Fisika Dasar I (FI-321)

dokumen-dokumen yang mirip
Fisika Umum (MA 301)

Selamat Datang Di Perkuliahan. Fisika Umum (MA 301) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Perkuliahan Fisika Dasar II FI-331. Oleh Endi Suhendi 1

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus

Pengukuran Besaran Fisis

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes

Pentalogy BIOLOGI SMA

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321)

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

II. SILABUS MATA KULIAH

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30%

Fis i ik i a k Dasar F ku k l u t l a t s Fa F rmasi 23:06:40 K nt n ra r k Pe P r e ku k liahan Fisika k Dasar ( 2 S K S S K )

Konsep Dasar. Modul 1 PENDAHULUAN

Vektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

Fisika Umum (MA301) Gerak dalam satu dimensi. Kecepatan rata-rata sesaat Percepatan Gerak dengan percepatan konstan Gerak dalam dua dimensi

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Deskripsi. TELAAH KURIKULUM FISIKA SEKOLAH II / FI / 3 sks /. Semester 2

Fisika Dasar II. : Sutrisno, Saeful Karim, Endi Suhendi

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 : Besaran Dan Vektor

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

Deskripsi Mata FISIKA DASAR I / FI321

Kontrak Perkuliahan. (3 SKS kuliah 1 SKS Tutorial)

Bahan Ajar FISIKA SEKOLAH. Besaran fisika dan pengukurannya. Oleh : Sutrisno

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

Fisika Umum (MA-301) Gerak Linier (satu dimensi) Posisi dan Perpindahan. Percepatan Gerak Non-Linier (dua dimensi)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR

VEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013

Fisika Dasar I (FI-321) Gaya dan Hukum Gaya Massa dan Inersia Hukum Gerak Dinamika Gerak Melingkar

BAB 2 ANALISIS VEKTOR

BESARAN DAN PENGUKURAN

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 2) Gerak Linier (satu dimensi) Gerak Non-Linier (dua dimensi)

MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

Vektor Ruang 2D dan 3D

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR FISIKA DI SD

Rudi Susanto, M.Si VEKTOR

BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor

Arahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,

B a b 2. Vektor. Sumber:

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

KINEMATIKA. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

Bab I Besaran dan Satuan

SILABUS MATA KULIAH FISIKA DASAR

MENGENAL FISIKA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Analisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

Fisika Dasar II. II. Silabus 1. Identitas mata kuliah Nama mata kuliah : Fisika Dasar II Nomor kode : FI331

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

BAB I BESARAN & PENGUKURAN --- alifis.wordpress.com

MODUL PERTEMUAN KE 2. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks) Definisi Vektor, Komponen Vektor, Penjumlahan Vektor, Perkalian Vektor.

BAB I BESARAN DAN SATUAN

RUANG LINGKUP ILMU FISIKA

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

A x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Fisika Umum (MA101) Kinematika Rotasi. Dinamika Rotasi

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

BAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor

Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY

ILMU DASAR SAINS. Ferdinand Fassa. Oleh: Ilmu dasar Sains

PanGKas HaBis FISIKA. Vektor

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus

Gambar 1.2 Meter Standar yang terbuat dari batang platina iridium Sumber Gambar: a mistar

BAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

PETA KONSEP MATERI GLB DAN GLBB

Fisika Dasar I (FI-321)

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

Fisika Dasar 9/1/2016

Di unduh dari : Bukupaket.com

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

VEKTOR YUSRON SUGIARTO

Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya

Transkripsi:

Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 1) Silabus I. Pendahuluan * Pengukuran * Analisis Dimensi * Konversi Satuan * Ketidakpastian Pengukuran II. Riview Matematika * Trigonometri * Vektor * Sistem Koordinat

Silabus Identitas Mata Kuliah Nama/Kode : Fisika Dasar I / FI 321 Jumlah SKS Semester Kelompok : 4 SKS : Genap : Mata Kuliah Wajib Program Studi : Fisika dan Pendidikan Fisika/ S-1 Prasyarat Dosen : Fisika Umum : Drs. Sutrisno, M.Pd Drs. Saeful Karim, M.Si Endi Suhendi, M.Si

