Suatu kondisi dinamik yang didalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang

dokumen-dokumen yang mirip
STRES KERJA By Hendry

Bab II. Tinjauan Pustaka. karyawan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan perawat Rumah Sakit Saiful Anwar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hotel Trio

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sutiadi (2003:6) dalam Ida Ayu dan Suprayetno (2008) mendefinisikan

STRESS DALAM PEKERJAAN. Armaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Kedokteran Komunitas/Keluarga FKIK Unja

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin, yaitu stringere, yang memiliki arti keluar dari kesukaan (draw tight).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

STRES KERJA. Sumber: Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, 4 th. Ed., Prentice-Hall of India Private Limited New Delhi ,1990

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perilaku. Peran ganda dapat didefenisikan dimana seseorang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemanusiaan dan menjadi contoh masyarakat. Seperti yang tercantum dalam

FRUSTRASI & STRESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB 2 LANDASAN TEORI Manajemen Sumber Daya Manusia. adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1

STRES. Adalah respon adaptif terhadap situasi eksternal yang menghasilkan penyimpangan fisik, psikologis, dan atau perilaku pada anggota organisasi.

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Konflik Pekerjaan Keluarga (Work-Family Conflict) Yang et al (2000) mendefinisikan konflik pekerjaan keluarga (work family

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula

STRES DAN MANAJEMENNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah tenaga kerja hampir terjadi di seluruh kota kota besar di

PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber

PENGARUH STRES KERJA DAN SEMANGAT KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PRAMUNIAGA MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang kredit serta memberikan suatu kredit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja ( job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin sulitnya kondisi perekonomian di Indonesia menjadikan. persaingan diantara perusahaan-perusahaan semakin ketat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah persepsi kita terhadap situasi atau kondisi di dalam lingkungan

Burnout Pada Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dan Jenis Kelamin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai upaya untuk mengidentifikasi sebab-sebab pengunduran diri karyawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Setiap manusia tentu memiliki kesibukan dan kegiatan yang berbeda-beda,

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. atau organisasi. Menurut Robbins (2008) perusahaan atau organisasi ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Komitmen organisasional menurut Rivai (2006:67) dapat diartikan sebagai identifikasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pada individu akibat menanggung peran ganda, baik dalam pekerjaan (work)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penggunaan tembakau, penyalahgunaan obat dan alkohol, dan HIV/AIDS.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori motivasi Vroom (1964) tentang cognitive of motivation menjelaskan mengapa

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres Kerja. Stres kerja merupakan interaksi antara seseorang dengan situasi lingkungan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Faktor pendorong

Definisi Stres Kerja

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Newstroom dan Davis (2003) stressor adalah faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan lama. Karena salah satu sumber daya yang sangat penting yang. dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB II LANDASAN TEORI. Work-Family Conflict (WFC) adalah salah satu dari bentuk interrole

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Judul : Pengaruh Konflik Interpersonal dan Beban Kerja Terhadap Stres Kerja Karyawan PT POS Indonesia (Persero) Pusat Denpasar.

Yoanisa Mahardiani Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Diponegoro

BAB II LANDASAN TEORI. lingkungan sekitar. Poin kedua adalah uedaimonic, yang menekankan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Suartana, 2010). Menurut Luthans, 2006 (dalam Harini et al., 2010), teori ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Luthans (Yulianti, 2000) mengemukakan bahwa :

WINARINI WILMAN, PhD. Fakultas Psikologi UI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia merupakan komponen yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB II URAIAN TEORITIS. Imatama (2006) yang berjudul Pengaruh Stress Kerja Terhadap kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang memiliki tujuan tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya-upaya dalam rangka mendapatkan kebebasan itu. (Abdullah, 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kepuasan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian saat ini menunjukkan bahwa perusahaan


BAB II URAIAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit diklasifikasi berdasarkan

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesejahteraan Psikologis. Menurut Achour (2011) kesejahteraan pada karyawan adalah seseorang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. stres, walaupun pada dasarnya antara satu defenisi dengan defenisi lainnya

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Selye (1979) dalam Kalat (2008), stres adalah respon non

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT WANITA YANG SUDAH MENIKAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah

Transkripsi:

Suatu kondisi dinamik yang didalamnya seorang individu dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala, atau tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan hasilnya dipersepsikan tidak pasti dan penting.

