KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

dokumen-dokumen yang mirip
Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

PROFIL KESEHATAN KOTA JAKARTA BARAT TAHUN 2012

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

Juknis Operasional SPM

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

PROFIL DINAS KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

BAB II PERENCANAAN KINERJA

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

PENANGGUNG JAWAB : dr. DEVIE C. BITJOLI, M.Si

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJENE

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP

Profil Kesehatan Provinsi NTB

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2014

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil Kesehatan merupakan sarana penyajian data dan informasi kesehatan yang disusun untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan di suatu wilayah. Buku Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan gambaran mengenai derajat keehatan masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Provinsi DKI Jakarta. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah terbit dan dipublikasikan sejak tahun 1994 hingga sekarang. Proses penyusunannya merujuk pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2013 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sumber data yang digunakan merupakan gabungan dari sumber data primer kesehatan dalam bentuk laporan Puskesmas, laporan Rumah Sakit, maupun laporan program dengan data sekunder yang diperoleh dari pihak terkait antara lain kantor Statistik Provinsi DKI Jakarta. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ini, kami mengucapkan terima kasih. Kami menyadari bahwa Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ini masih memiliki kekurangan, untuk itu saran dan kritik untuk perbaikan sangat kami harapkan. Semoga Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan bagi semua pihak. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP. 195808071987031007 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN UMUM DAN PRILAKU PENDUDUK... 3 A. Gambaran Umum... 3 1. Geografis... 3 2. Kependudukan... 4 B. Prilaku Penduduk DKI Jakarta... 8 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN...... 9 3.1. Angka Kematian... 9 3.2. Angka Kesakitan... 12 3.3. Status Gizi... 16 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN....... 18 4.1. Pelayanan Kesehatan... 18 4.2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan... 22 4.3. Prilaku Hidup Masyarakat... 24 4.4. Keadaan Lingkungan... 26 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN... 28 5.1. Tenaga Kesehatan... 28 BAB VI KESIMPULAN... 33 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 81 TABEL PROFIL KESEHATAN ii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Luas wilayah, Jumlah Kecamatan, Kelurahan, RW, RT menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 3 Tabel 2.2. Jumlah Penduduk menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta... 4 Tabel 2.3. Komposisi Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Umur Provinsi DKI Jakarta... 5 Tabel 2.4. Kepadatan penduduk menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 7 Tabel 3.1. Jumlah Kelahiran dan Kematian bayi dan Balita menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 9 Tabel 3.2. Persentase Penolong kelahiran Terakhir Tahun 2014... 11 Tabel 3.3. Persentase Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Tahun 2015... 12 Tabel 3.4. Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 14 Tabel 4.1. Persentase Kelurahan Yang Mencapai Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 19 Tabel 4.2. Persentase Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) ditangani <24 Jam menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 20 Tabel 4.3. Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat tablet Fe Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 20 Tabel 4.4. Persentase Penduduk memanfaatkan Puskesmas Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 22 Tabel 4.5. Persentase Kunjungan Gangguan Jiwa Puskesmas Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 23 Tabel 4.6. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 24 Tabel 4.7. Jumlah Posyandu Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 25 Tabel 5.1. Sebaran Tenaga Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 28 Tabel 5.2. Sebaran Tenaga Kesehatan di Puskesmas Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 29 Tabel 5.3. Rasio Dokter dan Puskesmas Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 31 Tabel 5.4. Rasio Dokter Puskesmas Per-100.000 Penduduk Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 32 iii

DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 2.1. Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta 4 Grafik2.2. Piramida Penduduk Provinsi DKI Jakarta... 6 Grafik 2.3. Angka Harapan hidup Penduduk Provinsi DKI Jakarta... 7 Grafik 2.4. Kepadatan penduduk menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 7 Grafik 3.2. Estimasi Kematian Balita Per-1000 Kelahiran Provinsi DKI Jakarta 10 Grafik 3.3. Jumlah kematian Bayi dan Balita Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 11 Grafik 3.4. Jumlah penderita TB Paru BTA + Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 13 Grafik3.5. Jumlah Penderita TB Paru BTA + Diobati dan Sembuh Menurut Kabkota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 13 Grafik 3.6. Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) menurut Kabkota Provinsi DKI Jakarta... 14 Grafik 3.7. Persentase Kasus Diare Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta... 15 Grafik 3.8 Jumlah Angka Kemiskinan Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013... 15 Grafik 3.9 Bbalita Dibawah garis Merah (BGM) Menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2015... 16 Grafik 3.10. Persentase Balita Dengan Gizi buruk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 17 Grafik 3.11. Status Gizi Balita Berdasarkan berat Badan Menurut Tinggi Badan BB/TB (PB) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 17 Grafik 4.1 Pesentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2015... 18 Grafik 4.2 Jumlah bayi Diberi Asi Eksklusif Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 21 Grafik 4.4 Jumlah Kunjungan Puskesmas Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 22 Grafik 4.5 Persentase Kunjungan Gangguan Jiwa di Puskesmas Menurut Kab- KotaProvinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 23 Grafik 4.6 Persentase Posyandu Menurut Strata Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 25 Grafik 4.7 Persentase Rumah Diperiksa Sehat Menurut Kab-KotaProvinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 26 Grafik 4.8. Jumlah Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Diperiksa Sehat Menurut Kab-KotaProvinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 27 Grafik 5.1. Sebaran tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 30 Grafik 5.2 Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Menurut Kab-KotaProvinsi DKI Jakarta Tahun 2015... 31 iv

DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN I Resume Tabel Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 LAMPIRAN II 81 Ttabel Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 1. Luas wilayah, Jumlah Kelurahan, Jumlah penduduk, RW, Jumlah RT dan Kepadatan Penduduk menurut Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 2. Jumlah Penduduk menurut jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 3. Penduduk Berumur 10 tahun Keatas yang Melek huruf dan ijazah Tertinggi yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kab- Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 4. Jumlah Kelahiran menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 5. Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 6. Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok umur, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 7. Kasus Baru TB BTA+, Seluruh kasus tb, Kasus TB Pada Anak, dan case Notification Rate (CFR), Per 100.000 penduduk Menurut Kelompok umur, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 8. Jumlah Kasus dan angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+, Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 9. Angka kesembuhan dan Pengobatan lengkap TB Paru BTA+, serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 10. Penemuan Kasus Pnemonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 11. Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 12. Presentase Donor Darah Diskrining terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 v