Silabus (lanjutan) Tujuan Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menguasai pengetahuan dasar mekanika, gelombang, bunyi, optika dan panas serta dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya untuk mempelajari pengetahuan fisika yang lebih tinggi. Deskripsi Isi Dalam perkuliahan ini dibahas gerak dalam satu dimensi, gerak dalam dua dimensi, dinamika, usaha dan energi, momentum linear dan tumbukan, rotasi, keseimbangan, gravitasi, mekanika fluida, getaran, gelombang, bunyi, optika dan panas. Pendekatan Pembelajaran Konseptual dan kontekstual Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, ceramah Tugas : Pekerjaan rumah soal latihan Media : LCD, alat peraga fisika

Evaluasi Kehadiran Tugas (individu) Quizz (individu) UTS (individu) UAS (individu) Kontribusi e-learning (individu) Kehadiran Perkuliahan 80 % Nilai Akhir 30 % UTS + 30 % UAS + 30 % Quizz + 10 % Tugas

Materi Perkuliahan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 Pertemuan 6 Pertemuan 7 Pertemuan 8 Pertemuan 9 Pertemuan 10 Pertemuan 11 Pertemuan 12 Pertemuan 13 Pertemuan 14 Pertemuan 15 Pertemuan 16 : Pengukuran Besaran Satuan dan Vektor : Gerak dalam satu dimensi : Gerak Dalam dua dimensi : Dinamika : Usaha dan energi : Momentum linear dan tumbukan : Gerak rotasi : Ujian tengan semester : Keseimbangan : Gravitasi : Mekanika fluida : Getaran dan gelombang : Bunyi : Optika : Panas : Ujian akhir semester

Referensi David Halliday & Robert Resnick (Pantur Silaban Ph.D & Drs. Erwin Sucipto). (1989). FISIKA, Erlangga-Jakarta. Paul A. Tipler (Dr. Bambang Soegijono). (2001). FISIKA, Untuk Sains dan Teknik, Erlangga-Jakarta. Douglas C. Giancoli. (2001). FISIKA, Erlangga-Jakarta.

I. Pendahuluan Fisika o Fundamental Sains o Dibagi dalam lima bidang utama - Mekanika (Klasik) - Termodinamika - Elektromagnetik - Relativitas - Kuantum Menu utama

1. Pengukuran Dasar pengujian suatu teori dalam sains Perlu memiliki sistem satuan yang konsisten Adanya Ketidakpastian Perlu aturan yang disepakati tentang ketidakpastian

Sistem Pengukuran Sistem Standar - Disetujui oleh yang berwenang, biasanya pemerintah Sistem Internasional - Disepakati oleh komite internasional pada tahun 1960 - Dinamakan juga mks - Digunakan dalam kuliah ini Sistem Gaussian - Dinamakan cgs Kebiasaan di USA & UK - inci (inches), kaki (foot), mil (miles), pon (pounds/slugs), dll

Kuantitas Dasar & Dimensinya Panjang (L) Massa (M) Waktu (T)

Panjang Satuan - SI : meter (m) - cgs : centimeter (cm) - USA & UK : foot (ft) Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama selang waktu 1/299 792 458 458 sekon Laju cahaya dalam vakum?

Panjang (lanjutan) Jarak Panjang (m) Radius alam semesta teramati 1 x 10 26 Ke galaksi Andromeda 2 x 10 22 Ke bintang terdekat 4 x 10 16 Bumi - Matahari 1.5 x 10 11 Radius Bumi Lapangan Sepakbola 6.4 x 10 6 1.0 x 10 2 Tinggi Orang 2 x 10 0 Ketebalan kertas 1 x 10-4 Panjang gelombang cahaya biru 4 x 10-7 Diameter atom hidrogen 1 x 10-10 Diameter proton 1 x 10-15

Massa Satuan - SI : kilogram (kg) - cgs : gram (g) - USA & UK : pon, slugs Satu kilogram didefinisikan sebagai massa silinder campuran platinum iridium khusus yang dijaga tetap di badan pengukuran internasional Sevres Prancis Mengapa silinder ditutup rapat oleh dua kubah kaca?

