BEI STATISTIC HIGHLIGHT

dokumen-dokumen yang mirip
- Laba KRAS turun 73,16%. - Penjualan UNTR naik 58,6%. - Laba bersih PTBA naik 78,9%.

- Laba bersih ENRG Q Rp. 14,4 miliar. - Laba AALI naik 140%. - Pemerintah inginkan deviden TLKM 55%.

- Laba UNTR Q naik 43%. - Laba BBNI Q naik 22%. - S&P turunkan prospek utang Jepang

- UNTR bagi dividen Rp. 270 per saham. - Jaya Agra IPO Rp per saham. - April 2011 deflasi 0,31% GRAFIK IHSG

- BBRI bagi deviden Rp. 70,04 per saham. - DLTA bagi deviden Rp per saham. - Laba ASII Q naik 43%

- Metland IPO Rp Rp Laba BBRI Q diperkirakan naik 58%. - ADRO bagi deviden Rp. 30,4 per saham.

- AALI bagi deviden Rp. 640 per saham. - Laba WIKA Q naik 45%. - Laba BMRI Q naik 88%. GRAFIK IHSG

- Laba AALI 1H 2011 naik 98%. - MEDC dapat kredit USD 150 juta dari BBNI. - Laba BKSL naik 126%.

- TLKM bagi dividen Rp. 295,84 per saham. - BBTN bagi dividen Rp. 21 per saham. - UNVR bagi dividen Rp. 344 per saham.

- PDB kuartal I tumbuh 6,5%. - Harga komoditas penurunan terbesar sejak Salim Ivomas IPO 20% saham akhir Mei 2011.

- LPPF bagikan dividen Rp. 46,25 per saham. - Laba bersih WIKA naik 33,7%. - Pacific Asia tambah kepemilikan saham LPKR

- INTP bagi dividen Rp. 263 per lembar saham. - IPO Salim Ivomas Rp AKRA bagi dividen Rp. 2 per saham.

- TINS akan akuisisi tambang batubara. - KIAS akan melakukan kuasi reorganisasi. - UNSP dapat pinjaman dari empat bank.

- SCMA bagi dividen Rp. 260 per saham. - RALS bagi dividen Rp. 30 per saham. - MDRN bagi dividen Rp. 10 per saham.

- ITMG bagi dividen interim Rp per saham. - MYOH akan right issue Rp. 420 per lembar saham - Inflasi Agustus 0,93%.

- BNBR kurangi saham BTEL menjadi 30%. - SMGR bangun pabrik di Papua USD 150 juta. - UNTR akan membeli 60% saham Duta Nurcahya.

- ENRG kontrak 6 tahun penjualan gas ke PLN. - DOID transaksi material dengan BRAU. - TBIG bagikan dividen Rp. 25 per saham.

- BNBR akan kuasi reorganisasi. - S&P pangkas peringkat utang Yunani menjadi B - Ekspor timah April 2011 naik 7,25%

- AKRA bayar dividen Rp. 200 per saham. - Laba ELTY naik 100%. - CMNP akan private placement 10% saham. GRAFIK IHSG

- BUMI bagi dividen Rp. 41,78 per saham. - TKIM bagi dividen Rp. 15 per saham. - GGRM bagi dividen Rp. 880 per saham.

- SMGR anggarkan Rp. 1 T untuk akuisisi batubara. - TLKM anggarkan Rp. 1 T untuk akuisisi. - Promotor musik Big Daddy akan IPO.

- EXCL tunda pecepatan bayar utang. - BBNI dapat fasilitas pinjaman USD 50 juta. - KRAS bagi dividen Rp. 6 per saham.

- DOID right issue di Rp. 900 per saham. - SIMP listing perdana hari ini. - INDY bagi dividen Rp. 26 per saham.

- Inflasi Juni 0,55%. - Cadangan Devisa RI Capai USD 119 Miliar. - IPO Visi Media Asia Diundur September 2011.

- TPIA bagi dividen interim Rp. 14,5 per saham. - PGAS akan tambah pasokan gas untuk industri. - BWPT bayar dividen final Rp. 9 per saham.

