BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan"

Transkripsi

1 BAB II PERENCANAAN BISNIS KARET (GETAH) Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan: 2.1 DATA PERUSAHAAN a. Nama Perusahaan : Jual beli karet (getah) b. Bidang Usaha : Jual beli c. Jenis Produk/usaha : Karet (getah) d. Alamat Perusahaan : Sekoci,kec.Besitang, Kab. Langkat e. Nomor Telepon : f. Alamat _ g. Bank Perusahaan : Mandiri h. Bentuk badan Hukum : Usaha Dagang i. Mulai berdiri : Januari 2012

2 2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS a. Nama : Agustiana b. Jabatan : Pimpinan c. Tempat /Tanggal Lahir : Karya bakti/ 18 Agustus 1990 d. Alamat : Jl. Prof A. Sopyan No. 32 Medan e. Nomor Telepon : f. Alamat _ g. Pendidikan Terakhir : Sarjana Muda 2.3 STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi pada usaha Karet (getah) Gambar 2.1 Struktur Organisasi PIMPINAN AGUSTIANA Marketing LIA SDM SARI Keuangan JURI

3 Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi. Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha karet (getah) ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar. 2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN Produk Jasa Yang Dihasilkan Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah: a. Dimensi Produk Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, berat, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku karet (getah) dibuat dalam bentuk getah yang disediakan dengan berbagai bentuk dan beragam harga yang bisa kita tawarkan. b. Nilai / Manfaat Produk Produk karet (getah) yang dihasilkan memiliki manfaat yang positif bagi para petani. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk karet (getah) yang dihasilkan menjadi getah padat sehingga menjadi bahan setengah

4 jadi yang bisa selanjutnya diproses oleh pabrik yang memiliki peralatan yang lebih canggih dan modern. c. Kegunaan / Fungsi Produk Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk karet (getah) merupakan produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas dan harga. Adapun produk yang dihasilkan, karakteristik, dan asesoris tambahan yaitu : 1. Jenis Produk yang dihasilkan : Karet (getah) 2. Karakteristik Produk : Getah padat dan getah cair Keunggulan Produk 1. Memiliki kadar getah yang baik 2. Ramah lingkungan 3. Bahan baku yang bermutu Gambaran Pasar Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan ban bagi segala jenis kendaraan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, dan jika ditinjau dari kebutuhan masyarakat terhadap ban maka kami optimis usaha yang kami jalankan akan berjalan dengan baik seiring dengan banyaknya kebutuhan akan ban. Baik dari segi pembelian karet (getah ) dari para petani maupun penjualannya dipabrik. Apalagi dengan harga karet (getah) yang relatife tinggi pada saat ini dengan

5 pendapatan masyarakat maka Karet (getah) merupakan pilihan yang terbaik untuk para petani saat ini dan bahkan untuk kedepannya. Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang sudah di lakukan melalui Personal Selling dengan cara Memberikan contoh / sampel karet (getah) yang akan di beritahukan kepada calon petani atau pada saat akan dijual kepabrik, hal ini mengakibatkan naiknya jumlah karet (getah) yang dihasilkan oleh para petani Target atau Segmen Pasar Yang di Tuju Gambaran Karakteristik Pembeli / Penjualan 1. Penjualan maupun pembelian Individu ataupun kelompok. 2. Distributor / Pabrik karet (getah) Trend Perkembangan Pasar Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik. Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk

6 mengkonsumsi suatu produk dan untuk menghasilkannya pula. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi dan menghasilkan produknya berupa bahan baku atau bahan mentah dari usaha penulis. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis Proyeksi Penjualan Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua peralatan, dan faktor dalam perjalanan lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

7 Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan getah Tahun Perkiraan Penjualan (Dalam Kg) Tabel 2.2 Proyeksi Peembelian getah Tahun Perkiraan Pem (Dalam Kg) Strategi Pemasaran 1. Pengembangan Produk Perubahan harga setiap tahun akan mempengaruhi peningkatan penjualan dan pembelian yang semakin naik. Perubahan harga tersebut antara kualitas karet (getah) yang bermutu tinggi, kualitas pelayanan dalam pembelian dari para petani yang bagus dan baik, serta dengan penawaran harga yang menggiurkan.

