ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INDIKATOR -INDIKATOR UNJUK KERJA UNTUK PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INDIKATOR -INDIKATOR UNJUK KERJA UNTUK PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN"

Transkripsi

1 ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN INDIKATOR INDIKATOR UNJUK KERJA UNTUK PENYUSUNAN KURIKULUM PELATIHAN Judul Pelatihan : TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Jalan Raya Klasifikasi Pekerjaan : III Kualifikasi : Ketrampilan /Teknisi Senior Kode Jabatan Kerja : F45.TLBA Kode Pelatihan : K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M B A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI 2011

2 KATA PENGANTAR UndangUndang No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menyatakan bahwa pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada standar kompetensi kerja. Pelaksanaan pelatihan merupakan rangkaian kegiatan yang sistematis untuk melakukan aktivitas terntentu dalam rangka pencapaian sauatu kompetensi untuk memenuhi tuntutan yang dinyatakan dalam Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan identifikasi Indikator Unjuk Kerja (IUK) unsure dari setiap KUK, maka Pencapaian suatu kompetensi merupakan pencapaian IUK yang telah dikembangkan berdasarkan unsure kompetensi, tingkat kompetensi dan dimensi kompetensi. Dalam konsep pelatihan berbasis kompetensi, kegiatan pelatihan tidak mutlak tergantung pada lamanya waktu pelatihan yang telah ditetapkan dalam KPBK, tetapi pelaksanaannya sangat tergantung pada kemampuan instruktur yang dituntut menguasai substansi unit kompetensi terkait dan keaktifan masing masing peserta dalam pencapaian unit kompetensi tersebut. Penetapan waktu pencapaian kompetensi yang tercantum dalam Kurikulum Pelatihan Berbasis (KPBK) merupakan hasil analisis pencapaian kompetensi dengan durasi maksimum yang harus didukung dengan prasarana dan sarana pelatihan yang memenuhi standar serta persyaratan instruktur dan peserta yang telah ditetapkan sebelumnya. KPBK disusun dengan berorientasi pada kurikulum untuk tiap unit kompetensi, sehingga untuk paket pelatihan suatu jabatan kerja masih memerlukan langkah penyusunan paket pelatihan yang mengacu kepada tujuan pelatihan yang telah ditetapkan. i

3 KOMPETENSI UMUM Nama Jabata Kerja: Teknisi Laboratorium Beton Aspal KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Kode/Judul Unit : F45.TLBA.001. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Elemen / Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan 1. Menyiapkan kebutuhan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) 1.1. Kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK), dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta perlengkapan P3K diidentifikasi untuk seluruh pekerja Dapat menjelaskan tujuan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK) dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan Unsur Level Dimensi Silabus Pembe lajaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml Identifikasi kebutuhan APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K untuk Teknisi Laboratorium Tanya jawab Dapat menjelaskan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK) dan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan Mampu melaksanakan pemeriksaan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK) dan Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR) pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan Harus mampu menyusun daftar kebutuhan APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K dengan teliti Mampu menentukan jenisjenis Pelindung Mata dan Muka Mampu menentukan jenisjenis Pelindung Pendengaran Mampu menentukan jenisjenis Pelindung Pernafasan KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 1

4 Mampu menerangkan cara pemakaian Pelindung Mata dan Muka Mampu menerangkan cara pemakaian Pelindung Pendengaran Mampu menerangkan cara pemakaian Pelindung Pernafasan Mampu menentukan spesifikasi Pelindung Mata dan Muka Mampu menentukan spesifikasi Pelindung Pendengaran Mampu menentukan spesifikasi Pelindung Pernafasan 1.2. Peralatan APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K yang diperlukan, disiapkan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan Kelengkapan daftar peralatan APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan diperiksa Dapat menjelaskan tujuan penggunaan APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K dilaksanakan sesuai keperluan Mampu menerangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Harus mampu menggunaan APD, APK dan APAR dilaksanakan sesuai ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) secara benar dan tepat Dapat menjelaskan tujuan melakukan pemeriksaan kelengkapan peralatan. APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K Mampu menentukan langkahlangkah/prosedur pemeriksaan peralatan. Penyiapan peralatan APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K untuk jenis kegiatan di laboratorium Evaluasi kelengkapan daftar peralatan APD, APK dan APAR serta perlengkapan P3K dengan kondisi lapangan Tanya jawab Tanya jawab Harus mampu membuat catatan kelengkapan peralatan APD, APK dan APAR serta kelengkapan kotak P3K dengan teliti. 2. Membuat (pengadaan) ramburambu dan semboyan K3L di lasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan 2.1. Jenis rambu dan lasi yang Dapat menjelaskan tujuan dibuat ramburambu keselamatan Identifikasi jenis rambu dan lasi 75 KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 2

5 strategis untuk pemasangan rambu di identifikasi Dapat menjelaskan jenisjenis rambu keselamatan Harus mampu menampilkan gambargambar rambu keselamatan dengan benar Dapat menjelaskan lasi yang tepat terkait dengan jenis rambu tertentu. pemasangan pada kegiatan di laboratorium Mampu menempatkan rambu sesuai dengan lasinya Ramburambu dan semboyan K3L dibuat (disediakan) di lasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan Dapat menentukan kualitas bahan rambu dan semboyan sesuai spesifikasi Mampu menentukan dimensi rambu dan semboyan sesuai spesifikasi Pembuatan rambu dan lasi penempatan untuk jenis kegiatan di laboratorium Harus mampu menempatkan/ memasang ramburambu dan semboyan pada tempat kerja 2.3. Ramburambu dipasang pada lasi yang telah ditentukan Dapat menentukan titik lasi tempat dipasangnya ramburambu Mampu mengarahkan teknis pemasangan rambu. Pemasangan ramburambu dilasi yang telah ditentukan di laboratorium Harus mampu melaksanakan langkahlangkah kerja pemasangan pada lasi yang telah ditentukan dengan teliti 2.4. Ramburambu yang terpasang, diperiksa kembali kesesuaiannya dengan kebutuhan Dapat menjelaskan tujuan kesesuaian pemasangan rambu pada lasi kerja Mampu menentukan kebutuhan penggunaan rambu pada lasi kerja Evaluasi kesesuaian rambu terpasang di lasi laboratorium Harus mampu memeriksa kesesuaian rambu yang terpasang sesuai kebutuhan dengan benar 3. Mengawasi penerapan pelaksanaan K3L di lingkungan kerja Peraturanperaturan kerja dan Dapat menjelaskan peraturan kerja Persiapan ketentuan K3L disiapkan sesuai dan ketentuan K3L pada lingkungan penyediaan pedoman dengan ketentuan yang berlaku. laboratorium beton aspal peraturanperaturan kerja dan ketentuan KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 3

6 3.1.2.Mampu mempersiapkan peraturanperaturan kerja dan ketentuan K3L pada lingkungan laboratorium beton aspal sesuai ketentuan yang berlaku. K3L Harus mampu membedakan peraturanperaturan kerja dengan ketentuan K3L dengan benar Penggunaan APD, APK dan APAR di tempat kerja diperiksa sesuai dengan ketentuan K3L Dapat menjelaskan tujuan dilakukan pemeriksaan kesesuaian APD, APK dan APAR dengan ketentuan K3L Mampu menentukan prosedur pemakaian APD, APK dan APAR pada lingkungan laboratorium beton aspal Evaluasi kesesuaian penggunaan APD, APK dan APAR pada lingkungan laboratorium beton aspal Harus mampu memeriksa kesesuaian penggunaan APD, APK dan APAR sesuai dengan ketentuan K3L pada lingkungan kerja laboratorium beton aspal dengan benar 3.3. Catatan tentang penerapan K3L dibuat sesuai dengan pemantauan di lingkungan kerja Dapat menjelaskan tujuan pembuatan catatan penerapan K3L dilingkungan kerja Mampu memeriksa hasil pemantauan penerapan K3L pada lingkungan kerja Membuat catatan hasil monitoring tentang penerapan K3L pada lingkungan laboartorium beton aspal Harus mampu membuat catatan hasil pemantauan penerapan K3L pada lingkungan kerja dengan benar KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 4

