MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMINDAHAN MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENCAMPUR ASPAL KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

Identifikasi dan Penerapan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dalam Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kota

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS KEGIATAN AKHIR PRODUKSI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON TEKNIK PEMOMPAAN BETON SEGAR

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

PERUMUSAN DOKUMEN TEKNIS PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi. 1

Penyamaan Persepsi Tim Perencana

Identifikasi Permasalahan Wilayah Perencanaan

KODE UNIT KOMPETENSI INA

Pelaporan hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan 43

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

DAFTAR ISI BAB I PENGANTAR Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi Penjelasan Materi Pelatihan Desain Materi Pelatihan 1

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN OPERASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR POMPA BETON KEGIATAN AKHIR PENGOPERASIAN CONCRETE PUMP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Pemeriksaan Hasil Kompilasi dan Pengolahan Data Terpadu

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN DRAINASE PERKOTAAN KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2011 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM HUBUNGAN MASYARAKAT

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

BAB I STANDAR KOMPETENSI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

ANALISIS INFORMASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI KODE UNIT KOMPETENSI: F45 PZ BUKU INFORMASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi.. 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INDIKATOR -INDIKATOR UNJUK KERJA UNTUK PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

VARIASI AGREGAT LONJONG PADA AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) I Made Agus Ariawan 1 1

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Perancangan Metode Survei

PENGANTAR. Jakarta, Maret Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi Asessor/ Master Asesor Kompetensi Draft Final 1 / 23

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I STANDAR KOMPETENSI. mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

VARIASI AGREGAT LONJONG SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KARAKTERISTIK LAPISAN ASPAL BETON (LASTON) ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.2, Januari 2013 ( )

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c periu ditetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANAGAN PEKERJAAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. agregat, dan agregat berperan sebagai tulangan. Sifat-sifat mekanis aspal dalam

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN TANAH

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

B 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

MELAKUKAN PERSIAPAN PEKERJAAN ESTIMASI BIAYA JALAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ini pemerintah DKI Jakarta mencoba mengeluarkan salah satu solusi yaitu

I. PENDAHULUAN. diperkirakan km. Pembangunan tersebut dilakukan dengan kerja paksa

Transkripsi:

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan 2013

KATA PENGANTAR Pengembangan sumber daya manusia di bidang jasa konstruksi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sesuai standar berkompetisi yang dipersyaratkan dengan bidang kerjanya. Berbagai upaya ditempuh, baik melalui pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga kerja mampu mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan di tempat kerja. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kementian Pekerjaan Umum yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang ditugasi untuk melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun standar-standar kompetensi kerja yang diperlukan oleh masyarakat jasa konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut dimulai dengan analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar kompetensi kerja yang dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di bidang jasa konstruksi yang bertugas sesuai jabatan kerjanya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 18 tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi dan peraturan pelaksanaannya. Penyusunan Modul Materi Pelatihan (Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi) untuk jabatan kerja mengacu kepada SKKNI Teknisi Laboratorium, yang dalam penjabarannya kepada program pelatihan tertuang pada Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK). Penyusunan KPBK dilakukan dengan mengidentifikasi Unit-unit Kompetensi melalui analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja (KUK) yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang merupakan dasar rumusan penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan. Modul ini merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan sebagai upaya memenuhi kompetensi standar seorang pemangku jabatan kerja seperti tersebut di atas, sehingga adanya tambahan materi-materi lainnya untuk meningkatkan kompetensi dari standar yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja. Penyusunan modul ini melalui beberapa tahapan diantaranya Focus Group Discussion serta Workshop yang melibatkan para nara sumber, prktisi, pemangku jabatan serta stakeholder. Dengan keterbatasan pelibatan stakeholder terkait dengan proses penyusunan modul ini, dan seiring dengan perkembangan dan dinamika teknologi konstruksi ke depan, maka tetap diupayakan penyesuaian dan perbaikan secara berkelanjutan sejalan dengan dilaksanakannya pelatihan dengan menggunakan modul ini di lapangan melalui respon peserta pelatihan, instruktur, asesor, serta semua pihak. Pada kesempatan ini disampaikan banyak terima kasih kepada tim penyusun yang telah mencurahkan segala kemampuannya untuk dapat menyelesaikan modul ini, serta semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan modul ini. Jakarta, Nopember 2013 PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Buku Informasi Edisi : 2013 Halaman i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)... 1 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan... 1 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini... 2 1.4 Pengertian-pengertian Istilah... 3 BAB II STANDAR KOMPETENSI... 5 2.1 Peta Paket Pelatihan... 5 2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi... 5 2.3 Unit Kompetensi Yang Dipelajari... 6 BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN... 10 3.1 Strategi Pelatihan... 10 3.2 Metode pelatihan... 10 3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan... 11 BAB IV PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL 18 4.1 Umum... 18 4.2 Pengumpulan Data Hasil Pengujian... 19 4.3 Penarikan Kesimpulan Awal Hasil Pengujian... 24 4.4 Pembuatan Laporan Hasil Pengujian... 26 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI... 29 5.1 Sumber Daya Manusia... 29 5.2 Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi)... 29 5.3 Daftar Peralatan... 30 Buku Informasi Edisi : 2013 Halaman ii

