BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
|
|
- Susanto Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 81 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Dalam melakukan penelitian di PT. Multi Bintang Indonesia mengenai penerapan 5S, peneliti menyusun suatu kerangka berpikir yang menjelaskan mengenai tahap atau langkah-langkah penelitian yang dilakukan secara sistematis yang disusun dalam suatu metodologi penelitian. Kerangka berpikir ini yang akan membantu dalam proses penyusunan laporan yang sesuai dengan praktek di lapangan, sehingga hasil yang dituliskan dalam laporan sesuai dengan hasil dari observasi di lapangan. Langkah-langkah penelitian secara garis besar terdiri dari observasi lapangan, pengumpulan data, penyusunan, pengolahan dan analisis data, serta penyelesaian masalah. Berikut adalah bentuk diagram alir yang menjelaskan proses serta langkah-langkah berpikir dan selama melakukan penelitian :
2 82 START Penelitian Pendahuluan 1. Observasi langsung 2. Wawancara Studi Kepustakaan 1. Studi Literatur (buku, jurnal) 2. Browsing Internet Identifikasi Masalah Menyusun & Merumuskan Masalah Pengumpulan Data 1. Data Umum Perusahaan 2. Data Kegiatan 5S Pengolahan&Analisa Data 1. Fishbone 2. 5 Why? Pembahasan Usulan Perbaikan (memberikan solusi) Kesimpulan & Saran END Diagram 3.1 Flow Chart Peneltian
3 Langkah-Langkah Penelitian Dalam melakukan penelitian terdapat beberapa tahap atau langkah yang dilakukan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Berikut penjelasan dari langkah-langkah tersebut : 1. Penelitian Pendahuluan Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan penelitian pendahuluan dengan melakukan pengamatan mengenai penerapan 5S yang sedang berlangsung di departemen packaging untuk mendapatkan informasi dan melihat permasalahan yang ada, serta melihat keseluruhan aspek yang saling terkait. Dalam hal ini penulis juga melakukan wawancara terhadap pihakpihak yang terkait seperti operator, supervisor untuk mendapatkan gambaran umum tentang penerapan 5S dari pihak-pihak terkait tersebut. 2. Studi Kepustakaan Studi literatur ini bersifat teoritis yang berfungsi sebagai landasan teori untuk menunjang penelitian. Tujuannya adalah agar selama penelitian dilakukan dimulai dari pengumpulan data hingga tahap analisis dan penyelesaian masalah, pembahasan topik penelitian tidak menyimpang dari konsep dan metode pemecahan masalah yang ada. Dengan kata lain, studi pustaka ini merupakan pedoman dan panduan dalam membantu mengembangkan cara berpikir peneliti untuk menyelesaikan masalah. Studi literatur ini dapat berupa
4 84 buku-buku pedoman teori ataupun informasi/teori yang diperoleh dari browsing internet. 3. Identifikasi Masalah Setelah mengamati kondisi penerapan 5S yang sebenarnya di lapangan, maka penulis dapat menarik suatu identifikasi masalah dari berbagai kendala dan hambatan dalam menerapkan 5S. Selain itu identifikasi masalah akan ditinjau dengan menggunakan faktor 4M+1E (Man, Method, Material, Machine, Environment). Sehingga akan lebih diketahui faktor mana yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penerapan 5S. Dengan identifikasi masalah ini, diharapkan peneliti dapat lebih mengenali masalah dan kendala yang dihadapi dengan lebih mudah sehingga penyelesaian terhadap masalah pun dapat dipecahkan secara sistematis dan tepat sasaran. 