Pada akhir 2027 (Otonomi Khusus), Aceh akan menerima lebih dari Rp 650 T

dokumen-dokumen yang mirip
Belanja Publik Aceh & Tantangan Pembangunan Ekonomi. Harry Masyrafah Aceh Tengah, 24 September 2013

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013

Analisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g. T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013

ANALISIS BELANJA SEKTOR KESEHATAN ACEH. Rachmad Suhanda Peneliti Senior Kesehatan - PECAPP PECAPP

CPDA. Consolidating for Peacefull Development in Aceh FAKULTAS EKONOMI

PECAPP. Now or Never. Pengelolaan Sumber Daya Keuangan Aceh yang Lebih Baik Analisa Belanja Publik Aceh 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar. iii

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

RINGKASAN PENERAPAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF DI TINGKAT DESA

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi pada banyak

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, pembangunan merupakan syarat mutlak bagi suatu negara.

PECAPP. Pembelanjaan Publik Sektor Pendidikan. Nazamuddin FE Unsyiah

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

Catatan : Kebijakan Transfer ke Daerah Dalam rangka RAPBNP Tahun 2011 Kebijakan belanja daerah atau transfer ke daerah dalam APBN 2011

Gambar 1: Sumber fiskal Aceh mengalami peningkatan yang substansial dalam 6 tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan di Indonesia secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan peraturan sektor publik yang disertai dengan adanya tuntutan

4.01. Jumlah Lembaga Pada PTAIN dan PTAIS Tahun Akademik 2011/2012

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

Hasil Pembahasan Pra-Musrenbangnas dalam Penyusunan RKP 2014

C UN MURNI Tahun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis rasio ketergantungan keuangan daerah, simpulan yang

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Perbaikan Kualitas Belanja Bidang Pendidikan Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas SDM

Pengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel. Oleh. Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 yang disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh besar kecilnya pendapatan asli daerah (PAD) dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 2014 A PB D L A P O R A N A N A L I S I S REALISASI APBD

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

Analisis Kebijakan Sosial

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENGERTIAN DAERAH KHUSUS DAN TUNJANGAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. tentu dapat menjadi penghambat bagi proses pembangunan. Modal manusia yang

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pelayanan Publik Daerah)

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

BAB V KEBIJAKAN DESENTRALISASI FISKAL DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 2009

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar. iii

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Desentralisasi di Indonesia ditandai dengan adanya Undangundang

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

PETA KEMAMPUAN KEUANGAN PROVINSI DALAM ERA OTONOMI DAERAH:

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah (sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Deskripsi dan Analisis

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE - TAHUN ANGGARAN TRIWULAN III

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan

INDONESIA Percentage below / above median

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi fiskal dan otonomi daerah telah membawa konsekuensi pada

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE TAHUN 2013 SEMESTER I

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan upaya dalam meningkatkan kapasitas

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2012

SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

V. GAMBARAN UMUM. Penyajian gambaran umum tentang variabel-variabel endogen dalam

POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

B. SUMBER PENDANAAN (10) PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) (Juta Rupiah) Prakiraan Kebutuhan

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota)

Transkripsi:

Belanja Publik Aceh 2013; Mengulang Kekeliruan www.belanjapublikaceh.org Prof. Raja Masbar Banda Aceh, 28 November 2013 Pada akhir 2027 (Otonomi Khusus), Aceh akan menerima lebih dari Rp 650 T Diperkirakan sekitar Rp 100 T Dana Otsus akan diterima oleh Aceh pada akhir 2027. Dan pada akhir 2027, secara keseluruhan Aceh akan menerima lebih Rp.650 T. 1