8 2. Pengembangan Wilayah Pemasaran Produk yang akan dijual dan dibeli sangat tergantung dengan lokasi pemasaran. Oleh sebab itu, pemilihan lokasi harus strategis seperti membangun lapak atau tempat di areal yang mayoritas banyak penduduk yang bertani karet (getah), mudah ditemukan. 3. Kegiatan Promosi a. Promosi Penjualan dan Pembelian Produk Sampel Pemberian pinjaman kepada para petani Pemberian sirup saat akan lebaran Pemberian kalender pada saat akan tahun baru b. Iklan Brosur dan langsung dari mulut kemulut c. Personal Selling Persentase Penjualan dan Pembelian. 4. Strategi Penetapan Harga Dalam penetapan harga terhadap produk yang dibeli ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas barang yang akan dibeli, keadaan ekonomi negara yang akan mempengaruhi pendapatan/income masyarakat, karena jika terjadi inflasi maupun deflasi atau nilai rupiah yang

9 menurun maupun meningkat sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan terhadap produk yang akan dibeli Analisis Pesaing Tabel 2.3 Analisis Pesaing PESAING KEUNGGULA N KELEMAHAN Di sekitar Desa Biaya Tenaga 1. Terjadinya hujan Sekoci kec. Besitang Kerja dan secara terus- kab. Langkat Sumut transportasi Lebih Murah menerus yang bisa mengakibatkan banjir. 2. Mutu produk rendah Di sekitar berandan barat Biaya transportasi yang tidak terjangkau 1. Harga yang kurang menarik 2. Sistem pelayanan yang kurang baik

10 2.5 ASPEK PRODUKSI Bahan Pembantu Perencanaan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per minggu): Tabel 2.4 Harga Bahan Pembantu No. Uraian Banyak Harga Satuan Jumlah Harga 1 Sorongan 2 unit Rp /unit Rp Timbangan 1 unit /unit Total Rp Bahan Baku Penolong Adapun yang menjadi bahan penolong untuk produk yang akan dihasilkan yaitu tali dan tenda biru atau plastik.

11 2.5.3 Kapasitas Peralatan Fasilitas Yang Dimiliki. Tabel 2.5 Kapasitas Peralatan FASILITAS JUMLAH TOTAL NILAI Sorongan 2 Unit Timbangan 1 Unit Plastic 5 meter TOTAL Rencana Pengembangan Usaha Strategi dan Tahap-tahap Rencana Pengembangan Usaha 1. Pembelian truk 2. Perekrutan tenaga kerja profesional Tabel 2.6 Rencana Pengembangan Usaha Fasilitas Jumlah Harga Satuan Total Nilai Truk 1 unit Sepeda motor 1 unit Total

12 2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Analisis Kompetensi SDM Tabel 2.7 Analisis Kompetensi SDM TINGKAT PENJUALAN JUMLAH Tidak Lulus SD - SD 1 SMP 3 SMU 2 D1 - D3/Sarjana Muda 1 Sarjana - TOTAL `7 Tabel 2.8 Bagian / Departemen BAGIAN/DEPARTEMEN JUMLAH Manajemen 1 Pemasaran 1 Administrasi 3 Lain-lain 2 TOTAL 7

13 Keunggulan dan Kompetensi SDM Lain-lain 1. Mampu menarik pelanggan 2. Komputer Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM Tabel 2.9 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM JABATA N TINGKAT PENDIDIKA N PENGALAMA N (TAHUN) KETERAMPILA N KHUSUS Kepala Bagian Pembelia n Kepala Bagian Pemasara n D3 2 D3 3 Manajemen Pembelian Bahasa Inggris dan Komputer

14 2.6.3 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM Tabel 2.10 Rencana Kebutuhan Pengembangan SDM JABATAN JUMLAH KEBUTUHAN TENAGA YANG TERSEDIA TENAGA YANG HARUS DIREKRUT Kepala Bagian Pembelian Rencana Pengembangan Usaha 1. Strategi Pemasaran a. Membuat Sampel Produk untuk di presentasikan kepada distributor/individu b. Pembuatan iklan di media cetak, brosur untuk dibagikan kepada petani c. Memberikan penawaran harga yang khusus dan voucher setiap penjualan tertentu d. Pengembangan wilayah distribusi pemasaran ke daerah-daerah e. Kerjasama dengan eksportir untuk pengiriman barang ke luar negeri 2. Strategi Produksi a. Perbaikan kualitas produk b. Pembelian truk c. Peningkatan produktivitas tenaga kerja

15 3. Strategi Keuangan a. Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha b. Mencari investor / joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha c. Pengendalian sistem keuangan Pemanfaatan Teknologi Informasi Rencana Pemanfaatan Teknologi Informasi 1. Pemasaran a. Mencari peluang pasar pada situs-situs web. b. Pembuatan brosur, daftar pelanggan, daftar penjualan dan pembelian dengan menggunakan program komputerisasi. 2. Produksi Pembuatan sistem manajemen produksi (daftar bahan penolong, bahan pembanti, dan daftar persediaan). 3. Pengembangan Produk Pemilihan jenis karet (getah) yang berkualitas.

