PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PEMBINAAN MENTAL TNI-AD JAKARTA. Ma sum Amin

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kausal pada Dinas Pembinaan Mental TNI-AD di Jakarta) MA SUM AMIN

Jurnal Formatif 3(3): ISSN: X Kasyadi Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya

Dwi Kartika Susanti 1. Keywords : Organizational culture, motivation, job performance

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU (Studi Kausal Pada Guru SMAN Di Kota Baubau) 1

LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT

DAFTAR PUSTAKA. B. Miner Jhon. (2005). HRM The Strategic Perspective. Harper Collins College Publisher.

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

FILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PERSEPSI PERAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA BETTY ZELDA SIAHAAN

KOMITMEN ORGANISASI DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPERCAYAAN KEPALA SEKOLAH DASAR

Bambang Supriyanto * Keywords: Organizational commitment, organizational culture, organizational justice, and job satisfaction

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA VIRGANA

TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN KOGNITIF, DAN KEPUASAN KERJA, TERHADAP KINERJA KARYAWAN. R. Soesetyo Soetadji

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN, KARAKTERISTIK PRIBADI PEGAWAI, DAN SIFAT PEKERJAAN TERHADAP MOTIVASI PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA, PERSEPSI PERAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI ADMINISTRASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Betty Zelda Siahaan

Komunikasi Organisasi

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUASAN KERJA GURU SD

KEPUASAN KERJA GURU MATEMATIKA DITINJAU DARI PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap instansi. Pada sebuah organisasi

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SUKU DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KOTAMADYA JAKARTA TIMUR

BAB II KAJIAN TEORI. dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas

PENGARUH MANAJEMEN KONFLIK, MOTIVASI KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KIN ERJA KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH DI KOTA MEDAN (2007) 1 INOM NASUTION *

SISTEM PENGHARGAAN SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN KINERJA DOSEN. Rani Intan. Abstrak

Jurnal Pendidikan Universitas Garut Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: X

NEEDS DRIVES INCENTIVES

MSDM Handout 10. Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

PENGARUH KERJASAMA TIM DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KOMITMEN GURU MTs DI JAKARTA SELATAN. Faizah *

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PELATIHAN, INTEGRITAS, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI PROVINSI DKI JAKARTA HARYANTO*

MATERI PERILAKU ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam

BAB IV KESESUAIAN ANTARA KEMATANGAN KARYAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA SUB DIREKTORAT SDM PT X KANTOR PUSAT JAKARTA

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pemeliharaan Hubungan Pegawai

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. BPR Harta Swadiri Pandaan - Pasuruan)

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Pengaruh Motivasi Kerja, (Enny Rachmawati, Y. Warella, Zaenal Hidayat)

BAB I PENDAHULUAN. selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TATAP MUKA KE : 1 s.d 7

BAB I PENDAHULUAN. pemberian upah atau gaji atas jasa-jasa yang diberikan karyawan kepada

BAB II LANDASAN TEORI

GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL PADA CV. SUMBER MAKMUR

Oleh : Anna Mersia dan Syamsul Amar ABSTRACT

Achmad Kosasih 1. Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Indonesia

ASPINA. Keywords: Leaders Behavior, Task Characteristics, Expectancies, Satisfaction.

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Rani Intan Pengaruh kemampuan kognitif dan penghargaan terhadap kinerja guru lembaga bimbingan dan konsultasi belajar Nurul Fikri di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang optimal serta mempertahankan hidup usahanya yang dijalankan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN KETAHANMALANGAN DENGAN MOTIVASI (Survei di SMA Negeri Jakarta Timur) Kundriyah

Pengembangan Kepemimpinan

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat

GRADUASI Vol. 34, No. 1, Maret 2015 ISSN

DAFTAR PUSTAKA. Management in Mexico. International Journal of Man Power. Vol. 28, Iss. 5; pg. 384

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

Titah Mustika Alam Taher Alhabsji Kusdi Rahardjo Fakultas Ilmu Administrasi

PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENGELOLAAN PASAR KOTA BANJARMASIN

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Para-Medis Rsia Buah Hati Pamulang Tangerang Selatan)

Tri Eka Januriastuti Abstrak. Kata kunci: Komitmen Organisasi, Kepribadian dan Keadilan Prosedural

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan gaya kepemimpinan..., Eka Prasetiawati, FISIP 1 UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan (Ali, 2010). Sedangkan menurut Ivancevich, Konopaske, dan

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN KINERJA (Studi pada SDN Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur) Eka Febriantin *

Keywords: User competence, leadership style, and performance of accounting information system.

