BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya. Lingkaran Survei Indonesia Maret

dokumen-dokumen yang mirip
POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

PRAHARA PARTAI DEMOKRAT DAN KEKHAWATIRAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PRESIDEN SBY

Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Peran Pemerintah Minimal Saja

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

100 HARI JOKOWI : 3 RAPOR MERAH, 2 RAPOR BIRU LSI DENNY JA JANUARI 2015

Publik Ingin Gubernur Jakarta Yang Bisa Atasi Banjir, Sampah dan Macet. Kerjasama dengan Cikom LSI

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

ROBOHNYA MK KAMI. Lingkaran Survei Indonesi Oktober

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

MAYORITAS PUBLIK DUKUNG SBY KELUARKAN PERPPU PILKADA LANGSUNG. LSI DENNY JA Oktober 2014

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

2014: Momentum Reformasi Jilid Dua. Lingkaran Survei Indonesia MEI

Melorotnya Kepuasan Publik Atas Dua Tahun Kabinet SBY-Boediono

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

AKANKAH LAJU PRABOWO TERHENTI? KASUS AKTIVIS GATE. Juni 2014

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

MORALITAS PUBLIK PARA ELITE DI TITIK NADIR. Lingkaran Survei Indonesia Juli 2013

Publik Jakarta Rindukan Figur Ali Sadikin. Survei Pilkada DKI, Mei 2012

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

MAYORITAS PUBLIK INGIN TAHU PROGRAM CAPRES 2014

MUNAS GOLKAR DI MATA PUBLIK. LSI DENNY JA Desember 2014

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

MEDIA SURVEI NASIONAL

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

MAKIN BANYAK ORANGTUA YANG TAK INGIN ANAKNYA JADI ANGGOTA DPR. Lingkaran Survei Indonesia November

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

Refleksi dan Harapan Ekonomi-Politik Evaluasi Publik Nasional. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

Badan Anggaran DPR Dan Memburuknya Citra Politisi di Mata Publik

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres Deklarasi

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

KECENDERUNGAN SENTIMEN EKONOMI- POLITIK 2008

SBY JK TERGELINCIR BBM?: EVALUASI PUBLIK SATU BULAN KENAIKAN BBM DAN DAMPAK SOSIAL-POLITIKNYA

EVALUASI PUBLIK TERHADAP DPR DAN KETUA DPR PILIHAN MASYARAKAT

Pelajaran dari Kasus Pansus Bank Century

Tiga Tahun Partai Politik : Masalah Representasi Aspirasi Pemilih

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

KASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

Flow chart penarikan sampel exit poll

Metodologi Quick Count

Silakan isi identitas Anda berikut ini. Nama : Pekerjaan : L/P : Pendidikan terakhir : Usia :

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

Transkripsi:

BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya Lingkaran Survei Indonesia Maret 2012 1

Pengantar BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya Kebijakan publik soal BBM dan BLT sangat terkait dengan politik pencitraan. Apalagi jika kebijakan itu diambil menjelang pemilu 2014. Naik dan turunnya harga BBM serta BLT (atau sejenisnya) yg berupa bantuan uang cash kepada rakyat miskin langsung berhubungan dengan dukungan atau penolakan mayoritas pemilih terhadap tokoh atau partai tertentu. Jika harga BBM dinaikkan, tanpa program BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau sejenisnya, ini akan menjadi musibah politik bagi Partai Demokrat dan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Dukungan atas partai Demokrat dan SBY segera anjlok ke posisi terendah sejak tahun 2009. Sulit membayangkan SBY atau Partai Demokrat menaikkan harga BBM tanpa disertai paket BLTnya. Sebaliknya, jika setelah harga BBM naik, diikuti oleh program BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau sejenisnya, apalagi jika kemudian harga BBM sempat turun lagi sebelum 2014, ini akan menjadi berkah politik bagi Partai Demokrat dan SBY. Dukungan atas Partai Demokrat dan SBY akan berkibar lagi, menjulang seperti dalam pemilu 2009. Sulit juga saat ini kita membayangkan partai lain rela jika hanya Demokrat dan SBY yang memperoleh berkah dari efek program BLT itu. Cukup seru political game dan efek elektoral (efek terhadap dukungan atas partai atau tokoh) dibalik program BBM dan BLT. Dalam keseluruhan program pemerintah, tak ada program lain yang memberikan efek elektoral sedahsyat naik turunnya harga BBM dan BLT. Ini juga warning bagi partai lain. Blunder atau salah langkah bersikap dalam soal BBM dan BLT segera mendapatkan hukuman atau reward dari mayoritas pemilih dalam pemilu 2014 nanti. 2

