Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.
Tujuan Memahami makna dan manfaat hutan kota pada penerapannya untuk Lanskap Kota. Memiliki ide-ide desain Lanskap Kota dengan konsep hutan kota.
Permasalahan Fenomena : Pemanasan global, Pulau panas di perkotaan, Perubahan iklim Iklim panas lembab daerah tropis, Polusi udara, Efek rumah kaca Semakin sempit lahan hijau - Ekosistem Kota terganggu - Suhu Tinggi di Kota Kualitas Ruang Hijau yang tinggi
Hutan Kota Komunitas vegetasi berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk), strukturnya meniru (menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa liar dan menimbulkan lingkungan sehat, suasana nyaman, sejuk dan estetis (Zoeraini, 1994). Ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberi manfaat kepada lingkungan sebesarbesarnya untuk penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika, rekreasi dsb (Fakuara et. al 1987)
Hutan Kota - Hutan kota merupakan sebuah ekosistem. Ekosistem hutan kota tumbuh secara ekologis sesuai dengan lingkungan perkotaan, artinya terdiri dari tegakan yang berlapis-lapis yang masing-masing fungsinya meniru hutan alam atau ekosistem alam. - Tanaman yang ada harus merupakan asosiasi (kumpulan), dimana terdapat saling berinteraksi dalam mencapai suatu keseimbangan. - Hutan kota harus berinteraksi langsung dengan lingkungannya (tanah dan air tanah). - Tanaman dalam pot tidak dapat dikatakan sebagai hutan kota, karena jika tidak ada manusia, tanaman pot akan mati karena tidak ada pemeliharaan. - Pembangunan hutan kota dilaksanakan dengan meningkatkan penghijauan perkotaan, baik kuantitas maupun kualitas dengan meniru hutan alam atau ekosistem alam. - Hutan kota meliputi vegetasi berkayu termasuk lingkungan tempat tumbuhnya, terdapat mulai dari perkampungan kecil hingga kota-kota besar.
Hutan Kota Berada pada luas lahan tertentu. Lahan minimal 50-100 ha, jarak lokasi hutan kota dapat dicapai dengan berjalan kaki dari pusat pemukiman penduduk padat, jarak sama yang ditempuh dari titik akhir jaringan transportasi umum atau setara waktu yang diperlukan pejalan kaki apabila bersepeda dan harus terbuka untuk umum (Jorgensen, 1977). Fungsi hutan kota disesuaikan dengan lokasinya. Di lokasi industri fungsi pelestarian lingkungan lebih dominan dari pada fungsi estetika, fungsi kontrol visual. Di lokasi pemukiman dan rekreasi, fungsi estetika lebih dominan, lalu fungsi pelestarian lingkungan.
1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol 1.2 Menyebar 1.3 Jalur Bentuk dan Struktur Hutan Kota 2. Struktur Hutan Kota 2.1 Strata dua 2.2 Strata banyak
1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol Hutan kota dengan komunitas vegetasinya terkonsentrasi pada suatu areal dengan jumlah vegetasinya minimal 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan 1.2 Menyebar 1.3 Jalur Bentuk dan Struktur Hutan Kota
1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol 1.2 Menyebar Hutan kota yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan komunitas vegetasinya tumbuh menyebar terpencarpencar dalam bentuk rumpun atau gerombol-gerombol kecil 1.3 Jalur Bentuk dan Struktur Hutan Kota
Bentuk dan Struktur Hutan Kota 1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol 1.2 Menyebar 1.3 Jalur Hutan kota dengan komunitas vegetasinya tumbuh pada lahan berbentuk jalur lurus / melengkung, mengikuti bentukan sungai, jalan, pantai, saluran, dsb.
Bentuk dan Struktur Hutan Kota 2. Struktur Hutan Kota 2.1 Berstrata dua Komunitas tumbuhtumbuhan hutan kota hanya terdiri dari pepohonan dan rumput atau penutup tanah lainnya. 2.2 Berstrata banyak
Bentuk dan Struktur Hutan Kota 2. Struktur Hutan Kota 2.1 Berstrata dua 2.2 Berstrata banyak Komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota selain terdiri dari pepohonan dan rumput juga terdapat semak, terna, liana, epifit, ditumbuhi banyak anakan dan penutup tanahm jarak tanam rapat tidak beraturan dengan strata, serta komposisi mengarah meniru komunitas tumbuh-tumbuhan hutan alam.
Fungsi Hutan Kota 1. Fungsi Lanskap 1.1 Fungsi Fisik : Vegetasi sebagai unsur struktural untuk perlindungan terhadap kondisi fisik alami seperti angin, sinar matahari, pemandangan kurang bagus dan terhadap bau. 1.2 Fungsi Sosial, Fungsi Pendidikan, Fungsi Kesehatan, Fungsi rekreasi: Penataan vegetasi dalam hutan kota yang baik akan memberikan tempat interaksi sosial yang sangat produktif. Hutan kota dengan aneka vegetasinya mengandung nilai-nilai ilmiah yang dapat menjadi laboratorium hidup untuk sarana pendidikan dan penelitian. Fungsi kesehatan, hutan kota sebagai tempat terapi fisik dan psikologi.
Fungsi Hutan Kota 2. Fungsi Pelestarian Lingkungan (Ekologi) 2.1 Menyegarkan udara atau sebagai Paru-paru Kota 2.2 Menurunkan Suhu dan meningkatkan kelembaban 2.3 Sebagai ruang hidup satwa 2.4 Penyanggah dan perlindungan permukaan tanah dari erosi 2.5 Pengendalian dan mengurangi polusi udara dan limbah 2.6 Peredam kebisingan 2.7 Tempat Pelestarian plasma nutfah dan bioindikator 2.8 Menyuburkan tanah
Fungsi Hutan Kota 3. Fungsi Estetika Warna, bentuk, tekstur, tajuk, daun, batang, cabang, akar, buah, bunga, aroma
Taman dan Hutan abad 21 Matsudo City, Chiba, Japan Danau Hutan Kota Rumput
Taman dan Hutan abad 21Matsudo City, Chiba, Japan
HK Jalur Strata Banyak
HK Jalur Strata Banyak
HK Menyebar Strata Banyak
HK Jalur Strata dua
HK Bergerombol Strata banyak (back ground)