BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Mojokerto, Maret 2015 KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO. NURHARIADI, SH. Pembina Tk.I NIP

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan. Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 12

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN ANGGARAN 2014 LINGKUNGAN HIDUP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH RENCANA KERJA

a. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JOMBANG

Motto: Senyum Perizinan Page 1

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah Desa yang ada di wilayah kerja Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung :

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO TAHUN

efektivitas dan efisiensi. Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. 1.2 LANDASAN HUKUM.

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Laporan Kinerja Tahun 2017

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BAB II PERENCANAAN KINERJA. mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

BAB VI INDIKATOR KINERJA DLHK KOTA DENPASAR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

RENCANA KINERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA MOJOKERTO TAHUN

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. misi pembangunan Kabupaten Natuna Tahun , sebagai upaya yang

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

KATA PENGANTAR. Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BLITAR PENGUKURAN KINERJA ESELON 3 - TAHUN 2017

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN DAN PELAPORAN KINERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat dikatakan berhasil jika mampu mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita yang diharapkan dengan menerapakan penyelenggaraan good governance. Disamping itu diperlukan pula suatu sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih serta dapat dipertanggungjawabkan. Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah diminta untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir anggaran. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayaan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu system akuntabilitas yang memadai. LKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. LKIP merupakan tahapan akhir dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) yang berperan sebagai instrumen pertanggungjawaban kepada masyarakat selaku stake holder utama wilayah kota. Kalau untuk Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto LKIP lebih berfungsi sebagai sarana untuk memperbaiki kinerja organisasi periode berikutnya. Sedangkan SAKIP merupakan instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi. Dimana sistem ini merupakan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan kinerja yang terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan dimulai dari proses penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi yang 1

dituangkan dalam rencana strategis, dan dibagi lagi dalam rencana kerja (Renja) tahunan. Inti dari pertanggungjawaban kinerja adalah perbandingan antara target yang ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan dengan realisasi capaian kinerja pada akhir tahun anggaran. Hal ini menurut adanya aktifitas pengelolaan data kinerja secara terus menerus selama periode kegiatan berlangsung sedangkan pengukuran kinerja dilakukan secara konsisten terhadap indikator yang telah disepakati dalam rencana kinerja. Untuk menjamin dan mempertahankan kelangsungan obyektivitas hasil pengukuran kinerja tersebut, integrasi antara keahlian sumber daya manusia dengan sumber daya yang lain mutlak diperlukan. Dalam jangka menengah keberhasilan strategi ini terlihat dari adanya peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program, sedangkan dalam jangka pendek strategi ini berkonstribusi dalam peningkatan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Terkait lingkungan yang ada di wilayah Kota Mojokerto, dengan upaya peningkatan kualitas lingkungan dan pencegahan pencemaran lingkungan hidup Kota Mojokerto, dibentuklah Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto melalui Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah. Tugas pokok Kantor Lingkungan Hidup adalah membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintah Kota di bidang pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan, serta pelaksanaan pengawasan dampak lingkungan. Selain itu Kantor Lingkungan hidup juga melaksanakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan; 2. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintah Kota. 1.2. GAMBARAN UMUM KANTOR LINGKUNGAN HIDUP 1.2.1 Struktur Organisasi Telah disebutkan dalam Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 37 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, struktur organisasi dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto adalah sebagai berikut : i. Kepala ; ii. Sub bagian Tata Usaha; 2

iii. iv. Seksi Analis Pencegahan Dampak Lingkungan; Seksi Pengawasan dan pengendalian Kualitas Lingkungan; v. Seksi Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan; vi. Kelompok jabatan Fungsional. Sedangkan bagan struktur organisasi dari Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto dapat dilihat pada bagan dibawah ini: Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kelompok Jabatan Fungsional Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Kepala Seksi Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan Bagan 1 Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto 1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota Mojokerto Pasal 11, Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup, yang meliputi pengendalian dampak lingkungan dan konservasi Sumber Daya Alam. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kantor Lingkungan Hidup memiliki fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis lingkup bidang Lingkungan Hidup, 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah lingkup Lingkungan Hidup, 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas Lingkungan Hidup 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. 1.2.3 Sumber Daya Manusia Aparatur Kantor Lingkungan Hidup Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kantor Lingkungan Hidup didukung oleh personil sebanyak 10 (Sepuluh) orang pegawai dengan komposisi berdasarkan golongan sebagai berikut : 3