Massa (lanjutan) Objek Massa (kg) Alam semesta teramati ~ 10 Galaksi Milky Way 7 x 10 Matahari 2 x 10 Bumi 6 x 10 Boeing 747 4 x 10 5 Mobil 1 x 10 3 Mahasiswa 7 x 10 1 Partikel debu 1 x 10-9 Bakteri 1 x 10-15 Proton 2 x 10-27 Elektron 9 x 10-31

Waktu Satuan - Sekon (detik), semua sistem Satu sekon didefinisikan sebagai 9 192 631 700 x prioda radiasi dari sebuah atom cesium

Waktu (lanjutan) Interval Waktu (s) Umur alam semesta 5 x 10 17 Umur Grand Canyon 3 x 10 14 Rata-rata umur mahasiswa 6.3 x 10 8 Satu tahun Satu jam 3.2 x 10 7 3.6 x 10 3 Cahaya dari bumi ke bulan 1.3 x 10 0 Satu siklus senar gitar 2 x 10-3 Satu siklus gelombang radio FM 6 x 10-8 Cahaya mengelilingi proton 1 x 10-24

Notasi Ilmiah Bilangan besar: 10 0 = 1 10 1 = 10 10 2 = 100 dll Bilangan kecil: 10-1 = 0.1 10-2 = 0.01 10-3 = 0.001 dll Contoh Laju cahaya dalam vakum c 300 000 000 m/s c 3.0 x 10 8 m/s Massa nyamuk m 0.00001 kg m 10-5 kg

Penamaan untuk pangkat dari 10 Pangkat Nama Simbol 10-18 atto a 10-15 femto f 10-12 pico p 10-9 nano n 10-6 micro µ 10-3 milli m 10 3 kilo k 10 6 mega M 10 9 giga G 10 12 tera T 10 15 peta P 10 18 exa E

2. Analisis Dimensi Dimensi menyatakan sifat fisis dari suatu kuantitas Teknik untuk mengoreksi suatu persamaan Dimensi (panjang, massa, waktu & kombinasinya) dapat dperlakukan sebagai kuantitas aljabar - jumlah, kurang, kali, bagi - penjumlahan dan pengurangan hanya untuk satuan yang sama

Analisis Dimensi (lanjutan) Dimensi kuantitas yang biasa digunakan: Panjang L m (SI) Luas L 2 m 2 (SI) Volume L 3 m 3 (SI) Kecepatan (laju) L/T m/s (SI) Percepatan L/T 2 m/s 2 (SI) Contoh Analisis dimensi Jarak = kecepatan waktu L = (L/T) T

3. Konversi Satuan Ketika satuan tidak cocok, konversikan sehingga satuannya cocok (sama) Satuan dapat diperlakukan seperti kuantitas aljabar Contoh 1.

Contoh 2. Berapa m/s kah satu mil/jam! Gunakan konversi berikut 1 inci = 2.54 cm 1 m = 3.28 ft 1 mil = 5280 ft 1 mil = 1.61 km Jawab mil 1mil 5280ft 1m 1jam m 1 = = 0.447 jam jam mil 3.28ft 3600s s 1 2 m s

4. Ketidakpastian Pengukuran Pada setiap pengukuran selalu muncul ketidakpastian Ketidakpastian selalu terbawa dalam perhitungan Dibutuhkan cara untuk menghitung ketidakpastian Aturan Angka Penting digunakan sebagai pendekatan ketidakpastian hasil perhitungan

Angka Penting Jumlah digit yang muncul dalam setiap hasil pengukuran atau perhitungan yang masih dapat dipastikan Semua digit yang tidak nol adalah angka penting Nol adalah angka penting ketika: - diantara digit yang bukan nol - setelah koma dan angka penting yang lain Semua digit dalam notasi ilmiah adalah angka penting Contoh 3.03 0.0031 4.0 x 10 1 1.70 x 10 2 1.7000 x 10 2 3 Angka Penting 2 Angka Penting 2 Angka Penting 3 Angka Penting 5 Angka Penting

Operasi dengan Angka Penting Ketika mengalikan atau membagi, hasil yang diperoleh harus memiliki angka penting yang sama dengan salah satu kuantitas (yang dioperasikan) yang memiliki angka penting paling kecil Untuk penjumlahan atau pengurangan, hasil yang diperoleh harus memiliki jumlah digit dibelakang koma yang sama dengan salah satu kuantitas (yang dioperasikan) yang memiliki jumlah digit dibelakang koma paling sedikit Contoh 2 x 3.1 = 6 3.1 + 0.004 = 3.1 4.0 x 10 1 2.04 x 10 2 = 1.9 X 10-1