KOMITMEN ORGANISASI GURU DILIHAT DARI PERANAN BUDAYA ORGANISASI, STRES KERJA, DAN KEPUASAN KERJA

PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEMAMPUAN KOGNITIF, DAN KEPUASAN KERJA, TERHADAP KINERJA KARYAWAN. R. Soesetyo Soetadji

Jurnal Manajemen ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1-10

PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI, BUDAYA PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK SWASTA DI BANDUNG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK DANAMON DIVISI SEMM AREA NGAWI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN SELF EFFICACY TERHADAP MOTIVASI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN KRAMAT JATI, JAKARTA TIMUR

KEPEMIMPINAN, SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI, LINGKUNGAN FISIK, DAN KEEFEKTIFAN ORGANISASI SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Kinerja Pegawai pada kantor Departemen Agama Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang mendukungnya. Dunia perbankan seakan-akan sedang diuji

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DI INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TENGAH. Oleh: Ruli Arioma, Moch. Mustam

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju. peningkatan sumber daya manusia. Mulyasa (2011:3) mengemukakan:

Aspek Kepemimpinan dalam Manajemen Proyek

Neneng Nurmilah Arifin*, Widodo Sunaryo**, Djoehana**

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SMK NEGERI JAKARTA UTARA

BAB V PENUTUP. karyawan PT. Asuransi Kesehatan (Persero) Cabang Utama Jakarta Pusat maka dapat. besar responden adalah wanita.

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pimpinan mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu

Diponegoro Journal of Social and Politic Science. Pengaruh Komitmen Organisasi, Kompensasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam faktor, baik

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. WENANG PERMAI SENTOSA Oleh : Anfferney Dallen Mewoh Riane Johnly Pio Sontje Sumayku

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : atasan menerapkan gaya kepemimpinan Initianting Structure dan

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor

Transkripsi:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PEMBINAAN MENTAL TNI-AD JAKARTA Ma sum Amin Abstract: The objective of the research is to determine the effect of leadership style and work motivation on employee performance. The research was conducted at Dinas Pembinaan Mental TNI-AD in Jakarta, 2010 with n=66 selected randomly. The result of research are as follows: (1) there is significant direct effect of leadership style on employee performance at Dinas Pembinaan Mental TNI-AD in Jakarta; (2) there is significant direct effect of work motivation on empoyee performance at Dinas Pembinaan Mental TNI-AD in Jakarta; and (3) there is significant direct effect of leadership style on employee s work motivation at Dinas Pembinaan Mental TNI-AD in Jakarta. Based on the result of research, the employee performace at Dinas Pembinaan Mental TNI- AD in Jakarta could be enhanced by increasing leadership style and work motivation as significant determinant factors. Keywords: Leadership style, work motivation, and performance. PENDAHULUAN Kepemimpinan dalam organisasi merupakan bagian yang sangat penting dalam mengarahkan dan memahami perilaku pegawai serta memotivasinya guna mewujutkan kinerja organisasi yang optimal dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan organisasi banyak faktor yang mempengaruhi di antaranya kualitas sumber daya manusia atau pegawai, metode kerja, lingkungan kerja dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya yang dapat menentukan kualitas kerja pegawai. Kinerja pegawai perlu mendapat perhatian utama guna mencapai efektif dan Efesiensi organisasi. Kinerja pegawai yang optimal diperlukan pemahaman terhadap perilaku individu seseorang yang akan berdampak kepada kualitas kinerja pegawai, oleh karena itu di perlukan kemampuan pemimpindalam mengarahkan terhadap pegawai dan memahami perilaku serta motivasi kerja pegawai dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya. Gaya kepemimpinan merupakan pola prilaku yang dipilih oleh pemimpin dalam proses mengerahkan dan mempengaruhi pegawai. Didasari bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang paling efektif dapat di terapkan dalam kepemimpinan seseorang karena kepemimpinan yang efektif sangat tergantung pada kemampuan seseorang pemimpin dalam memahami individunya serta kemampuan meyakinkan dirinya dengan situasi dan kondisi organisasi. penentuan gaya kepemimpinan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi organisasi akan meningkatkan kerja pegawai mencapai pruduktivitas yang tinggi. Disbintalad merupakan Unit Organisasi TNI-AD yang menyelenggarakan Pembinaan Mental bagi Prajurit dan PNS TNI-AD. Disbintalad menjalankan fungsi utama berupa bin fungsi yang meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang bekenaan dengan pembinaan organisasi dan kemampuan Bintalwan, peraturan dan petunjuk, Kadisbintal Angkatan Darat Jurnal Manajemen Pendidikan 231

