Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU

dokumen-dokumen yang mirip
WHAT IS LEAN MANAGEMENT?

BAB II LANDASAN TEORI

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 1, Januari 2015 Halaman 39-45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

BAB 2 LANDASAN TEORI

PELATIHAN PELAYANAN PRIMA KARYAWAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari

TF KITA. Selamat Menempuh EAS KOLOM KOMUNIKASI DAN ASPIRASI. Kontribusi tulisan (tema bebas) dapat dikirim melalui ke

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

ANALISIS PENDEKATAN 5S UNTUK MENGHILANGKAN PEMBOROSAN (KASUS: PT. DIAN SEMANGAT INSANI)

Written by Administrator Monday, 28 February :18 -

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER RUBRIK AUDIT 5S

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)

ANALISIS PRINSIP KERJA 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Setsuke) PADA CV. KOKOH BERSATU PLASTIK, SURABAYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut dijelaskan langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian di gudang toko Petruk.

DESIGN IMPROVEMENT MACHINING AREA COMPONENTS ISOLATING COCK IN PT PINDAD (PERSERO) TO MINIMIZE WASTE USING 5S METHODE WITH LEAN MANUFACTURING APPROACH

USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X *

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Manfaat Penerapan 5R Zero waste Zero injury Zero breakdown Zero defect Zero set up time Zero late delivery Zero customer claim Zero defisit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, apabila suatu perusahaan didukung dengan Sumber Daya Manusia

Evaluasi Penerapan Metode 5R Dalam Peningkatan Produktivitas Pembuatan Radiator Body Protector * (Studi Kasus di PT. Alba Unggul Metal)

MATERI III GUGUS KENDALI MUTU (GKM) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas, kenyamanan, produktivitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach

Bab 3. Analisis Data

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

Improvement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

UPAYA PENGHEMATAN WAKTU BAKU MELALUI PENERAPAN PROGRAM 5S PADA BAGIAN LINI PRODUKSI (Studi Kasus Di Mujahid Meubel Kadipiro Solo)

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Bab 4. Simpulan dan Saran. penulis mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan konsep Kaizen ( 改善 ) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

LAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara

Upaya Peningkatan Kinerja Departemen Warehouse di PT. X

Bab 7 Kesimpulan dan Saran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI DESKRIPTIF MANAJEMEN KUALITAS DENGAN METODE 5S DI GUDANG HYPERMARKET X SURABAYA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. HITACHI CONSTRUCTION MACHINERY INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

KADIN-JETRO PROGRAM BIMBINGAN USAHA. Pertumbuhan UMKM Berdasarkan Program KADIN-JETRO. Tenaga Ahli JETRO Pembimbing UMKM HAYASHI

1 Pendahuluan. Quality Engineering & Management Konsep Kaizen Untuk Meningkatan Kualitas Secara Terus Menerus Pada Industri Sarung Tangan Kesehatan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

No HP : Trainer Agri Group Tier-2

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS IMPLEMENTASI METODE 5S UNTUK PEMELIHARAAN STASIUN KERJA PROSES SILK PRINTING DI PT. MANDOM INDONESIA TBK

Implementasi 5S dengan Merancang Sistem Informasi Visual pada Gudang di PT Surveyor Indonesia.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT.

IMPLEMENTASI 6S DI CV. PANDANUS INTERNUSA YOGYAKARTA

GEMBA KAIZEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001

Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan...

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan membawa kemajuan suatu Negara

RANCANGAN PERBAIKAN SISTEM KERJA BERDASARKAN KRITERIA 5S PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SEPATU

ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA PENERAPAN 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEKETSU, SHITSUKE) PADA AREA WAREHOUSE CV SEMPURNA BOGA MAKMUR SEMARANG

PENATAAN RUANG KERJA KANTOR UNTUK MENDUKUNG PRODUKTIVITAS KERJA. Oleh: Widyantoro Setyawan Widyaiswara Pusdiklat Pengembangan SDM

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK TAHU DAN PENERAPAN METODE 5S

