PERUMUSAN PELATIHAN YANG EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS. Mery Citra.S. Abstract



dokumen-dokumen yang mirip
Pelatihan & Pengembangan

Desain dan Pengembangan Pelatihan

Pengembangan SDM Prinsip dan Proses Pembelajaran

HAND OUT PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: IV HRM DEVELOPMENT. Training Needs Analysis Training Process Training Evaluation

Kebutuhan Pelatihan bagi SDM. Rd.Funny Mustikasari Elita

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II URAIAN TEORITIS. Radha (2003) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan dan

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM. Metode-Metode Pembelajaran

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Ketujuh: Rancangan Pengembangan SDM

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Pengembangan SDM (Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan 2)

Desain dan Pengembangan Pelatihan

BENTUK ORGANISASI USAHA

BAB II LANDASAN TEORI. makna yang tidak jauh berbeda. Sikula dalam Sumantri (2000) mengartikan

LEARNING TRANSFER Penyebab potensial learning transfer yang lemah Kurangnya TNA. Keterampilan tidak segera digunakan setelah training. Lingkungan kerj

LATIHAN DAN PENGEMBANGAN

BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Keempat : Penilaian Kebutuhan Pengembangan dan Pelatihan

MODUL 8 HUMAN RESOURCES MANAGEMENT TRAINING AND DEVELOPMENT

ABSTRACT. Title: The Planning of The Future Orientation Training Module in The Sector of Education for The Grade One Students of SMA X Bandung.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Urgensi Analisis Kebutuhan Diklat Dalam Menentukan Jenis Pendidikan dan Pelatihan yang akan diberikan kepada peserta Diklat. Oleh:

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menunjang keakuratan data penelitian yang dilakukan peneliti dalam

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pelatihan merupakan suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Tb. Sjafri Mangkuprawira (2003:135) dalam bukunya Manajemen Sumber

Pertemuan 6 MANAJEMEN PENGELOLAAN S D M

Pertemuan 5. Nova Yanti Maleha, SE., MSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Effective Teaching. Psikologi Pendidikan, pertemuan ke-8 Semester Genap, UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

TRAINING and EVALUATION PHASE

TRAINING and EVALUATION PHASE

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian tentang Pelatihan dan Pengembangan Karyawan. 1. Definisi Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

Kualitas kualitas Penting seorang Juara

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB II PEMBAHASAN 2.1 ORIENTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (MSDM) yang penting. Ketika permintaan pekerjaan berubah, kemampuan

ABSTRACT RANGGA PRAJA WANTARA. do. Learning is done in areas prone to earthquake hazards.

BAB II LANDASAN TEORI

RIDA BAKTI PRATIWI K

DESAIN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PENGEMBANGAN DIKLAT SISTEMIK MODEL ADDIE)

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SURAKARTA DENGAN PENERAPAN ROLE PLAYING BERBANTUAN VIDEO

TRAINING & DEVELOPMENT (Pelatihan dan Pengembangan) Sesi-6 Psikologi Indusri Kamis, 22 Oktober 2015 Univiversitas Esa Unggul - Jakarta

BAB II URAIAN TEORITIS. (2005) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bekerja merasa kebutuhannya sudah terpenuhi,maka akan timbul kepuasan bekerja dalam diri

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Evaluasi Training. Pelatihan 1

Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia

ABSTRAK. Kata Kunci : secondary questions, akuisisi tacit knowledge, transfer tacit knowledge, pengembangan pelatihan, assessor assessment center.

