BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA"

Transkripsi

1 BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA

2

3 DAFTAR HALAMAN DAFTAR HALAMAN 1. RINGKASAN EKSEKUTIF 3 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN BIODATA PEMILIK / PENGURUS STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN PENDAMPING SUSUNAN PEMEGANG SAHAM 5 3. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN 3.1 PRODUK / JASA YANG DIHASILKAN GAMBARAN PASAR 7

4 3.3 TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU TREND PERKEMBANGAN PASAR PROYEKSI PENJUALAN STRATEGI PEMASARAN ANALISIS PESAING SALURAN DISTRIBUSI 9 4. ANALISIS PRODUKSI 4.1 PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA KAPASITAS PRODUKSI RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) 5.1 ANALISIS KOMPETENSI SDM ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM 13

5 5.3 RENCANA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM RENCANA PENGEMBANGAN USAHA 6.1 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI 7.1 RENCANA PEMANFAATAN TI PERALATAN DAN SISTEM YANG SUDAH DIMILIKI TAHAPAN PENGEMBANGAN TI ANALISIS KEUANGAN 8.1 LAPORAN KEUANGAN RENCANA KEBUTUHAN INVESTASI RENCANA ARUS KAS (CASH - FLOW) RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN AGUNAN YANG DIMILIKI ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA 9.1 DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR ANALISIS RESIKO USAHA 24

6 9.3 ANTISIPASI RESIKO USAHA 24 LAMPIRAN A. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS 25 B. ANALISIS INVESTASI 28 C. KELENGKAPAN PERIJINAN 30 D. PETA LOKASI 31 E. FOTO PRODUK RINGKASAN EKSEKUTIF KONVEKSI MUTIARA ADALAH PERUSAHAAN PERSEORANGAN YANG DIJALANKAN OLEH SINTA MAULY AGNES TAMBA, AMD. PERUSAHAAN INI BERGERAK DI BIDANG USAHA KONVEKSI (PAKAIAN JADI), DI MANA DIKHUSUSKAN PADA PAKAIAN JADI ANAK-ANAK (PEREMPUAN) NILAI PENJUALAN UNTUK TAHUN 2000 ADALAH SEBESAR Rp ,- NILAI KEKAYAAN PERUSAHAAN SESUAI NERACA TAHUN 2000 ADALAH SEBESAR Rp ,- PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA SANGAT MENJANJIKAN MENGINGAT PASAR YANG CUKUP BESAR DENGAN TREND YANG TERUS MENINGKAT, SEDANGKAN

7 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA: 1. STRATEGI PEMASARAN: A. PENGEMBANGAN PRODUK B. PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN C. PROMOSI D. STRATEGI PENETAPAN HARGA 2. PENGEMBANGAN PRODUKSI DENGAN PENAMBAHAN KAPASITAS PRODUKSI 3. PENAMBAHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 4. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PROYEKSI NILAI PENJUALAN UNTUK TAHUN I SEBESAR Rp ,- DAN PENINGKATAN SEBESAR 20% UNTUK TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA. KEBUTUHAN DANA SEBESAR Rp ,- RENCANA PENGGUNAAN DANA SEBESAR Rp ,- UNTUK INVESTASI DALAM PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, SERTA Rp ,- DIGUNAKAN SEBAGAI MODAL KERJA. JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN ADALAH SELAMA 5 TAHUN DENGAN TENGGANG WAKTU PEMBAYARAN 1 BULAN SEKALI.

8 AGUNAN YANG DIMILIKI OLEH PERUSAHAAN ADALAH TANAH BERSERTIFIKAT SENILAI Rp ,-

9 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan Konveksi Mutiara 2. Bidang Usaha Konveksi 3. Jenis Produk / Jasa Pakaian jadi anak-anak

10 4. Alamat Perusahaan Jl Gatot Subroto no. 128 Medan 5. Nomor Telepon Alamat

11 7. Bank Perusahaan BII 8. Mulai Berdiri 1996

12 2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS 1. Nama Sinta Mauly Agnes Tamba, Amd 2. Jabatan Pimpinan 3. Tempat dan Tanggal Lahir Siriaon buhit,

13 4. Alamat Rumah Jl Amal Luhur No. 26 A Medan 5. Nomor Telepon Alamat Sinta_tamba@eudoramail.com

14 7. Pendidikan Terakhir Sarjana muda 8. Pengalaman Kerja 10 tahun

15 2.3 STRUKTUR ORGANISASI 2.4 KONSULTAN PENDAMPING Central Analysis Social Economic Studies Syafrizal Helmi Bussiness Plan

16 2 April hari 2.5 SUSUNAN PEMILIK / PEMEGANG SAHAM NAMAJumlah SahamNilai SahamPersentaseSintha Mauly Agnes Tamba, Amd100% T O T A L00100% SINTA MAULY AGNES TAMBA, Amd Pimpinan SAHAT EFENDY S. Marketing RISNANNA S.

