PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto"

Transkripsi

1 PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya asuharto37@gmail.com ABSTRAKSI Dalam suatu organisasi sering terjadi perubahan tuntutan terhadap hasil kerja serta perubahan dalam peraturan kerja yang menyebabkan tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Tekanan-tekanan itu disebut dengan stressor lingkungan kerja. Stressor lingkungan kerja yang sering dialami karyawan yaitu stressor lingkungan kerja fisik dan psikis. Seorang atasan yang tidak memperhatikan faktor penyebab stres akan dapat menyebabkan karyawanya mengalami stress sehingga akan berpengaruh pada kinerja karyawan tersebut. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor penyebab stress serta akibatnya terhadap kinerja karyawan melalui job stress. Kata kunci : stressor, job stress, faktor-faktor penyebab stress. 1

2 A. LATAR BELAKANG Karyawan sebagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan merupakan faktor penting dalam menentukan berhasil tidaknya suatu perusahaan. Sehingga pelaksanaan kerja karyawan sangat mempengaruhi tujuan organisasi secara keseluruhan. Betapapun baiknya sumber daya lain yang dimiliki oleh perusahaan jika tidak didukung oleh karyawan yang bekerja secara efektif dan efisien maka akan mencapai suatu kegagalan (Hasibuan, 2000:205). Dalam suatu organisasi sering terjadi perubahan tuntutan terhadap hasil kerja serta perubahan dalam peraturan kerja yang menyebabkan tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Tekanan yang timbul dan berlangsung terus menerus berpotensi menimbulkan kecemasan (Handoko, 2001:121). Dampak yang sangat merugikan dari adanya gangguan kecemasan yang sering dialami oleh masyarakat disebut stres. Ada beberapa faktor di tempat kerja yang bisa menyebabkan timbulnya stress bagi karyawan, faktor-faktor tersebut disebut stressor. Stressor di tempat kerja bisa berwujud fisik maupun psikis, yang semuanya bisa menimbulkan stres kerja bagi karyawan. Stres dapat menjadi pemacu semangat seseorang untuk bekerja, akan tetapi dalam kadar tertentu stres dapat pula menjadi pemicu timbulnya lesu kerja, penurunan kondisi fisik dan mental yang akhirnya dapat mempengaruhi semangat seorang karyawan dalam bekerja, yang akhirnya juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dengan adanya stressor lingkungan kerja atau penyebab stres di lingkungan kerja yang apabila faktor tersebut diabaikan oleh pimpinan maka seseorang karyawan akan mengalami suatu gejala emosional yang disebut stres job stress (As ad, 2001:60), seorang karyawan yang mengalami stress dalam bekerja akan mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. Pengaturan ruang kerja, standar penerangan dan sistem sirkulasi udara merupakan contoh beberapa faktor penyebab stres yang apabila faktor faktor tersebut tidak diperhatikan oleh pimpinan perusahaan akan menyebabkan karyawan mengalami gejala stres yang kemudian baik secara langsung ataupunn tidak langsung akan berdampak pada kinerja karyawan pada perusahaan. Hal ini merupakan latar belakang peneliti untuk mengadakan penilitian tentang hubungan stressor lingkungan kerja, job stress dan kinerja. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah stressor lingkungan kerja berpengaruh terhadap job stress? 2. Apakah job stress berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 2

3 3. Apakah stressorlingkungan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja karyawan? 4. Apakah stressor lingkungan kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja melalui job stress? C. METODE PENELITIAN Penulisan artikel ilmiah ini merupakan hasil dari penelitian yang menggunakan jenis penelitian empiris. Penelitian ini menggunakan beberapa jenis dan sumber data yang diperoleh untuk mendukung penelitian ini diantaranya adalah : a. Data primer adalah data yang diperoleh secara empiris yang dilakukan dengan pengambilan data secara langsung dengan responden yang berjumlah 99 karyawan non pimpinan. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yang dapat memperkuat atau mendukung data primer. Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumen, termasuk data kepustakaan, atau data yang diperoleh dari data yang ada dalam keadaan siap dan erat kaitannya dengan penelitian. D. PEMBAHASAN 1. Pengertian Stress Berbagai bentuk kekuatiran dan masalah selalu dihadapi para karyawan. kita semua dari waktu ke waktu menjumpai kesulitan-kesulitan, masalah-masalah dan mengalami kesedihan emosional. Stress sering diartikan sebagai kelebihan tuntutan atas kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan (Sedarmayanti 2007:67). Masalah yang terdapat dalam lingkungan keluarga, kegiatan sosial, pekerjaan di kantor, kegiatan diwaktu senggang, maupun yang ada hubungannya dengan orang lain dapat menimbulkan beban yang berlebihan. Sebagai hasilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stress yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka. Tekanan atasan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan mungkin menimbulkan stress kerja bagi seorang karyawan, namun merupakan tantangan bagi karyawan lain. a. Gejala-Gejala Job Stress Terdapat gejala-gejala stres kerja yang bisa dikenali. Gejala-gejala stres kerja bisa berasal dari gejala fisik, psikis, sosial fisiologis dan lain-lain. Robbins (2007), mengelompokkan gejala stres kerja ke dalam tiga aspek, yaitu: 3