7 Kode/Judul Unit : F45.TLBA.002. Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja Elemen / Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan 1. Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan 1.1. Informasi dan instruksi kerja diidentifikasi dengan benar Dapat menjelaskan tujuan mengidentifikasi informasi dan instruksi kerja Dapat menjelaskan bentuk informasi kerja yang sesuai dengan hubungan kerja Mampu menentukan bentuk instruksi kerja yang sesuai dengan hubungan kerja Harus mampu melaksanakan identifikasi informasi dan instruksi kerja dengan benar Unsur Level Kompete nsi Dimensi Silabus Pembela jaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml Identifikasi informasi dan instruksi kerja dalam pelaksanaan pekerjaan teknisi laboratorium 1.2. Informasi dan instruksi kerja dijabarkan dalam bentuk daftar simak (check list)dilakukan Dapat menjelaskan uraian informasi dan instruksi kerja dalam bentuk daftar simak (check list) yang dibutuhkan Mamput menyusun urutan informasi dan instruksi kerja dalam bentuk daftar simak (check list) Dapat menjelaskan tujuan membuat Informasi dan instruksi kerja dalam bentuk daftar simak (check list) Penjabaran /penggunaan daftar simak untuk penyampaian informasi dan instruksi kerja Harus mampu membuat daftar simak Informasi dan instruksi kerja secara benar 1.3. Daftar simak informasi dan instruksi kerja diperiksa kesesuaiannya dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan Dapat menjelaskan pengertian daftar simak informasi dan instruksi kerja sesuai dengan kondisi lapangan Mampu menjelaskan tujuan memeriksa daftar simak informasi dan instruksi kerja sesuai dengan kondisi lapangan Evaluasi kesesuaian daftar simak dan instruksi kerja dengan kondisi lapanga KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 5

8 Kode/Judul Unit : F45.TLBA.002. Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja Elemen / Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan Harus mampu memeriksa daftar simak informasi dan instruksi kerja sesuai dengan kondisi lapangan untuk menghindari kesalahan pekerjaan secara teliti Unsur Level Kompete nsi Dimensi Silabus Pembela jaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml 2. Mengomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan Daftar simak Informasi dan instruksi kerja. dijelaskan kepada bawahan. 2.2 Masukkan tentang pelaksanaan dan instruksi kerja dievaluasi untuk mendapatkan pemecahannya Dapat menjelaskan POS komunikasi kerja dalam lingkungan laboratorium beton aspal Mampu menerangkan tujuan memberikan penjelasan daftar simak Informasi dan instruksi kerja kepada bawahan Harus mampu memberikan penjelasan instruksi kerja tentang daftar simak dan instruksi kerja kepada bawahan Dapat menjelaskan tujuan evaluasi pelaksanaan instruksi kerja Mampu menyusun prosedur evaluasi pelaksanaan dan instruksi kerja Harus mampu melaksanakan evaluasi pelaksanaan dan instruksi kerja secara benar. Prosedur penyampaian daftar simak dan instruksi kerja kepada bawahan Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan instruksi kerja 2.3 Pelaksanaan instruksi kerja dikendalikan Dapat menjelaskan prosedur melakukan instruksi kerja Mampu menentukan tujuan melakukan pelaksanaan instruksi kerja Harus mampu melakukan pelaksanaan instruksi kerja secara benar Pengendalian pelaksanaan instruksi kerja KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 6 3. Melaksanakan koordinasi dengan unitunit terkait 45

9 Kode/Judul Unit : F45.TLBA.002. Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja Elemen / Kriteria Unjuk Kerja 3.1 Rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait disusun. 3.2 Koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait dilakukan sesuai jadwal. Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan Dapat menjelaskan tujuan penyusunan rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait Mampu menyusun prosedur koordinasi pelaksanaan pekerjaan teknisi laboratorium beton aspal Harus mampu melakukan penyusunan rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait secara cermat dan tepat Dapat menjelaskan tujuan melakukan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait sesuai jadwal Mampu menjelaskan pihak yang terkait koordinasi Unsur Level Kompete nsi Dimensi Silabus Pembela jaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml Penyusunan rencana koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait dalam pekerjaan laboratorium Pelaksanaan Koordinasi pekerjaan dengan pihak terkait 3.3 Hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dievaluasi kesesuaiannya dengan rencana semula Harus mampu melaksanakan koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan pihak terkait secara benar Dapat menjelaskan tujuan evaluasi kesesuaian pelaksanaan hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan Mampu menyusun prosedur evaluasi kesesuaian pelaksanaan hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan rencana semula Harus mampu melaksanakan evaluasi kesesuaian pelaksanaan hasil koordinasi pelaksanaan pekerjaan dengan rencana semula secara benar Evaluasi hasil pelaksanaan koordinasi dengan pihak terkait KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 7

10 KOMPETENSI INTI Nama Jabata Kerja: Teknisi Laboratorium Beton Aspal Kode/Judul Unit : F45.TLBA Melakukan Persiapan Pengujian Beton Aspal Elemen / Kriteria Unjuk Kerja 1. Menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan 1.1. Material untuk Beton Aspal diidentifikasi jenisjenisnya sesuai dengan kebutuhan. Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan Dapat menjelaskan tujuan mengidentifikasi aspal, agregat kasar, agregat halus dan filler untuk bahan beton aspal KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Unsur Level Dimensi Silabus Pembe lajaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml Identifikasi jenisjenis material untuk beton aspal Mampu membedakan jenisjenis material beton aspal 1.2. Material untuk Beton Aspal dikelompkan sesuai dengan ketentuan ukuran Harus mampu mengidentifikasi jenis material agregat untuk bahan beton aspal dengan benar Dapat menjelaskan tata cara mengelompan material untuk beton aspal Mampu memilah material beton aspal sesuai dengan ukuran Pengelompan material untuk beton aspal. Simulasi 1.3. Jenisjenis material yang telah dikelompkan, diperiksa kuantitasnya sesuai dengan kebutuhan pengujian Harus mampu mengelompan material beton aspal sesuai ketentuan Dapat menjelaskan kuantitas jenis material yang dibuthkan sebagai bahan pengujian Mampu menghitung kebutuhan material untuk seluruh pengujian Harus mampu memeriksa kebutuhan material untuk pengujian dengan tepat 2. Menyiapkan formulir olah data di lasi tempat kerja sesuai dengan kebutuhan 2.1 Jenis formulir olah data Dapat menjelaskan tujuan formulir olah data Pemeriksaan kuantitas jenisjenis material yang telah dikelomp kan Identifikasi jenis formulir olah data 45 KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 8

11 diidentifikasi sesuai keperluan pengujian. 2.2 Jenis formulir olah data yang telah diidentifikasi, dipilah sesuai kebutuhan pengujian Mampu menentukan jenis formulir sesuai dengan keperluan pengujian Harus mampu memastikan formulir yang sangat dibutuhkan dalam pengujian dengan tepat Dapat menjelaskan pemilahan formulir untuk setiap jenis pengujian Mampu menyesuaikan formulir yang tepat untuk masingmasing pengujian dengan benar. sesuai keperluan pengujian di lab beton aspal Pemilahan jenis formulir olah data yang telah diidentifikasi Harus mampu menentukan formulir yang sangat dibutuhkan dalam pengujian dengan tepat dan benar 2.3 Formulir yang sudah disiapkan, diperiksa kembali kelengkapannya Dapat menjelaskan kelengkapan formulir untuk setiap pengujian Mampu memeriksa kembali kelengkapan formulir Harus mampu melengkapi formulir untuk setiap percobaan dengan benar. Evaluasi/pemeriksaan kelengkapan formulir yang sudah disiapkan 3. Memeriksa kondisi peralatan uji material Kebutuhan peralatan uji material Dapat menjelaskan tujuan Identifikasi. kebutuhan dan kelengkapannya melakukan identifikasi kebutuhan peralatan uji material diidentifikasi sesuai ketentuan. peralatan uji material dan dan kelengkapannya kelengkapannya, Dapat menjelaskan peralatan dan kelengkapan untuk pengujian.material Mampu menentukan jenis kebutuhan peralatan uji material dan kelengkapannya Peralatan uji material dan kelengkapannya diperiksa kelaikannya Harus mampu memastikan peralatan uji matrial dan kelengkapannya yang sangat dibutuhkan dalam pengujian dengan tepat Dapat menjelaskan tujuan pemeriksaan kelaikan peralatan pengujian. Pemeriksaan kelaikan peralatan uji material dan kelengkapannya KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 9