kurikulum dan bahan pengajaran/penataran, pelatihan teknis bintal, litbang pembinaan rohani, idiologi dan kejuangan. Di dalam kemiliteran dikenal dengan Kepemimpinan Garis Komando yaitu loyalitas yang tegak lurus dari atas kebawah atau sebaliknya. Loyalitas ini akan terwujud manakala didukung oleh karakter kepemimpinan yang kuat dengan menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat dan dapat memotivasi pegawai guna menungkatkan kinerjanya. Salah satu permasalahan penting bagi pemimpin ialah bagaimana memberikan motivasi kepada pegawai untuk melakukan pekerjaan dengan baik guna mencapai kinerja yang optimal. Kinerja Pegawai Porter dan Lawler dalam Wibowo (2009:100) berpendapat bahwa kinerja merupakan fungsi dari keinginan melakukan pemahaman yang jelas atas apa yang di kerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kanfer dalam George dan Jones (2002:176), menyatakan bahwa kinerja adalah, performance is an evaluation of the results of a person behaviour. It involves determining how well or poorly a person has accomplished a task or done a job. Kinerja sebagai suatu penilaian atas hasil perilaku individu yang didalamnya juga termasuk bagaimana pengukuran baik dan buruknya tindakan individu tersebut dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaannya. Ruki dalam Anwar Prabu (2001:15) mengatakan, performance is defined as record of outcomes produced on specified job function or activity during a specified time period. Kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil dari fungsi, aktivitas atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu pula. Posner dan Schmidt dalam robbins (2003:52) mengatakan, performance is the degree to which the individual believes that performing at a particular level will lead to attainment of desired outcome. Kinerja adalah tingkat keyakinan seseorang bahwa perbuatan pada suatu tingkat tertentu akan mengarah kepada pencapaian hasil yang diinginkan. Sedangkan Newstrom dan Davis (2002:103-104) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan manejemen lainnya. Environment Opportunity Needs and drives Tension Effort Performance Rewards Goals and incentives Ability Need satisfaction Model kinerja didasarkan pada Integrative Model of Organization Behavior dari Collquitt (2009:35) Jurnal Manajemen Pendidikan 232

Ivancevich memberikan ketentuan tentang kinerja, job performance may be viewed as a function of the capacity to perform, the opportunity to performance and the willingness to perform. Dessler menyatakan 5 (lima) faktor penilaian kinerja yaitu: (1) kualitas, (2) kuantitas, (3) supervisi, (4) kehadiran, (5) konservasi. Jurnal Manajemen Pendidikan 233

Dari uraian tersebut dapat disintesiskan kinerja pegawai adalah penilaian hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dan kehadiran yang dapat dihandalkan dan dipercaya serta pencapaian target pekerjaan. Motivasi Kerja Dalam mencapai kinerja diperlukan adanya motivasi sebagai intencity of person desirer to angage in some activity. Intensitas hasrat seseorang untuk melakukan aktivitas. Wexley & Yulk dalam As ad (2001:321). memberikan batasan mengenai motivasi sebagai the process by whic behavior is energized and directed. Motivasi merupakan hal yang melatar belakangi individu berberbuat untuk mencapai tujuan tertentu. Robbins (2007:482). mendefinisikan motivasi sebagai, the Process by which a persons efforts are energized, directed and sustained attaining a goal. Proses yang ikut menen-tukan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Chuck (2005:550) mendefinisikan motivasi sebagai, is the set of forces that initiates, directs, and makes people persist in their effort to accomplish a goal. Sebuah upaya yang menginisiatifkan, mengarahkan dan membuat seseorang secara teguh/keras dalam usahanya mencapai tujuan. sedangkan menurut Gibson (2006:132), et al motivasi didefinisikan sebagai, the concept we use when we describe the forces acting on or within an individual to initiate and direct behavior. Sebuah konsep yang kita gunakan pada saat kita menggambarkan tindakan kekuatan/usaha pada atau di dalam diri seseorang untuk menginsiatifkan dan mengarahkan perilaku. McShane dan Von Glinow (2005:140) mendefinisikan motivasi sebagai, sebuah kekuatan yang ada di dalam diri seseorang yang berdampak pada arah (directions), intensitas (intensity) dan keteguhan (persistence) perilakunya. Menurut Herzberg dalam Timpe A Dale (2002:320) motivasi pegawai sangat erat kaitanya antara faktor higienis dan motivator. FAKTOR PEGAWAI FAKTOR MANAJEMEN Higienis Motivator Higienis Motivator Pengawasan Pengakuan Kehadiran Tingkat pengawasan yang diperlukan Kondisi Kerja Tanggung Jawab; Tantangan Penerimaan tugas pekerjaan Tanggung Jawab Jaminan Pekerjaan Potensi Pertumbuhan Penerimaan manajemen; Hubungan kerja dengan pegawai lain Kreativitas sikap Partisipasi pegawai ditempat kerja adalah sebagai proses barter, pemberian kerja keras dan keahlian mengharapkan hasil kerja yang baik berupa gaji atau pengakuan. Jurnal Manajemen Pendidikan 234