17 SDM HILARION T. Keuangan

18 3. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN 3.1 PRODUK / JASA YANG DIHASILKAN Jenis produk yang di hasilkan : Pakaian Jadi Anak-anak Karakteristik Produk : untuk usia 3-12 tahun Assesoris tambahan : Pita, Renda, Manik-Manik, Kancing KEUNGGULAN PRODUK YANG DIMILIKI 1. Jahitan Rapi 2. puring/lapisan dingin 3. bahan baku yang bermutu 3.2 GAMBARAN PASAR DATA NILAI PENJUALAN (3 TERAKHIR)

19 nilai penjualan(dalam jutaan rupiah) KEGIATAN PEMASARAN DAN PROMOSI YANG SUDAH DILAKUKAN.. PERSONAL SELLING Memberikan contoh/ sample baju yang akan di pasarkan kepada calon pelanggan hal ini mengakibatkan naiknya jumlah pesanan produksi.

20 .. PAMERAN Pameran dagang di Medan dan Jakarta 3.3 TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU GAMBARAN KARAKTERISTIK PEMBELI / PENGGUNA.. Pembeli Individu ( keluarga yang mempunyai anak perempuan yang berumur 3-12 tahun, kelas social menengah kebawah... Distributor/Toko pakaian anak-anak

21 3.4 TREND PERKEMBANGAN PASAR Permintaan pasar untuk usaha ini sangat besar diperkirakan ada minimal anak perempuan yang berumur 3-12 tahun, dengan permintaan produk baju/tahun (Rp ,-). Dari jumlah diatas jumlah rata-rata penjualan pertahun sebesar 740 unit/tahun dengan nilai rata-rata /tahun. Artinya jumlah penjualan baru memenuhi 0,35% pasar. Diharapkan perusahaan dapat memenuhi 4% pasar pada tahun I. 3.5 PROYEKSI PENJUALAN PROYEKSI NILAI PENJUALAN(dalam jutaan rupiah)

22 Dengan asumsi kenaikan penjualan produk sebesar 20 % pertahun dengan tingkat kenaikan harga / tahun. Perkiraan ini bisa direalisasikan dengan rencana penambahan tenaga kerja, jumlah kapasitas produksi, peningkatan distribusi penjualan, merubah strategi pemasaran. 3.6 STRATEGI PEMASARAN PENGEMBANGAN PRODUK Perubahan disain sesuai mode yang berlaku/trend, Peningkatan kualitas bahan dan jahitan dan mencoba diversifikasi produk ke pakaian anak laki-laki... PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN akan direncanakan untuk menjajaki ekspor ke Malaysia dan perluasan wilayah pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan pegusaha / distributor/ toko pakaian anak di daerah Samosir dan Dairi.

23 KEGIATAN PROMOSI 1. Promosi penjualan.. Produk sampel.. Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar malam.. Diskount Khusus/ pemberian Voucher.. Jaminan produk 2. Iklan.. Brosur/Daftar Harga.. Iklan di media cetak local.. Masuk di Direktori Bisnis tahunan/yellow pages.. Selebaran.. Sponsor spanduk kegiatan sekolah TK dan SD. 3. Personal Selling.. Lobbying.. Presentasi penjualan

24

25 .. STRATEGI PENETAPAN HARGA Harga disesuaikan dengan kondisi ekonomi masyarakat lapisan menengah ke bawah. Dengan tingkat inflasi 10% 3.7 ANALISIS PESAING PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN Home Industry di sekitar Padang Bulan Biaya tenaga kerja lebih murah. 1. Jahitan kurang rapi 2. Mutu bahan rendah 3. Desain kurang baik

26 3.8 SALURAN DISTRIBUSI WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI SAAT INI 1. Wilayah Pemasaran v Lokal % 2. Jalur Distribusi v Individu v Distributor

