MODUL KIMIA XI IPA BAB II TERMOKIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
Kekekalan Energi energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

H = H hasil reaksi H pereaksi. Larutan HCl

TERMOKIMIA. Sistem terbagi atas: 1. Sistem tersekat: Antara sistem dan lingkungan tidak dapat terjadi pertukaran energi maupun materi

Sebutkan data pada kalor yang diserap atau dikeluarkan pada sistem reaksi!

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

Bab III Termokimia TUJUAN PEMBELAJARAN. Termokimia 47. Ketika batang korek api dinyalakan terjadi reaksi kimia dan pelepasan energi.

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

LKS XI MIA KELOMPOK :... ANGGOTA :

TERMOKIMIA. Kalor reaksi pada pembakaran 1 mol metanol menurut reaksi adalah... CH 3 OH + O 2 CO H 2 O. Penyelesaian : H

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

BAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI

Termokimia. Abdul Wahid Surhim 2014

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

MODUL I Pembuatan Larutan

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

WEEK 8,9 & 10 (Energi & Perubahan Energi) TERMOKIMIA

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

Sulistyani, M.Si.

Materi Pokok Bahasan :

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

KIMIA FISIKA TERMOKIMIA

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

HUBUNGAN ENERGI DALAM REAKSI KIMIA

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

a. Ion c. Molekul senyawa e. Campuran b. Molekul unsur d. Unsur a. Air c. Kuningan e. Perunggu b. Gula d. Besi

Soal 5 Jumlah mol dari 29,8 gram amonium fosfat ((NH4)3PO4) (Ar N = 14, H = 1, dan P = 31) adalah. A. 0,05 mol

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

STOIKIOMETRI Konsep mol

Bab 3. Termokimia. Hasil yang harus Anda capai: memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER

STOIKIOMETRI I. HUKUM DASAR ILMU KIMIA

SIMULASI UJIAN NASIONAL 2

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

BAB 5 HUKUM DASAR KIMIA

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

TERMOKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

Soal dan Pembahasan Termokimia Kelas XI IPA

Laporan Praktikum Kimia Fisika. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI ( Hc) DENGAN MENGGUNAKAN KALORIMETER BOM

MODUL 5 PENENTUAN ENTALPI REAKSI dengan KALORIMETRI

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

Antiremed Kelas 10 KIMIA

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

Hukum-hukumdalam Termokimia

PAPER FISIKA DASAR MODUL 8 KALORIMETER

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

SIMULASI UJIAN NASIONAL 1

TERMOKIMIA PENGERTIAN HAL-HAL YANG DIPELAJARI

KALORIMETER PF. 8 A. Tujuan Percobaan 1. Mempelajari cara kerja kalorimeter 2. Menentukan kalor lebur es 3. Menentukan panas jenis berbagai logam B.

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

SOAL OLIMPIADE KIMIA SMA TINGKAT KOTA/KABUPATEN TAHUN 2011 TIPE II

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

PAKET UJIAN NASIONAL 11 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KELOMPOK 3: Alfiyyah Azhar Ulfah Baby Putri Azahra Dede Fansuri Enggar triyasto pambudi Umi zulia.b Waisul kurni

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 SELEKSI KABUPATEN / KOTA SOAL. UjianTeori. Waktu: 100 menit

D. H 2 S 2 O E. H 2 S 2 O 7

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA 2 K e l a s A. HUKUM HESS TUJUAN PEMBELAJARAN

AMALDO FIRJARAHADI TANE

Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia


SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

Rumus Kimia. Mol unsur =

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

BAB IV HUKUM DASAR KIMIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

1. Hukum Lavoisier 2. Hukum Proust 3. Hukum Dalton 4. Hukum Gay Lussac & Hipotesis Avogadro

Transkripsi:

MODUL KIMIA XI IPA BAB II TERMOKIMIA 1

TERMOKIMIA I. Standar Kompetensi 2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya. II. Kompetensi Dasar 2.2. Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess,data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. III. Indikator 1. Menghitung harga H reaksi berdasarkan data percobaan. 2. Membedakan sistem dan lingkungan 3. Menjelaskan perubahan entalpi ( H) sebagai kalor reaksi pada tekanan tetap. 4. Membedakan reaksi yang melepas kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan 5. Menjelaskan macam-macam entalpi molar 6. Menghitung harga H reaksi berdasarkan data percobaan. 7. Menghitung H reaksi dengan menggunakan diagram siklus / diagram tingkat energi. 8. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar 9. Menghitung H reaksi dengan menggunakan data energi ikatan Termokimia adalah cabang dari ilmu kimia yang mempelajari perubahan energi yang menyertai reaksi-reaksi kimia.perubahan energi dalam reaksi kimia terjadi dalam bentuk kalor reaksi, yang sebagian besar berlangsung pada keadaan tetap sehingga kalor reaksi dinyatakan sebagai perubahan entalpi ( H). II.1 Azas Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. 2

1. Sistem dan Lingkungan Sistem merupakan reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian kita, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar atau di sekitar sistem. Berdasarkan reaksi pada gambar 2.1, logam seng dan asam klorida merupakan sistem, sedangkan tabung reaksi dan udara di sekitarnya disebut lingkungan. Berdasarkan interaksi yang terjadi antara sistem dan lingkungan, dibedakan tiga macam sistem yaitu sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem terisolasi. Gambar 2. 1 Campuran Zn dan asam klorida a. Sistem Terbuka Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada hasil reaksi yang dapat meninggalkan sistem (wadah reaksi), misalnya gas, atau ada sesuatu dari lingkungan yang dapat memasuki sistem. b. SistemTertutup Sistem tertutup adalah suatu sistem yang memungkinkan terjadi perpindahan energi antara sistem dan lingkungan, tetapi tidak dapat terjadi pertukaran materi. c. SistemTerisolasi Sistem terisolasi adalah sistem yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan. Gambar 2.2 Contohsistem (a) terbuka (b) tertutupdan 3 (c)

2. Energi Dalam Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q) maupun berupa kerja (w).harga q dan w dapat bernilai positif atau negatif, jika: Sistem menerima kalor, q bertanda positif (+). Sistem membebaskan kalor, q bertanda negatif (-). Sistem melakukan kerja, w bertanda negatif (-). Sistem menerima kerja, w bertanda positif (+). Energi dalam (internal energy) merupakan jumlah energi yang dimiliki oleh suatu zat atau sistem yang dilambangkan E. Energi dalam suatu zat tidak dapat diukur rnamun yang penting dalam termokimia adalah menentukan perubahan energi dalam ( E), yaitu selisih antaraenergidalamproduk (E p ) denganenergidalampereaksi (E R ). E = E p E R Ep = energidalamproduk ER= energidalampereaksi Perubahan energi dalam dapat berupa kalor yang diserap atau dibebaskan (q) dan kerja yang dilakukan atau diterima (w).sehingga, perubahan energi sistem sama dengan: E = q +w Jika sistem tidak melakukan kerja, tapi sistem diberi sejumlah kalor, maka: E = q Jika sistem menerima kerja, dan tidak terjadi perpindahan kalor, maka: E = w 4

Contohsoal: Berapakah perubahan energi dalam ( E), jika sistem menyerap kalor 150 J dan melakukan kerja 50 J? Penyelesaian: Sistem menyerap kalor (+q) = +150 J Sistem melakukan kerja (-w) = - 50 J E = q +w = (+150 J) + (- 50 J) = + 100 J 3. Perubahan Entalpi Entalpi (H) digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang berpindah dari atau ke sistem pada tekanan tetap. Nilai absolut entalpi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahan entalpi ( H). Perubahan entalpi merupakan selisih antara entalpi pada akhir proses (produk) dan entalpi mula-mula (reaktan). 4. Reaksi Eksoterm dan Endoterm H reaksi = H akhir - H awal = H produk H pereaksi A = Hpereaksi B = Hproduk Hproduk < Hpereaksi H negatif ( ) Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. Artinya, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang dimana entalpi produk lebih kecil dari pada entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan entalpi ( H) bertanda negatif. Reaksi endoterm adalah reaksi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem.artinya, sistem menyerap energi, sehingga entalpi sistem akan bertambah dimana produk lebih besar dari pada entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan entalpi ( H) bertanda positif. A = Hproduk B = Hpereaksi Hproduk > Hpereaksi H positif (+) 5. Persamaan Termokimia Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi kimia yang disertai perubahan entalpi yang menyertainya. 5

