METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

Lampiran 1 Uji korelasi Pearson hubungan antar variabel penelitian Hubungan antar variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

BAB III METODE PENELITIAN

Food Coping Strategy : Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga. Status Gizi Balita

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

Transkripsi:

23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor tepatnya berlokasi di Kecamatan Dramaga. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling) berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Dramaga merupakan salah satu kecamatan yang merupakan kawasan industri di Kabupaten Bogor dan memiliki banyak penduduk khususnya perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan Juni hingga Juli 2011. Teknik Pemilihan Responden Populasi dalam penelitian adalah perempuan buruh pabrik di Kecamatan Dramaga. Responden dalam penelitian ini adalah perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik dan telah memiliki suami (keluarga lengkap) di Kecamatan Dramaga. Contoh adalah istri yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan keluarga lengkap dan bertempat tinggal di Kecamatan Dramaga. Data terkait contoh didapatkan melalui pendekatan tempat tinggal dan pekerjaan sehingga diperoleh data dengan tahapan sebagai berikut: 1. Peneliti mendatangi Kantor Kecamatan Dramaga. Berdasarkan informasi yang didapat dari Kantor Kecamatan maka terpilih dua desa yang akan dijadikan sampel penelitian yaitu Desa Ciherang dan Desa Babakan dengan alasan perkiraan jumlah responden yang dapat ditemui dalam jumlah banyak dan lokasi kedua desa yang dekat dengan salah satu pabrik garmen. 2. Selanjutnya, peneliti mendatangi Kantor Desa Ciherang dan Babakan, kemudian peneliti diarahkan menemui beberapa ketua RW/RT di kedua desa tersebut untuk mendapatkan informasi terkait istri yang bekerja sebagai buruh pabrik. Setelah terkumpul informasi dari RW/RT tersebut, peneliti mewawancarai langsung satu per satu contoh dengan cara mendatangi rumah masing-masing. Namun, keterbatasan informasi yang

24 diperoleh dari RW/RT tersebut, belum mampu memenuhi jumlah yang diteliti, sehingga peneliti melakukan pendekatan pekerjaan untuk memperoleh data terkait perempuan buruh pabrik. 3. Berdasarkan informasi dari ketua RT 01 Desa Ciherang yang juga bekerja sebagai Satpam/Keamanan di salah satu pabrik dekat dengan daerah penelitian, akhirnya peneliti memilih mengumpulkan data terkait perempuan buruh pabrik yang bekerja di pabrik tersebut, khususnya yang tinggal di Desa Ciherang dan Babakan. 4. Peneliti menemui Kepala Humas dan SDM di pabrik tersebut, dan diperoleh data 60 buruh yang tinggal di Desa Ciherang dan Babakan. Namun hanya beberapa buruh saja yang dapat dijadikan contoh penelitian ini mengingat kriteria contoh yang sesuai dengan penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dari pabrik, peneliti mendatangi langsung ke setiap rumah contoh. 5. Sisanya, peneliti menunggu di depan pabrik kemudian mendatangi contoh setelah pulang kerja dan menanyakan kesediaannya untuk diwawancarai dengan melakukan perjanjian sebelumnya. Setelah terdapat kesepakatan waktu, selanjutnya peneliti mendatangi rumahnya satu per satu. Metode pemilihan contoh yang digunakan adalah menggunakan teknik non probability sampling berupa purposive sampling. Alasan digunakannya teknik pemilihan non probability sampling, yaitu karena populasi penduduk buruh pabrik perempuan di Kecamatan Dramaga belum diketahui pasti jumlahnya. Berikut adalah alasan pemilihan lokasi secara purposive yaitu: 1. Pemilihan Provinsi Jawa Barat dilakukan secara purposive berdasarkan BPS (2011) bahwa jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Jawa Barat pada Februari 2011 mengalami peningkatan sebanyak 990 176 jiwa dari Februari 2011. Adapun penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan mengalami peningkatan pula sebesar 8,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 2. Pemilihan Kabupaten Bogor dilakukan secara purposive berdasarkan Dinas Sosial Jawa Barat terkait lapangan usaha di Kabupaten Bogor