Orde Magnitudo Kadang-kadang diperlukan mengetahui besar suatu kuantitas hanya dalam faktor 10 Ini dikenal dengan Orde Magnitudo Contoh Berapa massa total mahasiswa di kelas ini? massa tiap mahasiswa m ~ 75 kg Jumlah mahasiswa n ~ 75 m Total ~ 75 75 kg = 5625 kg ~ 6 10 3 kg

II. Riview Matematika Trigonometri Vektor Sistem Koordinat

Trigonometri sin θ = sisi sisi depan miring cosθ = sisi samping sisi miring tanθ = sisi depan sisi samping Teorema Phytagoras c 2 = a 2 + b 2

Skalar dan Vektor Kuantitas skalar dijelaskan hanya oleh besar saja (temperatur, panjang, ) Kuantitas vektor perlu besar dan arah untuk menjelaskannya (gaya, kecepatan, ) - direpresentasikan oleh sebuah panah, panjang panah berkaitan dengan besar vektor - kepala panah menunjukkan arah vektor

Notasi Vektor Tulis tangan, gunakan tanda panah Cetak (print), gunakan cetak tebal A Sifat Vektor Dua vektor dikatakan sama apabila besar dan arahnya sama Dua vektor adalah negatif apabila besarnya sama dan arahnya berlawanan Vektor resultan adalah jumlah dari beberapa vektor A r

Penjumlahan Vektor Ketika menjumlahkan vektor, arah vektor dimasukan dalam perhitungan Satuan harus sama Metode grafik Metode aljabar

Metoda Grafik

Metode Aljabar Pilih sebuah sistem koordinat dan gambarkan vektor-vektornyavektornya Cari komponen x dan komponen y masing-masing vektor Jumlahkan semua vektor komponen x = R x Jumlahkan semua vektor komponen y = R y Besar vektor resultan dan arahnya: R= R 2 x + R 2 y θ= tan 1 R R y x

Perkalian atau Pembagian Vektor oleh Skalar Hasil perkalian atau pembagian vektor oleh skalar adalah sebuah vektor Besar vektor hanya dapat dikali atau dibagi oleh skalar Jika skalar positif, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian searah dengan vektor awal Jika skalar negatif, maka arah vektor hasil perkalian atau pembagian berlawanan arah dengan vektor awal

Komponen dari Sebuah Vektor r A = A A r iˆ x + A y ˆj Komponen x dari sebuah vektor adalah proyeksi vektor terhadap sumbu x A x = A r cos θ Komponen y dari sebuah vektor adalah proyeksi vektor terhadap sumbu y A y = A r sin θ A r = A + 2 x A 2 y

Perkalian antar Vektor Perkalian titik (dot product) didefinisikan sebagai r r r r A B = A B cosθ = A xbx + A yb r r θ adalah sudut antara A dan B y + A z B z Perkalian silang (cross product) didefinisikan sebagai r r r r A B = A B sinθ nˆ ( A B A B ) + ˆj ( A B A B ) + kˆ ( A B A B ) = iˆ y z z y z x x z x y y x r r θ adalah sudut antara A dan B r r nˆ adalah vektor yang tegaklurus bidang yang dibentuk A dan B dan r r berarah menuruti gerak sekrup yang berputar dari A ke Bmelalui θ

Sistem Koordinat Digunakan untuk menjelaskan posisi suatu titik dalam ruang Sistem koordinat (kerangka) terdiri dari - Titik acuan tetap yang dinamakan titik pusat - Sumbu-sumbu dengan skala dan keterangan Jenis Sistem Koordinat (dalam kuliah ini) - Kartesian - Polar

Sistem Koordinat Kartesian sumbu x dan sumbu y (2D) Sebuah titik ditulis (x,y) Sistem Koordinat Polar Sebuah titik adalah berjarak r dari titik pusat dan bersudut θ dari garis acuan (θ = 0) Sebuah titik ditulis (r, θ) Posisi sembarang titik : Posisi titik P : r = x iˆ + r P = 5iˆ + 3 ˆj y ˆj

PR Buku Tipler Jilid I hal 19 no 36, 37, 38 dan 39