Mis. Memilih sejumlah pelat sbg SAMPEL lalu diukur diameternya masing-2. untuk menduga diameter rata-2 dari SELURUH pelat baja industri baja

dokumen-dokumen yang mirip
Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

16-Aug-15. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom.

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

STATISTICS WEEK 7. By: Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

Distribusi Sampling. Ayundyah K., M.Si. PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015

Distribusi Probabilitas Diskrit: Binomial, Multinomial, & Binomial Negatif

Sampling, Estimasi dan Uji Hipotesis

Bab 5 Distribusi Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dengan menggunakan pretest dan postest. Pretest dilakukan untuk

Sebaran (Distribusi) Peluang teoritis Peubah Acak : Statistik Sample, misal Rata-rata dan proporsi sample Hasil semua kemungkinan Sample dg ukuran yg

Distribusi Probabilitas Diskrit: Binomial & Multinomial

sdc/2 STMIK MI, SI & TI/_Statistik Dasar HW/ probabilitas, peluang bisnis, cita-cita & harapan

Biostatistika (KUI 611) TOPIK 3: VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PROBABILITAS

Lab. Statistik - Kasus 1. Lab. Statistik Kasus 2. Lab. Statistik Kasus 3

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

Read a O d ne e 2 008

Teknik Sampling. Hipotesis Tesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

Nilai harapan suatu variabel acak x ditulis E (x) didefinisikan E (x) = Σ x. f (x) Var (x) = σ x 2 = E [ x E (x) ] 2 = E (x 2 ) { E (x) } 2

DISTRIBUSI PROBABILITAS

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENGERTIAN. Manfaat Sampling :

Pendugaan Parameter. Ayundyah Kesumawati. April 13, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Pendugaan Parameter April 13, / 30

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Statistika (MMS-1403)

Statistika Ekonomi UT ESPA 4123

Probability and Random Process

Sampling. Non-Probability. Sampling. Definisi Sampling. Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

KONSISTENSI ESTIMATOR

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

PENAKSIRAN PARAMETER TM_3

Probabilitas dan Statistika Variabel Acak dan Fungsi Distribusi Peluang Diskrit. Adam Hendra Brata

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

STATISTIKA BISNIS PENDUGAAN STATISTIKA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS

Jenis Distribusi. 1. Distribusi Probabilitas 2. Distribusi Binomial (Bernaulli) 3. Distribusi Multinomial 4. Distribusi Normal (Gauss)

CHAPTER 7 DISCRETE PROBABILITY

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

Distribusi Sampling Sebaran Penarikan Contoh. Bidang Inferensia Statistik membahas generalisasi/penarikan kesimpulan dan prediksi/peramalan.

Pada prakteknya hanya sebuah sampel yang biasa diambil dan digunakan untuk hal tersebut. Sampel yang diambil ialah sampel acak dan dari sampel

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA

SMALL AREA ESTIMATION TERHADAP PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN SUMENEP DENGAN PENDEKATAN NONPARAMETRIK

BAB 6 PENAKSIRAN PARAMETER

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

Distribusi Sampling 6.2. Debrina Puspita Andriani /

Populasi dan Sampel. 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Teknik Pengambilan Sampel 3. Normalitas Data

STATISTIKA RATNA IMANIRA SOFIANI

DISTRIBUSI SAMPLING besar

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

STATISTIK PERTEMUAN V

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA

SAMPEL POPULASI SAMPLING. Mengapa Sample? (1) Populasi populasi 4/12/2010

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Madrasah Aliah Negeri Model Gorontalo. Penetapan. Tabel 3.1 Jadwal Perencanaan Penelitian

Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan

Pengujian Hipotesis. 1. Pendahuluan. Topik Bahasan:

1. Hasil dari 24 ( 3) 15 ( 5 )adalah. A B C. 67 D. 83 B. 26 C. 27 D. 30

STATISTIKA LINGKUNGAN

Muhammad Arif Rahman

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Kompetens n i s : Mahasiswa mam a pu p menjel enj a el s a ka k n gejala ekonomi dengan meng guna k n a konsep probabil i i l t i as

BAB III METODE PENELITIAN

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

STATISTIK PERTEMUAN VII

BAB III METODOLOGI RISET

PENGERTIAN STATISTIK. NO Tahun Jumlah / / / APAKAH INI STATISTIK?

