BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual yang menggunakan metode Inquiri dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan ceramah (pembelajaran konvensional), selanjutnya kedua kelas dievaluasi untuk melihat perubahan/ peningkatan hasil belajar setelah menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan metode Inquiri. 3.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Salatiga 12 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Kabupaten Semarang, semester II tahun pelajaran 2011/2012. Adapun rentang waktu digunakan penelitian ini dimulai dari bulan Pebruari-April 2012. 3.1.3. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 12 Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 39 orang, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. 3.2. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian. Variabel bebas (1),dan variable terikat (2). Variabel bebas dilambangkan dengan X, sedangkan variabel terikat dilambangkan dengan Y. 39

40 3.2.1. Variabel Bebas Variabel bebas (variabel X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran pendekatan kontekstual dengan metode Inquiri. 3.2.2. Variable Terikat Variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat dan Hasil Belajar. 3.2.3 Definisi Operasional Yang dimaksud dalam penelitian ini mengenai metode inquiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Sedangkan Minat belajar IPA merupakan aspek psikologi seseorang yang menampakkan diri dalam beberapa gejala, seperti : gairah, keinginan, perasaan suka untuk melakukan proses perubahan tingkah laku melalui berbagai kegiatan yang meliputi mencari pengetahuan dan pengalaman, dengan kata lain, minat belajar itu adalah perhatian, rasa suka, ketertarikan seseorang (siswa) terhadap belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. Hasil belajar IPA dalam penelitian ini adalah merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti pembelajaran.

41 3.3. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Quasi Eksperimental Design. Bentuk eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design. desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam Quasi Eksperimental Design terdiri dari dua bentuk desain penelitian yaitu Time-Series Desaign dan Nonequivalent Control Group Desaign. Peneliti dalam hal ini menggunakan bentuk design penelitian Nonequivalent Control Group Design. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang akan teliti, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal, adakah perbedaan antara kelompok pertama dan kelompok kedua. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok pertama dan kelompok kedua tidak berbeda secara signifikan. Kemudian salah satu kelompok diberi perlakuan khusus (X), dan kelompok yang lain tidak (Y). Kelompok yang diberi perlakuan khusus disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut: O X O O O Sugiyono (2010: 112) Gambar 3.1 Keterangan: O1 : Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan O2 : Keadaan kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan O3 : Keadaan awal kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan O4 : Keadaan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan

42 X : Perlakuan(treatment) yang diberikan 3.4. Prosedur Penelitian Adapun tahap-tahap yang akan digunakan peneliti adalah: Tahap Persiapan 1) Menentukan subjek penelitian. 2) Membuat kisi-kisi pretest. 3) Peneliti membuat instrumen pretest berdasarkan kisi-kisi. 4) Mengujicobakan instrumen pretest pada kelas yang telah dipilih yaitu kelas IV SD Negeri Salatiga 08. 5) Menganalisis data hasil instrumen angket dan hasil tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal. 6) Melakukan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 7) Menganalisis hasil pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui tidak adanya perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok tersebut. 3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data Observasi Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan Nana Sudjana (2010: 84). Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa dalam aspek afektif dengan mengamati

43 tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada saat mengajar. Angket Angket/koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepadamresponden untuk dijawabnya. Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti Variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden Sugiyono (2010:1990. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data pada variabel proses pembelajaran IPA menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan metode Inquiri. Dasar penentuan klasifikasi minat belajar dapat menggunakan jumlah skor jawaban responden dan kelompok responden maupun berdasarkan rerata skor jawaban responden dan kelompok responden. Dalam menentukan/ menyusun klasifikasi minat belajar dalam penelitian ini menggunakan klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa /responden. Klasifikasi berdasarkan rerata jumlah jawaban individu siswa /responden dapat dilakukan dengan langkah-langkah langkah sebagai berikut: 1. Mencari total skor maksimal (ideal)/ responden 2. Mencari total skor minimal / responden 3. Menentukan jumlah kategori yang diinginkan 4. Menentukan jarak kelas interval (panjang kelas) 5. Menghitung rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi 6. Menyusun klasifikasi derajat minat belajar berdasarkan perhitunganperhitungan yang sudah diakukan Setelah mengetahui langkah-langkah menentukan klasifikasi minat diatas, maka dilakukan perhitungan-perhitungan untuk menentukan derajat minat siswa sebelum dan sesudah pembelajaran baik di kelas eskperimen maupun di kelas

