Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

dokumen-dokumen yang mirip
III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA

LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE)

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI BENTUK, STRUKTUR DAN PERANAN HUTAN KOTA MALABAR MALANG

II. LANSKAP DAN KARAKTERISTIK

IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN SINTESIS

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi hutan kota (urban forest) menurut Fakuara (1987) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

ke segala arah dan melepaskan panas pada malam hari. cukup pesat. Luas wilayah kota Pematangsiantar adalah km 2 dan

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... 1 Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Tujuan... 5

BAB I PENDAHULUAN. Hutan adalah suatu asosiasi kehidupan, baik tumbuh-tumbuhan (flora)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahun 1924 kawasan hutan Way Kambas ditetapkan sebagai daerah hutan

: JONIGIUS DONUATA : : PERHUTANAN KOTA PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN LAHAN KERING

BAB III METODOLOGI. Gambar 8 Peta Lokasi Penelitian (Sumber:

KAJIAN PENATAAN POHON SEBAGAI BAGIAN PENGHIJAUAN KOTA PADA KAWASAN SIMPANG EMPAT PASAR MARTAPURA TUGAS AKHIR. Oleh: SRI ARMELLA SURYANI L2D

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

BAB VI R E K O M E N D A S I

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2002 TENTANG HUTAN KOTA

KAJIAN HUTAN KOTA DALAM PENGEMBANGAN KOTA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki mega biodiversity

II. TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Umum Evaluasi Kualitas Estetik

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya.

Pemeliharaan Lanskap (Landscape maintenance and management)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perbukitan rendah dan dataran tinggi, tersebar pada ketinggian M di

TINJAUAN PUSTAKA Estetika

KAJIAN BENTUK DAN STRUKTUR RUANG TERBUKA HIJAU KAMPUS UPI SEBAGAI HUTAN KOTA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan usaha-usaha untuk

PENDAHULUAN. didirikan sebagai tempat kedudukan resmi pusat pemerintahan setempat. Pada

masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis dan lingkungannya dalam arti karakteristrik. Lansekap ditinjau dari segi

TINJAUAN PUSTAKA. Di bawah tanah, akar mengambil air dan mineral dari dalam tanah. Air dan

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY) SEBAGAI ELEMEN KUNCI EKOSISTEM KOTA HIJAU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

BAB I PENDAHULUAN. yang semula merupakan ruang tumbuh berbagai jenis tanaman berubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, kawasan industri, jaringan transportasi, serta sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. penyedia fasilitas pelayanan bagi masyarakat. Lingkungan perkotaan merupakan

Kebutuhan Masyarakat akan Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Pusat Kota Ponorogo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RUANG TERBUKA HIJAU KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. hutan dapat dipandang sebagai suatu sistem ekologi atau ekosistem yang sangat. berguna bagi manusia (Soerianegara dan Indrawan. 2005).

BAB VII PERENCANAAN a Konsep Ruang

I. PENDAHULUAN. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

REKOMENDASI Peredam Kebisingan

BAB III METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh proporsi bangunan fisik yang mengesampingkan. keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Biasanya kondisi padat

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ruang Terbuka dan Ruang Terbuka Hijau

SCAFFOLDING 1 (2) (2012) SCAFFOLDING. IDENTIFIKASI RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK KOTA REMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

STUDI PENENTUAN FUNGSI SABUK HIJAU KOTA DALAM MASALAH PEMBANGUNAN LINGKUNGAN PERKOTAAN DI SURAKARTA. Eny Krisnawati. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No.

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau

Evaluasi Lanskap Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam pandangan al-qur an, mempelajari dan mengamati fenomena

Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 Tentang : Penataan Ruang Terbuka Hijau Di Wilayah Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Suginingsih (2008), hutan adalah asosiasi tumbuhan dimana pohonpohon

LAMPIRAN. Lampiran 1. Jadwal rencana penelitian. Februari Maret April Mei Juni. Kegiatan. 1. Penyusunan Proposal. 2. Persiapan. 3. Inventarisasi Data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk yang terus meningkat membawa konsekuensi semakin

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. 18% dari luas wilayah DIY, terbentang di antara 110 o dan 110 o 33 00

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII KEBAKARAN HUTAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Karakter Lanskap Kota

BAB I PENDAHULUAN. terletak di sekitar garis khatulistiwa antara 23 ½ 0 LU sampai dengan 23 ½ 0 LS.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan dikelola dengan zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu

PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Transkripsi:

Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

Tujuan Memahami makna dan manfaat hutan kota pada penerapannya untuk Lanskap Kota. Memiliki ide-ide desain Lanskap Kota dengan konsep hutan kota.