12 3.3. Hasil pemeriksaan peralatan uji dicatat sebagai bahan laporan Mampu melakukan proses pengecekan masa kadaluarsa peralatan pengujian Harus mampu memastikan kelaikan dan kelengkapan setiap peralatan pengujian dengan benar Dapat menjelaskan tujuan dilakukan pencatatann terhadap peralatan uji Mampu melakukan pencatatan hasil pemeriksaan peralatan dan kelengkapannya Harus mampu menyimpulkan kesiapan setiap peralatan untuk masingmasing pengujian. Pencatatan hasil pemeriksaan peralatan uji sebagai bahan laporan KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 10

13 Kode/Judul Unit : F45.TLBA Melakukan Pengujian Material Aspal Elemen / Kriteria Unjuk Kerja 1. Melakukan persiapan pengujian material aspal 1.1. Pedoman pengujian material aspal disiapkan Formulir pengujian material aspal disiapkan. Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan Dapat menjelaskan tujuan penyiapan buku pedoman pada pengujian material aspal Mampu menentukan spesifikasi yang dibutuhkan pada pengujian material aspal Harus mampu menginterpretasikan setiap ketentuan spesifikasi pada pedoman Dapat menjelaskan Tujuan dan manfaat dari setiap formulir pengujian.aspal Mampu menentukan kebutuhan formulir pengujian material Unsur Level Dimensi Silabus Pembe lajaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml Penyiapan pedoman pengujian material aspal Penyiapan formulir pengujian material aspal Harus mampu mendistribusikan formulir sesuai jenis pengujian dengan benar 1.3. Alatalat pengujian disiapkan Dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari setiap alat pengujian Mampu menempatkan peralatan yang sesuai dengan jenis pengujian Mampu merangkai peralatan sehingga siap digunakan Harus mampu menentukan alat pengujian material secara teliti Penyiapan alatalat pengujian 1.4. Material aspal yang akan digunakan untuk pengujian disiapkan sesuai kebutuhan Dapat menjelaskan tujuan mempersiapkan material aspal untuk keperluan pengujian Mampu menentukan kebutuhan material aspal untuk keperluan pengujian di laboratorium Harus mampu memastikan pendistribusian material aspal untuk keperluan pengujian dengan benar.. Penyiapan material aspal yang akan digunakan untuk pengujian 2. Melaksanakan pengujian penetrasi aspal 60 KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 11

14 2.1. Benda uji (aspal keras) disiapkan sesuai prosedur Penetrasi pada benda uji dilakukan sesuai prosedur Hasil uji penetrasi dicatat pada formulir Dapat menjelaskan tujuan membuat benda uji Mampu membuat benda uji sesuai ketentuan spesifikasi Harus mampu memastikan menuangkan contoh aspal cair ke dalam cawan dengan benar Dapat menjelaskan tujuan pengujian penetrasi Dapat menjelaskan langkahlangkah pengujian penetrasi.secara garis besar Dapat menjelaskan suhu bak perendam untuk meletakkan benda uji Dapat menjelaskan prosedur meletakkan jarum pada alat pemegang jarum Mampu menggerakkan jarum menyentuh benda uji Harus mampu mengoperasikan stop watch pada pengujian penetrasi dengan benar Dapat menjelaskan tujuan pencatatan nilai penetrasi pada formulir Mampu melakukan pembacaan nilai penetrasi pada alat penetrometer Harus mampu menghitung nilai penetrasi pada formulir dengan benar. Penyiapan.benda uji (aspal keras) sesuai prosedur Pengujian penetrasi dilakukan sesuai prosedur. Pencatatan hasil uji penetrasi pada formulir 3. Melaksanakan pengujian titik lembek aspal Benda uji (aspal keras) dicetak Dapat menjelaskan jumlah benda uji Pembuatan benda pada cincin cetakan sesuai yang dibutuhkan pada pengujian titik uji (aspal keras) prosedur. lembek aspal. pada cincin cetakan Dapat menjelaskan prosedur pemanasan benda uji Mampu menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam pemanasan benda uji Harus mampu membuat benda uji (memasukkan aspal keras ke dalam cincin cetakan dengan benar. KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 12

15 3.2. Pengujian titik lembek dilakukan sesuai prosedur Dapat menjelaskan tujuan dilakukan pengujian titik lembek aspal Dapat menjelaskan proses memasukkan benda uji dan bola ke dalam bejana Dapat menjelaskan suhu air suling dan tinggi permukaan air nya pada bejana gelas Mampu meletakkan thermometer pada kedua benda uji. Dilakukan pengujian titik lembek sesuai prosedur Harus mampu meletakkan bolabola baja pada benda uji yang bersuhu 5 0 C dengan benar Hasil uji titik lembek dicatat pada formulir Dapat menjelaskan tujuan pencatatan nilai titik lembek pada formulir Mampu mencatat suhu pada saat bola menyentuh pelat dasar untuk masingmasing benda uji Harus mampu menghitung suhu titik lembek benda uji dengan benar. Pencatatan hasil uji titik lembek pada formulir 4. Melaksanakan pengujian daktilitas aspal Benda uji (aspal keras) dipanaskan Pembuatan benda sesuai prosedur. uji dengan Dapat menjelaskan prosedur melapisi cetakan daktilitas dengan campuran glycerin dan dextrin Dapat menjelaskan pemanasan contoh aspal sebelum dituangkan ke cetakan Mampu memasukkan benda uji yang telah cair ke dalam cetakan yang telah diolesi gliserin Harus mampu memastikan pendinginan cetakan kedalam bak perendam dengan benar.. dipanaskan sesuai prosedur 4.2. Pengujian tarik pada benda uji dilakukan sesuai prosedur Dapat menjelaskan tujuan pengujian daktilitas aspal Dapat menjelaskan proses melapaskan benda uji dari cetakannya Mampu melakukan pemasangan benda uji pada alat mesin uji Harus mampu melakukan penarikan benda uji dengan kecepatan tertentu dengan benar. Dilakukan pengujian tarik pada benda uji KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 13

16 4.3. Hasil uji daktilitas dicatat pada formulir Dapat menjelaskan tujuan pencatatan nilai daktilitas pada formulir Mampu mencatat panjang benda uji yang tertarik pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan pada formulir dengan benar. Pencatatan hasil uji daktilitas 5. Melaksanakan pengujian titik nyala dengan Cleveland Tag Open Cup Benda uji (aspal keras) dipanaskan Mampu menentukan berat contoh Pemanasan benda pada temperatur yang ditetapkan aspal untuk keperluan benda uji. uji (aspal keras) sesuai prosedur hingga cair Dapat menjelaskan cara pemanasan pada temperatur contoh aspal yang sesuai Harus mampu memastikan pemanasan benda uji pada suhu yang ditetapkan dengan benar Benda uji yang telah cair dimasukan ke dalam cawan cleveland yang diletakkan pada pelat pemanas sesuai prosedur Dapat menjelaskan cara meletakkan cawan Cleveland diatas pelat pemanas Mampu mengisi aspal yang telah cair ke dalam cawan Cleveland Harus mampu memastikan tidak melewati garis batas dengan benar. Peletakkan benda uji ke dalam cawan cleveland sesuai prosedur 5.3. Benda uji diposisikan pada alat uji dengan benar Penguji nyala digerakkan dari tepi ketepi cawan sesuai prosedur sampai terlihat nyala singkat pada permukaan benda uji Dapat menjelaskan posisi posisi nyala penguji dengan poros dari titik tengah cawan Mampu menempatkan termometer di dalam benda uji dengan jarak tertentu Harus mampu menyalakan sumber pemanas dengan benar Dapat menjelaskan kecepatan pemanasan yang diperbolehkan Mampu mengatur nyala penguji sehingga melalui permukaan cawan ( dari tepi ketepi cawan). Memposisikan benda uji pada alat uji dengan benar Penguji nyala digerakkan dari tepi ketepi cawan sesuai prosedur sampai terlihat nyala singkat pada permukaan benda uji Harus mampu menentukan nyala api singkat dengan benar. KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 14