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Kedelapan: Evaluasi Training

MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN STRATEGI PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI

TNA & RPI. Bogor, 08 Oktober 2016

BAB II URAIAN TEORITIS. Pemiga Orba Yusra (2006) judul skripsi: Pengaruh Pelatihan Terhadap

TAKSONOMI DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN. oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LATAR BELAKANG Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi y

DIRECT & DATABASE MARKETING

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Strata Satu ( S1 )

Training Effectiveness Program Towards Training Effectiveness Improvement

tugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,

AND Learning & Coaching mulai berdiri sejak tahun 1993 dan telah memiliki badan usaha CV. AND Learning & Coaching, hingga saat ini kami telah

ABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

RUNNING YOUR MICROSOFT PROJECT

BAB II LANDASAN TEORI. terkait dengan permasalahan untuk mendukung rancang bangun aplikasi analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI PELAKSANAAN PELATIHAN BERDASARKAN KONSEP KIRKPATRICK&KIRKPATRICK: STUDI KASUS DI PT. X BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategy Review, Evaluation, and Control

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

PENGEMBANGAN INTERVENSI UNTUK TINGKAT PEKERJA DAN TIM KERJA MELALUI GAMES DAN SIMULASI

OLEH : FITRI SUHARIYADI NIM:

Analisis Jabatan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN KARYAWAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

Training a key factor in British Airways Turnaround Fokus dari strategi jaringan penerbangan British adalah suatu pengabdian penuh kepada penumpang. M

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, company performance effectiveness, strategic objectives, and grand strategic. vii

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Perhotelan, Kepuasan Konsumen, Quality Function Deployment, House of Quality. vii Universitas Kristen Maranatha

Analisis Jabatan. Dr. Alimatus Sahrah, M.Si, MM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Eneng Tita Tosida dam Marimin ABSTRACT

Pelatihan dan Pengembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Appendix 1. Interview Guidelines Research Questions Theory Interview Questions

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan

menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Ada pengaruh

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Dessler (2013:30), Human Resource Management adalah proses

Orientasi Karyawan. Memberikan karyawan baru informasi tentang perusahaan, informasi ttg bagaimana menjalankan pekerjaannya dengan baik, jam kerja

Perbaikan Modul Training Primary Processing di PT. X

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Kedelapan: Evaluasi Pembelajaran

Transkripsi:

PERUMUSAN PELATIHAN YANG EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS Mery Citra.S Abstract Training is believed as one effective tool that can increase organization productivity. However, not all training program assured to give result in productivity if the program only conducted based on no more than routine program, objected to spend budget or implement without appropriate program development. Steps to develop training program include: Training need analysis; Training Objective and evaluation criteria Identification; Learning principles identification, Training Content development, Actual program planning and Implementation; Training Evaluation. I. Pendahuluan Pelatihan merupakan salah satu praktek Manajemen Sumber Daya Manusia yang paling sering dibicarakan dan dilakukan di organisasi/perusahaan. Pelatihan dipercaya sebagai salah satu alat yang efektif untuk meningkatkan produktivitas. Misalnya, pelatihan mengenai The 7 Habbits yang dilaksanakan di Memorial Medical Centre, Amerika Serikat telah menyebabkan Rumah Sakit tersebut mencapai Return on Investment sebesar $ 1.74 untuk setiap dolar yang diinvestasikan dalam pelatihan. Pelatihan tersebut juga berkontribusi pada penghematan waktu dan peningkatan produktivitas sebesar 40% (hasil penelitian Jack Philip Research). Namun apakah benar, pelaksanaan pelatihan pasti dapat memberikan hasil yang diharapkan organisasi? Jawabannya : Tidak, kalau pelaksanaan pelatihan tersebut masih bersifat rutinitas, kegiatan untuk menghabiskan anggaran dan dilaksanakan tanpa melalui proses perumusan yang benar. Beberapa organisasi / perusahaan masih menganggap pelatihan sebagai suatu rutinitas : apa yang dilakukan di masa lalu maka harus dilakukan lagi di masa sekarang. Atau pelatihan tersebut dilakukan hanya untuk menghabiskan anggaran yang memang disediakan untuk melaksanakan pelatihan. Apapun bentuk pelatihannya tidak menjadi masalah asalkan biayanya sesuai dengan yang dianggarkan. Beberapa organisasi/perusahaan mempercayakan pelatihan yang dilaksanakan di organisasi/perusahaannya begitu saja kepada pihak ketiga tanapa mereka

