BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Juli 1983 (29 tahun, 304 hari), usia sekolah yang sudah cukup matang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 3 Cirebon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keterampilan membaca nyaring dengan pemahaman bacaan siswa kelas II SD

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antara kelas yang menggunakan LKS paperless dan kelas yang menggunakan LKS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Swasta, dengan Akreditasi Madrasah A. Madrasah ini dibawah Organisasi Penyelenggara Yayasan Majelis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian meliputi data nilai pretest, posttest, dan n-gain untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya cukup. 1. Tahun : SMEP N Wates

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Se-Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB III METODE PENELITIAN. semu (Quasi Experimental Research). Desain ini mempunyai kelompok kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penggunaan media CD interaktif terhadap minat dan hasil belajar dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

Perbedaan Hasil Belajar Fisika melalui Penerapan Metode Problem Solving dan Metode Konvensional di SMP Negeri Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

62 Purwanti, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Prestasi Belajar JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dalam pelaksanaan tes dan pengukuran diperoleh data pretest (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantiatif dengan jenis

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kritis matematika siswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu data kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. April 2017 sampai dengan Senin, 22 Mei 2017 di SMP Negeri 1 Manisrenggo.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan. Model pengembangan yang dipakai adalah modal Four-D yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Kabupaten Sleman. SMA ini beralamat di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP N 2 Kalasan merupakan sekolah yang beralamat di Kledokan, Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Visi SMP N 2 Kalasan yaitu: Membentuk insan yang bertakwa, berprestasi, beriptek, berbudaya, dan berwawasan lingkungan, sedangkan misi SMP N 2 Kalasan adalah sebagai berikut: a. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama. b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki seluruh warga sekolah. c. Mengembangkan budaya kompetitif bagi warga sekolah dalam upaya peningkatan prestasi. d. Meningkatkan kreatifitas seluruh warga sekolah dalam penguasaan teknologi. e. Menumbuhkan kesadaran seluruh warga sekolah untuk melestarikan dan mengembangkan budaya sendiri. f. Menciptakan suasana yang kondusif untuk keefektifan seluruh kegiatan sekolah. g. Menumbuhkan kesadaran seluruh warga sekolah untuk berperilaku dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. 76

77 h. Membudayakan pola hidup bersih dan sehat kepada seluruh warga sekolah. 2. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa kelas VIII SMP N 2 Kalasan dengan metode pembelajaran konvensional atau metode diskusi kelas teknik buzz group. Data pada penelitian ini diambil dengan menggunakan tes objektif atau dalam bentuk pilihan ganda. Tes dilakukan pada kelas yang menggunakan metode diskusi kelas teknik buzz group dan metode konvensional pada saat pre-test dan post-test, hal ini dilakukan untuk membandingkan hasil belajar antara metode diskusi kelas teknik buzz group dengan metode konvensional. Berikut penjelasan dari hasil penelitian: 1) Deskripsi Data Pre-test Subjek pada pre-test metode diskusi kelas teknik buzz group dan metode konvensional sebanyak 36 siswa. Setelah hasil penskoran terkumpul, kemudian data dianalisis dengan statistik deskriptif dan ujit. Untuk mempermudah proses analisis data dan untuk menghindari adanya kemungkinan terjadinya kesalahan, maka proses analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer SPSS for Windows 13.0. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka skor data pre-test pada

78 metode diskusi kelas teknik buzz group dan metode konvensional disajikan sebagai berikut: a) Skor Data Pre-test Metode Diskusi Kelas Teknik Buzz Group Metode diskusi kelas teknik buzz group merupakan metode yang diberikan treatment atau perlakuan hasil belajar dengan menggunakan diskusi kelas teknik buzz group. Sebelum diberikan perlakuan kepada siswa dalam metode diskusi kelas teknik buzz group ini, terlebih dahulu dilakukan pre-test. Berdasarkan hasil analisis statistik SPSS for windows 13.0 diperoleh rerata (mean) sebesar 6,17 dan standar deviasi 0,95. Selanjutnya penentuan kategorisasi berdasarkan pada nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) yang telah diketahui yaitu 4 dan 8, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal untuk kelas pre-test metode diskusi kelas teknik buzz group adalah 6,0 dan standar deviasi ideal adalah 0,67. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran kategorisasi. Kemudian analisis kecenderungan hasil belajar pada saat pretest dengan metode diskusi kelas teknik buzz group disajikan sebagai berikut:

