Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

dokumen-dokumen yang mirip
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

BAB 7. ASAM DAN BASA

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

LARUTAN ASAM-BASA DAN LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

LOGO TEORI ASAM BASA

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

LARUTAN PENYANGGA Bahan Ajar Kelas XI IPA Semester Gasal 2012/2013

Larutan Penyangga XI MIA

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

Lampiran 2.2 (Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

KIMIA (2-1)

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

Teori Asam-Basa Arrhenius

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

Metodologi Penelitian

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu.

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Larutan Dapar Dapar adalah senyawa-senyawa atau campuran senyawa yang dapat meniadakan perubahan ph terhadap penambahan sedikit asam atau basa.

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER) Disusun Oleh: Diah Tria Agustina ( ) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA

H + + OH - > H 2 O. Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida). Stoikiometri netralisasi

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Pokok Bahasan. Teori tentang asam, basa dan garam Kesetimbangan asam-basa Skala ph Sörensen (Sörensen ph scale) Konstanta keasaman

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

Penambahan oleh sedikit asam-kuat (H + ) menyebabkan kesetimbangan. CH 3 COOH(aq) CH 3 COO - (aq) + H + (aq) (9.1) asam lemah

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR LARUTAN BUFFER

LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL :

TUGAS PAPER KIMIA DASAR KESETIMBANGAN ION

wanibesak.wordpress.com 1

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

M 0,4 0,1 0,2 B 0,1 0,1 0,1 0,1 S 0,3-0,3 0,1 POH = -

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

PERCOBAAN POTENSIOMETRI (PENGUKURAN ph)

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

Titrasi asam kuat-basa kuat

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

PAKET UJIAN NASIONAL 7 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Teori Asam. Pengertian

SEMESTER PROGRAM. School : Semester : 2 Academic Year :

KONTROL KEASAMAN LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

Kesetimbangan Kimia. A b d u l W a h i d S u r h i m

BAB 1 PENDAHULUAN. dari peserta didik agar dapat bersaing dengan negara maju dalam dalam segala

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

GLOSARIUM. A : penyerapan pada permukaan. Aerosol : sistem koloid yang medium pendispersinya gas (8, B)

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

BAB III LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

Kesetimbangan Kimia. Chapter 9 P N2 O 4. Kesetimbangan akan. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

Artikel Kimia tentang Peranan Larutan Penyangga

Transkripsi:

Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry Untuk memahami konsep larutan buffer perlu diketahui konsep asam basa. Konsep asam basa ada tiga yaitu menurut Arrhenius, Bronsted Lowry, dan Lewis. Adapun yang sangat berperan pada sistem buffer adalah konsep menurut Bronsted Lowry. Pada tahun 1923, J.N. Bronsted dan T.M. Lowry mengemukakan teori asam basa yang dikenal dengan Teori Asam basa Bronsted Lowry yaitu: asam merupakan suatu zat/molekul/ion yang melepaskan proton (H + ), yang seringkali disebut donor proton sedangkan basa merupakan suatu zat/molekul/ion yang menerima proton (H + ), seringkali disebut akseptor proton. Suatu basa menurut Bronsted Lowry adalah atom/gugus di mana sepasang elektron bebas untuk membentuk ikatan kovalen koordinat dengan H +. Jika suatu asam kehilangan proton maka yang tertinggal adalah suatu basa, dan basa ini disebut basa konjugasi dari asam semula. Teori asam basa Bronsted Lowry khusus digunakan untuk reaksi dalam larutan dengan pelarut air. Teori tersebut banyak digunakan dalam ilmu kedokteran dan biologi. 1 Reaksi asam basa itu sendiri adalah reaksi perpindahan/transfer proton H + dari asam ke basa. Secara umum, reaksi asam basa dari Bronsted Lowry diungkapkan dalam persamaan reaksi asam basa Bronsted Lowry berikut: Asam (HA) + Basa (B) Basa (A) + Asam (HB) (II.1) Asam (HA) dengan basa (B) dan asam (HB) dengan basa (A) merupakan pasangan konjugasinya. Asam pada pasangan konjugasi memiliki proton lebih banyak dari basa konjugasinya. Jika asamnya lemah/sangat lemah maka basa konjugasinya adalah sedang kuatnya/kuat bergantung pada afinitas basa konjugat untuk H +. Bila kekuatan asam dari deret senyawa bertambah maka kekuatan basa dari basa konjugatnya berkurang. 1 Tabel II.1 tercantum beberapa contoh reaksi asam basa konjugasi dari Bronsted Lowry. 2 3