4 1) Gejala fisiologikal Sakit perut Detak jantung meningkat dan sesak nafas Tekanan darah meningkat Sakit kepala Serangan jantung Simptom-simptom pada fisiologikal memang tidak banyak ditampilkan, karena menurut Robbins (2007) pada kenyataannya selain hal ini menjadi kontribusi terhadap kesukaran untuk mengukur stres kerja secara objektif. Hal yang lebih menarik lagi adalah simptom fisiologikal hanya mempunyai sedikit keterkaitan untuk mempelajari perilaku organisasi. Berikut ini ada dua kategori simptom dari stres kerja yang lebih penting yaitu: 2) Gejala psikologikal Kecemasan Ketegangan Kebosanan Ketidakpuasan dalam bekerja Irritabilitas Menunda-nunda Gejala-gejala psikis tersebut merupakan gejala yang paling sering dijumpai, dan diprediksikan dari terjadinya ketidakpuasan kerja. Pegawai kadang-kadang sudah berusaha untuk mengurangi gejala yang timbul, namun menemui kegagalan sehingga menimbulkan keputusasaan yang seolah-olah terus dipelajari, yang biasanya disebut dengan learned helplessness yang dapat mengarah pada gejala depresi Bodner & Mikulineer (dalam Robbins, 2007) 3) Gejala Perilaku Meningkatnya ketergantungan pada alkohol dan konsumsi rokok Melakukan sabotase dalam pekerjaan Makan yang berlebihan ataupun mengurangi makan yang tidak wajar sebagi perilaku menarik diri. 4

5 Tingkat absensi meningkat dan rerformansi kerja menurun Gelisah dan mengalami gangguan tidur Berbicara cepat. 2. Sumber- Sumber Stres Lingkungan Kerja Ada 2 sumber-sumber stressor lingkungan kerja yaitu : 1. Stressor Lingkungan Kerja Fisik. 2. Stressor lingkungan Kerja Psikis. 3. Kinerja Karyawan Pegawai atau karyawan dalam organisasi formal mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian harus diusahakan agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan kinerja yang baik dari bawahannya untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya. Menurut Mangkunegara (2006:9) istilah kinerja berasal dari Job Performance atau pengertian prestasi kerja (kinerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Ada beberapa syarat kriteria ukuran kinerja pegawai, yaitu kualitas, kuantitas, waktu yang dipakai, jabatan yang dipegang, absensi dan amanah dalam menjalankan pekerjaan. Kemudian kinerja dapat diukur melalui kualitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan oleh individu, kelompok, atau organisasi. Dengan demikian, ukuran kinerja tersebut mencakup kualitas dan kuantitas dari hasil kerja itu sendiri. a. Kualitas Kerja Menunjukkan sejauh mana mutu seseorang pegawai dalam melaksanakan tugastugasnya meliputi, ketepatan, kelengkapan, kerapian. Dari pendapat diatas, jelas bahwa kualitas kerja dapat diukur melalui ketepatan, kelengkapan dan kerapian. Yang dimaksud dengan ketepatan adalah tepat dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan, artinya terdapat kesesuaian antara kegiatan dengan sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Yang dimaksud dengan kelengkapan adalah kelengkapan ketelitian, ketelitian dalam melaksanakan tugasnya. Yang dimaksud dengan kerapian dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. b. Kuantitas Kerja Jumlah kerja yang dilaksanakan oleh seorang pegawai dalam menggunakan waktu kerja tertentu dan ketepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan 5