Contoh: Pembakaran 1 mol gas etana membentuk karbon dioksida dan uap air menghasilkan kalor 152 kj. Kata menghasilkan menunjukkan reaksi tergolong eksoterm, sehingga H = 152 kj untuk pembakaran 1 moletana. Persamaan termokimianya adalah: C 2 H 6 (g) + 7 2 O 2(g) 2CO 2 (g) + 3H 2 O(g) H = 152 kj atau 2C 2 H 6 (g) + 7O 2 (g) 4CO 2 (g) + 6H 2 O(g) H = 304 kj (Jika koefisien reaksi dikalikan dua, maka H reaksi juga harus dikalikan dua). Latihan! Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi-reaksi berikut ini! a. Reaksi C 3 H 8 (g) + 5O 2 (g) 3CO 2 (g) + 4H 2 O(l) dibebaskankalor 223 kj b. Reaksi CH 4 (g) + 2O 2 (g) CO 2 (g) + 2H 2 O(l) dibebaskan 2671 kj II.2 Perubahan Entalpi Standar Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi bergantung pada suhu dan tekanan.umumnya data termokimia ditentukan pada kondisi 25 o C dan 1 atm. Perubahan entalpi reaksi yang ditentukan pada kondisi tersebut dinyatakan sebagai perubahan entalpi standar dan dinyatakan dengan lambang H o. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, perubahan entalpi dibedakan menjadi: 1. Entalpi Pembentukan Standar ( H f o = Standard Enthalpy of Formation) Entalpi Pembentukan Standar ( H f o ) yaitu perubahan entalpi yang menyertai pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsur bebas pembentuknya pada keadaan standar (298 K dan 1 atm). 6

Tabel 2.1 Perubahan entalpi pembentukan standar ( Hf o ) dari beberapa zat Contoh: 1. H o f untuk pembentukan 1 mol gas metana 7 (CH 4 ) dari C dan gas hidrogen adalah 74,8 kj. Persamaan termokimianya adalah: C(s) + 2H 2 (g) CH 4 (g) H = 74,8 kj 2. Pada pembentukan 22 gram C 3 H 8 (ArC = 12, H = 1) dibebaskan kalor sebesar 75 kj.

Latihan! Tulislah persamaan termokimia pada keadaan standar, berdasarkan data berikut: a. Pembentukan 117 g garam dapur (NaCl) membebaskan kalor sebanyak822 kj. b. Pembentukan 13 g gas (C 2 H 2 ) memerlukan kalor sebanyak 113 kj. c. Pembentukan 5,6 L gas CO 2 (STP) membebaskan kalor sebanyak98,5 kj. (Diketahui: Ar Na = 23, Cl = 35,5, C = 12, H = 1, O = 16) 2. Entalpi Peruraian Standar ( H d o = Standard Enthalpy of Dissociation) Entalpi Peruraian Standar ( H d o ) yaitu perubahan entalpi yang menyertai reaksi peruraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsur bebas pembentuknya pada keadaan standar. Jadi, entalpi peruarian merupakan kebalikan entalpi pembentukan, yaitu: H d o = H f o Contoh: Diketahui Hf o untuk pembentukan 1 mol gas metana (CH4) dari C dan gas hidrogen adalah 74,8 kj. Persamaan termokimianya adalah: CH4(g) C(s) + 2H2(g) H = + 74,8 kj 3. Entalpi Pembakaran Standar ( H c o = Standard Enthalpy of Combustion) Entalpi pembakaran standar ( H c o ) adalah perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 molzat yang diukur pada 298 K, 1 atm 8