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

LAMPIRAN X BAHAN AJAR

MATERI STATISTIK II. Genrawan Hoendarto

Harapan Matematik. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

ESTIMASI. Widya Setiafindari

Nilai Harapan / Nilai Ekspektasi

Hipotesis : asumsi atau anggapan bisa benar atau bisa salah seringkali dipakai sebagai dasar dalam memutuskan

ALJABAR SET & AKSIOMA PROBABILITAS

Misalkan peluang seorang calon mahasiswa IT Telkom memilih prodi TI adalah sebesar 0.6. Berapa peluang bahwa ;

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

BUKU REFERENSI MATERI KULIAH DISTRIBUSI SAMPLING STATISTIK

Probabilitas & Distribusi Probabilitas

SOAL DETECT UTS GENAP 2014/2015. Quality Control

DISTRIBUSI PROBABILITAS FERDIANA YUNITA

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Transkripsi:

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1 Populasi : Seluruh observasi aktuil maupun hipotesis yg mungkin dilakukan thd fenomena tertentu Sampel : sebagian dari populasi, yg mewakili populasi. Hubungan antara POPULASI & SAMPEL : dalam analisa statistik dipakai untuk pendugaan parameter POPULASI dilakukan atas dasar STATISTIK SAMPEL Mis. Memilih sejumlah pelat sbg SAMPEL lalu diukur diameternya masing-2. untuk menduga diameter rata-2 dari SELURUH pelat baja industri baja Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 2 1

Populasi : Kumpulan obyek secara lengkap, atau himpunan dari seluruh elemen yang sifat dan karakteristiknya sedang dianalisis atau dikaji. Mis. Himpunan seluruh mahasiswa STIE STAN-IM TA 2013/2014/1 Parameter : Karakteristik numerik tentang keseluruhan populasi. Ini adalah nilai sebenarnya (a true value). Mis. "Umur rata-rata" semua mahasiswa STIE STAN-IM TA 2013/2014/1 Sampel : atau sample adalah subset (himpunan bagian) dari elemen yang diambil dari sebuah populasi. Sampel diharapkan mampu wewakili populasi. Kuantitas yang dihitung dari sampel disebut statistik sampel. Contoh : Himpunan mahasiswa yang mengambil MK Statistik Bisnis 2 MV pada TA 2013/2014/1. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 3 Perlu Sampling, karena satu kasus tertentu, sangat susah digunakan sebagai basis generalisasi karena banyaknya variasi dalam suatu populasi. Contoh : persepsi tiga orang buta yang memegang gajah. Perlu Sampling, karena ada pertimbangan praktis yg mengharuskan memerlukan sampling. Mis. Uji produk pada Quality Control. Perlu Sampling, karena bisa menghemat waktu, biaya & tenaga. Bila punya waktu dan dana tak terbatas, bisa diteliti setiap kasus/item dari populasi. Kelemahan Sampling, terkait respon awal dengan respon akhir bisa beda karena ada suatu kejadian, perubahan, kadaluarsa, dsb. Cenderung memilih Sampling, karena - bisa jadi bila memakai Populasi, hasilnya tidak akurat, terutama karena populasi-nya besar. Manajemen/tata kelola pada Sampling lebih mudah 1.bisa ada waktu tambahan untuk memperbaiki interview/questionnaire design. 2.prosedur mendapatkan responden-yangsulit-ditemukan. 3.rekrutmen, pendidikan dan latihan, serta supervisi data collectors. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 4 2

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 5 Sampel dikatakan RANDOM : bila dan hanya bila setiap unsur dalam POPULASI memiliki KESEMPATAN yg SAMA untuk di-ikut-serta-kan ke dalam SAMPEL yg bersangkutan. Pemilihan sampel seharusnya berdasarkan distribusi probabilitas, atau bukan atas usaha rekayasa tertentu Mis. Undian kartu pos. Setiap kartu pos memiliki probabilitas yg SAMA untuk menjadi pemenang 1.Ukuran kartu pos seragam. 2.Sebelum diambil, kartu pos di campur/diaduk scr MERATA. 3.Pengambil kartu pos matanya ditutup. Sampel TIDAK mempunyai sifat RANDOM = sampel yg BIAS (biased sample) Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 6 3

