Oleh : Ni Nyoman Bende Sulastri / Banjarangkan, Klungkung FKIP BIOLOGI UNMAS DENPASAR 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Keterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 7, Nomor 1, Januari 2017ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Grafik Hasil Belajar Sebelum Tindakan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VII

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

Aji Heru Muslim 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

BAB I PENDAHULUAN. SMK Negeri Pancatengah merupakan Unit Sekolah Baru (USB) dengan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENERAPAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 2 ISSN X. Dian Kustianti. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB lvna Abstrak

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN X. Fitriah, Najamuddin Laganing, dan Yusdin B.M. Gagaramusu

Jml=N * F Jumlah Rata-rata 67.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan belajar mempunyai komponen pokok yang meliputi

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didahului dengan rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA pada

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL YANG DIVARIASIKAN DENGAN MEDIA BELAJAR PHOTOVOICE DI SMP NEGERI BANJARANGKAN Oleh : Ni Nyoman Bende Sulastri bendesulastri@ymail.com / Banjarangkan, Klungkung FKIP BIOLOGI UNMAS DENPASAR 3 ABSTRAK Kegiatan belajar disekolah yang menggunakan metode yang berpusat pada guru dan komunikasi searah menyebabkan siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif sehingga terkesan membosankan dan berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah. Lingkungan merupakan media belajar yang dekat dengan siswa. Masalahmasalah aktual yang terjadi di lingkungan hidup dapat dibawa ke dalam kelas dengan menggunakan media belajar photovoice yang merupakan metode yang menggabungkan antara fotografi dengan aksi sosial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas VII SMP N Banjarangkan pada tahun ajaran /3 dalam materi kerusakan lingkungan, menggabungkan CTL dengan photovoice merupakan solusi yang tepat untuk mencapai tujuan penelitian ini, yakni meningkatkan prestasi belajar siswa. CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan seharihari. Penelitian dilaksanakan dengan metode PTK yang terdiri dari dua siklus dengan masingmasing tahapan yaitu refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi/observasi, dan refleksi. Masingmasing siklus terdapat tiga kali pertemuan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari refleksi awal melalui tes prasiklus yakni ratarata kelas (M) 64,3 dengan daya serap (DS) 64,3% serta ketuntasan belajar (KB) yaitu 9,73%. Pada siklus I nilai M sebesar 7,49, DS sebesar 7,49% dan KB sebesar 48,65%. Dari prasiklus ke siklus I terjadi peningkatan M sebesar,5%, DS,5%, dan KB 63,64%. Kemudian setelah diadakan siklus II untuk menyempurnakan siklus I, diperoleh M sebesar 88,78 dengan DS sebesar 88,78%, dan KB sebesar 94,59%. Persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah M 4,8 dengan DS sebesar 4,8% dan KB sebesar 94,43%. Data tentang respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh ratarata kelas sebesar,46 yang tergolong dalam klasifikasi positif. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi dan metode alternatif dalam proses pembelajaran IPA Biologi selanjutnya. Kata Kunci : Prestasi belajar, model pendekatan kontekstual/ctl, media belajar photovoice