Tabel 2.2 Entalpi pembakaran beberapa zat pada 298K, 1 atm II.3 Penentuan Entalpi Reaksi Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan, dengan menggunakan kalorimeter. Selain itu, seorang ahli kimia dari Rusia, Henry Hess menemukan cara lain untuk menentukan kalor reaksi yaitu berdasarkan data termokimia yang ada. 1. Kalorimetri Kalorimetri merupakan cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan kalorimeter. Sedangkan kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kalor reaksi. Kalorimeter merupakan suatu sistem terisolasi jadi tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter. Gambar 2.3 Bagan kalorimeter bom 9 Gambar 2.4 Bagan kalorimeter sederhana Contoh kalorimeter yang biasa digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran adalah kalorimeter bom (Gambar 2.3). Kalorimeter bom terdiri dari bom yaitu

wadah tempat berlangsungnya reaksi pembakaran yang terbuat dari bahan stainless steel. Sedangkan kalorimeter sederhana disusun dari dua buah gelas plastik/ polistirena. Gelas bagian dalam ditutupi oleh gabus yang dilubangi untuk memasukkan thermometer dan pengaduk.gelas bagian luar digunakan sebagai bahan isolator kalor dari lingkungan. Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kalorimeter, dapat ditentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus: q air =m x c x T q bom = C x T Keterangan: q = jumlahkalor (J) m =massa air/ larutan di dalam kalorimeter (g) c = kalorjenis air/larutan di dalam kalorimeter (Jg -1 K -1 ) C = kapasitas kalor bom kalorimeter T = kenaikan suhu larutan/ kalorimeter (K) Karena kalorimeter merupakan sistem yang terisolasi, maka tidak ada kalor yang terbuang kelingkungan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: q reaksi + q larutan = 0 q reaksi = q larutan Dimana q larutan = m x c x T Pada tekanan tetap, perubahan entalpi ( H) sama dengan kalor yang diserap atau dilepas. Sehingga dapat dirumuskan: H = q reaksi Contoh: Pada pemanasan 400g air bersuhu 25 C diperlukan kalor 84 kj.jika diketahui kalor jenis air = 4,2J/g C, tentukan suhu air setelah pemanasan! Penyelesaian: q = 84 kj = 84.000 J q = m x c x T 84.000 J = 400 g x 4,2J/g o C x T T = 50 o C T = T 2 T 1 50 o C = T 2 25 o C T 2 = 75 o C Jadi, suhu air setelahpemanasan = 75 o C 10

2. Hukum Hess Menurut Henry Hess, entalpi merupakan suatu fungsi keadaan yaitu suatu reaksi yang tidak bergantung pada jalannya reaksi, tetapi tergantung pada awal dan akhir reaksi. Jadi, jika reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan ( H) reaksi sama dengan jumlah H dari semua tahapan. Gambar2.4 Henry Hess H reaksi = H 1 + H 2 + H 3 +. Contoh 1: Berikut ini merupakan diagram pembakaran belerang menjadi gas belerang trioksida (SO 3 ). Reaksinya dapat berlangsung menurut dua cara sebagai berikut:cara-1: S(s) + 3 2 O 2(g) SO 3 (g) H = -396 kj Cara-2: Tahap-1: S(s) + 3 2 O 2(g) SO 2 (g) + 1 2 O 2(g) H = -297 kj Tahap-2: SO 2 (g) + 1 2 O 2(g) SO 3 (g) S(s) + 3 2 O 2(g) SO 3 (g) H = -99 kj H = -396 kj Gambar 2.5 Diagram tingkat energi pembakaran S membentuk SO 3 + Keadaan awal 11

Lintasan 1 Keadaan akhir Lintasan2 + 3. Energi ikatan Energi ikatan (energi disosiasi) merupakan energi yang diperlukan untuk memutuskan satu mol ikatan dari suatu molekul gas menjadi atom-atomnya. Energi ikatan dilambangkan D dan dinyatakan dalam kj/mol. Untuk molekul beratom banyak digunakan energi ikatan rata-rata Tabel 2.3 Energi beberapa jenis ikatan (kj/mol) Menurut hukum Hess, dengan diketahui data energi ikatan pada pereaksi dan produk dapat ditentukan H reaksi yang terjadi, dengan rumus: 12

