23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor tepatnya berlokasi di Kecamatan Dramaga. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling) berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Dramaga merupakan salah satu kecamatan yang merupakan kawasan industri di Kabupaten Bogor dan memiliki banyak penduduk khususnya perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan Juni hingga Juli 2011. Teknik Pemilihan Responden Populasi dalam penelitian adalah perempuan buruh pabrik di Kecamatan Dramaga. Responden dalam penelitian ini adalah perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik dan telah memiliki suami (keluarga lengkap) di Kecamatan Dramaga. Contoh adalah istri yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan keluarga lengkap dan bertempat tinggal di Kecamatan Dramaga. Data terkait contoh didapatkan melalui pendekatan tempat tinggal dan pekerjaan sehingga diperoleh data dengan tahapan sebagai berikut: 1. Peneliti mendatangi Kantor Kecamatan Dramaga. Berdasarkan informasi yang didapat dari Kantor Kecamatan maka terpilih dua desa yang akan dijadikan sampel penelitian yaitu Desa Ciherang dan Desa Babakan dengan alasan perkiraan jumlah responden yang dapat ditemui dalam jumlah banyak dan lokasi kedua desa yang dekat dengan salah satu pabrik garmen. 2. Selanjutnya, peneliti mendatangi Kantor Desa Ciherang dan Babakan, kemudian peneliti diarahkan menemui beberapa ketua RW/RT di kedua desa tersebut untuk mendapatkan informasi terkait istri yang bekerja sebagai buruh pabrik. Setelah terkumpul informasi dari RW/RT tersebut, peneliti mewawancarai langsung satu per satu contoh dengan cara mendatangi rumah masing-masing. Namun, keterbatasan informasi yang
24 diperoleh dari RW/RT tersebut, belum mampu memenuhi jumlah yang diteliti, sehingga peneliti melakukan pendekatan pekerjaan untuk memperoleh data terkait perempuan buruh pabrik. 3. Berdasarkan informasi dari ketua RT 01 Desa Ciherang yang juga bekerja sebagai Satpam/Keamanan di salah satu pabrik dekat dengan daerah penelitian, akhirnya peneliti memilih mengumpulkan data terkait perempuan buruh pabrik yang bekerja di pabrik tersebut, khususnya yang tinggal di Desa Ciherang dan Babakan. 4. Peneliti menemui Kepala Humas dan SDM di pabrik tersebut, dan diperoleh data 60 buruh yang tinggal di Desa Ciherang dan Babakan. Namun hanya beberapa buruh saja yang dapat dijadikan contoh penelitian ini mengingat kriteria contoh yang sesuai dengan penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh dari pabrik, peneliti mendatangi langsung ke setiap rumah contoh. 5. Sisanya, peneliti menunggu di depan pabrik kemudian mendatangi contoh setelah pulang kerja dan menanyakan kesediaannya untuk diwawancarai dengan melakukan perjanjian sebelumnya. Setelah terdapat kesepakatan waktu, selanjutnya peneliti mendatangi rumahnya satu per satu. Metode pemilihan contoh yang digunakan adalah menggunakan teknik non probability sampling berupa purposive sampling. Alasan digunakannya teknik pemilihan non probability sampling, yaitu karena populasi penduduk buruh pabrik perempuan di Kecamatan Dramaga belum diketahui pasti jumlahnya. Berikut adalah alasan pemilihan lokasi secara purposive yaitu: 1. Pemilihan Provinsi Jawa Barat dilakukan secara purposive berdasarkan BPS (2011) bahwa jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Jawa Barat pada Februari 2011 mengalami peningkatan sebanyak 990 176 jiwa dari Februari 2011. Adapun penduduk yang bekerja dengan status buruh/karyawan mengalami peningkatan pula sebesar 8,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 2. Pemilihan Kabupaten Bogor dilakukan secara purposive berdasarkan Dinas Sosial Jawa Barat terkait lapangan usaha di Kabupaten Bogor