Demikian analisis hasil temuan terakhir survei Lingkaran Survei Indonesia. Survei dilakukan dengan metode yang sama: responden dipilih secara random dari seluruh Indonesia. Survei dilakukan tanggal 5-8 maret 2011. Namun kali ini LSI menggunakan inovasi melalui quick poll. Sebanyak 440 responden di Indonesia dipilih secara random. Mereka dibekali sebuah Handset LSI. Yaitu handset yang sudah diprogram untuk menjawab survei tertulis. Akibat inovasi ini, survei tetap akurat, namun dapat dilakukan secara cepat. Sesuai dengan slogan quick poll LSI: peristiwa hari ini, surveinya dapat diketahui hari ini juga. Margin of error plus minus 4.8 persen. Quick Poll LSI ini berbeda dengan survei handphone atau survei telefon biasa. Dalam survei handphone dan telefon, responden seluruh Indonesia tidak dipilih secara random. Responden dipilih dari pemilik telefon atau handphone saja. Itu bias dan tak bisa mewakili populasi Indonesia yang tak semuanya memiliki handphone atau telefon. Sementara dalam quick poll LSI, responden dipilih secara random, baik yang memiliki handphone/telephone ataupun tidak. Setelah responden terpilih, ia diberikan handset LSI, sejenis handphone yang sudah diprogram khusus. Prinsip pemilihan acak atau random atas semua populasi responden terpenuhi dalam quick poll LSI. Untuk detail soal quick poll LSI dapat dilihat di WWW.Suarapublik.co.id (mengenai penjelasan quick poll, di atas kanan) Dalam presentasi ini, hasil quick poll LSi dilengkapi dengan hasi survey LSI di masa 2005 dan 2008 soal kenaikan harga BBM. Hasil quick poll juga diperkaya oleh riset kualitatif (FGD, media analisis, deptinterview). -o0o- 3

Sebanyak 86.60 persen publik tidak setuju dengan naiknya harga BBM. Yang setuju hanya 11.26%. Sisanya 2.14 persen tidak menjawab/tidak tahu. Dalam sejarah kebijakan publik, tak ada kebijakan publik lain yang mendapatkan perlawanan masyarakat sebesar naiknya harga BBM. Sudah tiga kali Lingkaran Survei Indonesia membuat survei BBM di saat menjelang kenaikan BBM, di tahun 2005, 2008 dan saat ini. Di tiga survei ini, penolakan/ketidak setujuan atas kenaikan harga BBM relativ tinggi dan stabil. Di tahun 2005, 82.3% publik tidak setuju. Di tahun 2008, 75.1%. Penolakan itu selalu di atas 75%. Yang paling ditolak adalah kenaikan harga bensin premium ketimbang pertamax atau pertamax plus atau solar. Ini lumrah karena berdasarkan survei LSI, 71.1% publik menggunakan premium. Sementara yang menggunakan pertamax hanya 15.8%, solar (7.9%), pertamax plus (atau super extra) hanya 2%. Jika dilihat dari segmen yang menatang kenaikan harga BBM, itu merata di semua segmen. Baik laki atau perempuan, dari desa atau kota, orang kaya atau orang miskin, pendidikan tinggi atau pendidikan rendah, pemilih partai pemerintah ataupun partai oposisi, semuanya mayoritas menantang kenaikan harga BBM. Angka prosentase menentang kenaikan harga BBM di berbagai segmen ini beragam antara angka 67% sampai 95%. Jika harga BBM naik, 54.27% mereka menyalahkan Partai Demokrat. sebanyak 34.16% responden yang menjawab tidak tahu atau tak menjawab. Hanya 11.67% responden menyalahkan partai lain. Demokrat menjadi tumpuan kemarahan publik atas kenaikan harga BBM. 4