- IMF Kucurkan USD5,4 Miliar ke Portugal - DPNS Temukan Batubara - Produksi CPO AALI Naik 19,7% - Pemerintah Naikkan Cukai Rokok 12,2% GRAFIK IHSG

- Laba bersih ITMG naik 53.09%. - ENRG akan non-hmetd 10% saham. - Laba ANTM naik 32%. GRAFIK IHSG

- INTA stock split 1:5 3 Juni Laba bersih SIPD Q naik 90% -.BI & BEI tetap buka 3 Juni 2011.

- Laba BDMN semester I 2011 naik 3%. - TLKM telah buyback 52 juta saham public. - MTLA dapat pinjaman Rp. 150 M dari BMRI.

- AISA laba bersih 2010 naik 100,7%. - Industri semen tumbuh 6,9%. - INDY tambah modal 10%. GRAFIK IHSG

- BI Rate ditahan 6,75%. - MEDC terima USD 35 juta dari MIRA. - PTBA baigkan dividen final Rp. 456,37

- BKSL right issue di Rp. 117 per saham. - JSMR percepat pembayaran dividen 13 Juli. - Pendapatan WINS diproyeksikan lampaui target.

- Inflasi Mei 0,12 %. - Moody s pangkas peringkat kredit Yunani. - Reignwood jaminkan 16% saham ENRG.

- ADHI & Goldstar menang tender USD 1,5 M. - SCMA bagi dividen interim Rp. 205 per saham. - LPKR bagi dividen Rp. 4,33 per saham.

- Dana yg dihimpun pasar modal capai Rp. 49,27 T. - TLKM buyback saham di Rp DEWA jual anak usaha USD 80 juta.

- Cadangan devisa RI tembus USD 120 M. - BDMN akan right issue. - Market share UNTR meningkat hingga 51%.

- Harga IPO J. A Wattie Rp. 500 per lembar saham. - Kuasi reorganisasi BNBR diundur II/ Fitch pangkas peringkat utang Yunani.

- ADRO danai pelabuhan USD 100 Juta. - ASRI ekspansi lahan Rp. 500 Miliar. - Realisasi capex SGRO 9,9% GRAFIK IHSG

- Right issue BDMN disetujui RUPSLB. - DKFT akan right issue seharga Rp INDY refloating PTRO September 2011.

- ADRO akan kuasai Bhakti Energy. - UNSP akan bayar obligasi dengan saham. - SMGR jajaki obligasi USD 500 juta. GRAFIK IHSG

- JSMR bagi dividen Rp. 105,68 per lembar saham. - ANTM bagi dividen Rp. 70,71 per lembar saham. - LPS tahan tingkat bunga penjaminan.

- Laba 1H 2011 BLTA turun 12%. - ISAT rampungkan penjualan 4000 menara. - BNBR siapkan opsi penurunan nilai obligasi.

- S&P turunkan peringkat utang AS menjadi AA+. - RUPSLB BNBR untuk kuasi reorganisasi Okt 11 - IPO Golden Energy mundur awal 2012.

- HEXA bagi dividen USD 0,0205 per saham. - Anak usaha SSIA dapat pinjaman USD 32 juta. - Grup Pikko akuisisi 68,01% saham RODA.

- INTP siapkan USD 100 juta untuk bangun pabrik - Solusi Tunas patok harga IPO Rp SMR Utama tawarkan harga IPO Rp. 600.

- UNTR incar batu bara 7 ton. - Laba Metland 1H 2011 naik 183,61%. - ADRO danai PLTU USD 230 juta. GRAFIK IHSG

- Laba TPIA 1H 2011 naik 15%. - INTA raih pemeanan alat berat USD 25,3 juta. - GZCO ekspansi lahan Rp. 350 miliar. GRAFIK IHSG

- Utang AS tembus 100% dari PDB. - Laba SCMA naik 81,82%. - ANTM tunjuk konsorsium BMRI.

- BI Rate tetap 6,75%. - BBCA bagi dividen Rp. 112,5 per saham. - WIKA bagi dividen Rp. 16,2 per saham. GRAFIK IHSG

- UNTR akuisisi Bukit Enim Energy. - ADRO teken fasilitas pinjaman USD 750 juta. - BNII tambah saham di WOMF.