PENDAHULUAN Permasalahan terbesar yang dihadapi para peserta didik sekarang adalah aktivitas belajar yang terkesan monoton dan kurang mampunya menghubungkan antara yang dipelajari dan cara menggunakan pengetahuan itu sehingga berdampak terhadap prestasi belajar mereka di sekolah. Hal ini dikarenakan cara mereka memperolah informasi dan motivasi diri belum tersentuh oleh metode yang betulbetul bisa membantu mereka. Untuk itu, pendekatan yang menonjolkan keaktifan siswa dalam melakukan sesuatu, akan memberikan pengalaman belajar yang berharga dan bernuansa lain kepada siswa. Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri Banjarangkan terhadap guru IPA Biologi dan siswa menyatakan penyampaian informasi pembelajaran hanya berpusat kepada guru dan kurangnya guru memanfaatkan lingkungan nyata sebagai media belajar, sehingga membuat proses pembelajaran di kelas menjadi membosankan dan siswa pasif karena kurangnya kesempatan yang diberikan oleh guru untuk mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Hal itu berpengaruh terhadap kurangnya kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya ke dalam dunia nyata dan rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah yang dapat dilihat dari ratarata nilai hasil belajar kognitif siswa hanya 68,3, sementara kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran IPA adalah 75,. Pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukurannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolahsekolah. Pembelajaran yang aktif ditandai adanya serangkaian kegiatan terencana yang melibatkan peserta didik secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi (Wahyudin, ). Menggunakan lingkungan sebagai media belajar bukan berarti guru harus mengajak siswa belajar di luar kelas, tetapi guru dapat membawa lingkungan ke dalam kelas dengan cara menampilkan foto sebagai media belajarnya. Metode yang menggabungkan fotografi dengan kegiatan belajar mengajar dikenal dengan media belajar photovoice. Salah satu inovasi pembelajaran kontekstual/ctl (Contextual Teacher and Learning) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata (Sa ud, 8). Selain itu, Erawati () dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa CTL mampu meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka permasalahan penelitian apakah penerapan metode kontekstual yang divariasaikan media belajar photovoice dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII? Dan bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII melalui penerapan pendekatan kontekstual yang divariasaikan dengan media belajar photovoice dan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Didalam PTK terdapat 4 tahapan pada masingmasing siklusnya, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi (Kunandar, 8). Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri Banjarangkan yang beralamatkan di Jalan Lettu Ida Bagus Puja, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Penelitian dimulai tanggal 4 Maret 3 sampai 5 April 3 pada semester genap tahun ajaran /3. Penentuan bulan, tanggal, dan jam penelitian akan disesuaikan pada kalender pendidikan sekolah. Berdasarkan pengamatan dan pertimbangan yang diberikan oleh guru pamong yang menyatakan bahwa kelas VII merupakan kelas yang nilai rataratanya masih dibawah KKM, maka kelas yang dipakai dalam penelitian ini adalah kelas VII yang berjumlah 37 orang, yang terdiri atas orang perempuan dan 9 orang lakilaki. METODE PENGUMPULAN DATA Penelitian menggunakan RPP dan LKS sebagai perangkat pembelajaran yang divalidasi dengan menggunakan validasi isi atau content validity atau sering pula dinamakan validasi kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak di ukur. Uji validasi isi dilakukan dengan meminta pertimbangan dari teman sejawat dan tenaga ahli yakni dosen pembimbing serta guru bidang studi di sekolah sesuai dengan materi yang ada. Sedangkan tes prestasi belajar divalidasi uji realibilitas dan uji validitas dengan menggunakan analisis butir soal yakni analisis tingkat kesukaran soal dan analisis daya beda soal dengan hasil validasi tingkat kesukaran dan daya beda soal mencapai,3 yang masuk dalam klasifikasi diterima, sehingga semua soal yang divalidasi dapat digunakan dalam penelitian ini (Surapranata, 4). Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang dalam satu siklusnya akan dilakukan tiga kali pertemuan. Dua pertemuan untuk menyampaikan materi dan satu pertemuan untuk melaksanakan evaluasi melalui tes tulis di akhir siklus. Berikut adalah rencana tahapan PTK yang dilakukan: Refleksi Awal Pada tahap refleksi awal, dilaksanakan wawancara dengan guru Biologi yang mengajar serta beberapa siswa di kelas VII SMP N Banjarangkan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalahmasalah yang dihadapi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar serta untuk mengetahui kelemahankelemahan metode pembelajaran yang selama ini dipakai. Sehingga akan diketahui startegi yang cocok dilakukan untuk mengatasi kendalakendala yang dialami oleh siswa maupun guru. Siklus I Sesuai dengan bagan diatas, terdapat 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi.. Pada tahap perencanaan tindakan, persiapan yang dilakukan antara lain : Bersamasama dengan guru mata pelajaran melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa. 3

