Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya"

Transkripsi

1 STANDAR KOMPETENSI Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya KOMPETENSI DASAR Menguasai konsep besaran dan satuannya. Menguasai konsep dimensi dan angka penting. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor. Melakukan penjumlahan dan perkalian vektor. INDIKATOR PEMBELAJARAN Setelah mempelajari pokok bahasan ini siswa diharapkan dapat: Menjelaskan konsep besaran dan satuan. Membandingkan Besaran pokok dan besaran turunan. Menentukan satuan besaran pokok dan besaran turunan dalam Sistem Internasional (SI). Menentukan dimensi dari suatu besaran pokok dan besaran turunan. Menganalisis dimensional dalam pemecahan masalah. Menyebutkan aturan penggunaan angka penting. Konversikan satuan dari beberapa besaran. KATA-KATA KUNCI Besaran, Satuan, Dimensi, Besaran Pokok, Angka penting, Pengukuran.

2 Pokok Sudah ditetapkan Berjumlah hanya SATU Panjang Massa Waktu Suhu Memiliki Nilai dan arah Gaya Arus Kecepatan Berat VEKTOR Turunan Diturunkan dari bersaran pokok Berjumlah lebih dari SATU Ukuran nilai Suatu Benda Satuan Besaran Dapat Diukur Gaya, luas, volume, energi, kecepatan, tekanan, dkk Dinyatakan dengan angka Mikrometer Sekrup Massa Waktu Jarak Luas Memiliki Nilai Saja SKALAR Digunakan untuk mengukur: Diameter dan kedalaman Digunakan untuk mengukur: Ketebalan Benda Jangka Sorong

3 Segala sesuatu yang dapat diukur dapat diukur, mempunyai nilai dan dinyatakan dalam satuan dinamakan sebagai BESARAN Segala sesuatu yang menyatakan nilai, suatu besaran dinamakan sebagai SATUAN 3

4 . BESARAN Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur, memiliki besar dan dinyatakan dalam satuan. Misalnya: jarak, perpindahan, massa, panjang.. SATUAN Satuan didefinisikan sebagai nilai ukuran dari suatu besaran. Terdapat tujuh besaran pokok, sehingga ada tujuh satuan dalam SI yaitu meter (m), Kilogram (kg), sekon (s), Ampere (A), Candela (cd), Kelvin (K), dan Mole (mol). a. Satuan Panjang Satuan panjang adalah meter, dengan satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum/ruang hampa) dalam selang waktu sekon. b. Satuan Massa Satuan massa adalah kilogram, dengan satu kilogram didefinisikan massa sebuah kilogram standar yang disimpan di Lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional, dengan ketelitian : 0 8. c. Satuan Waktu Satuan waktu adalah sekon, dengan satu sekon didefinisikan selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-33 untuk melakukan getaran sebanyak kali dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya. d. Satuan Kuat Arus Listrik Satuan Kuat arus listrik adalah Ampere, dengan satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak terpisah meter dalam vakum, menghasilkan gaya x 0-7 N pada setiap meter kawat. e. Satuan Intensitas Cahaya Satuaan Intensitas cahata adalah Candela, dengan satu Candela didefinisikan sebagai intesitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 5,4 x 0 4 Hz dengan intensitas radiasi sebesar watt per steradian dalam arah tersebut ,6 f. Satuan Suhu Termodinamika Satuan Suhu termodinamika adalah Kelvin, dengan satu Kelvin didefinisikan sebagai kali suhu termodinamika titik triple air. g. Satuan Jumlah Zat Satuan jumlah zat adalah mole, dengan satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung unsur elementer (dasar) zat tersebut dalam jumlah sebanyak jumlah atom karbon dalam 0,0 kg C- (karbon - ). Selain dalam SI, ada sistem lain yang masih digunakan di beberapa Negara (seperti Inggris, Amerika), yaitu menggunakan sistem Inggris (British System). Dalam sistem ini : 4