17 5.5. Temperatur dibaca pada saat benda uji menyala singkat dilakukan sesuai prosedur 5.6. Hasil uji titik nyala dicatat pada formulir Dapat menjelaskan tujuan meletakkan thermometer pada benda uji Mampu membaca temperatur pada saat benda uji menyala singkat sesuai prosedur Harus mampu melakukan pembacaan temperatur dengan teliti Dapat menjelaskan tujuan dilakukan pencatatan data hasil pengujian titik nyala Mampu mencatat hasil uji titik nyala pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan nilai titik nyala dengan benar 6. Melaksanakan pengujian kelarutan bitumen dengan Try Chloro Ethyline ( TCE) 6.1. Benda uji dilarutkan dengan TCE Dapat menjelaskan cara sesuai prosedur pengambilan contoh bitumen 6.2. Larutan benda uji disaring sesuai prosedur Larutan benda uji yang telah disaring ditimbang sesuai prosedur. sebelum dilarutkan dalam TCE Mampu menentukan berat TCE yang dibutuhkan sebagai bahan pelarut Harus mampu memastikan benda uji telah larut dalam cairan TCE dengan benar Dapat menjelaskan fungsi labu Erlemeyer Mampu memasukkan tabung penyaring dalam mulut labu penyaring Harus mampu memastikan larutan aspal telah dituangkan ke dalam cawan gooch dengan benar Dapat menjelaskan alat timbang yang digunakan Mampu melakukan penimbangan hasil penyaringan benda uji Pembacaan temperatur pada saat benda uji menyala singkat Pencatatan hasil uji titik nyala pada formulir Pelarutan benda uji dengan TCE Penyaringan larutan benda uji sesuai prosedur Penimbangan larutan benda uji yang telah disaring Harus mampu melakukan pembacaan hasil penimbangan secara teliti 6.4. Kadar kelarutan benda uji Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung Perhitungan kadar kelarutan benda uji KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 15

18 dihitung berdasarkan rumus kelarutan bitumen. Ok berdasarkan rumus Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan kadar kelarutan dari hasil pengujian dengan benar Hasil uji kelarutan dicatat pada Dapat menjelaskan halhal yang Pencatatan hasil uji formulir perlu dicatat pada formulir. kelarutan pada Mampu mencatat hasil uji kelarutan formulir aspal pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar 7. Melaksanakan Pengujian Berat Jenis aspal dengan piknometer Benda uji ditimbang sesuai prosedur Dapat menjelaskan cara memanaskan contoh bitumen keras. Penimbangan benda uji sesuai prosedur 7.2 Berat jenis aspal dihitung berdasarkan rumus Mampu menentukan berat contoh bitumen keras yang dibutuhkan Harus mampu melakukan penimbangan piknometer berisi air suling dan piknometer berisi air suling dan benda uji dengan benar Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung berat jenis Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan berat jenis aspal dengan benar Perhitungan berat jenis aspal berdasarkan rumus KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum Hasil uji berat jenis dicatat pada Dapat menjelaskan halhal yang Pencatatan hasil uji formulir. perlu dicatat pada formulir berat jenis pada Mampu mencatat hasil berat jenis formulir aspal pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar 8. Melaksanakan pengujian kehilangan berat Benda uji (aspal keras) dipanaskan hingga mencair Mampu menentukan berat contoh aspal yang dibutuhkan sebagai benda uji. Pemanasan benda uji (aspal keras) sesuai prosedur

19 sesuai prosedur 8.2. Benda uji yang sudah cair dituang kedalam cawan dan dibiarkan sampai dingin untuk ditimbang Dapat menjelaskan cara memanaskan contoh aspal untuk mendapatkan campuran yang merata Harus mampu memastikan pemanasan aspal hingga mencair dengan benar Dapat menjelaskan cara menuangkan contoh aspal kedalam cawan Mampu menentukan jumlah benda uji yang dibutuhkan Harus mampu memastikan benda uji yang ditimbang dengan benar Penimbangan Benda uji yang sudah cair dituang kedalam cawan dan dibiarkan sampai dingin 8.3. Benda uji dimasukkan ke dalam oven loss on heating dengan temperature sesuai prosedur Dapat menjelaskan cara memasukkan benda uji kedalam oven Mampu melakukan pemasangan thermometer pada dudukannya Harus mampu mengeluarkan benda uji dari oven pada suhu yang sesuai dengan benar Pemasukkan benda uji ke dalam oven loss on heating dengan temperature sesuai prosedur 8.4. Benda uji yang telah dikeluarkan dari oven ditimbang untuk dihitung penurunan beratnya sesuai prosedur Dapat menjelaskan tujuan mengeluarkan benda uji dari oven Mampu melakukan pendinginan benda uji sebelum ditimbang Harus mampu melakukan penimbangan benda uji dengan cermat dan teliti Penimbangan benda uji yang telah dikeluarkan dari oven untuk dihitung penurunan beratnya sesuai prosedur 8.5. Hasil uji penurunan berat minyak dan aspal dicatat pada formulir Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji penurunan berat aspal pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar. Pencatatan hasil uji penurunan berat minyak dan aspal pada formulir KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum Melaksanakan pengujian penetrasi setelah kehilangan berat Benda uji (aspal keras) Dapat menjelaskan tujuan membuat Penyiapan disiapkan sesuai prosedur benda uji. Benda uji Mampu membuat benda uji sesuai ketentuan spesifikasi. (aspal keras) sesuai prosedur

20 9.2. Benda uji (aspal keras) hasil pengujian kehilangan berat dilakukan penetrasi sesuai prosedur Hasil uji penetrasi dicatat pada formulir Harus mampu memastikan menuangkan contoh aspal cair ke dalam cawan dengan benar Dapat menjelaskan tujuan pengujian penetrasi Mampu menurunkan jarum sampai menyentuh permukaan benda uji Harus mampu mengoperasikan stop watch pada pengujian penetrasi dengan benar Dapat menjelaskan tujuan pencatatan nilai penetrasi pada formulir Mampu melakukan pembacaan nilai penetrasi pada alat penetrometer Harus mampu menghitung nilai penetrasi pada formulir dengan benar. Pengujian penetrasi benda uji (aspal keras) hasil pengujian kehilangan berat sesuai prosedur Pencatatan hasil uji penetrasi pada formulir KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum Membuat rangkuman hasil pengujian material aspal Catatan dari hasil setiap pengujian dikumpulkan Hasil setiap pengujian ditabulasi Rangkuman hasil uji material aspal didumentasikan Dapat menjelaskan tujuan pengunpulan semua data hasil pengujian material aspal Mampu mengumpulkan semua data hasil pengujian material aspal Harus mampu memastikan semua data telah terkumpul dengan cermat dan teliti Dapat menjelaskan halhal yang perlu dilakukan tabulasi terhadap data hasil pengujian material aspal Mampu menentukan parameter data hasil pengujian yang akan ditabulasi Harus mampu memastikan bahwa data yang ditabulasi dapat menunjukkan unjuk kerja material aspal dengan benar Dapat menjelaskan aplikasi dari unjuk kerja aspal yang didapat Mampu menentukan media dumentasi yang sesuai Pengumpula n catatan dari hasil setiap pengujian Pentabulasia n hasil setiap pengujian Pendumen tasian rangkuman hasil uji

21 Harus mampu memastikan hasil pengujian, rangkuman dan tabulasi telah didumentasi dengan benar material aspal KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 19