Jika harga BBM naik, 34.06% menyalahkan SBY. Sebanyak 30.79% responden menyalahkan DPR. Sedangkan 17.7% menyalahkan Menteri ESDM. Di luar partai, SBY yang menjadi aktor yang paling disalahkan dalam kenaikan harga BBM. Sebaliknya, program BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan sejenisnya, justru menjadi berkah bagi Partai Demokrat dan SBY. Sebanyak 69.64% publik setuju dengan program BLT. Hanya 28.69% yang tak setuju. Dan 1.67 persen tak menjawab/tak tahu. Yang setuju dengan program BLT juga lintas segmen. Mulai dari warga desa atau kota, lelaki atau perempuan, pendidikan tinggi atau pendidikan rendah, kaya atau miskin, pemilih partai oposisi ataupun partai pemerintah, lebih banyak yang setuju dengan program BLT dibandingkan yang tidak setuju. Prosentase yang setuju program BLT dalam aneka segmen masyarakat itu, berkisar antara 40% sampai 85%. Jika program BLT (atau sejenisnya) dijalankan, 54.36 publik menyatakan Partai Demokrat yang berjasa. Sebanyak 25 persen responden yang tak menjawab/tak tahu. Hanya sekitar 25.64% yang menyatakan partai lain yang berjasa. Demokrat mendapatkan durian runtuh dari program BLT. 5

SBY juga mendapatkan durian runtuh dari program BLT (atau sejenisnya). Sebanyak 53.74 % menyatakan SBY yang berjasa untuk program BLT. Hanya 19.25% menyatakan Hatta Rajasa yang berjasa. Sekitar 16.09% tak menjawab/tak tahu. Sekitar 10.92 persen yang menyebut tokoh lainnya yang berjasa. Bagi pemerintah (SBY/Demokrat) naiknya harga BBM dan berlakunya program BLT besar sekali efeknya untuk menurunkan atau menaikan dukungan (efek elektoral). Partai politik lain pasti juga mendapatkan informasi ini dan akan memberikan reaksi politik yang aktif dalam soal BBM dan BLT. Mereka juga tak ingin dirugikan dan tak rela hanya partai lain yang memperoleh keuntungan politik dari kebijakan itu. Itu sebabnya power game di balik isu BBM dan BLT, apalagi menjelang pemilu 2014, akan hot. -o0o- Periode 2004-2009 sangat berharga dijadikan rujukan untuk memahami kebijakan BBM dan BLT terhadap dukungan partai atau tokoh. Di tahun 2005 bulan Oktober, Pemerintahan SBY menaikan BBM. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membuat dua survei saat itu, sebelum dan setelah BBM naik: Agustus 2005 dan Januari 2006. Dukungan atas SBY dan Demokrat saat itu anjlok kurang lebih sekitar 5-10% akibat naiknya harga BBM. Di suvei Agustus 2005, dukungan kepada Demokrat 17.2% dan merosot menjadi 12.3% di survei Januari 2006. Kepuasan atas kinerja SBY di survei Agustus 2005 sebesar 64.7% dan merosot menjadi 53.8% dalam survei Januari 2006. 6