27 WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG DIRENCANAKAN 1. Wilayah Pemasaran v Lokal...75 % v Ekspor...25 % 2. Jalur Distribusi v Individu v Distributor v Eksportir

28 3. Rencana Lokasi Showroom / Counter Penjualan 1. Pajak Petisah Medan 2. Daerah Samosir

29 4. ANALISIS PRODUKSI 4.1 PROSES PRODUKSI PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU TEKNOLOGI MESIN Memotong Kain Tradisional Gunting Mengobras Kain Otomatis

30 Mesin Obras Menjahit Kain + Benang Otomatis Mesin Jahit Memasang kancing Kancing Otomatis Mesin Lobang Kancing DESAIN MODELPEMOTONGANMENGOBRASMENJAHITMENYETRIKA DANMENGEMASPASANG LOBANGKAINKANCING

31 KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI Menggunakan teknologi mesin otomatis

32 4.2 BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA BAHAN BAKU KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN SUMBER Kain 10 kayu Pajak Ikan BAHAN PENOLONG KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN SUMBER Kancing 1 gross

33 Pajak Petisah Ritsleting 2 gross Pajak Petisah Benang 10 lusin Pajak Petisah 4.3 KAPASITAS PRODUKSI FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI YANG DIMILIKI FASILITAS & MESIN PRODUKSI *)JumlahTotal NilaiMesin Jahit15 unit Mesin Obras3 unit Mesin Lubang Kancing1 unit T O T A L

34 KAPASITAS PRODUKSI RATA-RATA PER BULAN 80 unit 4.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI STRATEGI DAN TAHAP-TAHAP RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI 1. Pembelian Mesin Garmen 2. Perekrutan Tenaga Kerja Profesional

35 RENCANA PENAMBAHAN FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI FASILITAS & MESIN PRODUKSI *)JumlahHarga SatuanTotal NilaiMesin Obras Garment Mesin Jahit Garment Mesin Jahit Pakaian Dalam T O T A L TARGET KAPASITAS PRODUKSI RATA-RATA PER BULAN *) 800 *) setelah penambahan fasilitas dan mesin produksi 5. ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

36 5.1 ANALISIS KOMPETENSI SDM TINGKAT PENDIDIKANJumlahTidak Lulus SDSDSMP5SMU10D14D3 / Sarjana Muda1SarjanaT O T A L20 BAGIAN / DEPT.JumlahManajemen1Bagian Produksi12Bagian Pemasaran1Bagian Administrasi3Lain - Lain3T O T A L20 KEUNGGULAN DAN KOMPETENSI SDM LAIN-LAIN 1. Desain pakaian 2. Komputer 3. Bahasa Inggris

37 5.2 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM JABATAN Tingkat Pendidikan Pengalaman (tahun) Keterampilan Khusus Kepala Bagian Produksi D3 2 Manajemen Produksi Kepala Bagian Pemasaran D3 3 Bahasa Inggris dan

38 Komputer 5.3 RENCANA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM JABATAN Jumlah Kebutuhan Tenaga yang Tersedia Tenaga yang Harus Direkrut Kepala Bagian Produksi Tenaga Kerja Bagian

39 Produksi RENCANA PENGEMBANGAN USAHA 6.1 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA ISIKAN SESUAI DENGAN BAGIAN 3, 4 DAN 5... STRATEGI PEMASARAN - Membuat sampel desain produk untuk di presentasikan ke para distributor/ individu - Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk di bagikan kepada orang tua jaringan WKRI - Memberikan diskon khusus dan voucher setiap pembelian diatas 20 potong pakaian - Memberikan sponsor kegiatan di sekolah TK dan SD - Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah samosir dan dairi

40 - Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri

41 .. STRATEGI PRODUKSI - Perbaikan desain sesuai dengan mode yang trendy - Pembelian mesin garment untuk peningkatan kapasitas produksi - Peningkatan produktivitas tenaga kerja.. STRATEGI ORGANISASI DAN SDM - Perubahan struktur manajemen dan organisasi - Penarikan tenaga kerja - Pelatihan tenaga kerja yang sudah ada.. STRATEGI KEUANGAN - Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha - Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha - Pengendalian sistem keuangan

42 6.2 TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA KEGIATAN Bulan restrukturisasi manajemen dan organisasi

