BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. organisasi-organisasi pada hampir setiap kelurahan sudah ada bidang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN. Perhitungan Dana Pihak Ketiga Unit Usaha Syariah Di Indonesia Periode Oktober 2014 April 2016 (a) Giro (Rp) (b) Tabungan (Rp)

ARGEN PURNAREZKA EA01

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Kualitas Pelayanan Karyawan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Minimarket Indomaret Di Jl.Kemakmuran Depok 2 Tengah

PENGARUH PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KARUNIA JATI. Oleh : EKO PUJIYANTO B

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

KUESIONER PENELITIAN TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SURVEY PADA KEMENTERIAN SOSIAL RI)

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kepada Yth, Bapak/Ibu Kantor Camat Stabat Hal : Permohonan Kesediaan Mengisi Angket / Kuesioner

Hasil Output SPSS 16.0 For Windows

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Keadaan Harga Kubis di Kabupaten karo pada Januari 2014 Desember 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

KUESIONER A. Identitas Responden : B. Petunjuk Pengisian

KUESIONER PENELITIAN

Notes. Output Created 13-May :13:44 Comments Input Data E:\olahdata 2011\andreas\data2.sav. N of Rows in Working Data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

DAFTAR PERTANYAAN. Dalam rangka penelitian Tesis yang berjudul : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manfaat Pemasaran Relasional

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

Lampiran 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa, Kota, dan Agregat A. Hasil Analisis Regresi Berganda Desa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

PENULISAN ILMIAH. Pengaruh Peranan Pimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Katra Yatra (Radio Suara Bekasi 855 AM)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KONSUMSI PRODUK KACANG GARING DI DESA GAJAHMATI KEC. PATI, KAB. PATI

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

GET FILE='D:\albert\data47 OK.sav'. DESCRIPTIVES VARIABLES=TOperAC seperac /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

ANALISIS LABA KONTRIBUSI PRODUK PEMBIAYAAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG DEPOK

Lampiran 1 : KUESIONER PENELITIAN PERAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI KECAMATAN GEBANG KABUPATEN LANGKAT

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

KUISIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SUMATERA UTARA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Variabel Pelayanan Purna Jual

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF. Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent 25 71,4 71,4 71, ,6 28,6 100, ,0 100,0

Lampiran 1 Kepada Yth : Bapak/Ibu/Saudara Pemilik Apotek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN KUESIONER UJI VALIDITAS

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kriteria Laki-laki dan Perempuan usia 18 hingga 30 tahun yang bekerja yang pernah

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

Data Sampel Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

Sena Aradea Manajemen Ekonomi 2013

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Tabel Data Responden PTPN IV Tinjowan. Masa Kerja Golongan

Tulus Yulianti Manajemen Ekonomi 2013

LAMPIRAN 1 KUESIONER. Kepada : Yth. Responden

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

Perhitungan ROA perusahaan Telekomunikasi di BEI No Kode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

42 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Sejarah Koperasi Wanita Bangkit Sebelum tahun 2008, di Kelurahan Tambak Dono sudah ada organisasi-organisasi pada hampir setiap kelurahan sudah ada bidang usaha yaitu simpan pinjam yang dikoordinir oleh tia-tiap kelurahan, tetapi simpan pinjam itu sendiri hanya sebatas untuk pengurus itu sendiri. Adapun organisasi tersebut disamping memungkinkan dana secara swadaya juga dibantu oleh dana yang didapatkan dari dinas sesuai dengan kemampuan. Keadaan yang demikian itu kemudian dipandang sesuai dengan bentuk kerja sama sebagaimana yang dikehendaki oleh pasal 33 ayat UUD 1945 dan Undang-undang perkoperasian Indonesia, disamping itu juga dapat menimbulkan dampak negatif pada pelaksanaan tugas pokok pengurus dan ada pemisah diantara mereka, Kondisi yang demikian ini mendorong perlu adanya koperasi dilingkungan kelurahan. Sehingga pada tahun 2008 awal diadakan rapat dengan memutuskan bahwa dalam rangka ikut menciptakan terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, maka dapatlah terbentuk Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono dengan