22 Kode/Judul Unit : F45.TLBA Melakukan Pengujian Material Agregat Kasar Elemen / Kriteria Unjuk Kerja 1. Melakukan persiapan pengujian material agregat kasar Pedoman dan formulir pengujian material agregat kasar di siapkan Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan Dapat menjelaskan tujuan penyiapan buku pedoman pada pengujian material agregat kasar Mampu menentukan spesifikasi yang dibutuhkan pada pengujian material agregat kasar Harus mampu menginterpretasikan setiap ketentuan spesifikasi pada pedoman Dapat menjelaskan Tujuan dan manfaat dari setiap formulir pengujian.agregat kasar Mampu menentukan kebutuhan formulir pengujian material Unsur Kompe tensi Level Dimensi Silabus Pembe lajaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml Penyiapan pedoman dan formulir pengujian material agregat kasar 1.2. Kondisi alatalat uji material diperiksa Harus mampu mendistribusikan formulir sesuai jenis pengujian dengan benar Dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari setiap alat pengujian Mampu menempatkan peralatan yang sesuai dengan jenis pengujian Mampu merangkai peralatan sehingga siap digunakan. Pemeriksaan kondisi alatalat uji material 1.3. Bahanbahan yang akan digunakan untuk pengujian disiapkan sesuai kebutuhan Harus mampu menentukan alat pengujian material secara teliti Dapat menjelaskan tujuan mempersiapkan material agregat kasar untuk keperluan pengujian Mampu menentukan kebutuhan material agregat kasar untuk keperluan pengujian di laboratorium.. Menyiapkan bahanbahan yang akan digunakan untuk pengujian KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 20

23 1.3.3.Harus mampu mendistribusikan material agregat kasar sebagai sampel sesuai spesifikasi setiap pengujian. 2. Melakukan pengujian berat jenis dan penyerapan pada agregat kasar Benda uji hasil penyaringan Dapat menjelaskan penggunaan Menyaring benda uji disiapkan sesuai persyaratan. benda uji yang harus memenuhi sesuai persyaratan ketentuan tertahan saringan yang disyaratkan Mampu menentukan benda uji melalui pemisahan contoh atau cara perempat Harus mampu menentukan berat benda uji yang dibutuhkan dengan benar Pengujian berat jenis agregat kasar dilakukan sesuai prosedur Berat jenis agregat dan daya serap dihitung berdasarkan rumus Hasil uji berat jenis dicatat pada formulir Dapat menjelaskan proses menghilangkan debu atau bahan lain pada benda uji Dapat menjelaskan cara mengeringkan benda uji sesuai ketentuan Mampu melakukan perendaman benda uji Harus mampu meletakkan benda uji kedalam keranjang, serta mengeluarkan udara yang tersekap dengan benar Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung berat jenis agregat dan daya serap Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan berat jenis dan daya serap dari hasil pengujian dengan benar Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji berat jenis agregat dan daya serap pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar Melakukan pengujian berat jenis agregat kasar Menghitung berat jenis agregat berdasarkan rumus. Mencatat hasil uji berat jenis pada formulir KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum Melaksanakan pengujian keausan dengan mesin abrasi (Los Angeles) 75

24 3.1. Benda uji ditimbang sesuai prosedur Dapat menjelaskan berat benda uji berdasarkan gradasi nya Dapat menjelaskan cara pengeringan benda uji. Menimbang benda uji sesuai prosedur Mampu melakukan pemisahan agregat ke dalam fraksifraksi yang dikehendaki Harus mampu menetukan berat benda uji yang dibutuhkan dengan benar Pengujian keausan dilakukan Dapat menjelaskan cara melakukan pengujian ketahanan agregat kasar terhadap keausan. Melakukan pengujian keausan sesuai prosedur Mampu memasukkan benda uji ke dalam mesin abrasi Los Angeles Harus mampu menentukan kecepatan putaran dan jumlah putaran dengan benar Nilai keausan agregat dihitung Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung keausan agregat Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan keausan agregat dari hasil pengujian dengan benar. Menghitung nilai keausan agregat 3.4. Hasil uji keausan dicatat pada formulir Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji keausan agregat pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar Mencatat hasil uji keausan pada formulir Melaksanakan pengujian kelekatan agregat terhadap aspal 45 KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 22

25 4.1. Benda uji agregat lolos saringan disiapkan sesuai prosedur Dapat menjelaskan ukuran saringan yang digunakan sebagai acuan benda uji Mampu menentukan berat benda uji yang diambil Menyiapkan benda uji yang telah lolos saringan sesuai prosedur Harus mampu memastikan benda uji dicuci dan dikeringkan dengan benar 4.2. Aspal dan agregat dipanaskan sesuai prosedur Dapat menjelaskan proses memanaskan wadah dan aspal secara terpisah Mampu memasukkan adukan beserta wadah dalam oven Mencampur aspal dan agregat sesuai prosedur Campuran aspal dan benda uji yang telah dingin ditambah air suling sesuai prosedur Harus mampu mengeluarkan adukan beserta wadahnya dari oven dengan benar Dapat menjelaskan proses memasukkan adukan ke dalam tabung gelas kimia Mencatat hasil uji daya lekat agregat terhadap aspal Mampu memasukkan air suling ke dalam tabung gelas kimia Harus mampu menentukan persentase luas permukaan agregat yang terselimuti aspal dengan benar 4.4. Hasil uji daya lekat agregat terhadap aspal dicatat pada formulir Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji kelekatan agregat terhadap aspal pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar 5. Melaksanakan pengujian angularitas 75 KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 23

26 5.1. Benda uji berupa agregat yang telah dicuci dan dikeringkan serta lolos saringan disiapkan sesuai prosedur Dapat menjelaskan proses pengambilan benda uji Menyiapkan benda uji berupa agregat yang telah dicuci dan dikeringkan serta lolos saringan Mampu melakukan pencucian dan pengeringan agregat Harus mampu menentukan berat benda uji yang akan digunakan dengan benar 5.2. Agregat yang tertahan saringan ditimbang sesuai prosedur Dapat menjelaskan alat timbang yang digunakan Mampu melakukan penyaringan agregat yang tertahan Menseleksi agregat pecah hasil penyaringan agregat yang tertahan sesuai prosedur Harus mampu melakukan penimbangan hasil penyaringan dengan teliti 5.3. Agregat pecah diseleksi dari hasil penyaringan agregat yang tertahan sesuai prosedur Dapat menjelaskan proses seleksi agregat pecah Mampu melakukan seleksi pengelompan agregat pecah Menimbang agregat pecah hasil seleksi Harus mampu memastikan kondisi agregat pecah dengan benar 5.4. Agregat pecah hasil seleksi ditimbang Dapat menjelaskan kegunaan agregat pecah yang mempunyai permukaan kasar Mampu melakukan seleksi agregat pecah yang mempunyai permukaan kasar Harus mampu melakukan penimbangan agregat yang mempunyai bidang kasar dengan teliti KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 24

27 5.5. Persentase agregat pecah terhadap agregat yang lolos saringan dihitung sesuai rumus Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung persentase agregat berbidang pecah Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan angularitas dengan benar Hasil uji angularitas dicatat pada formulir Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji angularitas pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar Mencatat hasil uji angularitas pada formulir 6. Melaksanakan pengujian kepipihan agregat Benda uji disiapkan sesuai prosedur pengujian kepipihan Dapat menjelaskan prosedur pengambilan contoh agregat kasar Menyiapkan benda uji sesuai prosedur pengujian kepipihan Mampu menentukan ukuran nominal saringan yang digunakan Harus mampu memastikan contoh agregat disaring sesuai spesifikasi dengan benar 6.2 Kepipihan agregat diuji sesuai prosedur Dapat menjelaskan tujuan melakukan pengujian kepipohan agregat Dapat menjelaskan peralatan yang digunakan untuk pengujian. Menguji kepipihan agregat sesuai prosedur Dapat menjelaskan metode pengujian kepipihan agregat. KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 25

28 Mampu melakukan pengujian kepipihan agregat dan pengujian kelonjongan agregat, Harus mampu menghitung jumlah butirnya atau beratnya, setelah butirannya dikelompkan dengan benar. 6.3 Nilai kepipihan dihitung sesuai prosedur 6.4 Hasil uji kepipihan agregat dicatat pada formulir Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung nilai kepipihan Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan persentase kepipihan dan kelonjongan agregat dari hasil pengujian dengan benar Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji kepipihan agregat pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar menghitung nilai kepipihan sesuai prosedur Mencatat Hasil uji kepipihan agregat pada formulir KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum Membuat rangkuman pengujian material agregat kasar Formulir catatan hasil setiap pengujian dikumpulkan 7.2 Hasil setiap pengujian ditabulasi Dapat menjelaskan tujuan pengunpulan semua data hasil pengujian material agregat kasar Mampu mengumpulkan semua data hasil pengujian material aspal Harus mampu memastikan semua data telah terkumpul dengan cermat dan teliti Dapat menjelaskan halhal yang perlu dilakukan tabulasi terhadap data hasil pengujian material aspal Mampu menentukan parameter data hasil pengujian yang akan ditabulasi Mengumpulkan formulir catatan hasil setiap pengujian Mentabulasi hasil setiap pengujian