6 demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja dan penggunaan waktu. Jumlah kerja adalah banyaknya tugas pekerjaan yang dapat dikerjakan. Penggunaan waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan dalam menyelasaikan tugas pekerjaan. 4. Hasil Penelitian Pengaruh Stressor Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Job Stress a) Uji itas Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas alat ukur penelitian ini menggunakan korelasi product moment pearson s yaitu dengan cara mengkorelasikan tiap pertanyaan dengan skor total, kemudian hasil korelasi tersebut dibandingkan dengan angka kritis taraf signifikan 5% dan r tabel pada n = 99 sebesar. Adapun hasil pengujian dapat dinyatakan pada tabel berikut : Tabel 4.8 itas Instrumen Penelitian No. Item Pearson Correlation , , , , , , ,628 r tabel Keterangan No. Item Pearson Correlation , , , , , ,583 r tabel Keterangan 6

7 14 0,247 0, , , , , , ,657 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa masing-masing indikator yang digunakan mempunyai nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari r tabel. Hal ini menunjukkan indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan sebagai pengumpul data. b) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji kemampuan suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukurannya diulangi dua kali atau lebih. Pengujian keandalan alat ukur dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas metode alpha (α) dengan metode Cronbach, suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai alpha lebih besar dengan nilai r tabel. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Item Nilai α r tabel Keterangan X Variabel Item Nilai α r tabel Keterangan 8 Z 9 7

8 Y Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil perbandingan antara nilai α dengan r tabel semuanya memenuhi kriteria yaitu nilai α lebih besar dari r tabel. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa semua item pertanyaan dalam kuisioner dapat dipercaya (reliabel), sehingga kuisioner ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. c) Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Berdasarkan hasil analisis jalur diketahui besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung serta pengaruh total faktor stressor lingkungan kerjatehadap kinerja pegawai (Y) sebagai variabel terikat melalui job stress kerja (Z) sebagai variabel perantara. Hasil analisis jalur dan pengujian hipotesis dijelaskan pada tabel 4.10 dan gambar 4.1 sebagai berikut: Stressor Lingkungan Kerja (X) 0,664 Job Stress (Z) -0,512 Kinerja (Y) -0,135 Gambar 4.1 Hasil Analisis Jalur Path 8

9 Tabel 4.12 Nilai Koefisien Jalur dan Pengujian Hipotesis Variabel Variabel Variabel Beta (β) ρ-value Keterangan Bebas Intervening Terikat X - Z 0,664 0,000 Signifikan Z - Y -0,512 0,000 Signifikan X - Y -0,135 0,214 Tidak Signifikan X Z Y -0,297 - Pengaruh tidak langsung Keterangan : Signifikan pada α = 5% a. H1 (Pengaruh Variabel Stressor Lingkungan Kerja (X) terhadap Job Stress(Z)) Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat untuk pengujian variabel stressor lingkungan kerja terhadap job stress diperoleh nilai beta (β) sebesar 0,664 dengan ρ-value sebesar 0,000. Karena nilai ρ-value lebih kecil daripada α (0,000< 0,05) maka H 0 ditolak. Dengan demikian ada pengaruh positif langsung signifikan stressor lingkungan kerja terhadap job stress. b. H2 (Pengaruh Variabel Job Stress (Z) terhadap Kinerja (Y)) Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat untuk pengujian variabel job stressterhadap kinerja diperoleh nilai beta (β) sebesar -0,512 dengan ρ-value sebesar 0,000. Karena nilai ρ- value lebih kecil daripada α (0,000< 0,05) maka H 0 ditolak. Dengan demikian ada pengaruh negatif langsung signifikan job stressterhadap kinerja. c. H3 (Pengaruh Variabel Stressor Lingkungan Kerja (X) terhadap Kinerja (Y)) Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat untuk pengujian variabel stressor lingkungan kerja terhadap kinerja diperoleh nilai beta (β) sebesar -0,135 dengan ρ-value sebesar 0,214. Karena nilai ρ-value lebih besar daripada α (0,214> 0,05) maka H 0 diterima. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh langsung signifikan stressor lingkungan kerja terhadap kinerja. d. H4 (Pengaruh tidak langsung variable Stressor Lingkungan Kerja(X) terhadap variable Kinerja (Y) melalui Job Stress (Z)) Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat untuk pengujian variabel stressor lingkungan kerja terhadap kinerja melalui job stress diperoleh nilai total effect sebesar -0,297 nilai tersebut 9

