BAB I PENDAHULUAN. peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI. produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.

dokumen-dokumen yang mirip
1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

TUGAS AKHIR ANALISIS PERHITUNGAN OEE ( OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang manajemen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA PROSES PACKAGING DI LINE 2 (STUDI KASUS PT. MULTI BINTANG INDONESIA.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa sekarang

BAB V ANALISIS HASIL

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi full capacity serta dapat menghasilkan kualitas produk seratus persen.

DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel...

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam dunia industri

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan

PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR (Betrianis, et al.

KARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN

Universitas Widyatama I -1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses

ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA MESIN MESPACK DI PT. UNILEVER INDONESIA DEA DERIANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Peningkatan..., Achmad, Fakultas Teknik 2016

I. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan produk makanan ternak ikan. Proses pembuatan pakan ternak ikan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. b. Meminimalkan biaya bahan baku dan upah kerja. c. Kecepatan proses produksi dengan basis mess production yang seragam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:

Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY ,2) ABSTRAK

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah performance mesin yang digunakan (Wahjudi et al., 2009). Salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kepercayaan yang tinggi dari para konsumen, berlomba-lomba untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. NASKAH SOAL TUGAS AKHIR... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... v. ABSTRACT... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR PADA LINI PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. menyusun kembali strategi dan taktik bisnisnya sehari-hari. Persaingan yang

PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk BAGERPANG POM SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAB I PENDAHULUAN. di era globalisasi adalah dengan memperhatikan masalah kualitas, kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TURNTABLE VIBRRATING COMPACTOR GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)

PRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan sebagai bahan bakar tungku alternatif baik skala kecil maupun

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan harus melakukan perbaikan secara berkala untuk

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)

SKRIPSI ANALISIS PENINGKATAN EFEKTIFITAS MESIN SEWING MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT.

BAB III METODOLOGI.

Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil

2.2.2 Keuntungan TPM Total Effectiveness (Keefektifan Total) Overall Equipment Effectiveness

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Suharjo Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Multi Bintang Indonesia Tbk bergerak dalam bidang industri pembuatan minuman, dimana perusahaan tersebut berproduksi berdasarkan besarnya permintaan dari costumer yang merupakan kantor-kantor pemasaran yang telah tersebar berbagai daerah di Indonesia. Dari tahap pemasakan atau peragian yang ada di Brew house depart hingga proses packaging PT. MBI selalu memperhatikan kualitas serta peralatan-peralatan yang digunakan agar produktivitas yang diinginkan perusahaan dapat tercapai. Dalam tahap proses packaging yang ada di PT.MBI melalui dengan 3 line diantaranya racking line (Line 1), canning line (Line 2), bottling line (Line 3). Adapun pada proses pengalengan hingga pengepakan yang ada pada line 2 terdapat beberapa mesin yang digunakan secara terus menerus diantaranya mesin depalletizer, mesin filler, mesin seamer, mesin pasteurizer, mesin FLD, mesin Wrap Around, mesin Shrink Wrap dan mesin Weiger. Oleh karena 1

besarnya permintaan dari costumer yang tiada henti, oleh sebab itu proses produksi pengalengan yang ada pada Line 2 tersebut berlangsung secara terus menerus tiada henti, dengan demikian Line 2 ini perlu perhatian khusus serta tidak terlepas dari masalah efektivitas mesin atau peralatan secara keseluruhan menjadi satu (Line 2), oleh karena itu tanpa adanya usaha perbaikan atau pemeliharaan serta metode yang baik maka proses produksi pengalengan pada Line 2 tersebut kurang berjalan seoptimal mungkin dan kualitas produk yang diinginkan pun kurang tercapai, sehingga dapat menyebabkan tidak tercapainya produktivitas dan profitabilitas yang diinginkan. Pada era persaingan yang semakin ketat saat ini, perusahaan selalu mencari alternatif untuk berkompetisi agar dapat meningkatkan usaha perbaikan serta keuntungan yang didapat, yaitu dengan menambah kapasitas produksi, efisiensi terhadap waktu produksi hingga kegiatan logistik, serta meningkatkan kualitas pelayanan yang prima kepada konsumen. Adapun setiap perusahaan dituntut harus selalu melakukan perbaikan secara berkelanjutan (continuous improvement) disetiap department serta proses yang ada didalamnya. Dengan cara tersebut diharapkan perusahaan mampu bertahan dalam era persaingan saat ini. (Susanti Oktaria, 2011). Ditinjau dari segi perbaikan yang ada pada perusahaan, lini produksi merupakan lini yang paling utama untuk selalu diperhatikan, karena pada lini produksi tersebut merupakan lini yang sangat vital bagi perusahaan, dimana pada lini ini terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan juga ditingkatkan produktivitasnya, termasuk peralatan dan mesin yang mendukung proses 2