16 4. Keuangan Pencatatan sistem keuangan dan pengolahan data keuangan dengan mempergunakan sistem komputerisasi Peralatan dan sistem yang sudah di miliki Tabel 2.11 Peralatan Spesifikasi Keras Perangkat Perangkat Lunak Yang Digunakan Pentium III, 550 Mhz, 10 Gb, 64 MB Window 98 second edition, MS Office 2000, ACD System, Adobe, Norton Anti Virus 2000, Win Amp Visio 2000, Autocad r 14 Printer Epson LX Modem External -

17 2.7 ANALISIS KEUANGAN Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni : a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M- PBUMN/1999 tanggal 28 September Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana

18 pembinaan usaha kecil dan koperasi (PUKK) tahu-tahun sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Karet (getah), kami menggunakan dana dari diri kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah. Adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami Proyeksi Keuangan Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

19 1. Sumber Pendanaan Tabel 2.12 Sumber Pendanaan Uraian Persentase (%) (a) (b) (c) (d) Jumlah (c = 1. Modal Sendiri Rp12,5 Jt Rp12,5 Jt Rp12,5Jt Rp12,5 Jt a+b+c+d) Rp 50 Jt 2. Pinjaman Jumlah (1+2) Rp50 Jt 2. Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Tabel 2.13 Kebutuhan Pembiayaan / Modal Investasi Uraian Jumlah a. Tanah - b. Bangunan - c. Mesin/peralatan Rp d. Peralatan Kantor - e. Alat Pengangkutan f. Biaya Pra Operasi Total Rp

20 2.7.2 Laporan Keuangan Tabel 2.14 Proyeksi Arus Kas5 Tahun Kedepan (dalam jutaan rupiah) Perencanaan Bisnis Karet (getah) Uraian Tahun a. Sumber 50 Jt 50 Jt 50 Jt 50 Jt 50 Jt Dana (In flow) b. Penggunaan 30 Jt 38 Jt 40 Jt 35 Jt 48 Jt Dana (Out Flow) c. Arus Kas 20 Jt 12 Jt 10 Jt 15 Jt 2 Jt Bersih (Net Flow = a-b) d. Keadaan 0 20 Jt 32 Jt 42 Jt 57 Jt Kas Awal e. Keadaan 20Jt 32Jt 42 Jt 57Jt 59Jt Kas Akhir (c + d)

21 2.7.3 Rencana Arus Kas Tabel 2.15 Rencana Arus Kas Rencana Arus Kas (dalam juta) Jual Beli Karet (getah) Tahun 2011 KETERANGAN Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII A. PENERIMAAN Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Penerimaan Lain-lain Sub Total penerimaan B. PENGELUARAN Pembelian Aset (Investasi) Pembelian Bahan baku/getah

22 Pembelian Bahan Pembantu Upah Buruh Transport Biaya Produksi Lain-lain Gaji Pimpinan Gaji Staf administrasi dan Umum Biaya Pemeliharaan Biaya Pemasaran Alat Tulis Kantor Listrik, Air, Telepon Biaya Administrasi Lain-lain Angsuran Pokok Biaya Bunga Biaya Pajak Pengeluaran Lain-lain Sub Total Pengeluaran C. SELISIH KAS D. SALDO KAS AWAL E. SALDO KAS AKHIR

23 Break Even Point Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali. Rumus : Total Pendapatan = Total Pengeluaran (Harga Jual x Qty ) = Total Pengeluaran Estimasi dalam 1 bulan. Asumsikan keuntungan rata-rata dalam per hari =Rp ,00 Rp ,00 x 4 kali = Rp ,00 Biaya-biaya Transportasi Rp ,00 Gaji pegawai Rp ,00 Upah buruh Rp ,00 + Rp ,00 Laba bersih Rp ,00 Rp ,00 = Rp ,00 Modal awal : Rp Laba bersih : Rp Jadi perkiraan modal akan kembali yaitu : Modal Awal = 1 tahun 9 bulan Laba Bersih