Tabel 13. Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 14. Kasus Baru kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 15. Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 16. Jumlah Kasus dan Angka Prevalensi penyakit Kusta Menurut Tpe/jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 17. Prosentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 18. Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 19. Jumlah Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 20. Jumlah Kasus Penyakit Yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Tabel 21. Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 22. Kesakitan dan Kematian akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 23. Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 24. Tabel 25. Tabel 26. Tabel 27. Pengukuran Tekanan Darah Penduduk > 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Deteksi Dini Kanker leher rahim dengan Metode IVA dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Penderita dan kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 28. Kejadian Luar biasa (KLB) di Desa/Kelurahan yang Ditangani < 24 jam Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 vi

Tabel 29. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan, dan pelayanan KesehatanIbu Nifas Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 30. Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 31. Persentase Cakupan Imunisasi TT pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 32. Jumlah Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet FE1 dan FE3 Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 33. Jumlah Presentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 34. Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 35. Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 36. Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 37. Bayi Berat Badan Lahir rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 38. Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 39. Tabel 40. Tabel 41. Tabel 42. Tabel 43. Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari dan BCG pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kisecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, Polio, Campak, dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 vii

Tabel 44. Tabel 45. Tabel 46. Tabel 47. Tabel 48. Tabel 49. Tabel 50. Tabel 51. Tabel 52. Tabel 53. Tabel 54. Tabel 55. Tabel 56. Tabel 57. Tabel 58. Tabel 59. Tabel 60. Cakupan pemberian Vitamin A Pada Bayi dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan, dan Puskesmas Kabkota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 viii

Tabel 61. Tabel 62. Tabel 63. Tabel 64. Tabel 65. Tabel 66. Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan dan Puskesmas, Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Persentase Tempat-Tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tempat Pengelolaan Makanan Di Bina dan Di Uji Petik Kabkota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 67. Jumlah Sarana Kesehatan menurut kepemilikan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 68. Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Kabkota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 69. Tabel 70. Tabel 71. Tabel 72. Tabel 73. Tabel 74. Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Tenaga Keperawatan di Fasilitas Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Tenaga Kefarmasian di Fasilitas Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 75. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Tabel 76. Tabel 77. Tabel 78. Tabel 79. Tabel 80. Jumlah Tenaga Gizi di Fasilitas Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik di Fasilitas Kesehatan Kabkota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis di Fasilitas Kesehatan Kabkota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 ix

Tabel 81. Anggaran Kesehatan Kab-kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 x

BAB I PENDAHULUAN 1 Tujuan nasional Bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undangundang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 17 Ayat 1 meyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan diselengarakannya pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk tercapainya cita-cita tersebut harus dilakukan oleh seluruh bangsa Indonesia baik masyarakat, swasta maupun pemerintah. Pembangunan Kesehatan yang berkesinambungan membutuhkan tersedianya data dan informasi yang akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu. Sehingga diharapkan setiap pengambilan keputusan dalam rangka pembangunan kesehatan ditetapkan berdasarkan evidence based. Profil Kesehatan merupakan salah satu output Sistem Informasi Kesehatan, Profil Kesehatan disusun dan disajikan sesederhana mungkin tetapi informatif sesuai dengan Juknis Penyusunan Profil yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Tahun 2014. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta memberikan gambaran situasi dan hasil pembangunan kesehatan yang memuat data derajat kesehatan, sumber daya kesehatan dan capaian indikator hasil pembangunan kesehatan. Tujuan umum disusunnya Profil Kesehatan Provinsi ini adalah diperolehnya gambaran tentang situasi kesehatan di Provinsi DKI Jakarta dan tujuan khususnya adalah diperolehnya gambaran tentang derajat kesehatan masyarakat, situasi lingkungan kesehatan, upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan. Sistematika penulisan Profil Kesehatan adalah sebagai berikut. Bab-1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

2 Bab-2 : Gambaran Umum dan Perilaku Penduduk Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota. Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Lampiran Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kab/Kota dan 81 tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten sehat dan Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB II GAMBARAN UMUM DAN PERILAKU PENDUDUK 3 A. GAMBARAN UMUM 1. GEOGRAFIS Secara astronomis Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta terletak 6 12 Lintang Selatan dan 106 48 Bujur Timur. Luas Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah 661,52 Km2. Secara geografis Provinsi DKI Jakarta berbatasan dengan Provinsi Banten di sebelah barat, Provinsi Jawa Barat di sebelah timur dan selatan serta Laut Jawa di sebelah utara. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta secara administratif sesuai dengan Keputusan Gubernur nomor 1986/200 tanggal 27 Juli 2000, dibagi menjadi 5 wilayah Kab/Kota Administratif yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan 1 Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu. Luas wilayah, jumlah kecamatan, kelurahan, Rukun Warga dan Rukun Tentangga di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada tabel 1.1.. Tabel 2.1: Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Kelurahan, Rukun Warga dan Rukun Tetangga Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 NO KOTAMADYA/KAB LUAS KEC KEL RW RT 1 Jakarta Pusat 48.13 8 44 394 4,644 2 Jakarta Utara 146.66 6 31 431 5,027 3 Jakarta Barat 129.54 8 56 580 6,409 4 Jakarta Selatan 141.27 10 65 576 6,128 5 Jakarta timur 188.03 10 65 700 7,886 6 Kep. Seribu 8.7 2 6 24 101 DKI JAKARTA 662.33 44 267 2,705 30,195 Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

