Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 12

BENZENA. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, dan makromolekul.

KIMIA. Sesi. Benzena A. STRUKTUR DAN SIFAT BENZENA. Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C 6 H 6

benzena dan turunannya

VI Benzena dan Turunannya

BENZENA DAN TURUNANNYA

SENYAWA AROMATIK. Tim dosen kimia dasar FTP

BENZEN DAN AROMATISITAS. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

AROMATISITAS, BENZENA DAN BENZENA TERSUBSTITUSI ACHMAD SYAHRANI ORGANIC CHEMISTRY, FESSENDEN DAN FESSENDEN, THIRD EDITION

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Bahan Bacaan 5 BENZENA DAN TURUNANNYA

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BENZENA DAN TURUNANNYA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

BAB 10. Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi. Tabel Struktur dan nama-nama benzene yang umum

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

Serangan elektrofil pada posisi orto

REAKTIVITAS SENYAWA AROMATIK. DR. Bambang Cahyono

BAB IX AROMATISITAS, BENZENA, DAN BENZENA TERSUBSTITUSI

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

SENYAWA AROMATIK (Benzena & Turunannya)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Pengenalan Kimia Organik

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

Garam diazonium selanjutnya diubah menjadi berbagai macam zat warna. Salah satu contohnya adalah Red No.2 yang memiliki struktur sebagai berikut:

Isomer Benzena : Bentuk Pembelajaran Berorientasi Proses untuk Konsep Struktur Benzena pada Mata Pelajaran Kimia di Kelas XII. Oleh: Sukisman Purtadi

HIDROKARBON AROMATIK

Senyawa Aromatik Thomson Higher Education

LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

SENYAWA ORGANIK HIDROKARBON DENGAN KARBON ELEKTROFILIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A!

MAKALAH KIMIA ORGANIK IKATAN KIMIA DAN STRUKTUR MOLEKUL

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

BANK SOAL KIMIA ORGANIK I UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2002/2003

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

ATURAN HUCKEL & AROMATISITAS :

Alkena. KO 1 pertemuan III. Indah Solihah

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

PENGGOLONGAN SENYAWA ORGANIK DAN DASAR-DASAR REAKSI ORGANIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

Penggolongan hidrokarbon

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VII STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Ikatan Kimia II: VSEPR dan prediksi geometri Molekular, teori ikatan valensi dan Hibridisasi Orbital Atom; teori orbital atom

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

KIMIA ORGANIK KIMIA KARBON

SILABUS PEMBELAJARAN

Aromatisitas, Benzena, dan Benzena Tersubstitusi

GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK. Zainal

BAB 2 TINJAUAN TEORI. 2.1 Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK)

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

contoh-contoh sifat meteri Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia

Kimia Organik Pertemuan 1

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

1. Senyawa di bawah ini yang memiliki ikatan hidrogen antarmolekulnya adalah. A. CH 3 -CHO D. CH 3 E. CH 3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di

Ikatan Kimia II: VSEPR dan prediksi geometri Molekular, teori ikatan valensi dan Hibridisasi Orbital Atom; teori orbital atom

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB

BAB 3 GEOMETRI DAN KEPOLARAN MOLEKUL

SILABUS PEMBELAJARAN

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

Ikatan dan Isomeri. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

Transkripsi:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Prog/Semester : XII / IPA / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, Makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.2. Mendiskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan benzen dan turunannya. Indikator : Menuliskan struktur benzena dan menjelaskan stabilitas cincin benzena dan kearomatikan. I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menuliskan struktur benzena. 2. Siswa dapat menjelaskan stabilitas cincin benzena. 3. Siswa dapat menjelaskan arti senyawa aromatik. II. MATERI PEMBELAJARAN Rumus molekul benzena telah ditemukan sejak tahun 1834 yaitu C 6 6. Rumus molekul ini memperlihatkan ketidakjenuhan karena tidak memenuhi rumus C n 2n+2. Akan tetapi benzena tidak memperlihatkan ketidakjenuhan, benzena tidak melunturkan warna air bromin (tidak diadisi oleh bromin). asil percobaan menunjukkan bahwa monosubstitusi benzena, C 6 5 X, tidak mempunyai isomer. al ini mengisyaratkan bahwa keenam atom pada benzena mempunyai kedudukan yang ekivalen. Sementara itu, disubstitusi benzena, C 6 4 X 2, mempunyai tiga isomer. Rumus struktur benzena menjadi persoalan bertahun-tahun yang kemudian terselesaikan atas usul Kekule tahun 1865 yang mengusulkan agar enam atom hidrogen yang terikat pada atom-atom karbon pada molekul C 6 6 dibuat setara. Menurut Kekule, struktur yang paling mungkin dari C 6 6 adalah struktur cincin yaitu struktur lingkar enam dengan tiga ikatan rangkap yang berkonjugasi dan berpindah-pindah ( beresonansi ) sebagai berikut:

Ikatan rangkap dalam benzena selalu berpindah-pindah, maka semua ikatan karbonkarbonnya sama panjang, yaitu antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Dari percobaan diketahui panjang ikatan C C dalam benzena adalah 140 pm. Dilihat dari struktur resonansi benzena, ikatan tunggal dan ikatan rangkap antara dua atom C bergerak dinamis ( berputar ) berganti-ganti. Jadi, struktur molekul benzena digambarkan sebagai berikut. Rumus Kekule juga dapat menjelaskan tiga jenis isomer benzena disubstitusi, C 6 4 X 2. Ketiga isomer itu ditandai dengan ortho ( o ), meta ( m ), dan para ( p ). X X X X X X ortho meta para Ortho ( o ) : posisi substituen pada nomor 1 dan 2 Meta ( m ) : posisi substituen pada nomor 1 dan 3 Para ( p ) : posisi substituen pada nomor 1 dan 4 Dari pembehasan tentang teori atom, telah kita ketahui bahwa elektron dalam atom berada dalam orbital atom. Orbital tersebut ada yang berbentuk bola (orbital s), balon terpilin (orbital p) atau bentk baling-baling (orbital d). dalam molekul, elektron juga berada dalam orbital yaitu dalam orbital molekul (OM). Menurut teori ikatan valensi, orbital molekul terbentuk dari pertumpangtindihan orbital-orbital atom.

Pertumpangtindihan orbital-orbital atom dapat terjadi menurut dua cara, yaitu: 1. Pertumpangtindihan ujung dengan ujung (head to head overlap). Ikatan kovalen yang terbentuk dengan pertumpangtindihan jenis ini disebut ikatan sigma (σ). + orbital s terpisah tumpang tindih orbital s ikatan sigma 2. Pertumpangtindihan sisi dengan sisi (side to side overlap). Ikatan kovalen yang terbentuk dengan pertumpangtindihan sisi dengan sisi disebut ikatan phi (π). Salah satu syarat bagi pembentukan ikatan phi adalah kedua orbital yang bertumpang tindih harus sebidang. Ikatan pertama yang terjadi antara dua atom selalu berupa ikatan sigma, sedangkan ikatan kedua dan ketiga adalah ikatan phi. Dalam pembentukan senyawa, atom karbon dapat mengalami tiga macam hibridisasi, yaitu sp, sp 2, dan sp 3. ibridisasi sp 3 menghasilkan empat orbital hibrida yang mempunyai susunan tetrahedral. ibridisasi sp 2 menghasilkan tiga orbital hibrida yang mempunyai susunan segitiga sama sisi dan satu orbital p yang tegak lurus pada bidang segitiga tersebut. ibridisasi sp menghasilkan dua orbital hibrida yang terbentuk linear dan dua orbital p yang tegak lurus satu sama lain, juga tegak lurus terhadap orbital hibrida sp tersebut. Tipe hibridisasi pada suatu atom pusat tergantung pada jumlah domain elektron pada kulit luar atom pusat itu. Untuk senyawa karbon, jumlah domain elektron sama dengan jumlah ikatan sigma yang dibentuk. Setiap ikatan sigma memerlukan satu orbital hibrida. Sesuai dengan struktur kekule, setiap atom karbon dalam benzene membentuk 3 ikatan sigma dan 1 ikatan phi. Jadi atom karbon dalam benzene mengalami hibridisasi sp 2. Pembentukan cincin benzena dapat digambarkan sebagai berikut: setiap atom karbon menggunakan dua orbital hibrida sp 2 untuk membentuk ikatan dengan sesama atom karbon, sedangkan satu orbital sp 2 digunakan untuk mengikat atom hidrogen. Keberadaan elektron-elektron yang terdelokalisasi seputar lingkaran menjadi cirri dari senyawa aromatik. al itu pula yang menyebabkan mengapa benzena sangat stabil dan sukar mengalami adisi. Untuk mempermudah penulisan, rumus bangun benzene dapat digambarkan berupa segienam beraturan dengan lingkaran di tengahnya. Lingkaran itu menggambarkan elektron0elektron p yang mengalami delokalisasi. III. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Diskusi informasi 3. Kuis 4. Tanya jawab 5. Tugas