43 berbadan hukum no. 4420/BH/80 pada tanggal 25 Februari 2008 dan dinas sebagai pembinanya. Dengan keharusan bagi setiap pengurus koperasi kelurahan untuk menjadi anggota koperasi, maka ini merupakan kemudahan bagi Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono pada waktu itu untuk memupuk dana yang diambil dari anggota yang terdiri dari : a. Simpanan pokok sebesar Rp. 5.000,- b. Simpanan wajib sebesar Rp. 5.000,- c. Modal donasi merupakan investarsi modal dari dinas sebesar Rp. 68.071.137,-. Adapun latar belakang berdirinya koperasi dilingkungan Kelurahan ini adalah pertimbangan-pertimbangan antara lain : 1. Untuk meningkatkan disiplin dan tata tertib pendaya gunaan ibu-ibu rumah tangga secara maksimal adalah mutlak perlu diperhatikan masalah kesejahteraan anggota. 2. Kesejahteraan anggota dapat dicapai dengan adanya usaha bersama yang dijiwai semangat kekeluargaan dan gotong royong khususnya dalam menanggulangi masalah ekonomi anggota. 3. Bahwa bentuk usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota melalui pembentukan koperasi Wanita Bangkit.

44 4.1.1.1. Pemilik Koperasi Wanita Bangkit Pemilik dari pada Koperasi Wanita Bangkit adalah seluruh anggota tetap dari koperasi yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang telah memenuhi syarat dengan jalan menyimpan sejumlah dana kepada Koperasi Wanita Bangkit. Sumber dana yang disimpan tersebut adalah merupakan simpanan pokok dan simpanan wajib yang jumlahnya telah ditetapkan. Dalam hal ini ketentuan yang telah ada tersebut dapat diubah isinya dan disesuaikan kembali dengan ketentuan terbaru yang telah disepakati. 4.1.1.2. Struktur Organisasi Koperasi Wanita Bangkit Struktur organisasi dari pada Koperasi Wanita Bangkit yang terbentuk garis dan staf disini adalah untuk menunjukan tingkatan dari pada staf-staf dari tiap-tiap bagian mempunyai tugas masing-masing. Bagian dari pada struktur organisasi Koperasi Wanita Bangkit tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : PEMBINA RAPAT ANGGOTA KETUA BADAN PEMERIKSA SEKRETARIS BENDAHARA

45 KEPALA BIDANG USAHA UNIT UNIT UNIT UNIT SIMPAN PINJAM PERTOKOAN PERDAGANGAN USAHA RUMAHAN Sumber Koperasi Wanita Bangkit GAMBAR : 01 STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI WANITA BANGKIT 4.1.1.3. Uraian Jabatan a. RAT ( Rapat Anggota Tahunan) RAT adalah merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam tatanan kehidupan koperasi, yang mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Menetapkan anggaran dasar 2. Menetapkan kebijaksanaan umum dibidang organisasi,manajemen dan usaha koperasi. 3. Menetapkan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawasa. 4. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.

46 5. Menetapkan pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. 6. Menetapkan sisa hasil usaha. 7. Menetapkan penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi. b. Ketua Koperasi Wanita Bangkit Dalam rangka memimpin, mengelola dan mengembangkan segala kegiatan usaha Koperasi Wanita Bangkit, ketua Koperasi Wanita Bangkit mempunyai wewenang menyelenggarakan segala usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Koperasi Wanita Bangkit menurut ketentuan. Ketentuan yang ada didalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Koperasi Wanita Bangkit. Wewenang Ketua Koperasi Wanita Bangkit tersebut antara lain : 1. Memimpin, mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan Koperasi Wanita Bangkit. 2. Melaksanakan program/rencana kerja dan keputusan-keputusan RAT. 3. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dalam rangka pelaksanaan rencana kerja dan keputusan-keputusan RAT.