43 v 2. perekrutan karyawan v

44 3. pelatihan karyawan v 4. peningkatan produktivitas karyawan

45 v v v 5. pembuatan sampel disain v v

46 6. promosi penjualan v v v 7. penjajakan perluasan wilayah pemasaran

47 v 8. pengendalian sistem keuangan v

48

49 7. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI 7.1 RENCANA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI.. PEMASARAN - Mencari peluang pasar pada situs-situs web - Pembuatan brosur,daftar pelanggan, daftar penjualan dengan mempergunakan program komputerisasi.. PRODUKSI - Pembuatan sistem manajemen produksi ( daftar bahan baku, bahan penolong, barang jadi, daftar persediaan).. PENGEMBANGAN PRODUK

50 - Pembuatan desain.. KEUANGAN - Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan program komputerisasi 7.2 PERALATAN DAN SISTEM YANG SUDAH DIMILIKI Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat Lunak yang Digunakan Pentium III, 550 Mhz, 10 Gb, 64 MB,

51 Window 98 second edition, MS Office 2000, ACD system, Adobe, Norton Anti Virus 2000, Win Amp visio 2000, Autocad r 14 Printer Epson LX 800 Modem eksternal

52 7.3 TAHAPAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI RENCANA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI KEGIATAN bulan ke

53 11 12 Sistem komputerisasi pembuatan data pelanggan, sistem keuangan, data persediaan dan penjualan v v v

54 Pencarian informasi pasar, data mode terakhir, dan penawaran produk melalui internet v v v

55

56 8. ANALISIS KEUANGAN 8.1 LAPORAN KEUANGAN DES. 2000JAN. 2001FEB. 2001A.PENERIMAANPenerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman000Sub Total Penerimaan B.PENGELUARANPembelian Asset (Investasi) Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (Pengiriman Produk) Biaya Produksi Lain-Lain000Gaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Administrasi Lain-Lain Angsuran Pokok000Biaya Bunga000Biaya Pajak000Sub Total Pengeluaran C.SELISIH KAS (70.000) D.SALDO KAS AWAL E.SALDO KAS AKHIR LAPORAN ARUS KASKONVEKSI MUTIARATAHUN 2000

57 A.HASIL PENJUALANPenjualan Sub Total Hasil Penjualan B.BIAYA PRODUKSI / VARIABELBahan Baku Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (Pengiriman Produk) Biaya Lain-Lain Sub Total Biaya Produksi C.BIAYA TETAPGaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Penyusutan Sub Total Biaya Tetap D.BIAYA ADMINISTRASIBiaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Lain-Lain Sub Total Biaya Administrasi E.TOTAL BIAYA (B + C + D) F.Laba Sebelum Pajak (A - E) G.Pajak0 H.Laba Bersih (F - G) LAPORAN LABA RUGIKONVEKSI MUTIARATAHUN 2000

58

59 AKTIVAA.AKTIVA LANCARKas Piutang0 Persediaan:0 Bahan Baku0 Bahan Pembantu0 Barang Jadi Jumlah Aktiva Lancar B.AKTIVA TETAPTanah Bangunan Peralatan Penyusutan Lain - Lain0 Jumlah Aktiva Lancar JUMLAH AKTIVA (A + B) PASIVAC.HUTANG JANGKA PENDEKHutang Dagang0 Hutang Jatuh Tempo0 Lain - Lain0 Jumlah Hutang Jangka Pendek0 D.PINJAMAN JANGKA PENDEKPinjaman Jangka Panjang0 Lain - Lain0 Jumlah Pinjaman Jangka Panjang0 E.MODALModal Disetor Laba Ditahan Jumlah Modal JUMLAH PASIVA (C + D + E) LAPORAN NERACAKONVEKSI MUTIARATAHUN 2000

60 8.2 RENCANA KEBUTUHAN INVESTASI

61 Mar-01Apr-01Mei-01Jun-01Jul-01Agust-01Sep-01Okt-01Nop-01Des-01JanERIMAANPenerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Sub Total Penerimaan ENGELUARANPembelian Asset (Investasi) Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (Pengiriman Produk) Biaya Produksi Lain-Lain Gaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Administrasi Lain- Lain Angsuran Pokok Biaya Bunga Biaya Pajak Sub Total Pengeluaran ELISIH KAS(35)(35) (1.350)1. ALDO KAS AWAL ALDO KAS AKHIR RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KONVEKSI MUTIARAUNTUK TAHUN 2001