Berdasarkan konsep di atas dapat disintesiskan motivasi kerja adalah dorongan atau keinginan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena keinginan mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan atas perbuatannya. Gaya Kepemimpinan Menurut Yukl (2010:26), leadership is the process of influencing others to understand and agree about what need to be done and how to do it, and the process of facilitating individual and collective afforts to accomplish shared objetives. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif dan proses untuk menfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Ivancevich (2008:437) mendefinisikan kepemimpinan sebagai, process of influencing other to facitate the attainment of organizationally relevan goal. Proses mempengaruhi orang lain untuk memudahkan penerapan organisasi sesuai dengan tugasnya. Menurut Newstrom (2002:180) kepemimpinan merupakan bagian integrital dalam manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mempengaruhi orang lain atau bawahan untuk tidak melakukan hal-hal yang salah melainkan sebaliknya diarahkan untuk melakukan aktivitas yang mendukung tercapainya tujuan organisasi. Menurut Timpe et al (1992:143) gaya kepemimpinan merupakan sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi dapat tercapai. Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering ditetapkan oleh seorang pimpinan (Knezevich, 1984:337). Menurut Hersey & Blanchard dalam Mosley (2005:225) pada dasarnya gaya kepemimpinan seseorang terbagi pada dua kecenderungan, yaitu berorientasi pada tugas (task behavior) dan berorientasi pada hubungan (relationship behavior). Sedangkan menurut Davis (2002:181) gaya kepemimpinan juga menunjukan secara langsung dan tidak langsung tentang keyakinan seorang pimpinan terhadap kemampuan bawahannya. Fiedler dan Robbins (2007:58) menyebutkan bahwa kinerja yang efektif tergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi memberikan kendali kepada pimpinan, selanjutnya Fieder menyebutkan bahwa salah satu faktor utama bagi pemimpin yang berhasil adalah gaya kepemimpinan dasar seseorang individu. Menurut Blanchard dalam Mosley (2005:225) gaya kepemimpinan yang efektif ditinjau dari tingkat kematangan bawahan tersebut Four Basic Leadership Style: (1) structuring selling, (2) choashing telling, (3) participasing dan supporting, (4) delegating. Tingkat Kematangan Bawahan: (1) M1: tindakan mampu dan tidak, (2) M2: tidak mampu tapi mau, (3) M3: mampu tetapi tidak mau, (4) M4: mampu dan mau. Berdasarkan konsep di atas dapat disintesiskan gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipilih dan digunakan oleh pemimpin secara situasional dalam berinteraksi guna mengarahkan dan mempengaruhi bawahan/pengikut, yang diindikasikan dengan Jurnal Manajemen Pendidikan 235

memberitahukan (structuring-aclling), membujuk (shelling-coaching), mengajak bawahan berperan serta (participating-suporting), dan melakukan pendelegasian (delegating). METODE Veriabel Penelitian Gaya Kepemimpinan X1 p 21 2 1 3 p 31 Kinerja Pegawai X3 Motivasi Kerja X2 p 32 Gambar Model Hipotetik Penelitian Sumber: Jason A. Colquitt; Jeffery A. LePine & Michael J. Wesson, Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace, (New York: McGraw Hill, 2009), p.35. Hipotesis Statistik 1. Hipotesis 1 H 0 : p 31 0 H 1 : p 31 > 0 2. Hipotesis 2 H 0 : p 32 0 H 1 : p 32 > 0 3. Hipotesis 3 H 0 : p 21 0 H 1 : p 21 > 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima dan teruji kebenarannya. Hal ini berarti terdapat pengaruh langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai (hipotesis 1), terdapat pengaruh langsung Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai (hipotesis 2), dan terdapat pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan terhadap i Motivasi Kerja (hipotesis 3). Lebih rinci hasil analisis dan pengujian hipotesis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Jurnal Manajemen Pendidikan 236

