BAB I TEOREMA TEOREMA LIMIT BARISAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SUB BARISAN DAN TEOREMA BOLZANO-WEIERSTRASS

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

BARISAN BILANGAN REAL

2 BARISAN BILANGAN REAL

2 BARISAN BILANGAN REAL

CATATAN KULIAH ANALISIS REAL LANJUT

) dengan. atau sub barisan (subsequences) dari X ,,,..., kemudian dipilih hasil index barisan Contoh, jika X =

SISTEM BILANGAN REAL

BAB VI LIMIT FUNGSI. 6.1 Definisi. A R. Titik c R adalah titik limit dari A, jika untuk setiap persekitaran-δ dari c,

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

F. RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

Pengantar : Induksi Matematika

Ayundyah Kesumawati. April 29, Prodi Statistika FMIPA-UII. Deret Tak Terhingga. Ayundyah. Barisan Tak Hingga. Deret Tak Terhingga

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Dwi Lestari, M.Sc: Konvergensi Deret 1. KONVERGENSI DERET

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

BAB II DASAR TEORI. Di dalam BAB II ini akan dibahas materi yang menjadi dasar teori pada

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan Integral Bawah Darboux, Integral Darboux, Teorema Bolzano Weierstrass,

II. LANDASAN TEORI ( ) =

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c > 0, maka

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

BAB I LIMIT-LIMIT Limit-limit Fungsi

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

HUBUNGAN LIMIT FUNGSI DAN LIMIT BARISAN PADA TOPOLOGI REAL

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

Definisi 1 Deret Tak Hingga adalah suatu ekspresi yang dapat dinyatakan dalam bentuk:

FUNGSI DAN LIMIT FUNGSI

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

MA3231 Analisis Real

BAB II TEOREMA NILAI RATA-RATA (TNR)

-LIMIT- -KONTINUITAS- -BARISAN- Agustina Pradjaningsih, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNEJ

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

MODUL RESPONSI MAM 4222 KALKULUS IV

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

LIMIT DAN KEKONTINUAN

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

BAB III TRANSFORMASI MATRIKS DERET DIRICHLET HOLOMORFIK. A. Transformasi Matriks Mengawetkan Kekonvergenan

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

MA3231 Analisis Real

BAB III. PECAHAN KONTINU dan PIANO. A. Pecahan Kontinu Tak Hingga dan Bilangan Irrasional

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

1 SISTEM BILANGAN REAL

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

(MS.2) KEKONVERGENAN BARISAN FUNGSI TURUNAN BERORDE FRAKSIONAL

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

1 SISTEM BILANGAN REAL

BAB I TEORI KETERBAGIAN DALAM BILANGAN BULAT

BAB 3 KONDISI SPECTRUM. Pada bab ini akan diperlihatkan hasil utama dari penelitian ini. Hasil utama yang

Barisan Deret ANALISIS REAL (BARISAN DAN DERET) Kus Prihantoso Krisnawan. August 30, Yogyakarta. Krisnawan Pertemuan 1, 2, & 3

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

BAB III PELABELAN KOMBINASI

SISTEM BILANGAN REAL

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

MA3231 Analisis Real

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

PENDAHULUAN INDUKSI MATEMATIKA Di dalam Matematika, sebuah pernyataan atau argumen dan bahkan sebuah rumus sekalipun tidak hanya sekedar dibaca.

BAB IV DERET FOURIER

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

1 INDUKSI MATEMATIKA

Sistem Bilangan Real

KUANTOR KHUSUS (Minggu ke-8)

1 SISTEM BILANGAN REAL

LEMBAR AKTIVITAS SISWA BARISAN DAN DERET 2 LATIHAN 1. Jawab: Jawab:

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

BARISAN DAN DERET MATERI PENDAMPING OLIMPIADE MATEMATIKA MA/SMA

Contoh-contoh soal induksi matematika

POLINOM (SUKU BANYAK) Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesaian masalah.

BAB I PENDAHULUAN. : k N} dan A(m) menyatakan banyaknya m suku pertama (x n ) yang menjadi suku (x nk ), maka A(m)

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

FUNGSI KONTINU. sedemikian sehingga jika x adalah titik dari A (c), maka f (x) berada pada Vg (f (c)). (Lihat Gambar 5.1.1).