62 A.PENERIMAANPenerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Sub Total Penerimaan B.PENGELUARANPembelian Asset (Investasi) Pembelian Bahan Baku Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Produksi Transport (Pengiriman Produk) Biaya Produksi Lain-Lain Gaji Pimpinan Gaji Staf Administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Administrasi Lain-Lain Angsuran Pokok Biaya Bunga Biaya Pajak Sub Total Pengeluaran C.SELISIH KAS D.SALDO KAS AWAL E.SALDO KAS AKHIR RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah) KONVEKSI MUTIARATAHUN RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN TOTAL NILAI KEBUTUHAN PINJAMAN / MODAL Rp ,-

63 TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL INVESTASI Rp ,- TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL KERJA Rp ,-

64 8.5 RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN JANGKA WAKTU PENGEMBALIAN 5 tahun MASA TENGGANG PEMBAYARAN 1 bulan sekali 8.6 AGUNAN YANG DIMILIKI 1. Jenis Agunan Tanah

65 2. Aspek Legalitas Sertifikat BPN 3. Nilai Agunan Rp ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA 9.1 DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR - Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi

66 9.2 ANALISIS RESIKO USAHA - Kenaikan Harga Bahan Baku diatas 25 % - Kenaikan Upah Tenaga Kerja sebesar 30 % - Penurunan daya beli masyarakat - Kerusakan mesin- mesin peralatan 9.3 ANTISIPASI RESIKO USAHA - Pembelian Stock bahan Bahan Baku dan Bahan penolong - Membuat kontrak dengan tenaga kerja - Meperluas saluran distibusi pemasaran dan penekanan peningkatan kuantitas ekspor - Melakukan maintenance secara berkala

67

68 LAMPIRAN A. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS STRENGTH (KEKUATAN): 1. PRODUK v Harga jual v Mutu produk v Desain produk v Perlengkapan (feature) tambahan Harga jual yang cukup rendah dan kualitas bahan baku yang lebih unggul serta desain yang disesuaikan dengan trend/ mode yang berlaku bila dibandingkan dengan produk sejenis 2. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN v Ketepatan waktu pengiriman v Segmentasi Pasar

69 Waktu pengiriman selalu 1 hari sebelum tenggang waktu pengiriman yang ditentukan 3. PELAYANAN PELANGGAN v Keramahan pelayanan v Pelayanan purna jual Bila ada barang yang rusak perusahaan bersedia memberikan ganti ( customer satisfaction) 4. ORGANISASI DAN SDM v Rekrutmen dan penempatan v Tingkat keahlian khusus v Tingkat pendidikan v Pengalaman kerja

70 Tenaga kerja berasal dari mantan murid LPDK konveksi sehingga tingkat keahlian, pendidikan dan pengalaman kerja karyawan dapat di andalkan. 5. SISTEM MANAJEMEN v Sistem pembukuan (akuntansi) v Sistem administrasi Lengkapnya data keuangan dan pelanggan membuat mudahnya perusahaan mengontrol kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan. 6. PRODUKSI v Biaya produksi v Kemampuan pemenuhan order v Fasilitas produksi

71 Rendahnya biaya produksi, dan pemakaian mesin otomatis dalam memproduksi. 7. TEKNOLOGI v Penggunaan teknologi modern Menggunakan teknologi mesin otomatis

72 WEAKNESS (KELEMAHAN): 1. FUNGSI PEMASARAN v Promosi dan iklan v saluran distribusi v Brand Kurangnya strategi pemasaran dan lemahnya saluran distribusi membuat produktivitas karyawan dan mesin tidak termanfaatkan. Tidak aanya merk dagang produksi 2. ORGANISASI DAN SDM v Wewenang dan delegasi

73 Pembagian wwnang dan delegasi masih belum terlaksana dengan baik 3. SISTEM MANAJEMEN v Pengimplementasian fungsi Manajemen System manajemen yang lemah dan tidak terstruktur sehingga pengelolaan manajemen tidak maksimal 4. PRODUKSI v Perencanaan produksi v Kapasitas produksi Kapasitas produksi mesin dan kemampuan tenaga kerja tidak diiringi dengan kemampuan menciptakan pasar 5. PEMANFAATAN TI v Pemahaman manfaat TI