Mengembangkan skenario pembelajaran yang akan dilaksanakan dua kali pertemuan pada siklus I. Mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS Photovoice) dan instrumen yang digunakan dalam proses pembelajaran Menyususn alat evaluasi pembelajaran.. Pada tahap pelaksanaan tindakan I, menerapkan pembelajaran kontekstual yang divariasikan dengan media pembelajaran photovoice berdasarkan perencanaan tindakan. 3. Pada tahap evaluasi/observasi I, melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan secara kontinu untuk mengetahui tingkat pencapaian prestasi belajar siswa dan hambatan/kendala yang dialami selama proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan observasi dan monitoring perilaku atau respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, dilakukan bersama guru bidang studi dan dibantu oleh teman sejawat. 4. Tahap refleksi I dilakukan setelah proses pembelajaran pada siklus I berlangsung dengan pemberian tes tertulis pada siswa. Jadi ini diperlukan untuk mengkaji kekurangan dan kendala dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I sebagai acuan untuk menyempurnakan siklus II yang dilaksanakan melalui 4 tahapan yang sama yang lebih disempurnakan lagi guna meningkatkan pencapaian berikutnya. Analisis Data Prestasi belajar kognitif siswa menyangkut ratarata kelas (M), daya serap siswa (DS), dan ketuntasan belajar (KB) serta persentase peningkatan M, DS dan KB dan data respon siswa dianalisis dengan menggunakan skala likert dengan menggunakan rumusrumus yang bersumber dari Nurkencana & Sunartana (983) yang kemudian dianalisis secara deskriptif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitian maka hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang berupa ratarata kelas (M), daya serap (DS), dan ketuntasan belajar (KB). Refleksi Awal Berdasarkan hasil pengamatan, proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VII SMP N Banjarangkan masih berpusat pada guru dan penggunaan media belajar yang kurang menarik serta kurang mampunya siswa menerapkan pengetahuan yang didapatkannya ke dalam kehidupan seharihari, hal itu menyebabkan siswa terlihat bosan dan kurang berinteraksi saat mengikuti pelajaran sehingga berpengaruh terhadap rendahnya prestasi belajar siswa. Setelah melakukan tes prasiklus pada tanggal 4 Maret 3, tabel 4. menyatakan data prestasi belajar awal siswa kelas VII. Hasil analisis data yang terdapat dalam tabel 4., diperoleh M sebesar 64,3, DS sebesar 64,3%, dan KB sebesar 9,73%. Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah bahwa pembelajaran dikatakan optimal apabila M 75, DS sebesar 75%, dan KB 85%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas VII belum 4