4 2. KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan. Terjadi peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2014 penduduk DKI Jakarta sebesar 10,09 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk sebesar 10,15 juta jiwa. Tabel 2.2: Jumlah Penduduk Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 2015 NO KOTAMADYA/ KABUPATEN PENDUDUK 2014 2015 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK PER TAHUN 1. JAKARTA PUSAT 910,381 914,957 0.50 2. JAKARTA UTARA 1729,444 1,747,315 1.03 3. JAKARTA BARAT 2,430,410 2,463,560 1.36 4. JAKARTA SELATAN 2,164,070 2,185,711 1.00 5. JAKARTA TIMUR 2,817,994 2,817,994 0 6. KEP. SERIBU 23,011 24,243 5.35 10,075,310 10,150,619 0.74 Sumber:Data Profil Provinsi DKI Jakarta Dari Tabel 2.2. terlihat bahwa pertumbuhan penduduk per tahun yang terbesar adalah di wilayah Jakarta Barat sebesar 1.36 dan lebih besar dari rata-rata Provinsi DKI Jakarta. Grafik 2.1.: Komposisi Jumlah Penduduk Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 2,817,994, 27.75% 2,185,711, 21.53% 24,243, 0.24% 914,957, 9.01% 1,747,315, 17.21% 2,463,560, 24.26% Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Kepulauan Seribu Sumber: Data Profil Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

5 Dari grafik 2.3. terlihat bahwa persebaran penduduk DKI Jakarta pada tahun 2015 relatif tidak merata. Lebih dari seperempat atau sekitar 28% penduduk tinggal di wilayah Jakarta Timur. Disusul dengan wilayah Jakarta Barat sebesar 24% (2,40 juta jiwa) dan wilayah Jakarta Selatan sebesar 21% (2,18 juta jiwa). Kepulauan Seribu memilili jumlah penduduk yang paling sedikit sekitar 22 ribu jiwa atau hanya sebesar 0.23% dari total penduduk Provinsi DKI Jakarta. Tabel 2.3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Umur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 KELOMPOK UMUR (TAHUN) PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN 0-4 480,231 462,826 943,057 5-9 424,861 397,966 822,827 10-14 367,534 353,432 720,966 15-19 350,920 371,998 722,918 20-24 439,011 478,776 917,787 25-29 535,912 528,391 1,064,303 30-34 534,556 508,801 1,043,357 35-39 468,079 441,746 909,825 40-44 392,552 371,962 764,514 45-49 324,410 314,449 638,859 50-54 256,991 258,302 515,293 55-59 194,401 196,491 390,892 60-64 95,745 102,432 198,177 65-69 82,204 84,920 167,124 70-74 67,736 69,969 137,706 75+ 57,736 59,969 117,706 TOTAL 5,072,880 5,002,430 10,075,310 Sumber: Proyeksi Penduduk, BPS Provinsi DK Dari tabel 2.4. terlihat bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan pada kelompok umur 55 49 tahun. Usia produktif antara usia 15 sampai dengan 60 tahun lebih besar 70% dari jumlah penduduk. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

6 Grafik 2.2: Piramida Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber: Proyeksi Penduduk, BPS Provinsi DKI Jakarta Dari grafik 2.2. terlihat bahwa penduduk Provinsi DKI Jakarta termasuk penduduk muda (0-14 tahun) dan badan piramida membesar menunjukan banyaknya penduduk usia produktif terutama pada kelompok umur 25 29 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Kelompok usia tuapun meningkat disebabkan oleh naiknya angka harapan hidup. Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk DKI Jakarta juga mengalami peruban. Angka Harapan Hidup meningkat disebabkan karena meningkatnya status kesehatan masyarakat. Menurut data yang dikeluarkan BPS Provinsi DKI Jakarta, angka harapan hidup penduduk DKI Jakarta setiap tahunnya terus meningkat. Pada tahun 2000 angka harapan hidup (AHH) penduduk DKI Jakarta tercatat 71,9 tahun, dalam kurun waktu sepuluh tahun angka ini terus merangkak naik menjadi 73,5 pada tahun 2011. Data terakhir pada tahun 2013 memperlihatkan AHH 74,0. Perubahan Angka Harapan Hidup terlihat pada grafik di bawah ini : Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Grafik 2.3: Angka Harapan Hidup Provinsi DKI Jakarta Tahun 2000, 2009-2013 7 78 76 74 72 70 68 66 69.9 70.2 70.48 70.78 2010 2011 2012 2013 Laki-Laki 69.9 70.2 70.48 70.78 Perempuan 76.5 77 77.12 77.22 Laki + 73.2 73.6 73.8 74 Sumber: BPS Provinsi Perempuan DKI Jakarta Parameter Demografi Kepadatan penduduk Provinsi DKI Jakarta meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 diketahui jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta sebanyak 10,150 juta jiwa. Tabel 2.4: Kepadatan Penduduk Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 KOTAMADYA/ KABUPATEN LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH PENDUDUK RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 ) TANGGA TANGGA per km 2 JAKARTA PUSAT 914,957 3.04 13.81 66.265 300,788 JAKARTA UTARA 1,747,315 2.94 11,913.83 146.66 593,567 JAKARTA BARAT 2,463,560 3.51 19,017.76 129.54 701,673 JAKARTA 2,185,711 4.86 15,470.77 SELATAN 141.28 449,895 JAKARTA TIMUR 2,817,994 3.93 14,986.94 188.03 717,852 KEP. SERIBU 8.70 24,243 3.50 24.24 6,029 DKI JAKARTA 680.475 10,153,780 2,769,804 3.63 14,921 Sumber: Profil Dinkes Provinsi DKI Jakarta Dari tabel 2.4. terlihat dengan luas wilayah 680.475 Km 2 maka kepadatan penduduk pada tahun yang sama sebesar 14,921 ribu jiwa per Km 2. Wilayah Jakarta Barat memiliki kepadatan penduduk tertinggi yaitu lebih dari 19 ribu jiwa per Km 2, disusul oleh Jakarta Pusat sekitar 18 ribu jiwa per Km 2. Kepadatan penduduk terendah ada di Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu yaitu sekitar 2 ribu jiwa per Km 2. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