Aceh telah menerima Rp 25,5 Trilliun (prov/kabkota), dan akan terus bertambah di masa mendatang. Dana Otonomi Khusus dan DAU menyumbangkan sebesar 80 % dari penerimaan. Penerimaan dari Bagi Hasil Migas menurun dengan tajam dan PAD hanya menyumbangkan sebesar 6% dari penerimaan. 30 Rp Triliun (riil = 2010) 25 20 15 11 T 15,7 T 18 T 25,5 T 10 5 0 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* DBH Pajak/SDA DAU DAK PAD Lainnya Otsus/Migas Nominal *Anggaran BELANJA DAERAH Alokasi belanja yang tepat dan konsisten berdasarkan analisis, merupakan syarat utama pembangunan yang efektif 2

Belanja pemerintahan umum terbesar, 31 persen. Sedangkan sektor infrastruktur sedikit meningkat. Provinsi: Belanja barang dan jasa meningkat tajam sejak tahun 2011. (Permendagri, 37/2010) Kabupaten: Belanja pegawai terus meningkat, dari 49% di tahun 2008 menjadi 60% tahun 2013 Rp Triliun 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 24% 20% 16% 30% 23% 9% 48% 20% 49% 55% 42% 42% 48% 25% 19% 14% 11% 15% 20% 18% 13% 15% 13% 11 % 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pegawai Barang dan Jasa Modal Lainnya Rp Triliyun 16 14 12 10 8 6 4 2 6% 9% 8% 17% 10% 5% 8% 16% 19% 10% 21% 29% 19% 16% 17% 15% 29% 17% 14% 16% 17% 60% 56% 59% 56% 61% 45% 46% 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pegawai Barang dan Jasa Modal Lainnya 3

ANALISIS SEKTORAL (kesehatan) Alokasi belanja kesehatan Aceh peringkat ke 4 di Indonesia, 2013 Pembiayaan kesehatan terus meningkat, mencapai Rp.2,8 T tahun 2013 4

Paradox 1. Tidak terdapat korelasi antara besaran belanja perkapita dengan AKI/AKB (2011) AKI AKB Paradox 2; Bidan memadai, namun AKI (Angka Kematian Ibu) semakin tinggi AKI (2011); 158/100,000 Target Nasional (2014); 112/100,000 AKI (2012); 191/100,000 5

Kekeliruan 1; Program yang beruhubungan dengan AKI/AKB masih tetap rendah dari tahun ke tahun Kekeliruan 2; Porsi belanja preventif semakin rendah, hanya 2% sedangkan kuratif terus meningkat. Rata rata anggaran program preventif ; 30%, ( Survey NHA Indonesia, 2009 2010) 6

ANALISIS SEKTORAL (Infrastruktur) Belanja infrastruktur meningkat, terutamanya akibat reorganisasi tata kerja dinas provinsi (Qanun 15/2012). 7

Aceh termasuk daerah yang memiliki belanja infrastruktur terbesar di Indonesia, (ranking ke 7, 2012) Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur DI Jokjakarta Banten NTB Bali Sul. Selatan NTT Lampung Sul. Barat Sum. Utara Nasional Sul. Tengah Gorontalo Sum. Barat Sul. Tenggara Kal. Barat Maluku Sul. Utara Bengkulu Kal. Selatan Sum. Selatan DKI Jakarta Jambi Babel Kep. Riau Aceh Maluku Utara Riau Kal. Tengah Papua Papua Barat Kal. Timur 132 358 736 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 2,627 h d Paradox; Meski kondisi infrastruktur (jalan) relatif lebih baik; akses terhadap daerah terpencil, pusat pertanian masih minim. Masih relatif sama dengan kondisi tahun 2010. 8

Kekeliruan 1; Pembangunan Sarana Infrastruktur belum mempertimbangkan kebutuhan jalan dan populasi. kuadran I yang kebanyakan terletak di bagian barat selatan Aceh, seperti Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tenggara memiliki tingkat rasio kepadatan populasi yang tinggi dan ketersediaan jalan yang rendah. Alokasi dana Otsus berdasarkan populasi, 2013 Kekeliruan 2; Perencanaan anggaran belum berdasarkan data. Sebagian jalan wilayah barat Aceh dalam kondisi rusak namun belum menjadi prioritas dalam anggaran 9