74 Adanya fasilitas TI yang lengkap tidak digunakan dengan baik untuk mengembangkan usaha OPPORTUNITIES (PELUANG): 1. PERSAINGAN v Persaingan untuk usaha sejenis v Persaingan untuk produk substitusi Tingkat Persaingan yang rendah membuat usaha ini punya prospek yang cukup cerah dimasa mendatang 2. PELUANG PASAR v Akses dan informasi pasar

75 v Permintaan pasar Peluang ekspansi pasar ke daerah lain ( samosir dan dairi ) serta ekspor ke Malaysia cukup tinggi 3. KEMAJUAN TEKNOLOGI v Perkembangan teknologi produksi v Perkembangan TI Adanya fdasilitas TI dan pemanfataan internet bisa menunjang perkembangan usaha ( desain, Mode, relationship ) 4. TENAGA KERJA v Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan

76 Tenaga kerja rata-rata tamatan LPDK Mutiara sehingga ada komitmen dan ikatan emosional membuat tingkat turn over karyawan rendah

77 5. BAHAN BAKU v Mutu bahan baku v Ketersediaan bahan baku Mutu bahan baku yang diatas pesaing dan ketersediaan bahan baku THREATS (HAMBATAN): 1. PERSAINGAN v Produk import Rendahnya daya beli masyarakat membuat produk import bekas pakai menjadi digandrungi, ditunjang mutu dan kerapian jahitan yang cukup tinggi dan harga yang murah.

78 2. PEMODALAN v Hubungan dengan lembaga keuangan (perbankan) v Kemudahan mendapatkan pinjaman Ketidakmampuan mengakses sumber-sumber permodalan membuat sulitnya mendapatkan pinjaman 3. KONDISI PEREKONOMIAN v Kondisi perekonomian dan perbankan (keuangan) Ketidakstabilan kurs rupiah berpengaruh pada komponen biaya produksi. Daya beli masyarakat yang semakin menurun

79

80 B. ANALISIS INVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CASH FLOW PAYBACK PERIOD EBDIT (1- TINGKAT PAJAK ) + TINGKAT PAJAK ( PENYUSUTAN) NCF TAHUN 1 = (1-0,3) ( ) = ,- NCF TAHUN 2 = (1-0.3) ( ) = ,- NCF TAHUN 3 = (1-0.3) ( ) = ,- NCF TAHUN 4 = ( 1-0.3) + 0,3 ( ) = ,- NCF TAHUN 5 = (1-0.3) + 0,3 ( ) = UNTUK TIGA TAHUN PERTAMA NCF = ,- = ,- (AKAN DIPENUHI PADA TAHUN KE-4), MAKA : PP = 3TAHUN +4 BULAN

81 RATE OF RETURN NET INCOME = (EBDIT- DEP) (1-TAX) TAHUN 1 = ( ) (0.7) = TAHUN 2 = ( ,-) ( 0.7) = TAHUN 3 = ( ,) (0.7) = TAHUN 4 = ( ,) ( 0.7) = TAHUN 5 = ( ) (0.7) = NET INCOME= ,- RATA-RATA INVESTASI = ,- AVARAGE RATE OF RETURN = 12,2 %

82

83 NET PRESENT VALUE NPV = ( x 0.893) +( ,- x 0,797) + ( ,x0,693)+ ( ,- x 0,6355) + ( X0,5674) = ( ) = = Rp PI = / = INTERNAL RATE OF RETURN NPV = ,- ( PV 5 TAHUN, 012 ) = PV 5 TAHUN, 0.12 = /

84 = DENGAN MENGGUNAKAN TABEL PRESENT VALUE, NILAI SEBESAR terletak pada 11%. Dengan demikian kita dapat memastikan bahwa IRR terletak pada 11%. Kesimpulan : Perusahaan dapat meneruskan rencananya untuk melakukan investasi karena ia memiliki nilai NPV positif, dengan payback period 3 tahun 4 bulan dan menghasilkan rate of return sebesar 12,3 % Sementara IRR adalah sebesar 11%.