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) MATA KULIAH ANALISIS REAL I ( MT403) / 3 SKS KOSIM RUKMANA

Transkripsi:

BAB I TEOREMA TEOREMA LIMIT BARISAN Definisi : Barisan bilangan real X = (x n ) dikatakan terbatas jika ada bilangan real M > 0 sedemikian sehingga x n M untuk semua n N. Catatan : X = (x n ) terbatas jika dan hanya jika himpunan dari suku suku barisan tersebut, yaitu {x n n N} terbatas di R Teorema 1.1 : Barisan bilangan real yang konvergen adalah barisan terbatas. X = (x n ) merupakan barisan konvergen artinya Jika diambil ε = 1, maka akan diperoleh K(1) N n K(1) maka Oleh karena itu, untuk n K diperoleh x n < x +1. Jika kita tetapkan M = sup { x 1, x 2, x 3,, x K+1, x + 1} maka x n M, n N. Teorema 1.2 (a) X = (x n ) dan Y = (y n ) marupakan barisan barisan bilangan real yang masing masing konvergen ke x dan y. c R. Maka akan diperoleh barisan barisan : 1) X + Y konvergen ke x + y 2) X Y konvergen ke x y 3) XY konvergen ke xy 4) cx konvergen ke cx (b) Jika X = (x n ) konvergen ke x dan Z = (z n ) barisan bilangan real tidak nol yang konvergen ke z, dan z 0, maka konvergen ke

(a) 1) Untuk menunjukkan bahwa barisan X + Y konvergen ke x + y, maka kita harus menunjukkan bahwa ε > 0, K(ε) N n K(ε) (X + Y) (x + y) < ε Kita tahu bahwa (X + Y) (x + y) = (X x) + (Y y) X x + Y y yang harus kita tunjukkan nilainya kurang dari ε Untuk itu kita kembali pada fakta bahwa barisan barisan X = (x n ) konvergen ke x dan Y = (y n ) konvergen ke Y X = (x n ) konvergen ke x : ε > 0, K 1 N n K 1 X x <, dan Y = (y n ) konvergen ke y : ε > 0, K 2 N n K 2 Y y < (mengapa?) Oleh karena itu, jika kita ambil K(ε) = sup {K 1, K 2 } (?), maka akan diperoleh : (X + Y) (x + y) X x + Y y < = ε 1) Buktikan : X Y konvergen ke x y! 2) Dengan cara yang sama akan ditunjukkan XY = (x n y n ) konvergen ke xy Untuk menunjukkan barisan XY = (x n y n ) konvergen ke xy, harus ditunjukkan bahwa : ε > 0, K(ε) N n K(ε) x n y n xy < ε x n y n xy = x n y n x n y + x n y - xy =, dan harus ditunjukkan bahwa XY xy < ε. Barisan X konvergen, berarti X terbatas, sehingga M R, M > 0, x n M, n N Sehingga, x n y n xy M y n - y + y x n - x, perhatikan bahwa M dan y merupakan bilangan-bilangan real yang berbeda, sehingga dengan mengambil M 1 R, dan M 1 = sup{m, y }akan diperoleh x n y n xy, yang nilainya harus lebih kecil dari ε. Kembali kita perhatikan X = (x n ) dan Y = (y n ) adalah barisan-barisan yang konvergen ke x dan y, sehingga dengan menggunakan definisi barisan konvergen dan mengambil K(ε) =, akan dapat dibuktikan bahwa XY xy < ε atau dengan kata lain XY= (x n y n ) konvergen ke xy Tunjukkan bahwa cx = (cx n ) konvergen ke cx! (Pembuktian dengan menentukan barisan Y sebagai barisan konstan (c, c, c, ) ) (b) Ambil Z = (z n ) merupakan barisan bilangan real tidak nol yang konvergen ke z, z 0, maka barisan ) akan konvergen ke. Z = (z n ) konvergen ke z, maka untuk sembarang ε > 0, K 1 N, n K 1 z n z < ε.