sendiri merumuskan apa yang menjadi tujuannya. Dengan demikian, mereka sebenarnya mengalami kerugian dua kali. Pertama karena biaya yang dibutuhkan jika proses pelatihan tersebut dialihkan ke pihak ketiga biasanya sangat mahal, dan yang kedua karena pelatihan yang menghabiskan biaya mahal tersebut belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan karyawan/manajemen sehingga tidak membawa manfaat bagi organisasi/perusahaan. II. Perumusan Pelatihan Pelatihan menurut Milkovich & Bodreau (1997:408) adalah proses sistematik untuk mengubah perilaku, pengetahuan, dan motivasi dari karyawan saat ini untuk memperbaiki kesesuaian antara karakteristik karyawan dengan kebutuhan pekerjaan. Pada dasarnya proses pelatihan terdiri dari tiga langkah utama: analisis kebutuhan, perancangan dan (implementasi dilanjutkan) evaluasi (Bernardin,2003:166). Tujuan dari fase analisis kebutuhan adalah mengumpulkan informasi untuk menentukan apakah pelatihan dibutuhkan di organisasi. Tujuan dari fase perancangan adalah untuk merancang lingkungan pelatihan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Tujuan dari fase evaluasi adalah untuk memeriksa apakah program pelatihan telah secara efektif memenuhi tujuan yang ditentukan. Ketiga fase tersebut harus dijalankan untuk memastikan pelatihan dirumuskan sesuai kebutuhan organisasi/perusahaan, dilaksanakan melalui rancangan yang tepat dan memberikan dampak / manfaat bagi peserta dan organisasi/perusahaan. Secara rinci, langkah-langkah dalam menyusun program pelatihan adalah sebagai berikut: 1. Analisis kebutuhan pelatihan 2. Penentuan tujuan pelatihan dan kriteria evaluasi 3. Perumusan prinsip-prinsip pembelajaran yang akan diterapkan 4. Perumusan muatan pelatihan 5. Perencanaan Pelaksanaan Pelatihan & Implementasi 6. Evaluasi Pelatihan 1. Analisis kebutuhan pelatihan Analisis kebutuhan pelatihan merupakan proses mengidentifikasi gap atau kesenjangan yang menjadi tujuan dan merupakan suatu cara untuk menetapkan tujuan dan standar evaluasi (Milkovich & Boudreau, 1997:412). Adapun menurut Bernardin (2003:167), analisis

kebutuhan adalah penentuan kebutuhan pelatihan yang objektif dan sistematis yang didalamnya dilakukan tiga tipe analisis, terdiri dari analisis organisasi, analisis tugas, dan analisis individu. Analisis organisasi mencoba menjawab pertanyaan dimana/pada tingkat mana pelatihan harus dilakukan di dalam organisasi dan faktor apa saja yang mempengaruhi pelatihan tersebut (Bernardin, 2003:168). Analisis organisasi berupaya menganalisis baik kebutuhan saat ini maupun kebutuhan masa depan.. Gambar 1 Langkah-Langkah Penyusunan Program Pelatihan Kebutuhan pelatihan saat ini (Present Training Needs) : muncul saat pelatihan dirasakan mampu untuk menghilangkan hambatan yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan /kinerja yang diinginkan

