8 BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan: 2.1 DATA PERUSAHAAN a. Nama Perusahaan : Pakaian Jadi Family Vika b. Bidang Usaha : Konveksi c. Jenis Produk/usaha : Pakaian Jadi Anak anak d. Alamat Perusahaan : Jl. Gatot Subroto No. 128 Medan e. Nomor Telepon : 061 6620412 f. Alamat E-mail : yuspikameity@ymail.com g. Bank Perusahaan : Mandiri h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang i. Mulai berdiri : Januari 2012 8
9 2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS a. Nama : Yuspika Meity Sihombing, Amd b. Jabatan : Pimpinan c. Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 19 Mei 1988 d. Alamat : Jl. Pelita 1 No. 3 Medan e. Nomor Telepon : 081397988820 f. Alamat E-mail : yuspikameity@ymail.com g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda 2.3 STRUKTUR ORGANISASI struktur organisasi pada usaha Pakaian Jadi Gambar 2.1 Struktur Organisasi PIMPINAN YUSPIKA MEITY S Marketing YOSILINA SDM FEBY WINDASARI Keuangan FIESTA ANDRIANI
10 Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha pakaian jadi ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar. 2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.4.1 Produk Jasa Yang Dihasilkan Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: a. Dimensi Produk Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku pakaian jadi dibuat dalam bentuk kain yang disediakan dengan berbagai varian model dan harga. b. Nilai / Manfaat Produk Produk Pakaian Jadi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Pakaian Jadi
11 yang diolah menjadi kain sehingga menjadi bahan jadi yang bisa berguna bagi pelangan. c. Kegunaan / Fungsi Produk Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Pakaian Jadi merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu : 1. Jenis Produk yang dihasilkan : Pakaian Jadi anak anak 2. Karakteristik Produk : Untuk Usia 3 12 3. Asesoris tambahan : Pita, Renda, Manik manik, Kancing 2.4.2 Keunggulan Produk 1. Jahitan Rapi 2. Puring / Lapisan dingin 3. Bahan baku yang bermutu 2.4.3 Gambaran Pasar Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan Pakaian Jadi akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari jumlah keluarga, daya beli, dan minat konsumen terhadap Pakaian Jadi maka kami optimis usaha yang kami pasarkan akan terjual dengan baik. Apalagi dengan
12 harga yang relatif terjangkau dengan pendapatan masyarakat maka Pakaian Jadi merupakan pilihan yang terbaik untuk keluarga. Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel baju yang akan di pasarkan kepada calon pelanggan, hal ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi dan melaui Pameran dengan memasarkannya di daerah Medan dan Jakarta. 2.4.4 Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna 1. Pembeli Individu ( Keluarga yang mempunyai anak perempuan yang berumur 3 12 tahun, kelas sosial menengah ke bawah. 2. Distributor / Toko Pakaian Anak anak 2.4.5 Trend Perkembangan Pasar Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik. Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan
13 ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis. 2.4.6 Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
14 Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan Pakaian Jadi Tahun 2012 2013 2014 Perkiraan Penjualan (Dalam Unit) 25000 30000 36000 2.4.7 Strategi Pemasaran 1. PENGEMBANGAN PRODUK Perubahan desain setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan penjualan yang semakin naik. Perubahan desain tersebut antara kualitas bahan pakaian yang bermutu tinggi, kualitas jahitan yang bagus, warna-warna pilihan yang sesuai dengan selera anak-anak, motif-motif yang menarik, dengan harga yang mudah dijangkau. 2. PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN Produk yang akan dijual sangat tergantung dengan lokasi pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti membangun toko di areal yang mayoritas banyak penduduk, mudah ditemukan. 3. KEGIATAN PROMOSI a. Promosi Penjualan Produk Sampel Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar malam
15 b. Iklan Diskon Khusus/Pemberian voucher Jaminan Produk Brosur/daftar harga Iklan di media cetak lokal Masuk di Direktori Bisnis Tahunan/Yellow pages Selebaran Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK dan SD c. Personal Selling Lobbying Persentase Penjualan 4. STRATEGI PENETAPAN HARGA Dalam penetapan harga terhadap produk yang dihasilkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dijual, keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap produk yang akan dijual. 2.4.8 Analisis Pesaing
16 Tabel 2.2 Analisis Pesaing PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN Home Industry di sekitar Padang Bulan Biaya Tenaga Kerja Lebih Murah 1. Jahitan kurang rapi 2. Mutu bahan rendah Home Industry di Harga Terjangkau 1. Model dan sekitar Petisah warna yang kurang menarik 2. Sistem pelayanan yang kurang baik 2.5 ASPEK PRODUKSI 2.5.1 Bahan Baku Utama Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):
17 Tabel 2.3 Harga Bahan Baku No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga Kain 1 1 kayu 20 meter 10 kayu Rp. 7.000/mtr Rp. 1.400.000 2 Benang 10 lusin 500/bh 60.000 3 Kancing Baju 5 gross 5.000/gross 25.000 4 Renda 10 lusin 10.000/lusin 100.000 5 Manik-Manik 10 lusin 12.500/lusin 125.000 6 Ritsleting 2 gross 15.000/gross 30.000 Total Rp 1.740.000 2.5.2 Bahan Baku Penolong Adapun yang menjadi bahan baku penolong untuk produk yang akan dihasilkan yaitu buku-buku desain pakaian yang setiap tahun berubah trendnya.