IV. LANGKA-LANGKA PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran Salam, berdoa, presensi, mengecek kesiapan siswa. b. Apersepsi Siswa mengungkapkan pengetahuannya tentang senyawa jenuh dan tak jenuh serta pengetahuan tentang benzena. c. Masalah Menyampaikan topik yang akan dibahas dan masalah yang akan dipecahkan. 2. Kegiatan Inti a. Siswa mendapatkan informasi tentang rumus molekul benzena. b. Siswa mendapatkan penjelasan mengenai struktur benzena menurut kekule. c. Siswa mendapatkan penjelasan tentang ikatan sigma, phi dan hibridisasi atom karbon. d. Siswa mendapatkan informasi tentang kearomatikan. e. Siswa berdiskusi tentang tipe-tipe hibridisasi atom karbon. 3. Penutup Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan tentang: a. Rumus struktur benzena. b. Struktur benzena menurut kekule. c. Ikatan σ dan π d. Kearomatikan. V. ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat a. LCD dan Laptop/OP b. Papan tulis, spidol, penghapus. 2. Sumber Belajar Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII 3B. Jakarta: Erlangga VI. PENILAIAN 1. Proses pembelajaran Siswa fokus memperhatikan materi yang diajarkan. 2. asil Siswa dapat menjawab pertanyaan evaluasi. a. Mengapa benzena tidak memperlihatkan sifat ketidakjenuhan, padahal benzena mempunyai 3 ikatan rangkap? (10 poin) b. Jelaskanlah secara singkat struktur benzena menurut kekule! (20 poin) c. Bagaimanakah panjang ikatan antaratom C pada struktur benzena? (10 poin) d. Apa alasan benzena tidak mengalami reaksi adisi sebagaimana alkena pada umumnya? (10 poin)

Jawaban evaluasi: a. Benzena tidak memperlihatkan sifat ketidakjenuhan padahal benzena mempunyai 3 ikatan rangkap karena keenam atom pada benzena mempunyai kedudukan yang ekivalen. b. Struktur benzena menurut kekule: enam atom hidrogen yang terikat pada atom-atom karbon pada molekul C 6 6 dibuat setara. Struktur yang paling mungkin dari C 6 6 adalah struktur cincin yaitu struktur lingkar enam dengan tiga ikatan rangkap yang berkonjugasi dan berpindah-pindah ( beresonansi ). c. Panjang ikatan antaratom C pada struktur benzena adalah sama antara ikatan tunggal dengan ikatan rangkap karena ikatan rangkap dalam benzena selalu berpindah-pindah. d. Benzena tidak mengalami reaksi adisi sebagaimana alkena pada umumnya karena benzena tidak memperlihatkan ketidakjenuhan. Yogyakarta, Mei 2009 Pembimbing, Penyusun, Dr. Eli Rohaeti NIP. 132231573 Faizal A A M NIM. 07303241021

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Prog/Semester : XII / IPA / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, Makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.2. Mendiskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan benzen dan turunannya. Indikator : Menuliskan tatanama benzena dan turunannya. I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menuliskan nama senyawa benzena. 2. Siswa dapat menuliskan nama senyawa turunan benzena. II. MATERI PEMBELAJARAN Dalam sistem IUPAC, cincin benzena dianggap sebagai induk, sama seperti rantai terpanjang dalam alkana. Gugus alkil ( R ), halogen ( X ) atau nitro ( NO 2 ) yang terikat pada cincin benzena dinamai dalam bentuk awalan pada benzena. Perhatikan beberapa contoh berikut ini. C 2 5 Br NO 2 Etilbenzena Bromobenzena Nitrobenzena Namun demikian, banyak turunan benzena yang mempunyai nama khusus yang lebih lazim digunakan. Beberapa diantaranya yaitu : O C 3 O N 2 C Benzaldehida Toluena Fenol Anilina