Tabel II.1 Contoh reaksi asam basa Bronsted Lowry Asam 1 + Basa 2 Asam 2 + Basa 1 HCO 3 OH H 2 O 2 CO 3 HCl H 2 O H 3 O + Cl H 3 PO 4 H 2 O H 3 O + H 2 PO 4 II.2 Asam Monoprotik dan Poliprotik Asam monoprotik merupakan asam yang bervalensi satu, artinya dalam setiap molekul asamnya terionisasi menghasilkan satu ion hidronium/hidrogren (H 3 O + atau H + ). Berikut ini contoh contoh dari asam monoprotik yaitu antara lain: HCl, CH 3 COOH, HF, HNO 2, HNO 3, HCN, HOCl, dan lain lain. Salah satu contoh reaksinya yaitu: CH 3 COOH + H 2 O H 3 O + + CH 3 COO (Ka = 1,8 x 10 5 ) (II.2) Asam poliprotik merupakan asam yang bervalensi lebih dari satu, artinya dalam setiap molekul asamnya terionisasi dalam beberapa tingkat menghasilkan dua atau lebih ion hidronium/hidrogen (H 3 O + atau H + ). Jika dalam setiap molekul asamnya terionisasi dalam dua tingkat menghasilkan dua ion hidronium/hidrogen (H 3 O + atau H + ) disebut asam diprotik, contoh contohnya yaitu antara lain: H 2 SO 4, H 2 SO 3, H 2 CO 3, dan lain lain. Salah satu contoh reaksinya yaitu: H 2 CO 3 + H 2 O H 3 O + + HCO 3 (Ka 1 = 4,6 x 10 7 ) (II.3) HCO 3 + H 2 O H 3 O + 2 + CO 3 (Ka 2 = 4,4 x 10 11 ) (II.4) Jika dalam setiap molekul asamnya terionisasi dalam tiga tingkat menghasilkan tiga ion hidronium/hidrogen (H 3 O + atau H + ) disebut asam triprotik, contoh contohnya yaitu antara lain H 3 PO 4, (CH 2 )OH(COOH) 3, dan lain lain. 1,4,5 Salah satu contoh reaksinya yaitu: H 3 PO 4 + H 2 O H 3 O + + H 2 PO 4 (Ka 1 = 7,5 x 10 3 ) (II.5) H 2 PO 4 + H 2 O H 3 O + 2 + HPO 4 (Ka 2 = 6,2 x 10 8 ) (II.6) HPO 4 2 + H 2 O H 3 O + 3 + PO 4 (Ka 3 = 4,8 x 10 13 ) (II.7) 4

II.3 Larutan Buffer Larutan buffer adalah campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau sebaliknya yang dapat mempertahankan ph konstan dengan penambahan asam, basa, dan pengenceran. Larutan buffer, umumnya terdiri dari (1) asam lemah dan garam dari asam lemahnya yang larut, (2) basa lemah dan garam dari basa lemahnya yang larut. Larutan buffer dapat dibentuk selama titrasi asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat. 1 Larutan yang memiliki batas kemampuan mempertahankan ph ketika ditambahkan asam, basa, dan pengenceran ini disebut kapasitas buffer. Kapasitas buffer adalah sejumlah asam/basa (biasanya yang kuat) yang ditambahkan ke dalam buffer yang tidak menyebabkan perubahan ph besar. Kapasitas buffer bergantung pada jumlah asam/basa yang ditambahkan ke dalam larutan buffernya sedangkan ph buffernya bergantung pada harga K a dan perbandingan asam dengan basa konjugasinya. 1 Kapasitas buffer dapat dicapai ketika ph = pka ± 1. Sebagai contoh, jumlah H + (ph) dari 1000 ml larutan HC 2 H 3 O 2 1 M dengan NaC 2 H 3 O 2 1 M dan 1000 ml larutan HC 2 H 3 O 2 0,1 M dengan NaC 2 H 3 O 2 0,1 M akan sama. Akan tetapi kapasitas buffernya berbeda di mana larutan pertama lebih besar karena lebih banyak berisi HC 2 H 3 O 2 dengan C 2 H 3 O 2. Hal ini mengakibatkan ph berubah lebih besar pada larutan buffer yang perbandingan konsentrasi basa konjugasi dengan asamnya besar. Pada Tabel II.2 berikut tercantum beberapa Perubahan ph. 1 Tabel II.2 Perubahan ph dengan berbagai perbandingan [A ]/[HA] No. [A ]/[HA] ph 1. 10 : 1 pka + 1 2. 1 : 1 pka 3. 1 : 10 pka 1 Untuk perubahan ph 1 unit, [A ]/[HA] (perbandingan konsentrasi basa konjugasi dengan asam lemah) berubah sebesar 10 faktor. Artinya jika HA meningkat, maka ph turun dan jika A meningkat, maka ph naik. Contoh: 50 ml asam asetat 5