8 B. PERILAKU PENDUDUK DKI JAKARTA Menurut Hendrick L. Blumm derajat Kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan Kesehatan dan keturunan. Perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, kebersihan perorangan, gaya hidup dan perilaku terhadap upaya Kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 9 3.1 ANGKA KEMATIAN 3.1.1 Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang biasanya digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan untuk menekan dan menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi di DKI Jakarta dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. AKB di Provinsi DKI Jakarta menurut data Kesga Dinkes DKI Jakarta tahun 2015 sebesar 3,11 per 1.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 6,88 per 1.000 kelahiran hidup. Target MDGs untuk AKB pada tahun 2015 sebesar 23 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, dan artinya Provinsi DKI Jakarta telah mencapai target MGDs dengan tujuan 4, menurunkan angka kematian bayi dalam kurun waktu 1990-2015. Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat telah mengalami kemajuan yang cukup berarti diiringi dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat DKI Jakarta. Tabel 3.1.: Jumlah kelahiran dan kematian bayi dan balita menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 NO KAB-KOTA LAHIR HIDUP BAYI MATI BALITA MATI 1 Jakarta Pusat 14,242 57 14 2 Jakarta Utara 31,219 194 37 3 Jakarta Barat 43,263 179 60 4 Jakarta Selatan 37,522 33 5 5 Jakarta Timur 52,285 89 20 6 Kepulauan 470 5 0 Seribu 179.001 557 136 Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

10 Berdasarkan tabel 3.1. Jakarta Utara memiliki jumlah kematian bayi terbanyak pada tahun 2015, yaitu sejumlah 194 bayi dan di tempat ke dua terbanyak adalah Jakarta Barat sebanyak 179 bayi mati. Wilayah dengan jumlah kasus kematian bayi terendah adalah Kabupaten Kepulauan Seribu dengan jumlah kematian bayi sebanyak 5 bayi mati. 3.1.2. Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Balita merepresentasikan risiko terjadinya kematian pada fase setelah anak dilahirkan dan sebelum umur 5 tahun. Angka kematian balita dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang sama dengan angka kematian bayi yaitu mengalami penurun dari tahun ke tahun. Grafik 3.2: Estimasi Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Provinsi DKI Jakarta 30 25 20 15 10 5 0 24.3 tdk ada data 26.3 19.78 0.95 1990 1995 2000 2004 2015 Laki+Perempuan Sumber: Estimasi Parameter Demografi, BPS Provinsi DKI Jakarta Data Profil Kesehatan menunjukkan jumlah balita meninggal di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebanyak 136 balita (laporan yang diterima). Dengan kelahiran hidup sejumlah 145.355 maka dapat dihitung angka kematian balita di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 0,95. Jumlah kelahiran dan kematian bayibalita dapat dilihat pada tabel berikut: Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Grafik 3.3: Jumlah Kematian Bayi dan Balita Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 11 250 200 150 100 50 Laporan kematian balita di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 0 tercatat balita meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dengan jumlah kematian Jml Kematian Bayi Jml Kematian Balita sebesar 136 balita, sehingga dapat diperoleh AKABA DKI Jakarta tahun 2015 di DKI Jakarta yaitu sebesar 0,95 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun tersebut. Angka Kematian (dilaporkan) tersebut belum bisa menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi. Ja Ja Ja Ja Ja K Angka kematian bayi dan balita di wilayah Jakarta Barat dan Utara tinggi dibandingkan wilayah lain. Hal itu kemungkinan karena angka dukun bersalin sebagai penolong persalinan masih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain diluar Kepulauan Seribu seperti terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.3. Persentase Penolong Kelahiran Terakhir Tahun 2014 Penolong Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Kepulauan Provinsi Persalinan Pusat Utara Barat Selatan Timur Seribu DKI Jakarta Dokter 45,09 36,48 38,64 40,85 48,36 21,61 41,97 Bidan 51,44 61,90 57,96 57,58 50,96 72,86 56,07 Tenaga 2,52 0 0 0,66 0,39 0 0,47 Paramedis Lain Dukun Bersalin 0,94 1,62 1,47 0,91 0,29 5,52 1,01 Famili/keluarga 0 0 0 0 0 0 0 Lainnya 0 0 1,92 0 0 0 0,47 Sumber Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, BPS Provinsi DKI Jakarta 2014 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Tabel 3.3. Persentase Persalinan di Tolong Tenaga Kesehatan Tahun 2015 12 NO KABUPATEN/ KOTAMADYA KELAHIRAN PERSALINAN DITOLONG NAKES % 1 JAKARTA PUSAT 16,633 14,281 95.5 2 JAKARTA UTARA 34,342 31,699 96.7 3 JAKARTA BARAT 47,589 43,814 96.5 4 JAKARTA SELATAN 41,274 38,613 100.0 5 JAKARTA TIMUR 5,774 4,890 91.7 6 KEP. SERIBU 487 395 98.5 146,099 133,692 94.2 Sumber Profil Kesehatan Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta, 2015 Dari tabel 3.3 terlihat bahwa 94% persalinan di Provinsi DKI Jakarta sudah ditolong oleh tenaga kesehatan, hal ini disebabkan oleh karena meratanya fasilitas kesehatan di DKI Jakarta dan kesadaran masyarakat tentang pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan. 3.2 ANGKA KESAKITAN 3.2.1 Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ Jumlah penderita TB Paru Klinis (Suspek ditemukan) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebanyak 26,499 penderita. Dari jumlah tersebut 5.574 diantaranya merupakan pasien baru TB positif. Jakarta Timur merupakan wilayah dengan jumlah TB Paru BTA+ terbesar di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebanyak 2.058 penderita di wilayah Jakarta Barat. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

13 Grafik 3.4: Jumlah Penderita TB Paru BTA+ Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber Profil Kesehatan Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta, 2015 Pada tahun 2015 setelah dilakukan upaya pengobatan terhadap 5,574 penderita TB Paru BTA+, 96 persen diantaranya dinyatakan sembuh. Berdasarkan persentase kesembuhan, wilayah dengan tingkat keberhasilan pengobatan tertinggi ada di Kota Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Grafik 3.5: Jumlah Penderita TB Paru BTA+ Diobati dan Sembuh Menurut Kab-Kota 2000 1500 1000 500 0 Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Kep. Seribu Diobati 955 439 1810 1736 197 22 Sumber Profil Kesehatan Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta, 2015 Sembuh 918 0 1325 519 106 10 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