4. Menyusun dan Merumuskan Masalah Dari identifikasi masalah, dapat ditarik suatu perumusan masalah mengenai fokus permasalahan yang akan dibahas secara lebih mendalam dan terstruktur. Dengan adanya perumusan masalah, peneliti akan lebih terbantu mengenai apa saja yang harus dibahas dan dipecahkan sehingga diharapkan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti tetap terfokus dan tidak menyimpang dari topik dan tujuan yang ingin dicapai. 5. Pengumpulan Data Terdapat beberapa tahap pengumpulan data, diantaranya dengan cara observasi disertai catatan langsung terhadap masalah yang diamati, mencatat
5 85 wawancara langsung dengan operator, supervisor, ataupun pihak terkait, maupun mengambil langsung data yang dibutuhkan. Data-data yang diambil berupa data kecelakaan untuk dihubungkan dengan kegiatan 5S, hasil kegiatan self audit 5S, foto-foto baik foto sebelum penerapan 5S maupun foto sesudah penerapan 5S tetapi masih memiliki banyak kekurangan, dan lain-lain. 6. Pengolahan dan Analisa Data Pengolahan data dilakukan untuk menggali dan menyelidiki lebih dalam lagi terhadap penyebab munculnya masalah dalam penerapan 5S. Pengolahan data dilakukan dengan menjabarkan faktor-faktor yang berpengaruh (4M+1E) dalam bentuk diagram sebab akibat. Kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan metode bertanya mengapa lima kali (5 Why) atau root cause analysis untuk menggali akar penyebab masalah dari permasalahan yang diangkat dengan tetap fokus pada faktor 4M+1E yang dibahas terlebih dahulu secara umum pada diagram sebab-akibat. 7. Pembahasan Dalam hal ini pembahasan dilakukan untuk lebih mendalami topik yang diangkat. Menguraikan dan membahas mengenai penerapan 5S, kekurangan, kelebihan, masalah serta kendala yang dihadapi. Pada tahap ini juga dijelaskan mengenai analisis terhadap akar penyebab masalah dan upaya terhadap perbaikan penerapan 5S ke arah yang lebih baik. Pembahasan ini ditujukan agar lebih mudah memahami maksud dan tujuan dari penulis secara lebih mendalam.
6 86 8. Usulan perbaikan Setelah diketahui akar permasalahan yang sebenarnya, maka penulis berupaya untuk memberikan usulan perbaikan berdasarkan akar penyebab masalah yang utama. Dengan begitu diharapkan akan tecapai kesinambungan dalam penerapan 5S. 9. Kesimpulan dan Saran Setelah semua tahap dilakukan, maka ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan pembahasan topik yang diuraikan dan mengemukakan saran sebagai usulan maupun pertimbangan bagi perusahaan berkaitan dengan penerapan program 5S yang lebih baik dan bermanfaat secara berkesinambungan. Diharapkan dari penarikan kesimpulan dan saran dapat membantu memberikan masukan ke arah yang lebih baik bagi perusahaan. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah: Studi pustaka, dilakukan untuk mendapatkan data teoritis (mengumpulkan dan mempelajari data dokumentasi yang dimiliki oleh perusahaan mengenai kegiatan 5S). Observasi langsung, mengumpulkan data melalui pengamatan langsung di lapangan untuk mendapatkan data yang sebenarnya terhadap objek yang diteliti.