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Gaya kepemimpinan terbukti mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja pegawai secara sangat signifikan dengan koefisien jalur = 0,483. Terdapatnya pengaruh langsung tersebut terkandung makna bahwa makin baik gaya kepemimpinan maka akan meningkat pula kinerja pegawainya. Kepemimpinan sebagai sebuah proses memberi arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. Kepemimpinan merupakan bagian integral dalam manajemen yang harus dilakukan dalam rangka mempengaruhi orang lain atau bawahan untuk tidak melakukan hal-hal yang salah melainkan sebaliknya diarahkan untuk melakukan aktivitas yang mendukung tercapainya tujuan organisasi. Dalam arti ini, gaya kepemimpinan seseorang jika dikaitkan dengan tercapainya tujuan organisasi ditandai dengan adanya kinerja pegawai suatu organisasi yang juga positif. Robbins (2001:419) mendefinisikan leadership as the ability to influence a group toward the achievement of a vision or set of goal. Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi sebuah kelompok untuk mencapai suatu visi atau serangkaian tujuan tertentu. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan kecakapan atau kemampuan seseorang untuk mengajak orang lain agar bersedia bekerja keras dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kerja keras dan berhasil mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan tidak lain adalah parameter dari keberhasilan suatu kinerja. Pengarahnya adalah pemimpin dengan segenap gaya kepemimpinannya. Hal tersebut sesuai dengan temuan dalam penelitian tesis ini yang menyatakan terdapat pengaruh langsung Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Motivasi kerja terbukti mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja pegawai secara sangat signifikan dengan koefisien jalur = 0,806. Dengan kekuatan pengaruh seperti itu terkandung arti bahwa makin tinggi motivasi kerja, maka akan semakin tinggi kinerja pegawainya. Sementara itu, Mangkunegara (2009:61) berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi sebagai mental yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang akan mampu untuk memotivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal. Minat merupakan aspek penting dari kepribadian, merupakan kekuatan alamiah dari kepribadian itu sendiri. Minat merupakan momen dari kecenderungankecenderungan yang terarah secara intensif kepada satu obyek yang dianggap penting. Pada minat ini selalu terdapat elemen-elemen afektif (perasaan, emosional) yang kuat. Dalam konteks inilah motivasi kerja memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja pegawai, sebagaimana temuan dalam penelitian tesis ini. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, terhadap Motivasi Kerja Gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja dan juga berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja pegawai melalui motivasi kerja secara sangat signifikan dengan koefisien jalur = 0,504. Koefisien jalur pengaruh tidak langsung Jurnal Manajemen Pendidikan 237

gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar 0,504 ternyata lebih besar daripada koefisien jalur pengaruh langsungnya terhadap kinerja pegawai yaitu 0,483. Dengan demikian sesungguhnya antara gaya kepemimpinan dengan kinerja pegawai secara nyata terdapat pengaruh tidak langsung, atau pengaruh yang sebenarnya adalah pengaruh tidak langsung. Menurut hasil riset kepemimpinan pada perilaku kepemimpinan pada Universitas Michigan terdapat dua dimensi perilaku kepemimpinan yang disebut dengan gaya kepemimpinan berorientasi pada karyawan dan berorientasi pada produksi (tugas). Gaya kepemimpinan berorientasi pada karyawan adalah pimpinan cenderung menekankan hubungan antar pribadi, memperhatikan kebutuhan manusiawi para karyawan, bisa mengerti perbedaan-perbedaan sifat yang dimiliki oleh karyawannya. Pemimpin selalu berusaha untuk menciptakan komunikasi dua arah dan suasana yang menyenangkan, serta selalu mengupayakan diri terhadap orang yang dipimpinnya. Harmonisasi hubungan yang tercipta merupakan media untuk penyampaian gagasan atau ide-ide yang perlu mendapat dukungan bersama. Pimpinan seperti ini berusaha membina kerja tim dan membantu para pegawai untuk menanggulangi masalah mereka. Gaya kepemimpinan berorientasi pada produksi atau tugas, cenderung menekankan aspek teknis atau tugas dari pekerjaan, perhatian utamanya adalah bagaimana menyelesaikan pekerjaan, membuat orang selalu sibuk dan mendesak anak buah untuk selalu berproduksi. Pemimpin yang berorientasi pada tugas cenderung memusatkan perhatian kepada organisasi, seperti memberikan rincian tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan, kapan dilaksanakan dan bagaimana melaksanakannya serta tidak mau mengerti kesulitan-kesulitan yang dialami oleh bawahan dalam menyelesaikan pekerjaan. Deskripsi di atas meyakinkan sebuah pernyataan implisit bahwa gaya kepemimpinan sangat erat kaitan dan kontribusinya kepada dorongan atau motivasi kerja pegawai. Pada akhirnya hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh kepada Kinerja Pegawai, sebagaimana temuan dalam penelitian tesis ini. PENUTUP Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disampaikan kesimpulan sebagai berikut: (1) Gaya Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap Kinerja Pegawai, (2) Motivasi Kerja berpengaruh langsung positif terhadap Kinerja Pegawai. (3) Gaya Kepemimpinan berpengaruh lansung positif terhadap Motivasi Kerja dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Saran. Melalui penelitian ini, saran untuk kemajuan kinerja pegawai pada umumnya dan peningkatan Kinerja Pegawai Disbintalad sebagai berikut : 1. Terhadap unsur pimpinan disarankan sebagai berikut: (a) Menerapkan gaya kepemimpinan situasional yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi satuan, (b) Menerapkan sebelas azaz kepemimpinan secara konsisten dan konsekuen, (c) Menerapkan sifat keperwiraan dan kesatriaan yang meliputi jujur, adil, peduli keterbukaan dan bertanggung jawab, (d) Menerapkan kepemimpinan lapangan dengan motto; Look at me, Tray with me dan Follow me. Jurnal Manajemen Pendidikan 238

2. Dalam rangka pengembangan Motivasi Kerja pegawai, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: (1) Pimpinan Disbintalad selalu mendorong pegawainya untuk meningkatkan semangat kerja dengan upaya-upaya konkret dan proporsional serta memberikan perhatian terhadap kesejahteraannya melalui berbagai kesempatan dan sarana yang ada, (2) Pegawai Disbintalad secara sadar mau untuk terus belajar meningkatkan profesionalisme kinerjanya. Hal itu dapat dilakukan bila pegawai yang bersangkutan memiliki dorongan semangat bekerja yang baik dan kesadaran bahwa profesinya sebagai pegawai adalah profesi yang up-gradeable, yang terusmenerus harus diperbaharui dan dikembangkan mengikuti dinamika kerja, Sehingga melalui Motivasi Kerja, kinerja pegawai dapat ditingkatkan sesuai dengan tupoksinya. DAFTAR RUJUKAN Chuck, Williams. Management. Texas: Texas Christian University, Thomson South- Western, 3 rd edition, 2005. Colquitt, Jason A.; Jeffery A. LePine & Michael J. Wesson, Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: McGraw Hill, 2009. Daft, Richard L. Management. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Dessler, Gery. Management, Leading People and Organization the 21 st Century. Upper Saddle River New Jersey: Prentice Hall Inc., 2001. George, Jennifer M. and Gareth R. Jones, Organizational Behavior, Third Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc., 2002. Gibson, James L., et al, Organizations Behavior, Structure, Processes. New Jersey: McGraw- Hill, Irwin, International Edition, 2006. Ivancevich et al, Organizational Behavior and Management, 8 th Edition. New York: Mc-Graw Hill, International Edition, 2008. Kreitner, Robert; dan Angelo Kinicki. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat, Jakarta, 2005. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama, Cetakan Keempat, 2009. McShane, Steven L.; and Mary Ann Von Glinow. Organizational Behavior Emer-ging Realities for the Workplace Revolution. New Jersey: McGraw Hill, Irwin, 2005. Robbins Stephen P.; Timothy A. Judge. Organization Behavior. New Jersey: Pearson Education Inc., 2009. Jurnal Manajemen Pendidikan 239

Robbins, Stephen P. Essentials of Organizational Behavior, Seventh Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education, Inc., 2003. Timpe, A. Dale et all. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Kepemimpinan, alih bahasa: Susanto Budhidarmo. Jakarta: PT. Gramedia, 2002. ----------. Memotivasi Pegawai, Alih bahasa Santosa Budidarmo. Jakarta: PT. Gramedia, 2002. Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009. Yukl, Gary. Leadership and Organization, Seventh Edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Education Inc., 2010. Jurnal Manajemen Pendidikan 240