79 Tabel 1. Kategorisasi Hasil Belajar Pre-test dengan Metode Diskusi Kelas Teknik Buzz Group Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%) Tinggi X 6,67 11 30,6 Sedang 5,33 X < 6,67 17 47,2 Rendah X < 5,33 8 22,2 Jumlah 36 100 (Sumber: data diolah, 2013) Distribusi kategorisasi untuk peningkatan hasil belajar pada kelas pre-test metode diskusi kelas teknik buzz group di atas disajikan pula dalam bentuk diagram pie berikut ini: Gambar 1. Diagram Pie Kategorisasi Pre-test Metode Diskusi Kelas Teknik Buzz Group Berdasarkan tabel dan diagram pie di atas, maka diketahui bahwa siswa kelas VIII F pada pre-test metode diskusi kelas teknik buzz group mayoritas hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam kategori sedang sebanyak 17 siswa atau 47,2%. Sisanya dalam kategori tinggi sebanyak 11 orang atau 30,6 %, dan untuk kategori rendah sebanyak 8 orang atau 22,2%.

80 b) Skor Data Pre-test Metode Konvensional Berdasarkan hasil analisis dengan subjek 36 siswa diperoleh rerata (mean) sebesar 6,15 dan standar deviasi 0,93. Skor maksimal sebesar 8,00 sedangkan skor terendah sebesar 4,00. Penentuan kategorisasi hasil belajar siswa mata pelajaran PKn pada saat pretest dalam metode konvensional berdasarkan pada nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) yang telah diketahui, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal untuk kelas pre-test metode konvensional adalah 6,0 dan standar deviasi ideal adalah 0,67. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran kategorisasi. Kemudian analisis kecenderungan hasil belajar siswa VIII B mata pelajaran PKn pada saat pre-test dengan metode konvensional disajikan sebagai berikut: Tabel 2. Kategorisasi Hasil Belajar Pre-test Metode Konvensional Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%) Tinggi X 6,67 9 25,0 Sedang 5,33 X < 6,67 22 61,1 Rendah X< 5,33 5 13,9 Jumlah 36 100 (Sumber: data diolah, 2013)

81 Distribusi kategorisasi kecenderungan hasil belajar siswa VIII B mata pelajaran PKn pada kelas pre-test dalam metode konvensional di atas disajikan pula dalam bentuk diagram pie berikut ini: Gambar 2. Diagram Pie Kategorisasi Pre-test Metode Konvensional Berdasarkan tabel dan diagram pie di atas maka diketahui bahwa siswa kelas VIII B pada pre-test metode konvensional kecenderungan hasil belajar mata pelajaran PKn mayoritas dalam kategori sedang sebanyak 22 siswa atau 61,1%. Sisanya dalam kategori tinggi sebanyak 9 orang atau 25,0%, dan kategori rendah sebanyak 5 orang atau 13,9%. 2) Deskripsi Data Post-test a) Skor Data Post-test Metode Diskusi Kelas Teknik Buzz Group Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan menggunakan diskusi kelas teknik buzz group kemudian dilakukan post-test. Post-test sebagai tolak ukur untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Kalasan. Jumlah subjek pada kelas eksperimen dengan metode diskusi kelas teknik buzz group

82 sebanyak 36 siswa. Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS for windows 13.0 diperoleh rerata (mean) sebesar 7,26 dan standart deviasi 0,71. Selanjutnya menentukan kategori kecnderungan hasil belajar siswa pada post-test dalam metode diskusi kelas teknik buzz group. Penentuan kategorisasi berdasarkan pada nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) yang telah diketahui yaitu 6 dan 9, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal untuk kelas pos-test dalam metode diskusi kelas teknik buzz group adalah 7,50 dan standar deviasi ideal adalah 0,5. Adapun hasil uji kategorisasi kecenderungan hasil belajar siswa post-test dalam metode diskusi kelas teknik buzz group disajikan sebagai berikut: Tabel 3. Kategorisasi Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Post-test Metode Diskusi Kelas Teknik Buzz Group Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%) Tinggi X 8,00 7 19,4 Sedang 7,00 X 8,00 24 66,7 Rendah X< 7,00 5 13,9 Jumlah 36 100 (Sumber: data diolah, 2013)