7 87 Wawancara, pengumpulan data dengan cara komunikasi langsung atau tanya jawab dengan pihak terkait (dalam hal ini operator ataupun karyawan) yang dilakukan untuk mendukung data yang diperoleh dari studi pustaka maupun observasi langsung. 3.4 Ukuran Kinerja Beberapa faktor penting yang menjadi perhatian dalam proses pengolahan dan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Faktor Manusia Berkaitan dengan penerapan 5S di tempat kerja, dibutuhkan keseriusan, komitmen, dan kedisiplinan tinggi dari manusianya. Sikap kerja dan budaya kerja yang masih kurang terbentuk seperti ketidakpedulian terhadap lingkungan tempat kerja, rendahnya kesadaran, dan ketidakdisiplinan menjadi kendala terhadap penerapan 5S. Kendala ini harus diatasi sedini mungkin untuk mencapai penarapn 5S yang berkesinambungan, karena manusia merupakan faktor yang penting dalam menentukan sukses atau tidaknya penerapan 5S. 2. Faktor Metode Metode yang dibuat dan dijalankan haruslah menunjang segala kegiatan yang dilakukan di lapangan. Metode yang baik akan membantu manusia dalam bekerja dan menyukseskan suatu kegiatan. Dalam penerapan 5S, metode yang
8 88 dijalankan belumlah berjalan dengan baik. Beberapa metode seperti masih kurang tegas dan mengikatnya peraturan dan belum adanya penghargaan, sangat berperan penting terhadap pembentukan sikap kerja manusia. Metode yang lemah tidak akan memberikan hasil yang baik bagi penerapan 5S. Untuk itu harus diperhatikan dalam membuat metode yang dapat menunjang kegiatan 5S di lapangan secara efektif dan efisien. 3. Faktor Mesin Mesin merupakan salah satu faktor yang diperhatikan, walaupun tidak memberikan pengaruh yang besar. Namun, keadaan dan kondisi mesin seperti umur, kebersihan, perawatan, juga memberikan pengaruh terhadap kelancaran penerapan 5S. Keadaan mesin yang kotor dan rentan, tentunya akan mempengaruhi kegiatan 5S. 4. Faktor Material Keberadaan material dalam hal ini peralatan dan perlengkapan 5S, penting untuk pelaksanaan kegiatan 5S. Jika tidak ada material yang lengkap, maka kegiatan 5S akan terhambat atau jika material yang ada terbatas dan sulit dicari maka akan memperlama kegiatan 5S yang dilakukan, dimana hal ini akan berujung pada pemborosan waktu dan tenaga. 5. Faktor Lingkungan Keadaan lingkungan tempat kerja yang masih kurang rapi, becek, dan banyak pecahan botol menunjukkan penerapan 5S yang belum berlangsung dengan baik. Keadaan lingkungan tersebut, terutama akan menyebabkan terjadinya
9 89 kecelakaan kerja. Hal ini mengindikasikan keadaan penerapan 5S yang belum baik, karena keadaan lingkungan yang masih menyebabkan beberapa masalah sehingga belum mendatangkan kenyamanan dalam bekerja. 3.5 Teknik Analisis Data Analisis data untuk membahas dan memecahkan masalah adalah dengan menggunakan root cause analysis (analisa 5 Why? ). Sebelum melakukan analisis akar penyebab masalah dengan 5 Why?, maka terlebih dahulu penulis menjabarkan penyebab masalah yang terjadi di lapangan melalui proses observasi yang dilakukan penulis maupun hasil wawancara dengan pihak terkait seperti operator dan supervisor. Setelah diperoleh gambaran secara umum dari penyebab masalah dengan menggunakan diagram sebab-akibat, selanjutnya penulis melakukan analisis dengan menggunakan root cause analysis untuk mendapatkan penyebab yang sebenarnya dari permasalahan yang ada. Karena penyebab yang dijabarkan pada diagram sebabakibat belum tentu merupakan akar penyebab sebenarnya dari suatu masalah. Jadi dalam hal ini penjabaran penyebab masalah pada diagram sebab-akibat dengan root cause analysis saling berkaitan. Jika diagram sebab-akibat menjabarkan segala penyebab yang mungkin, maka root cause analysis melakukan penggalian penyebab secara lebih mendalam untuk mendapatkan penyebab yang sebenarnya sehingga perbaikan yang diberikan akan lebih mengena dan langsung tepat sasaran.