85

86 C. KELENGKAPAN PERIJINAN

87 D. PETA LOKASI JL. SEI SIKAMBINGJL. KAPTEN MUSLIMJL. AYAHANDAJL. DARUSSALAMJL. PASUNDANJL. ISKANDAR MUDAMEDANPLAZATAMANRIALOKASIKE BINJAIJL. GATOT SUBROTO

88 E. FOTO PRODUK D. DOKUMENTASI PRODUKSI

89

BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA

BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA 1 DAFTAR HALAMAN DAFTAR HALAMAN 1. RINGKASAN EKSEKUTIF 3 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN 3 2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS 4 2.3 STRUKTUR ORGANISASI 4 2.4

Lebih terperinci

TUGAS TECHNOPRENEUR. : Lio Candra NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

TUGAS TECHNOPRENEUR. : Lio Candra NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA TUGAS TECHNOPRENEUR Nama : Lio Candra NIM : 09.51.0066 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 1 RINGKASAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

I. RINGKASAN EKSEKUTIF

I. RINGKASAN EKSEKUTIF 1 I. RINGKASAN EKSEKUTIF (GME) adalah sebuah usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang usaha konveksi (pakaian jadi). Awalnya GME memproduksi berbagai jenis pakaian untuk semua usia yang disesuaikan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI

BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI 8 BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan,

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUDUL : USAHA ALAT ELEKTRONIK : PLUG ATAU STEKER

PROPOSAL USAHA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUDUL : USAHA ALAT ELEKTRONIK : PLUG ATAU STEKER PROPOSAL USAHA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUDUL : USAHA ALAT ELEKTRONIK : PLUG ATAU STEKER OLEH FEBRINA TRESNA BUDHI 10106310 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan,

Lebih terperinci

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P Oleh: Henny M Sitorus 071201024 Tetty Sinaga 071201041 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian LAMPIRAN A. Faktur Pembelian LAMPIRAN B. Laporan Penjualan CV Pillow Tabel 4.7. Laporan penjualan CV Pillow tiap bulan Bulan Penjualan Bruto CV Pillow Jan Des 07 2,497,003,074 Jan-08 201.108.100 Feb-08

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN 82 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Kebutuhan dana pada tahun pertama merupakan investasi awal yang harus didukung dengan modal awal untuk berjalannya usaha. Kebutuhan dana pada bisnis Trendstop

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 23 BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN 4.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 4.1.1 Studi Kelayakan Usaha Proyek atau usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat (benefit) dengan menggunakan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA A. DATA PERUSAHAAN 1. PROFIL PERUSAHAAN Berikut ini adalah profit perusahaan yang saya rencanakan : 1. Nama Perusahaan Tela-tela 2. Bidang Usaha Industri Rumahan 3.

Lebih terperinci

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00

Media Infokom, CV Neraca per 31/12/00 Neraca per 31/12/ Harta Harta Lancar Kas Rp 91.647, Piutang Dagang Rp, Dikurangi: Cadangan untuk Hutang Macet Inventaris Dagang 1. Biaya Dibayar di Muka - Asuransi 6 Nota Bayar Jumlah Harta Lancar Rp 93.247,

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS. ECO SCUBA DIVING Take nothing but picture, leave nothing but bubbles DIVING COURSE & LICENCES

RENCANA BISNIS. ECO SCUBA DIVING Take nothing but picture, leave nothing but bubbles DIVING COURSE & LICENCES RENCANA BISNIS ECO SCUBA DIVING Take nothing but picture, leave nothing but bubbles DIVING COURSE & LICENCES Proposal Bussiness Plan Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memenuhi tugas mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

BIAYA BAHAN LANGSUNG YANG DIGUNAKAN

BIAYA BAHAN LANGSUNG YANG DIGUNAKAN LK 6.1 dari 10 L.6.1 Penentuan Pendapatan/Penjualan (Dari lembar kerja L3.8) Bulan : M-1 M-2 M-3 M-4 PENDAPATAN A. Penjualan Kotor B. Komisi (Commissions) max 10% dari penjualan C. Pengembalian (Returns

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN REPORT)

FORMAT LAPORAN RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN REPORT) FORMAT LAPORAN RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN REPORT) POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2011 RINGKASAN BISNIS Merupakan ringkasan singkat mengenai sejarah perusahaan dimulai dari nama kemudian bidang yang digeluti

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN 1.0. Informasi Umum Perusahaan 1.1. Visi (Nama Usaha) Misi (Nama Usaha) 1.2. Tujuan Strategis Perusahaan, adalah : 1.3. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan Lokasi Perusahaan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI

CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI CHAPTER 7 PENILAIAN USUL INVESTASI Menilai Usul Investasi Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam usul investasi 1. Faktor Kecukupan Dana 2. Faktor Keuntungan yang akan dicapai 3. Faktor Bunga 4.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang

BAB V RENCANA AKSI. tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Usaha CV. Mitra Andalan Sentosa Model bisnis distributor bahan bangunan CV. Mitra Andalan Sentosa di Kawasan Tapanuli diharapkan akan menjadi satu contoh jenis usaha yang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi manajemen memberikan berbagai macam informasi yang dapat membantu manajer dalam mengelola sebuah perusahaan. Informasi yang diberikan dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Asumsi-Asumsi Pembangunan 4.1.1. Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaksanaan pembangunan proyek telah dimulai sejak awal

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau ANTARTIKA MANAGEMENT ini adalah BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha di pabrik baru yang akan didirikan oleh PT. Pertama Adhi Karya atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Penerapan kriteria optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan usaha dalam membuka cabang baru adalah dengan melakukan penghitungan

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISIS Bab ini memuat input data dan hasil perhitungan rasio, pembandingan dengan rasio rata-rata industri tambang serta analisisnya. 3.1. Perhitungan Sebelum melakukan perhitungan

Lebih terperinci

ALYA HURAYRA. Home Industry (Industri Rumahan) Bandung, 04 Desember 2015

ALYA HURAYRA. Home Industry (Industri Rumahan) Bandung, 04 Desember 2015 Business Plan Development (Pengembangan Rencana Bisnis) ALYA HURAYRA Home Industry (Industri Rumahan) Bandung, 04 Desember 2015 Disusun oleh: Alia Ramadhina Rr. Inggid Leviona Mananggar Direktur Utama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR GAMBAR...xiv. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Ekspansi merupakan salah satu bentuk penanaman investasi untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan dan perencanaan yang matang terlebih dahulu agar

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo

LAPORAN KEUANGAN. Budi Sulistyo LAPORAN KEUANGAN Budi Sulistyo LAPORAN KEUANGAN Laporan yang menunjukkan aktivitas perusahaan sehari - hari Laporan yang memberikan informasi tentang kebutuhan dana perusahaan untuk beroperasi Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen modal kerja adalah salah satu aktivitas penting dalam mengelola perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik akan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan

Lebih terperinci

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR... III LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah :

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. lebih terfokus pada kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Adapun bobot prioritas dari kedua aspek tersebut adalah : 60 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Kelayakan Berdasarkan hasil wawancara dan analisa terhadap perusahaan yang akan mengimplementasikan sistem maka diputuskan melakukan studi kelayakan yang lebih

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Kesimpulan Kuantitatif Setelah mengadakan pengamatan dan wawancara terhadap suatu unit bisnis salon X, penulis melakukan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA. Irma Yulia Dewi ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RUMAH KOST WISMA YULIA Irma Yulia Dewi 11209622 Latar Belakang Masalah Analisis kelayakan pengembangan usaha mempunyai pengaruh yang penting untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus

BAB VI ASPEK KEUANGAN. TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Rencana Keuangan 6.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Kebutuhan akan fasilitas dan peralatan sangat menunjang kegiatan perusahaan, biaya-biaya yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN,

RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN, RINGKASAN EKSEKUTIF ARIEF RAHMAN, Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Usaha Industri Sayur Beku Olahan Pada PT. Kemfarm Indonesia. Dibawah bimbingan DJONI TANOPRUWITO dan SRI HARTOYO. PT. Kemfarm

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

Pembukuan sederhana untuk UMKM*

Pembukuan sederhana untuk UMKM* Pembukuan sederhana untuk UMKM* Oleh: Arif Wibowo Pembukuan adalah kegiatan pencatatan keuangan yang terjadi di dalam bisnis atau usaha yang sedang kita jalankan. Pembukuan ini sangat penting untuk dilakukan

Lebih terperinci

ANGGARAN KAS 1. PENGERTIAN 2. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS

ANGGARAN KAS 1. PENGERTIAN 2. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS ANGGARAN KAS 9 1. PENGERTIAN Anggaran kas menunjukkan rencana sumber dan penggunaan kas selama tahun anggaran yang terdiri dari rencana penerimaan kas (aliran kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas

Lebih terperinci