Tapi tahun 2008 dan 2009 juga menjadi berkah bagi Demokrat dan SBY. Saat itu harga BBM turun dua kali (des 2008 dan Jan 2009). Ditambah lagi, saat itu hadir program BLT tahun 2008 dan 2009. Inilah momen awal demokrat yang menanjak dari partai papan tengah di pemilu 2004, menjadi pemenang pemilu 2009. Ini juga yang menjadi momentum bagi SBY untuk menang satu putaran saja di tahun 2009. Turunnya harga BBM dan BLT sangat disukai mayoritas pemilih. Demokrat dan SBY mampu membentuk citra bahwa mereka yang berjasa. Saat itu Megawati (PDIP) melakukan blunder. Di bulan maret 2009, Megawati mengkritik program BLT. Menurut Megawati program BLT membuat mental rakyat seperti peminta-minta dan pemerintah seperti sinterklas. Pidato Megawati ini segera digoreng lawan politiknya di aneka medium. Padahal penerima BLT adalah wong cilik yang menjadi kekuatan utama PDIP. Wong cilik dengan mudah digiring pindah ke Partai Demokrat. Saat itu juga Golkar dalam posisi serba salah. Ketika harga BBM naik tahun 2005, Golkar dianggap bagian dari pemerintah dan terkena getahnya. Tapi ketika harga BBM turun dan dijalankan BLT di tahun 2008-2009, program ini lebih dikapitalisasi sebagai program SBY dan Demokrat. Golkar tak mendapat berkahnya. Kini harga BBM dan BLT terulang lagi di tahun 2012. Sangat mungkin dua program ini juga masih mewarnai politik Indonesia sampai 2014. Apakah mungkin harga BBM turun lagi menjelang 2014, dan demokrat mendapat berkahnya? Apakah mungkin PDIP dan Megawati membuat blunder lagi dengan mengecam BLT, shg wong cilik semakin lari dari PDIP? Apakah Golkar kembali kagok menghadapi BBM dan BLT sehingga berkah BLT hanya dinikmati Demokrat? Semua masih terbuka 7

-o0o- Murni dari analisa kebijakan publik, pihak yang pro dan kontra kenaikan harga BBM sama kuatnya. Yang pro menyatakan anggaran keuangan sudah berat. Sebaiknya subsidi BBM dialihkan melalui program lain untuk juga kepentingan rakyat kecil. Yang kontra mengatakan, selayaknya BBM itu tetap disubsidi seperti sekarang. Pengurangan subsidi hanya menyusahkan rakyat kecil yang seharusnya dilindungi negara. Mengalihkan subsidi BBM ke BLT dianggap justru tidak sehat untuk mentalitas wong cilik. Jika pemerintah memerlukan dana tambahan untuk pembangunan, sebaiknya anggaran yang ada diefisienkan dan dibersihkan dari korupsi yang ganas. Tapi diluar perdebatan rasional mengenai kebijakan publik, juga tersembunyi perhitungan politik. Aneka tokoh dan partai politik belajar dari pengalaman BBM dan BLT dalam periode 2005-2009. Dukungan dan penolakan atas harga BBM, berapa naiknya harga BBM, soal BLT, akan dihitung juga efek politiknya. Pesaing Partai Demokrat pasti tak ingin naiknya BBM terlalu tinggi karena memberi kesempatan pemerintah menurunkan kembali harga BBM menjelang 2014 dan itu akan menguntungkan Demokrat. 8