10 Analisis Sistem Berjalan Analisa terhadap penerapan 5S yang sedang diterapkan di PT. Multi Bintang khususnya pada departemen packaging selama periode berjalan, menunjukkan bahwa penerapan 5S masih kurang lancar. Setiap aktivitas yang dilakukan pekerja di lapangan selalu berupaya menerapkan program 5S dengan sebaik-baiknya. Namun, walaupun begitu masih terdapat beberapa masalah berkaitan dengan penerapan 5S di lapangan, sehingga terlihat bahwa penerapan program 5S belum berlangsung secara baik. Program 5S mulai benar-benar disosialisasikan dan difokuskan untuk diterapkan di PT. Multi Bintang Indonesia pada tahun Hingga saat ini kegiatan 5S yang dilakukan masih seputar kegiatan 3S (Seiri, Seiton, Seiso). Namun, walaupun begitu para pekeja dan operator lebih mengenal dan menganggap kegiatan 5S sebagai kegiatan cleaning (bersih-bersih dan rapi-rapi). Sehingga kegiatan 5S yang lebih sering mereka lakukan sehari-hari adalah cleaning setiap kali pergantian shift. Rapat team 5S diadakan setiap minggu (weekly) yang membahas mengenai kegiatan 5S dan target-target yang ingin dicapai. Walaupun kegiatan 5S masih seputar kegiatan cleaning (bersih-bersih dan rapi-rapi), namun untuk selanjutnya kegiatan 5S mulai dicanangkan untuk dijalankan pada masing-masing pekerja dengan tetap melakukan monitoring dan peninjauan lebih lanjut akan kemajuan kegiatan 5S terutama di lapangan. Seiring dengan penerapan 5S di lapangan, kegiatan-kegiatan lain yang mendukung kemajuan penerapan 5S juga terus dilakukan seperti membuat
11 91 papan informasi (activity board) mengenai kemajuan 5S yang telah dilakukan dan dicapai, berangsur-angsur membuat visual management, serta kegiatan lainnya. Berbagai cara dan upaya dilakukan berkaitan dengan pencapaian penerapan 5S yang lancar tanpa masalah, tepat guna, dan berkesinambungan dari waktu ke waktu serta yang paling penting dapat menciptakan suatu kondisi tempat kerja yang aman, nyaman, dan dapat membangun motivasi kerja. Selama melakukan kegiatan 5S di pabrik, masalah serta kendala yang dihadapi berkaitan dengan penerapan 5S secara garis besar adalah budaya/moral 5S yang masih belum terbentuk pada diri tiap pekerja, belum adanya aktivitas genchi genbutsu dari para pemimpin atau team leader, dan masih terdapat masalah berkaitan 3S seperti terdapat bagian-bagian yang belum clean akibat kotoran dan sisa produk, terdapat bagian-bagian yang rusak, karat, dan bagian yang belum terawat lainnya. Oleh karena itu, peneliti berusaha untuk memecahkan masalah 5S yang masih terdapat di lapangan dengan menggunakan metode root cause analysis, untuk memelihara tempat kerja, mengurangi pemborosan, meminimalisasi kecelakaan kerja, serta meningkatkan budaya kerja karyawan.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
52 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian di PT. Citra Dinamika Interindo mengenai aplikasi Quality Assurance, peneliti menyusun suatu kerangka berpikir
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Penelitian yang penulis lakukan adalah dengan mengadakan pengamatan serta observasi langsung di perusahaan PT. Multi Bintang
Lebih terperinciTabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur
Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.40 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Labeller Tabel 4.41 Metode 5W+1H dan Analisis
Lebih terperinciPENERAPAN 5S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS PADA DEPARTEMEN PACKAGING DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA
PENERAPAN 5S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROOT CAUSE ANALYSIS PADA DEPARTEMEN PACKAGING DI PT. MULTI BINTANG INDONESIA TUGAS AKHIR Oleh Martania Anugrahani 0800776141 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Definisi Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian yang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging.