- IPO, Atlas Resorces akan lepas 17% saham. - Moody s pangkas rating utang Portugal. - CTRP dapat pinjaman Rp. 1,5 Triliun.

- Laba SMGR kuartal naik 10%. - Produksi Toyota turun 50%. - KPIG raih proyek Rp. 8,43 triliun.

- UNVR jual merek TARO ke AISA Rp. 200 M. - Laba PTRO semester I/2011 turun 4,8%. - SIMP raih laba Rp. 855 Miliar. GRAFIK IHSG

- SMGR jajaki akuisisi KP batubara. - BIPI incar 10% saham BULL. - Laba APEX 1H 2011 naik 803%.

- Penjualan BUMI diperkirakan naik 27%. - KIJA tidak akan tunda akuisisi. - PLN Enjiniring IPO kuartl I GRAFIK IHSG

- ADHI bagi dividen Rp. 32,35 per saham. - BUMI jajaki jual obligasi Vallar. - TOTO bayar dividen final Rp. 800 per saham.

- Laba PTBA diprediksi naik 65,2%. - Pendapatan ELTY naik 30%. - Laba IGAR naik 20%.

- IMAS beli saham MASA sebanyak 1,1%. - WIKA-Cheng-Da tangani EPC Rp. 1,3 Triliun. - BTEL kaji emisi obligasi.

- Chandra Asri (TPIA) right issue. - PBRX stock split 1:4 - MEGA bagi dividen tunai Rp. 157,2 per saham.

- PT. Solusi Tunas Pratama IPO akhir September. - INTA jajaki obligasi Rp. 1,3 T Q BRMS tender offer di Rp. 840.

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

- ANTA akan delisting. - INTA akan right issue USD 500 Juta. - UNVR ekspansi Rp. 400 Miliar. GRAFIK IHSG

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB I PENDAHULUAN. mata investor. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan pada saat ini maupun prospek

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggerakan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Valuasi saham..., Herdamang, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Dalam hal ini pasar modal memiliki peranan yang

Indonesia Market Outlook Weekly 2H17 Brief

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Fundamental analysis 2014

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... vi

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah memasuki era globalisasi dimana persaingan

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, pelaku bisnis di Indonesia seakan

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

PRUlink Quarterly Newsletter

USD FIXED INCOME FUND

BAB I PENDAHULUAN. cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal juga merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2008, banyak sekali negara yang mengalami krisis global termasuk

R i Danareksa Research Institute

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat subprime mortgages (kredit perumahan) yang berimbas ke sektor

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Fundamental analysis 2013

BAB V PEMBAHASAN. Wenny (2011) yang menyatakan bahwa tidak adanya perbedaan rata-rata

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Transkripsi:

RISET HARIAN Jumat, 29 Juli 2011 HIGHLIGHT BEI STATISTIC - Laba BBRI 1H 2011 naik 57,10%. - Laba BMRI 1H 2011 naik 56,7%. - Laba ASII 1H 2011 naik 33,39%. - Laba BBCA 1H 2011 naik 20,4% - Laba KLBF 1H 2011 naik 17%. - Laba SMGR 1H 2011 naik 15,67%. - Laba JSMR 1H 2011 naik 15%. - Pendapatan ENRG naik 58%. GRAFIK IHSG TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE MARKET PREVIEW Pergerakan IHSG sepanjang perdagangan kemarin bergerak di teritori negatif. Namun aksi beli selektif investor mampu menahan indeks tidak jatuh lebih dalam. IHSG ditutup turun 28,285 poin (0,68%) di posisi 4145,827. Lebih banyak saham yang mencatatkan pelemahan dibandingkan yang mengalami penguatan. Nilai transaksi di Pasar Reguler mencapai Rp.5 triliun dengan asing mencatatkan nilai pembelian bersih Rp.9 miliar. Penurunan indeks komposit kemarin didorong aksi jual atas sejumlah saham perbankan big-caps dan saham Grup Astra. Sementara aksi beli selektif melanda sahamsaham sektor konsumsi. Pelemahan indeks kemarin terutama disebabkan aksi ambil untung investor memanfaatkan harga yang relatif tinggi di tengah iklim pasar saham global yang masih diliputi dengan resiko gagal bayar utang di AS. Sementara hari ini perdagangan saham diperkirakan akan berpeluang menguat kembali menyusul respon positif pelaku pasar atas keluarnya laporan keuangan emiten semester I tahun ini dimana banyak emiten mencatatkan pertumbuhan laba yang kuat. Namun demikian pelaku pasar tetap perlu berhatihati mencermati pergerakan pasar karena perkembangan pasar global yang masih diliputi kekhawatiran atas krisis utang di AS. Tadi malam indeks Dow Jones kembali terkoreksi 0,51% akibat berlanjutnya kekhawatiran tidak tercapainya kompromi mengenai kenaikan paguh utang AS. Dengan berbagai kondisi yang ada tersebut, hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan penguatan terbatas. Respon positif pasar atas kinerja emiten bisa menjadi katalis penguatan indeks hari ini. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan target resisten pertama di kisaran 4180 dan level support ada di 4107. IHSG 4107-4180 GLOBAL MARKET COMMODITIES DUAL LISTED STOCK EXCHANGE MARKET