Hr = energi ikatan pereaksi (ruas kiri) energi ikatan produk (ruas kanan) Contoh: Dengan menggunakan tabel energi ikatan, tentukan energi yang dibebaskan padapembakaran gas metana. Penyelesaian: Reaksipembakaran gas metana: CH 4 (g) + 2O 2 (g) CO 2 (g) + 2H 2 O(g) H =? H r = energiikatanpereaksi (ruaskiri) energiikatanproduk (ruaskanan) = (4 C H + 2 O=O) (2 C=O + 4 O H) = (4 x 415) + (2 x 494) (2 x 805) + (4 x 460) = (1660 + 988) (1610 + 1840) = 2648 3450 = - 802 kj LATIHAN! Jawablah soal-soal dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jika kepingan magnesium dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan HCl ternyata terbentuk gelembung dan dasar tabung terasa panas. Tentukan : a. Sistem b. Lingkungan c. Jenis reaksi 2. Gambarkan diagram tingkat energi untuk reaksi : a. CH 4(g) + 2O 2(g) CO 2(g) + 2H 2 O H = - 802 kj/mol b. H 2 O (l) H 2(g) + ½ O 2(g) H = +286 kj/mol 3. Tuliskan persamaan termokimia jika diketahui : a. H o c CH 3 OH (l) = -238,6 kj/mol b. H o d C 2 H 6 (g) = +1559,7 kj/mol c. H o f H 3 PO 4 (l) = -1556 kj/mol 4. Diketahui reaksi : 4NH 3(g) + 5 O 2(g) 4NO (g) + 6H 2 O (g) H = -1170kj/mol H o f NO (g) = + 90 kj/mol H o f H 2 O (g) = -285 kj/mol Tentukan entalpi pembentukan standar gas NH 3! 5. Diketahui reaksi : 2H 2(g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) H = -571,7kj C 3 H 4 (g) + 4 O 2 (g) 3CO 2(g) + 2H 2 O (g) H = -1941 kj 13

C 3 H 8 (g) + 5O 2(g) 3CO 2 (g) + 4H 2 O (l) H = -2220 kj Tentukan perubahan entalpi reaksi : C 3 H 4(g) + 2H 2 (g) C 3 H 8(g) 6. Diketahui energi ikatan rata-rata : H-H = 436 kj/mol C=C = 346 kj/mol C-C = 607 kj/mol C-H = 414 kj/mol Hitung H reaksi pada reaksi : C 3 H 6 (g) + H 2 (g) C 3 H 8(g) 7. Dari grafik diatas, kalor pembentukan CO adalah 8. Diketahui reaksi : S (s) + O 2(g) SO 2(g) ΔH 1 = 299 kj mol -1 SO 2(g) + ½ O 2(g) SO 3(g) ΔH 2 = X kj mol -1 S (s) + 1 ½ O 2(g) SO 3(g) ΔH 3 = 396 kj mol -1 Hitung harga X! 9. Bila data entalpi pembentukan standar: C 3 H 8(g) = 104 kj mol -1 CO 2(g) = 394 kj mol -1 H 2 O (l) = 286 kj mol -1 Hitunglah harga ΔH untuk reaksi : C 3 H 8(g) + 5O 2(g) 3CO 2(g) + 4H 2 O (l) 10. Diketahui energi ikatan rata-rata dari: C=C = 607 kj/mol O H = 460 kj/mol C C = 343 kj/mol C O = 351 kj/mol C H = 410 kj/mol Tentukan perubahan entalpi dari reaksi : CH 2 =CH 2 + H 2 O CH 3 CH 2 OH II. 4. Energi Bahan Bakar Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi, dan batubara. Bahan bakar fosil itu memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun. 14