29 7.3 Rangkuman Hasil Uji material agregat dibuat Harus mampu memastikan bahwa data yang ditabulasi dapat menunjukkan unjuk kerja material aspal dengan benar Dapat menjelaskan aplikasi dari unjuk kerja agregat yang didapat Mampu menentukan media dumentasi yang sesuai Harus mampu memastikan hasil pengujian, rangkuman dan tabulasi telah didumentasi dengan benar Membuat rangkuman hasil uji material agregat KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 27

30 Kode/Judul Unit : F45.TLBA Melakukan Pengujian Material Agregat Halus Elemen / Kriteria Unjuk Kerja 1. Melakukan persiapan pengujian material agregat halus 1.1. Pedoman dan formulir pengujian material agregat halus di siapkan Kondisi alatalat uji material diperiksa.. Indikator Unjuk Kerja (IUK) Persyaratan Dapat menjelaskan tujuan penyiapan buku pedoman pada pengujian material agregat kasar Mampu menentukan spesifikasi yang dibutuhkan pada pengujian material agregat kasar Harus mampu menginterpretasikan setiap ketentuan spesifikasi pada pedoman Dapat menjelaskan Tujuan dan manfaat dari setiap formulir pengujian.agregat kasar Harus mampu menentukan formulir pengujian material secara teliti Mampu mendistribusikan formulir sesuai jenis pengujian Dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari setiap alat pengujian Mampu menempatkan peralatan yang sesuai dengan jenis pengujian Mampu merangkai peralatan sehingga siap digunakan. Unsur Level Dimensi Silabus Pembe lajaran Metode/ Media Waktu P K S I II III I II III IV V T P T P Jml Menyiapkan pedoman dan formulir pengujian material agregat halus Memeriksa kondisi alatalat uji material 1.3. Bahan uji disiapkan sesuai kebutuhan Harus mampu menentukan alat pengujian material secara teliti Dapat menjelaskan tujuan mempersiapkan material agregat halus untuk keperluan pengujian Mampu menentukan kebutuhan material agregat halus untuk keperluan pengujian di laboratorium.. Menyiapkan bahan uji sesuai kebutuhan KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 28

31 Harus mampu mendistribusikan material agregat halus sebagai sampel sesuai spesifikasi setiap pengujian.. 2. Melakukan pengujian berat jenis dan penyerapan pada agregat halus Benda uji yang telah ditimbang dikeringkan Dapat menjelaskan prosedur pengambilan contoh agregat halus Menimbang benda uji yang telah dikeringkan Mampu menentukan berat benda uji yang dibutuhkan Harus mampu mengeringkan benda uji dengan benar 2.2. Pengujian berat jenis agregat halus dilakukan sesuai prosedur Berat jenis agregat dan daya serap agregat dihitung berdasarkan rumus Dapat menjelaskan tujuan melaksanakan uji berat jenis agregat halus Dapat menjelaskan proses membuang air perendam Mampu menentukan keadaan kering permukaan jenuh Harus mampu memasukkan benda uji kedalam piknometer dengan benar Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung berat jenis agregat dan daya serap.. Melakukan pengujian agregat halus sesuai prosedur Menghitung berat jenis agregat berdasarkan rumus Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan berat jenis dan daya serap dari hasil pengujian dengan benar Hasil uji berat jenis dan penyerapan dicatat pada formulir Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji berat jenis agregat dan daya serap pada formulir. Mencatat hasil uji berat jenis dan penyerapan pada formulir KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 29

32 Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar 3. Melaksanakan pengujian setara pasir (sand equivalent) Benda uji direndam dengan larutan kimia sesuai prosedur Dapat menjelaskan pengertian benda uji agregat halus Dapat menjelaskan prosedur penyiapan benda uji Merendam benda uji dengan larutan kimia sesuai prosedur Pengujian setara pasir dilakukan sesuai prosedur Mampu mempersiapkan benda uji menggunakan metode kering udara Mampu mempersiapkan benda uji menggunakan metode prabasah Dapat menjelaskan pengertian larutan baku dan larutan kerja Mampu mempersiapkan larutan baku Mampu mempersiapkan larutan kerja Harus mampu mengisikan larutan kerja, larutan baku dan benda uji kedalam tabung dengan benar Dapat menjelaskan tujuan pengujian agregat halus dengan cara setara pasir Dapat menjelaskan prosedur menggoncangkan benda uji dan larutan kimia Mampu mengeluarkan larutan kerja dari tabung plastic. Melakukan pengujian setara pasir sesuai prosedur Harus mampu melakukan pembacaan clay reading dan sand reading dengan benar 3.3. Nilai sand equivalent dihitung berdasarkan rumus yang berlaku Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung nilai sand equivalent Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia. Menghitung nilai sand equivalent berdasarkan rumus yang berlaku KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 30

33 3.4. Hasil uji sand equivalent dicatat pada formulir Harus mampu memastikan hitungan sand equivalent dengan benar Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir Mampu mencatat hasil uji angularitas pada formulir. Mencatat hasil uji sand equivalent pada formulir Harus mampu memastikan pencatatan hasil pengujian dengan benar 4. Melaksanakan pengujian agregat yang lolos saringan # Penyaringan agregat dengan Dapat menjelaskan tujuan Melakukan saringan # 200 dilakukan sesuai melakukan penyaringan dengan penyaringan agregat prosedur. saringan #200 (0,075). dengan saringan # 200 sesuai prosedur 4.2. Agregat yang tertahan dan yang lolos saringan # 200 ditimbang sesuai prosedur Persentase berat agregat yang lolos saringan # 200 terhadap agregat yang tertahan saringan dihitung Hasil uji agregat yang lolos saringan # 200 dicatat pada Mampu menentukan posisi saringan yang ada dibagian bawah dan saringan yang dibagian atas Harus mampu melakukan penyaringan agregat halus dengan benar Dapat menjelaskan pengertian agregat tertahan dan lolos saringan No Mampu menentukan berat kering benda uji awal Harus mampu menentukan berat kering benda uji sesudah pencucian dengan benar Dapat menjelaskan rumus yang digunakan dalam menghitung nilai persentase berat agregat yang lolos saringan # Mampu menentukan angka dan satuan yang sesuai untuk setiap variable pada rumus yang tersedia Harus mampu memastikan hitungan persentase berat agregat yang lolos saringan #200 dengan benar Dapat menjelaskan halhal yang perlu dicatat pada formulir... Menimbang agregat yang tertahan dan yang lolos saringan # 200 sesuai prosedur Menghitung persentase berat agregat yang lolos saringan # 200 terhadap agregat yang tertahan saringan Mencatat hasil uji agregat yang lolos KPBK Teknisi Laboratorium Beton Aspal Pusbin KPK, Kementerian Pekerjaan Umum 31

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.002.02 BUKU KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU INFORMASI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL AGREGAT KASAR KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU PENILAIAN

Lebih terperinci

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Bagan alir dibawah ini adalah tahapan penelitian di laboratorium secara umum untuk pemeriksaan bahan yang di gunakan pada penentuan uji Marshall. Mulai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap persiapan, pemeriksaan terhadap spesifikasi, penentuan rencana campuran (mix design), pembuatan benda