BERITA TERKINI Visi Media Asia Kembali Serahkan Berkas IPO ke Bapepam. PT Visi Media Asia (Viva Group) menuturkan akan kembali menyerahkan berkas mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada Agustus 2011 nanti. Dengan masuknya berkas tersebut pada Agustus nanti, perseroan pun optimistis VIVA akan bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal-iii 2011 nanti. Dengan pemunduran waktu listing ini, merupakan timing yang tepat dikarenakan seperti diketahui laju daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang kencang. Mengenai size saham yang akan di-share ke publik tidak ada perubahan. sedangkan untuk masalah harga saham yang ditawarkan, diserahkan seluruhnya kepada underwriter. Lalu mengenai target dana yang dihimpun pun tidak ada akan perubahan. (Okezone) Semester Pertama, Gerai MAPI Bertambah 77 Unit. Hingga akhir semester pertama, PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) sudah menambah jumlah gerai sebanyak 77 unit. Dengan penambahan gerai ini, maka jumlah gerai yang dimiliki MAPI sudah mencapai 931 gerai atau seluas 436.477 meter persegi (m2). MAPI menargetkan luas lahan gerainya bisa bertambah 40.000 m2 hingga akhir tahun ini. Namun, hingga semester pertama baru 14.130 m2 yang sudah terealisasi. Jumlah gerai MAPI bisa mencapai 1.000 gerai hingga akhir tahun ini. Gerai baru itu akan dibangun di luar Jawa seperti di Ternate, Banda Aceh dan Padang. Total nilai investasi yang dianggarkan perusahaan yang menggandeng banyak merek terkenal ini mencapai Rp 350 miliar. Sepanjang enam bulan pertama, MAPI rupanya sudah menghabiskan belanja modalnya sebesar Rp 175 miliar. Sementara itu, MAPI juga di sisa tahun ini akan menggandeng dua merk baru asal Eropa. (Kontan Online) TCID Raup Laba Rp 72 Miliar. PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) meraih laba bersih Rp 72,05 miliar pada semester I-2011, naik tipis 4,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Rp 68,74 miliar. Laba per saham tercatat Rp 358, dari sebelumnya Rp 342 per lembar. Pendapatan hingga semester I-2011 mencapai Rp 802 miliar, naik 10,4% dibandingkan periode sebelumnya, Rp 726,35 miliar. Produk Pixy tercatat naik paling tinggi, 27,6% menjadi Rp 239,3 miliar dari periode sebelumnya Rp 187,6 miliar. Gatsby juga naik tipis 4,5% dari Rp 272,54 miliar menjadi Rp 284,9 miliar. Laba kotor dan laba usaha masingmasing mengalami pertumbuhan 12,5% dan 5,9%. Laba kotor hingga Juni 2011 tercatat Rp 294,51 miliar, sementara laba usaha Mandom Rp 95,59 miliar. (Detikcom) ADB: Semester I 2011, Performa Pasar Saham Indonesia Terbaik Di Asia. Asian Development Bank (ADB) merilis hasil risetnya bertajuk Asia Economic Monitor untuk semester I 2011. Salah satu pembahasannya mengulas mengenai pasar saham dan pergerakan mata uang Asia. Menurut ADB, pasar saham di emerging market Asia mengalami kondisi beragam (mixed) pada paruh pertama tahun ini. Kondisi itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di kawasan regional yang moderat dan diperketatnya kebijakan moneter. Pada semester I 2011, pasar saham Asia tampil beragam. Bursa saham dengan performa terbaik adalah pasar saham Indonesia yang melonjak 7,4%. Sementara, pasar saham dengan performa terburuk adalah Vietnam dengan penurunan nyaris 11,2%. Sementara itu, mayoritas mata uang Asia mengalami apresiasi terhadap dollar AS pada paruh pertama tahun ini. Penguatan tersebut melanjutkan tren apresiasi tahun lalu. ADB mencatat, mata uang dengan performa terbaik adalah won Korea Selatan sebesar 6,4%. Satu-satunya mata uang yang terdepresiasi adalah dong Vietnam, yang terdevaluasi hingga 9,3% pada Febuari lalu seiring tingginya defisit dan rendahnya cadangan devisa. (Kontan Online) SDPC Teken Perjanjian Distribusi Obat Dengan Nulab Pharmaceutical. PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) menambah mitra bisnisnya. Kali ini, perseroan menggandeng PT Nulab Pharmaceutical Indonesia, produsen obat-obatan yang berlokasi di Tangerang. Perseroan telah meneken perjanjian distribusi dengan Nulab Pharmaceutical, pada pertengahan Juli 2011. SDPC akan mendistribusikan produk-produk buatan Nulab. Perjanjian distribusi itu akan berlaku selama 12 bulan. Kerjasama akan diperpanjang setiap 12 bulan berikutnya, jika tidak ada pemutusan hubungan kerjasama dari salah satu pihak. (Kontan Online)