Peningkatan Produktivitas Kerja pada Proses Packaging di PT. Samando

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Analisis 5s Pada Stasiun Kerja Press dan Stasiun Kerja Boiler Di PT. Ekadura Indonesia

5S PADA PUBLISHING COMPANY AND BOOKSTORE

Transkripsi:

Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA DALAM NEGERI BANDUNG Diunduh: Djoko Sujono dari: https://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seitonseiso-seiketsu-shitsuke/

Tentang 5S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke Bagi anda yang pernah berinteraksi dengan dunia pabrik tentunya tidak asing dengan istilah 5S. Pabrik yang menerapkan program 5S akan terlihat bersih dan teratur. Mereka berpikir keadaan yang berantakan akan menyembunyikan masalah. Program 5S dipandang sebagai usaha untuk memunculkan masalah yang selama ini tersembunyi dari para pemecah masalah (problem solver). Saat ini, program 5S telah banyak diadopsi oleh berbagai industri di berbagai negara. Popularitas 5S ini tak lepas dari kesuksesan industri Jepang yang selama ini memusatkan perhatiannya terhadap pengurangan segala pemborosan (waste). 5S adalah landasan untuk membentuk perilaku manusia agar memiliki kebiasaan ( habit) mengurangi pembororsan di tempat kerjanya. Program 5S pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai suatu gerakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu), dan penyadaran diri akan kebiasaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik ( shitsuke). Masing-masing S dalam 5S beserta penjelasannya dijelaskan di bawah ini. 5S bukan berarti bersih-bersih Penyebaran ilmu dengan implementasinya sangat bermanfaat dan tidak ada kata terlambat by Djoko Sujono Bacaan Harian 5S 1

1S Seiri (Kerapihan) Seiri merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu: pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna: Barang berguna => Disimpan Barang tidak berguna => Dibuang Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy, yaitu menandai barang-barang yang sudah tidak berguna dengan label merah ( red tag) agar mudah dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna. Barang-barang dengan label merah kemudian disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping (lean) tempat kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat kerja tersebut. Membedakan antara yang diperlukan dengan tidak diperlukan, serta membuang yang diperlukan. a. Barang yang senantiasa dipakai b. Barang yang kadang-kadang dipakai c. Barang yang jarang sekali dipakai d. Barang yang tidak diperlukan yang tidak Susun barang pada rak sesuai klasifikasi di atas, dan buang barang-barang yang tidak diperlukan. 2S Seiton (Keteraturan) Seiton adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu: penataan barang yang berguna agara mudah dicari, dan aman, serta diberi indikasi. Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard Bacaan Harian 5S 2

Strategy, yaitu menempatkan barang-barang berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar pada saat akan digunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses. Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari barang. Simpan barang dengan teratur sehingga dapat segera diambil saat diperlukan. a. Mudah ditemukan b. Mudah diambil c. Mudah dikembalikan 3S Seiso (Kebersihan) Seiso adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu: pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan serta mesin, baik mesin yang breakdown maupun dalam rangka program preventive maintenance (PM). Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti ruang pameran agar lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat kerja yang kotor dan berantakan. Buang segala kotoran dan sampah jadikan lingkungan kerja sebersih mungkin. 1. Memungut 2. Mengelap 3. Menyapu 4. Mencuci 5. Menyedot 6. Menggosok 7. Mengecat Bacaan Harian 5S 3

4S Seiketsu (Kelestarian) Seiketsu adalah langkah selanjutnya setelah seiri, seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi dan bersih menjadi suatu standar kerja. Keadaan yang telah dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus distandarisasi. Standar-standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan ke seluruh anggota organisasi, dan diperiksa secara teratur dan berkala. Ciptakan kondisi lingkungan kerja yang bersih tanpa kotoran. Kontrol pemeliharaan Kontrol kondisi tidak normal Transparansi kondisi tidak normal 5S Shitsuke (Kedisiplinan) Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri akan etika kerja: 1. 2. 3. 4. Disiplin terhadap standar Saling menghormati Malu melakukan pelanggaran Senang melakukan perbaikan Membiasakan agar selalu dapat mentaati ketentuan atau peraturan yan ada. Bacaan Harian 5S 4

Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Padanan 5S dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris JEPANG INDONESIA 5S 5R 5S INGGRIS 5P 5K 1S Seiri Ringkas Sortir Sisih 2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan 3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan Pemilahan 5S Ketertiban Sort Kerapihan Set in Order Shine 4S Seiketsu Rawat Standarisasi Sosoh Penjagaan Kelestarian 5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin Suluh Penyadaran Kedisiplinan Sustain Suksesnya 5S terletak pada sejauhmana orang melakukan 5S sebagai suatu kebiasaan ( habit) bukan paksaan sehingga inisiatif perbaikan akan muncul dengan sendirinya. Di bawah ini saya telah merangkum hal-hal penting untuk pelaksanaan program 5S berdasarkan beberapa literatur dan juga perspektif pribadi saat menyaksikan langsung aktivitas 5S di tempat kerja. Membutuhkan keterlibatan/partisipasi semua orang dalam organisasi dari level atas sampai level bawah. Membutuhkan komitmen manajemen untuk memastikan kegiatan 5S dilakukan setiap hari dan dianggap sebagai prioritas. Merubah perspektif semua orang dalam organisasi bahwa 5S lebih dari sekedar program kebersihan maupun housekeeping management. Menerapkan 5S secara konsisten untuk perubahan budaya. Bacaan Harian 5S 5 Standardize

Menggunakan sistem visual display untuk mengkomunikasikan aktivitas 5S secara efektif. Melakukan audit 5S secara teratur (mingguan, bulanan, dan surprise audit) untuk menilai performance. Membutuhkan edukasi tentang konsep dan keuntungan aktivitas 5S. Sebagai penutup saya mau mengutip salah satu paragraf dari artikel yang disusun Utomo (2011). 5S tidak sulit untuk dipahami, tapi 5S sangat sulit untuk dilaksanakan dengan benar. 5S memerlukan kegigihan, kebulatan tekad, dan memerlukan usaha yang terus menerus. 5S mungkin tidak akan memberikan hasil yang dramatis. Namun 5S membuat pekerjaan lebih mudah. 5S akan mengurangi pemborosan waktu kerja kita. 5S akan membuat kita bangga atas pekerjaan kita. 5S akan meningkatkan produktifitas kerja dan mutu yang lebih baik, sedikit demi sidikit, namun terus menerus. Konsep 5R 1. Recycle : kegiatan mengolah kembali/mendaur ulang. Pada prinsipnya kegiatan ini memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut. 2. Reuse : kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. 3. Reduce : kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. 4. Replace : kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. 5. Replant : kegiatan melakukan penanaman kembali. Bacaan Harian 5S 6

Sumber & Rujukan Lain: Cakrawijaya. (n.d.). Shopfloor Improvement Specialist [Web log post]. Retrieved from http://cakrawijaya.blogspot.com/ Fearing, R.C. & Hong, T.H. (2004). 5S s and Waste Walks [PDF document]. Retrieved from MIT OpenCourseWare: http://ocw.mit.edu/courses/engineering-systemsdivision/esd-60-lean-six-sigma-processes-summer2004/lecture-notes/ Hirano, H. (2009). JIT implementation manual : The complete guide to just-in-time manufacturing. Available from http://www.crcpress.com/product/isbn/97814200903 21 LeanIndonesia.com. (2011, June 19). Sekilas tentang 5S. [Web log post]. Retrieved from http://www.leanindonesia.com/2011/06/sekilastentang-5s/ Osada, T. (2004). Sikap kerja 5S (5th ed.). (Mariani Gandamiharja, Trans.). Jakarta: PPM. (Original work published 1991). Utomo, A.C. (2011). Sejarah Singkat 5-S. Retrieved from http://www.scribd.com/doc/51971011/sejarahsingkat-5-s Citra Inti Training, www.cit-system.com Bacaan Harian 5S 7