Gugus bervalensi (bertangan) satu yang diturunkan dari benzena disebut gugus fenil ( C 6 5 - ) sedangkan yang diturunkan dari toluena ( C 6 5 -C 3 ) disebut gugus benzil ( C 6 5 -C 2 - ). Jadi, klorobenzena dapat disebut fenilklorida. fenil benzil klorobenzena = fenilklorida Benzilamina Jika terdapat dua substituen, maka posisi substituen dinyatakan dengan awalan o (ortho), m ( meta ), p ( para ). Beberapa contoh benzena dua substituen yaitu : o-dibromobenzena m-kloroanilina p-nitrofenol Jika terdapat tiga substituent atau lebih pada sebuah cincin benzena, maka sistem o, m, p tidak berlaku lagi. Dalam hal ini, posisi substituen dinyatakan dengan angka. Urutan prioritas penomoran untuk beberapa substituen yang umum adalah sebagai berikut: Arah tanda panah menunjukkan substituen yang semakin prioritas, maka penomorannya dengan nomor yang semakin kecil.

2,4,6-trinitro toluene ( TNT ). Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana bergugus fungsi atau pada rantai alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau lebih, maka cincin benzena itu dianggap sebagai substituent, bukan lagi sebagai induk. III. IV. 2-fenil-1-etanol 2-feniloktana III. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Diskusi informasi 3. Kuis 4. Tanya jawab 5. Tugas. IV. LANGKA-LANGKA PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran Salam, berdoa, presensi, mengecek kesiapan siswa. b. Apersepsi Siswa mengungkapkan pengetahuannya tentang senyawa benzena dan turunannya. c. Masalah Menyampaikan topik yang akan dibahas dan masalah yang akan dipecahkan.

2. Kegiatan Inti a. Siswa memperoleh informasi tentang cara penulisan rumus struktur dan cara penamaan benzena dan turunannya b. Siswa dibuat kelompok untuk kuis make a match. 3. Penutup Guru dan siswa bersama- sama menyimpulkan tentang : a. Cara memberi nama senyawa benzena dan senyawaan turunan benzena b. Pesan Menyampaikan pesan kepada peserta didik untuk mendalami materi yang telah diajarkan. c. Salam menutup kegiatan pembelajaran. V. ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat a. LCD dan laptop. b. Papan tulis, spidol, penghapus. c. Kartu-kartu untuk kuis make a match 2. Sumber Belajar Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII 3B. Jakarta: Erlangga VI. PENILAIAN 1. Proses pembelajaran Siswa fokus memperhatikan materi yang diajarkan. 2. asil Siswa dapat menjawab pertanyaan evaluasi. a. Dibawah ini tertera rumus bangun suatu senyawa turunan benzena, namanya adalah. (10 poin) O NO 2 NO 2 b. Rumus struktur dari ortho-nitrotoluena adalah.(10 poin) c. Tuliskan rumus struktur dari nama-nama berikut! 1. Flouro benzena 2. m-diiodo benzena 3. p-nitro fenol

4. 1,4-dimetil benzena 5. 2,5-dikloro toluena (50 poin) d. Tuliskan nama senyawa turunan benzena di bawah ini! (30 poin ) SO 3 Jawaban pertanyaan evaluasi: a. Nama senyawa turunan benzena tersebut adalah 2,4-dinitro fenol. b. Rumus struktur o-nitro toluena adalah NO 2 C 3 c. Rumus struktur senyawa-senyawa turunan benzena: 1. Flouro benzena F 2. m-diiodo benzena I I

3. p-nitro fenol NO 2 O 4. 1,4-dimetil benzena C 3 C 3 5. 2,5-dikloro toluena Cl C 3 Cl nama senyawa turunan benzena tersebut adalah benzena sulfonat. Pembimbing, Yogyakarta, Mei 2009 Penyusun, Dr. Eli Rohaeti NIP. 132231573 Faizal A A M NIM. 07303241021