Lampiran 1a. Contoh formulir rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian bahan beton aspal A. RANGKUMAN DAN KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN ASPAL B. RANGKUMAN DAN KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN AGREGAT KASAR C. RANGKUMAN HASIL DAN KESIMPULAN PENGUJIAN AGREGAT HALUS D. RANGKUMAN DAN KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN BAHAN PENGISI (FILLER) E. KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN BAHAN BETON ASPAL Lampiran 1b. Contoh rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian bahan beton aspal A. RANGKUMAN DAN KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN ASPAL B. RANGKUMAN DAN KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN AGREGAT KASAR C. RANGKUMAN HASIL DAN KESIMPULAN PENGUJIAN AGREGAT HALUS D. RANGKUMAN DAN KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN BAHAN PENGISI (FILLER) E. KESIMPULAN HASIL PENGUJIAN BAHAN BETON ASPAL Lampiran 2a. Contoh Formulir Rumusan Campuran Kerja dan rangkuman hasil percobaan A. RUMUSAN CAMPURAN KERJA (RCK = JMF) BETON ASPAL B. RANGKUMAN HASIL PERCOBAAN Lampiran 2b. Contoh Rumusan Campuran Kerja dan rangkuman hasil percobaan A. RUMUSAN CAMPURAN KERJA (RCK = JMF) BETON ASPAL B. RANGKUMAN HASIL PERCOBAAN Lampiran 3a. Contoh Formulir Rangkuman dan Kesimpulan Hasil Pengujian Pekerjaan Lapangan Lampiran 3b. Contoh Rangkuman dan Kesimpulan Hasil Pengujian Pekerjaan Lapangan Buku Informasi Edisi : 2013 Halaman iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1.1.1 Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja. 1.1.2 Kompeten di Tempat Kerja Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 1.2 Penjelasan Materi Pelatihan 1.2.1 Desain Materi Pelatihan Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri: a. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur. b. Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur. 1.2.2 Isi Materi Pelatihan a. Buku Informasi Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta pelatihan. b. Buku Kerja Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: 1) Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi. 2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. 3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Halaman 1 dari 30

c. Buku Penilaian Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi: 1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan. 2) Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan. 3) Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan. 4) Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja. 5) Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek. 6) Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. 1.2.3 Penerapan Materi Pelatihan a. Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah: 1) Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan. 2) Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peeserta pelatihan. 3) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan. 4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja. b. Pada pelatihan individual/mandiri kewajiban peserta pelatihan adalah: 1) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan. 2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja. 3) Memberikan jawaban pada Buku Kerja. 4) Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja. 5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur. 1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini 1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency) Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan. 1.3.2 Persyaratan Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui: a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sama atau Halaman 2 dari 30

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama. 1.4 Pengertian-pengertian Istilah 1.4.1 Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan. 1.4.2 Standardisasi Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu. 1.4.3 Penilaian/Uji Kompetensi Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan. 1.4.4 Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. 1.4.5 Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan. 1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. 1.4.7 Standar Kompetensi Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Halaman 3 dari 30

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.4.9 Sertifikat Kompetensi Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi. 1.4.10 Sertifikasi Kompetensi Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/atau internasional. Halaman 4 dari 30

BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1 Peta Paket Pelatihan Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Teknisi Laboratorium Beton Aspal, yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Membuat Laporan Kegiatan Pelaksanaan Pengujian Beton Aspal (Kode Unit F45.TLBA.02.2.008.02) sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu: Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Komunikasi di Tempat Kerja. Persiapan Pengujian Beton Aspal. Pengujian Material Aspal. Pengujian Material Agregat Kasar. Pengujian Material Agregat Halus. Pengujian Material Filler. Rancangan Campuran Kerja Beton Aspal. Pengujian Contoh Beton Aspal Hasil Penghamparan dan Pemadatan di Lapangan. 2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi 2.2.1 Unit Kompetensi Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas/pekerjaan yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu. 2.2.2 Unit Kompetensi Yang Dipelajari Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah. 2.2.3 Durasi/waktu Pelatihan Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu. 2.2.4 Kesempatan Untuk Menjadi Kompeten Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.. Halaman 5 dari 30

2.3 Unit Kompetensi Yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat: mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian. 2.3.1 Judul Unit. 2.3.2 Kode Unit 2.3.3 Deskripsi Unit Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk membuat laporan kegiatan pelaksanaan pengujian beton aspal. 2.3.4 Kemampuan Awal Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal tentang: Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L). Komunikasi di Tempat Kerja. 2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengumpulkan data hasil pengujian 2. Membuat kesimpulan awal hasil pengujian 3. Membuat laporan hasil pengujian KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Data hasil pengujian dikumpulkan. 1.2 Data hasil pengujian dikompilasi berdasarkan masing-masing percobaan. 1.3 Kelengkapan data hasil pengujian diperiksa kembali. 2.1 Data hasil pengujian dibuat dalam bentuk tabel atau grafik. 2.2 Rangkuman hasil setiap pengujian dibuat. 2.3 Kesimpulan awal disusun berdasarkan rangkuman. 3.1 Rangkuman seluruh hasil pengujian disusun. 3.2 Laporan pengujian disusun sesuai format. 3.3 Laporan pengujian disampaikan langsung kepada atasan. Halaman 6 dari 30

2.3.6 Batasan Variabel a. Konteks Variabel 1) Kompetensi ini diterapkan pada satuan kerja mandiri dalam membuat pekerjaan persiapan yang meliputi kesiapan material dan formulir olah data serta peralatan uji material. 2) Unit ini berlaku dalam menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan, menyiapkan formulir olah data di lokasi tempat kerja sesuai dengan kebutuhan dan memeriksa kondisi peralatan uji material. 3) Unit ini diterapkan pada pekerjaan persiapan pengujian di laboratorium. b. Perlengkapan Yang Diperlukan 1) Peralatan a) Alat pengolah data, b) ATK, penggaris skala, dan alat hitung (scientific calculator). 2) Bahan atau Fasilitas a) Spesifikasi teknis. b) Metoda pengujian campuran aspal. c) Ketentuan mutu campuran aspal yang disepakati dan formulir pengujian. d) Ruang kerja. c. Tugas-tugas Yang Harus Dilakukan 1) Mengumpulkan data hasil pengujian. 2) Membuat kesimpulan awal hasil pengujian. 3) Membuat laporan hasil pengujian. d. Peraturan-peraturan Yang Diperlukan 1) Undang Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. 2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 28/PRT/M/2007 tentang Pedoman pelaksanaan lapis campuran beraspal panas. 3) Keputusan Menteri, Peraturan Menteri terkait. 4) Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait. 5) Standar Operating Procedure (SOP). 6) Peraturan-peraturan lain sebagai pengganti peraturan diatas. 2.3.7 Panduan Penilaian a. Penjelasan Penilaian Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang terkait adalah sebagai berikut: Halaman 7 dari 30