25 bahwa industri pengolahan memiliki kontribusi paling banyak atau sebesar 45,4 persen untuk kebangkitan ekonomi Kabupaten Bogor. 3. Pemilihan Kecamatan Dramaga dilakukan secara purposive. Menurut BPS Kabupaten Bogor (2010), Kecamatan Dramaga merupakan salah satu kawasan industri yang memiliki jumlah penduduk perempuan yang bekerja di pabrik cukup banyak. 4. Berdasarkan data Kecamatan Dramaga bahwa dua desa yang memiliki mayoritas penduduk sebagai buruh pabrik adalah Desa Ciherang dan Dramaga. Kemudian didapatkan 49 orang berasal dari Desa Ciherang dan 11 orang berasal dari Desa Dramaga. Sehingga jumlah contoh yang diambil untuk penelitian ini adalah 60 orang. Metode penarikan contoh dapat di lihat pada Gambar 3. Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bogor Kecamatan Dramaga Purposive berdasarkan BPS 2011 Purposive berdasarkan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Purposive berdasarkan BPS Kabupaten Bogor Desa Ciherang Desa Dramaga n = 49 n = 11 Purposive berdasarkan Kecamatan Dramaga, Bogor n keseluruhan = 60 Purposive Gambar 3 Metode Penarikan Contoh
26 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung kepada contoh yang merupakan seorang buruh pabrik perempuan yang telah memiliki keluarga lengkap di Kecamatan Dramaga dengan wawancara mendalam (indepth interview). Adapun data primer berasal dari kuesioner yang terdiri dari; 1. Karakteristik contoh, meliputi umur, lama pendidikan, pendapatan perbulan, tempat bekerja, posisi kerja, lama kerja, jam kerja, bagian jam kerja/shift, dan waktu libur 2. Karakteristik keluarga contoh, meliputi umur suami, lama pendidikan suami, pekerjaan suami, besar keluarga, pendapatan suami, pendapatan keluarga per bulan, pendapatan keluarga per kapita per bulan, alokasi pengeluaran keluarga per bulan, alokasi pengeluaran untuk pangan dan nonpangan, pengeluaran perkapita per bulan, kondisi keuangan keluarga, dan kepemilikan aset keluarga 3. Kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan keluarga 4. Alur pendapatan dan pengeluaran keluarga 5. Manajemen keuangan keluarga, meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi 6. Kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga, meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi 7. Kesejahteraan keluarga subjektif Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Kecamatan Dramaga dan RT/RW Desa Ciherang dan Babakan serta PT. PMG. Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian antara lain gambaran umum lokasi penelitian, dan jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Indonesia yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), serta data lainnya yang diperoleh dari Kantor Kecamatan dan Desa serta instansi terkait lainnya. Pengumpulan data dibantu menggunakan kuesioner terstruktur dengan metode wawancara langsung kepada contoh. Secara rinci jenis data, peubah, responden, skala, dan pengkategorian penelitian disajikan pada Tabel 3.