10 merupakan nilai pengaruh tidak langsung variable stressor lingkungan kerja terhadap variable kinerja melalui variable job stress. Dengan demikian terdapat pengaruh negatif tidak langsung antara variable stressor lingkungan kerja terhadap kinerja melalui job stress. d) Pembahasan Secara garis besar hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hipotesis yang dimaksud adalah stressor lingkungan kerja berpengaruh terhadap job stress, job stress berpengaruh terhadap kinerja, dan stressor ingkungan kerja mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap kinerja karyawan melalui job stress. Berikut pembahasan dari hipotesis tersebut. I. Pengaruh Stressor Lingkungan Kerja Terhadap Job Stress Hipotesis pertama menyebutkan bahwa stressor lingkungan kerja berpengaruh terhadap job stress. Hal ini dapat diketahui dari hasil yang diperoleh nilai beta (β) sebesar 0,664 dengan ρ-value sebesar 0,000. Karena nilai ρ-value lebih kecil daripada α (0,000< 0,05) maka H 0 ditolak. Dengan demikian ada pengaruh signifikan positif dari stressor lingkungan kerja terhadap job stress, artinya semakin tinggi stressor lingkungan kerja akan mengakibatkan semakin tinggi tingkat job stress dari para karyawan. Stressor lingkungan kerja terbagi menjadi dua indikator, yaitu stressor lingkungan fisik dan stressor lingkungan psikis. a. Pengaruh stressor lingkungan fisik job stress Stressor lingkungan fisik memiliki indikator yang dapat mempengaruh job stressseorang karyawan, yaitu rancangan ruang kerja, rancangan pekerjaan, sistem penerangan, sistem sirkulasi udara, tingkat Visual Privacy. Sedangakan untuk mengukur job stress dapat diukur melalui sakit perut dalam bekerja, sakit kepala dalam bekerja, kebosanan dalam bekerja, ketegangan dalam bekerja, menunda-nunda pekerjaan, sering merokok dalam bekerja, sering absen dalam bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa indikator pada variabel stressor lingkungan fisik dapat memberi efek menyebabkan job strees pada karyawanpt. Sindopex Perotama Sidoarjo. Apabila semua indikator stressor lingkungan kerja dapat diterima dengan baik oleh karyawan, maka seseorang karyawan tidak akan mengalami job stress. Sedangkan apabila lingkungan kerja yang kurang nyaman dalam kaitannya dengan keadaan seseorang yang melakukan pekerjaan, mereka akan merasakan keadaan tegang dan tidak menyenangkan yang dapat mempengaruhi job stress. b. Pengaruh stressor lingkungan psikis terhadap job stress 10

