiban (right and obligation) Penilaian atau alokasi (valuation or allocation) Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure)
Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva atau hutang suatu perusahaan benar-benar ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang tercatat benar-benar terjadi selama periode tertentu Pada asersi ini, auditor memperhatikan kemungkinan adanya overstatement
Asersi ini berhubungan dengan apakah semua transaksi atau semua rekening yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya Pada asersi ini, auditor memperhatikan kemungkinan adanya understatement
Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak perusahaan dan hutang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu
Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya
Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya
Pengertian Bukti Audit Bukti yang diperoleh auditor selama audit untuk mendukung pendapatnya atas kewajaran laporan keuangan Terdiri dari: 1. Data Akuntansi 2. Informasi Penguat (corroborating information)
Bukti audit sebagai setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. sangat bervariasi sesuai dengan kemampuannya dalam meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan pekerjaan auditor independen sebagian besar usaha untuk mendapatkan terdiri dari & mengevaluasi bukti audit memberikan pendapat atas laporan keuangan
Unsur Standar Pekerjaan Lapangan Ketiga adalah: 1. Kecukupan bukti 2. Kompetensi bukti 3. Dasar yang memadai atau rasional 4. Tipe bukti 5. Prosedur untuk pengumpulan bukti
Kuantitas bukti audit kecukupan bukti (sufficiency of evidence) diukur terutama oleh ukuran sampel yang dipilih auditor (kuantitas bukti audit) Faktor yang mempengaruhi: 1. Materialitas dan risiko audit 2. Faktor ekonomi 3. Ukuran dan karakteristik populasi
Secara umum diperlukan bukti audit dengan jumlah yang cukup banyak untuk rekening dalam laporan keuangan yang material, dibandingkan dengan rekening yang tidak material Semakin rendah tingkat risiko audit yang dapat diterima auditor, semakin banyak bukti audit yang diperlukan
Auditor harus mempertimbangkan apakah setiap tambahan waktu dan biaya untuk menghimpun bukti seimbang dengan keuntungan atau manfaat yang diperoleh melalui perolehan bukti yang meyakinkan
Semakin besar populasi maka semakin besar jumlah sampel bukti audit yang harus diambil dari populasinya Semakin besar variabilitas item populasi, maka maka semakin besar jumlah sampel bukti audit yang harus diambil dari populasinya
Kualitas bukti audit Faktor yang mempengaruhi: 1. Kompetensi data akuntansi Efektivitas Struktur Pengendalian Intern 2. Kompetensi informasi penguat a. Relevansi b. Sumber bukti audit c. Ketepatan waktu d. Obyektivitas
Adalah bukti yang tepat digunakan untuk suatu maksud tertentu Misalnya pengamatan fisik persediaan yang dilakukan auditor relevan digunakan untuk mengetahui keberadaan persediaan (asersi keberadaan) tetapi tidak relevan untuk menentukan apakah persediaan tersebut benar-benar dimiliki perusahaan (asersi hak dan kewajiban)
Bukti yang diperoleh auditor secara langsung dari pihak luar perusahaan yang independen merupakan bukti yang paling dapat dipercaya dibandingkan dengn bukti yang dihasilkan dan diperoleh dari dalam perusahaan
Berhubungan dengan tanggal pemakaian bukti tersebut Bukti yang diperoleh dekat dengan tanggal laporan posisi keuangan (neraca) lebih kompeten dibandingkan dengan bukti yang diperoleh jauh hari sebelumnya
Bukti yang obyektif lebih dapat dipercaya dan kompeten daripada bukti subyektif
Tipe data akuntansi 1. Struktur Pengendalian Intern 2. Catatan akuntansi, misalnya jurnal, buku besar, buku pembantu, dll
Tipe informasi penguat: 1. Bukti fisik, 2. Bukti dokumenter 3. Bukti konfirmasi 4. Perhitungan 5. Bukti lisan 6. Perbandingan dan rasio 7. Bukti dari spesialis
Bukti audit yang berupa fisik Diperoleh melalui inspeksi, penghitungan, observasi Berkaitan dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, penilaian atau alokasi
Inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji, atau seharusnya tersaji, dalam laporan keuangan. 1. dokumen internal adalah dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam organisai klien dan disimpan tanpa pernah disampaukan kepada pihak luar 2. dokumen eksternal adalah dokumen yang ditandatangani oleh seseorang di luar organisasi klien yang merupakan pihak yang melakukan transaksi, tetapi dokumen tersebut saat ini berada ditangan klien atau dengan segera dapat diakses oleh klien
Menggambarkan penerimaan respons tertulis atau lisan dari pihak ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan informasi yang diajukan oleh auditor Ada 3 jenis, yaitu: 1. Konfirmasi Positif 2. Konfirmasi Negatif 3. Blank Confirmation 4. Invoive Confirmation
Berasal dari penghitungan kembali oleh auditor, yang bersifat matematis dan kuantitatif Digunakan untuk membuktikan ketelitian catatan akuntansi klien
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia sehingga memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan
Mencakup penggunaan rasio dan perbandingan data klien dengan standar prestasi atau anggaran, trend industri, kondisi ekonomi umum Bukti ini menghasilkan dasar untuk menentukan kewajaran suatu pos tertentu dalam laporan keuangan dan kewajaran hubungan antar pos-pos dalam laporan keuangan
Merupakan bukti yang berasal dari sumbersumber eksternal perusahaan misalnya spesialis
Inspeksi Pengamatan (observation) Permintaan keterangan (enquiry) Konfirmasi Tracing (pengusutan, penelusuran): dokumen ke catatan Vouching (penelusuran, pemeriksaan bukti pendukung): catatan ke dokumen Penghitungan Scanning Pelaksanan ulang (reperforming)
Adalah catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai audit yang dilakukan sampai kesimpulan yang diperoleh Tujuan pembuatan kertas kerja pemeriksaan: 1. Pendukung utama laporan auditor 2. Sebagai referensi untuk pihak pajak, bank, klien 3. Bukti pelaksanaan standar auditing 4. Salah satu dasar penilaian asisten 5. Pedoman audit selanjutnya
Dari klien Dari analisa yang dibuat auditor Dari pihak ketiga
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan kertas kerja pemeriksaan: 1. Lengkap 2. Teliti 3. Ringkas 4. Jelas 5. Rapi
Program audit Working Trial Balance Ringkasan jurnal penyesuaian Skedul utama Skedul pendukung
Draft laporan audit Laporan keuangan auditan Ringkasan informasi bagi penelaah Program audit Laporan keuangan atau lembar kerja yang dibuat klien Ringkasan jurnal penyesuaian Working Trial Balance Skedul utama Skedul pendukung
Arsip permanen (permanent file), yaitu berisikan data yang bersifat historis datau berlanjut yang bersangkutan dengan audit saat ini. File ini menjadi sumber informasi yang kaya tentang audit yang terus penting adanya dari tahun ke tahun Arsip kini (current file), yaitu mencakup semua dokumentasi audit yang dapat diterapkan pada tahun yang diaudit. Ada satu set file permananen untuk klien dan satu file tahun berjalan untuk audit setiap tahun
Hubungan antar kertas kerja pemeriksaan Pemilikan dan penyimpanan kertas kerja pemeriksaan Pemberian indeks dan metoda indeks kertas kerja pemeriksaan