Permasalahan Fenomena : Pemanasan global, Pulau panas di perkotaan, Perubahan iklim Iklim panas lembab daerah tropis, Polusi udara, Efek rumah kaca Semakin sempit lahan hijau - Ekosistem Kota terganggu - Suhu Tinggi di Kota Kualitas Ruang Hijau yang tinggi

Hutan Kota Komunitas vegetasi berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk), strukturnya meniru (menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan bagi satwa liar dan menimbulkan lingkungan sehat, suasana nyaman, sejuk dan estetis (Zoeraini, 1994). Ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberi manfaat kepada lingkungan sebesarbesarnya untuk penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika, rekreasi dsb (Fakuara et. al 1987)

Hutan Kota - Hutan kota merupakan sebuah ekosistem. Ekosistem hutan kota tumbuh secara ekologis sesuai dengan lingkungan perkotaan, artinya terdiri dari tegakan yang berlapis-lapis yang masing-masing fungsinya meniru hutan alam atau ekosistem alam. - Tanaman yang ada harus merupakan asosiasi (kumpulan), dimana terdapat saling berinteraksi dalam mencapai suatu keseimbangan. - Hutan kota harus berinteraksi langsung dengan lingkungannya (tanah dan air tanah). - Tanaman dalam pot tidak dapat dikatakan sebagai hutan kota, karena jika tidak ada manusia, tanaman pot akan mati karena tidak ada pemeliharaan. - Pembangunan hutan kota dilaksanakan dengan meningkatkan penghijauan perkotaan, baik kuantitas maupun kualitas dengan meniru hutan alam atau ekosistem alam. - Hutan kota meliputi vegetasi berkayu termasuk lingkungan tempat tumbuhnya, terdapat mulai dari perkampungan kecil hingga kota-kota besar.

Hutan Kota Berada pada luas lahan tertentu. Lahan minimal 50-100 ha, jarak lokasi hutan kota dapat dicapai dengan berjalan kaki dari pusat pemukiman penduduk padat, jarak sama yang ditempuh dari titik akhir jaringan transportasi umum atau setara waktu yang diperlukan pejalan kaki apabila bersepeda dan harus terbuka untuk umum (Jorgensen, 1977). Fungsi hutan kota disesuaikan dengan lokasinya. Di lokasi industri fungsi pelestarian lingkungan lebih dominan dari pada fungsi estetika, fungsi kontrol visual. Di lokasi pemukiman dan rekreasi, fungsi estetika lebih dominan, lalu fungsi pelestarian lingkungan.

1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol 1.2 Menyebar 1.3 Jalur Bentuk dan Struktur Hutan Kota 2. Struktur Hutan Kota 2.1 Strata dua 2.2 Strata banyak

1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol Hutan kota dengan komunitas vegetasinya terkonsentrasi pada suatu areal dengan jumlah vegetasinya minimal 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan 1.2 Menyebar 1.3 Jalur Bentuk dan Struktur Hutan Kota

1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol 1.2 Menyebar Hutan kota yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan komunitas vegetasinya tumbuh menyebar terpencarpencar dalam bentuk rumpun atau gerombol-gerombol kecil 1.3 Jalur Bentuk dan Struktur Hutan Kota

Bentuk dan Struktur Hutan Kota 1. Bentuk Hutan Kota 1.1 Bergerombol 1.2 Menyebar 1.3 Jalur Hutan kota dengan komunitas vegetasinya tumbuh pada lahan berbentuk jalur lurus / melengkung, mengikuti bentukan sungai, jalan, pantai, saluran, dsb.

Bentuk dan Struktur Hutan Kota 2. Struktur Hutan Kota 2.1 Berstrata dua Komunitas tumbuhtumbuhan hutan kota hanya terdiri dari pepohonan dan rumput atau penutup tanah lainnya. 2.2 Berstrata banyak

Bentuk dan Struktur Hutan Kota 2. Struktur Hutan Kota 2.1 Berstrata dua 2.2 Berstrata banyak Komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota selain terdiri dari pepohonan dan rumput juga terdapat semak, terna, liana, epifit, ditumbuhi banyak anakan dan penutup tanahm jarak tanam rapat tidak beraturan dengan strata, serta komposisi mengarah meniru komunitas tumbuh-tumbuhan hutan alam.

Fungsi Hutan Kota 1. Fungsi Lanskap 1.1 Fungsi Fisik : Vegetasi sebagai unsur struktural untuk perlindungan terhadap kondisi fisik alami seperti angin, sinar matahari, pemandangan kurang bagus dan terhadap bau. 1.2 Fungsi Sosial, Fungsi Pendidikan, Fungsi Kesehatan, Fungsi rekreasi: Penataan vegetasi dalam hutan kota yang baik akan memberikan tempat interaksi sosial yang sangat produktif. Hutan kota dengan aneka vegetasinya mengandung nilai-nilai ilmiah yang dapat menjadi laboratorium hidup untuk sarana pendidikan dan penelitian. Fungsi kesehatan, hutan kota sebagai tempat terapi fisik dan psikologi.

Fungsi Hutan Kota 2. Fungsi Pelestarian Lingkungan (Ekologi) 2.1 Menyegarkan udara atau sebagai Paru-paru Kota 2.2 Menurunkan Suhu dan meningkatkan kelembaban 2.3 Sebagai ruang hidup satwa 2.4 Penyanggah dan perlindungan permukaan tanah dari erosi 2.5 Pengendalian dan mengurangi polusi udara dan limbah 2.6 Peredam kebisingan 2.7 Tempat Pelestarian plasma nutfah dan bioindikator 2.8 Menyuburkan tanah

Fungsi Hutan Kota 3. Fungsi Estetika Warna, bentuk, tekstur, tajuk, daun, batang, cabang, akar, buah, bunga, aroma

Taman dan Hutan abad 21 Matsudo City, Chiba, Japan Danau Hutan Kota Rumput

Taman dan Hutan abad 21Matsudo City, Chiba, Japan

HK Jalur Strata Banyak

HK Jalur Strata Banyak

HK Menyebar Strata Banyak

HK Jalur Strata dua

HK Bergerombol Strata banyak (back ground)