1) F45.TLBA.01.001.02 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L). 2) F45 TLBA 01 002 02 Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja. 3) F45.TLBA.02.001.02 Melakukan Persiapan Pengujian Beton Aspal. 4) F45.TLBA.02.002.02 Melakukan Pengujian Material Aspal. 5) F45.TLBA.02.003.02 Melakukan Pengujian Material Agregat Kasar. 6) F45.TLBA.02.004.02 Melakukan Pengujian Material Agregat Halus. 7) F45.TLBA.02.005.02 Melakukan Pengujian Material Filler. 8) F45 TLBA 02 006 02 Membuat rancangan campuran kerja aspal beton. 9) F45.TLBA.02.007.02 Melakukan Pengujian Contoh Beton AspalHasil Penghamparan dan Pemadatan di lapangan. 2) Keterkaitan dengan unit kompetensi lain: - b. Kondisi Pengujian Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperi tempat kerja normal dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar. Metode uji yang digunakan adalah: 1) Tes tertulis; 2) Tes lisan (wawancara); 3) Tes praktek. c. Pengetahuan Yang Dibutuhkan 1) Ruang lingkup pekerjaan. 2) Spesifikasi teknis. 3) Metoda pelaksanaan konstruksi. 4) Bahasa Indonesia yang baik dan benar 5) Penyusunan laporan. d. Keterampilan Yang Dibutuhkan 1) Menyusun data hasil pengujian. 2) Membuat analisa hasil pengujian. 3) Membuat laporan hasil pengujian. e. Aspek Kritis 1) Ketepatan dalam menyusun data hasil pengujian. 2) Ketelitian dalam membuat analisa hasil pengujian. 3) Ketepatan dalam membuat laporan hasil pengujian. 4) Ketepatan dalam mengidentifikasi potensi bahaya di lingkungan kerja. Halaman 8 dari 30

2.3.8 Kompetensi Kunci NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1 Halaman 9 dari 30

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1 Strategi Pelatihan Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini anda akan bertanggung jawab terhadap belajar anda sendiri, artinya bahwa anda perlu merencanakan belajar anda dengan pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat. 3.1.1 Persiapan/perencanaan a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda. b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca. c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki. d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan anda. 3.1.2 Permulaan Dari Proses Pembelajaran a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat pada tahap belajar. b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan anda. 3.1.3 Pengamatan Terhadap Tugas Praktek a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya. b. Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan. 3.1.4 Implementasi a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman. b. Mengamati indikator kemajuan personal melalui kegiatan praktek. c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah anda peroleh. 3.1.5 Penilaian Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar anda. 3.2 Metode pelatihan Terdapat 3 (tiga) prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan. 3.2.1 Belajar secara mandiri Belajar secara mandiri membolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar Halaman 10 dari 30

dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. 3.2.2 Belajar berkelompok Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. 3.2.3 Belajar terstruktur Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu. 3.3 Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan strategi pembelajaran, termasuk metode pelatihan yang disarankan, media yang digunakan, rencana pelatihan (session plan), dan strategi penilaian tiap penugasan yang diberikan kepada seorang peserta pelatihan. Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi yang merupakan tugasnya sebagai instruktur. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan adalah sebagai berikut: Halaman 11 dari 30

Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 1 No. Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : : Mengumpulkan data hasil pengujian Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif (menit) 1 2 3 4 5 6 7 1.1. Data hasil pengujian dikumpulkan. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/Diskusi tentang: Cara Spesifikasi Umum Bina Marga 2010. 15 1) Dapat dapat menginventarisasi SNI tentang menginventarisir data hasil cara beton aspal. contoh dan menjelaskan data hasil pengujian pengambilan pengujian mengumpulkan Cara melakukan pengujian beton aspal seluruh data pengumpulan data bahan beton 2) Mampu hasil pengujian. hasil pengujian. aspal. melakukan Cara memastikan pengumpulan semua data hasil Bina Marga data hasil pengujian telah (2002). Manual pengujian terkumpul dengan Pekerjaan 3) Harus mampu benar. Campuran memastikan Beraspal b. Peragaan semua data Panas. hasil pengujian Menunjukkan: telah Contoh formulir hasil terkumpul pengujian. dengan benar Asphalt Institute. Principles of Construction of Hot-Mix Asphalt Pavement. Manual Series No. 22 (MS- 22), January 1983. Peraturanperaturan lain sebagai pengganti peraturan di atas. Halaman 12 dari 30

Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 1 No. Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : : Mengumpulkan data hasil pengujian Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif (menit) 1 2 3 4 5 6 7 1.2 Data hasil pengujian dikompilasi berdasarkan masing-masing percobaan. 1) Dapat menjelaskan tujuan melakukan kompilasi data hasil Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjelaskan cara mengkompilasi data hasil pengujian. Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/diskusi tentang: Tujuan melakukan kompilasi data hasil pengujian. Cara memilah data hasil pengujian sesuai masingmasing percobaan Cara menyusun data hasil pengujian dengan benar. Lihat Angka 1.1. 15 pengujian. b. Peragaan 2) Mampu memilah data Menunjukkan: hasil pengujian Contoh formulir hasil sesuai pengujian. masingmasing percobaan 3) Harus mampu menyusun data hasil pengujian dengan benar. 1.3 Kelengkapan data hasil pengujian diperiksa kembali. 1) Dapat menjelaskan kelengkapan data hasil pengujian setiap percobaan. 2) Mampu melakukan pemeriksaan ulang pada susunan data hasil pengujian 3) Harus mampu melakukan perbaikan untuk data yang kurang lengkap dengan teliti. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menkelaskan cara memeriksa kembali dengan teliti kelengkapan data hasil pengujian. Ceramah Diskusi Peragaan Ceramah/diskusi tentang: Kelengkapan data hasil pengujian. Cara melakukan pemeriksaan ulang pada susunan data hasil pengujian. Cara melakukan perbaikan data yang kurang lengkap dengan teliti. b. Peragaan Menunjukkan: Contoh formulir hasil pengujian. Lihat Angka 1.1. 15 Halaman 13 dari 30

Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 2 No. Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : : Menyiapkan formulir olah data di lokasi tempat kerja sesuai dengan kebutuhan Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif (menit) 1 2 3 4 5 6 7 2.1 Data hasil pengujian dibuat dalam bentuk tabel atau grafik. 1) Dapat menjelaskan bentuk tabel atau grafik untuk penyajian data 2) Mampu membuat table atau grafik Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjelaskan cara bentuk tabel dan grafik dari data hasil pengujian. Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/Diskusi tentang: Bentuk tabel atau grafik untuk penyajian data Cara membuat tabel atau grafik hasil pengujian Cara memastikan bahwa semua tabel dan grafik yang disusun dengan benar. Lihat Angka 1.1. 15 hasil pengujian b. Peragaan 3) Harus mampu memastikan Menunjukkan: semua table Contoh bentuk tabel dan grafik dan grafik. yang disusun dengan benar 2.2 Rangkuman hasil setiap pengujian dibuat. 1) Dapat menjelaskan tujuan merangkum hasil pengujian 2) Mampu membuat rangkuman pengujian. 3) Harus mampu memastikan hasil rangkuman dengan benar Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjelaskan cara membuat rangkuman hasil setiap pengujian. Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/diskusi tentang: Tujuan merangkum hasil pengujian. Cara membuat rangkuman hasil pengujian. Cara memastikan hasil rangkuman dengan benar. b. Peragaan Menunjukkan: Contoh tabel dan grafik hasil rangkuman. Lihat Angka 1.1. 15 Halaman 14 dari 30

Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 2 No. Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Melakukan Persiapan Pengujian Beton Aspal : Menyiapkan formulir olah data di lokasi tempat kerja sesuai dengan kebutuhan Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif (menit) 1 2 3 4 5 6 7 2.3 Kesimpulan awal disusun berdasarkan rangkuman. 1) Dapat menjelaskan cara membuat kesimpulan. 2) Mampu menyimpulkan Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjelaskan cara membuat kesimpulan awal berdasarkan rangkuman. Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/diskusi tentang: Cara membuat kesimpulan. Cara menyimpulkan hasil pengujian. Cara memastikan kesimpulan yang disusun sudah sesuai. Lihat Angka 1.1. 15 hasil b. Peragaan pengujian. 3) Harus mampu Menunjukkan: memastikan Contoh tabel dan kesimpulan grafik hasil yang disusun rangkuman. sudah sesuai. Halaman 15 dari 30

Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 3 No. Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : : Membuat laporan hasil pengujian Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif (menit) 1 2 3 4 5 6 7 3.1 Rangkuman seluruh hasil pengujian disusun. 1) Dapat menginventarisir hasil dari seluruh pengujian. 2) Mampu merangkum Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjelaskan cara menyusun rangkuman hasil pengujian. Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/Diskusi Cara menginventarisasi hasil dari seluruh pengujian. Cara merangkum keseluruhan hasil pengujian. Cara menyusun rangkuman hasil seluruh pengujian dengan benar. Lihat Angka 1.1. 15 keseluruhan b. Peragaan hasil pengujian. Menunjukkan: 3) Harus mampu Contoh tabel dan menyusun grafik hasil rangkuman rangkuman. hasil seluruh pengujian dengan benar. 3.2 Laporan pengujian disusun sesuai format. 1) Dapat menjelaskan cara menyusun laporan hasil pengujian. 2) Mampu menyesuaikan format untuk menyusun laporan 3) Harus mampu menyusun laporan pengujian dengan benar. Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjelaskan cara menyusun laporan pengujian sesuai format. Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/Diskusi Cara menyusun laporan hasil pengujian. Cara menyesuaikan format untuk menyusun laporan Cara menyusun laporan pengujian dengan benar. b. Peragaan Menunjukkan: Contoh laporan yang sesuai dengan format. Lihat Angka 1.1. 15 Halaman 16 dari 30

Unit Kompetensi Elemen Kompetensi 3 No. Kriteria Unjuk Kerja/Indikator Unjuk Kerja : Melakukan Persiapan Pengujian Beton Aspal : Memeriksa kondisi peralatan uji material Tujuan Pembelajaran Metode Pelatihan yang Disarankan Tahapan Pembelajaran Sumber/ Referensi yang Disarankan Jam Pelajaran Indikatif (menit) 1 2 3 4 5 6 7 3.3 Laporan pengujian disampaikan langsung kepada atasan. 1) Dapat menjelaskan cara penyampaian Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta dapat menjelaskan cara menyampaikan laporan pengujian Ceramah Diskusi Peragaan a. Ceramah/Diskusi tentang: Cara penyampaian laporan kepada atasan. Cara menyampaikan laporan hasil pengujian kepada Lihat Angka 1.1. 15 laporan kepada kepada atasan. atasan. 2) Mampu menyampaikan laporan hasil atasan Cara memastikan laporan hasil pengujian sudah sesuai. pengujian b. Peragaan kepada atasan. 3) Harus mampu Menunjukkan: memastikan Contoh laporan laporan hasil yang sesuai dengan pengujian format. sudah sesuai. Halaman 17 dari 30