14 3.2.2 Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 Penduduk Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 sebanyak 8.786 kasus sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 4.194 kasus, dengan demikian dapat dihitung angka kesakitan DBD Tahun 2015 menurun yaitu sebesar 81,7 dibandingkan angka kesakitan sebesar 87,2 per-100 ribu penduduk pada tahun 2014 (yang dilaporkan). Tabel 3.4: Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 NO KECAMATAN PUSKESMA S DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+ L P L+ P P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 JAKARTA PUSAT 8 220 185 405 1 0 1 0.5 0.0 0.2 2 JAKARTA UTARA 6 236 211 447 0 0 0 0.0 0.0 0.0 3 JAKARTA BARAT 8 959 866 1,825 1 1 2 0.1 0.1 0.1 4 JAKARTA 10 666 581 1,247 0 0 0 0.0 0.0 0.0 SELATAN 5 JAKARTA TIMUR 7 136 120 256 1 2 3 0.7 1.7 1.2 6 KEP. SERIBU 2 6 8 14 0 0 0 0.0 0.0 0.0 (KAB/KOTA) 2,22 1,971 4,194 3 3 6 0.1 0.2 0.1 3 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 77.0 81.7 Sumber Profil Kesehatan Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta, 2015 Angka tertinggi penderita DBD di Provinsi DKI Jakarta ada di wilayah Jakarta Barat sebesar 1,825 diikuti oleh Jakarta Selatan sebesar 1,247. Sedangkan penderita DBD terendah ditemukan di Kepulauan Seribu. Grafik 3.6: Persentase Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jakarta Selatan 30% Jakarta Timur 6% Kep. Seribu 0% Jakarta Pusat 10% Jakarta Utara 11% Jakarta Barat 43% Sumber: Seksi Wabah dan Surveilans Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

15 3.2.3 Angka Kesakitan Diare per-100.000 Penduduk Dari sekitar 10,15 juta penduduk DKI Jakarta, diperkirakan 162 ribu diantaranya menderita diare. Tiga wilayah Kota Administratif dengan jumlah perkiraan kasus diare terbesar adalah wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara. Komposisi sebaran kasus diare pada balita di Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 3.7: Persentase Kasus Diare Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jakarta Selatan 29% Jakarta Timur 4% Kep. Seribu 0% Jakarta Pusat 12% Jakarta Utara 23% Jakarta Barat 32% Sumber Profil Kesehatan Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta, 2015 Sepertiga total kasus diare di Provinsi DKI Jakarta berada di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur. Tingginya kasus diare di wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur disebabkan karena kebersihan lingkungan yang buruk dan angka kemiskinan yang tinggi di wilayah kota Administrasi Jakarta Timur seperti terlihat dari tabel dibawah ini. Grafik 3.8: Jumlah Angka Kemiskinan Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 Sumber Profil Kesehatan Kab/Kota dan BPS Provinsi DKI Jakarta,2013 diolah Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Jumlah Balita 16 3.3 STATUS GIZI 3.3.1 Persentase Balita BGM dan Gizi Buruk Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita adalah dengan cara pemantauan pertumbuhan. Dengan melihat perkembangan status gizi balita, dapat diketahui perkembangan dan pertumbuhan anak. Kegiatan pemantauan perkembangan status gizi balita dilaksanakanmelalui penimbangan setiap bulan pada balita di posyandu. Data yang didapat dari enam wilayah Kota/KabupatenProvinsi DKI Jakarta menunjukkan dari sekitar 158,405 balita yang ditimbang, 937 balita berada dibawah garis merah. kurang dari satu persen diantaranya berada dibawah garis merah (BGM). Wilayah dengan persentase Balita BGM terbanyak ada di wilayah Kepulauan seribu yaitu sebesar 2,95% diikuti oleh Jakarta Utara sebesar 1,05% (persen). Grafik 3.9.: Balita Dibawah Garis Merah (BGM) Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Kep Seribu Ditimbang 16419 24091 75262 36468 5521 644 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 BGM 80 253 473 98 14 19 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Jumlah Grafik 3.10.: Persentase Balita Dengan Gizi Buruk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2015 17 1.6 1.4 1.4 1.2 1 0.94 % Jumlah 0.8 0.6 0.6 0.4 0.4 0.2 0 0.03 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2007 Tahun - 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Dibandingkan data tahun sebelumnya, persentase balita dengan status gizi buruk di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 meningkat sebesar 0,91 persen. Angka ini didasarkan pada hasil penimbangan balita yang dilaporkan. Balita dengan gizi buruk terbanyak ada di wilayah Kepulauan Seibu dan Jakarta Utara dengan jumlah sebesar 19 Balita dengan gizi buruk di kepulauan seribu. Grafik 3.11: Status Gizi Balita Berdasarkan Berat Badan Menurut Tinggi Badan BB/TB(PB) Menurut Kab-KotaProvinsi DKI Jakarta Tahun 2015 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Kep Seribu Ditimbang 16419 24091 75262 36468 5521 644 Gizi Buruk 80 253 473 98 14 19 Sumber: Profil %asekesehatan 0.49% Kab/Kota Administratif 1.05% Tahun 0.63% 2015 0.27% 0.25% 2.95% Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 18 4.1 PELAYANAN KESEHATAN 4.1.1 Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Persentase Persalina Oleh Tenaga Kesehatan adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar. Grafik 4.1: Grafik Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2015 Sumber: Laporan Tahunan Program Tahun 2015 Grafik 4.1. Menunjukkan Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) tahun 2010-2015. Target Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) tahun 2015 adalah 96,5%. Untuk indikator ini seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta telah mencapai target tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,4%. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