produksi. Adapun usaha yang dilakukan yaitu dengan cara meningkatkan utilisasi peralatan yang mereka miliki seoptimal mungkin. Namun utilisasi dari peralatan yang ada pada setiap perusahaan adalah sekitar setengah dari kemampuan mesin yang sesungguhnya (Nakajima, 1988). Namun pada prakteknya, seringkali usaha perbaikan atau pemliharaan yang dilakukan tersebut hanya kepada pemborosan, karena tindakan perbaikan atau pemeliharaan yang dilakukan tidak menyentuh akar permasalahan yang ada sesungguhnya. Hal tersebut dikarenakan suatu tindakan perbaikan tidak mengetahui secara jelas permasalahan yang terjadi serta faktor-faktor yang menyebabkannya. Untuk itu diperlukan suatu metode yang dapat mengungkapkan secara jelas akar permasalahan yang terjadi agar dapat melakukan peningkatan kinerja peralatan secara optimal (Jonsson dan Lesshammar, 1999). Oleh karena itu untuk mendukung suatu sistem manufaktur, kinerja dari peralatan-peralatan yang digunakan harus selalu diperhatikan, sehingga dapat digunakan seoptimal mungkin. Adapun masalah perbaikan atau perawatan yang ada pada rata-rata setiap manufaktur terjadi karena belum adanya atau kurang efektifnya sistem atau metode yang mampu mengukur kinerja dari peralatan-peralatan yang ada serta dapat memberikan solusi terhadap akar permasalahan yang ditemui. Dengan demikian pemilihan metode pengukuran kinerja sangat penting bagi perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Adapun salah satu metode pengukuran kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan, terutama telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan jepang yang 3

mampu mengatasi permasalahan equipment yaitu metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Metode ini merupakan bagian dari sistem pemeliharaan yang telah banyak diterapkan oleh perusahaan jepang, yaitu Total Productive Maintenance (TPM). (Kornelius Dwi, 2012). Adapun pada pengukuran OEE dilakukan dengan memperhatikan tiga hal penting, yaitu availability rate, performance rate, dan Quality rate (Agil dan Hari, 2012). Ketiga jenis faktor tersebut umumnya dijabarkan kedalam beberapa jenis Losses (kerugian), yaitu breakdown losses, set up & adjustment, idle & minor Stoppages, reduced speed, process defect, dan Reduced Yield (Nakajima, 1988 ; Jeong & Philips, 2001), dalam (Agil & Hari, 2012). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui serta mengukur nilai overall equipment effectiveness (OEE) pada mesin atau peralatan secara keseluruhan menjadi satu (pada line 2), serta melihat faktor dari six big losses yang dapat mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin atau peralatan secara keseluruhan yang ada pada line 2 tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang akan menjadi fokus obyek kajian didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada proses packaging pada lini line 2 secara keseluruhan. 2. Bagaimana cara menganalisa nilai OEE dengan Losses yang terjadi, serta diagram sebab akibat dari permasalahan yang ada. 4

3. Bagaimana menentukan usulan perbaikan dari akar permasalahan yang ditemukan. 1.3 Batasan Masalah Agar permasalahan pada penelitian ini mudah dipahami serta lebih terarah, maka akan dilakukan beberapa pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan di PT.MBI Tangerang 2. Pengambilan data berdasarkan data keseluruhan mesin atau peralatan menjadi satu (Line 2) yang dilakukan melalui sistem SAP berdasarkan laporan harian dari lini packaging Line 2. 3. Penelitian dilakukan pada lini Line 2 yang terdiri dari 8 mesin utama yang secara keseluruhan menjadi satu, yaitu depalletizer, filler, can seamer, pasteurizer, FLD, wrap around, shrink wrap dan weigher. 4. Data yang diambil pada periode Agustus Oktober 2013 perminggu. 5. Penelitian ini berfokus pada perhitungan nilai OEE dan analisa hasil pengukuran serta mengetahui besarnya kerugian pada mesin atau peralatan (six big losses). 6. Penelitian yang dilakukan tidak membahas mengenai implementasi TPM diperusahaan tersebut. 7. Penelitian yang dilakuakan tidak sampai keperhitungan biaya. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 5

1. Mendapatkan nilai OEE dari mesin atau peralatan secara keseluruhan lini pada proses packaging yang ada pada line 2. 2. Mengetahui losses dan akar penyebab yang menyebabkan rendahnya nilai OEE. 3. Memberikan usulan-usulan pemecahan masalah yang terjadi. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan digunakan untuk memudahkan pembahasan, penulisan ini dibagi menjadi enam bab yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara garis besarnya sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori Bab ini mengemukakan secara singkat teori-teori yang berhubungan dan berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi landasan berfikir dalam proses pemecahan masalah penelitian. 6

BAB III Metode Penelitian Pada bab ini membahas cara penelitian, cara pengumpulan dan pengolahan data dengan menggunakan metode yang ada sebagai kerangka untuk memecahkan masalah. BAB IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini berisikan tentang pengumpulan data-data yang didapat baik yang berupa data utama maupun data pendukung, wawancara serta pengamatan langsung dilapangan yang kemudian data tersebut diolah menggunakan teori sebagai landasan, guna untuk memecahkan masalah. BAB V Analisa Hasil Menjelasakan mengenai analisa hasil dari pengolahan data serta pemecahan masalah dengan mengetahui nilai OEE pada mesin atau peralatan guna mengetahui seberapa besar kerugian efisiensi pada mesin atau peralatan. BAB VI Kesimpulan dan Saran Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan dan penelitian secara menyeluruh berdasarkan hasil analisa dan pemecahan masalah serta memberikan saran-saran dari penulis berkaitan dengan penulisan ini. 7