Apabila ditetapkan α = z, maka α > 0, sehingga bisa kita ambil ε = α, sehingga z n z < α. Dengan menggunakan teorema Ketidaksamaan Segitiga diperoleh : α z n z z n z n K 1 (?) Oleh karena itu : z = z α z n, n K 1, n K 1 Karena akan ditunjukkan bahwa ) konvergen ke, maka harus ditunjukkan bahwa n K 1 : < ε = =., n K 1 Z = (z n ) konvergen ke z, jika diambil sembarang ε > 0, K 2 N, n K 2 maka Oleh karena itu, jika diambil K(ε) = sup{k 1,K 2 }, akan diperoleh Karena pengambilan sembarang ε > 0, maka dapat disimpulkan lim ) = Untuk membuktikan konvergen ke, dilakukan dengan menggunakan perkalian barisan X yang konvergen ke x dan Y = ) barisan yang tidak nol dan konvergen ke, sehingga X.Y konvergen ke Catatan : Apabila A = (a n ), B = (b n ), C = (C n ),, Z = (z n ) merupakan barisan barisan bilangan real yang konvergen, maka : (1) A + B + C + + Z = (a n + b n + c n + + z n ) merupakan barisan yang konvergen, dan lim(a n + b n + c n + + z n ) = lim(a n ) + lim(b n ) + lim(c n ) + + lim(z n ) (2) A x B x C x x Z = (a n. b n. c n..z n ) merupakan barisan konvergen, dan lim (a n. b n. c n..z n ) = lim(a n ). lim(b n ).lim(c n ).. lim(z n ) (3) Jika k N dan A = (a n ) barisan yang konvergen, maka lim( ) = (lim(a n )) k

Teorema 1.3 Jika X = (x n ) adalah barisan bilangan real yang konvergen, dan x n 0, n N, maka x = lim(x n ) 0 Bukti: Pembuktian dilakukan dengan kontradiksi (mengapa?) Andaikan x < 0, maka ε = x > 0. Karena X konvergen ke x, maka untuk sembarang ε > 0, K N x ε< x < x + ε, n K ε = x, sehingga diperoleh x k < Hal tersebut kontradiksi dengan, sehingga terbukti bahwa x 0 Teorema 1.4 Jika X = (x n ) dan Y = (y n ) barisan barisan bilangan real yang konvergen dan jika x n y n, n N, maka lim(x n ) lim(y n ) x n y n, n N, sehingga jika z n = y n x n, maka Apabila Z = (z n ), maka Z = dan Dari teorema 1.2 dan 1.3 diperoleh, sehingga lim(x n ) lim(y n ) Teorema 1.5 X = (x n ) barisan bilangan real yang konvergen, dan jika a x n b, n N; maka a lim(x n ) b Pembuktian dilakukan melalui 2 langkah, dan menggunakan pembuktian teorema 1.4.

Langkah 1 : Ambil Y = (a, a, a, ) dan X = (x n ) yang konvergen ke x, jika maka Langkah 2 : Ambil Y = (b, b, b, ) dan X = (x n ) yang konvergen ke x, jika maka Teorema 1.6 (Teorema Squeeze/Teorema Apit) X = (x n ), Y = (y n ), dan Z = (z n )adalah barisan barisan bilangan real sedemikian hingga x n y n z n, n N; dan lim(x n ) = lim(z n ). Maka Y = (y n ) merupakan barisan konvergen dan lim(x n ) = lim(y n ) = lim(z n ). Misalkan lim(x n ) = lim(z n ) = w. Artinya : Dengan demikian K N, sehingga n K diperoleh : dan Diketahui bahwa : x n y n z n, n N, x n w y n w z n w, n N Akibatnya diperoleh : ε < y n w < ε, n K, hal ini membuktikan bahwa lim(y n ) = w (??) Contoh contoh 1. Barisan (n) divergen, buktikan! Pembuktian dilakukan dengan kontradiksi (mengapa?) Perhatikan, barisan X = (n), andaikan X barisan konvergen, maka X merupakan barisan terbatas, artinya Hal tersebut kontradiksi dengan Kontradiksi terjadi karena kita mengandaikan bahwa X = (n) barisan konvergen. Artinya 2. Barisan ((-1) n ) divergen, buktikan! Barisan ((-1) n ) merupakan barisan terbatas, dengan M = 1, kita tidak dapat langsung mengatakan barisan tersebut konvergen (??). Andaikan barisan tersebut konvergen, dan lim X = b, ada. Jika diambil ε = 1, maka K N, (-1) n a < 1 Untuk n ganjil, diperoleh. Untuk n genap, diperoleh Karena berlaku n K, maka terdapat kontradiksi (mengapa?)