25 bahwa industri pengolahan memiliki kontribusi paling banyak atau sebesar 45,4 persen untuk kebangkitan ekonomi Kabupaten Bogor. 3. Pemilihan Kecamatan Dramaga dilakukan secara purposive. Menurut BPS Kabupaten Bogor (2010), Kecamatan Dramaga merupakan salah satu kawasan industri yang memiliki jumlah penduduk perempuan yang bekerja di pabrik cukup banyak. 4. Berdasarkan data Kecamatan Dramaga bahwa dua desa yang memiliki mayoritas penduduk sebagai buruh pabrik adalah Desa Ciherang dan Dramaga. Kemudian didapatkan 49 orang berasal dari Desa Ciherang dan 11 orang berasal dari Desa Dramaga. Sehingga jumlah contoh yang diambil untuk penelitian ini adalah 60 orang. Metode penarikan contoh dapat di lihat pada Gambar 3. Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bogor Kecamatan Dramaga Purposive berdasarkan BPS 2011 Purposive berdasarkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Purposive berdasarkan BPS Kabupaten Bogor Desa Ciherang Desa Dramaga n = 49 n = 11 Purposive berdasarkan Kecamatan Dramaga, Bogor n keseluruhan = 60 Purposive Gambar 3 Metode Penarikan Contoh

26 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung kepada contoh yang merupakan seorang buruh pabrik perempuan yang telah memiliki keluarga lengkap di Kecamatan Dramaga dengan wawancara mendalam (indepth interview). Adapun data primer berasal dari kuesioner yang terdiri dari; 1. Karakteristik contoh, meliputi umur, lama pendidikan, pendapatan perbulan, tempat bekerja, posisi kerja, lama kerja, jam kerja, bagian jam kerja/shift, dan waktu libur 2. Karakteristik keluarga contoh, meliputi umur suami, lama pendidikan suami, pekerjaan suami, besar keluarga, pendapatan suami, pendapatan keluarga per bulan, pendapatan keluarga per kapita per bulan, alokasi pengeluaran keluarga per bulan, alokasi pengeluaran untuk pangan dan nonpangan, pengeluaran perkapita per bulan, kondisi keuangan keluarga, dan kepemilikan aset keluarga 3. Kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan keluarga 4. Alur pendapatan dan pengeluaran keluarga 5. Manajemen keuangan keluarga, meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi 6. Kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga, meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi 7. Kesejahteraan keluarga subjektif Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Kecamatan Dramaga dan RT/RW Desa Ciherang dan Babakan serta PT. PMG. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian antara lain gambaran umum lokasi penelitian, dan jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Indonesia yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), serta data lainnya yang diperoleh dari Kantor Kecamatan dan Desa serta instansi terkait lainnya. Pengumpulan data dibantu menggunakan kuesioner terstruktur dengan metode wawancara langsung kepada contoh. Secara rinci jenis data, peubah, responden, skala, dan pengkategorian penelitian disajikan pada Tabel 3.

27 Tabel 3 Variabel, Data yang diteliti, Skala, Jenis data, Jumlah item pertanyaan, Cronbach α Variabel Data yang diteliti Skala Jenis Data Cronbach α Karakteristik contoh Karakteristik keluarga contoh Aliran pendapatan/ cashflow Manajemen keuangan keluarga Kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga Kesejahteraa n subjektif Umur contoh Lama pendidikan contoh Pengalaman kerja contoh Riwayat pekerjaan contoh sebelumnya Bagian jam kerja Lama kerja contoh Hari kerja contoh Waktu libur Posisi kerja contoh Sarana/transportasi contoh Upah kerja contoh per bulan Umur suami contoh Lama pendidikan suami contoh Besar keluarga contoh Pekerjaan suami contoh Kepemilikan aset Pendapatan keluarga per bulan Pengeluaran keluarga per bulan (tahun) (tahun) (jam/hari) (Rp/bulan) (tahun) (tahun) (orang) (Rp/bulan) (Rp/bulan) Ordinal (1-3) Ordinal (1-5) Ordinal (1-3) pertan yaan Primer 28 - Primer 48 - Primer - Primer 36 0,845 Primer 36 0,969 Primer 37 0,889