44 kontrol. Adapun untuk menentukan total skor maksimal (ideal), total skor minimal, dan jarak kelas interval, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: Total skor maksimal (ideal)/ responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir maksimal = 15 butir pernyataan x 4 = 60 Total skor minimal / responden = Jumlah butir pernyataan x skor butir minimal = 15 x 1 = 15 Jumlah kategori yang diinginkan ada 4 (empat) kategori, yakni kategori minat sangat positif, kategori minat positif, kategori minat negatif, dan kategori minat sangat negatif. Rerata jumlah jawaban individu siswa dalam satu populasi = (jumlah skor jawaban seluruh siswa ) : (jumlah siswa) Jarak kelas interval = (Total skor maksimal Total skor minimal) : (Jumlah Kategori) = (60-15) :4 = 45 : 4 = 11,25 Setelah melakukan perhitungan-perhitungan tersebut, maka disusunlah klasifikasi minat belajar siswa berdasarkan rerata total skor jawaban siswa / responden pada tabel 3.1 sebagai berikut : Tabel 3.1 Klasifikasi Minat Belajar Siswa Rerata Total Skor Jawaban / Responden Klasifikasi Minat >48,75 60,00 Sangat Positif >37,50 48,75 Positif >26,25 37,50 Negatif 15,00 26,25 Sangat Negatif

45 Tes Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan Djemari Mardapi (2008: 67). Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. 3.5.2. Instrument Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa,angket di gunakan untuk mengetahui minat siswa dalam belajar dan lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam penggunaan pembelajaran yang mengunakan pendekatan kontekstual dengan metode Inquiri di kelas eksperimen. Table 3.2 Kisi-Kisi Tindakan Pembelajaran Mengunakan Metode Inkuiri Aspek yang diamati A. Kegiatan awal 1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Melakukan apersepsi Tanya jawab 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyampaikan gambaran kegiatan Menyajikan pertanyaan atau masalah. 1,2,3,4 Item B. Kegiatan Inti 1. Guru menyajikan pertanyaan atau masalah 5,6,7,8,9,10,11,12,13

46 2. Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah ditulis di papan tulis 3. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok 4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk hipotesis. 5. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis. 6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkahlangkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan. 7. Guru membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan. 8. Guru membimbing siswa mendapatkan informasi melalui percobaan. 9. Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul. C. Kegiatan Penutup 1. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. 14 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Hasil Belajar Standar kompetensi Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari Kompetensi dasar Indikator Item soal No. item Jumla pilihan ganda h item Mendeskripsikan Menyebutkan 1,3,4, 3 energi panas dan sumbersumber bunyi yang terdapat energi dilingkungan panas dalam sekitar serta sifatsifatnya kehidupan sehari-hari

47 Menyebutkan benda-benda yang dapat menghasilkan energi panas. 2,6,12,15 4 Mengenal sumber energi/tenaga panas pada suatu benda yang menghasilkan energi panas dalam kehidupan sehari- hari. 7,8,14, 3 Mendemonstra sikan adanya perpindahan panas Menyebutkan manfaat energi panas dalam kehidupan sehari-hari 10,13,17, 5,11,19,20 3 4 Menyebutkan sumber bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar. 16,18,9 3 Jumlah soal 20

48 No Aspek yang diamati Tabel 3.4 Kisi Kisi Instrument Minat Indikator Item Jumlah 1 Perhatian a. Mempunyai perhatian untuk tahu dan mengerti terhadap mata pelajaran IPA. b. Mempunyai perhatian untuk memahami materi pelajaran. c. Mempunyai perhatian untuk menyelesaikan soal-soal dalam pelajaran. 2 Ketertarikan a. Antusias dalam belajar. b. Ada ketertarikan untuk menyelesaikan soalsoalpelajaran. c. Antusias untuk mengulangi pelajaran di rumah. d. Menunjukkan ketertarikan dalam belajar. e. Belajar karena ada tugas dari guru. 3,5,6,7,10, 5 2,8,9,12,13,14,15, 7

49 3 Rasa senang a. Memahami bahan pelajaran dengan rasa senang. b. Belajar tanpa ada paksaan. c. Belajar karena kebutuhan. d. Mampu menyelesaikan soal-soal dengan rasa senang. 1,4,11, 3 3.6 Uji Prasyarat 3.6.1 Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode inkuiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan.