47 4. Bersama-sama dengan anggota pengurus lainnya menyiapkan dan menyusun laporan tahunan dan rencana kerja untuk tahun berikutnya. c. Sekretaris Sebagai pengelola unsur pelayanan dan pembantu ketua Koperasi Wanita Bangkit dalam bidang kesekretariatan, maka sekretaris mempunyai wewenang untuk melakukan segala usaha dan kegiatan dibidang administrasi umum, pekerjaan kantor, tata laksana kantor dan pelayanan umum perkantoran Koperasi Wanita Bangkit yang meliputi : perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan/pengendaliannya. Sesuai dengan wewenang tersebut, sekretaris menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Mengatur dan menyelenggarakan tata tertib perkantoran termasuk hal-hal yang bersifat protokoler. 2. Mengatur dan menyelenggarakan mtata laksana kantor Koperasi Wanita Bangkit. 3. Mengatur, merencanakan dan melaksanakan pemenuhan kebutuhan sarana dan alat-alat administrasi umum dilingkungan Koperasi Wanita Bangkit. 4. Mengkoordinasikan penyusunan laporan-laporan Koperasi Wanita Bangkit yang rutin mampu yang tidak rutin.

48 Dalam melaksanakan semua tugas dan kegiatannya tersebut, sekretaris laporan dan bertanggung jawab langsung kepada ketua Koperasi Wanita Bangkit. d. Bendahara Sebagai pengurus dan pembantu ketua Koperasi Wanita Bangkit dibidang kebendaharaan, bendahara mempunyai wewenang dalam menyelenggarakan usahanya yang berkaitan dengan pengurusan keuangan dan kekayaan Koperasi Wanita Bangkit, yang meliputi : 1. Merencanakan, mengatur dan mengarahkan serta mengendalikan semua kegiatan staf bendahara, sehingga sasaran kegiatan dapat tercapai secara tepat, cepat, efektif dan efisien. 2. Mengadakan hubungan dengan pihak perbankan atau lembaga keuangan lainnya dalam rangka pembiayaan usaha dan pelayanan kepada anggota. 3. Menyusun dan menyimpang laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan keuangan dan usaha Koperasi Wanita Bangkit sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, bendahara bertanggung jawab kepada ketua Koperasi Wanita Bangkit.

49 e. Kepala bidang usaha Sebagai staf Ketua Koperasi Wanita Bangkit, kepala bidang usaha mempunyai wewenang dalam menyelenggarakan usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian kegiatan Koperasi Wanita Bangkit dalam bidang usaha, Adapun tugas dari kepala bidang usaha adalah : 1. Memimpin dan mengoordinir kegiatan-kegiatan perkreditan, pemasaran, produksi dan administrasi keuangan dalam unitunit usaha. 2. Membimbing dan mengarahkan unit-unit usaha dalam melaksanakan kegiatannya. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala bidang usaha bertanggung jawab kepada ketua Koperasi Wanita Bangkit dan dibantu oleh staf di unit-unit usaha. 4.1.1.4. Jumlah Pengurus Koperasi Wanita Bangkit Sebagai pendukung dalam melaksanakan kegiatan organisasi dan menjalankan usahanya, Koperasi Wanita Bangkit membutuhkan tenaga yang bisa bekerja dengan baik pada Koperasi Wanita Bangkit dengan harapan bahwa usaha yang dijalankan tersebut akan dapat meningkatkan kesejahteraan anggota Koperasi Wanita Bangkit. Jumlah pengurus yang ada di Koperasi Wanita Bangkit saat ini sebanyak 40 orang yang semuanya adalah ibu-ibu rumah tangga.

50 4.1.1.5. Keanggotaan Koperasi Wanita Bangkit Jumlah anggota Koperasi Wanita Bangkit dalam 5 tahun terakhir ini juga mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya jumlah anggota Koperasi Wanita Bangkit dalam 5 tahun ini dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL : 02 JUMLAH ANGGOTA KOPERASI WANITA BANGKIT TAHUN 2008-2012 TAHUN ANGGOTA JUMLAH 2008 2009 2010 2011 2012 778 987 1024 1176 1223 778 987 1024 1176 1223 Dari data tersebut diatas dapat diketahui, bahwa dari tahun 2008 sampai tahun 2012 terjadi kenaikan jumlah anggota. 4.1.1.6. Bidang Usaha Koperasi Wanita Bangkit. Sehubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh Koperasi Wanita Bangkit kepada anggota, maka Koperasi Wanita Bangkit