28 Pengolahan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan diolah melalui beberapa tahapan, seperti editing, coding, scorring, entry data dan cleaning data. Kemudian dilanjutkan dengan analysis data. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan yaitu: 1. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan: a) Karakteristik contoh meliputi umur contoh, lama pendidikan contoh, pengalaman kerja contoh, riwayat pekerjaan contoh sebelumnya, waktu kerja, posisi kerja, sarana/transportasi ke tempat kerja, upah kerja/bulan. b) Karakteristik keluarga contoh meliputi umur suami, lama pendidikan suami, besar keluarga, pekerjaan suami, kepemilikan aset, pendapatan keluarga per bulan, dan pengeluaran keluarga per bulan. c) Aliran pendapatan/cashflow melalui wawancara mendalam (indepthinterview). d) Kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan keluarga contoh diolah dengan menggunakan rumus: Pendapatan buruh (Rp/bulan) Kontribusi ekonomi (%) = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) x 100 % e) Manajemen keuangan keluarga, terdiri atas 3 subitem level antara lain perencanaan (12 pertanyaan), pelaksanaan (19 pertanyaan), serta monitoring dan evaluasi (5 pertanyaan). Setiap butir pertanyaan disediakan tiga jawaban, yaitu jarang diberi skor 1, kadang-kadang diberi skor 2, dan sering diberi skor 3. Selanjutnya skor masing-masing subitem level dijumlahkan dan diperoleh skor total. Oleh karena ketiga subitem level memiliki jumlah pertanyaan yang tidak sama, maka masing-masing skor ditransformasikan ke dalam bentuk indeks, dengan rumus sebagai berikut: Skor yang dicapai skor terendah Indeks = x 100 skor tertinggi skor terendah Secara keseluruhan penerapan manajemen keuangan keluarga, dikelompokkan menjadi tiga kelompok dengan perhitungan interval kelas untuk subitem level dalam penelitian ini yaitu: Interval kelas IK) = 100-0) 33,3 3

29 Oleh karena itu, cut off yang digunakan pada setiap selang kategori untuk setiap variabel penelitian yaitu: a. Rendah : 0 33,3 b. Sedang : 33,4 66,6 c. Tinggi : 66,7 100 f) Kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga, terdiri atas 3 subitem level antara lain perencanaan (12 pertanyaan), pelaksanaan (19 pertanyaan), serta monitoring dan evaluasi (5 pertanyaan). Setiap butir pertanyaan disediakan 5 jawaban, yaitu suami saja diberi skor 1, suami dominan diberi skor 2, suami dan istri diberi skor 3, istri dominan diberi skor 4, dan istri saja diberi skor 5. Selanjutnya dilakukan recode skor menjadi: suami saja diberi skor 1, suami dominan diberi skor 2, suami dan istri diberi skor 3, istri dominan diberi skor 2, dan istri saja diberi skor 1. Skor masing-masing subitem level dijumlahkan dan diperoleh skor total. Oleh karena ketiga subitem level memiliki jumlah pertanyaan yang tidak sama, maka masing-masing skor ditransformasikan ke dalam bentuk indeks, dengan rumus sebagai berikut: skor yang dicapai skor terendah Indeks = x 100 skor tertinggi skor terendah Secara keseluruhan kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga, dikelompokkan menjadi tiga kelompok dengan perhitungan interval kelas untuk subitem level dalam penelitian ini yaitu: Interval kelas IK) = 100-0) 33,3 3 Oleh karena itu, cut off yang digunakan pada setiap selang kategori untuk setiap variabel penelitian yaitu: a. Rendah : 0 33,3 b. Sedang : 33,4 66,6 c. Tinggi : 66,7 100 g) Kesejahteraan keluarga subjektif, terdiri atas 37 pertanyaan. Setiap butir pertanyaan disediakan 3 jawaban terkait kepuasan, yaitu tidak puas diberi skor 1, cukup puas diberi skor 2, dan sangat puas diberi skor 3. Kemudian