11 Stressor lingkungan fisik memiliki indikator yang dapat mempengaruh job stressseorang karyawan, yaitu pekerjaan yang berlebihan, sistem pengawasan yang buruk (Poor Quality of Supervision), frustasi,. Hal ini menunjukkan kebijakan yang diberikan perusahaan dan karyawan sering berbeda jauh. Perbedaan nilai yang terjadi antara perusahaan dengan karyawan membuat manusia harus mengatasinya. Pada umumnya perusahaan menuntut karyawan untuk bekerja keras dan bila perlu menawarkan tambahan waktu kerja (over time) untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Tetapi karyawan pada umumnya ingin menikmati hasil kerjanya tanpa harus melakukan pekerjaan di luar jam kerja. Sehingga karyawan yang tidak bisa menyesuaikan dengan pekerjaannya, akan mengalami job stress. II. Pengaruh Job Stress Terhadap Kinerja Hipotesis kedua menyebutkan bahwa terdapat pengaruh job stress terhadap kinerja karyawan. Hal ini dapat diketahui dari hasil yang diperoleh nilai beta (β) sebesar -0,512 dengan ρ-value sebesar 0,000. Karena nilai ρ-value lebih kecil daripada α (0,000< 0,05) maka H 0 ditolak. Dengan adanya nilai beta yang negatif maka hal ini menunjukkan ada pengaruh signifikasi negatif dari job stress terhadap kinerja karyawan artinya semakin tinggi tingkat job stress maka akan mengakibatkan semakin rendah kinerja para karyawan dan sebaliknya semakin rendah tingkat job stress maka akan mengakibatkan semakin tinggi tingkat kinerja karyawan. Berdasarkan hasil tersebut maka faktor job stress merupakan suatu faktor yang menentukan kinerja karyawan. Seorang karyawan yang memiliki tingkat stress kerja tinggi dalam bekerja akan mengalami 3 gejala yaitu gejala fisiologikal, psikologikal dan perilaku, hal ini akan membuat seseorang terganggu dari segi fisik, psikologi dan perilaku yang dimana akan membuat kinerja seorang karyawan tersebut menurun. Seorang pemimpin seharusnya mampu memotivasi bawahannya (karyawan) agar terhindar dari stres kerja. Motivasi yang diberikan oleh seorang pemimpin sangat diperlukan bagi para karyawan, karena sebagai bentuk rasa perhatian terhadap karyawannya yang dapat memicu dan menghindarkan karyawan tersebut dari rasa stress yang dialami pada saat bekerja III. Pengaruh Stressor Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Hipotesis ketiga menyebutkan bahwa terdapat pengaruh langsung streesor lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan. Dari hasil yang diperoleh nilai beta (β) sebesar -0,135 dengan ρ-value sebesar 0,214. Karena nilai ρ-value lebih besar daripada α (0,214< 0,05) maka H 0 diterima. Dengan adanya nilai ρ-value yang lebih besar dari α maka hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh signifikasi langsung dari stressor lingkungan kerja terhadap 11

12 kinerja karyawan artinya stressor lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kinerja melainkan stressor lingkungan kerja hanya memiliki pengaruh tidak langsung saja terhadap kinerja karyawan melalui job stress. Secara garis besar stressor lingkungan kerja yang berupa rancangan ruang kerja, sistem sirkulasi udara, sistem penerangan pada ruang kerja tidak memiliki pengaruh langsung yang cukup besar karena apabila faktor stressor tersebut tidak membuat seseorang karyawan menjadi stres maka kinerja karyawan tidak akan terganggu. IV. Pengaruh Stressor Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Job stress Berdasarkan perhitungan analisis jalur, diketahui hasil pengaruh tidak langsung sebesar -0,297 yang diperoleh dari X 1 Z Y (0,664) (-0,512) = -0,297. Sehingga terdapat pengaruh negatif tidak langsung dari variabel stressor lingkungan kerja terhadap kinerja melalui job stress. Stress kerja yang muncul dalam lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja seorang karyawan. Semakin tinggi tingkat job stress maka akan semakin rendah tingkat kinerja karyawan dan juga sebaliknya. Dalam meningkatkan kinerja dalam diri seorang karyawan, maka karyawan tersebut harus memiliki suasana yang nyaman dalam bekerja. Dengan adanya stressor lingkungan kerja atau penyebab stres di lingkungan kerja menimbulkan pemicu bagi stres seorang karyawan, apabila karyawan merasa tidak nyaman terhadap faktor penyebab stres atau stressor lingkungan kerja seperti keadaan rancangan pekerjaan, sistem ventilasi udara dan sistem penerangan maka dapat dipastikan karyawan tersebut akan mengalami job stress sehingga akan mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. Faktor stress kerja berasal dari lingkungan kerja yang dibedakan menjadi dua, yaitu stressor lingkungan kerja fisik dan stressor lingkungan psikis. Lingkungan kerja fisik merupakan lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan dan kenyamanan kerja karyawan. Sedangkan lingkungan kerja psikis lebih berhubungan dengan pekerjaan karyawan tersebut. Pekerjaan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan stres kerja seorang karyawan. Waktu yang mendesak yang diberikan dalam menyelesaikan pekerjaan juga dapat menimbulkan stress dalam bekerja. Stress yang muncul tersebut dapat mengganggu kinerja karyawan. Dengan adanya pengaruh tidak langsung ini, maka dalam meningkatkan kinerja karyawan, sikap stress pada bekerja sangat perlu diperhatikan untuk membentuk kinerja yang tinggi. Jika stres yang dimiliki karyawan rendah, maka kinerja yang dimiliki karyawan tersebut akan meningkat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja dalam bekerja, stress yang disebabkan oleh faktor lingkungan kerja harus diminimalisir agar tercipta kinerja yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya. E. PENUTUP 12