Sukar sekali menjamin proses yg benar-2 RANDOM 1. Yg penting PROSEDUR pemilihannya, bukan KOMPOSISI sampelnya untung-2-an / chance 2. Pengembalian SAMPEL sebelum dilakukan pengambilan berikutnya SAMPEL INDEPENDEN Sampel Random & Independen : sampel yg dipilih dg prosedur RANDOM dg sistem pemulihan (pengambilan berikutnya) Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 7 Contoh sistem Pemulihan/INDEPENDEN Doorprize, ada peserta undian Si A mempunyai 10 kupon. Seluruh kupon 1000. Panitia menyediakan 10 hadiah. Si A bisa DAPAT hadiah lebih dari 1 krn setiap pengundian diikuti SELURUH kupon, bukan atas dasar PEMILIK kupon. Contoh sistem tanpa-pemulihan/dependen Arisan, tidak ada PEMENANG DUA KALI. Pertama ada 20 peserta (p = 1/20), berikutnya p=1/19, dst. Pemenang pada periode tsb DIPENGARUHI pengundian periode SEBELUMNYA. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 8 4

Bilangan yg sukar diprediksi kemunculannya, biasanya tidak pernah berulang. Dibaca dari TABEL & Computer/Kalkulator Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 9 Berasal dari Populasi yang Terbatas/di ketahui & jumlah sampelnya tertentu/diketahui. Ada 2 : 1. Sampling Eksperimentil 2. Sampling Teoritis Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 10 5

Percobaan pemilihan 3 kartu dari 6 kartu. Setelah di ambil, kartu dikembalikan lagi, dan di ulangi sampai jumlah percobaan tertentu. Akan didapat beberapa data didapatkan Rata-rata Sampel (sample mean). Rata-rata Sampel merupakan Statistik Sampel yg bisa digunakan sbg Penduga Rata-rata Populasi Prosedur Eksperimen : 1. Pengambilan 3 kartu bernomor 1, 2, 3, 4, 5 & 6 2. Hasil pengambilan dijumlahkan S(x) 3. Nilai f i bersifat random 4. Hitunglah rata-rata dari masing-masing rata 2 pengambilan 3 kartu. 5. Juga, standart deviasinya Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 11 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 12 6

x k i1 xi. f (2,005) (2,33 5)... (5,00 6) 5 5... 6 349,00 100 i i1 k f i 3,49 s x k ( x x) 2. f i i i1 n 57,21 100 0,7563 x S x ( ) 3 x 33,49 10,47 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 13 Secara teoritis, rata-rata sampel merupakan rata-rata aritmetis sekelompok observasi yg bersifat random. Yang nilainya tergantung pada unsur yg terpilih. Kalau sampelnya berbeda, umumnya akan mempunyai rata-rata yg berbeda. Hasi perbedaan rata-rata dari beberapa sampel tadi juga merupakan variabel random yg dinamakan Distribusi Sampling Teoritis Rata-rata Sampel, atau Distribusi Teoritis Rata-rata Sampel. Untuk kasus 6 kartu di atas, seluruh ruang sampel = 6 C 3 = 20 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 14 7

Sampling Teoritis 6 C 3 = 20 123 234 124 235 125 236 126 245 134 246 135 256 136 345 145 346 146 356 156 456 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 15 k x i1 i. f (2,00 0,05) (2,33 0,05)... (5,00 0,05) 3,50 ( x) i x k i1 2 ( xi ). f( ) xi 0,76 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 16 8

Rata-rata dari Rata-rata Sampel : x = 3.490 Rata-rata dari Rata-rata Sampel : m x = 3.500 Deviasi Standar Rata-rata Sampel : S x = 0.756 Deviasi Standar Rata-rata Sampel : s = 0.764 Rata-rata Hasil Penjumlahan sampel X S(x) = 10.470 Rata-rata Hasil Penjumlahan sampel X S(x) = 10.500 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 17 Hubungan antara rata-rata & deviasi standar distribusi rata-rata pada Sampel & Populasi : [1]. Bila Populasi terbatas dari N unsur & terdistribusi Normal dg rata-rata dan deviasi standar, maka rata-rata sampel ҧdariݔ n unsur tanpa pemulihan akan mempunyai distribusi normal dg : Rata-rata dari Rata-rata Sampel Deviasi Standar Populasi = dan = Rata-rata Populasi Deviasi Standar dari Rata-rata Sampel = Selisih Standar Distr. Rata-rata Sampelnya. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 18 9