19 4.1.2 Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) Persentase desa atau kelurahan yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 mencapai 100 persen. Angka tersebut mencapai target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta maupun Kementerian Kesehatan R.I. yaitu sebesar 100 persen seperti terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1: Persentase Kelurahan yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 No KAB/KOTA KELURAHAN KELURAHAN UCI % KELURAHAN UCI 1 Jakarta Pusat 44 44 100 2 Jakarta Utara 31 31 100 3 Jakarta Barat 56 56 100 4 Jakarta Selatan 65 65 100 5 Jakarta Timur 65 65 100 6 Kepulauan Seribu 6 6 100 267 267 100 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Dari tabel 4.1 terlihat bahwa 100% kelurahan mencapai UCI di Provinsi DKI Jakarta, hal ini disebabkan oleh karena kegiatan imunisasi lengkap pada bayi di posyandu dan Puskesmas serta klinik kesehatan terlaksana dengan optimal serta kesadaran masyarakat yang meningkat. 4.1.3 Persentase Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) Ditangani <24 Jam Berdasarkan Profil Kesehatan Kota/Kabupatendiketahui seluruh Kejadian Luar Biasa atau KLB yang terjadi di wilayah Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta ditangani kurang dari 24 jam. Terdapat 48 kasus KLB di 3 wilayah yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

20 Tabel 4.2: Persentase Kelurahan Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) Ditangani < 24 Jam Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 NO KAB/KOTA KELURAHAN TERKENA KLB DITANGANI <24 JAM % KEL. DITANGANI < 24 JAM 1 Jakarta Pusat 6 6 100 2 Jakarta Utara 4 4 100 3 Jakarta Barat 9 9 100 4 Jakarta Selatan 2 2 100 5 Jakarta Timur 0 0 100 6 Kepulauan Seribu 0 0 100 21 21 100 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Tabel 4.2 menunjukan bahwa dari 21 kasus KLB yang terjadi dapat ditangani dalam waktu < 24 jam. 4.1.4 Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe Dari sejumlah 196.261 orang Ibu Hamil yang terdata di Puskesmas di seluruh wilayah Kab/Kota Provinsi DKI Jakarta sebanyak 184.553 orang mendapat tablet Fe3 atau sekitar 94,79%. diantaran Diagram 4.3: Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe 3 Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 NO KECAMATAN IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) % % 1 JAKARTA PUSAT 12240 16,974 138.68 13,823 112.93 2 JAKARTA UTARA 34342 30,665 89.29 23,767 69.21 3 JAKARTA BARAT 47589 46,691 98.11 46,134 96.94 4 JAKARTA SELATAN 41275 42,992 104.16 40,967 99.25 5 JAKARTA TIMUR 11713 5,766 100.60 5,947 91.50 6 KEP. SERIBU 487 509 104.52 347 71.25 (KAB/KOTA) 147646 143,597 97.26 130,985 88.72 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

21 Dari Diagram 4.3 dapat dilihat bahwa Ibu Hamil yang mendapat Fe3 yang paling rendah adalah Ibu Hamil di Wilayah Kabupaten Kepulauan Jakarta Utara sebanyak 69.21 persen. 4.1.5 Persentase Bayi Yang Mendapat Asi Eksklusif Jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebanyak 119.772 bayi atau hanya sekitar 67,1% persen dari jumlah total bayi pada tahun yang sama. Wilayah dengan persentase ASI Eksklusif terendah ada di wilayah Kota Jakarta Pusat sedangkan Kab. Kepulauan Seribu adalah yang tertinggi yaitu mencapai 96,1 persen seperti terlihat pada grafik di bawah ini: Grafik 4.2.: Jumlah Bayi Diberi ASI Eksklusif Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun Tahun 2015 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

22 4.2 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN 4.2.1 Persentase Penduduk Memanfaatkan Puskesmas Proyeksi Penduduk DKI Jakarta Tahun 2015 menurut BPS Provinsi DKI sejumlah 10,15 juta jiwa. Total kunjungan rawat jalan puskesmas di seluruh Provinsi DKI Jakarta pada tahun yang sama sebanyak 6,308,629. Data lima tahun terakhir menunjukkan tren jumlah kunjungan puskesmas (rawat jalan) di Provinsi DKI Jakarta cenderung menurun. Grafik 4.4: Jumlah Kunjungan Puskesmas Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011-2015 10,000,000 8,000,000 6,000,000 4,000,000 2,000,000-2011 2012 2013 2014 2015 Kunjungan 7,853,42 8,082,54 6,308,629 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2011-2015 Tabel 4.4.: Persentase Penduduk Memanfaatkan Puskesmas Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 NO KOTAMADYA KUNJUNGAN PENDUDUK 1 Jakarta Pusat 914,957 791,161 2 Jakarta Utara 1,747,315 1,126,583 3 Jakarta Barat 2,463,560 2,095,693 4 Jakarta Selatan 2,185,711 1,983,641 5 Jakarta Timur 2,817,994 281,513 6 Kepulauan Seribu 24,243 30,038 (PROVINSI) 10,153,780 6,308,629 PROSENTASE CAKUPAN KUNJUNGAN 62.13 % Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Tabel 4.4. menunjukan bahwa 62,13 persen penduduk DKI Jakarta telah memanfaatkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan selain ke rumah sakit dan klinik kesehatan swasta lainnya. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

23 4.2.2 Pelayanan Gangguan Jiwa di Puskesmas Berdasarkan data Profil Kesehatan Kab-Kota diketahui jumlah kunjungan gangguan jiwa pada tahun 2014 di Provinsi DKI Jakarta sebanyak 595.772 kunjungan. Angka tersebut hanya mencakup sekitar 8 persen dari total kunjungan, berikut data kunjungan gangguan jiwa per-wilayah: N O Tabel 4.5: Persentase Kunjungan Gangguan Jiwa Puskesmas Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 KOTAMADYA KUNJUNGAN PUSKESMAS Kunjungan Rawat Jalan Kunjungan Gangguan Jiwa % 1 Jakarta Pusat 790,071 2,775 0.35 2 Jakarta Utara 1,124,838 61,833 5.50 3 Jakarta Barat 2,082,241 83,736 4.02 4 Jakarta Selatan 1,973,212 137,164 6.95 5 Jakarta Timur 281,513 26,336 9.36 6 Kepulauan Seribu 29,935 77 0.26 (PROVINSI) 6,281,810 311,921 26.43 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Jumlah kunjungan gangguan jiwa terbanyak ada di wilayah Jakarta Selatan yaitu sebanyak 137,164 kunjungansedangkan persentase kunjungan gangguan jiwa tertinggi ada di wilayah Jakarta Timur sebesar 9,36 persen dari seluruh kunjungan rawat jalannya. Persentase kunjungan gangguan jiwa di setiap wilayah relatif kecil berkisar antara 0,35 sampai dengan 9,36 persen dari total kunjungan Puskesmas. Grafik 4.5: Persentase Kunjungan Gangguan Jiwa di Puskesmas Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Kab. Kep. Seribu Jakarta Timur Jakarta Selatan Jakarta Barat Jakarta Utara Jakarta Pusat 0% 20% 40% 60% 80% 100% Jml Kunj. Puskesmas Kunj. Gangguan Jiwa Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