- Golongan IV sebanyak 1 (satu) orang; - Golongan III sebanyak 8 (delapan) orang; - Golongan II sebanyak 1 (satu) orang. Komposisi tersebut bisa dijabarkan lagi berdasarkan pangkat/golongan ruang seperti pada tabel di bawah ini: KOMPOSISI PEGAWAI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP BERDASARKAN PANGKAT DAN GOLONGAN RUANG (Per Desember 2015) Unit Kerja pada KLH PANGKAT GOL / RUANG Kepala KLH Sub Bag TU Sie AMDAL Sie WASDAL Sie PPKL Jumlah Pembina Tk. I IV/b 1 - - - - 1 Pembina IV/a - - - - - - Penata Tingkat I III/d - 1-1 - 2 Penata III/c - 1 1-1 3 Penata Muda Tk I III/b - - - 1-1 Penata Muda III/a - 1-1 - 2 Pengatur Tingkat I II/d - - - - - - Pengatur II/c - - - - 1 1 Pengatur Muda Tk I II/b - - - - - - TOTAL 1 3 1 3 2 10 Jika dilihat dari latar belakang pendidikannya, personil Kantor Lingkungan Hidup memiliki dasar pendidikan yang cukup tinggi yaitu : - 2 (dua) orang adalah lulusan S-2-6 (enam) orang adalah lulusan S-1-2 (dua) orang adalah lulusan SMA 1.3. ASPEK STRATEGIS DAN PERMASALAHAN UTAMA SKPD 1.3.1 Aspek Strategis Berdasarkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maupun pengamatan terhadap kondisi internal dan eksternal Kantor Lingkungan Hidup, maka beberapa hal yang bisa dijadikan aspek strategis, antara lain Kebijakan otonomi daerah akan memperkuat kedudukan KLH sebagai sebagai lembaga yang memiliki kewenangan dalam bidang lingkungan hidup. Sebagai salah satu elemen pembangunan yang menjadi prioritas, maka alokasi anggaran dana untuk pengembangan aparatur (pendidikan dan 4

pelatihan) lebih diperbesar, sehingga akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang lebih berkompeten sesuai dengan bidang tugasnya Kewenangan tunggal di bidang lingkungan yang dimiliki oleh KLH diharapkan mampu mengatasi eksploitasi sumber daya alam dan lahan Kerjasama yang baik antara Kantor Lingkungan Hidup dengan SKPD terkait akan memepercepat upaya pengenalan kegiatan pelestarian ligkungan hidup; 1.3.2 Permasalahan Utama SKPD Selain aspek stragetis yang ada di SKPD, terdapat pula permasalahan yang harus segera diselesaikan terkait tupoksi Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto. Adapun permasalahan-permasalahan utama yang ada di Kota Mojokerto antara lain: 1. Belum tersusunnya produk hukum Daerah mengenai Pengelolaan Lingkungan hidup, sehingga belum ada dasar yang kuat untuk upaya penegakan hukum lingkungan di daerah; 2. Tuntutan masyarakat untuk upaya perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup semakin tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan adanya kepedulian dari warga masyarakat maupun kesadaran pelaku dunia usaha terhadap pelestarian lingkungan; 3. Semakin dibutuhkannya peningkatan kompetensi dan kualitas Sumber Daya Aparatur untuk peningkatan upaya pelestarian lingkungan hidup; 4. Masih kurangnya Ruang Terbuka Hijau sebagai paru paru kota untuk mengurangi tingkat pencemaran udara akibat belum dipatuhinya konsep Rencana Tata Ruang Wilayah yang berwawasan lingkungan; 5. Belum adanya Tenaga untuk mengoperasikan Laboratorium Kimia dan Mobil Laboratorium sebagai ujung tombak untuk memantau tingkat pencemaran air dan tanah di Kota Mojokerto; 6. Belum tersusunnya Data Base Lingkungan di Kota Mojokerto, sebagai dasar untuk melaksanakan pemantauan dampak lingkungan. 5