BAB IV PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL 4.1 Umum 4.1.1 Tujuan Pembuatan Laporan Dibandingkan dengan pengujian, pembuatan laporan merupakan kegiatan yang tidak kalah penting, karena melalui laporan, pihak yang menggunakan jasa pengujian akan mengetahui dan memiliki data hasil pengujian. Ditinjau dari kepentingan teknisi laboratorium beton aspal, laporan yang dibuat cukup dalam bentuk tabel yang mencakup dua aspek, yaitu rangkuman data kesimpulan hasil penguijian. Dengan demikian, pihak yang menggunakan jasa pengujian akan mengetahui bahwa bahan yang diuji memenuhi atau tidak memenuhi spesifikasi atau persyaratan sebagai bahan beton aspal. Dalam hal tersebut, tabel rangkuman yang dibuat harus mencakup seluruh hasil pengujian, sedangkan kesimpulan dapat dibuat dalam tabel yang sama atau tabel yang terpisah dengan tabel rangkuman. 4.1.2 Lingkup Laporan Ditinjau dari tahapannya, pembuatan laporan kegiatan pelaksanaan pengujian dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap sebagai berikut: Pengumpulan data hasil pengujian. Pembuatan kesimpulan awal hasil pengujian. Penyampaian laporan hasil pengujian. Ditinjau dari jenis bahan beton aspal yang diuji, laporan kegiatan pelaksanaan pengujian pada dasarnya mencakup tiga hal sebagai sebagai berikut: Laporan hasil pengujian bahan baku, yaitu aspal, agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi (filler). Laporan hasil pengujian bahan antara, yaitu campuran antara aspal, agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi yang belum selesai dipadatan. Laporan hasil pengujian bahan jadi, yaitu campuran antara aspal, agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi yang sudah selesai dipadatan. Karena pada kegiatan pelaksanaan pengujian menyangkut juga percobaan dan kalibrasi, maka laporan kegiatan pelaksanaan pengujian harus mencakup juga hal-hal sebagai berikut: Rumusan Campuran Kerja atau Job Mix Formula (JMF). Bukaan pintu dingin berdasarkan hasil kalibrasi bukaan pintu bin dingin. Hasil percobaan pencampuran di instalasi pencampur aspal (Asphalt Mixing Plant, AMP); yang menyangkut, antara lain, suhu dan durasi pencampuran). Hasil percobaan pemadatan; yang menyangkut suhu dan jumlah lintas pemadatan awal, pemadatan antara, dan pemadatan akhir. Halaman 18 dari 30

4.2 Pengumpulan Data Hasil Pengujian Pengumpulan data hasil mencakup tiga kegiatan sebagai berikut: Identifikasi data hasil pengujian. Kompilasi data hasil pengujian. Pemeriksaan kembali data hasil pengujian. 4.2.1 Identifikasi Data Hasil Pengujian Identifikasi data hasil pengujian mencakup tiga hal sebagai berikut: Cara menginventarisasi data hasil pengujian. Cara mengumpulkan data hasil pengujian. Cara memastikan bahwa semua data hasil pengujian terkumpul dengan benar. a. Cara Menginventarisasi Data Hasil Pengujian Dengan anggapan bahwa semua pengujian untuk menjamin mutu beton aspal harus dilakukan, maka cara untuk menginventarisasi data hasil pengujian dapat dilakukan melalui penelusuran jenis bahan yang diuji, jenis pengujian tiap jenis bahan, dan data hasil pengujian. Penelusuran di atas dapat dilakukan dengan cara membubuhkan tanda tik () pada kotak yang sesuai, yang tercantum pada daftar simak (checklist) sebagai berikut: Pengujian aspal Apakah pengujian penetrasi dilakukan? Apakah pengujian titik lembek dilakukan? Apakah pengujian daktilitas dilakukan? Apakah pengujian titik nyala dilakukan? Apakah pengujian kelarutan dilakukan? Apakah pengujian berat jenis dilakukan? Apakah pengujian kehilangan berat dilakukan? Apakah pengujian penetrasi setelah kehilangan berat dilakukan? Pengujian agregat kasar Apakah pengujian berat jenis dan penyerapan dilakukan? Apakah pengujian keausan dilakukan? Apakah pengujian kelekatan terhadap aspal dilakukan? Halaman 19 dari 30

Apakah pengujian angularitas dilakukan? Apakah pengujian kepipihan dilakukan? Pengujian bahan pengisi (filler) Apakah pengujian berat jenis dilakukan? Perancangan campuran Apakah perancangan campuran untuk menentukan Rumusan Campuran Rancangan (Design Mix Formula = DMF) dilakukan? Apakah perancangan campuran untuk menentukan Rencana Campuran Kerja (RCK) (Job Mix Formula = JMF) dilakukan? Kalibrasi bukaan pintu bin dingin Apakah Kalibrasi bukaan pintu bin dingin dilakukan? Penentuan Kepadatan Standar Kerja Apakah pengujian Marshal untuk menentukan Kepadatan Standar Kerja (KSK) dilakukan? Pengujian kadar aspal dan gradasi agregat Apakah pengujian kadar aspal untuk memastikan bahwa kadar aspal campuran telah sesuai dengan RCK dilakukan? Apakah pengujian gradasi agregat untuk memastikan bahwa gradasi agregat telah sesuai dengan RCK dilakukan? Percobaan pemadatan Apakah percobaan pemadatan untuk menentukan jumlah lintasan pemadatan dilakukan? Pengujian takaran lapis perekat Apakah pengujian takaran lapis perekat dilakukan? Pengujian beton aspal hasil penghamparan dan pemadatan di lapangan Apakah pengujian kadar aspal beton aspal hasil penghamparan di lapangan dilakukan? Apakah pengujian tebal beton aspal hasil pemadatan di lapangan dilakukan? Apakah pengujian kepadatan beton aspal hasil pemadatan di lapangan dilakukan? Halaman 20 dari 30