24 Biaya Variabel Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya variabel pada bisnis karet (getah) ini: 1. Transportasi 2. Sorongan 3. Plastic 4. Tali Biaya Tetap Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk. Biaya tetap pada bisnis karet (getah) ini: 1. Peralatan 2. Sewa tempat atau lapak 3. Biaya Pemasaran

25 2.8 ANALISIS DAMPAK RESIKO USAHA Dampak Terhadap Masyarakat Sekitar Menyerap Tenaga Kerja di sekitar Lingkungan Organisasi Analisis Resiko Usaha Kenaikan Harga Bahan Baku minyak Kenaikan Upah Tenaga Kerja Penurunan Daya Jual Masyarakat Kerusakan Mesin mesin Peralatan Antisipasi Resiko Usaha Pembelian getah setiap hari Membuat Kontrak dengan Tenaga Kerja Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran dan Penekanan Peningkatan Kuantitas Ekspor Melakukan Maintenance secara berkala

BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI

BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI 8 BAB II PERENCANAAN BISNIS PAKAIAN JADI Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan,

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA

B. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BUSINESS ACTION PLAN (BAP) ATAU RENCANA KEGIATAN USAHA A. PENDAHULUAN Perencanaan (planning) merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai suatu aktivitas apapun, apalagi untuk aktivitas usaha. Karena business (usaha) memiliki beberapa karakteristik

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR KJ. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR KJ. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile,  , NPWP serta perizinan BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK BUAH DAN KERIPIK SAYUR KJ Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis,

Lebih terperinci

BAB II WIRAUSAHA ASSESORIS WANITA MUSLIM. kampus yang terdiri dari beberapa kelompok dimana setiap kelompok 3-5 orang

BAB II WIRAUSAHA ASSESORIS WANITA MUSLIM. kampus yang terdiri dari beberapa kelompok dimana setiap kelompok 3-5 orang BAB II WIRAUSAHA ASSESORIS WANITA MUSLIM Assesoris wanita muslim merupakan usaha dagang yang bergerak dalam bisnis penjualan assesoris wanita. Usaha dagang ini berdiri pada tanggal 01 februari 2011, dikarenakan

Lebih terperinci

BAB II PERCETAKAN MAKMUR JAYA

BAB II PERCETAKAN MAKMUR JAYA BAB II PERCETAKAN MAKMUR JAYA Percetakan Makmur Jaya yang memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, struktur organisasi, alamat perusahaan, nomor telepon, E-mail, yang mana data perusahaan ini

Lebih terperinci

I. RINGKASAN EKSEKUTIF

I. RINGKASAN EKSEKUTIF 1 I. RINGKASAN EKSEKUTIF (GME) adalah sebuah usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang usaha konveksi (pakaian jadi). Awalnya GME memproduksi berbagai jenis pakaian untuk semua usia yang disesuaikan

Lebih terperinci

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P

Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON. Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P Tugas Kewirausahaan Medan, Desember 2009 ENY BEAUTY SALON Dosen penanggung jawab: Dr. Budi Utomo, S.P, M.P Oleh: Henny M Sitorus 071201024 Tetty Sinaga 071201041 DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA

BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA BAB II PERENCANAAN BISNIS TELA-TELA A. DATA PERUSAHAAN 1. PROFIL PERUSAHAAN Berikut ini adalah profit perusahaan yang saya rencanakan : 1. Nama Perusahaan Tela-tela 2. Bidang Usaha Industri Rumahan 3.

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUDUL : USAHA ALAT ELEKTRONIK : PLUG ATAU STEKER

PROPOSAL USAHA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUDUL : USAHA ALAT ELEKTRONIK : PLUG ATAU STEKER PROPOSAL USAHA PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI MALANG JUDUL : USAHA ALAT ELEKTRONIK : PLUG ATAU STEKER OLEH FEBRINA TRESNA BUDHI 10106310 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS KOMPUTER

Lebih terperinci

BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA

BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA BUSSINESS PLAN KONVEKSI MUTIARA 1 DAFTAR HALAMAN DAFTAR HALAMAN 1. RINGKASAN EKSEKUTIF 3 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 DATA PERUSAHAAN 3 2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS 4 2.3 STRUKTUR ORGANISASI 4 2.4