mencapai nilai yang diharapkan. Sehingga model pembelajaran CTL yang divariasikan dengan media belajar photovoice untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII penting diterapkan. Siklus I Pelaksanaan siklus I diawali dengan tahapan perencanaan tindakan I, dibawah persetujuan guru pamong menyiapkan halhal yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang dirancang, yaitu menyiapkan materi yang dibelajarkan pada siklus I, RPP berbasis CTL, LKS Photovoice Berbasis CTL, power point untuk menampilkan fotofoto yang terkait dengan materi, dan tes evaluasi prestasi belajar kognitif siswa berupa soal pilihan ganda yang sudah tervalidasi. Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 3 dengan tiga buah indikator sebagai tujuan pembelajaran, yakni: ) Membuat tulisan untuk mengenalkan jenis, bentuk, dan manfaat tumbuhan, hewan langka yang dilindungi, ) Memprediksi hubungan anatara populasi penduduk dengan kebutuhan air bersih dan udara bersih, 3) Memprediksi hubungan antara populasi penduduk dengan kebutuhan pangan. Pertemuan kedua pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal Maret 3, terdiri dari dua buah indikator, yakni: ) Memprediksi hubungan antara populasi penduduk dengan ketersediaan pangan, dan ) Menjelaskan pengaruh meningkatnya populasi penduduk terhadap kerusakan lingkungan. Dan pertemuan ketiga pada siklus I tanggal 8 Maret 3, dilaksanakan tes prestasi belajar kognitif siswa secara tertulis sesuai materi yang telah diajarkan sebelumnya. Kemudian hasil dari tes dijadikan acuan untuk melanjutkan ke siklus II. Pada tahap observasi/pengamatan pada siklus I, dibantu oleh guru pamong dan teman sejawat melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pada tahap pengamatan ditemukan sebagian siswa tampak kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan penerapan metode CTL yang divariasikan dengan media belajar photovoice. Siswa terbiasa belajar dengan metode ceramah yang berpusat pada guru sehingga kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya dan menggunakan pengetahuan yang didapatkannya. Hal tersebut terlihat pada hasil analisis data prestasi belajar siswa siklus I pada tabel 4. yang menunjukan bahwa prestasi belajar siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah. Sebagai refleksi dari siklus I, diperolah hasil dari proses pembelajaran secara kognitif menunjukan bahwa 5,35% siswa mendapat nilai dibawah KKM, yakni <75 dan 48,65% siswa mendapat nilai 75. Hal tersebut berarti sebagian siswa belum menunjukan peningkatan prestasi belajar yang diinginkan. Berdasarkan hasil observasi dan masukan dari para observer, dapat disimpulkan bahwa halhal yang perlu ditingkatkan pada siklus selanjutnya antara lain: lebih meningkatkan perhatian saat proses belajar dilakukan, lebih meningkatkan rasa keingintahuan, lebih meningkatkan kinerja dalam kelompok, berani mengajukan pertanyaan maupun menanggapi pendapat teman dan lebih berani mengekspresikan diri. Diakhir pembelajaran juga diberikan tugas tentang materi yang telah dipelajari, serta menyampaikan rencana pembelajaran pada siklus II. 5

Siklus II Pada siklus II, menyiapkan dengan lebih menyempurnakan halhal yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, yakni menyiapkan materi yang dibelajarkan pada siklus II, RPP berbasis CTL, menyusun LKS Photovoice Berbasis CTL yang didalamnya lebih banyak memuat foto dan memperjelas cara pengerjaan LKS, power point untuk menampilkan fotofoto yang terkait dengan materi yang ditampilkan lebih menarik dari sebelumnya, dan tes evaluasi prestasi belajar kognitif siswa berupa soal pilihan ganda yang sudah tervalidasi sebelumnya. RPP, LKS, print out power point, dan tes evaluasi prestasi belajar siswa berturutturut selengkapnya terdapat pada lampiran, lampiran, lampiran 3, dan lampiran 4. Pelaksanaan siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 April 3 yang terdiri dari dua buah indikator, yakni: ) Menjelaskan konsekuensi penebangan hutan dan pengaruhnya terhadap kerusakan lingkungan serta upaya mengatasinya, dan ) menjelaskan pengaruh pencemaran air, udara dan tanah kaitannya dengan aktivitas manusia dan upaya mengatasinya. Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada tanggal April 3 dengan satu buah indikator, yakni: mengusulkan cara penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Dan pertemuan ketiga pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 5 April 3 dengan memberikan tes prestasi belajar kognitif kepada siswa dan dilanjutkan dengan pengisisan angket respon siswa terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Saat melakukan observasi/pengamatan siklus II bersama guru pamong dan teman sejawat, sudah mulai terlihat ketertarikan siswa pada metode yang digunakan dalam penelitian ini dibandingkan pembelajaran pada siklus I. Setiap siswa terlihat antusias mengikuti pelajaran, bekerja sama dengan teman, aktif dan kritis dalam mengajukan pertanyaan maupun menanggapi pertanyaan yang peneliti ataupun kelompok lain ajukan. Hal tersebut terlihat pada hasil analisis data prestasi belajar siswa siklus II pada tabel 4. yang menunjukan adanya peningkatan dari hasil tes sebelumnya. Selanjutnya sebagai refleksi dari siklus II, hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran menunjukan bahwa sebagian besar siswa mendapat nilai 75 yaitu sebesar 94,59%, dan nilai 75 sebesar 5,4%. Hal tersebut berbanding lurus dengan hasil pengamatan pada siklus II. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus I dan II dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa kelas VII. Sehingga penelitian dapat dihentikan. 6 Tabel 4. Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, Peningkatan dari Prasiklus ke Siklus I, dan Peningkatan dari Siklus I ke Siklus II. Tanda + Menunjukan Adanya Peningkatan Siklus Peningkatan (%) Variabel Prasiklus Pra ke siklus I Siklus I ke Ket I II.. 3. M DS (%) KB (%) 64,3 64,3 9,73 7,49 7,49 48,65 88,78 88,78 94,59,5,5 63,64 siklus II 4,8 4,8 94,43 + + +