Kebutuhan pelatihan masa depan (Future Training needs) : Muncul saat pelatihan dirasakan mampu untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang mungkin muncul di masa datang yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja Untuk dapat menganalisis kebutuhan saat ini, manajemen harus peka terhadap gejala yang muncul, misalnya: semakin menurunnya tingkat produksi, menurunnya kinerja, meningkatnya angka kecelakaan, meningkatnya absensi, meningkatnya keluhan pelanggan, dll. Adapun kebutuhan masa depan muncul karena adanya perubahan tujuan, factor yang mempengaruhi pencapaian tujuan atau kombinasi keduanya. Analisis tugas mencoba menjawab pertanyaan apa yang harus diajarkan dalam pelatihan sehingga peserta pelatihan dapat melakukan pekerjaannya dengan hasil yang memuaskan (Bernardin,2003:168). Analisis tugas dilakukan dengan mengidentifikasi tugas-tugas apa yang harus dikerjakan; bagaimana seharusnya tugas tersebut dikerjakan; pengetahuan,ketrampilan dan kemampuan apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas dengan baik; spesifikasi dari orang yang dapat menjalankan tugas dengan baik; pelatihan yang diperlukan dalam suatu jabatan tersebut (Milkovich & Boudreau,1997:412). Analisis individu berusaha menjawab pertanyaan siapa yang membutuhkan pelatihan dan jenis spesifik dari pelatihan yang dibutuhkan (Bernardin,2003:169). Analisis individu dilakukan dengan membandingkan kinerja individu (karyawan) dengan kinerja standard yang ditetapkan perusahaan (Milkovich & Boudreau,1997:415). 2. Penentuan tujuan pelatihan dan kriteria evaluasi Setelah menganalisis kebutuhan pelatihan, maka yang peru dilakukan selanjutnya adalah: Mendefinisikan tujuan pelatihan Keterampilan atau kemampuan yang harus dimiliki Kriteria dalam pengukuran kompetensi Karakteristik tujuan

Menjelaskan apa yang harus dilakukan peserta, bukan hanya menggambarkan pengalaman dalam pelatihan Menggambarkan kinerja bukan hanya yang harus dilakukan atau berusaha dicapai Menggambarkan hasil dari sebuah instruksi, bukan proses instruksinya Menggambarkan apa yang dapat dilakukan peserta pelatihan nantinya jika mereka kompeten bukan menggambarkan bagaimana membuat mereka kompeten Mengkomunikasikan gambaran keberhasilan peserta dalam istilah perilaku Komponen dari tujuan 1.Kinerja: Memberitahu secara persis apa yang mampu dilakukan peserta setelah keluar dari pelatihan Menggunakan istilah kata kerja (lihat taxonomy Bloom) 2.Kondisi Menjelaskan situasi dimana peserta melakukan pekerjaannya. Kondisi tertentu. Beberapa pedoman tambahan. 3.Kriteria ( standar) ØMenjelaskan derajat atau tingkat kemampuan (proficiency) yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan berhasil ØMengindikasikan kualitas dari unjuk kerja yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan ØInformasi yang diberikan dalam kriteria digunakan untuk mengevaluasi kinerja Taxonomy Bloom Menurut Benjamin Bloom, terdapat 3 (tiga) ranah (domain) dalam suatu kegiatan pembelajaran, yaitu: Cognitive: mental skills (Knowledge) Pemahaman (knowledge) : mendefiniskan, menggambarkan, mengidentifikasi, menyebutkan kembali, membuat daftar, dll Penguasaan (comprehensive) Penerapan (application) Analisis Sintesis

Affective: growth in feelings or emotional areas (Attitude) Psychomotor: manual or physical skills (Skills) 3. Perumusan prinsip-prinsip pembelajaran yang akan diterapkan 4. Perumusan muatan pelatihan Pemilihan metode pelatihan Pertimbangan dalam pemilihan metode pelatihan yang digunakan : Cost-effectiveness Desired program content Learning principles Appropriateness of the facilities Trainee preferences and capabilities Trainer preference and capabilities Metode Pelatihan: Job instruction training Job rotation Apprenticeship and coaching Lecture and video presentation Vestibule training Role playing and behavior modeling Case study Simulation Self-study and programmed learning Laboratory training Action learning 5. Perencanaan Pelaksanaan Pelatihan & Implementasi 6. Evaluasi Pelatihan

Ada 4 (empat) kriteria yang di ukur dalam mengevaluasi efektivitas suatu pelatihan, yaitu: 1.The reactions by trainees to the training content and process 2.The knowledge or learning acquired trough the training experience 3.Changes in behavior that result from the training 4.Measurable results or improvements in the individuals or the organization, such as lower turnover, fewer accidents, or less absenteeism DAFTAR PUSTAKA