Hubungan antara rata-rata & deviasi standar distribusi rata-rata pada Sampel & Populasi : Mis. Sampel random sebesar n = 10 di pilih tanpa pemulihan daro populasi normal sebesar N = 40 dg = 5,5 dan = 2,9155. Berapa rata-rata dan selisih standar distribusi rata-rata sampelnya?. ௫ = ఙ ߪ ௫ = = 5,5 dan ߤ = ଶ,ଽଵହହ. ସ ଵ = 0,27735 ଵ ଵ ସ ଵ [2]. Bila Populasi Tidak Terbatas & terdistribusi Normal dg ratarata dan deviasi standar, maka rata-rata sampel ҧdariݔ n unsur tanpa pemulihan akan mempunyai distribusi normal dg : ௫ = dan ௫ = ఙ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 19 Hubungan antara rata-rata & deviasi standar distribusi rata-rata pada Sampel & Populasi : [3]. Bila Populasi terbatas dari N unsur & terdistribusi Normal dg rata-rata dan deviasi standar, maka HASIL PENJUMLAHAN nilai-nilai sampelnya s(x) dari sejumlah n unsur random tanpa pemulihan akan memiliki Distribusi Normal dg : = n. dan = Bila N besar sekali maka ௦(௫) = Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 20 10

Hubungan antara rata-rata & deviasi standar distribusi rata-rata pada Sampel & Populasi : [4]. Bila Populasi TIDAK terbatas & terdistribusi Normal dg ratarata dan deviasi standar, maka HASIL PENJUMLAHAN nilai-nilai sampelnya s(x) dari sejumlah n unsur random tanpa pemulihan akan memiliki Distribusi Normal dg : = n. dan = Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 21 Menghitung probabilita distribusi sampling dg Luas Kurva Normal : Bila distribusi sampling sebesar n dg rata-rata dan deviasi standar ఙ akan memiliki distribusi yg random & normal. 1. Bila populasi terbatas, maka variabel random standar z : ߤ ҧݔ = ݖ ߪ 1 2. Bila populasi tak-terbatas, maka variabel random standar z : ߤ ҧݔ = ݖ ߪ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 22 11

Distribusi z yg sudah di-standarisir akan memiliki = 0 dan 2 = 1. Jika sampel dari populasi normal, maka rata-rata ҧ-nyaݔ juga merupakan variabel normal, shg rata-rata yg di-standarisir juga merupakan variabel normal standar. Sehingga probabilita ratarata sampelnya dicari dg bantuan Tabel Luas Kurva Normal. Lihat slide : Dist. Kontinu yg D.Normal Kurva Normal & Tabel Distribusi Normal Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 23 Diketahui distribusi kecepatan mobil dari 1000 mobil Mazda memiliki rata-rata kecepatan 148,2 km/jam dg deviasi standar 5,4 km/jam. Jika sampel yg terdiri dari 100 mobil Mazda dipilih secara random & tanpa pemulihan dari populasi di atas, berapakah probabilita kecepatan rata-rata dari 100 mobil Mazda tsb akan lebih besar dari 149 km/jam? Jawab : 149 148,2 ߤ ҧݔ = ݖ = = 1,5594 ߪ 1 5,4 100 1000 100 1000 1 Prob(ݔҧ> 149) = prob(z > 1,56) = 0,5000 0,4406 = 0,0594 = 6% 1,56 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 24 12

Pelat Baja mempunyai daya regang rata-rata 500 Libra & deviasi standar 20 Lb. Jika 100 sampel random di pilih dari 100.000 pelat, berapa probabilita rata-rata sampelnya akan kurang dari 496 Lb? Jawab : ߤ ҧݔ = ݖ = ߪ 1 = 2,00 20 100 500 496 100000 100 100000 1 Prob(ݔҧ< 496) = prob(z < -2,00) = 0,5000 0,4772 = 0,0228 = 2,28% -4.0000 z pop terbatas = = -2.0010 1.9990-4.0000 z pop tak terbatas = = -2.0000 2.0000 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 25 Pada Distribusi Sampling Proporsi, bila Proporsi Populasi p = X/N & Proporsi Sampel = Ƽ x/n, dan jika sampel random sebesar n dipilih dari populasi binomial dg pemulihan, maka distribusi sampling Ƽakan mengikuti fungsi probabilita : ( ௫) ( (1. ௫. ncx Ƽ = ݔ Dengan rata-rata ܧ Ƽ = ߤ =. = Dan, dengan deviasi standar ߪ =.(ଵ ) Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26 13