27 Tabel 3 Variabel, Data yang diteliti, Skala, Jenis data, Jumlah item pertanyaan, Cronbach α Variabel Data yang diteliti Skala Jenis Data Cronbach α Karakteristik contoh Karakteristik keluarga contoh Aliran pendapatan/ cashflow Manajemen keuangan keluarga Kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga Kesejahteraa n subjektif Umur contoh Lama pendidikan contoh Pengalaman kerja contoh Riwayat pekerjaan contoh sebelumnya Bagian jam kerja Lama kerja contoh Hari kerja contoh Waktu libur Posisi kerja contoh Sarana/transportasi contoh Upah kerja contoh per bulan Umur suami contoh Lama pendidikan suami contoh Besar keluarga contoh Pekerjaan suami contoh Kepemilikan aset Pendapatan keluarga per bulan Pengeluaran keluarga per bulan (tahun) (tahun) (jam/hari) (Rp/bulan) (tahun) (tahun) (orang) (Rp/bulan) (Rp/bulan) Ordinal (1-3) Ordinal (1-5) Ordinal (1-3) pertan yaan Primer 28 - Primer 48 - Primer - Primer 36 0,845 Primer 36 0,969 Primer 37 0,889
28 Pengolahan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan diolah melalui beberapa tahapan, seperti editing, coding, scorring, entry data dan cleaning data. Kemudian dilanjutkan dengan analysis data. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan yaitu: 1. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan: a) Karakteristik contoh meliputi umur contoh, lama pendidikan contoh, pengalaman kerja contoh, riwayat pekerjaan contoh sebelumnya, waktu kerja, posisi kerja, sarana/transportasi ke tempat kerja, upah kerja/bulan. b) Karakteristik keluarga contoh meliputi umur suami, lama pendidikan suami, besar keluarga, pekerjaan suami, kepemilikan aset, pendapatan keluarga per bulan, dan pengeluaran keluarga per bulan. c) Aliran pendapatan/cashflow melalui wawancara mendalam (indepthinterview). d) Kontribusi ekonomi contoh terhadap pendapatan keluarga contoh diolah dengan menggunakan rumus: Pendapatan buruh (Rp/bulan) Kontribusi ekonomi (%) = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) x 100 % e) Manajemen keuangan keluarga, terdiri atas 3 subitem level antara lain perencanaan (12 pertanyaan), pelaksanaan (19 pertanyaan), serta monitoring dan evaluasi (5 pertanyaan). Setiap butir pertanyaan disediakan tiga jawaban, yaitu jarang diberi skor 1, kadang-kadang diberi skor 2, dan sering diberi skor 3. Selanjutnya skor masing-masing subitem level dijumlahkan dan diperoleh skor total. Oleh karena ketiga subitem level memiliki jumlah pertanyaan yang tidak sama, maka masing-masing skor ditransformasikan ke dalam bentuk indeks, dengan rumus sebagai berikut: Skor yang dicapai skor terendah Indeks = x 100 skor tertinggi skor terendah Secara keseluruhan penerapan manajemen keuangan keluarga, dikelompokkan menjadi tiga kelompok dengan perhitungan interval kelas untuk subitem level dalam penelitian ini yaitu: Interval kelas IK) = 100-0) 33,3 3
29 Oleh karena itu, cut off yang digunakan pada setiap selang kategori untuk setiap variabel penelitian yaitu: a. Rendah : 0 33,3 b. Sedang : 33,4 66,6 c. Tinggi : 66,7 100 f) Kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga, terdiri atas 3 subitem level antara lain perencanaan (12 pertanyaan), pelaksanaan (19 pertanyaan), serta monitoring dan evaluasi (5 pertanyaan). Setiap butir pertanyaan disediakan 5 jawaban, yaitu suami saja diberi skor 1, suami dominan diberi skor 2, suami dan istri diberi skor 3, istri dominan diberi skor 4, dan istri saja diberi skor 5. Selanjutnya dilakukan recode skor menjadi: suami saja diberi skor 1, suami dominan diberi skor 2, suami dan istri diberi skor 3, istri dominan diberi skor 2, dan istri saja diberi skor 1. Skor masing-masing subitem level dijumlahkan dan diperoleh skor total. Oleh karena ketiga subitem level memiliki jumlah pertanyaan yang tidak sama, maka masing-masing skor ditransformasikan ke dalam bentuk indeks, dengan rumus sebagai berikut: skor yang dicapai skor terendah Indeks = x 100 skor tertinggi skor terendah Secara keseluruhan kerjasama gender dalam manajemen keuangan keluarga, dikelompokkan menjadi tiga kelompok dengan perhitungan interval kelas untuk subitem level dalam penelitian ini yaitu: Interval kelas IK) = 100-0) 33,3 3 Oleh karena itu, cut off yang digunakan pada setiap selang kategori untuk setiap variabel penelitian yaitu: a. Rendah : 0 33,3 b. Sedang : 33,4 66,6 c. Tinggi : 66,7 100 g) Kesejahteraan keluarga subjektif, terdiri atas 37 pertanyaan. Setiap butir pertanyaan disediakan 3 jawaban terkait kepuasan, yaitu tidak puas diberi skor 1, cukup puas diberi skor 2, dan sangat puas diberi skor 3. Kemudian