1 M dan 50 ml natrium asetat 1 M (Ka = 1,8.10 5 ) akan menunjukkan ph = 4,74 dan kapasitas buffernya sebesar 3,74 5,74. Jika ditambahkan 40 ml HCl 1 M maka ph menjadi 3,79 dengan perubahan ph 4,74 3,79 = 0,95 sedangkan jika ditambahkan 40 ml HCl 0,1 M maka ph menjadi 4,67 dengan perubahan ph 4,74 4,67 = 0,07. Jika ditambahkan 40 ml NaOH 1 M maka ph menjadi 5,69 dengan perubahannya 5,69 4,74 = 0,95 sedangkan jika ditambahkan 40 ml NaOH 0,1 M maka ph menjadi 4,81 dengan perubahannya sebesar 4,81 4,74 = 0,07. Penambahan 40 ml HCl/NaOH 0,1 M dan 1 M, ph relatif tetap (masih ada dalam kapasitas buffer). 6 II.4 Peranan Larutan Buffer Larutan buffer memiliki peranan penting bagi makhluk hidup, beberapa di antaranya yaitu di bidang kimia dan biologi (mengontrol laju reaksi, mencegah denaturasi protein dan degradasi biomolekul biomolekul yang sensitif terhadap ph, mengontrol ph dalam sistem kimia dan biologi karena beberapa reaksi kimia dan hampir semua molekul dalam biologi adalah asam lemah, mempertahankan reaksi asam basa yang sesuai dalam suatu medium seperti dalam campuran reaksi kultur bakteri atau reaksi enzimatis, H 2 CO 3 /HCO 3 mempertahankan ph darah pada 7,4; H 2 PO 4 /HPO 2 4 mempertahankan ph intraseluler sel darah merah pada 7,2; NaHCO 3 mempertahankan ph air kolam renang); di laboratorium (sebagai larutan standar pengukuran ph larutan, kalibrasi ph meter, untuk analisis kimia seperti dalam elektroforesis); di dalam industri (proses fermentasi, mengatur kondisi yang tepat untuk bahan celupan dalam pabrik pabrik pewarnaan); di dalam aplikasi kimia (pengolahan bahan makanan, fotografi, asam sitrat sebagai pengendali ph larutan pembersih dalam rumah tangga dan obat obatan, aspirin yang dapat mempertahankan ph aspirin ketika melewati lambung/perut pasien, tablet antacid untuk mengontrol keasaman lambung, monopotassium phosphat yang ditambahkan pada pupuk urea atau diammonium phosphat untuk mengurangi fluktuasi ph yang dapat menyebabkan kehilangan nitrogen). 7 11 6