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK UDANG REBON

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK UDANG REBON BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK UDANG REBON Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat

Lebih terperinci

BAB II ENTREPRENEUR SUKSES. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB II ENTREPRENEUR SUKSES. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile,  , NPWP serta perizinan BAB II WIRAUSAHA JAMUR KRENYES Ngangenin Rasanya LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi,

Lebih terperinci

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER Jurusan : Teknik Mesin Disusun Oleh : SANDY SURYADY 22409817 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang

I. PENDAHULUAN. Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral. dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro dan Kecil (UMK), yang merupakan bagian integral dunia usaha nasional mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat penting dan strategis

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GURIH PANAS. Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) berisi

BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GURIH PANAS. Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) berisi BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GURIH PANAS Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) berisi riwayat ringkas perusahaan yang dimulai dari Nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

BAB II PEMBAHASAN. pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan BAB II PEMBAHASAN Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, E-mail,

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB Penerimaan dan pengeluaran dalam bisnis merupakan komponen yang sangat penting untuk melihat aktivitas yang berlangsung

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UMM TAHUN 2013 BUSINESS PLAN ALAT PERAGA ATRAKTIF LOGO USAHA. ( Jika ada) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UMM TAHUN 2013 BUSINESS PLAN ALAT PERAGA ATRAKTIF LOGO USAHA. ( Jika ada) FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA UMM TAHUN 2013 BUSINESS PLAN ALAT PERAGA ATRAKTIF LOGO USAHA ( Jika ada) Nama / NIM Ketua Tim Jurusan/ Prodi : AMANIYA ULFAH : PGSD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Data Perusahaan BAB II PROFIL PERUSAHAAN Nama Perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk Alamat Perusahaan : Bubur Ayam Rica-Rica : Usaha Makanan : Bubur Ayam : Jl. STM, Suka Jaya, Medan-Sumatera Utara Nomor

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, yang mana dalam data

BAB II PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon,  yang mana dalam data BAB II PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS. RENTAL PLAYSTATION 3 RR Ps3. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB II PERENCANAAN BISNIS. RENTAL PLAYSTATION 3 RR Ps3. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile,  , NPWP serta perizinan BAB II PERENCANAAN BISNIS RENTAL PLAYSTATION 3 RR Ps3 Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016

FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016 FORMAT LAPORAN & FORM SURVEY USAHA PRAKTIKUM MK. SKUP 2016 COVER ANALISIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA + (Tuliskan nama usaha yang di survey) BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3.

Lebih terperinci

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN

FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN FORMAT FULL PROPOSAL BUSINESS PLAN 1.0. Informasi Umum Perusahaan 1.1. Visi (Nama Usaha) Misi (Nama Usaha) 1.2. Tujuan Strategis Perusahaan, adalah : 1.3. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan Lokasi Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM Usaha Kecil dan Mikro (UKM) merupakan sektor yang penting dan besar kontribusinya dalam mewujudkan sasaran-sasaran pembangunan ekonomi nasional, seperti pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI RAJUNGAN A. LATAR BELAKANG Business Plan akan menjadi dasar atau pijakan bagi

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, yang mana dalam data

BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon,  yang mana dalam data BAB II PERENCANAAN BISNIS NASI GORENG KEBAB. A. DATA PERUSAHAAN Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan

Lebih terperinci

FORMAT BUSINESS PLAN

FORMAT BUSINESS PLAN FORMAT BUSINESS PLAN A. Cover Depan 1. Buatlah cover dengan gambar dan desain yang menarik Gambar dan desain cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari usaha yang tercerminkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X)

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X) PAKET B Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat, berilah tanda (X) 1. Fungsi Permintaan Qd = -5P + 1700 harga maksimal terjadi pada harga... A. 8500 B. 1700 C. 340 D. 300 E. 5 2. Negara B memiliki

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

JADwAL PELAKSANAAN PROGRAM mahasiswa POLMED TAHUN 2014

JADwAL PELAKSANAAN PROGRAM mahasiswa POLMED TAHUN 2014 JADwAL PELAKSANAAN PROGRAM mahasiswa POLMED TAHUN 2014 No. Kegiatan/Sub.Kegiatan 1 Tahap Persiapan Sosialisasi PMW dengan Spanduk dan Brosur Rencana Pelaksanaan 23 April 2014 30 April 2014 Papan Pengumuman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek penelitian yang akan diangkat pada penelitian ini adalah Perencanaan budidaya ikan lele yang akan berlokasi di Desa Slogohimo, Wonogiri.