Bahan bakar fosil, terutama minyak bumi, telah digunakan dengan laju yang lebih cepat daripada proses pembentukannya. Oleh karena itu dalam waktu yang tidak lama lagi akan segera habis. Untuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan berbagai bahan bakar, misalnya gas sintetis (sin-gas) dan hidrogen. Bahan bakar sintetis yang banyak dipertimbangkan adalah hidrogen. Hidrogen cair bersama-sama dengan oksigen cair telah digunakan pada pesawat ulang-alik sebagai bahan bakar roket pendorongnya. Pembakaran hidrogen samasekali tidak memberi dampak negatif pada lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air. Hidrogen dibuat dari penguraian air dengan listrik: 2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) H = 572 kj Matahari adalah sumber energi terbesar bumi, tetapi teknologi penggunaan energi surya sebelumnya belumlah komersial. Salah satu kemungkinan penggunaan energi surya adalah menggunakan tanaman yang dapat tumbuh dengan cepat. Energinya kemudian diperoleh dengan membakar tumbuhan tersebut. Tabel 2.4 Nilai kalor dari berbagai jenis bahan bakar Pada pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon (bahan bakar fosil) membentuk karbondioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air. Contoh: Pembakaran sempurna isooktana: 15

C 8 H 18 (l) + 25 2 O 2(g) 8CO 2 (g) + 9H 2 O(l) H = 5.460 kj Pembakarantaksempurnaisooktana: C 8 H 18 (l) + 17 2 O 2(g) 8CO(g) + 9H 2 O(l) H = 2.924,4 kj Pembakaran tidak sempurna menghasilkan kalor lebih sedikit dibandingkan pembakaran sempurna. Jadi, pembakaran tidak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. Kerugian lain pembakaran tidak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO) yang beracun sehingga mencemari udara. LATIHAN SOAL SOAL 16

17

18

I - PENENTUAN REAKSI ENDOTERM & EKSOTERM 1. Tujuan a. Mengamati terjadinya reaksi eksoterm dan reaksi endoterm b. Mengamati ciri-ciri reaksi eksoterm dan reaksi endoterm c. Mempelajari perubahan energi pada reaksi kimia 2. Dasar Teori a. Reaksi eksoterm Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan kalor. Kalor dilepas dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi berharga negatif. b. Reaksi endoterm Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang memerlukan kalor. Kalor diserap dari lingkungan ke sistem sehingga entalpi dalam sistem bertambah dan perubahan entalpi berharga positif. 1. Alat dan Bahan 1. Tabung reaksi & Rak tabung reaksi 2. Gabus tabung reaksi & penjepit 3. Pipet & Spatula 4. Alat pembakar & Korek api 5. Larutan asam klorida (HCl) 2 M & Magnesium (Mg) 6. Barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2. 8H2O) & Amonium Klorida (NH4Cl) 7. Serbuk Belerang (S) & Serbuk Besi (Fe) 8. Tembaga (II) Carbonat (CuCO3) 2. Cara Kerja a. Masukkan kurang lebih 30 tetes larutan asam klorida (HCl) 2 M ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 2,4 cm 19

yang sudah diampelas. Amati perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi. b. Masukkan kristal barium hidroksida (Ba(OH)2. 8H2O) sebanyak 1 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan kristal Amonium Klorida (NH4Cl) sebanyak 1 spatula. Aduk campuran itu kemudian tutuplah dengan gabus. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul, catat pengamatan tersebut. c. Campurkan serbuk belerang dan serbuk besi dalam satu spatula. Panaskan spatula sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya. d. Ambil satu spatula sampai bubuk tembaga (II) Carbonat (CuCO3). Panaskan tabung itu samai mulai terjadi perubahan pada bubuk tembaga (II) karbonat tersebut. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi dan catat hasil pengamatannya. 1. Hasil Pengamatan NO ZAT KIMIA WUJUD/WARNA 1 HCl 2 M 2 Pita Magnesium 3 Sulfur 4 Serbuk besi 5 Ba(OH)2.8H2O 6 NH4Cl 7 CuCO3 N Kegiatan o 1. Pencampuran HCl dan Pita Magnesium 2. Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas. 3. Pemanasan serbuk belerang (S) dan serbuk besi (Fe) 4. Pemanasan CuCO3 ketika pemanasan dihentikan - - Hasil Pengamatan - Ketika dipanaskan, reaksi berjalan... - Ketika pemanasan dihentikan... - Ketika dipanaskan,... - Ketika pemanasan dihentikan,... Perubahan Warna Reaksi Kimia 20