LAMPIRAN Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line BOTTLING OFFICE Roller Conv Crate Spare Pintu masuk area Packaging Alat Transpot NR Sisa Roller Conv Crate Spare Ink jet Coding Bottle Conveyoor Carton Closing
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
92 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Kecelakaan (Safety) Tabel 4.1 Data Kecelakaan Tahun 2007 No. Tanggal Severity Departemen Mesin Frekuensi 1 26-Nov-07 Accident Packaging
Lebih terperinciTIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI
Materi #14 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 5S Orisinal 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Aktivitas 5S 3 Metode untuk pengaturan tempat kerja dan pengendalian secara visual. Dipopulerkan oleh Hiroyuki Hirano
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja didalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di CV.Mabar Karya Utama Medan yang berada di Jl. Mabar. Penelitian ini dimulai dari tanggal 08 Agustus 013 sampai tanggal
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah Dalam flow chart pemecahan masalah dalam penelitian ini menggambarkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri saat ini sedang berkembang pesat. Kebutuhan dan selera masyarakat yang semakin banyak ragamnya, serta daya beli masyarakat yang cenderung meningkat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
43 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah pemecahan masalah yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan penelitian terhadap pokok-pokok permasalahan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Selain teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bab ini akan pula dijabarkan tentang metodologi dari penelitian yang dilakukan. Untuk mencapai penelitian yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Data Dari data-data produktivitas yang didapat dari hasil pengolahan data, penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar penyebab terjadinya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Studi Pendahuluan Observasi lapangan / analisa kondisi yang ada & Analisa Manajemen Strategi : (Analisa EFAS - IFAS, SWOT & QSPM) PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produktifitas dengan tetap menjaga kualitas dari produk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak bisa dipungkiri, dalam dunia industri sekarang ini persaingan pasar semakin tinggi, banyak hal-hal yang dilakukan perusahaan dalam usahanya meningkatkan
Lebih terperinciMINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC
MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciGambar 4.5 Diagram Alir Penilaian Kinerja Mesin
112 Mulai Pemilihan indikator penilaian kinerja mesin Pengumpulan data indikator penilaian kinerja mesin 1. Allocated Downtime 2. Accident Lost Time Penentuan bobot dan interval penilaian kinerja mesin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus berkembang dan maju, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa 5 tahapan, yaitu diawali dengan tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap kesimpulan 3.1.
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2007/ 2008
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2007/ 2008 IMPLEMENTASI METODE FIVE WHYS DALAM PERBAIKAN AKTIVITAS KERJA OPERATOR PENGEMASAN BOTOL DI PT MULTI
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam proses penulisan skripsi mengenai perancangan tata letak ini, penulis mengumpulkan dan menyusun data-data yang berhasil dikumpulkan oleh penulis.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
71 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Flowchart Metodologi Penelitian Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah 72 3.2 Studi Lapangan Observasi merupakan langkah awal untuk mendapatkan suatu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metode Pemecahan Masalah Flow Chart metodologi pemecahan masalah merupakan diagram alir yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciMATERI VI DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.
MATERI VI DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM PARETO By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. DIAGRAM SEBAB AKIBAT DIAGRAM SEBAB AKIBAT/TULANG IKAN / FISHBONE / ISHIKAWA Adalah satu alat dalam menganalisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipenuhi agar perusahaan dapat melakukan proses produksi. Teknologi yang
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bekalang Masalah Pada saat ini penggunaan mesin sebagai alat produksi semakin dibutuhkan oleh perusahaan. Keberadaan mesin tersebut menjadi suatu kebutuhan yang wajib dipenuhi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM
47 BAB 3 METODE PERANCANGAN SISTEM Flow Diagram Perancangan Sistem dan Penjelasannya Di bawah ini adalah urutan untuk melakukan perancangan sistem yang dibuat dalam bentuk flow diagram. MULAI Survei dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan urutan atau langkah-langkah yang sistematis yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Langkahlangkah yang dilakukan harus serasi dan saling
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,
Bab 3 Analisis Data Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付 ), atau bisa juga disebut 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Penulis melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri kecil dan menengah merupakan akar dari perkembangan ekonomi di Indonesia karena banyaknya masyarakat yang bergerak di dunia bisnis skala kecil atau
Lebih terperinciWHAT IS LEAN MANAGEMENT?