Bila tanpa pemulihan : Dengan rata-rata ܧ Ƽ = ߤ =. = Dan, dengan deviasi standar ߪ =.(ଵ ). ଵ Jika sampel besar n 30, maka variabel random mempunyai normal standar, jika sampel kecil ఙ n < 30 ada faktor koreksi kontinuitas, shg భ మ. ఙ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 27 Dari pengiriman 20 tabung terdapat 6 yg cacat. Jika 500 sampel random dipilih dari populasi dg pemulihan, berapa besar probabilita sampel proporsi tabung yg cacat : a) akan kurang dari 150/500? b) akan berada antara 144/500 dan 145/500? c) akan lebih dari 164/500? Jawab : p = ଵହ = Ƽ & 0,30 = ଶ ହ a) maka ݖ ௧.. = maka ݖ.. = భ మ.(భష).(భష) =,ଷ,ଷ = 0,00 బ,యబ. (భషబ,యబ) ఱబబ =,ଷ భ భబబబ,ଷ =,ଵ = 0,0488 బ,యబ. (భషబ,యబ),ଶହ ఱబబ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 28 14

a) akan kurang dari 150/500? 0.0000 z tanpa f.kor = = 0.0000 0.0205 p ( x/n <= 150/500 ) = p ( z >= 0 ) = 0,5000 0.0010 z dg f.kor = = 0.0488 0.0205 p ( x/n <= 150/500 ) = p ( z <= 0,0488 ) = 0,5 + 0,0199 = 0,5199 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 29 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 30 15

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 31 Bila ada 2 sampel random independen, maka : Sampel pertama n 1, 1 & 1 Sampel kedua n 2, 2 & 2 Maka Beda antara kedua rata-rata sampel : [Selisih rata-rata] ଶ ߤ ଵ ߤ = ௫ భ ௫ మ ߤ = ҧݔ ܧ Dan, Deviasi standar kedua rata-rata sampel : [Deviasi standar gabungan] = ௫ భ ௫ మ ߪ ఙ భ మ + ఙ మ మ భ మ Sehingga variabel Normal z : ݖ = ௫ భ ௫ మ (ఓ భ ఓ మ ) మ భ భ మ మ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 32 16

Besi baja Industri A memiliki daya regang rata-rata 4.500 lb dan varians 40.000 lb 2, sedangkan Industri B memiliki daya regang rata-rata 4.000 lb dan varians 90.000 lb 2. Dari Industri A diambil sampel random 50 dan Dari Industri B diambil sampel random 100. Berapakah probabilita daya regang rata-rata besi baja Industri A akan LEBIH BESAR 600 lb dari daya regang rata-rata besi Industri B? Jawab : 4000) (4500 600 ) ଶ ߤ ଵ ߤ) ଶ ҧݔ ଵ ҧݔ = ݖ = ଶ ଶ 40.000 + 90.000 ଵ ߪ = 2,4254 50 100 ଵ ଶ ߪ + ଶ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 33 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 34 17

Bila ada 2 sampel random independen, yg dipilih dari 2 populasi Binomial : Sampel pertama n 1 & p 1 ; Sampel kedua n 2 & p 2 Maka Beda antara kedua sampel proporsi : [Selisih proporsi] భ మ ߤ = Ƽ ܧ ଶ ଵ = Dan, Deviasi standar kedua proporsi sampel : [Deviasi standar gabungan] భ మ ߪ = భ.(ଵ భ ) భ + మ.(ଵ మ ) మ = ݖ : z Sehingga variabel Normal భ మ ( భ మ ) భ.(భష భ ) భ మ.(భష మ ) మ Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 35 Amir & Yogi taruhan pelemparan sekeping uang logam. Pelemparan sebanyak 50 kali. Dan, Amir dinyatakan menang jika Amir memperoleh 5K lebih banyak dari Yogi. Berapa probabilita Amir akan menang? Jawab : p1 = p2 = 0,5 ; 5K lebih banyak = 5/50 = 0,10K = Ƽ ଵ Ƽ ଶ = 0,10 భ మ ( భ మ ) భ.(భషభ) మ.(భషమ) భ మ,ଵ (,ହ,ହ) బ,ఱ.(భషబ,ఱ) బ,ఱ.(భషబ,ఱ) ఱబ ఱబ =1,00 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 36 18

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 37 Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 38 19