30 skor dijumlahkan dan dicari persentase dan dirata-rata skor masing-masing butir pertanyaan. Kemudian dari hasil skoring dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan rumus: Interval kelas IK) = skor maksimum (NT skor minimum NR kategori Pembagian kategori sebagai berikut: 1. Rendah : skor minimum x skor minimum + IK 2. Sedang : skor minimum + IK < x skor minimum + 2 IK 3. Tinggi : skor minimum + 2 IK < x skor maksimum Secara keseluruhan kesejahteraan keluarga subjektif dikelompokkan menjadi tiga kelompok dengan perhitungan interval kelas untuk subitem level dalam penelitian ini yaitu: Interval kelas IK) = 100%-0%) 33,3% 3 Oleh karena itu, cut off yang digunakan pada setiap selang kategori untuk setiap variabel penelitian yaitu: a. Rendah : 0% 33,3% b. Sedang : 33,4% 66,6% c. Tinggi : 66,7% 100% 2. Uji Korelasi Pearson untuk menganalisis hubungan karakteristik contoh dan keluarga contoh, manajemen keuangan dan kesejahteraan keluarga subjektif. Sebelum melakukan analisis data, instrumen yang telah tersusun dalam kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Suatu instrumen yang valid menandakan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Selain itu, dalam menguji alat ukur tersebut dibutuhkan suatu uji reliabilitas yang mencirikan keterandalan yang dapat dipercaya dari alat ukur yang akan digunakan.

31 Definisi Operasional Manajemen keuangan keluarga adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi keuangan yang dimiliki oleh keluarga untuk mencapai kesejahteraan keluarga dinyatakan dengan indeks. Semakin tinggi indeks maka semakin baik pengelolaan keuangan keluarga. Keluarga adalah suatu subsistem dalam sistem masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak; ayah dan ibu; ayah dan anak; maupun ibu dan anak yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin (Undang- Undang Nomor 52 Tahun 2009). Kesejahteraan subjektif adalah kesejahteraan keluarga yang diukur berdasarkan kepuasan istri terhadap pemenuhan kebutuhan hidup di dalam masyarakat, dimana semakin puas perasaan istri maka akan semakin sejahtera, dinyatakan dengan indeks yang berarti semakin tinggi indeks maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan keluarga. Pendapatan keluarga adalah sejumlah uang yang diterima anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berasal dari anggota keluarga yang bekerja yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Upah kerja adalah sejumlah uang yang didapatkan oleh contoh yang bekerja di industri yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Alokasi pengeluaran keluarga adalah jumlah uang yang dikeluarkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik pangan maupun nonpangan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran pangan adalah rata-rata besarnya uang yang dikeluarkan keluarga untuk konsumsi makanan dan minuman yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran nonpangan adalah rata-rata besarnya uang yang digunakan keluarga untuk konsumsi barang-barang bukan makanan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan.

32 Aset keluarga adalah kekayaan dan ruang milik keluarga yang berupa rumah, lahan (sawah, kebun, pekarangan, dan kolam), ternak dan barang berharga lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang ketika dibutuhkan. Buruh perempuan adalah seorang wanita yang bekerja pada industri dengan menerima upah atau gaji berupa uang per bulannya. Gender adalah pembagian tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan ketentuan budaya dan sosial masyarakat. Konsep gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang terbentuk oleh faktor sosial dan budaya sehingga lahir peran sosial dan budaya dalam masyarakat. Peran gender adalah pembagian kerja antara suami dan istri di dalam rumah maupun dalam komunitas yang dinyatakan dalam suami saja, suami dominan, suami dan istri, istri dominan, dan istri saja. Kerjasama gender adalah kerjasama antara suami dan istri dalam mengelola sumberdaya keluarga yang dinyatakan dalam indeks, semakin tinggi indeks maka semakin kuat kerjasama yang dilakukan suami dan istri.