18 2.5.3 Proses Produksi Tabel 2.4 Proses Produksi PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU TEKNOLOGI MESIN Memotong Kain Tradisional Gunting Mengobras Kain Otomatis Mesin Obras Menjahit Kain+Benang Otomatis Mesin Jahit Memasang Kancing Otomatis Mesin Lobang Kancing Kancing Manik-manik Manik-manik Tradisional Jarum
19 2.5.4 Kapasitas Produksi (Peralatan) Fasilitas dan Mesin Produksi Yang Dimiliki Tabel 2.5 Kapasitas Produksi FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI *) JUMLAH TOTAL NILAI Mesin Jahit 15 Unit 7.500.000 Mesin Obras 3 Unit 3.000.000 Mesin Lubang Kancing 1 Unit 5.000.000 TOTAL 0 15.500.000 Tabel 2.6 Perlengkapan Nama Barang Kebutuhan Rata-rata / Bulan Unit Harga Total Harga / Unit Sumber Meja 2 Unit 5000000 10000000 Pakaian Jadi.blogsp ot.com Kursi Tamu 1 pasang 2000000 2000000 Lemari 2 Unit 2000000 4000000 Cermin 2 buah 2000000 4000000 Gantungan 100 lusin 12000 1200000 Total 11200000
20 2.5.5 Rencana Pengembangan Produksi Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Produksi 1. Pembelian mesin garmen 2. Perekrutan tenaga kerja profesional Fasilitas dan Mesin Produksi Jumlah Harga Satuan Total Nilai Mesin Garmen Mesin Garmen Mesin Obras Jahit Jahit 2 10.000.000 20.000.000 5 10.000.000 50.000.000 1 30.000.000 30.000.000 Pakaian Dalam Total 8 100.000.000
21 2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 2.6.1 Analisis Kompetensi SDM Tabel 2.8 Analisis Kompetensi SDM TINGKAT PENJUALAN JUMLAH Tidak Lulus SD - SD - SMP 5 SMU 10 D1 4 D3/Sarjana Muda 1 Sarjana - TOTAL `20 Tabel 2.9 Bagian / Departemen BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH Manajemen 1 Produksi 12 Pemasaran 1 Administrasi 3 Lain-lain 3 TOTAL 20
22 Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain 1. Desain Pakaian 2. Komputer 3. Bahasa Inggris 2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM Tabel 2.10 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM JABATAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGALAMAN (TAHUN) KETERAMPILAN KHUSUS Kepala Bagian D3 2 Manajemen Produksi Produksi Kepala Bagian Pemasaran D3 3 Bahasa Inggris dan Komputer
23 2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM Tabel 2.11 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM JABATAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA YANG TERSEDIA TENAGA YANG HARUS DIREKRUT Kepala Bagian 1 0 1 Produksi Tenaga Kerja Bagian 17 12 5 Produksi 2.6.4 Rencana Pengembangan Usaha 1. STRATEGI PEMASARAN a. Membuat Sampel Desain Produk untuk di presentasikan kepada distributor/individu b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada orang tua jaringan WKRI c. Memberikan diskon khusus dan voucher setiap pembelian diatas 20 potong pakaian d. Memberikan sponsor kegiatan di sekolah TK dan SD e. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah
24 Samosir dan Dairi f. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri 2. STRATEGI PRODUKSI a. Perbaikan desain sesuai dengan mode yang trendy b. Pembelian mesin Garmen yang untuk peningkatan kapasitas produksi c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja 3. STRATEGI KEUANGAN a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha c. Pengendalian sistem keuangan 2.6.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi 1. PEMASARAN a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dengan menggunakan program komputerisasi
25 2. PRODUKSI Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan baku, bahan penolong, barang jadi, dan daftar persediaan) 3. PENGEMBANGAN PRODUK Pembuatan Desain 4. KEUANGAN Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan mempergunakan sistem komputerisasi 2.6.6 Peralatan dan sistem yang sudah di miliki Tabel 2.12 Peralatan Spesifikasi Perangkat Keras Pentium III, 550 Mhz, 10 Gb, 64 MB Perangkat Lunak Yang Digunakan Window 98 second edition, MS Office 2000, ACD System, Adobe, Norton Anti Virus 2000, Win Amp Visio 2000, Autocad r 14 Printer Epson LX 800 - Modem External -
26 2.7 Analisis Keuangan Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M- PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana
27 pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Pakaian Jadi, kami menggunakan dana dari diri kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah. Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami. 2.7.1 Proyeksi Keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat
28 diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut: 1. Sumber Pendanaan Tabel 2.13 Sumber Pendanaan Uraian Persentase (%) (a) (b) (c) (d) Jumlah (c = 1. Modal Sendiri Rp 50 Jt a+b+c+d) Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 50 Jt Rp 200 Jt 2. Pinjaman Jumlah (1+2) 0 0 0 0 0 Rp200 Jt
29 2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Tabel 2.14 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Uraian Jumlah a. Tanah - b. Bangunan - c. Mesin/peralatan Rp 15.500.000 d. Peralatan Kantor - e. Alat Pengangkutan 2.000.000 f. Biaya Pra Operasi 1.000.000 Total Rp 18.500.000
30 2.7.2 Laporan Keuangan Tabel 2.15 Proyeksi Arus Kas Uraian Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Pakaian Jadi Family Vika Tahun 1 2 3 4 5 a. Sumber 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt 200 Jt Dana (In flow) b. Penggunaan 85 Jt 115 Jt 127 Jt 35 Jt 148 Jt Dana (Out Flow) c. Arus Kas 115 Jt 85 Jt 73 Jt 65 Jt 52 Jt Bersih (Net Flow = a-b) d. Keadaan Kas 0 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt Awal e. Keadaan Kas 115 Jt 200 Jt 273 Jt 338 Jt 390 Jt Akhir (c + d)
2.7.3 Rencana Arus Kas 31 Tabel 2.16 Rencana Arus Kas Rencana Arus Kas (dalam jutaan rupiah) Pakaian Jadi Family Vika Tahun 2012 Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VIII Bln IX Bln XI Bln XII Bln I Bln II Bln VII A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000 Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Penerimaan Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sub Total penerimaan 9000 9000 9000 10500 11000 7000 12000 8000 7100 12500 13000 B. PENGELUARAN Pembelian Aset (Investasi) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32 Pembelian Bahan Baku 4500 4500 4500 4500 4500 4500 4500 4500 4500 4500 4500 Pembelian Bahan Pembantu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Upah Buruh Produksi 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 90 Transport 40 40 40 50 60 70 80 100 100 40 40 Biaya Produksi Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 600 600 Gaji Staf administrasi dan Umum 300 300 300 300 650 650 1000 1000 1000 1150 1150 Biaya Pemeliharaan 30 30 30 30 30 30 30 30 30 35 35 Biaya Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Alat Tulis Kantor 10 10 10 10 10 10 10 10 10 15 15 Listrik, Air, Telepon 100 100 100 100 120 120 150 150 150 150 150 Biaya Administrasi Lain-lain 10 10 10 10 10 10 10 10 10 2000 15 Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pengeluaran Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sub Total Pengeluaran 5580 5580 5580 5590 5970 5980 6370 6390 6390 8580 6595 C. SELISIH KAS 3420 3420 3420 4910 5030 1020 5630 1610 710 3920 6405 D. SALDO KAS AWAL 0 3420 6840 10260 15170 20200 21220 26850 28460 29170 33090 E. SALDO KAS AKHIR 3420 6840 10260 15170 20200 21220 26850 28460 29170 33090 39495
33 BREAK EVEN POINT Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Rumus nya: Total Pendapatan = Total Pengeluaran (Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan: Qty = 200 meter x 30 hari = 6000 meter Harga = 6000 meter x Rp 7000 = Rp 42.000.000 Biaya Variabel =Rp 15.940.000 Biaya Tetap = Rp 16.500.000 Estimasi BEP = Total Biaya Tetap / (Penjualan Biaya Variabel) = Rp 74.440.000 / (42.000.000 Rp 15.940.000) = 2 tahun 8 bulan
34 Biaya Variabel Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya variabel pada bisnis laundry ini: 1. Kain 2. Benang 3. Kancing Baju 4. Renda 5. Manik-manik 6. Ritsleting 7. Meja 8. Kursi tamu 9. Lemari 10. Cermin 11. Gantungan 12. Gaji pegawai Biaya Tetap Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk. Biaya tetap pada bisnis laundry ini:
35 1. Peralatan 2. Sewa Bangunan 3. Biaya Pemasaran 4. Biaya Listrik 5. Biaya Air 6. Biaya Telepon 7. Biaya Perlengkapan Kantor
36 2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA 2.8.1 Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi 2.8.2 Analisis Resiko Usaha Kenaikan Harga Bahan Baku diatas 25% Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar 30% Penurunan Daya Beli Masyarakat Kerusakan Mesin mesin Peralatan 2.8.3 Antisipasi Resiko Usaha Pembelian stock Bahan Baku dan Bahan Penolong Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan Peningkatan Kuantitas Ekspor Melakukan Maintenance secara berkala