Dari tabel 4. dapat dilihat data yang diperoleh pada pra siklus menunjukan prestasi belajar yang rendah dengan M = 64,3, DS = 64,3%, dan KB = 9,73%. Setelah diberi perlakuan pada pelaksanaan siklus I sebagian siswa masih kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, hal ini dikarenakan siswa masih belum terbiasa dengan metode pendekatan CTL yang divariasikan dengan media belajar photovoice yang peneliti terapkan. Siswa tampak bingung menghubungkan kejadian nyata yang ditampilkan dalam foto dengan materi yang dipelajari. Hasil analisis data pada siklus I menunjukan M = 7,49, DS = 7,49%, dan KB = 48,65%, meskipun telah mengalami peningkatan dari pra siklus namun peningkatan tersebut kurang memenuhi standar yang ditentukan dalam penelitian ini, sehingga penelitian perlu dilanjutkan ke siklus II. Dalam penelitiannya Puspawati (7) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual mampu membangun interaksi atau imbal balik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa, dimana pembelajaran kontekstal mengarahkan siswa belajar lebih aktif dan memungkinkan siswa mengingat materi yang dipelajari agar tujuan dan keberhasilan belajar tercapai. Setelah dilakukan perlakuan yang lebih sempurna, ada siklus II, jika dilihat dari tabel 4. dapat dikatakan bahwa penelitian dalam siklus II ini berhasil karena nilai yang didapatkan telah memenuhi indikator penelitian dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dari siklus I yaitu dengan M = 88,78, DS sebesar 88,78% dan KB sebesar 94,59%. Peningkatan prestasi belajar siswa dari pra siklus ke siklus I menunjukan M =,5%, DS =,5%, dan KB = 63,64%, serta peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II dengan M = 4,8%, DS = 4,8%, dan KB = 94,43%. P E R S E N T A S E % 5% % Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus ke Siklus I Siklus I ke Siklus II M DS KB 7 VARIABEL Gambar 4. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Gambar 4. menunjukan adanya peningkatan prestasi belajar masingmasing siswa antara pra siklus, siklus I, dan siklus II secara keseluruhan. N I L A I 9 7 5 3 5 7 9 3 5 7 9 3 5 7 9 3 33 35 37 PRETEST SIKLUS I SIKLUS SISWA Gambar 4. Perbandingan Hasil Analisis Data Prestasi Belajar Kognitif Siswa dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Respon Siswa terhadap Pembelajaran Data respon siswa dikumpulkan lewat angket yang terdiri dari 4 item pernyataan, 7 item pernyataan negatif serta 7 item pernyataan positif dengan 5 pilihan jawaban yang masingmasing memiliki skor, berdasarkan tabel 4. diperoleh ratarata respon siswa kelas VII terhadap pembelajaran sebesar,46 yang termasuk ke dalam klasifikasi positif. Tabel 4. Analisis Data Respon Siswa terhadap Pembelajaran 8 No. Skor Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Pernyataan 3 4 5 3 4 5 (a) (b) (b) + + 3+ 4+ 5+ 6 7+ 8+ 9+ 3+ 4+ 5+ 6+ 7 8+ 9+ + + 3+ 4 9 5 8 35 7 7 3 4 5 5 8 8 5 3 9 7 8 3 6 5 5 3 9 5 9 4 7 8 9 8 9 5 3 5 4 4 4 4 3 6 6 JML ( ) 3 338 6 53 39 65 x skor 9 35 35 4 59 556 35 Total 379 RataRata,46 Keterangan: kolom (a) menyatakan nomor pernyataan dengan penggolongan tanda + sebagai pernyataan bernilai positif dan tanda sebagai pernyataan bernilai negatif, kolom (b) dan (c) menyatakan banyaknya pernyataan baik pernyataan positif maupun negatif dari siswa. Bobot skor positif: STS (Sangat Tidak Setuju) =, TS (Tidak Setuju) =, R (RaguRagu) = 3, S (Setuju) = 4, dan SS (Sangat Setuju) = 5, sedangkan untuk bobot skor pernyataan negatif, skor terbalik.