51 menjalankan beberapa bidang usaha guna miningkatkan kesejahteraan anggotanya. Bidang usaha tersebut meliputi : a. Unit simpan pinjam (USIPA) yaitu menjalankan usaha simpan pinjam dengan cara menerima simpanan anggota dan memberi pinjaman atau kridit kesejahteraan kepada anggota sesuai dengan USIPA mempunyai beberapa sub unit antara lain : 1. Kredit rutin 2. Kredit darurat/pendidikan. Sub unit ini menangani pemberian pinjaman darurat (musibah) dan pinjaman pendidikan. Kredit berjangka Sub unit ini menangani penerimaan simpanan sukarela deposito dan pemberian pinjaman untuk usaha. 3. Dana sosial Sub ini menangani pemberian sumbangan kepada anggota keluarga yang meninggal dunia dengan perincian sebagai berikut : a) Anggota Rp. 1.000.000,- b) Suami/Isteri Rp. 750.000,- c) Anak Rp. 500.000,- b. Unit pertokoan yaitu menjalankan usaha penjualan barang-barang yang ditujukan untuk anggota baik secara kontan maupun kredit. Sub unit dari unit usaha pertokoan ada 3 yaitu :

52 1. Toserba (Toko serba ada) Toserba ini mengurusi penjualan barang-barang kebutuhan primer dan sekunder secara eceran. 2. Suvenir Sub unit ini mengurusi penjualan barang-barang berupa cindera mata untuk anggota dan bukan anggota sebagai oleh-oleh. 3. Kredit barang Sub unit ini mengurusi penjualan peralatan rumah tangga atau kebutuhan sehari-hari secara kredit khusus untuk anggota. c. Unit Perdagangan d. Unit Usaha Rumahan 4.1.1.7. Tujuan Koperasi Wanita Bangkit Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa setiap perusahaan baik itu perusahaan besar maupun kecil tentu mempunyai suatu tujuan yang dapat memberikan arah pada aktivitas sehari-hari dari perusahaan tersebut. Demikian juga halnya Koperasi Wanita Bangkit. Di dalam menentukan tujuan haruslah jelas dan tegas, sehingga akan menjadi pedoman dalam menjalankan aktivitas usahanya dan dapat memudahkan didalam menentukan tahapantahapan yang akan dicapai dalam usaha mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

53 Adapun yang menjadi tujuan dari Koperasi Wanita Bangkit, adalah sebagai berikut : a. Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek adalah merupakan tujuan yang harus dicapai dalam waktu yang relatif singkat, yang biasanya dihitung dalam waktu satu tahun ataupun kurang dari satu tahun. Tujuan jangka pendek ini bisa juga dikatakan sebagai tahapan untuk mencapai tujuan jangka panjang. Tujuan pendek ini antara lain : 1. Memperlancar jalannya kegiatan usaha Yang dimaksud dengan memperlancar jalannya kegiatan usaha disini adalah dengan cara menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, sehingga hasil usaha yang sedang dikerjakan tidak mengalami hambatan yang dapat merugikan. 2. Memperkecil/menekan biaya usaha Dengan mengadakan penekaan terhadap biaya usaha, maka dananya bisa digunakan untuk kepentingan lain yang bermanfaat, sehingga hasil usaha yang telah direncanakan bisa mencapai titik yang optimal. 3. Meningkatkan laba Peningkatan laba yang diperoleh dari berlangsungnya kegiatan usaha yang dilakukan oleh Koperasi Wanita Bangkit adalah merupakan salah satu tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