Lebih terperinci

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit) ASPEK PEMASARAN A. Gambaran Umum Pasar 1. Jenis Permintaan terhadap produk 2. Segmen Pasar 3. Wilayah pemasaran/ pasar sasaran (contoh: kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, dsb.) B. Permintaan 1.

Lebih terperinci

Oleh: Agung Utama ASPEK KEUANGAN DALAM PERENCANAAN USAHA

Oleh: Agung Utama ASPEK KEUANGAN DALAM PERENCANAAN USAHA Oleh: Agung Utama ASPEK KEUANGAN DALAM PERENCANAAN USAHA PENDAHULUAN Dalam dunia usaha, aspek manajemen sangat penting untuk diperhatikan, termasuk aspek keuangan Menurut penelitian di AS, 90% kegagalan

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Table 2.1: Profil Perusahaan. 1. Nama Perusahaan Keripik Kentang Lezath. 2. Bidang Usaha Produk Keripik Kentang

BAB II PEMBAHASAN. Table 2.1: Profil Perusahaan. 1. Nama Perusahaan Keripik Kentang Lezath. 2. Bidang Usaha Produk Keripik Kentang BAB II PEMBAHASAN 2.1 Profil Perusahaan Table 2.1: Profil Perusahaan 1. Nama Perusahaan Keripik Kentang Lezath 2. Bidang Usaha Produk Keripik Kentang 3. Jenis Produk/Jasa Makanan Ringan Sehat 4. Alamat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL

LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL LAMPIRAN 77 78 LAMPIRAN 1 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis ekonomi sampel 1 Jenis Produk Kuantitas Harga / potong Tahu 1. Mentah (4 kotak) 6600 potong Rp. 1000 2. Goreng Bahan (8 kotak) Baku Kuantitas 26400

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, suatu Negara yang semakin berkembang dan semakin maju, maka kegiatan ekonomi pada Negara tersebut juga akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya

Lebih terperinci

PROPOSAL USAHA. (Nama Perusahaan) Diajukan kepada : (Nama Lembaga Keuangan/Perbankan) (Nama Pemilik) (Nama Perusahaan) (Alamat & Telepon)

PROPOSAL USAHA. (Nama Perusahaan) Diajukan kepada : (Nama Lembaga Keuangan/Perbankan) (Nama Pemilik) (Nama Perusahaan) (Alamat & Telepon) PROPOSAL USAHA.. (Nama Perusahaan) Diajukan kepada : (Nama Lembaga Keuangan/Perbankan) (Nama Pemilik) (Nama Perusahaan) (Alamat & Telepon) 1 Ringkasan Proyek A. MANAJEMEN! Nama Perusahaan :! Nama Pemilik/Pimpinan

Lebih terperinci

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN BADAN USAHA MILIK NEGARA bitheula.blogspot.com I. PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu alat negara untuk mendukung perekonomian nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk membangun suatu usaha diperlukan adanya sebuah perencanaan dan bisnis untuk mengetahui suatu usaha tersebut layak atau tidak untuk dipasarkan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB II WIRAUSAHA KERIPIK KENTANG WUENAK LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES

BAB II WIRAUSAHA KERIPIK KENTANG WUENAK LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES BAB II WIRAUSAHA KERIPIK KENTANG WUENAK LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi,

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

Gambar 1. Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia

Gambar 1. Penjualan Mobil dan Sepeda Motor Indonesia 92 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia otomotif semakin lama semakin marak dan mengalami kemajuan, hal ini dapat terlihat dengan bermunculannya inovasi-inovasi baru untuk menarik dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan estimasi yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji Impulse Response Function menunjukkan variabel nilai

Lebih terperinci

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes Hasil yg diharapkan Setiap Kelompok terdiri dari 5-6 orang Setiap Kelompok membuat 1 (satu) Rencana Bisnis Bidang usaha yang dipilih harus

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

PENGANTAR BUSINESS PLAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi bagian penting dari sistem perekonomian Nasional yaitu mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan lapangan usaha

Lebih terperinci

1. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer

1. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer 1. Sistem Eksekutif (Executive Information System) Sistem Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer pada tingkat perencanaan strategis (manajemen tingkat atas). Suatu mode sistem