Setelah dilakukan analisis klasifikasi data respon berdasarkan tabel 4.3 didapatkan dua orang siswa dengan presentase 5,4% berada dalam katagori sangat positif dan 35 orang siswa dengan presentase 94,59% berada dalam katagori positif. 9 Tabel 4.3 Klasifikasi Data Respon Siswa terhadap Pembelajaran CTL yang Divariasikan dengan Media Belajar Photovoice No Klasifikasi Interval Jumlah Siswa Presentase. Sangat Positif 8 X 5,4. Positif 84 X < 8 35 94,59 3. Cukup Positif 6 X < 84 4. Kurang Positif 36 X < 6 5. Sangat Kurang Positif X < 36 PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu pendekatan CTL yang divariasikan dengan media belajar photovoice terhadap materi kerusakan lingkungan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N Banjarangkan Tahun Ajaran /3. CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya ke dalam kehidupan seharihari. CTL juga tidak harus dibelajarkan di luar kelas, guru bisa memanfaatkan lingkungan nyata sebagai media belajar dengan cara membawa masalah yang terjadi dilingkungan sekitar dengan menggunakan media belajar photovoice. Saran Disarankan kepada Guru SMP N Banjarangkan untuk mencoba menerapkan pendekatan kontekstual yang divariasikan dengan media belajar photovoice sebagai alternatif pembelajaran Biologi agar dapat memotivasi siswa untuk menerapkan pengetahuan yang didapatkannya terhadap kehidupan nyata serta dapat melatih siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan belajar secara mandiri sehingga kegiatan belajar di kelas menjadi lebih aktif, kritis dan menyenangkan. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Drs. Cornelius Sri Murdo Yuwono, M.Si selaku pembimbing I, kepada Bapak Drs. I Made Diarta, M.Si selaku pembimbing II, Bapak Drs. I Gede Suratnaya selaku Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi IPA kelas VII Bapak Nyoman Arsana, S.Pd, siswa kelas VII SMP N Banjarangkan, dan semua pihak yang telah membantu dan tak dapat saya sebutkan satu per satu. Tidak ada rangkaian kata indah yang mampu mewakili perasaan saya terhadap kalian, tanpa kalian penelitian ini akan lebih jauh dari kata sempurna.

DAFTAR PUSTAKA Erawati, L. M. N. (). Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan menggunakan Stategi Pemanfaatan Lingkungan Siswa untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Biologi dalam Materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Siswa Kelas VIIIA SMP Widyasakti Denpasar Tahun Ajaran / (Skripsi). Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Kunandar. (8). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, Edisi Revisi. Jagakarsa : PT RajaGrafindo Persada Nurkencana, W. & Sunartana, P. P. N. (983). Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional Sa ud, U. S. (8). Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta Bandung