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS 2.1.1 Visi dan Misi Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Mojokerto Tahun 2014-2019 kita temukan rumusan, komitmen Pemerintah Kota Mojokerto untuk melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kantor Lingkungan Hidup dalam bidang pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan dan pelaksanaan pengawasan dampak lingkungan, maka kedudukan Kantor Lingkungan Hidup menjadi sangat penting sejalan dengan makin tingginya kesadaran dan tuntutan masyarakat untuk lebih memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Dalam uraian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Mojokerto masa jabatan 2014-2019, lingkungan merupakan salah satu elemen kehidupan kota selain Pemerintahan, Masyarakat dan Swasta yang mendapatkan prioritas perhatian. Hal ini tentu saja menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Kantor Lingkungan Hidup untuk menunjukkan eksistensi diri lembaganya dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai pelaksana manajemen Lingkungan Hidup. Untuk itu, Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto sebagai unsur penunjang tugas Pemerintah Kota di bidang Lingkungan Hidup, diharapkan lebih mampu untuk menempatkan diri dan memainkan peran yang signifikan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, dengan menetapkan cara pandang (persepsi) dan langkah tindakan yang sinergis ke dalam sebuah visi. Yang dimaksud dengan visi disini adalah pandangan jauh ke depan mengenai kondisi yang ingin dicapai. Dengan visi yang jelas akan dapat dirumuskan pedoman dan arahan yang jelas ke mana suatu daerah akan dibawa dan dikembangkan. Adapun visi pembangunan Kota Mojokerto adalah: Terwujudnya Kota Mojokerto yang Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Sebagai unit organisasi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup, maka visi Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto adalah : TERWUJUDNYA LINGKUNGAN KOTA MOJOKERTO YANG SEHAT DAN HIJAU Lingkungan yang Sehat disini adalah lingkungan yang bersih, bebas pencemaran baik pada air, tanah maupun udara, serta nyaman untuk 6

melaksanakan kegiatan usaha, belajar maupun kehidupan sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan Lingkungan yang Hijau adalah lingkungan yang memperhatikan keindahan, keasrian dan utamanya keseimbangan antara lahan terbangun dengan ruang terbuka hijau, sebagai upaya awal untuk melaksanakan pelestarian lingkungan Visi Kantor Lingkungan Hidup tersebut dapat diterjemahkan ke dalam rangkaian misi sebagai pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang harus dilaksanakan oleh Kantor Lingkungan hidup agar visi organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Adapun misi Kantor Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut Menciptakan Lingkungan yang Aman dan Nyaman Untuk dapat merealisasikan Visi dan Misi tersebut diatas, sesuai karakteristik tugas pokok dan fungsi yang diemban, maka nilai-nilai dalam kehidupan organisasi Kantor Lingkungan Hidup yang harus dikembangkan, adalah: 1. Komitmen, memiliki keyakinan dan loyalitas terhadap tujuan organisasi dengan senantiasa melakukan upaya terbaik dalam mencapai tujuan organisasi dengan penuh rasa tanggung jawab. 2. Integritas, sikap dasar dan sikap mental yang konsisten, teguh dan tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, kebenaran dan keyakinan. 3. Ketulusan, selalu bekerja dalam kesungguhan dan keikhlasan serta senantiasa menjaga kebersihan hati. 2.1.2 Tujuan dan Sasaran Dalam rangka mencapai visi dan misi di bidang lingkungan tersebut, maka dapat diuraikan tujuan dan sasaran demi tercapainya arah pembangunan di Kota Mojokerto. Adapun tujuan dan sasaran terkait dengan misi Menjadikan Kota Mojokerto sebagai Daerah yang Nyaman adalah sebagai berikut: Sasaran 1 : Meningkatnya lingkungan sehat, indah, bersih, hijau, asri dan bebas polusi Sasaran 2 : Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap 2.2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto telah menyusun perjanjian kinerja, yang dijadikan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015. Perjanjian kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan, 7