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB II PEMBAHASAN. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile,  , NPWP serta perizinan BAB II PEMBAHASAN 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat

Lebih terperinci

TUGAS TECHNOPRENEUR. : Lio Candra NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA

TUGAS TECHNOPRENEUR. : Lio Candra NIM : PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA TUGAS TECHNOPRENEUR Nama : Lio Candra NIM : 09.51.0066 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 1 RINGKASAN PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Asumsi-Asumsi Pembangunan 4.1.1. Jadwal Pembangunan dan Pemasaran Proyek Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaksanaan pembangunan proyek telah dimulai sejak awal

Lebih terperinci

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit)

ASPEK PEMASARAN. Proyeksi Permintaan. (dalam Unit) RENCANA USAHA 1 ASPEK PEMASARAN A. Gambaran Umum Pasar 1. Jenis Permintaan terhadap produk/jasa 2. Segmen Pasar 3. Wilayah pemasaran/pasar sasaran (contoh: kelurahan, kecamatan, kabupaten, kotamadya, dsb.)

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1 Boks I Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1 Gambaran Umum Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini menghadapi risiko yang meningkat seiring masih berlangsungnya krisis

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET

LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET LAMPIRAN FOTO-FOTO RISET DENAH LOKASI PEMBUATAN TEMPE Jalan Besar Belok kiri Jalan Lurus Lokasi Pembuatan Tempe Bagian Sebelah Kiri Lokasi LIMBAH CAIR PEMBUATAN TEMPE Tempat Limbah Mengalir PROSES SINGKAT

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN REPORT)

FORMAT LAPORAN RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN REPORT) FORMAT LAPORAN RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN REPORT) POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2011 RINGKASAN BISNIS Merupakan ringkasan singkat mengenai sejarah perusahaan dimulai dari nama kemudian bidang yang digeluti

Lebih terperinci

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 R A H A S I A SKPS 2013 SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013 I. Survei ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang: 1. Karakteristik korporasi/perusahaan swasta non finansial,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist. 2. Bidang Usaha : Papan Bunga. 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Profil Perusahaan Data Perusahaan Kayla Florist 1. Nama Perusahaan : Kayla Florist 2. Bidang Usaha : Papan Bunga 3. Jenis Produk/ Jasa : Usaha Dagang 4. Alamat Perusahaan : Jl.

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

BAB II LESTARI SHOES. Pada awalnya ide bisnis Lestari Shoes ini muncul karena Penulis merasa

BAB II LESTARI SHOES. Pada awalnya ide bisnis Lestari Shoes ini muncul karena Penulis merasa BAB II LESTARI SHOES A. Profil Perusahaan Pada awalnya ide bisnis Lestari Shoes ini muncul karena Penulis merasa tertarik dengan dunia bisnis yang perkembangannya begitu pesat di zaman globalisasi saat

Lebih terperinci

1. Pertambahan penduduk 2. Perkembangan perekonomian 3. Keterbatasan SDA

1. Pertambahan penduduk 2. Perkembangan perekonomian 3. Keterbatasan SDA SOAL TRYOUT UJIAN NASIONAL SMA TAHUN PELAJARAN 2006/ 2007 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/ Program : XII / IPS W a k t u : 120 Menit Penyusun : Tim Ekonomi DKI Jakarta P a k e t : A 1. Di bawah ini adalah

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar otomotif di Indonesia selalu mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, meskipun perkembangannya tidak sepesat dibandingkan dengan negara tetangga Thailand.

Lebih terperinci

Logo HALAMAN COVER PROPOSAL PROGRAM KOMPETISI BISNIS MAHASISWA INDONESIA <JUDUL USAHA>

Logo HALAMAN COVER PROPOSAL PROGRAM KOMPETISI BISNIS MAHASISWA INDONESIA <JUDUL USAHA> 1 Logo HALAMAN COVER PROPOSAL PROGRAM KOMPETISI BISNIS MAHASISWA INDONESIA Diusulkan oleh: Nama Lengkap NIM. Tahun Angkatan. (Ketua) Nama Lengkap NIM. Tahun Angkatan. (Anggota 1) Nama Lengkap

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK SINGKONG HAPPY. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, , NPWP serta perizinan

BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK SINGKONG HAPPY. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile,  , NPWP serta perizinan BAB II PERENCANAAN BISNIS KERIPIK SINGKONG HAPPY Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. : Jln. Setia Budi Kalpataru No.2A. Tempat/Tgl Lahir : P.Sidimpuan, 1 Juli Nomor Telepon :