Lebih terperinci

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yaitu tahap persiapan, pemeriksaan terhadap spesifikasi, penentuan rencana campuran (mix design),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan selama penelitian di laboratorium adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan selama penelitian di laboratorium adalah sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian pada penulisan ini merupakan serangkaian penelitian melalui uji marshall dan uji perendaman serta analisa terhadap hasil pengujian di laboorataorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah diagram alir dari penelitian ini : MULAI. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah diagram alir dari penelitian ini : MULAI. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan BAB III METODE PENELITIAN Berikut adalah diagram alir dari penelitian ini : MULAI Studi Pustaka Persiapan Alat dan Bahan Agregat Aspal Pen 60/70 Filler Semen Serbuk Kaca Lolos Saringan No.200 Abu Sekam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipresentasikan pada gambar bagan alir, sedangkan kegiatan dari masing - masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipresentasikan pada gambar bagan alir, sedangkan kegiatan dari masing - masing BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja Uji Laboratorium Bagan alir yang dipergunakan untuk kelancaran dari program penelitian ini dipresentasikan pada gambar bagan alir, sedangkan kegiatan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perihal pengaruh panjang serabut kelapa sebagai bahan modifier pada campuran

BAB III METODE PENELITIAN. perihal pengaruh panjang serabut kelapa sebagai bahan modifier pada campuran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 UMUM Metodologi penelitian pada penelitian ini merupakan serangkaian penelitian perihal pengaruh panjang serabut kelapa sebagai bahan modifier pada campuran beraspal yang

Lebih terperinci

optimum pada KAO, tahap III dibuat model campuran beton aspal dengan limbah

optimum pada KAO, tahap III dibuat model campuran beton aspal dengan limbah BAB V METODE PENELITIAN 5.1. Cara Penelitian Penelitian dilakukan dengan tiga tahap. tahap pertama untuk mencari kadar aspal optimum (KAO), tahap II untuk mencari kadar limbah batu baterai (Magan) optimum

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung dengan dasar menggunakan amplop gradasi gabungan untuk campuran lapis aspal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini semua data

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MELAKUKAN PENGUJIAN MATERIAL AGREGAT HALUS KODE UNIT KOMPETENSI F.45.TLBA.02.004.02

Lebih terperinci

Penelitian ini menggunakan tiga macam variasi jumlah tumbukan dan

Penelitian ini menggunakan tiga macam variasi jumlah tumbukan dan BABV METODE PENELITIAN 5.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini menggunakan tiga macam variasi jumlah tumbukan dan secara nngkas dapat dijelaskan pada Gambar 5.1 berikut mi : AGREGAT I ASPAL AC 60/70

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan Pengujian Aspal Pengujian Agregat Pengujian filler Syarat Bahan Dasar Tidak Memenuhi Uji Marshall

Lebih terperinci

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball) Standar Nasional Indonesia Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball) ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan BAB IV METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Pelaksanaan pengujian dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu pengujian bahan seperti pengujian agregat dan aspal, penentuan gradasi campuran

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Sebelum melakukan suatu penelitian, maka perlu adanya perencanaan dalam penelitian. Pelaksanaan pengujian dilakukan secara bertahap, yaitu pemeriksaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC-

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC- 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung dengan dasar menggunakan amplop gradasi gabungan untuk campuran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium UPT PPP DPU DKI Jakarta, Jakarta Timur dengan menggunakan system pencampuran aspal hangat dengan panduan metode

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA

Lebih terperinci

3. pasir pantai (Pantai Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah), di Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam

3. pasir pantai (Pantai Teluk Penyu Cilacap Jawa Tengah), di Laboratorium Jalan Raya Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam BAB V METODE PENELITIAN 5.1 Lokasi, Bahan, Dan Alat Penelitian 5.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada penulisan ini merupakan serangkaian penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada penulisan ini merupakan serangkaian penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi penelitian pada penulisan ini merupakan serangkaian penelitian melalui uji marshall dan uji perendaman serta analisa terhadap hasil pengujian di laboratorium

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES PEMANASAN PADA ASPAL. M.T. Gunawan Mahasiswa Doktor Teknik Sipil Undip Semarang. Abstrak 2.

PENGARUH PROSES PEMANASAN PADA ASPAL. M.T. Gunawan Mahasiswa Doktor Teknik Sipil Undip Semarang.   Abstrak 2. PENGARUH PROSES PEMANASAN PADA ASPAL M.T. Gunawan Mahasiswa Doktor Teknik Sipil Undip Semarang. Email : sipilunidayan@yahoo.com Abstrak semen atau biasa disebut aspal keras bersifat mengikat agregat pada

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL FORMULA CAMPURAN KERJA BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Perkerasan Jalan Teknik Sipil Universitas Mercu Buana. Hasil pengujian ini dibandingkan dengan kriteria dan spesifikasi SNI.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kuat tekan awal beton ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan Penelitian

Lebih terperinci

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN Disusun oleh: JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 2013 i KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Adapun bahan yang digunakan

Lebih terperinci

Cara uji penetrasi aspal

Cara uji penetrasi aspal SNI 2432:2011 Standar Nasional Indonesia Cara uji penetrasi aspal ICS 91.100.30 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI 03-1968-1990 RUANG LINGKUP : Metode pengujian ini mencakup jumlah dan jenis-jenis tanah baik agregat halus maupun agregat kasar. RINGKASAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO) BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pada penelitian ini untuk pengujian agregat, aspal, pembuatan benda uji dan pengujian Marshall dilakukan di Laboratorium Bahan Perkerasan Jalan, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN A.

BAB IV METODE PENELITIAN A. BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Peralatan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT

METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT METODE PENGUJIAN PARTIKEL RINGAN DALAM AGREGAT SNI 03-3416-1994 BAB I DESKRIPSI 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam melakukan pengujian partikel ringan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BB III LNDSN TEORI. Metode Pengujian gregat dapun dasar perhitungan yang menjadi acuan dalam pengujian material yaitu mengacu pada spesifikasi Bina Marga Edisi 2010 (Revisi 3) sebagai berikut: 1. gregat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Adapun bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian tentang Analisis Kelayakan Material Quarry Liquisa Sebagai Bahan Campuran Lapis Aspal Beton (Laston) Dengan Metode Marshall yang di lakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Pengujian Material 1. Agregat Kasar dan Steel Slag Agregat kasar merupakan agregat yang tertahan diatas saringan 2.36 mm (No.8), menurut saringan ASTM. a. Berat Jenis Curah

Lebih terperinci

dahulu dilakukan pengujian/pemeriksaan terhadap sifat bahan. Hal ini dilakukan agar

dahulu dilakukan pengujian/pemeriksaan terhadap sifat bahan. Hal ini dilakukan agar BABV CARA PENELITIAN Tempat yang digunakan didalam penelitian ini adalah di Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia. Pelaksanaan penelitian di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rencana kerja ditunjukkan oleh Gambar 3.1, yang merupakan bagan alir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rencana kerja ditunjukkan oleh Gambar 3.1, yang merupakan bagan alir BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Pekerjaan Rencana kerja ditunjukkan oleh Gambar 3.1, yang merupakan bagan alir pekerjaan. Pengujian-pengujian material menggunakan Standar Nasional Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Umum Penelitian ini adalah menggunakan metode studi eksperimental yaitu dengan melakukan langsung percobaan di laboratorium. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengauh

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemeriksaan mutu bahan yang berupa agregat dan aspal, perencanaan campuran sampai tahap

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alur seperti pada gambar 5.1.

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alur seperti pada gambar 5.1. BABV METODE PENELITIAN 5.1. Merode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alur seperti pada gambar 5.1. START Penyediaan aspal AC 60-70 Penyediaan additive Poly Ethylene Penyediaan agregat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1.a. Bagan Alir Penelitian

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1.a. Bagan Alir Penelitian BAB III METODOLOGI Dalam bab ini peneliti menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan selama penelitian tentang Studi komparasi antara beton aspal dengan aspal Buton Retona dan aspal minyak Pertamina

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69)

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69) (PA-0302-76) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69) 1. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan ini untuk menentukan angka titik lembek aspal yang berkisar dari 30⁰C sampai dengan 157⁰C dengan cara ring and ball. Titik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Hot Rolled Sheet (HRS) Menurut Kementerian Pekerjaan Umum (Bina Marga revisi 2010), lapis tipis aspal beton (lataston) adalah lapisan penutup yang terdiri dari dari campuran agregat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini agregat

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 4.1 Pengujian Agregat Pengujian agregat bertujuan untuk mengetahui sifat atau karakteristik agregat yang diperoleh dari hasil pemecahan stone crusher (mesin pemecah batu).