2. Pertanyaan 1) Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1, 2, 3, dan 4? 2) Jika reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang anda harapkan terjadi dengan suhu campuran pada (1) dan (2)? 3) Bagaimanakah jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (1), (2), (3), dan (4) jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama? 4) Gambarlah diagram tingkat energi untuk keempat reaksi di atas! 5) Simpulkanlah pengertian reaksi eksoterm dan endoterm II PENENTUAN HARGA ENTALPI REAKSI I. Tujuan Menentukan perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi antara larutan natrium hidroksida dengan larutan asam klorida II. Dasar Teori Dengan mengukur kenaikan suhu di dalam kalorimeter, dapat ditentukan jumlah kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus: q air = m x c x T q bom = C x T Keterangan: q = jumlah kalor (J) m = massa air/ larutan di dalam kalorimeter (g) c = kalor jenis air/ larutan di dalam kalorimeter (Jg -1 K -1 ) C = kapasitas kalor bom kalorimeter T = kenaikan suhu larutan/ kalorimeter (K) Karena kalorimeter merupakan sistem yang terisolasi, maka tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: q reaksi + q larutan = 0 q reaksi = q larutan Dimana q larutan = m x c x T. Pada tekanan tetap, perubahan entalpi ( H) sama dengan kalor yang diserap atau dilepas. Sehingga dapat dirumuskan: H = q reaksi III. Alat dan Bahan a. Alat Gelas plastik, pengaduk kaca, termometer 21

b. Bahan NaOH 1 M HCl 1 M IV. Langkah Kerja 1. Masukkan 25 ml larutan NaOH 1 M ke dalam bejana plastik dan 25 ml larutan HCl 1 M ke dalam bejana plastik, silinder ukur. 2. Ukur suhu kedua larutan tersebut menggunakan termometer. Termometer harus dibersihkan dan dikeringkan sebelum dipindahkan dari satu larutan ke larutan yang lain. Jika suhu larutan berbeda, tentukan suhu rata rata sebagai suhu awal. 3. Tuangkan HCl ke dalam bejana plastik yang berisi larutan NaOH, aduk dengan termometer dan perhatikan perubahan suhu. Suhu akan naik kemudian tetap dan selanjutnya turun. Catatlah suhu akhir! V. Data Pengamatan Suhu larutan NaOH 1 M = O C Suhu larutan HCl 1 M = O C Suhu rata rata (suhu awal) = O C Suhu akhir = O C Kenaikan suhu ( t) = O C VI. Pertanyaan/Bahan Diskusi 1. Tuliskan persamaan reaksi setara dari percobaan yang telah anda lakukan! 2. Hitunglah q larutan dengan rumus q = m x c x t 3. Hitunglah q reaksi = - q larutan 4. Hitunglah jumlah mol NaOH dalam 25 ml larutan NaOH 1 M dan jumlah mol HCl dalam 25 ml larutan HCl 1 M! 5. Hitunglah q reaksi pada pembentukan 1 mol H 2 O! 6. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut! (kalor jenis air = 4,2 J/g o C; massa jenis air = 1 g/ml) VII. Pembahasan VIII. Kesimpulan IX. Daftar Pustaka 22