BAB II PEMBAHASAN. : Jln. Setia Budi Kalpataru No.2A. Tempat/Tgl Lahir : P.Sidimpuan, 1 Juli Nomor Telepon : BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Perusahaan Nama Perusahaan Bidang Usaha Jenis Produk Alamat Usaha : Aksesoris / Mainan Jilbab : Usaha Dagang : Barang Aksesoris : Jln. Setia Budi Kalptaru No.2A Nomor Telepon

Lebih terperinci

pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, , NPWP serta perizinan

pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon,  , NPWP serta perizinan Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, E-mail, NPWP serta

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

Direksi PT Perkebunan Nusantara III Up. Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan Jln. Sei Batang Hari No. 2 Sei Sikambing Medan.

Direksi PT Perkebunan Nusantara III Up. Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan Jln. Sei Batang Hari No. 2 Sei Sikambing Medan. Kepada Yth. Direksi PT Perkebunan Nusantara III Up. Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan Jln. Sei Batang Hari No. 2 Sei Sikambing Medan. Dalam rangka peningkatan usaha, bersama ini kami mengajukan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah

LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo Jawa Tengah LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2008 Jl Dieng Km 3 Kejiwan, Wonosobo Wonosobo 56311 Jawa Tengah DAFTAR ISI Hal. 1 Laporan Posisi Keuangan 1 2 Laporan Laba Rugi Komprehensif 2 3 Catatan Atas Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) KEPADA LPDB-KUMKM

PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) KEPADA LPDB-KUMKM PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) KEPADA LPDB-KUMKM I PROFIL UKM A. INFORMASI UMUM i. Nama Usaha ii. Alamat iii. Telp/Fax kantor Tlp Fax iv. Awal terbentuknya usaha

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB II BISNIS PLAN BAJU SHOPHOLIC. tertarik dengan dunia bisnis yang perkembangannya begitu pesat di zaman

BAB II BISNIS PLAN BAJU SHOPHOLIC. tertarik dengan dunia bisnis yang perkembangannya begitu pesat di zaman BAB II BISNIS PLAN BAJU SHOPHOLIC A. Profil Perusahaan Pada awalnya ide bisnis baju shopholic ini muncul karena Penulis merasa tertarik dengan dunia bisnis yang perkembangannya begitu pesat di zaman globalisasi

Lebih terperinci

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Perencanaan keuangan. 4Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI Modul ke: 4Fakultas VENY, EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan keuangan SE.MM Program Studi AKUNTANSI Bagian Isi Modul 1. Perencanaan Keuangan 2. Model-model Perencanaan Keuangan 3. Pendekatan Persentase

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS. ECO SCUBA DIVING Take nothing but picture, leave nothing but bubbles DIVING COURSE & LICENCES

RENCANA BISNIS. ECO SCUBA DIVING Take nothing but picture, leave nothing but bubbles DIVING COURSE & LICENCES RENCANA BISNIS ECO SCUBA DIVING Take nothing but picture, leave nothing but bubbles DIVING COURSE & LICENCES Proposal Bussiness Plan Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memenuhi tugas mata

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN BISNIS PADA JAMUR KRISPI KRENYEZ. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, yang mana dalam data

BAB II PERENCANAAN BISNIS PADA JAMUR KRISPI KRENYEZ. bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon,  yang mana dalam data BAB II PERENCANAAN BISNIS PADA JAMUR KRISPI KRENYEZ Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA E K O N O M I PROGRAM STUDI IPS PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan

Lebih terperinci

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif.

Perencanaan Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif. Perencanaan Bisnis Modul ke: Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses dengan inovasi dan perilaku inovatif Fakultas Ilmu Komputer Subandi Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha.

Lebih terperinci

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan

BAB V PROYEKSI KEUANGAN. Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan BAB V PROYEKSI KEUANGAN 5.1 Asumsi Dasar dan Informasi Tabel 5.1 Dana Start-Up yang dibutuhkan Required Start-Up Funds for a New Business or Opening Balance Sheet for an Existing Business Dana Start-up

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANSEL CONSERVATION (RANCO) dengan Berbagai Warna dan Desain Menarik Sebagai Inovasi Pembuatan Tas Ransel Ramah Lingkungan Di Kampus Konservasi UNNES

Lebih terperinci