HellRieger dan Slocum (2011), menyatakan stres adalah perasaan kecemasan atau ketegangan fisik yang terjadi ketika tuntutan atau stresor yang dirasakan individu melebihi kemapuannya untuk mengatasi masalah. Spielberger (dalam Handoyo, 2001) menyebutkan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

Stres kerja merupakan beban kerja yang berlebihan, perasaan susah dan ketegangan emosional yang menghambat performance individu (Robbins, 2004). Stres kerja menyebabkan penyimpangan pada fungsi psikologis, fisik dan tingkah laku individu yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dari fungsi normal (Beehr & Newman, 1988; dan Robbins 2004). Sementara Beehr (1985) menyebutkan bahwa gangguan psikologis yang paling sering terjadi sebagai akibat stres kerja adalah kecemasan dan depresi.

Menurut Anwar (1993), Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Stres kerja tidak dapat dihindari, namun stres kerja dapat dikurangi dan dikelola. Stres kerja apabila dikelola dengan baik dapat menjadi pendorong dan meningkatkan intensitas kerja, sedangkan apabila tidak dikelola dengan baik stres kerja akan menimbulkan permasalahan yang berdampak negatif bagi individu dan perusahaan

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu: 1. Eustress, adalah akibat positif yang ditimbulkan oleh stres yang berupa timbulnya rasa gembira, perasaan bangga, menerima sebagai tantangan, merasa cakap dan mampu, meningkatnya motivasi untuk berprestasi, semangat kerja tinggi, produktivitas tinggi, timbul harapan untuk dapat memenuhi tuntutan pekerjaan, serta meningkatnya kreativitas dalam situasi kompetitif. 2. Distress, adalah akibat negatif yang merugikan dari stres, misalnya perasaan bosan, frustrasi, kecewa, kelelahan fisik, gangguan tidur, mudah marah, sering melakukan kesalahan dalam pekerjaan, timbul sikap keragu-raguan, menurunnya motivasi, meningkatnya absensi, serta timbulnya sikap apatis.

Works Factors: Task demands: extremely high/ low Interpersonal relationship: poor Career progress: too slow / fast Role dynamics: Ambiguity, Underload/ overload, conflict Personal Factors: Needs, Capabilities, Personality: type A (achievement orientation, impatience, perfectionism)

Nonwork Factors: Familly, Economics, Personal affairs

Faktor organisasi, salah satunya adalah struktur dalam organisasi yang terbentuk melalui desain organisasi yang ada, misalnya melalui formalisasi, konflik dalam hubungan antar karyawan, spesialisasi, serta lingkungan yang kurang mendukung (Luthans, 2002). Faktor individual, antara lain adalah tipe kepribadian karyawan. (Robbins, 2003). Tipe kepribadian A lebih cepat untuk mengalami kemarahan dan akan mengalami stres yang dapat menuju terjadinya masalah pada kesehatan individu tersebut (Luthans, 2002). Faktor lingkungan. Perubahan dalam daur bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, ketidakpastian politik dan ketidakpastian teknologi dapat menyebabkan stres kerja (Robbins, 2003).

Person-role conflict: having to do thing we really do not want to do, do not believe in, or cannot do. Inter sender role conflict: facing a situation where two or more people are asking you to do two or more different things at the same time. Inter-role conflict: having to play several major parts or roles in your life. Intra sender role conflict: being asked by someone to do something but at the same time being prevented from doing it.

APA YANG MENYEBABKAN STRESS? APA KONSEKUENSI-KONSEKUENSINYA BAGI KARYAWAN INDIVIDUAL? MENGAPA KONDISI YANG SAMA YANG DAPAT MENCIPTAKAN STRESS UNTUK SESEORANG TAPI TIDAK BERLAKU/BERDAMPAK YANG SAMA UNTUK ORANG LAIN?