30 skor dijumlahkan dan dicari persentase dan dirata-rata skor masing-masing butir pertanyaan. Kemudian dari hasil skoring dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan rumus: Interval kelas IK) = skor maksimum (NT skor minimum NR kategori Pembagian kategori sebagai berikut: 1. Rendah : skor minimum x skor minimum + IK 2. Sedang : skor minimum + IK < x skor minimum + 2 IK 3. Tinggi : skor minimum + 2 IK < x skor maksimum Secara keseluruhan kesejahteraan keluarga subjektif dikelompokkan menjadi tiga kelompok dengan perhitungan interval kelas untuk subitem level dalam penelitian ini yaitu: Interval kelas IK) = 100%-0%) 33,3% 3 Oleh karena itu, cut off yang digunakan pada setiap selang kategori untuk setiap variabel penelitian yaitu: a. Rendah : 0% 33,3% b. Sedang : 33,4% 66,6% c. Tinggi : 66,7% 100% 2. Uji Korelasi Pearson untuk menganalisis hubungan karakteristik contoh dan keluarga contoh, manajemen keuangan dan kesejahteraan keluarga subjektif. Sebelum melakukan analisis data, instrumen yang telah tersusun dalam kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Suatu instrumen yang valid menandakan bahwa alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid. Selain itu, dalam menguji alat ukur tersebut dibutuhkan suatu uji reliabilitas yang mencirikan keterandalan yang dapat dipercaya dari alat ukur yang akan digunakan.
31 Definisi Operasional Manajemen keuangan keluarga adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi keuangan yang dimiliki oleh keluarga untuk mencapai kesejahteraan keluarga dinyatakan dengan indeks. Semakin tinggi indeks maka semakin baik pengelolaan keuangan keluarga. Keluarga adalah suatu subsistem dalam sistem masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak; ayah dan ibu; ayah dan anak; maupun ibu dan anak yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin (Undang- Undang Nomor 52 Tahun 2009). Kesejahteraan subjektif adalah kesejahteraan keluarga yang diukur berdasarkan kepuasan istri terhadap pemenuhan kebutuhan hidup di dalam masyarakat, dimana semakin puas perasaan istri maka akan semakin sejahtera, dinyatakan dengan indeks yang berarti semakin tinggi indeks maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan keluarga. Pendapatan keluarga adalah sejumlah uang yang diterima anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berasal dari anggota keluarga yang bekerja yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Upah kerja adalah sejumlah uang yang didapatkan oleh contoh yang bekerja di industri yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Alokasi pengeluaran keluarga adalah jumlah uang yang dikeluarkan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik pangan maupun nonpangan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran pangan adalah rata-rata besarnya uang yang dikeluarkan keluarga untuk konsumsi makanan dan minuman yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran nonpangan adalah rata-rata besarnya uang yang digunakan keluarga untuk konsumsi barang-barang bukan makanan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan.
32 Aset keluarga adalah kekayaan dan ruang milik keluarga yang berupa rumah, lahan (sawah, kebun, pekarangan, dan kolam), ternak dan barang berharga lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang ketika dibutuhkan. Buruh perempuan adalah seorang wanita yang bekerja pada industri dengan menerima upah atau gaji berupa uang per bulannya. Gender adalah pembagian tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan ketentuan budaya dan sosial masyarakat. Konsep gender adalah sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang terbentuk oleh faktor sosial dan budaya sehingga lahir peran sosial dan budaya dalam masyarakat. Peran gender adalah pembagian kerja antara suami dan istri di dalam rumah maupun dalam komunitas yang dinyatakan dalam suami saja, suami dominan, suami dan istri, istri dominan, dan istri saja. Kerjasama gender adalah kerjasama antara suami dan istri dalam mengelola sumberdaya keluarga yang dinyatakan dalam indeks, semakin tinggi indeks maka semakin kuat kerjasama yang dilakukan suami dan istri.