24 4.3 PERILAKU HIDUP MASYARAKAT 4.3.1 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Salah satu upaya Promotif dan Preventif yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan cara meninkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pada tahun 2015 menunjukkan dari hasil pemantauan sampel sekitar 586,127 rumah tangga di seluruh wilayah DKI Jakarta, diketahui 72,2 persen diantaranya berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Jumlah rumah tangga ber-phbs di wilayah Kep. Seribu setengah dari total sampel yang ada, masingmasing hanya sebesar 51 persen. Berikut ini data persentase Rumah Tangga ber- PHBS pada masing-masing wilayah. Tabel 4.6: Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 No KAB/KOTA RUMAH TANGGA BER PHBS % DIPANTAU 1 Jakarta Pusat 100,871 83,959 83.2 2 Jakarta Utara 31,768 19,424 61.1 3 Jakarta Barat 184,278 114,079 61.9 4 Jakarta Selatan 264,772 203,109 76.7 5 Jakarta Timur 377 377 81.65 6 Kepulauan Seribu 4,061 2,092 51.5 586,127 423,040 72,4 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Dari Tabel 4.6. menunjukan bahwa rumah tangga yang ber PHBS tertinggi adalah di wilayah Jakarta Pusat yaitu sebesar 83,2 persen dari jumlah rumah tangga yang dipantau. Sementara prosentase terendah berada di wilayah Kepulauan Seribu yaitu sebesar 51,5 persen. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

25 4.3.2 Posyandu Aktif Jenis UKBM (Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat) yang paling memasyarakat adalah posyandu dengan kegiatan program prioritasnya yaitu perbaikan gizi, Imunisasi, penanganan diare, dan KB. Tabel 4.7: Jumlah Posyandu Menurut Strata Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 NO KAB/KOTA POSYANDU AKTIF PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI (PUR+MAN) 1 Jakarta Pusat 3 17 274 274 494 415 2 Jakarta Utara 10 21 263 263 627 596 3 Jakarta Barat 0 0 0 0 0 0 4 Jakarta Selatan 0 20 183 183 1227 1207 5 Jakarta Timur 0 11 27 27 112 112 6 Kepulauan Seribu 4 0 0 0 35 31 17 69 747 747 2,495 2,361 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Jumlah posyandu di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebanyak 2,495 posyandu. Jakarta selatan tercatat sebagai wilayah dengan jumlah posyandu terbanyak yaitu 1.227 posyandu. Persentase posyandu aktif atau posyandu dengan strata purnama dan mandiri se DKI Jakarta sebesar 94,6 persen. Grafik 4.6: Persentase Posyandu Menurut Strata Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Pratama 47% Madya Purnama Mandiri 47% Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif 1% 5% Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

26 4.4 KEADAAN LINGKUNGAN 4.4.1 Persentase Rumah Sehat Rumah yang nyaman adalah rumah yang relatif luas sehingga penghuninya tidak merasa berdesakan, semakin luas rumah yang dihuni maka semakin luas ruang gerak penghuninya. Luas lantai bangunan tempat tinggal menjadi salah satu indikator perumahan sehat. Hasil pemantauan petugas kesehatan lingkungan di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 menunjukkan 57,7 persen dari 598,475 sampel rumah yang diperiksa termasuk dalam kategori sehat. Wilayah dengan jumlah sampel rumah diperiksa terbanyak ada di wilayah Jakarta Selatan yaitu sebanyak 396,664 rumah. Dari hasil pemeriksaan diketahui persentase rumah sehat di wilayah ini sebesar 66,7 persen. Wilayah dengan persentase rumah sehat yang cukup tinggi juga terdapat di wilayah Jakarta Timur sebesar 81,6. Berikut ini grafik persentase rumah sehat pada masing-masing wilayah: Grafik 4.7: Persentase Rumah Diperiksa Sehat Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