sehingga secara substantial Perjanjian Kinerja Tahun 2015 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kerja Tahun 2015. Ringkasan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 selengkapnya terdapat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya lingkungan yang 1. % titik pantau pengujian udara 50% sehat, indah, bersih, hijau, asri dan bebas polusi yang memenuhi baku mutu 2. % titik pantau pencemaran limbah padat dan limbah cair sesuai standar 3. Jumlah penghargaan di bidang lingkungan 4. % ruang terbuka hijau yang dikelola 70% 1 20% 2 Meningkatnya pemahaman dan 1. % RW yang masyarakatnya 100% kesadaran masyarakat terhadap peduli lingkungan pelestarian lingkungan hidup Sasaran Meningkatnya lingkungan yang sehat, indah, bersih, hijau, asri dan bebas polusi memiliki 4 buah indikator kinerja. Untuk mencapai sasaran tersebut, dilakukan melalui program-program sebagai berikut: Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dalam mencapai sasaran 2 Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup dengan indikator kinerja utama % RW yang masyarakatnya peduli lingkungan dilaksanakan melalui program kegiatan sebagai berikut: Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 8

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja tahun 2015 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilaksanakan Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian indikator kinerja utama (IKU). Laporan kinerja Kantor Lingkungan Hidup ini ditujukan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Selain itu laporan ini dimaksudkan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Kantor Lingkungan Hidup untuk meningkatkan kinerjanya. Hasil pengukuran kinerja Kantor Lingkungan Hidup yang merupakan capaian kinerja tahun 2015 dapat disajikan pada Tabel berikut. Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian (%) 1 2 3 4 5 6 1 Meningkatnya lingkungan yang sehat, indah, bersih, hijau, asri dan bebas polusi 1. % titik pantau pengujian udara yang memenuhi baku mutu 2. % titik pantau pencemaran limbah padat dan limbah cair sesuai standar 3. Jumlah penghargaan di bidang lingkungan 4. % Ruang Terbuka Hijau yang dikelola 50% 70% 1 19,00 Ha 58% 75% 2 2.500 m 2 116% 107% 200% 11,8% 2 Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup 1. % RW yang masyarakatnya peduli lingkungan 100% 20% 20% 9

Uraian lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi dan capaiannya dirinci pada Lampiran 2. B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, yaitu terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap indikator sasaran lainnya yang mendukung capaian kinerja sasaran dan berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Namun, pengukuran capaian kinerja tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi yang ada pada SKPD, tetapi juga faktor-faktor eksternal yang dapat berupa hambatan atau kendala dalam pencapaian kinerja. Akan tetapi hal-hal tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan kinerja pada tahun berikutnya. Keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian target sasaran bisa terjadi dalam proses yang tidak singkat, dikarenakan faktor-faktor yang mempengaruhinya berlangsung secara terus menerus dan tidak dapat diukur dalam waktu pengukuran akuntabilitas selama satu tahun. Hasil pengukuran kinerja pada Kantor Lingkungan Hidup secara ringkas disajikan sebagai berikut. Tujuan : Menjadikan Kota Mojokerto sebagai daerah yang nyaman SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN Tabel 3.2 Ringkasan Capaian Kinerja Indikator 1 TAHUN 2014 TAHUN 2015 Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian 1 Meningkatnya lingkungan yang sehat, indah, bersih, hijau, asri dan bebas polusi 1.1 % titik pantau pengujian udara yang memenuhi baku mutu 50% 48% 96% 50% 58% 116% Indikator ini merupakan indicator hasil penyesuaian RENSTRA. Cara pengukurannya adalah dengan membandingkan titik pantau pengujian udara yang memenuhi baku mutu dengan jumlah titik pantau pengujian udara yang ada di Kota Mojokerto. Dari data yang ada, ada 12 titik pantau pengujian udara yakni Perempatan Empunala, Perempatan Terminal, Perempatan WR. Supratman, Perempatan SMAN Puri, Perempatan Kranggan, Perempatan Surodinawan, TPA. 10