Kontradiksi terjadi karena pengandaian bahwa X = ((-1) n ) merupakan barisan konvergen, sehingga kesimpulannya adalah 3. lim ( ) = 2. Buktikan! Jika diambil X = (2n + 1) dan Y =(n), maka tampak bahwa barisan-barisan tersebut nerupakan barisan divergen, sehingga teorema 1.2 tidak bisa digunakan. Agar kita dapat menggunakan teorema tersebut, maka ditetapkan X = (2) dan Y = (, karena =2 + Dengan demikian ( ) = (2) + (, sehingga lim( ) = lim(2) + lim( = 2 + 0 = 2. 4. lim ( = 2. Buktikan! 5. lim( 0, buktikan! Teorema 1.2 tidak dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran limit tersebut (mengapa?) Akan digunakan teorema 1.6 untuk membuktikannya, yaitu dengan memperhatikan :, n N, dengan mengaplikasikan teorema -1 sin n 1 apit, maka diperoleh Jadi dapat disimpulkan bahwa Teorema 1.7 X = (x n ) adalah barisan bilangan real yang konvergen ke x,maka ( x n ) akan konvergen ke x. Jika x = lim (x n ), maka x = lim ( x n ) Dengan menggunakan definisi barisan konvergen, yaitu dengan mengambil sembarang ε > 0, kita harus dapat menentukan K N, n K, maka x n x < ε Perhatikan juga bahwa x = lim (x n ), artinya : Gunakan teorema Ketidaksamaan segitiga, x n x, dengan mengambil K =? maka terbukti bahwa ( x n ) konvergen ke x. Teorem 1.8

X = (x n ) adalah barisan bilangan real yang konvergen ke x, dan anggap x n 0. Maka barisan ( ) yaitu akar positifnya konvergen dan lim( ) = X = (x n ) adalah barisan bilangan real yang konvergen ke x, dan x n 0, n N, maka Sehingga terdapat 2 kasus, yaitu (i) x = 0 dan (ii) x > 0. (i) Untuk x = 0, ambil sembarang ε > 0, karena (x n ) konvergen ke 0, maka K N, n K diperoleh : 0 x n = x n 0 < ε 2 n K Karena ε diambil sembarang, maka dapat disimpulkan bahwa ( ) konvergen ke 0 (ii) Untuk x > 0, maka > 0 = =, + > 0, maka X konvergen ke x, artinya Sehingga, dengan mengambil K(ε) =, maka < ε dan dapat disimpulkan bahwa ( ) konvergen ke Teorema 1.9 X = (x n ) adalah barisan bilangan real positif, sedemikian hingga L = lim ada. Jika L < 1, maka (x n ) konvergen dan lim(x n ) = 0 L 0 (mengapa?) Ambil r sedemikian hingga L < r < 1, maka bagaimana dengan r L?

Tetapkan ε = r L, maka K N, n K diperoleh : L < ε Sehingga untuk n K akan diperoleh : < = Oleh karena itu, untuk n K : 0 < x n + 1 < x n r < x n 1 r 2 < < x K r n K + 1 Jika ditetapkan bahwa C =, maka 0< x n + 1 < C r n + 1, n K. Karena 0 < r < 1, dan, maka terbukti bahwa lim(x n ) = 0 Latihan 1 1. Tunjukkan apakah barisan X = (x n ) konvergen / divergen, jika : a. x n = b. x n = c. x n = d. x n = (-1) n n 2 2. Jika X dan Y adalah barisan-barisan bilangan real, sedemikian sehingga X dan X + Y merupakan barisan konvergen, tunjukkan Y konvergen 3. Tentukan nilai limit dari barisan-barisan berikut : a. ((2 + )2 ) b. ( ) c. ( 1 - ) 4. Jika a dan b memenuhi pertidaksamaan 0 < a < 1, dan b > 1, tentukan apakah barisanberikut konvergen/divergen (gunakan teorema 1.9) a. ( ) b. (n2 a n ) c. (! ) d. ( )