83 Distribusi kategorisasi kecenderungan hasil belajar siswa VIII F mata pelajaran PKn pada kelas post-test metode diskusi kelas teknik buzz group di atas disajikan pula dalam bentuk diagram pie berikut ini: Gambar 3. Diagram Pie Kategorisasi Pos-test Metode Diskusi Kelas Teknik Buzz Group Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui bahwa siswa kelas VIII F pada post-test dengan metode diskusi kelas teknik buzz group mayoritas kecenderungan hasil belajar mata pelajaran PKn dalam kategori sedang sebanyak 24 siswa (66,7%), dalam kategori tinggi sebanyak 7 siswa (19,4%), dan kategori rendah sebanyak 5 siswa (13,9%). b) Skor Data Post-test Metode Konvensional Seperti halnya dalam metode diskusi kelas teknik buzz group, pada metode konvensional juga dilakukan post-test untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Jumlah subyek pada metode konvensional ini sebanyak 36 siswa. Berdasarkan hasil

84 analisis dengan bantuan komputer program SPSS for windows 13.0, rerata (mean) sebesar 6,15dan standart deviasi 0,78. Langkah selanjutnya adalah menentukan kategori kecenderungan hasil belajar siswa VIII B pada post-test metode konvensional. Penentuan kategorisasi berdasarkan pada nilai minimum (Xmin) dan nilai maksimum (Xmax) yang telah diketahui yaitu 4 dan 7,75, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal (Mi) dengan rumus Mi = ½ (Xmax+Xmin), mencari standar deviasi ideal (SDi) dengan rumus Sdi = 1/6 (X max -X min ). Berdasarkan acuan norma di atas, mean ideal untuk kelas pos-test metode konvensional adalah 5,87 dan standar deviasi ideal adalah 0,62. Adapun hasil uji kategorisasi kecenderungan hasil belajar siswa kelas VIII B mata pelajaran PKn pada kelas post-test metode konvensional disajikan sebagai berikut: Tabel 4. Kategorisasi Kecenderungan Hasil Belajar siswa kelas VIII B pada post-test Metode Konvensional Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase (%) Tinggi X 6,50 16 44,4 Sedang 5,25 X 6,50 17 47,2 Rendah X< 5,25 3 8,3 Jumlah 36 100 (Sumber: data diolah, 2013) Distribusi kategorisasi kecenderungan hasil belajar siswa kelas VIII B pada kelas post-test metode konvensional di atas disajikan pula dalam bentuk diagram pie berikut ini:

85 Gambar 4. Diagram Pie Kategorisasi Pos-test dalam Metode Konvensional Berdasarkan tabel diatas, maka diketahui bahwa siswa pada kelas post-test metode konvensional kecenderungan hasil belajar PKn mayoritas dalam kategori sedang sebanyak 17 siswa atau 47,2%, Sisanya dalam kategori tinggi sebanyak 16 siswa atau 44,4%, sedangkan untuk kategori rendah sebanyak 3 siswa atau 8,3%. 3. Uji Persyaratan Analisis Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang tediri dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas variansi. Berikut hasil dari uji normalitas sebaran dan uji homogenitas variansi. a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak, apabila data berdistribusi normal maka analisis dapat dilakukan. Namun apabila data tidak normal, dilakukan

86 analisis non parametrik. Data pada uji normalitas ini diperoleh dari hasil pre-test dan post-test, baik pada metode diskusi kelas teknik buzz group maupun metode konvensional. Uji normalitas diujikan pada masing-masing variabel penelitian yaitu pre-test dan post-test metode diskusi kelas teknik buzz group maupun pre-test dan post-test metode konvensional. Uji normalitas dilakukan menggunakan bantuan komputer program SPSS for windows 13.00. Data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai taraf signifikansi hitung lebih besar dari nilai taraf signifikansi α = 0,05. Hasil rangkuman uji normalitas untuk masing-masing variabel penelitian disajikan berikut ini. Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Sig. Ket Pre-test metode diskusi kelas teknik buzz group 0,826 Normal Post-test metode diskusi kelas teknik buzz group 0,063 Normal Pre-test metode konvensional 0,655 Normal Post-test metode konvensional 0,709 Normal (Sumber: data diolah, 2013) Hasil uji normalitas variabel penelitian dapat diketahui bahwa semua variabel pre-test dan post-test metode diskusi kelas teknik buzz group maupun pre-test dan post-test metode konvensional mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel pre-test dan post-test metode diskusi kelas teknik buzz group maupun pre-test dan post-test metode