II.5 Cara Kerja Larutan Buffer Larutan buffer bekerja mengikuti prinsip Le Chatelier, yaitu: Ketika suatu sistem kesetimbangan diubah/diganggu maka sistem tersebut berusaha untuk mengurangi gangguan tersebut dengan menggeser arah kesetimbangannya. Misalnya reaksi: HA + H 2 O H 3 O + + A (II.8) Ketika suatu larutan elektrolit lemah (HA) diubah dengan menambahkan suatu molekul/ion/zat ke dalamnya maka ionisasi larutan elektrolit lemah itu tertekan yang menyebabkan reaksi bergeser ke arah bentuk ion ionnya. Jika suatu asam kuat, HCl ditambahkan ke dalam larutan reaksi di atas, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Hal ini menyebabkan jumlah HA bertambah sedangkan A berkurang. Perubahan ph dalam larutan buffer hanya sedikit/dapat diminimalkan karena dalam larutan buffer untuk komponen basanya dapat bereaksi dengan asam yang ditambahkan ke dalamnya dan untuk komponen asamnya dapat bereaksi dengan basa yang ditambahkan ke dalamnya. 1 II.6 Penyiapan Larutan Buffer Untuk membuat larutan buffer, jumlah asam dengan basa konjugasinya atau sebaliknya yang diperlukan harus dihitung dengan cermat. Konsentrasi, volume, dan ph yang diinginkan untuk dibuat harus ditentukan terlebih dahulu. Larutan buffer dapat disiapkan dengan menambahkan basa konjugasinya ke dalam asamnya atau sebaliknya. Biasanya konsentrasi larutan buffer yang baik ada di antara 0,1 M 10 M. Larutan buffer paling efektif mempertahankan ph ketika konsentrasi asam/basa dengan basa/asam konjugasinya sama. Atas dasar ini, kita biasanya memilih campuran larutan buffer yang terdiri atas asam dengan harga pk a mendekati harga ph. 1,12 17 II.7 Perhitungan ph Larutan Buffer Secara teoritis perhitungan larutan buffer menggunakan persamaan Henderson Hasselbalch. Persamaan ini banyak digunakan oleh para ahli biologi, biokimia, dan lainnya yang sering bekerja dengan buffer untuk menghitung ph buffer. 1,2,6,7,11 Berikut ini penjelasan penurunan rumus dari persamaan 7

Henderson Hasselbalch. Misalkan: Campuran asam lemah (HA) dan garam dari basa konjugasinya (A ). Reaksinya sebagai berikut : HA + H 2 O H 3 O + + A (II.9) + [H3O ][A ] Ka= (II.10) [HA] + [HA] Sehingga, [H O ]=Ka (II.11) [A ] 3 [HA] + [H3O ]=Ka (II.12) [BasaKonjugasi] [Asam] + Log[H 3O ]=LogKa+Log [BasaKonjugasi] [Asam] + Log[H 3O ]=LogKaLog [BasaKonjugasi] (II.13) (II.14) [BasaKonjugasi] ph=pka+log (II.15) [Asam] b. Campuran basa lemah (B) dan garam dari asam konjugasinya (BH + ). Reaksinya sebagai berikut : B + H 2 O BH + + OH (II.16) + [BH ][ OH] Kb= [B] Sehingga, [B] (II.17) [ OH]=Kb (II.18) [BH + ] [B] [OH ]=Kb [AsamKonjugasi] (II.19) [Basa] Log[OH ]=LogKb+Log [AsamKonjugasi] [Basa] Log[OH ]=LogKbLog [AsamKonjugasi] [AsamKonjugasi] poh=pkb+log [Basa] (II.20) (II.21) (II.22) Perhitungan ph buffer menurut persamaan Henderson Hasselbalch dapat digambarkan pada Gambar II.1 berikut ini: 8