Data hasil pengujian aspal Apakah data hasil pengujian penetrasi ada? Apakah data hasil pengujian titik lembek ada? Apakah pengujian daktilitas ada? Apakah data hasil pengujian titik nyala ada? Apakah data hasil pengujian kelarutan ada? Apakah pengujian berat jenis ada? Apakah data hasil pengujian kehilangan berat ada? Apakah data hasil pengujian penetrasi setelah kehilangan berat ada? Data hasil pengujian pengujian agregat kasar Apakah data hasil pengujian berat jenis dan penyerapan ada? Apakah data hasil pengujian keausan ada? Apakah data hasil pengujian kelekatan terhadap aspal ada? Apakah data hasil pengujian angularitas ada? Apakah data hasil pengujian kepipihan ada? Data hasil pengujian pengujian bahan pengisi (filler) Apakah data hasil pengujian berat jenis ada? Data hasil perancangan campuran Apakah data hasil perancangan campuran untuk menentukan Rumusan Campuran Rancangan (Design Mix Formula = DMF) ada? Apakah data hasil perancangan campuran untuk menentukan Rumusan Campuran Kerja (RCK) (Job Mix Formula = JMF) dilakukan? Data hasil kalibrasi bukaan pintu bin dingin Apakah data hasil kalibrasi bukaan pintu bin dingin ada? Data untuk menentulan Kepadatan Standar Kerja Apakah data hasil pengujian Marshal untuk menentukan Kepadatan Standar Kerja ada? Halaman 21 dari 30

Data hasil pengujian kadar aspal dan gradasi agregat Apakah data hasil pengujian kadar aspal untuk memastikan bahawa kadar aspal campuran telah sesuai dengan RCK ada? Apakah data hasil pengujian gradasi agregat untuk memastikan bahwa gradasi agregat telah sesuai dengan RCK ada? Data hasil percobaan pemadatan Apakah data hasil percobaan pemadatan untuk menentukan jumlah lintasan pemadatan ada? Data hasil pengujian beton aspal hasil penghamparan dan pemadatan di lapangan Apakah data hasil pengujian kadar aspal beton aspal hasil penghamparan di lapangan ada? Apakah data hasil pengujian tebal beton aspal hasil pemadatan di lapangan ada? Apakah data hasil pengujian kepadatan beton aspal hasil pemadatan di lapangan ada? Apabila daftar simak di atas mengandung kotak Tidak yang dibubuhi tanda tik (), maka pengujian dan/atau hasil pengujian tidak lengkap sehingga perlu dilengkapi. b. Cara Mengumpulkan Data Hasil Pengujian Setelah inventarisasi yang dilakukan pada huruf a di atas menunjukkan bahwa semua data hasil pengujian dan percobaan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah menghimpun formulir data dan memberkasnya. c. Cara Memastikan Semua Data Hasil Telah Terkumpul Dengan Benar Kepastian bahwa semua data hasil telah terkumpul dengan benar dilakukan dengan cara menghitung jumlah formulir data dan kemudian diperiksa kesesuaiannya dengan jumlah lembar data menurut hasil pemeriksaan daftar simak pada Huruf a di atas. 4.2.2 Kompilasi Data Berdasarkan Masing-masing Pengujian/Percobaan Kompilasi data berdasarkan masing-masing pengujian/percobaan mencakup tiga hal sebagai berikut: Tujuan kompilasi data hasil pengujian. Cara memilah data hasil masing-masing pengujian/percobaan. Cara menyusun data hasil pengujian. Halaman 22 dari 30

a. Tujuan Kompilasi Data Hasil Pengujian Tujuan kompilasi data hasil pengujian adalah untuk memudahkan analisis dan penarikan kesimpulan hasil pengujian, agar bahan yang diuji dapat dinyatakan memenuhi atau tidak memenuhi syarat sebagai beton aspal. b. Cara Memilah Data Hasil Masing-masing Pengujian/Percobaan Pemilahan data hasil masing-masing pengujian/percobaan dapat dilakukan melalui identifikasi tiap jenis pengujian untuk masing-masing bahan. c. Cara Menyusun Data Hasil Pengujian Untuk memudahkan analisis lebih lanjut, data hasil pengujian perlu disusun menurut jenis bahan (aspal, agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi) dan jenis pengujian untuk masing-masing bahan. 4.2.3 Pemeriksaan Kembali Kelengkapan Data Hasil Pengujian Pemeriksaan kembali kelengkapan data hasil pengujian mencakup tiga hal sebagai berikut: Ketentuan kelengkapan data hasil pengujian. Pemeriksaan ulang susunan data hasil pengujian. Perbaikan data yang salah/tidak lengkap. a. Ketentuan Kelengkapan Data Hasil Pengujian Kelengkapan data hasil pengujian dapat diperiksa melalui kesesuain antara jenis pengujian yang dilakukan dengan jenis pengujian yang diperintahkan. Langkah selanjutnya adalah memeriksa kesuaian antara kelengkapan data yang tercantum pada formulir pengujian dengan kelengkapan data yang seharusnya dicatat pada formulir pengujian. b. Pemeriksaan Ulang Susunan Data Hasil Pengujian Susunan data hasil pengujian dapat diperiksa ulang melalui penelusuran jenis pengujian untuk masing-masing bahan. Langkah selanjutnya adalah memeriksa kesuaian antara susunan data yang tercantum pada formulir pengujian dengan susunan data yang seharusnya dicatat pada formulir pengujian. c. Perbaikan Data Yang Salah/Tidak Lengkap Perbaikan data yang salah atau tidak lengkap dapat dilakukan dengan memeriksa ulang data yang tercantum pada formulir pengujian, baik kelengkapannya maupun akurasi penulisan angkanya. Data dinyatakan lengkap apabila semua data dan informasi sudah tercantum dalam formulir pengujian; data dinyatakan akurat apabial penulisannya (misal jumlah angka di Halaman 23 dari 30