LAPORAN KEUANGAN

SAHAM PILIHAN ASII 68000-75000. PT Astra Internasional Tbk (ASII) sepanjang paruh pertama tahun ini (1H11) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja di atas ekspektasi awal pelaku pasar. Laba bersihnya tumbuh 33,37% mencapai Rp.8,59 triliun. Laba tersebut mencerminkan 52% dari target laba tahun ini sebesar Rp.16,55 triliun. Hal ini dicapai dengan topangan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 24% mencapai Rp.7,63 triliun. Pencapaian pendapatan tersebut sebesar 51% dari target tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp.15 triliun. Pertumbuhan laba tersebut dicapai berkat kinerja anak-anak perusahaanya yang mencatatkan pertumbuhan laba positif melampaui perkiraan awal. Seluruh bisnis anak perusahaan ASII mencatatkan pertumbuhan laba positif. Ini terlihat misalnya dari divisi otomotif perseroan dimana masih memberikan kontribusi sebesar 45% terhadap total perolehan laba perseroan. Laba bersih dari divisi tersebut tumbuh 18% mencapai Rp.3,9 triliun. Hal ini dicapai berkat penjualan otomotif yang tumbuh sepanjang paruh pertama tahun ini. Penjualan kendaraan bermotor ASII pada 1H11 mencapai 230000 unit atau tumbuh 10% dengan penguasaan pangsa pasar 55%. Penjualan sepeda motor Honda Astra dalam periode yang sama tumbuh 26% mencapai 2,1 juta unit dengan penguasaan pangsa pasar naik menjadi 51%. Divisi lainnya seperti perkebunan mencatatkan pertumbuhan laba 100% mencapai Rp.1 triliun akibat naiknya harga jual rata-rata CPO 22% dan volume produksi naik 26% mencapai 594 ribu ton. Dari divisi jasa keuangan laba bersih tumbuh 37% mencapai Rp.1,7 triliun. Begitu pun dengan divisi tambang dan alat berat yang mencatatkan pertumbuhan laba 34% mencapai Rp.1,54 triliun. Pertumbuhan kinerja usaha ASII dengan anak-anak usahanya tersebut bisa tercapai berkat iklim ekonomi nasional yang kondusif dimana tingkat inflasi yang relatif rendah sekitar 5%-6%, suku bunga yang rendah, dan penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS sepanjang tahun ini. Disamping itu tentunya kenaikan harga sejumlah komoditas seperti CPO dan batubara. Secara valuasi saat ini harga saham ASII ditransaksikan dengan PE 17,5x proyeksi laba 2011 dan PE 15,3x proyeksi laba 2012. Harga sahamnya setahun terakhir ditransaksikan dengan PE tertinggi 20x dan terendah 14x. Pada PE 20x harga saham perseroan berpeluang mencapai Rp.82000 berdasarkan proyeksi laba 2011. Kemarin harga sahamnya ditutup di Rp.71750, turun 4% dari penutupan hari sebelumnya Rp.75000. Koreksi ini terutama dipicu aksi ambil untung investor mengingat harga sahamnya yang relatif sudah tinggi. Sejak awal tahun ini harga saham ASII telah menguat 31,53%. Secara technical, harga saham ASII masih berpeluang terkoreksi menuju level Rp.69800 (retracement 23,6%). Untuk pemain jangka pendek disarankan untuk akumulasi buy ketika harga terkoreksi mendekati level supportnya. Buy on Weakness.