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Prog/Semester : XII / IPA / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, Makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.2. Mendiskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan benzen dan turunannya. Indikator : Menunjukkan sifat-sifat benzena dan menjelaskan reaksi substitusi pada benzena. I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menyebutkan sifat fisik benzena. 2. Siswa dapat menyebutkan sifat kimia benzena. 3. Siswa dapat memahami reaksi substitusi pertama benzena. 4. Siswa dapat memahami reaksi substitusi kedua benzena. II. MATERI PEMBELAJARAN Benzena adalah zat cair yang tidak berwarna, mudah menguap dan bersifat racun. Seperti halnya hidrokarbon lainnya, benzena bersifat nonpolar, tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar atau nonpolar seperti eter dan tetraklorometana. Benzena sendiri banyak digunakan sebagai pelarut. Secara kimia benzena tidak begitu reaktif, tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga. Seperti telah disebutkan diatas, benzena lebih mudah mengalami substitusi daripada adisi. Jenis pereaksi yang dapat menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron yang disebut pereaksi elektrofil. Contohnya adalah halogen (X 2 ) dan NO 2. Berikut ini beberapa reaksi penting dari benzena. 1. Substitusi Pertama a. alogenasi benzena bereaksi langsung dengan halogen dengan katalisator besi (III) halida. Cl + Cl 2 FeCl 3 + Cl

b. Nitrasi benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalisator asam sulfat pekat membentuk nitrobenzena. NO 2 + ONO 2 2 SO 4 + 2 O c. Sulfonasi terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat. SO 3 + OSO 3 + 2 O d. Alkilasi alkilbenzena dapat terbentuk jika benzene direaksikan dengan alkil halide dengan katalisator aluminium klorida. C 3 + C 3 Cl AlCl 3 + Cl 2. Substitusi Kedua Benzena yang sudah tersubstitusi dapat mengalami substitusi lebih lanjut. Benzena yang sudah tersubstitusi ada yang menjadi lebih reaktif dibandingkan terhadap benzena, tetapi adapula yang menjadi kurang reaktif. Sebagai contoh, anilina mengalami reaksi substitusi sejuta kali lebih cepat daripada benzena. Sedangkan nitrobenzena bereaksi dengan laju kira-kira sejuta kali lebih lambat. Selain berpengaruh pada kereaktifan, substituen yang ada juga menentukan arah substituen berikutnya. Sebagian substituen mengarahkan substituent kedua ke posisi ortopara, sebagian yang lain mengarahkan ke posisi meta. Pengarah orto-para umumnya bersifat mengaktifkan, sedangkan pengarah meta bersifat mendeaktifkan. III. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Diskusi informasi 3. Kuis 4. Tanya jawab 5. Tugas. IV. LANGKA-LANGKA PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran Salam, berdoa, presensi, mengecek kesiapan siswa.

b. Apersepsi Siswa mengungkapkan pengetahuannya tentang sifat-sifat benzena dan reaksi substitusi. c. Masalah Menyampaikan topik yang akan dibahas dan masalah yang akan dipecahkan. 2. Kegiatan Inti a. Siswa memperoleh informasi tentang sifat kimia dan sifat fisika senyawa benzena. b. Siswa memperoleh penjelasan tentang berbagai reaksi substitusi pada benzena. c. Siswa berdiskusi tentang berbagai reaksi substitusi pada benzena 3. Penutup Guru dan siswa bersama- sama menyimpulkan tentang : a. Sifat fisik benzena. b. Sifat kimia benzena. c. Reaksi substitusi pertama pada benzena. d. Reaksi substitusi kedua pada benzena. e. Pesan Menyampaikan pesan kepada peserta didik untuk mendalami materi yang telah diajarkan. f. Salam menutup kegiatan pembelajaran. V. ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat LCD dan laptop/op Papan tulis, spidol, penghapus. Kartu-kartu untuk kuis make a match 2. Sumber Belajar Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII 3B. Jakarta: Erlangga VI. PENILAIAN 1. Proses pembelajaran Siswa fokus memperhatikan materi yang diajarkan. 2. asil Siswa dapat menjawab pertanyaan evaluasi. a. Apakah produk utama brominasi toluena? (30 poin) b. Apa saja ciri fisik benzena? (10 poin) c. Apakah yang dimaksud dengan pereaksi elektrofil? (10 poin)

Jawaban pertanyaan evaluasi: a. Produk utama brominasi toluena adalah o-bromotoluena. C 3 C 3 C 3 Br C 3 Br 2 2 SO 4 Br Br toluena 40% 60% <1% b. Ciri-ciri fisik benzena adalah: Cair Tidak berwarna Mudah menguap Bersifat racun c. Pereaksi elektrofil adalah jenis pereaksi yang dapat menyerang cincin benzena. Pembimbing, Yogyakarta, Mei 2009 Penyusun, Dr. Eli Rohaeti NIP. 132231573 Faizal A A M NIM. 07303241021