54 b. Tujuan jangka panjang Tujuan jangka panjang ini merupakan salah satu tujuan yang akan dicapai setelah tujuan jangka pendek dapat tercapai. Tujuan jangka pendek ini bisa juga dikatakan sebagai tahap atau jalan untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Jadi apabila tujuan jangka pendek yang telah ditetapkan tersebut tidak tercapai, maka akan sulit untuk bisa mewujudkan jangka panjangnya. 1. Mengembangkan usaha Pengembangan bidang usaha kearah yang lebih luas lagi akan dapat dicapai apabila bidang usaha yang dikelola sebelumnya terus menerus mengalami peningkatan. 2. Menjaga kelangsungan hidup Yang dimaksud menjaga kelangsungan hidup disini adalah menjaga agar koperasi ini terus berdiri dapat menjamin kesejahteraan anggota melalui pelayanan. Untuk dapat mewujudkan hal ini, tentunya koperasi harus dapat mencapai tujuan jangka pendek terlebih dahulu. 4.1.1.8. Perkembangan jumlah kredit dan SHU Koperasi Wanita Bangkit Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Koperasi Wanita Bangkit, maka dibawah ini dikemukakan data perkembangan

55 jumlah kredit yang diberikan kepada anggota dan sisa hasil usaha mulai tahun 2008 sampai tahun 2012. TABEL : 03 PERKEMBANGAN JUMLAH KREDIT YANG DIBERIKAN PRIMKOPAL AAL KEPADA ANGGOTANYA Periode tahun 2008 2012 Tahun Jumlah kredit yang diberikan 2008 531.100.000,- 2009 487.800.000,- 2010 535.400.000,- 2011 136.300.000,- 2012 1.486.300.000,- Bila melihat jumlah kredit yang diberikan dari tahun ke tahun terjadi peningkatan dan sisa hasil usaha pun cenderung meningkat, hal ini sebagian disebabkan oleh bunga atau jasa dari pinjaman yang diberikan Koperasi Wanita Bangkit kepada anggotanya.

56 4.2. ANALISIS DATA Sebagaimana telah di kemukakan pada bab III bahwa untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat memerlukan sesuatu analisis, dimana penulis dalam hal ini menggunakan penyelesaian atau uraian teoritis berdasarkan literatur dari hasil analisis tersebut akan diketahui benar tidaknya hipotesis terdahulu. Berdasarkan hasil penelitian pada Koperasi Wanita Bangkit yang berupa wawancara dan angket serta beberapa data yang mendukung dalam pembahasan penelitian tersebut yang penulis mewawancarai dan menyebarkan angket kepada pengurus. Dari jumlahnya 40 orang anggota Koperasi Wanita Bangkit yang meminjam diambil sampel sekitar 100 % atau dapat dibulatkan menjadi 40 responden. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan angket serta dari Koperasi Wanita Bangkit tersebut. 4.2.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini sebanyak 40 orang pengurus Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono Surabaya 4.2.1.1. Umur Dari hasil kuesioner di Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono Surabaya di dapatkan data tentang umur responden yang dapat di lihat pada table 4.2.1.1

57 Tabel 0.4 Distribusi responden menurut umur di Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono Surabaya, Juni 2013. No Umur Responden Frekuensi Presentase (Orang) 1 < 30 tahun 10 25% 2 >30 tahun 30 75% 40 100 % Berdasarkan tabel 04 dapat dilihat bahwa sebanyak 10 pengurus berumur < 30 tahun (25%) dan 30 pengurus berumur > 30 tahun (75%). 4.2.1.2. Masa kerja Dari hasil kuesioner di Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono Surabaya di dapatkan data tentang masa kerja responden yang dapat di lihat pada table 05. Tabel 05 Distribusi responden menurut Masa kerja di Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono Surabaya, Juni 2013. No Masa Kerja Responden Frekuensi Presentase (Orang) 1 <5 Tahun 5 12,5 % 2 >5 Tahun 35 87,5% 40 100 %

58 Berdasarkan tabel 05 dapat dilihat bahwa sebanyak 5 pengurus masa kerja <5 tahun (12,5%) dan sebanyak 35 anggota masa kerja >5tahun (87,5%). 4.2.2. Analisa Regresi Linier Berganda Kegunaan Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat 4.2.2.1. Model Regresi Rumus : Y = a + b1 X1 +b2 X2 + +bn Xn Y a = variabel terikat = konstanta b1, b2 = koefisien regresi X1, X2 = variabel bebas