87 konvensional berdistribusi normal. Secara lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran uji normalitas. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari variansi yang sama dan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Tes statistik yang digunakan adalah Uji F levene statistic, yaitu dengan membandingkan variansi terbesar dan variansi terkecil. Syarat agar variansi bersifat homogen apabila nilai F- hitung lebih kecil dari nilai F-tabel pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil perhitungan uji homogenitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS for window 13.0 menunjukan bahwa F h <F t, berarti data kedua metode tersebut homogen (data selengkapnya terdapat pada lampiran). Adapun rangkuman hasil uji homogenitas varian data disajikan dalam tabel berikut. Tabel 6. Uji Homogenitas Variansi Kelompok Sig. Keterangan Pre Test 0,753 Homogen Post Test 0,391 Homogen (Sumber: data diolah, 2013) Dari data di atas, menjelaskan bahwa untuk data pre-test dan post-test pada metode diskusi kelas teknik buzz group maupun metode konvensional dapat diketahui nilai signifikansi lebih besar dari 5%

88 (p>0,05), yang berarti bahwa data pre-test dan post-test kedua metode tersebut homogen, sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan Uji-t. 4. Pengujian Hipotesis Analisis data ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian yang menyatakan Terdapat perbedaan antara hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang diajarkan melalui metode konvensional dengan diskusi kelas teknik buzz group. Analisis yang digunakan adalah uji-t. Penghitungan uji-t diselesaikan dengan program SPSS for windows 13.0. Berdasarkan penghitungan uji-t diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang diajarkan melalui metode konvensional dengan diskusi kelas teknik buzz group. Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut. Tabel 7. Hasil Uji-t Post-test Hasil Belajar PKn Sumber Mean t- hitung t-tabel Sig. Keterangan Konvensional 6,1528 t-hitung>t-tabel Buzz Group 7,2569 6,309 2,000 0,000 (signifikan) (Sumber: data diolah, 2013) Hasil perhitungan analisis pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan t hitung hasil belajar PKn (post-test) sebesar 6,309 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kemudian nilai t hitung tersebut dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi = 0,05,

89 diperoleh t tabel 2,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung : 6,309> t tabel : 2,000), apabila dibandingkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,000<0,05), maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Artinya ada perbedaan antara hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan antara siswa yang diajarkan melalui metode konvensional dengan metode diskusi kelas teknik buzz group pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalasan. Selanjutnya untuk melihat peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajarkan melalui metode konvensional dengan metode diskusi kelas teknik buzz group dapat dilihat pada nilai mean. Pada siswa yang diajarkan menggunakan metode diskusi kelas teknik buzz group memiliki mean sebesar 7,2569 dan siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional sebesar 6,1528, maka mean pembelajaran dengan metode diskusi kelas teknik buzz groups lebih besar daripada pembelajaran konvensional, yaitu (7,2569 >6,1528). Adapun perbandingan nilai mean antara metode diskusi kelas teknik buzz group dengan metode konvensional disajikan pada tabel berikut:

90 Gambar 5. Perbandingan Hasil Belajar PKn Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai mean hasil belajar PKn yang diajarkan menggunakan metode konvensional pada saat pretest sebesar 6,14 setelah postest menjadi 6,15. Sedangkan nilai mean hasil belajar PKn yang diajarkan menggunakan metode diskusi kelas teknik buzz group pada saat pretest sebesar 6,17 setelah postest menjadi 7,26. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode diskusi kelas teknik buzz groups lebih meningkatkan hasil belajar daripada pembelajaran konvensional. B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) siswa kelas VIII SMP N 2 Kalasan, dengan metode pembelajaran konvensional atau metode diskusi kelas teknik buzz groups. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis yang menyatakan ada perbedaan antara