Sikap partai saat ini terhadap rencana kenaikan BBM juga beragam. Pendukung kenaikan harga BBM adalah partai pemerintah sendiri: Partai Demokrat. Yang menentang kenaikan harga BBM adalah partai oposisi Gerindra, Hanura, PDIP. Partai koalisi berada di tengah (PKS, PAN, Golkar, PKB, PPP). PKS ada kecenderungan menolak kenaikan harga BBM tapi tak selantang PDIP. PAN ada kecenderungan mendukung tapi tak selantang Parta Demokrat. Partai koalisi ada di tengah dalam spektrum kenaikan harga BBM. Seandainyapun sepakat soal kenaikan harga BBM, masih terus diperdebatkan seberapa besar kenaikannya. Sementara untuk program BLT dan sejenisnya, sikap partai belum terlalu terlihat. Yang sudah pasti, Demokrat dan SBY akan menjadi pendukung utama BLT itu. Apakah kenaikan harga BBM ini akan melahirkan gerakan menjatuhkan SBY? Hasil riset kualitatif LSI memprediksi itu tak akan terjadi. Seandainya ada kelompok yang ingin makar dengan menunggungi isu BBM, itu hanya minor dan hilang digulung waktu. Apakah kenaikan harga BBM akan menimbulkan kerusuhan dan gelombang demonstrasi? Hasil riset kualitatif LSI memprediksi itu memang akan terjadi. Massif atau panjang tidaknya gelombang demonstrasi sangat tergantung dari cara pemerintah merespon. Juga tergantung dukungan logistik dari aneka pemain politik terhadap gelombang demonstrasi itu. 9

Yang pasti, respon mayoritas publik akan menghukum semua partai dan tokoh yang mereka lihat mendukung kenaikan harga BBM. Demokrat dan SBY adalah sasaran utama mereka. Bisa diduga, Demokrat dan SBY pula yang akan berjuang agar program BLT (atau sejenisnya) dijalankan juga. Kemarahan publik atas kenaikan harga BBM atas Demokrat dan SBY, secara elektoral hanya bisa dinetralkan dengan program BLT (atau sejenisnya). Jika tidak SBY dan Demokrat akan semakin melorot lagi ke titik terendah. Kebijakan publik soal harga BBM dan BLT selalu terkait dengan politik pencitraan. Kebijakan dua isu itu, apalagi menjelang 2014, tidak akan pernah dirumuskan murni dari sisi teknokratis belaka. LSI membuat lima prediksi aksi politik soal BBM dan BLT yang dijelaskan di halaman dalam. 11 Maret 2011 Lingkaran Survei Indonesia Adjie: 0811161414 Sopa: 08568583694 10

REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi 6 Rekor terbaru MURI ( Museum Rekor Indonesia) Paling Presisi 1. Quick Count yang diumumkan tercepat (1 jam setelah TPS ditutup) 2. Quick Count akurat secara berturut-turut sebanyak 100 kali 3. Quick Count dengan selisih terkecil dibandingkan hasil KPUD yaitu 0,00 % (Pilkada Sumbawa, November 2010) Prediksi Paling Akurat 1. Survei prediksi pertama yang akurat mengenai Pilkada yang diiklankan 2. Survei prediksi akurat Pilpres pertama yang diiklankan 3. Survei prediksi akurat Pemilu Legislatif pertama yang diiklankan 11

METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 5-8 Maret 2012 Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden awal : 440 responden Margin of error : 4.8 % Seluruh Wilayah Indonesia Inovasi Terbaru LSI Quick Poll Cepat dan Akurat 12 12

Quick Poll LSI Selayang Pandang Survei Konvensional Survei telp/ Handphone Quick Poll LSI Pemilihan Sampel Random dari populasi Dipilih dari pemilik telp/handphone saja Random dari populasi Jumpa Responden Wawancara tatap muka Lewat telp/handphone Lewat Handset LSI Kekuatan/ Kelemahan Akurat tapi lambat Cepat tapi tidak Akurat Akurat dan Cepat Detail soal Quick Poll LSI, lihat: WWW.Suarapublik.Co.Id, bagian atas kanan 13

86.6% Tak Setuju Harga BBM Naik Q: Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium). Apakah Anda setuju atau tidak apabila harga BBM (bensin premium) dinaikkan harganya? Description Setuju Tidak setuju Tidak tahu / tidak mau menjawab Dalam Persentase 11.26% 86.60% 2.14% 14