Randegan, CV. Bumi Indo, Pabrik Tahu Gatoel, RS. Gatoel, RSUD. Dr Wahidin Sudiro Husodo dan PT. Bokormas. Adapun titik pantau pengujian yang memenuhi baku mutu udara yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah Perempatan Empunala, Perempatan Terminal, Perempatan Kranggan, Perempatan W.R. Supratman, CV. Bumi Indo, Pabrik Tahu Gatoel, dan PT. Bokormas. Adapun hambatan dalam pencapaian indikator ini adalah kurangnya personil yang berkompeten untuk dapat menganalisa hasil pengujian yang telah dilakukan. 2 Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup 2.1 Penegakkan hukum lingkungan 3 Meningkatnya kualitas pengelolaan sanitasi dan sampah 3.1 Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 3.2 Pelayanan pencegahan pencemaran air 3.3 % kelurahan yang mengikuti penyuluhan adipura 45% 45% 100% 100% 100% 100% 3,43 3,43 100% 3,43 3,43 100% 20 20 100% 17 17 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Dari tabel diatas, dapat diuraikan analisa capaian kinerja per indikator sebagai berikut : 1. % kualitas udara yang memenuhi baku mutu udara Pada indikator ini capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 96%. Capaian kinerja ini menurun dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 100%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan target indikator dari tahun 2013 ke tahun 2014. Kegiatan ini dilakukan guna menjaga kualitas udara agar tidak sampai meberikan dampak negatif pada lingkungan Dibandingkan dengan tahun 2013 capaian kinerja tahun 2014 untuk indikator ini mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan target pada tahun 11

2014 mengalami kenaikan yakni sebesar 50%. Akan tetapi realisasi capaian target hanya sebesar 48%. 2. Ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah HPL/HGB Capaian kinerja tahun 2014 pada indikator ini adalah sebesar 99,49%. Hal ini dikarenakan target indikator mengalami kenaikan. Pada indikator ini target capaian kinerja mengalami sedikit kenaikan, meskipun tidak seberapa besar. Hal ini dikarenakan adanya peran serta berbagai pihak yang telah membantu dalam mengelola lingkungan, terutama yang ruang terbuka hijau yang ada di Kota Mojokerto. Hal ini juga tidak terlepas dari peran serta dari Kantor Lingkungan Hidup yang menyediakan fasilitas guna menambah RTH yang ada di Kota Mojokerto. 3. Penegakkan hukum lingkungan Pada indikator penegakkan hukum lingkungan, capaian kinerja di tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan. Selain menambah pengetahuan masyarakat dalam bidang lingkungan, juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat terkait dengan hasil dari kegiatan ini. Dibandingkan tahun 2013 capaian kinerja indikator ini relatif sama yaitu 100%. Hal ini disebabkan karena tingginya partisipasi dan tingkat kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan yang ada di wilayahnya masing-masing. 4. Tempat permbuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Salah satu program dari Kantor Lingkungan Hidup adalah Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, dengan kegiatan Penyediaan Sarana Prasarana Pengelolaan Persampahan. Maksud dari program dan kegiatan ini adalah menyediakan fasilitas pendukung berupa sarana prasarana pengelolaan sampah kepada masyarakat di Kota Mojokerto, yang berupa bak sampah karet, kantong pemilah sampah, komposter dan timbangan. Pada tahun 2014, juga ada program pendukung yang didanai dari APBN (DAK) dalam memfasilitasi sarpras pengelolaan persampahan. Dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, capaian kinerja tahun 2014 menunjukkan angka yang sama. Hal ini disebabkan karena 12