27 4.4.2 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Tempat-tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum di Provinsi DKI Jakarta dipantau dan diawasi syarat hygiene sanitasinya. Dari hasil pemeriksaan sekitar 2.689 TUPM di DKI Jakarta diketahui 73 persen diantaranya dinyatakan sehat. Tempat-tempat umum tersebut adalah: 1. Hotel Dari 200 hotel di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta yang diperiksadiketahui 95 hotel atau 47,5 persen diantaranya dinyatakan sehat. Jakarta Utara dan Jakarta Barat belum memiliki angka rata-rata tersebut. 2. Restoran atau Rumah Makan Dari 1.238 restoran atau rumah makan yang diperiksa diketahui 924 rumah makan atau sekitar 74,6 persen diantaranya dinyatakan sehat. 3. Pasar Dari hasil pemeriksaan 120 pasar diketahui 84 pasar atau sekitar 70 persen diantaranya dinyatakan sehat. 4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) lainnya Dari sekitar 2,231 tempat umum dan pengelolaan makanan lainnya yang diperiksa diketahui 1,466 atau 65,7 persen diantaranya dinyatakan sehat. Grafik 4.8: Jumlah Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Diperiksa Sehat Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Dinas Kesehatan Suku Dinas Kesehatan UPT RSUD RSKD RSU Kecamatan Puskesmas Kecamatan 28 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1 TENAGA KESEHATAN 5.1.1 Persebaran Tenaga Kesehatan Total jumlah untuk 10 jenis tenaga kesehatan di wilayah Provinsi DKI Jakarta berjumlah 42.188,seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.1: Sebaran Tenaga Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 Jumlah SDM Kesehatan Tersedia Rumpun SDM Kesehatan Jenis Tenaga Kesehatan TOTAL 01 - MEDIS Dokter Gigi 0 0 15 12 3 38 439 507 Dokter Gigi Spesialis 0 0 2 12 1 2 1 18 Dokter Spesialis 0 0 3 292 23 55 5 378 Dokter Umum 0 0 13 176 13 145 862 1209 02 - PSIKOLOGI KLINIS Psikologi Klinis 0 0 0 1 3 0 1 5 03 - KEPERAWATAN Perawat 0 0 221 2274 142 325 1189 4151 04 - KEBIDANAN Bidan 0 0 3 225 1 212 1130 1571 Apoteker & 05 - KEFARMASIAN Kefarmasian 0 0 12 334 21 97 514 978 06 - KESEHATAN MASYARAKAT Kesmas 0 0 1 10 4 13 93 121 07 - KESEHATAN LINGKUNGAN kesling 0 0 5 22 1 11 77 116 Dietisien & 08 - TENAGA GIZI Nutrisionis 0 0 1 88 2 22 113 226 Fisiioterafi 09 - KETERAPIAN FISIK & Okupasi 0 0 3 34 12 6 9 64 10 - KETEKNISIAN Penata MEDIS Anestesi dll 0 0 1 173 4 48 201 427 11 - TEKNIK Analis BIOMEDIKA Kesehatan 0 0 11 206 16 105 143 481 Jamu & 12 - NAKES TRADISIONAL Pengobatan tradisional 0 0 0 0 0 0 0 0 Dukungan 14 - PENDUKUNG Manajemen 167 330 232 1439 115 547 1644 4474 Diklat Nakes 0 0 33 16 0 0 49 98 TOTAL 167 330 556 5314 361 1626 6379 14733 Sumber: Laporan Seksi SDK Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

29 Tabel 5.2: Sebaran Tenaga Kesehatan di Puskesmas Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 NO PROFESI WILAYAH JAKPUS JAKUT JAKBAR JAKSEL JAKTIM KEP. SERIBU 1 Dokter umum 120 95 201 186 171 23 2 Dokter Gigi 49 65 91 132 131 1 3 Dokter Spesialis 4 6 4 13 7 0 4 Dokter Spesialis Gigi 0 0 0 1 0 0 5 Perawat 147 0 0 204 31 64 Perawat Gigi 23 0 0 40 4 5 6 Bidan 127 0 0 212 24 35 7 Apoteker 12 0 20 12 1 6 8 Tenaga Teknis 69 0 76 74 6 2 kefarmasian 9 Kesehatan Masyarakat 18 0 8 12 1 5 Kesehatan Lingkungan 21 0 23 12 2 0 10 Gizi 7 0 29 31 3 5 Sub Total Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Administratif Tahun 2015 Dari Tabel 5.1. diketahui tenaga kesehatan perawat menempati persentase tertinggi dibanding jenis tenaga kesehatan lainnya yaitu 28 persen dan tenaga dokter umum mencapai 8,2 persen. Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Grafik 5.1: Sebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 30 2. REKAPITULASI SDMK DI FASYANKES BERDASARKAN FUNGSI (KODE SDMK) RUMPUN SDMK JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN 01. MEDIS 724 2,102 2,826 02. PSIKOLOGI KLINIS - 8 8 03. KEPERAWATAN 1,399 3,835 5,234 04. KEBIDANAN - 1,960 1,960 05. KEFARMASIAN 174 652 826 06. KESEHATAN MASYARAKAT 16 61 77 07. KESEHATAN LINGKUNGAN 84 137 221 08. GIZI 38 232 270 09. KETERAPIAN FISIK 31 48 79 10. KETEKNISIAN MEDIS 163 293 456 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2,102 724 8-3,835 1,399 1,960-652 61 174 16 137 84 232 38 48 293 31 163 332 230-1,019 251 2,930 4,574-11. TEKNIK BIOMEDIKA 230 332 562 12. KESEHATAN TRADISIONAL - - - 13. ASISTEN TENAGA KESEHATAN 251 1,019 1,270 14. TENAGA PENUNJANG 4,574 2,930 7,504 N/A (BELUM VALID) - - - TOTAL 7,684 13,609 21,293 LAKI-LAKI PEREMPUAN Sumber: Laporan Seksi SDK Kab/Kota Administratif Tahun 2015 5.1.2 Rasio Dokter Spesialis dan Rumah Sakit Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkan pelayanan prima bagi warga Jakarta. Upaya yang dilakukan antara lain menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau baik dari aspek pembiayaan maupun loksi dan ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan. Dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan serta makin bervariasinya jenis penyakit maka kebutuhan akan dokter spesialis juga meningkat. Standar kebutuhan tenaga ahli minimal rumah sakit kelas A 15 orang, kelas B (pendidikan) 5 orang, kelas B (non pendidikan) 1-3 orang, kelas C 1 orang dan kelas D tidak memerlukan tenaga ahli. Dari data SDK Dinas Kesehatan diketahui jumlah Dokter Spesialis di unit kerja dibawah jajaran Dinas Kesehatan sebanyak 396 orang. Jumlah Rumah Sakit kelas D di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebanyak 19 Rumah Sakit dan 7 RSUD, dengan demikian rasio Dokter Spesialis dan Rumah Sakit adalah sebesar 1:15. 5.1.3 Rasio Dokter dan Puskesmas Jumlah Puskesmas di DKI Jakarta Sampai dengan tahun 2015 sebanyak 340 puskesmas terdiri dari 44 Puskesmas Kecamatan dan 295 Puskesmas Kelurahan. Tenaga Dokter Puskesmas yang tercatat berjumlah 1,307 dokter, dengan demikian rasio Dokter dan Puskesmas di DKI Jakarta pada tahun 2015 sebesar 1:4. Rasio Dokter dan Puskesmas di seluruh wilayah Kota/Kabupaten di Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015