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Dua pereaksi dicampurkan dalam tabung reaksi, setelah reaksi berlangsung tabung terasa dingin ketika dipegang. Pernyataan yang tepat mengenai hal tersebut adalah. a. entalphi pereaksi bertambah. b. Entalphi pereaksi berkurang. c. Entalhi pereaksi dan hasil reaksi bertambah. d. Enthalphi pereaksi lebih besar daripada entalphi hasil reaksi. e. Entalphi hasil reaksi lebih besar entalphi pereaksi. 2. Diketahui reaksi : 2C 2 H 2 + 5O 2 4CO 2 + 2H 2 O H = -2372,4 kj. Pernyataan berikut yang tepat untuk pembakaran sempurna 5,6 Liter C 2 H 2 pada STP a. Dibebaskan kalor sebesar 593,1 kj b. Diperlukan kalor sebesar 593,1 kj c. Enthalphi system bertambah 296,55 kj. d. Diserap kalor sebesar 296,55 kj e. Dibebaskan kalor sebesar 296,55 kj. 2. Jika 100 ml NaOH 1 M direaksikan dengan 100 ml HCl 1 M ternyata suhu naik dari 29 o C menjadi 37,5 o C, jika kalor jenis larutan 4,2 J/C. Perubahan entalphi reaksi adalah a. -45,9 kj d. -71,4 kj b. -54,6 kj e. -82,3 kj c. -59,6 kj 3. Dari suatu percobaan penentuan H reaksi alcohol (C 2 H 5 OH) 4,6 gram alcohol dibakar untuk memanaskan 100 gram air pada suhu 20 o C, Pada akhir pemanasan suhu air menjadi 25 o C, jika kalor jenis air 4,2 J/gK, maka H pembakaran alcohol adalah.(ar C = 12, H = 1, O = 16) a. 2,1 kj d. 42 kj b. 21 kj e. 210 kj c. 4,2 kj 4. Dari data persamaan reaksi berikut : C 6 H 12 O 6 + 6 O 2 6CO 2 + 6 H 2 O H = -2820 kj C 2 H 5 OH + 3O 2 2CO 2 + 3H 2 O H = -1380 kj Perubahan entalphi untuk fermentasi glukosa : C 6 H 12 O 6 2C 2 H 5 OH + 2CO 2 adalah. a. + 60 kj d. -1440 kj b. - 60 kj e. -2880 kj c. +1440 kj 5. Diketahui H f H 2 O = - 285,5 kj/mol, H f CO 2 = -393,5 kj/mol dan H f C 3 H 8 = -1285,5 kj/mol. Maka harga H c C 3 H 8 adalah. a. +1037 kj/mol d. -1037 kj/mol b. +518,5 kj/mol e. 2322,5 kj/mol c. -518,5 kj/mol 6. Diketahui reaksi :N 2 + 3H 2 NH 3 H = -92 kj 23

Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 5,1 gram amoniak ( Mr = 17) adalah. a. 4,6 kj d. 18,8 kj b. 9,2 kj e. 27,6 kj c. 13,8 kj 7. Entalphi pembakaran asetilena adalah -1300 kj. Jika entalphi pembentukan CO 2 dan H 2 O berturut-turut adalah -395 kj dan -285 kj, entalphi pembentukan asetilena, C 2 H 2 adalah a. -255 kj d. +450 kj b. +225 kj e. -620 kj c. -450 kj 8. Data energi ikatan C=C = 611 kj/mol, C-H = 414 kj/mol, H-Cl = 431 kj, C-Cl = 339 mol/mol, C-C = 347 kj/mol. Berdasarkan data energi ikatan tersebut maka perubahan entalphi pada reaksi C 2 H 4 + HCl C 2 H 5 Cl a. +46 kj d. -92 kj b. -46 kj e. -138 kj c. -58 kj 9. Diketahui energi ikatan H-F = 565 kj/mol, H-H = 436 kj/mol, F-F = 158 kj/mol. Energi yang dilepas pada pembentukan 5 gram HF (Mr = 20 kj/mol) dari unsur-unsurnya adalah a. -268 kj d. -67 kj b. -201 kj e. -33,5 c. -124 kj Daftar Pustaka 1. Chang, Raymond. 2003. General Chemistry: The Essential Concepts. Third Edition. Boston: Mc Graw-Hill. 2. Goldberg, David E. 2004. Fundamentals of Chemistry. Fourth Edition. New York The McGraw Hill Companies, Inc. 24