Pendapatan Tidak setuju Dibawah 200 ribu > 95% 200-399 ribu > 95% 400-599 ribu 81.08% 600-799 ribu 86.67% 800-999 81.58% 1-1.199 juta 87.18% 1.2-1.399 juta 80.95% 1.4-1.599 juta 93.94% Q: Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium). Apakah Anda setuju atau tidak apabila harga BBM (bensin premium) dinaikkan harganya? >80% Tak Setuju Harga BBM Naik Merata di Semua Segmen Ekonomi 1.6-1.799 juta 90.00% 1.8-1.999 juta >95%% 2 juta atau lebih 82.83% 15

>75% Tak Setuju Harga BBM Naik Merata di Desa-Kota, Laki-Perempuan Q: Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium). Apakah Anda setuju atau tidak apabila harga BBM (bensin premium) dinaikkan harganya? Tidak Status Wilayah setuju Desa 89.20% Kota 77.91% Tidak Jenis Kelamin setuju Laki-Laki 86.63% Perempuan 86.56% 16

Q: Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium). Apakah Anda setuju atau tidak apabila harga BBM (bensin premium) dinaikkan harganya? Pendidikan Tidak setuju Tidak pernah sekolah >95.00% Tidak tamat SD/sederajat 71.43% Tamat SD/sederajat 86.52% Tidak tamat SLTP/sederajat 66.67% >65% Tak Setuju Harga BBM Naik Merata di Semua Level Pendidikan Tamat SLTP/sederajat 92.86% Tidak tamat SLTA/sederajat 90.00% Tamat SLTA/sederajat 87.68% Tidak tamat perguruan tinggi/masih mahasiswa >95% Tamat D3/diploma 70.00% Tamat S1 atau lebih tinggi 81.25% 17

>65% Tak Setuju Harga BBM Naik Merata di Semua Pemilih Partai Q: Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium). Apakah Anda setuju atau tidak apabila harga BBM (bensin premium) dinaikkan harganya? Partai Tidak setuju Demokrat 87.41% Golkar 90.57% PDIP 88.89% PPP 92.31% PKS 82.50% PKB >95.00% PAN 66.67% Gerindra >95.00% Lainnya 68.42% Rahasia/Belum Memutuskan/TT/TJ 91.49% 18

>80% Tak Setuju Harga BBM Naik Merata di Semua Pemilih Calon Presiden Q: Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium). Apakah Anda setuju atau tidak apabila harga BBM (bensin premium) dinaikkan harganya? Presiden Tidak setuju Susilo Bambang Yudoyono dan Boediono 85.17% Megawati dan Prabowo 92.59% Jusuf Kalla dan Wiranto 80.77% Rahasia/Belum Memutuskan/TT/TJ 93.33% 19

Selalu > 75% Menentang Kenaikan BBM Sejak Dulu Q: Pemerintah berencana menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium). Apakah Anda setuju atau tidak apabila harga BBM (bensin premium) dinaikkan harganya? Survei Agust 2005 Survei 2 Mei 2008 Tidak Setuju 82.3% 75.1% 86.6% Survei Maret 2012 20

SBY Lebih Disalahkan Q: Seandainya harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium) naik. Siapa pihak yang menurut Anda paling bisa dipersalahkan karena mendorong kenaikan harga BBM? Dalam Description Persentase Presiden 34.06% Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 30.79% Menteri ESDM / Energi dan Sumber Daya Mineral 17.71% Lainnya 3.54% Tidak tahu / tidak mau menjawab 13.90% 21

Partai Demokrat Yang Disalahkan Q: Seandainya harga Bahan Bakar Minyak (bensin premium) naik. Partai mana yang menurut Anda paling bisa dipersalahkan karena mendorong kenaikan harga BBM? Description Dalam Persentase Partai Demokrat 54.27% Partai Lainnya 11.57% Tidak tahu / tidak mau menjawab 34.16% 22