50 Menurut Nana Sudjana, (2010: 12) Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Azwar (1999) dalam Duwi Priyatno ( 2010: 90) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak di sarankan. Dalam hal ini peneliti menggunakan standar validitas 0,30. Berikut ini adalah hasil uji validitas instrument angket minat dan hasil belajar siswa ditunjukkan pada table 3.5, 3.6 dan 3.7. Table 3.5 Validitas Instrumen angket minat Soal pernyataan angket minat Valid 2,4,6,8,12,14,15,16,17,18,19,21, Tidak Valid 1,3,5,7,9,10,11,13,20,24,25,26 22,23,27,28,29,30

51 Table 3.6 Validitas Instrumen soal pretest Soal pretest Valid 1,2,4,5,6,8,9,10,11,12,14,16, Tidak Valid 3,7,13,15,19,27,28,29,30,31,32,34,35 17,18,20,21,22,23,24,25,26,33, 36,38,39,40 Table 3.7 Validitas Instrumen soal posttest Soal postest Valid 1,5,7,9,11,12,13,14,15,16,17,18,19, Tidak Valid 2,3,4,6,8,10,30,32 20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,31, 33,34,35, Berdasarkan hasil uji validitas item. Soal pernyataan angket minat sejumlah 30 item, 18 item yang valid dan 12 item yang tidak valid. Sedangkan soal pretest berjumlah 40 item, 27 item yang valid dan 13 item yang tidak valid. Untuk soal postest berjumlah 35 item, 27 item yang valid dan 8 item yang tidak valid. 3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrument yang handal, konsistensi, dan stabil, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat

52 realibilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha croncbach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows (statistical product and service solutions). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item angket minat dan soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual. Untuk mengetahui validitas, intrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas IV SD Negeri Salatiga 08. Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama Nana Sudjana (2010:16). Dapat diartikan sejauh mana instrument dapat diandalkan,uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut : α 0,7: tidak dapat diterima 0,7< α 0,8: dapat diterima 0,8< α 0,9: reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Berdasarkan teknik alpha diatas, nilai relibilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,7. Berikut ini table hasil uji relibitas instrument sebelum penelitian.

53 Table 3.8 Hasil uji reliabilitas angket Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.844 30 Table 3.9 Hasil uji reliabilitas pretest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.867 40 Table 3.10 Hasil uji reliabilitas postest Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.844 35 Hasil uji reliabilitas pada table 4.2, 4.3 dan 4.4 di atas ditunjukkan pada cronbach s Alpha angket minat besar Alpha 0,844, soal pretest besar Alpha 0,867 dan pada soal postest 0,844. Hal ini membuktikan bahwa soal sudah termasuk dalam kriteria reliable bagus. Data yang digunakan adalah reliable dan dapat digunakan untuk penelitian 3.6.3 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen Menurut Arikunto (2007: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

54 siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah : = Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal : P : 0,00 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 1,00 adalah soal mudah Misalnya untuk no 1. P = = = 0.72 Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah untuk mencari taraf kesukaran soal nomor 2 sampai 20 prosesnya sama dengan perhitungan di atas. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran item soal dengan menggunakan rumus diatas, dapat diperoleh perhitungan dari 20 butir soal pretest dan 20 butir soal posttest dapat dilihat pada table di bawah ini:

55 Tabel 3.11 Indeks Kesukaran Soal Pretest Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 2,3,4,5,6,11 1,7,8,9,10,12,13,14,15,16, 17,18,19,20-6 14 - Tabel 3.12 Indeks Kesukaran Soal Postes Pilihan Ganda Jumlah Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 1,2,19,20 3,4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13,1 4,15,16,17,18-4 16-3.6.4 Uji Normalitas Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan metode inquiri dan nilai siswa pada kelas kontrol yang mengajar menggunakan model pembelajaran konvensional dengan pembelajaran langsung. Apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa

56 menggunakan bantuan software SPSS yaitu analyze-nonparametrik-one sampel KSmasukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution. 3.6.5 Uji Homogenitas Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian digunakan rumus sebagai berikut. F = (Sugiyono, 2010;140), hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai F pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika F < F. dk pembilang n 1 dan dk penyebut n 1. Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan software SPSS yaitu analyze-comperemean-aneway Anova. 3.6.6 Uji Hipotesis dengan Uji Perbedaan Dua Rerata Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) secara signifikan antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Populasi yang diuji adalah kelas eksperimen dan kelas kontrol dari skor hasil pretest dan postest. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: Ho : nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol. Artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rerata minat dan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan kontekstual dengan metode inquiri. Ha : nilai rata-rata eksperimen > nilai rata-ratan kontrol. Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rerata minat dan hasil belajar siswa pembelajarannya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan metode inquiri.

57 Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t. t= x₁ x₂ s n₁ + s n₂ Keterangan : = Nilai rerata kelompok eksperimen = Nilai rerata kelompok kontrol = Varians kelompok eksperimen = Varians kelompok kontrol, = Jumlah siswa kelompok eksperimen dan kontrol