Netralisasi A + H 3 O + HA + H 2 O Ditambah asam kuat Buffer berisi HA dan A Hitung ulang [HA], [A ] Transfer proton HA + H 2 O H 3 O + + A ph Ditambah basa kuat Netralisasi HA + OH A + H 2 O Gambar II.1 Skema perhitungan ph buffer II.8 ph Meter Cara tepat mengukur ph adalah berdasarkan pengukuran tegangan gerak elektrik sel elektrokimia, yang terdiri dari larutan tak diketahui phnya sebagai elektrolit dan dua elektroda yang dihubungkan dengan terminal terminal sebuah voltmeter elektronik untuk mengukur beda potensial (antara beda potensial dalam elektroda pertama dan elektroda yang lain), yang umumnya disebut ph meter. Secara eksperimen ph diukur dengan ph meter. ph meter adalah alat yang digunakan untuk menentukan ph suatu larutan secara mudah, sederhana, dan cepat. 10 Pada dasarnya, ph meter terdiri atas dua elektroda dan satu voltmeter. Salah satu elektroda disebut elektroda indikator, yang peka terhadap ph larutan. Elektroda indikator yang biasa dipakai yaitu elektroda kaca terdiri dari kaca yang peka ph dalam bentuk bola kecil dan dipadu pada sebuah tabung kaca. Bola kecil tersebut berisi suatu larutan asam/buffer asam yang dihubungkan pada rangkaian dengan kawat platinum. Dalam rangkaian tersebut tercelup elektroda pembanding dalam (elektroda Ag/AgCl) berfungsi untuk melindungi elektroda kaca dari beban listrik yang membahayakan. Elektroda yang lain tidak peka terhadap ph disebut elektroda referensi/pembanding. Elektroda pembanding yang biasa dipakai yaitu elektroda kalomel jenuh. 10 Kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan. Respon pada elektroda indikator menyebabkan pergeseran pada voltmeter yang ditera 9

terhadap skala ph. Nilai ph yang tertera dalam ph meter (voltmeter) dari skala 0 14. Pada ph meter, kedua elektroda (indikator dan referensi) berada dalam satu wadah gelas sehingga sering disebut sebagai elektroda kombinasi (combined electrodes) atau lazim disebut elektroda gelas/kaca. 12 Sebagai contoh ph meter yaitu Orion Model 420A yang dapat dilihat pada Gambar II.2 berikut : (a) (d) (b) (c) (e) Gambar II.2 ph meter Orion Model 420A (a = tampak atas ; b = tampak depan; c = elektroda ; d = bagian bagian ph meter dari depan ; e = tampak belakang) II.9 Efek Penambahan Asam, Basa, dan Pengenceran Terhadap Perubahan ph Penambahan asam dan basa pada daerah kapasitas buffer tidak ada pengaruh, tetapi jika di luar kapasitas buffer pasti akan berubah. Larutan buffer mampu mempertahankan ph karena dalam larutannya, komponen basanya dapat bereaksi dengan asam yang ditambahkan ke dalamnya (H 3 O + yang dihasilkan dari asam lemah), begitu juga komponen asamnya dapat bereaksi dengan basa yang ditambahkan ke dalamnya ( OH yang dihasilkan dari basa konjugasinya). Ketika ph sama dengan pka, larutan buffer memiliki kapasitas buffer maksimum yang dapat mempertahankan perubahan ph pada rentang ph = pka ± 1. 10

Larutan buffer terdiri atas asam lemah (HA) dan basa konjugasi (MA). Kesetimbangan disosiasi asam lemahnya dalam larutan buffer tersebut melibatkan asam dan basa konjugasinya. Jika ke dalam larutan buffer tersebut ditambahkan asam kuat (HCl) maka ion H + tersebut bereaksi dengan komponen basa, A dari buffer seperti dalam persamaan pengaruh penambahan asam dalam larutan buffer berikut: H + + A HA (II.23) Reaksi di atas menyebabkan jumlah HA bertambah dan A berkurang. Perubahan tersebut menekan HA untuk terionisasi menjadi H + dan A yang menyebabkan terjadi kesetimbangan H + dalam larutan tersebut. Kesetimbangan H + ini yang menyebabkan ph tidak banyak berubah. Begitu pula dengan penambahan basa kuat (NaOH) maka ion OH tersebut bereaksi dengan komponen asam, HA dari buffer menyebabkan jumlah HA berkurang dan A bertambah. 1,2,7 Hal ini dapat dilihat dalam persamaan reaksi pengaruh penambahan basa dalam larutan buffer di bawah ini: OH + HA H 2 O + A (II.24) Pengenceran dengan akuades tidak mempengaruhi ph larutan buffer. Hal tersebut bersesuaian dengan pernyataan skala ph yaitu jika ph zatnya rendah/asam maka zat tersebut berusaha untuk mencapai ph air yang netral (ph=7) dengan cara menaikkan ph sedangkan ph zatnya tinggi/basa dengan cara menurunkan ph. 11 Pernyataan tersebut dapat ditunjukkan dalam Gambar II.3 berikut: 0 Asam Basa 7 14 Netral Gambar II.3 Skala ph 11