belakang desimal) sesuai dengan ketentuan cara pencatatan data. Data atau informasi yang belum tercantum perlu ditambahkan dalam formulir dan data yang salah atau tidak akurat perlu ditulis kembali menurut ketentuan. 4.3 Penarikan Kesimpulan Awal Hasil Pengujian Penarikan kesimpulan awal hasil pengujian mencakup tiga kegiatan sebagai berikut: Penyajian data dalam bentuk tabel atau grafik. Perangkuman data hasil tiap pengujian. Penarikan kesimpulan awal berdasarkan rangkuman data. 4.3.1 Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel/Grafik Penyajian data dalam bentuk tabel atau grafik mencakup tiga hal sebagai berikut: Bentuk tabel atau grafik untuk penyajian data hasil pengujian. Cara membuat tabel atau grafik untuk menyajikan data hasil pengujian. Cara memastikan semua tabel atau grafik disusun dengan benar. a. Bentuk Tabel/Grafik Untuk Penyajian Data Hasil Pengujian Bentuk tabel atau grafik untuk penyajian data hasil pengujian dan percobaan pada dasarnya harus disesuaikan dengan jenis pengujian. Data hasil pengujian dan informasi yang terkait dengan pengujian umumnya disajikan dalam bentuk tabel yang biasanya disebut formulir pengujian. Beberapa pengujian dan percobaan yang biasanya perlu disajikan pula dalam grafik adalah: Pengujian gradasi agregat. Pengujian/percobaan Marshall. Percobaan bukaan pintu bin dingin. Percobaan pemadatan. b. Cara Membuat Tabel/Grafik Untuk Menyajikan Data Hasil Pengujian Pembuatan tabel atau grafik untuk menyajikan data hasil pengujian atau percobaab harus disesuaikan dengan jenis pengujian atau percobaan. c. Cara Memastikan Semua Tabel/Grafik Disusun Dengan Benar Semua tabel atau grafik dapat dipastikan telah disusun dengan benar apabila semua data dan informasi yang ditunjukkan dalam tabel atau grafik telah sesuai dengan tujuan pengujian atau percobaan. 4.3.2 Perangkuman Data Hasil Tiap Pengujian Perangkuman data hasil tiap pengujian mencakup tiga hal sebagai berikut: Tujuan perangkuman data hasil pengujian. Halaman 24 dari 30

Cara membuat rangkuman data hasil pengujian. Cara memastikan hasil rangkuman dengan benar. a. Tujuan Perangkuman Data Hasil Pengujian Perangkuman data hasil pengujian mempunyai tujuan untuk memudahkan analisis data hasil pengujian, agar dapat dinyatakan bahwa memenuhi atau tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan. b. Cara Membuat Rangkuman Data Hasil Pengujian Cara membuat rangkuman data hasil pengujian dapat dilakukan dengan cara menyalin data hasil tiap pengujian ke dalam formulir atau tabel rangkuman. c. Cara Memastikan Hasil Rangkuman Dengan Benar Kepastian bahwa hasil rangkuman telah dibuat dengan benar dapat diperiksa melalui kesesuaian antara data hasil pengujian yang tercantum dalam lembar rangkuman dengan data hasil pengujian yang tercantum dalam tiap formulir pengujian. 4.3.3 Penarikan Kesimpulan Awal Berdasarkan Rangkuman Data Penarikan kesimpulan awal berdasarkan rangkuman data mencakup tiga hal sebagai berikut: Cara membuat kesimpulan. Contoh membuat kesimpulan. Cara memastikan kesimpulan yang disusun adalah sesuai. a. Cara Membuat Kesimpulan Kesimpulan data hasil pengujian tiap jenis bahan dapat dibuat dengan cara membandingkan data hasil pengujian dengan spesifikasi atau rancangan (design) yang ditetapkan. Apabila data hasil pengujian tidak sesuai dengan spesifikasi atau desain, maka bahan yang diuji dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai beton aspal. b. Contoh Membuat Kesimpulan Misal data hasil pengujian penetrasi aspal keras Pen 60 sebelum dan sesudah kehilangan berat adalah 65 dmm dan 34 dmm. Spesifikasi menyatakan bahwa penetrasi setelah kehilangan berat harus sekurang-kurangnya 54 persen. Karena penetrasi setelah kehilangan berat adalah 34 dmm (52 persen terhadap penetrasi sebelum kehilangan berat, maka ditinjau dari penetrasi setelah kehilangan berat, aspal keras yang diuji dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk beton aspal. Halaman 25 dari 30

