UKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA

dokumen-dokumen yang mirip
UKURAN KINERJA. Apa yang penting, diukur STRATEGI. Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Pengukuran Kinerja (Performance Measurement)

Farah Esa B

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB II LANDASAN TEORI

The Balanced Scorecard. Amalia

Bab 11 Ukuran Kinerja

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

TINJAUAN PUSTAKA. suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB III ANALISIS. 3.1 Kerangka Kerja

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses

Bidang Teknik BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB I PENDAHULUAN. ini bersaing berdasarkan kompetensi dan proses. Dimana persaingan yang

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. internal, dan sasaran pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Pada perspektif finansial ditetapkan tiga sasaran strategik, yakni :

Menafsirkan Data Survei PMI Menjajaki hubungan antar indeks ekonomi pilihan dari survei PMI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang luar biasa dalam persaingan. Dengan adanya persaingan yang UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

Contoh dari ukuran waktu tertentu diidentifikasi termasuk siklus pengembangan produk, untuk pengiriman siklus, dan layanan siklus.

I. PENDAHULUAN. kritis bagi kelangsungan kegiatan operasional dan beban keuangan

PENILAIAN KINERJA KUALITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT. YUASA BATTERY INDONESIA DENGAN METODE BALANCE SCORECARD

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi Era Persaingan Bebas / Globalisasi, pada saat ini terlihat

Pengertian manajemen kinerja dan prinsip manajemen kinerja

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk

PUSAT LABA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk melakukan evaluasi dalam menilai kinerja perusahaan. Seringkali penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap

PROSES BISNIS & SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai hanya dengan mempertimbangkan dari sisi keuangan atau dari kinerja

Mengenal Balanced Scorecard

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan informasi penting, dan meningkatnya isu non-compliant telah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad informasi saat ini, kita dihadapkan pada semakin ketatnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Semua itu tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam

KOMPENSASI MANAJEMEN A. Karakteristik Rencana Kompensansi Insentif

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Puskesmas Seyegan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

PERENCANAAN PROGRAM. Endang Sri utami, SE., M.Si., Ak, CA

Transkripsi:

UKURAN KINERJA Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA

Definisi Sistem Ukuran Kinerja Sistem ukuran kinerja merupakan suatu mekanisme yang memungkinkan organisasi mengimplementasikan strategi dengan berhasil Sistem ukuran kinerja ditetapkan berdasar ukuran yang mewakili strategi perusahaan. Ukuran dilihat sebagai faktor keberhasilan penting (critical success factors) masa kini dan masa depan.

Kerangka Rancangan Sistem Ukuran Kinerja Strategi mendefinisikan faktor keberhasilan penting (critical success factors) masa kini dan masa depan. Jika faktor keberhasilan penting (critical success factors) masa kini dan masa depan diukur dan dihargai, maka orang akan termotivasi untuk mencapainya.

Tampilan Kerangka Rancangan Sistem Ukuran Kinerja Apa yang penting, diukur Apa yang diberi imbalan, benar- benar penting STRATEGI Apa yang diukur, diselesaikan Apa yang diselesaikan, diberi imbalan

Keterbatasan Ukuran Kinerja Keuangan 1. Mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan kepentingan jangka panjang organisasi. 2. Manajer unit bisnis tidak mengambil tindakan yang berguna untuk jangka panjang, guna memperoleh laba jangka pendek.

Keterbatasan Ukuran Kinerja Keuangan 3. Menggunakan laba jangka pendek sebagai satusatunya tujuan dapat mendistorsi komunikasi antara manajer unit bisnis dengan manajer senior. 4. Pengendalian keuangan yang ketat dapat memotivasi manajer untuk memanipulasi data.

Ukuran Kinerja Non-Keuangan Ukuran kinerja keuangan tidak cukup untuk memastikan strategi dilaksanakan dengan sukses. Solusinya: kinerja manajer diukur dan dievaluasi menggunakan ukuran kinerja keuangan maupun non-keuangan. Ukuran kinerja non-keuangan yang mendukung implementasi strategi disebut faktor kunci keberhasilan atau indikator kunci kinerja.

Balanced Scorecard Balanced Scorecard = suatu contoh sistem ukuran kinerja. Balanced Scorecard memelihara keseimbangan ukuran-ukuran strategi dalam mencapai keselarasan tujuan, sehingga mendorong karyawan bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik organisasi. Balanced Scorecard: alat yang membantu fokus perusahaan, memperbaiki komunikasi, menetapkan tujuan organisasi, dan sediakan umpan balik atas strategi.

Sistem Ukuran Kinerja Balanced Scorecard 1. Perspektif Keuangan, contoh: profit margin, return on assets, cash flow. 2. Perspektif Pelanggan, contoh: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan. 3. Perspektif Bisnis Internal, contoh: retensi karyawan, pengurangan waktu siklus. 4. Perspektif Inovasi dan Pembelajaran, contoh: persentase penjualan dari produk baru.