59 REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT y /METHOD=ENTER x1 x2 /SCATTERPLOT=(*SRESID,*ZPRED) /RESIDUALS DURBIN. Output pertama (Variables Entered/Removed) Variables Entered/Removed a Mode Variables Variables Method l Entered Removed 1 kepemimpinan, dukungan b. Enter a. Dependent Variable: kinerja b. All requested variables entered. Output ini menjelaskan tentang variabel yang dimasukkan dan dikeluarkan dalam model regresi. Dari output dapat diketahui bahwa variabel independen yang dimasukkan ke dalam model adalah Dukungan dan Kepemimpinan dan variabel dependennya adalah Kinerja (tidak ada variabel yang dikeluarkan/removed). Sedangkan metode regresi menggunakan Enter.

60 Output kedua (Model Summary) Model Summary b Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin- l Square the Estimate Watson 1.434 a.188.144.41000 1.544 a. Predictors: (Constant), kepemimpinan, dukungan b. Dependent Variable: kinerja Output ini menjelaskan tentang hasil analisis korelasi ganda, analisis determinasi, dan uji autokorelasi dengan Durbin Watso. R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, jika mendekati 1 maka hubungan semakin erat tetapi jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Angka R didapat 0,434, artinya korelasi antara variabel dukungan dan kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 0,434. Hal ini berarti terjadi hubungan yang lemah (nilai mendekati 0). Nilai R² sebesar 0,188, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel dukungan dan kepemimpinan terhadap kinerja sebesar 18,8%, sedangkan sisanya sebesar 81,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Adjusted R square, adalah R square yang telah disesuaikan, nilainya sebesar 0,144.

61 Standart error of the Estimate adalah ukuran kesalahan prediksi, nilainya sebesar Rp. 0,41000. Artinya kesalahan yang dapat terjadi dalam memprediksi kinerja sebesar Rp. 0,41000. Output ketiga (ANOVA) ANOVA a Model Sum of df Mean F Sig. Squares Square Regression 1.441 2.720 4.285.021 b 1 Residual 6.220 37.168 Total 7.660 39 a. Dependent Variable: kinerja b. Predictors: (Constant), kepemimpinan, dukungan Output ini menjelaskan tentang hasil uji F (uji koefisien regresi secara bersama-sama) yang digunakan untuk menguji signifikan pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini digunakan untuk menguji signifikan pengaruh dukungan dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja. Untuk pengambilan keputusan maka bisa dilihat nilai signifikannya (Sig). Jika signifikansi < 0,05, maka kesimpulannya ada pengaruh antara variabel dukungan dan kepemimpinan terhadap kinerja. Jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada pengaruh antara variabel dukungan dan kepemimpinan terhadap kinerja. Diketahui nilai signifikannya adalah 0,021, jadi kesimpulannya

62 ada pengaruh secara bersama-sama antara dukungan dan kepemimpinan terhadap kinerja. Output keempat (Coefficients) Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Coefficients Coefficients Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 2.334.580 4.027.000 1 dukungan.381.171.419 2.233.032.623 1.606 kepemimpin.020.164.023.122.904.623 1.606 an a. Dependent Variable: kinerja Output ini menjelaskan tentang hasil uji T, nilai-nilai persamaan regresi yang digunakan, dan uji multikolinearitas. Unstandardized Coeffisients adalah nilai koefisien yang tidak terstandarisasi. Nilai ini menggunakan satuan yang digunakan pada data variabel independen, dalam hal ini sebesar Rp. Koefisien B terdiri dari nilai konstan (kinerja Y jika X1 dan X2 = 0) dan koefisien regresi (nilai yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan pada variabel X1 dan X2). Nila-nilai inilah yang masuk dalam persamaan regresi linier berganda. Sedangkan Standard Error adalah nilai maksimum kesalahan yang