WHAT IS LEAN MANAGEMENT? Lean thinking is lean, because it provides a way to do more and more with less and less Less human resources, less equipment, less time, less space More efficient, more product,
Lebih terperinciANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009
ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Dalam pembuatan skripsi ini, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan logis untuk memberikan pedoman dan kemudahan dalam melakukan analisis terhadap implementasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian sebuah tugas akhir, metodologi penelitian mempunyai peranan penting sekali, karena pada metodologi penelitian ini menggambarkan langkah-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis Penelitian bersifat deskriptif yang artinya mengumpulkan data yang dibutuhkan yang dikumpulkan yang diteliti dan diolah untuk mudah dimengerti. Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bulan sepanjang semester I tahun kuatnya penetrasi motor hasil produksi PT. XYZ di setiap segmen.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi bisnis otomotif di pasar domestik terus tertekan. Kalangan agen tunggal pemegang merk harus berjuang mati-matian untuk bisa menerobos pasar domestik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk dengan kualitas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Gambar 3.1 : Diagram Alir Metodologi Penelitian 25 3.1 Observasi Lapangan dan Indentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang berbahan dasar tepung terigu, dibuat dengan proses pemanggangan. Biskuit memiliki kadar air kurang dari 5%, kondisi
Lebih terperinciFishbone Diagram dan Langkah- Langkah Pembuatannya
Fishbone Diagram dan Langkah- Langkah Pembuatannya By Eris Kusnadi Fishbone diagram (diagram tulang ikan karena bentuknya seperti tulang ikan) sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI.
BAB III METODOLOGI Metodologi penelitian merupakan gambaran langkah langkah secara sistematis yang dilakukan penulis dari awal hingga akhir penelitian sehingga pelaksanaan penelitian menjadi jelas dan
Lebih terperinciDESIGN IMPROVEMENT MACHINING AREA COMPONENTS ISOLATING COCK IN PT PINDAD (PERSERO) TO MINIMIZE WASTE USING 5S METHODE WITH LEAN MANUFACTURING APPROACH
PERANCANGAN PERBAIKAN AREA PERMESINAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD (PERSERO) UNTUK MEMINIMASI WASTE MENGGUNAKAN METODE 5S DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DESIGN IMPROVEMENT MACHINING AREA
Lebih terperinciAnalisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC
Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC Erry Rimawan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian mulai dari observasi awal hingga diperolehnya kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Langkah-langkah
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan proses pengumpulan data dan pengolahannya diperoleh data dalam bentuk diagram pareto, dari diagram pareto tersebut dapat diketahui bahwa orhanisasi/perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan percetakan CV. Sumber Bahagia.Lokasi penelitian di jalan Moch Suyudi no 34 Semarang. Alasan memilih lokasi di
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas secara sistematis tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1. Mulai Observasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menyelesaikan produk sesuai due date merupakan hal yang penting untuk dipenuhi dalam suatu industri. Hal tersebut berpengaruh terhadap kepuasan dan kepercayaan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa 5.1.1 Analisa Kondisi yang Ada Dari Target yang telah ditetapkan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan analisa terhadap kondisi-kondisi yang ada (genba lapangan) di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Sebagaimana diketahui,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. menghilangkan atau paling tidak mengurangi akibat yang terjadi.
72 BAB V 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat ANALISA HASIL Analisa diagram sebab akibat digunakan untuk mengetahui sebab terjadinya masalah defect pada produk yang diamati dengan mengumpulkan dan megelompokkannya
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN SEBELUM PELATIHAN 5S PADA PEKERJA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PTPN IV DOLOK ILIR TAHUN 2016-2017 Nama : Jenis Kelamin : Departemen/ Bagian : Usia : Masa Kerja
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri kaleng kemasan di dunia bisnis packaging, dipergunakan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Industri kaleng kemasan di dunia bisnis packaging, dipergunakan untuk mengemas bahan makanan kering atau basah, makanan dari hasil laut, dari hasil pertanian atau
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut dijelaskan langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian di gudang toko Petruk.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut dijelaskan langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian di gudang toko Petruk. 3.1. Studi Lapangan Tahap persiapan penelitian ini merupakan tahap penentuan objek
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu mulai dari tahap pendahuluan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisis data, serta tahap pembuatan kesimpulan.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi
BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis pada PT. M mengenai peranan Controller dalam pengendalian kualitas guna meminimalkan produk
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING
Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING Farahdhina Leoni 1, Oktri Mohammad Firdaus 2,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
42 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Start Observasi Lingkungan Produksi Studi Literatur Identifikasi Masalah Pengumpulan Data (dalam satu periode produksi) Menentukan Waktu Proses Tiap Pesanan Penjadwalan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL. Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang
BAB V ANALISA DAN HASIL Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab IV. Dimana ditemukannya adanya kemungkinan terjadinya penyebab khusus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan dan langkah-langkah yang akan di lewati dalam melakukan penelitian ini, yaitu seperti pada Gambar 3.1 berikut:
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Hok Tong Kramasan (SGO) adalah produsen karet remah (crumb rubber) besar di Palembang dengan pangsa pasar lebih 18 persen dengan jumlah produksi 220 ton per hari.