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Prog/Semester : XII / IPA / 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Standar Kompetensi : 4. Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunannya, Makromolekul. Kompetensi Dasar : 4.2. Mendiskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat dan kegunaan benzen dan turunannya. Indikator : Menunjukkan kegunaan dan dampak dari benzena dan beberapa turunannya. I. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menyebutkan kegunaan benzena dan beberapa turunannya. 2. Siswa dapat menyebutkan dampak benzena dan beberapa turunannya. II. MATERI PEMBELAJARAN 1. Benzena digunakan sebagai pelarut untuk berbagai jenis zat. Selain itu, benzena merupakan bahan dasar untuk membuat stirena yaitu bahan untuk membuat sejenis karet sintetis. Benzena juga merupakan bahan dasar untuk membuat nilon 66. 2. Fenol larutan fenol dalam air bersifat asam lemah (K a = 1x10-10 ). Reaksi fenol dengan basa membentuk garam fenolat, misalnya dengan NaO. Sifat lain dari fenol adalah seperti alkohol. Fenol lebih mudah dioksidasi daripada benzene. Kristal fenol (tidak berwarna) lambat laun akan menjadi coklat gelap karena teroksidasi oleh udara. Fenol digunakan sebagai antiseptic karena dapat membunuh bakteri. al ini terkait dengan sifat fenol yang dapat menyebabkan denaturasi protein. Akan tetapi, fenol juga bersifat racun bagi manusia sehingga telah diganti dengan antiseptic lain. 3. Asam salisilat asam salisilat adalah nama lazim dari asam o-hidroksibenzoat. Ester dari asam salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin atau asetosal. 4. Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat trinitrotoluena, senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit). 5. Asam benzoat suatu asam lemah yang sedikit kuat dari asam asetat. Asam benzoat atau garam natriumnya digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan. 6. Anilina bersifat basa lemah, merupakan bahan dasr untuk pembuatan zat-zat warna diazo.

III. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Diskusi informasi 3. Kuis 4. Tanya jawab 5. Tugas. IV. LANGKA-LANGKA PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal a. Membuka pelajaran Salam, berdoa, presensi, mengecek kesiapan siswa. b. Apersepsi Siswa mengungkapkan pengetahuannya tentang trinitrotoluena dan dampaknya. c. Masalah Menyampaikan topik yang akan dibahas dan masalah yang akan dipecahkan. 2. Kegiatan Inti a. Siswa memperoleh informasi tentang beberapa senyawa turunan benzena. b. Siswa memperoleh informasi tentang kegunaan dan dampak benzena dan senyawa turunannya. c. Siswa berdiskusi tentang berbagai kegunaan dan dampak dari benzena dan turunannya. 3. Penutup Guru dan siswa bersama- sama menyimpulkan tentang : a. Kegunaan benzena dan beberapa turunannya. b. Dampak benzena dan beberapa turunannya. c. Pesan Menyampaikan pesan kepada peserta didik untuk mendalami materi yang telah diajarkan. d. Salam menutup kegiatan pembelajaran. V. ALAT DAN SUMBER BELAJAR 1. Alat LCD dan laptop/op Papan tulis, spidol, penghapus. 2. Sumber Belajar Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XII 3B. Jakarta: Erlangga VI. PENILAIAN 1. Proses pembelajaran Siswa fokus memperhatikan materi yang diajarkan. 2. asil Siswa dapat menjawab pertanyaan evaluasi.

Tuliskan kegunaan/dampak dari masing-masing senyawa berikut: Toluena Fenol Asam benzoat Trinitrotoluena Asam salisilat. (50 poin) Jawaban pertanyaan evaluasi: Kegunaan toluena : sebagai pelarut dan bahan dasar pembuat TNT. Kegunaan fenol : sebagai antiseptik. Kegunaan asam benzoat : sebagai pengawet makanan olahan Dampak trinitrotoluena : sebagai bahan peledak (dinamit) Kegunaan asam salisilat : sebagai obat aspirin. Pembimbing, Yogyakarta, Mei 2009 Penyusun, Dr. Eli Rohaeti NIP. 132231573 Faizal A A M NIM. 07303241021

TUGAS TEKNOLOGI PEMBELAJARAN KIMIA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Oleh: FAIZAL A A M P KIMIA R 07303242021 JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2009