program dan kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diselenggarakan oleh Kantor Lingkungan Hidup terkait dengan pengelolaan sampah di wilayah Kota Mojokerto. 5. Pelayanan pencegahan pencemaran air Pada indikator pelayanan pencegahan pencemaran air, capaian kinerjanya di tahun 2014 sebesar 100%. Dari 17 perusahaan yang dilakukan uji sample terkait produksi limbah cair, ternyata dapat terpenuhi. Uji sample ini dilakukan agar dapat mengendalikan polusi akibat aktivitas perusahaan, sehingga dapat menjaga kondisi lingkungan sekitarnya. Dibandingkan dengan tahun 2013 yang capaian kinerjanya tetap yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena adanya dukungan dari perusahaan agar dapatnya menjaga lingkungan supaya tidak tercemar oleh hasil produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. 6. % kelurahan yang mengikuti penyuluhan Capaian kinerja tahun 2014 indikator ini adalah sebesar 100%. Pelaksanaan indikator ini adalah terselenggaranya sosialisasi dan penyuluhan Adipura. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih berperan aktif untuk menciptakan lingkungan yang bersih, asri, rapi dan nyaman. Selain itu, tujuan yang lebih besar adalah masuknya Kota Mojokerto sebagai Nominasi untuk memperoleh penghargaan Adipura. Dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013, capaian kinerja tahun 2014 sama yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena sosialisasi dan penyuluhan ini merupakan kegiatan yang rutin diikuti oleh Pemerintah Kota Mojokerto guna meraih penghargaan Adipura. C. REALISASI ANGGARAN Anggaran Tahun 2014 Kantor Lingkungan Hidup Rp.3.731.669.000,-. Dari total anggaran tersebut terealisasi 90,13% atau sebesar Rp.3.363.264.797,. Sedangkan realisasi anggaran pada Kantor Lingkungan Hidup per program utama dapat digambarkan dalam tabel berikut : Program Peningkatan Pengendalian Polusi Tabel 3.3 Realisasi Anggaran Tahun 2014 Kegiatan 1 Pengujian Emisi/Polusi Udara Akibat Aktivitas Industri Dana Rencana Realisasi % 55.000.000 51.149.000 93,00 13

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 2 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 1 Pengendalian Dampak Perubahan Iklim 13.520.000 13.240.000 97,93 29.000.000 2.600.000 8,97 2 Penataan RTH 72.534.500 68.200.000 94,02 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 1 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan 1 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang Lingkungan 1 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup 75.000.000 66.740.500 88,99 289.330.000 268.783.100 92,90 205.880.000 190.782.500 92,67 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Pengendalian Pencemaran dan Perusakanan Lingkungan Peningkatan Pengendalian Polusi 1 Penyediaan Sarana Prasarana Pengelolaan Persampahan 1 Pemantauan Kualitas Lingkungan 1 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat dan Cair 2 Penilaian Kota Sehat/Adipura 211.160.000 206.153.500 97,63 979.669.000 956.918.000 97,68 55.080.000 53.522.000 97,17 342.500.000 317.387.200 92,67 14

BAB IV PENUTUP Berdasarkan penjelasan dan analisis diatas, maka kesimpulan umum atas capaian kinerja dan langkah di masa mendatang dapat kami uraikan sebagai berikut : A. KESIMPULAN Melihat perbandingan antara Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan capaian hasil kinerja pada Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, maka secara umum dapat dikemukakan bahwa capaian Kinerja sebagian besar telah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan khususnya tujuan dan sasarannya, namun masih ada sebagian rencana kinerja yang belum tercapai adalah disebabkan oleh faktor-faktor di luar jangkauan perencanaan. Sehingga pelaksanaan kegiatan untuk mencapai kinerja secara keseluruhan akan dilakukan pada tahun berikutnya. B. LANGKAH DI MASA MENDATANG Untuk meningkatkan kinerja organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kota Mojokerto perlu dilaksanakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Setiap program dan kegiatan akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang tercantum pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah ditetapkan di awalawal tahun anggaran. 2. Untuk mencapai target kegiatan maupun anggaran akan diupayakan rencana kegiatan semaksimal mungkin. 3. Dalam rangka mendukung visi dan misi Kota Mojokerto sebagai Kota Service yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral akan dilaksanakan kegiatan yang mengarah pada Good Governance sebagai pondasi keberhasilan pencapaian visi dan misi Kota Mojokerto. 4. Dalam hal memfasilitasi permasalahan bidang lingkungan hidup di Kota Mojokerto diupayakan penyelesaiannya secara maksimal dengan mengacu kepada pokok permasalahan awal dan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait. 5. Untuk mencapai hasil yang diinginkan yang berupa penghargaan Adipura diupayakan untuk selalu berkoordinasi dengan instansi terkait serta memberdayakan masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mengelola lingkungan. 15

Demikian kesimpulan umum yang dapat kami uraikan semoga dapat bermanfaat dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kota Mojokerto Tahun 2015. Mojokerto, Januari 2016 KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MOJOKERTO NURHARIADI, SH. Pembina Tingkat I NIP. 19580420 198503 1 017 16