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lapis Aspal Beton Aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi perkerasan jalan raya yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang mempunyai gradasi menerus yang dicampur

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 196 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 196 TAHUN 2013 TENTANG LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 196 TAHUN 2013 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA KATEGORI JASA PROFESIONAL, ILMIAH DAN TEKNIS

Lebih terperinci

I Persiapan Penyediaan Sampel Agregat dan Aspal (Bitumen)

I Persiapan Penyediaan Sampel Agregat dan Aspal (Bitumen) BAB III PENGl1MPULAN DATA 3.1 Metode Penelitian Jalannya penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut ini. MULAI I Pengumpulan Data I Persiapan Penyediaan Sampel Agregat dan Aspal (Bitumen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Perkerasan Jalan Teknik Sipil Universitas Mercubuana. Hasil pengujian ini dibandingkan dengan kriteria dan spesifikasi SNI.

Lebih terperinci

Foto Alat. Pengujian Marshall

Foto Alat. Pengujian Marshall Foto Alat Pengujian Marshall Oven Neraca Cawan Dongkrak Slinder Cincin Bak Pemanas Alat Uji Marshall Termometer Saringan Satu Set Ayakan dan Alat Penggetar Keranjang Timbang Dalam Air Timbangan Digital

Lebih terperinci

(Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal)

(Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal) (Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal) LABORATORIUM INTI JALAN RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS LAMPUNG Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Jurusan PEMERIKSAAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Penelitian ini dilakukan di laboratorium jalan raya UPT. Pengujian dan Pengendalian Mutu Dinas Bina Marga, Provinsi Sumatera Utara. Jalan Sakti Lubis No. 7 R Medan.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN FILLER PASIR LAUT DENGAN ABU BATU PADA CAMPURAN PANAS ASPHALT TRADE BINDER UNTUK PERKERASAN LENTUR DENGAN LALU LINTAS TINGGI

PERBANDINGAN FILLER PASIR LAUT DENGAN ABU BATU PADA CAMPURAN PANAS ASPHALT TRADE BINDER UNTUK PERKERASAN LENTUR DENGAN LALU LINTAS TINGGI 38 PERBANDINGAN FILLER PASIR LAUT DENGAN ABU BATU PADA CAMPURAN PANAS ASPHALT TRADE BINDER UNTUK PERKERASAN LENTUR DENGAN LALU LINTAS TINGGI Aidil Putra 1), Rika Sylviana 2), Anita Setyowati Srie Gunarti

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian 1. Bagan Alir Secara General Pelaksanaan pengujian dalam penelitian ini meliputi beberapa tahapan, yaitu pengujian bahan seperti pengujian agregat

Lebih terperinci

BAB 3 METOTOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METOTOLOGI PENELITIAN BAB 3 METOTOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Mulai Studi Pustaka Penyiapan material dan Peralatan Pemeriksaan Material Analisa Data dan Hasil Pemeriksa Material Memenuhi Syarat Tidak Membuat Benda Uji

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir)

Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir) Standar Nasional Indonesia Spesifikasi lapis tipis aspal pasir (Latasir) ICS 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... I Prakata... II Pendahuluan... III 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. aspal dan bahan tambah sebagai filler berupa abu vulkanik.

BAB III METODE PENELITIAN. aspal dan bahan tambah sebagai filler berupa abu vulkanik. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. BAHAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini agregat kasar, agregat halus, aspal dan bahan tambah sebagai filler berupa abu vulkanik. a. Agregat kasar: Agregat kasar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium, Laboratorium yang digunakan pada penelitian ini adalah Laboratorium Teknologi Bahan, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lapis Aspal Beton Aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi perkerasan jalan raya yang terdiri dari campuran aspal dan agregat yang mempunyai gradasi menerus yang dicampur,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Bina Marga Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton. Saringan Agregat Halus Dan Kasar, SNI ;SK SNI M-08-

DAFTAR PUSTAKA. 1. Bina Marga Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton. Saringan Agregat Halus Dan Kasar, SNI ;SK SNI M-08- DAFTAR PUSTAKA 1. Bina Marga. 1983. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton ( LATASTON ). 2. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian Dan Pengembangan PU, Standar Nasional Indonesia, Metode Pengujian

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

Cara uji berat jenis aspal keras

Cara uji berat jenis aspal keras Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis aspal keras ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland Composite Cement) Merek Holcim, didapatkan

Lebih terperinci

Cara uji daktilitas aspal

Cara uji daktilitas aspal Standar Nasional Indonesia Cara uji daktilitas aspal ICS 93.080.20; 75.140 Badan Standardisasi Nasional Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau seluruh isi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN berikut. BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan atau Material Penelitian Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada uraian 1. Agregat halus yang berupa pasir Merapi, 2. Agregat kasar yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Struktrur Dan Bahan Kontruksi Lampiran I Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN DAKTILITAS BAHAN-BAHAN ASPAL

METODE PENGUJIAN DAKTILITAS BAHAN-BAHAN ASPAL METODE PENGUJIAN DAKTILITAS BAHAN-BAHAN ASPAL BAB I DESKRIPSI 1.1. Maksud dan Tujuan 1.1.1. Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian daktilitas bahan aspal.

Lebih terperinci

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles Standar Nasional Indonesia Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan

Dengan kata lain, penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan BABV METODE PENELITIAN 5.1 Pengertian Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subyek selidik.

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN PASIR SERUYAN KABUPATEN SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI CAMPURAN ASPAL BETON AC WC

STUDI PENGGUNAAN PASIR SERUYAN KABUPATEN SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI CAMPURAN ASPAL BETON AC WC STUDI PENGGUNAAN PASIR SERUYAN KABUPATEN SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI CAMPURAN ASPAL BETON AC WC Oleh : Denny Setiawan 3113 040 501 PROGRAM STUDI DIV TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : meningkat dan menurun terlihat jelas.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut : meningkat dan menurun terlihat jelas. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai pengaruh variasi suhu pada proses pemadatan dalam campuran beton aspal yang dilakukan di Laboratorium Transportasi Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pemeriksaan mutu bahan yang berupa serat ijuk, agregat dan aspal, perencanaan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pemeriksaan mutu bahan yang berupa serat ijuk, agregat dan aspal, perencanaan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemeriksaan mutu bahan yang berupa serat ijuk, agregat dan aspal, perencanaan campuran sampai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (AASHTO,1998) dan Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan tahun 2010.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (AASHTO,1998) dan Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan tahun 2010. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium PT. Karya Murni Perkasa, Patumbak dengan menggunakan metode pengujian eksperimen berdasarkan pada pedoman perencanaan campuran

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP SNI 06-2433-1991 METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP 1.1 Maksud dan Tujuan 1.1.1 Maksud Metode ini dimaksudkan sebagai acuan and pegangan dalam pelaksanaan pengujian

Lebih terperinci

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar ICS 91.100.15; 91.010.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang

Lebih terperinci

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet

3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Lataston atau Hot Rolled Sheet Menurut Kementrian Pekerjaan Umum (Bina Marga revisi 2010), lapis tipis aspal beton (lataston) adalah lapisan penutup yang terdiri dari campuran

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD PADA CAMPURAN ASPAL BETON

PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD PADA CAMPURAN ASPAL BETON PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD PADA CAMPURAN ASPAL BETON JF Soandrijanie L 1 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl Babarsari 44 Yogyakarta Email: jose@staff.uajy.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Alat-alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari pemeriksaan bahan susun beton, pembuatan benda uji, perawatan benda uji, dan sampai dengan

Lebih terperinci

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar Standar Nasional Indonesia Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar ICS 91.100.15; 91.010.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1 Ruang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metodologi Penelitian pada penelitian ini merupakan serangkaian perihal pengaruh campuran warm mix antara Asbuton dengan penambahan zeolit sebagai filler pada campuran

Lebih terperinci

PENGARUH KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT TERHADAP PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA ABSTRAK

PENGARUH KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT TERHADAP PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA ABSTRAK VOLUME 6 NO. 1, FEBRUARI 2010 PENGARUH KEPIPIHAN DAN KELONJONGAN AGREGAT TERHADAP PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA M. Aminsyah 1 ABSTRAK Penyediaan material konstruksi jalan yang sesuai dengan persyaratan

Lebih terperinci