SAHAM PILIHAN BMRI 7700-8200. Laba bersih PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada kuartal kedua tahun ini (2Q11) tumbuh 23% mencapai Rp.2,5 triliun dibandingkan kuartal yang sama 2010 sebesar Rp.2,04 triliun. Sedangkan bila dilihat selama semester I 2011, laba perseroan mencapai Rp.6,3 trilun, tumbuh 57% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp.4,03 triliun. Analis memperkirakan tahun ini laba bersih perseroan mencapai Rp.11,64 triliun atau tumbuh 26%. Ini berarti pencapaian laba pada 1H11 telah mncerminkan 54% dari target laba tahun ini. Perolehan laba pada 1H11 didukung dengan kenaikan pendapatan bunga bersih. Total aset perseroan naik 18,1% menjadi Rp. 474,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan aset ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit sebesar 27% dari Rp.217,9 triliun menjadi Rp.276,7 triliun. Kinerja positif tersebut juga tercermin dari kualitas aset seperti yang terlihat dari rasio NPL neto sebesar 0,58%. Kemarin harga sahamnya ditutup terkoreksi tipis di Rp.7900. Pada harga tersebut saham BMRI ditransaksikan dengan PE 15,7x proyeksi laba 2011 dan PBV sebesar 3,1x. Harga sahamnya tersebut relatif masih murah ketimbang saingannya BBCA yang saat ini ditransaksikan dengan PE 21x dsan PBV 5x. Secara technical peluang penguatan harga sahamnya akan mencapai Rp.8200 dalam waktu dekat. Buy on Weakness Perhatikan : ADRO 2600-2800 Sell on Strength TLKM 7250-7600 Buy ENRG 240-265 Spec Buy UNVR 15700-16200 Buy SMGR 9500-10000 Buy CMNP 1470-1560 Buy

TECHNICAL VIEW

CORPORATE ACTION

INFO DIVIDEN

PT. First Asia Capital Panin Bank Centre 3 rd Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270 Telp : 021-726 3969 (H) Fax : 021-571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail : cs@firstasiacapital.com BRANCH OFFICE Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Telp : 021-319 31811 Fax : 021-319 31838 Ruko Mall Taman Palem No.32 Jl. Kamal Raya, Outer Ring Road Cengkareng Jakarta 11730 Telp. 021-543-76266 Fax. 021-543-72102 Yogyakarta: Ruko Gajah Mada Square Kav. E Jl. Juminahan No 26 Yogyakarta 55212 Tlp. 0274-587888 Fax. 589171 Makasar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makasar 90157 Telp : 0411-313 122 Fax : 0411-311 118 Pontianak : Jl. Jend Urip No. 7 Pontianak 78111 Telp : 0561-767 839 Fax : 0561-761 056 Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.