c. Cara Memastikan Kesimpulan Yang Disusun Adalah Sesuai Kepastian bahwa kesimpulan yang disusun adalah sesuai dengan data hasil pengujian dapat diketahui dengan cara membandingkan kembali data hasil pengujian dengan spesifikasi dan kemudian memeriksa kesesuain kesimpulan yang ditetapkan. 4.4 Pembuatan Laporan Hasil Pengujian Terdapat tiga hal yang tercakup dalam pembuatan laporan hasil pengujian. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut: Perangkuman seluruh hasil pengujian. Penyusunan laporan hasil pengujian sesuai dengan format. Penyampaian laporan hasil pengujian. 4.4.1 Perangkuman Seluruh Hasil Pengujian Perangkuman seluruh hasil pengujian mencakup tiga hal sebagai berikut: Cara menginventarisasi seluruh hasil pengujian. Cara merangkum seluruh hasil pengujian. Cara menyusun rangkuman seluruh hasil pengujian. a. Cara Menginventarisasi Seluruh Hasil Pengujian Inventarisasi seluruh hasil pengujian dapat dilakukan melalui pemeriksaan kembali perintah atasan tentang pengujian yang harus dilakukan. b. Cara Merangkum Seluruh Hasil Pengujian Seluruh hasil pengujian dapat dirangkum berdasarkan hasil pengujian tiap jenis bahan. Selanjutnya, data pada tiap tabel dirangkum menjadi tabel yang merangkum seluruh hasil pengujian dan percobaan. c. Cara Menyusun Rangkuman Seluruh Hasil Pengujian Rangkuman hasil pengujian dan percobaan dapat disusun menurut urutan sebagai berikut: Rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian bahan Rangkuman hasil pengujian aspal. Rangkuman hasil pengujian agregat kasar. Rangkuman hasil pengujian agregat halus. Rangkuman hasil pengujian bahan pengisi (filler). Kesimpulan hasil pengujian bahan beton aspal. Rumusan Campuran Kerja dan rangkuman hasil percobaan Rumusan Campuran Kerja. Rangkuman hasil percobaan. Rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian pekerjaan lapangan. Halaman 26 dari 30

4.4.2 Penyusunan Laporan Hasil Pengujian Sesuai Dengan Format Penyusunan laporan hasil pengujian sesuai dengan format mencakup tiga hal sebagai berikut: Cara menyusun laporan hasil pengujian. Cara menysesuiakan format untuk menyusun laporan. Cara menyusun laporan pengujian dengan benar. a. Cara Menyusun Laporan Hasil Pengujian Susunan laporan hasil pengujian harus mencantumkan dua kelompok data dan informasi, yaitu kelompok data utam dan kelompok data penunjang. Data utama menyangkut data yang diperoleh melalui pengujian, sedangkan data penunjang menyangkut, antara lain, data dan informasi sebagai berikut: Instansi/perusahaan yang melaksanakan pengujian. Instansi/perusahaan dan proyek yang menggunakan jasa pengujian. Nama teknisi yang membuat laporan. Nama pejabat yang memberi tugas untuk melaksanakan pengujian. Contoh lembar rangkuman dan kesimpulan data hasil pengujian ditunjukkan pada lampiran dengan susunan sebagai berikut: Lampiran 1. Contoh rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian bahan beton aspal A. Rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian aspal. B. Rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian agregat kasar. C. Rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian agregat halus. D. Rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian bahan pengisi (filler). E. Kesimpulan hasil pengujian bahan beton aspal. Lampiran 2. Contoh Rumusan Campuran Kerja dan rangkuman hasil percobaan A. Rumusan Campuran Kerja (CRK = JMF). B. Rangkuman hasil percobaan. Lampiran 3. Contoh rangkuman dan kesimpulan hasil pengujian pekerjaan lapangan b. Cara Menysesuiakan Format Untuk Menyusun Laporan Format untuk menyusun laporan hasil pengujian perlu mencakup dua hal, yaitu surat pengantar dan rangkuman hasil pengujian dan percobaan. c. Cara Menyusun Laporan Pengujian Dengan Benar Laporan hasil pengujian dapat disusun dengan diawali oleh surat pengantar dan kemudian diikuti dengan rangkuman hasil pengujian dan percobaan. Halaman 27 dari 30

4.4.3 Penyampaian Laporan Hasil Pengujian Kepada Atasan Penyampaian laporan hasil pengujian kepada atasan mencakup tiga hal sebagai berikut: Cara menyampaikan laporan hasil pengujian kepada atasan. Prosedur menyampaikan laporan hasil pengujian kepada atasan. Cara memastikan laporan hasil pengujian kepada atasan. a. Cara Menyampaikan Laporan Hasil Pengujian Kepada Atasan Laporan hasil pengujian kepada atasan dapat disampaikan langsung kepada atasan atau melalui petugas yang ditunjuk, atau sekretaris atasan (bila atas mempunyai sekretaris). b. Prosedur Menyampaikan Laporan Hasil Pengujian Kepada Atasan Prosedur penyampaian laporan hasil pengujian kepada atasa harus mengikuti Procedure Operasi Standar (POS) yang ditentukan. c. Cara Memastikan Laporan Hasil Pengujian Kepada Atasan Untuk memastikan bahwa laporan hasil pengujian telah disampaikan kepada atasan adalah dengan cara menggunakan tanda bukti penerimaan laporan. Halaman 28 dari 30

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI 5.1 Sumber Daya Manusia 5.1.1 Instruktur Instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran instruktur adalah untuk: a. Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar. b. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar. c. Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar. d. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan. f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. 5.1.2 Penilai Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan: a. Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta. b. Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta. c. Mencatat pencapaian/perolehan peserta. 5.1.3 Teman Kerja/Sesama Peserta Pelatihan Teman kerja/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar peserta. 5.2 Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) 5.2.1 Sumber Pustaka Penunjang Pelatihan Sumber pustaka yang menunjang langsung pelatihan adalah: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010. Halaman 29 dari 30