ANALISIS SEKTORAL (Pendidikan) Pembiayaan pendidikan cenderung meningkat, namun alokasi pendidikan di tingkat provinsi menurun. Rp Trilliun (riil=2010) 7 6 5 4 3 2 1 0 6,6 4,4 4,3 82% 2,0 77% 77% 89% 11% 24% 23% 16% 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* Provinsi Kabupaten/kota Nominal *Anggaran 10

Aceh merupakan salah satu daerah dengan belanja pendidikan tertinggi di Indonesia. (Rangking ke 4, tahun 2012) Paradox 1; Aceh merupakan daerah dengan tingkat ketidak lulusan Ujian Nasional (UN) SMA tertinggi 2013 5 Provinsi dengan persentase ketidaklulusan UN SMA/MA Terbanyak, 2013 3,11 2,85 2,32 2,21 1,75 0,52 Aceh Papua Sulteng Maluku NTT Nasional 11

Paradox 2; Sebagian besar guru tidak layak mengajar tingkat SD, 2012. 100 91,7 80 68,2 60 40 44,2 20 0 Menurut UU No.14/2005; bahwa semua guru sekurang kurangnya harus memiliki pendidikan S1/D IV Kekeliruan 1; Meski ruang kelas sudah memadai sejak tahun 2010, pembangunan masih berorientasi kepada pembangunan fisik. Pemb. Gedung Sekolah & RKB Pemb. Sarana Prasarana Sekolah Pelatihan Guru / Tenaga Kependidikan Pemb. Pagar Sekolah Administrasi dan Perkantoran Alat Pendukung Belajar Mengajar Alat Pendukung Sekolah Gaji dan Tunjangan PNS Lainnya Minat dan Bakat Siswa Perencanaan Fisik Pembinaan Sekolah dan KKG Operasional Sekolah Rehabilitasi Sarana Sekolah 2% 1% 3% 3% 3% 5% 4% 7% 9% 9% 8% 10% 14% 22% 0 50 100 150 200 250 Rp Miliar 12

Kekeliruan 2; Upaya peningkatan mutu: Program peningkatan kompetensi guru belum searah dengan kebutuhan. Simeulu, indeks mutu rendah, namunalokasidanarendah (Kuadran1) 12.000 Gayo Lues Alokasi Dana Peningkatan Mutu Guru (Rp Juta) Tahun 2013 10.000 K II K III 8.000 6.000 Aceh Jaya 4.000 Abdiya Aceh Besar 2.000 K I Banda Aceh K IV Simeulue Sabang 0 20 30 40 50 60 Indeks Mutu Guru, Tahun 2012 Kesimpulan Besaran sumber daya fiskal (akibat dana otsus) memberikan peluang bagi Aceh untuk meningkatkan sarana infrastruktur, taraf kesehatan masyarakat, dan mutu pendidikan. Kekeliruan terhadap perencanaan terus terjadi setiap tahunnya. Diperlukan terobosan baru dalam meningkatkan kualitas perencanaan yang menjawab kebutuhan dan tantangan. Kekeliruan perencanaan juga terjadi akibat kegagalan menterjemahkan prioritas kebutuhan pembangunan (berdasarkan data), dengan cita cita serta kepentingan lainnya. Analisis yang tepat belum menjadi dasar kebijakan dalam belanja anggaran. 13

Rekomendasi Perbaikan kualitas perencanaan. Belanja publik harus berdasarkan analisis yang tepat terhadap kebutuhan dan tantangan, sehingga meminimalisir kekeliruan belanja. Di perlukan komitmen politik yang kuat antara eksekutif dan legislatif. Tingkatkan disiplin dan efektifitas belanja publik. Bauran beberapa program yang tepat dan konsisten akan menghasilkan dampak lebih besar. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (perencana) serta ketersediaan data merupakan kunci utama peningkatan kualitas perencanaan. TERIMA KASIH www.belanjapublikaceh.org 14