13 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Stressor lingkungan kerja secara signifikan berpengaruh langsung terhadap job stress karyawan pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo. 2. Job stress secara signifikan berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo. 3. Stressor lingkungan kerja tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja karyawan pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo. 4. Stressor lngkungan kerja berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja melalu job stress karyawan PT. Sindopex Perotama Sidoarjo. Saran Berdasarkan analisis hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, terdapat beberapa saran yang akan menjadi implikasi bagi penelitian selanjutnya, antara lain : 1. PT. Sindopex Perotama Sidoarjo diharapkan lebih memberikan perhatian yang besar terhadap masalah stress kerja yang dialami oleh para karyawan, baik pada lingkungan fisik maupun lingkungan psikis terutama pada kondisi karyawan pada saat melakukan aktivitas pekerjaan yang berat. Perusahaan juga harus memperhatikan tata letak ruang kantor sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh karyawan, sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik. 2. Pihak perusahaan diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan para karyawan, sehingga para karyawan dapat termotivasi dalam bekerja, sehingga stress kerja dapat di hindarkan dan otomatis dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. 3. Penelitian ini dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya dengan menjadikan indikator dari stressor lingkungan kerja dan job stress sebagai variabel. 13

14 DAFTAR PUSTAKA As ad, Moh Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Handoko, T. Hani Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: BPFE Hasibuan, Malayu.S.P Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Mangkunegara, Anwar Prabu Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika Aditama Robbins, Stphen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenhallindo. Sedarmayanti Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Karyawan Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika Aditama 14

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya,

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Komitmen Organisasi 1. Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan seorang karyawan memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berniat

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka. karyawan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan perawat Rumah Sakit Saiful Anwar

Bab II. Tinjauan Pustaka. karyawan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan perawat Rumah Sakit Saiful Anwar Bab II Tinjauan Pustaka A. Landasan Penelitian Terdahulu Puspitasari (2005) meneliti pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja perawat Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Tujuan dari penelitian ini untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Dimana penelitian ini menghubungkan antara variabel X (beban kerja)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hotel Trio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hotel Trio 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini pernah dilakukan oleh Sindy Pramitasary (2011) dengan judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hotel Trio Indah

Lebih terperinci

PENGARUH STRES DAN KONFLIK TERHADAP KINERJA PADA PT. PINDAD BANDUNG

PENGARUH STRES DAN KONFLIK TERHADAP KINERJA PADA PT. PINDAD BANDUNG PENGARUH STRES DAN KONFLIK TERHADAP KINERJA PADA PT. PINDAD BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL Y. Andhi Suprapto 1, Darsin 2 1 Mahasiswa Universitas Pandanaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal komporatif atau penelitian deskriptif karena peneliti ingin mengetahui pengaruh terhadap variabel stres kerja,

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PERAWAT RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PERAWAT RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PERAWAT RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO Oleh: Umi Setyowati set.umie@yahoo.com Ridwan Baraba, S.E., M.M. barabaridwan@gmail.com Esti Margiyanti Utami, S.E., M.Si.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan

Lebih terperinci

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1,

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala 1, ISSN : 2355-9357 e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 221 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan : Studi Kasus pada Tenaga Pengajar di Telkom University Ella Jauvani Sagala

Lebih terperinci

Pengaruh Stress Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan

Pengaruh Stress Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pengaruh Stress Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Endang Suswati 1 Ibnu Azizi Al Ayyubi 2 1 Dosen Tetap Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gajayana 2 Alumnus Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres Kerja 2.1.1 Pengertian Stres Kerja Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Stepen P. Robbins (2003 : 793), bahwa stress kerja adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian korelasional. Menurut Kuncoro (2003) penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi yang sudah mulai terasa saat ini memaksa setiap organisasi baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan mereka

Lebih terperinci

Indah et al., Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada...