91 hasil belajar PKn antara siswa yang diajarkan melalui metode konvensional dengan metode diskusi kelas teknik buzz group pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalasan. Hal ini dibuktikan dari nilai t hitung lebih besar daripada t tabel (t hitung : 6,309> t tabel : 2,000), dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai taraf signifikansi 5% (0,000<0,05). Selanjutnya jika dilihat dari nilai mean menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode diskusi kelas teknik buzz groups lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar daripada pembelajaran konvensional (7,2569 >6,1528). Salah satu indikator tercapai atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah metode mengajar. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 54-60) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi faktor internal (yang berasal dari dalam diri) dan faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa). Faktor internal seperti minat dan motivasi, sedangkan faktor eksternal seperti keluarga dan metode mengajar. Metode mengajar merupakan faktor yang perlu diperhatikan oleh guru agar pembelajaran dapat berjalan efektif. Menurut Roestiyah (2001: 1), teknik pengajaran yang dikuasai oleh guru untuk mengajarkan atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik. Oleh karena itu,

92 kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat merupakan suatu tuntutan kemampuan profesional guru agar kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dapat berhasil secara maksimal. Salah satu metode mengajar yang efektif dalam pembelajaran adalah metode diskusi teknik buzz group. Metode diskusi merupakan suatu cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan pada suatu pertanyaan yang bersifat problematis yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dengan melakukan eksplorasi terhadap seluruh pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Gagasan-gagasan yang muncul dari eksplorasi tersebut, akan didebat oleh siswa lain dengan cara memberikan masukan maupun mengkritik pendapat temannya berdasarkan pengetahuan awal siswa. Dari hasil pengujian gagasan tersebut akan dilakukan klarifikasi sehingga terbentuk suatu pengetahuan dan pemahaman baru. Demikian pula dengan hasil penelitian ini melalui metode diskusi teknik buzz group, hasil belajar PKn siswa mengalami peningkatan dikarenakan adanya proses kognitif dalam diskusi yaitu materi memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan. Dengan metode diskusi teknik buzz group, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya dengan melakukan eksplorasi terhadap seluruh pengetahuan yang telah dimiliki yang kemudian bertukar pendapat dengan temannya, sehingga terbentuk pengetahuan dan pemahaman baru. Sementara pada metode konvensional proses pembelajarannya yang lebih banyak

93 didominasi guru sebagai pentransfer ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai penerima ilmu. Metode diskusi teknik buzz group memiliki keunggulan dibanding metode konvensinal, diantaranya memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya, membantu siswa belajar berpikir kritis, membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya, membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah dan mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, metode diskusi teknik buzz group sangat cocok apabila guru hendak membantu siswa belajar untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka dengan bertukar pendapat dengan siswa lain. Dengan demikian metode diskusi teknik buzz group memberikan peningkatan hasil belajar PKn. Hal ini juga didukung oleh pendapat Pinheiro & Connors K, Bernstein B (2010) bahwa buzz group discussion dapat mengaktifkan pengetahuan dan berfungsi sebagai metode untuk pemecahan masalah seperti pemahaman siswa. Selanjutnya guru juga berperan sebagai fasilitator yaitu menghidupkan interaksi kelompok diskusi dengan memperlakukan siswa sebagai subyek, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam memberikan pendapat, saran dan pertimbangan dalam pemecahan masalah tentang materi memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan. Fungsi fasilitator disini menjadi sangat penting untuk dapat

94 menghidupkan interaksi siswa sehingga diskusi teknik buzz group dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan hasil belajar PKn. Dengan menggunakan metode diskusi teknik buzz group membantu peserta didik untuk lebih memahami tentang dampak tawuran. Metode diskusi teknik buzz group dapat menghidupkan suasana dalam proses belajar mengajar sehingga tidak monoton dan dapat menarik perhatian siswa. Demikian pula pada penelitian ini metode diskusi teknik buzz group secara efektif mampu meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kalasan. Dengan diskusi teknik buzz group dapat menstimulasi siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kalasan untuk lebih aktif dalam mengeluarkan pendapat dengan saling bertukar pikiran satu sama lain, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai kehidupan pada pembelajaran PKn.