69.64% Setuju BLT Apakah Anda setuju atau tidak apabila ada Bantuan Langsung Tunai (BLT), berupa pemberian uang tunai kepada warga miskin seperti pada tahun 2008 yang lalu? Dalam Description Persentase Setuju 69.64% Tidak setuju 28.69% Tidak tahu / tidak mau menjawab 1.67% 23

SBY Paling Diuntungkan Oleh BLT Seandainya Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu dijalankan. Siapa tokoh yang Anda nilai paling berjasa atau paling berperan dalam mendorong diterapkannnya Bantuan Langsung Tunai? Dalam Description Persentase Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 53.74% Menteri Koordinator Ekonomi, Hatta Rajasa 19.25% Menteri Koordinator Kera, Agung Laksono 1.72% Menteri ESDM, Djero Wacik 3.45% Lainnya 5.75% Tidak tahu / tidak mau menjawab 16.09% 24

Partai Demokrat Paling Diuntungkan oleh BLT Seandainya Bantuan Langsung Tunai (BLT) itu dijalankan. Partai mana yang Anda nilai paling berjasa atau paling berperan dalam mendorong diterapkannnya Bantuan Langsung Tunai? Dalam Description Persentase Partai Demokrat 54.36% Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan / PDIP 8.14% Partai Golkar 7.85% Lainnya 4.65% Tidak tahu / tidak mau menjawab 25.00% 25

5 Prediksi Politik Soal BBM dan BLT (1) 1. SBY dan Demokrat hanya menaikkan harga BBM dengan paket BLT. Tanpa BLT, kenaikan harga BBM menjadi blunder politik. 54.27% Menyalahkan Demokrat Jika BBM Naik 54.36% Menyatakan Demokrat Berjasa atas BLT Bagi Demokrat dan SBY kekecewaan publik atas naiknya BBM Hanya bisa dinetralkan oleh BLT 26

5 Prediksi Politik Soal BBM dan BLT (2) 2. Partai oposisi akan habis habisan menentang kenaikan BBM karena ini juga bagus untuk citra mereka di rakyat pemilih 86.6% Tak Setuju Harga BBM Naik PDIP, Hanura, Gerindra 27

5 Prediksi Politik Soal BBM dan BLT (3) 3. Walau secara ideologis anti BLT, Megawati tidak akan secara terangterangan lagi menentang BLT di tahun 2012, jika tidak, wong cilik semakin meninggalkan PDIP dan Megawati 69.64% Pemilih Suka BLT - Penerima BLT adalah Wong Cilik - Wong Cilik Segmen Tradisional PDIP - Megawati pernah blunder menolak BLT yang menyebabkan wong cilik pergi dari PDIP 28

5 Prediksi Politik Soal BBM dan BLT (4) 4. Di periode lalu (2005-2009), Golkar terkena getah naiknya BBM tapi tak dapat berkah dari BLT yang sepenuhnya ke Demokrat. Kini Golkar akan bermain lebih cerdas. Golkar di 2012 Bukan Golkar di 2008-2009 Di 2009-2009 Ketum Golkar adalah Wapres Di 2012 Ketum Golkar di luar pemerintahan Lebih bebas 29

5 Prediksi Politik Soal BBM dan BLT (5) 5. Kenaikan BB akan diikuti oleh aneka gelombang demo di banyak daerah. Demo ini dipelopori mahasiswa. Namun besar atau kecilnya demo, serta panjang atau sebentarnya demo itu, tergantung juga dukungan logistik terhadap mereka 65% Paling Percaya Mahasiswa -Sebagai penggerak protes kenaikan harga BBM 30

Update Survei Soal BBM (dan Lainnya) WWW.Suarapublik.Co.Id Berita Poll Pertama di Indonesia Quick Poll LSI 2X Seminggu 31