Secara langsung dikaitkan dengan tugas pekerjaan seseorang (person-job interface). Stressors level individual ini adalah merupakan kondisi dimana pegawai memiliki terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan atau di bawah tekanan jadwal waktu yang ketat.

Disebabkan oleh dinamika kelompok dan perilaku manajerial. Para manager menciptakan stres pada para pegawai dengan: (1) menunjukkan perilaku yang tidak konsisten; (2) gagal memberikan dukungan yang memadai; (3) menunjukkan ketidakpedulian; (4) memberikan arahan yang tidak memadai; (5) menciptakan suatu lingkungan produktivitas yang tinggi; (6) memusatkan perhatian pada hal yang negative, sementara hal positif diabaikan.

Mempengaruhi sejumlah besar pegawai. Suatu lingkungan kerja yang mempunyai tekanan yang tinggi sementara tidak ada tempat bagi pegawai untuk melepaskan stres mereka, maka akan menimbulkan kobaran respon stres.

Cox (dalam Gibson, 1996) membagi empat jenis konsekuensi yang dapat ditimbulkan stres, yaitu: Pengaruh psikologis, yang berupa kegelisahan, agresi, kelesuan, kebosanan, depresi, kelelahan, kekecewaan, kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah. Pengaruh perilaku, yang berupa penyalahgunaan obatobatan, menurunnya semangat untuk berolahraga yang berakibat timbulnya beberapa penyakit. Pada saat stres juga terjadi peningkatan intensitas kecelakaan, baik di rumah, di tempat kerja atau di jalan.

Pengaruh kognitif, yaitu ketidakmampuan mengambil keputusan, kurangnya konsentrasi, dan peka terhadap ancaman Pengaruh fisiologis, yaitu menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik yang berupa penyakit yang sudah diderita sebelumnya, atau memicu timbulnya penyakit tertentu.

Manajemen stres mengacu pada tindakan dan inisiatif yang mengurangi stress dengan membantu individu memahami respon stress, mengenali stress, dan menggunakan suatu teknik yang berupaya untuk meminimalkan dampak negatif dari pengalaman yang menimbulkan stress.

Teknik Relaksasi Memilih posisi yang nyaman Pejamkan mata Mengendurkan otot-otot Sadar akan pernafasan perut Mempertahankan suatu sikap pasif selama beberapa detik Lakukan terus sampai jangka waktu tertentu (misalnya: 20 menit)

Inisiatif manajemen kesehatan yang menggabungkan komponen-komponen pencegahan penyakit, perawatan medis, perawatan diri, dan promosi kesehatan (gaya hidup sehat). Sasarannya adalah penggunaan tembakau (merokok) dan penyalahgunaan zat, kebiasaan gizi buruk dan gaya hidup tidak sehat, stress yang berlebihan di tempat kerja, dan kemampuan karyawan yang tidak memadai untuk mengatasi stres

Teknik organisasional Menyediakan dukungan sosial Mengontrol iklim organisasi Menetapkan peran pekerja Menyediakan bantuan untuk pekerja yang stres Mengeliminasi work overload dan work underload

Gibson, Ivancevich, Donnelly. (1996). Organisasi Perilaku, Struktur dan Proses. Jakarta: Binarupa Aksara. Hellriegel, D., & Slocum, J. W. 2011. Organizational behavior, thirteenth edition. South-western: Cengage learning Kreitner dan Kinicki. (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Refika Aditama. Margianti Lulus. (1999). Stres kerja : Latar belakang Penyebab dan Alternatif Pemecahanannya. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik, 3 : 71-80, Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Schultz, Duane, Sydney Schultz. (1994). Psychology and work today: an introduction to industrial and organizational psychology. New York: Macmillan Publishing Company. Siagian, Sondang. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia.Cet. 18. Jakarta : Bumi Aksara Robbins, S. P. 2003. Essentials of organizational behavior. New Jersey: Pearson education, Inc.