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Analisa Histogram. Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data 5.1.1 Analisa Histogram Apabila dilihat dari hasil pengolahan data, berdasarkan histogram yang terbentuk, ada 2 jenis cacat produksi yang memiliki
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bebas ini, banyak sekali industri yang memiliki hasil produksi yang sama antara satu dengan yang lainnya. Hal ini menimbulkan tingkat persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencegah dan berupaya memperbaiki faktor-faktor penyebab kerusakan. menemui atau mendapati produk yang rusak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produk hasil pertanian, umumnya rawan akan kerusakan saat pengolahan maupun saat penanganan bahannya. Untuk menghindari hal tersebut, setiap perusahaan akan menerapkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala
84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penerapan 5S atau 5R 1. Defini 5S atau 5R 5R atau 5S merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perusahaan telah menetapkan standar kualitas dan telah melaksanakan pengendalian kualitas produk dalam proses produksinya sampai pengendalian kualitas produk
Lebih terperinciPENJAMINAN MUTU UNTUK UJI KUALITAS BATUBARA. : ERIAN SUTANTIO NPM : JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : Dr. Ir. SUDARYANTO, M.Sc.
PENJAMINAN MUTU UNTUK UJI KUALITAS BATUBARA NAMA : ERIAN SUTANTIO NPM : 39411210 JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : Dr. Ir. SUDARYANTO, M.Sc. 1. Latar Belakang PENDAHULUAN Banyaknya indutri membuat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Cikupa, Tangerang, Banten.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Saat melakukan penelitian diperlukan suatu metode penelitian agar dalam pelaksanaan penelitian nantinya dapat berjalan sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Sebagai salah satu upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah dalam hal menghilangkan waste agar terciptanya sistem Lean Manufacturing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Toko Besi dan Bahan Bangunan (TB) Colomadu, Karanganyar merupakan salah satu usaha dagang yang terus berkembang. Keuntungan yang didapatkan di toko ini oleh
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar dampaknya terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh dunia industri, hal tersebut mengharuskan perusahaan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
34 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Diagram alir merupakan diagram yang bertujuan untuk mengevaluasi langkah-langkah proses dalam situasi yang lebih jelas agar dapat
Lebih terperinciMaya Anestasia, 2 Pratya Poeri, 3 Mira Rahayu 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
RANCANGAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG MENGGUNAKAN 5-S SYSTEM DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE MOTION (STUDI KASUS: DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Dan Time Table Pemecahan Masalah Dan Rencana Penelitian Berikut ini adalah flow chart dan time table pemecahan masalah dan rencana penelitian yang digunakan sebagai
Lebih terperinciAnalisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode
Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Achmad Nur Fauzi Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, harus diimbangi dengan peningkatan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan pokok makanan. Kebutuhan yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
38 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian akan digambarkan dalam bentuk flowchart, dimana alur penelitian ini berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dari awal penelitian
Lebih terperinciPengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017
Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017 Apa itu 5R? 5R merupakan kegiatan menata tempat kerja sehingga diperoleh lingkungan kerja yang nyaman dan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA & KOMPUTER INDONESIA REVISI TAHUN 2016 PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL TUGAS AKHIR Setiap mahasiswa yang akan mengerjakan Tugas Akhir sebagai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
24 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam pelaksanaan penelitian dan untuk mempermudah memecahkan persoalan yang dihadapi, perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang
Lebih terperinci