63 dapat terjadi dalam memperkirakan rata-rata populasi berdasar sample. Nilai ini digunakan untuk mencari T hitung dengan cara dibagi standard error. Standardized Coefficients adalah nilai koefisien yang telah terstandarisasi. Nilai koefisien beta semakin mendekati 0 maka hubungan antara variabel X dan Y semakin lemah. Nilai T (t hitung) adalah pengujian signifikan untuk mengetahui pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y secara parsial (apakah berpengaruh signifikan atau tidak). Untuk mengetahui hasilnya signifikan atau tidak, nilai T hitung harus dibandingkan dengan T table. Signifikan adalah besarnya probabilitas atau peluang untuk memperoleh kesalahan dalam pengambilan keputusan. Jika pengujian menggunakan tingkat signifikan 0,05 artinya peluang memperoleh kesalahan maksimal 5% dengan kata lain kita percaya bahwa 95% keputusa adalah benar. Untuk lebih mudahnya dalam pengambilan keputusan, maka bisa dilihat nilai signifikan (sig). Jika signifikan < 0,05 maka kesimpulannya ada pengaruh secara parsial antara variabel dukungan terhadap kinerja, dan ada pengaruh secara parsial antara kepemimpinan dengan kinerja. Diketahui nilai signifikan untuk variabel dukungan sebesar 0,032 jadi kesimpulannya ada pengaruh secara parsial antara dukungan dengan kinerja. Sedangkan untuk variabel kepemimpinan besarnya signifikan adalah 0,904 jadi kesimpulannya tidak ada pengaruh secara parsial antara kepemimpinan dengan kinerja.

64 4.2.2.2. Uji Regresi a. Uji Serempak Uji F (uji koefisien regresi secara bersama-sama) yang digunakan untuk menguji signifikan pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini digunakan untuk menguji signifikan pengaruh dukungan dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap kinerja. b. Uji Parsial Uji T, nilai-nilai persamaan regresi yang digunakan, dan uji multikolinearitas. Unstandardized Coeffisients adalah nilai koefisien yang tidak terstandarisasi. Nilai ini menggunakan satuan yang digunakan pada data variabel independen, dalam hal ini sebesar Rp. Koefisien B terdiri dari nilai konstan (kinerja Y jika X1 dan X2 = 0) dan koefisien regresi (nilai yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel Y yang didasarkan pada variabel X1 dan X2). Nila-nilai inilah yang masuk dalam persamaan regresi linier berganda. Nilai ini digunakan untuk mencari T hitung dengan cara dibagi standard error. Nilai T (t hitung) adalah pengujian signifikan untuk mengetahui pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y secara parsial

65 4.3. Interpretasi Diketahui nilai signifikannya adalah 0,021, jadi kesimpulannya ada pengaruh secara bersama-sama antara dukungan dan kepemimpinan terhadap kinerja. Sama dengan hasil penelitian yang ada, didalam kepengurusan Koperasi Wanita Bangkit adanya pengaruh secara bersama-sama dikarenakan saling berkaitannya antara dukungan keluarga dengan kepemimpinan yang ada di Koperasi Wanita Bangkit. Melihat dari hasil output keempat, diketahui nilai signifikan untuk variabel dukungan sebesar 0,032 jadi kesimpulannya ada pengaruh secara parsial antara dukungan dengan kinerja. Dikarenakan struktur kepengurusan Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono Surabaya kebanyakan dari ibu-ibu yang sudah berumah tangga, dengan demikian pekerjaan rumah yang sudah menjadi kewajiban seorang ibu agaknya sedikit terganggu, itulah yang menjadi alasan kenapa dukungan keluarga berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pengurus Koperasi Wanita Bangkit. Sedangkan untuk variabel kepemimpinan besarnya signifikan adalah 0,904 jadi kesimpulannya tidak ada pengaruh secara parsial antara kepemimpinan dengan kinerja. Melihat dari hasil tersebut agaknya sama dengan fakta yang ada dilapangan, bahwa sahnya kepemimpinan di Koperasi Wanita Bangkit Kelurahan Tambak Dono Surabaya terbilang cukup baik, dengan mampu mengerti seluruh pengurusnya yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu rumah tangga mempunyai tanggung jawab dalam keluarga masingmasing.