Faktor Kunci Keberhasilan Berfokus pada Pelanggan 1. Pemesanan = diukur melalui pesanan penjualan yang tercatat. 2. Pesanan tertunda = indikasi tidakseimbang antara penjualan dan produksi. 3. Pangsa pasar. 4. Pesanan dari pelanggan kunci= diukur jumlah pesanan dari pelanggan penting

Faktor Kunci Keberhasilan Berfokus pada Pelanggan 5. Kepuasan Pelanggan = diukur melalui survei pelanggan. 6. Retensi Pelanggan = diukur melalui lamanya hubungan dengan pelanggan. 7. Loyalitas Pelanggan = diukur melalui pembelian berulang oleh pelanggan, referensi pelanggan, dan penjualan ke pelanggan sebagai persentase dari total kebutuhan pelanggan.

Faktor Kunci Keberhasilan Berfokus pada Bisnis Internal 1. Utilitas kapasitas = diukur melalui prensentase total jam profesional dibebankan ke pelanggan, persentase kamar yang terisi setiap harinya (tingkat hunian). 2. Pengiriman tepat waktu. 3. Perputaran persediaan.

Faktor Kunci Keberhasilan Berfokus pada Bisnis Internal 5. Kualitas = diukur melalui jumlah produk cacat yang diterima dari pemasok, jumlah dan frekuensi pengiriman yang terlambat, bahan baku sisa, pengerjaan kembali, kerusakan mesin. 6. Waktu siklus = diukur melalui waktu pemrosesan yang menambah nilai produk.

Langkah Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja 1. Mendefinisikan Strategi 2. Mendefinisikan Ukuran-Ukuran dari Strategi 3. Mengintegrasikan Ukuran dalam Sistem Manajemen 4. Meninjau Ukuran dan Hasilnya secara Berkala

Mendefinisikan Strategi Cita-cita organisasi dinyatakan secara eksplisit dan target telah dikembangkan. Organisasi dengan satu jenis industri, scorecard dikembangkan di tingkat korporasi kemudian diturunkan ke tingkat fungsional di bawahnya. Organisasi dengan beberapa jenis industri, scorecard dikembangkan di tingkat unit bisnis.

Mendefinisikan Ukuran-Ukuran Strategi Organisasi harus fokus pada ukuran-ukuran penting. Masing-masing ukuran individual dikaitkan satu sama lain dalam hubungan sebab-akibat

Tampilan Ukuran-Ukuran dari Strategi Persprektif Perspektif inovasi dan pembelajaran Perspektif bisnis internal Perspektif konsumen Perspektif keuangan Ukuran Ketrampilan Manufaktur Waktu siklus pemesanan Survei kepuasan pelanggan Pertumbuhan penjualan

Mengintegrasikan Ukuran dalam Sistem Manajemen Scorecard harus diintergrasikan dengan struktur formal maupun informal dari organisasi, budaya, serta praktik sumber daya manusia

Meninjau Ukuran dan Hasil secara Berkala Ketika scorecard dijalankan, scorecard harus ditinjau secara konsisten dan terus menerus oleh manajemen senior

Kesulitan dalam Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja 1. Korelasi buruk antara ukuran non-keuangan dengan hasilnya 2. Terpaku pada hasil keuangan 3. Ukuran-ukuran tidak diperbarui 4. Terlalu banyak pengukuran 5. Kesulitan dalam menetapkan trade-off

Korelasi Buruk antara Ukuran Nonkeuangan dengan Hasilnya Organisasi perlu memahami bahwa kaitan antara ukuran non-keuangan dan keuangan tidak begitu dimengerti. Tidak ada jaminan bahwa profitabilitas masa depan mengikuti pencapaian target di bidang non-keuangan.

Terpaku pada Hasil Keuangan Manajer senior sering diberi kompensasi berdasar kinerja keuangan. Hal ini dapat menggunggu keselarasan tujuan, sehingga menyebabkan manajer lebih peduli terhadap ukuran keuangan dibandingkan dengan ukuranukuran lainnya

Ukuran-ukuran Tidak Diperbarui Organisasi tidak memiliki mekanisme formal untuk memperbarui ukuran kinerja agar selaras dengan perubahan strategi perusahaan. Akibatnya, organisasi menggunakan ukuran kinerja yang didasarkan pada strategi yang lalu.

Terlalu Banyak Pengukuran Tidak ada ketentuan banyaknya ukuran penting yang dapat diikuti oleh manajer tanpa kehilangan fokus. Jika jumlah ukuran kinerja sedikit, maka manajer akan mengabaikan ukuran penting untuk memantau pelaksanaan strategi. Jika jumlah ukuran kinerja banyak, maka manajer berisiko kehilangan fokus karena melakukan banyak hal pada waktu yang sama.

Kesulitan dalam Menetapkan Trade-Off Organisasi menggabung ukuran keuangan dan non-keuangan dalam satu laporan dan memberikan bobot pada masing-masing ukuran tersebut. Tetapi, scorecard tidak memberikan bobot yang eksplisit kepada masing-masing ukuran ini. Tanpa pembobotan sulit menentukan pertukaran antara ukuran keuangan dan non-keuangan.