Indah et al., Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada... PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PERUSAHAAN ROKOK GAGAK HITAM BONDOWOSO THE INFLUENCE OF WORK CHARACTERISTICS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel lingkungan kerja fisik dengan

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian non-eksperimental, menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian non-eksperimental, menurut 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian non-eksperimental, menurut Kerlinger (199), jenis penelitian ini merupakan telaah empiris sistematis, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan sumber daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas perusahaan, dibandingkan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV Batik Indah Roro Djonggrang. Perusahaan ini penulis pilih untuk menjadi obyek penelitian karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang mencari ada tidaknya hubungan dua variabel penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT.

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT. ISSN 2302-0199 9 Pages pp. 135-143 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN KANTOR PUSAT OPERASIONAL PT. BANK ACEH Yusnimar 1, Mukhlis Yunus

Lebih terperinci

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Karakteristik Individu Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara XII Kantor Wilayah I Jember

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Karakteristik Individu Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara XII Kantor Wilayah I Jember Iqbal Hadi et al., Pengaruh Budaya Organisasi dan Karakteristik Individu... 92 Pengaruh Budaya Organisasi Dan Karakteristik Individu Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN *( Ali Fathoni Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.menurut Arikunto (2010) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Dalam kehidupan sehari-hari, istilah manajemen merupakan istilah yang tidak asing lagi

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (PT. KPEI). Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif guna mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metodologi dan Metode Penelitian Metode adalah ilmu tentang kerangka kerja untuk melaksanakan penelitian yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK Hariyanti Email: hariyanti.ng@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Devisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Lebih terperinci

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda. . BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Samarinda, yaitu salah satu sekolah negeri favorit berada di kota Samarinda. 2. Subyek

Lebih terperinci

MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April ISSN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI

MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April ISSN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April 2016 117 ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI Oleh : Rozalina Novianty ABSTRACT The objective of this research is to

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendifinisikan berbagai kriteria serta mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang 30 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang digunakan, yaitu: a. Riset Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan

Lebih terperinci

PENGARUH STRESSOR TERHADAP PRESTASI KERJA MELALUI STRESS KERJA KARYAWAN PTPN XII KEBUN NGRANGKAH PAWON KEDIRI

PENGARUH STRESSOR TERHADAP PRESTASI KERJA MELALUI STRESS KERJA KARYAWAN PTPN XII KEBUN NGRANGKAH PAWON KEDIRI PENGARUH STRESSOR TERHADAP PRESTASI KERJA MELALUI STRESS KERJA KARYAWAN PTPN XII KEBUN NGRANGKAH PAWON KEDIRI Diah Kusumawati Program Studi Manajemn FEB UMM Email: diahkusuma@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan laba yang optimal agar perusahaan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ataupun industri sejenisnya, pada umumnya mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba yang optimal

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. PIKIRAN RAKYAT

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. PIKIRAN RAKYAT ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. PIKIRAN RAKYAT WORK STRESS ANALYSIS TO THE EMPLOYEES OF PT. PIKIRAN RAKYAT Buge Wanara 1, Alini Gilang 2, Astadi Pangarso 3 1,2 Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan

BAB I. Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi formal yang memiliki tujuan jangka pendek untuk memperoleh laba, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan Hotel Grand Pujon View Kabupaten Malang)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan Hotel Grand Pujon View Kabupaten Malang) PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan Hotel Grand Pujon View Kabupaten Malang) Harli Yogi Kusuma Heru Susilo Gunawan Eko Nurtjahjono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, pengaruh globalisasi bukan hanya membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan juga membawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. akan dicapai dalam penelitian ini, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a) Merumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian, serta teknik analisis data. 3.1 Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT Novida Pazri Ferzadiana, H. Eddy K. Soegiarto, Titin Ruliana Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu mengenai lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian... BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran... 28 B. Definisi Operasional... 28 C. Hipotesis... 29 D. Metode Penelitian... 29 E. Analisa Data... 31 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Lebih terperinci

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Lumajang (The Influence Of Compensation And Motivation On The Job Satisfaction And Employees Performance Of Perusahaan Daerah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu 31 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Konstruk penelitian ini adalah termasuk penelitian eksplanatoris, yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud memberikan penjelasan

Lebih terperinci

Yoanisa Mahardiani Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Diponegoro

Yoanisa Mahardiani Administrasi Bisnis, FISIP Universitas Diponegoro PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT. BANK JATENG CABANG KOORDINATOR DAN CABANG PEMBANTU WILAYAH KOTA SEMARANG Yoanisa Mahardiani Administrasi Bisnis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU

PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU ejournal Pemerintahan Integratif, 2015,1(3); 102-114 ISSN 2337-8670, ejournal.pin.or.id Copyright 2015 PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KECAMATAN MALINAU KOTA KABUPATEN MALINAU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Lokasi dan Objek Penelitian Waktu penelitan pada bulan Januari s.d Februari, Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Identifikasi variabel penelitian ini harus ditentukan terlebih dahulu sebelum

Lebih terperinci

PENGARUH STRES KERJA, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA GURU HONOR DI SMA NEGERI 05 MUKOMUKO ABSTRACT

PENGARUH STRES KERJA, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA GURU HONOR DI SMA NEGERI 05 MUKOMUKO ABSTRACT PENGARUH STRES KERJA, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA GURU HONOR DI SMA NEGERI 05 MUKOMUKO Ayu Marlina 1, Mona Amelia 2, Rizky Natassia 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir adalah gambaran utama yang digunakan untuk menganalisa penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini. Kegiatan penelitian dimulai dari merumuskan

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI MUSYADAD ABSTRAK Diklat fungsional merupakan program kerja rutin yang sering dilaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO Titik Buroidah Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo buroidahtitik.gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui perbedaan gejala stres kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui perbedaan gejala stres kerja BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi kontinum yaitu penelitian yang berusaha mencari perbedaan yang diperoleh dari hasil pengukuran data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Sugiyono (2013:3)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi usaha

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang) PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang) Faldian Putra Rahmanda Djamhur Hamid Hamidah Nayati Utami Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 April s/d 1 Mei 2012,dan sebagai tempat penelitiaannya adalah PT. Astra International, TSO-auto 2000.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari tanggal 2 April s/d 1 Mei 2012,dan sebagai tempat penelitiaannya adalah PT. Astra International, TSO-auto 2000. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menurut Usman dan Akbar (2003: 42) metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Jadi metodologi penelitian ialah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi dikawasan Ringroad Selatan Yogyakarta, sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Lazarus (dalam Lahey, 2007) menyatakan bahwa stres dapat dikatakan sebagai keadaan yang menyebabkan kemampuan individu untuk beradaptasi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia pendidikan saat ini semakin kompetitif, tidak terkecuali persaingan dalam peningkatan kualitas di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dengan

Lebih terperinci

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi

MAKSI Jurnal Ilmiah Manajemen & Akuntansi PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : ELI ACHMAD MAHIRI *) email : elimahiri@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mencakup faktor stres kerja terhadap turnover intention karyawan divisi marketing pada perusahaan PT. Solid Gold Berjangka yang beralamat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Metode Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Pemerintahan Integratif, 2017, 5 (3): 426-436 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2017 PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP PRESTASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK Anis Eliyana Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Kampus B - Jl.

Lebih terperinci

JURNAL ENDANG MARGI NINGSIH

JURNAL ENDANG MARGI NINGSIH PENGARUH KOMPETENSI, BUDAYA KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PRASARANA JALAN, TATA RUANG DAN PEMUKIMAN PROVINSI SUMATERA BARAT JURNAL ENDANG MARGI NINGSIH 12090071 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

PENGARUH PENERIMAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada BMT Kota Gajah Lampung Tengah)

PENGARUH PENERIMAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada BMT Kota Gajah Lampung Tengah) PENGARUH PENERIMAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI (Studi Empiris Pada BMT Kota Gajah Lampung Tengah) Oleh Suharto, S.E, M.M. Dosen Tetap Fakultas Ekonomi UM Metro ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Creswell ( dalam Alsa, 2003, h. 13) menjelaskan

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2017, 5 (4) : ISSN 0000-0000, ejournal.ipfisip-unmul.ac.id Copyright 2017 PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa hotel bintang empat yang berada di Kota Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS

BAB II URAIAN TEORETIS 33 BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Henny (2007) melakukan penelitian dengan judul " Hubungan Stres Kerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan Bagian Customer Care Pada PT Telekomunikasi Indonesia

Lebih terperinci

Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH ORGANIZATIONAL STRESSOR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Pt Telkom Indonesia Tbk Witel Jatim Selatan Malang) Ananda Eka Puteri Hamidah Nayati Utami Ika

Lebih terperinci