5 Panjang Massa Waktu menggunakan satuan feet (kaki) menggunakan satuan pound menggunakan satuan sekon Pada SI, dikenal juga ada istilah sistem MKS (M = Meter; K = Kilogram; S = Sekon) dan CGS (C = Centimeter; G = Gram; S = Sekon). Panjang = meter (m) Massa = kilogram (kg) Waktu = sekon (s) Suhu = Kelvin (K) Kuat arus = ampere (A) Intensitas cahaya = candela (c) Jumlah zat = mole (mol) 5

6 3. BESARAN POKOK Besaran pokok didefinisikan sebagai besaran yang satuannya telah ditetapkan. Besaran pokok biasanya memiliki jumlah satuan (saja). Pada pertemuan tahunan periode ditetapkan 7 besaran pokok beserta satuannya. Sistem satuan ini dinamakan Sistem Internasional yang disingkat SI (SI diambil dari bahasa Perancis : Le Systeme Internasional D Unites). 7 Besaran pokok dapat dilihat pada table berikut ini. Tabel. Satuan besaran pokok beserta simbolnya 4. BESARAN TURUNAN Besaran turunan didefinisikan sebagai besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. Besaran turunan biasanya memiliki jumlah satuan lebih dari satu. Besaran yang termasuk besaran turunan adalah besaran fisika di luar besaran pokok, seperti gaya, kecepatan, luas, volume, percepatan, tekanan, usaha, energi, tegangan, momen gaya.. Jika kecepatan (v) adalah besaran jarak (s) dibagi waktu (t), maka satuan dari kecepatan adalah! Penyelesaian. jarak v = waktu s meter v = = t sekon v = m / s Jadi, satuan dari kecepatan adalah m/s.. Pernyataan Hukum Hooke dirumuskan bahwa gaya tarik (F) sebagai hasil kali antara konstanta pegas (k) dengan perubahan panjang ( x) pegas. Tentukanlah satuan dari konstanta pegas. Penyelesaian. Persamaan pada Hukum Hooke dapat dituliskan: F = k x F m a kg m s k = = = x x m = kg s Jadi, satuan dari konstanta pegas adalah kg.s -. 6

7 7

8 Tentukan satuan dari besaran turunan berikut ini!. Luas (A) = panjang (p) x lebar (l). Tekanan (P) = gaya (F) / luas (A) 3. Massa jenis (ρ) = massa (m) / volume (V) 4. Daya (P) = Gaya (F) / kecepatan (t) 5. Usaha (W) = gaya (F) x perpindahan (s) 5. DIMENSI a) Konsep Dimensi Dimensi didefinisikan sebagai cara suatu besaran tersusun dari besaran pokok. Dimensi ditentukan oleh satuan dari besaran pokok. b) Dimensi Besaran Pokok Pada dasarnya dimensi dan satuan besaran pokok adalah sama yaitu telah ditetapkan. Berikut ini satuan dan dimensi dari besaran pokok. Tabel Dimeni besaran pokok 8

9 c) Dimensi Besaran Turunan Pada besaran turunan dimensinya diperoleh dari penurunan dimensi besaran pokok. Untuk mencari dimensi besaran turunan perhatikan soal penyelesaian berikut ini.. Jika kecepatan (v) adalah besarna jarak (s) dibagi waktu (t), maka satuan dari kecepatan adalah! Penyelesaian : jarak v = waktu s v = t meter v = sekon L v = T v = L T Jadi, dimensi dari kecepatan adalah L.T -. Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini. a. percepatan (a) = kecepatan (v) dibagi dengan waktu (t) b. gaya (F) = massa (m) dikalikan percepatan (a) Penyelesaian : a. Percepatan (a) kecepatan a = waktu v m/s m a = = = = t s s s L a = T a = L T m s Jadi, dimensi dari percepatan (a) adalah L.T - b. gaya (F) F = massa (m) percepatan (a) F = m a m F = kg s L F = M = M L T T Jadi, dimensi dari gaya (F) adalah M.L.T - 9

10 3. Gaya gravitasi yang timbul pada dua benda yang terpisah pada jarak tertentu dirumuskan sebagai berikut F m m r = G dengan F adalah gaya gravitasi (N), m dan m adalah massa kedua benda (kg), r adalah jarak kedua benda (m), dan G adalah tetapan gravitasi. Tentukanlah Dimensi dari G. Penyelesaian Untuk menyelesaikan soal di atas, kita dapat menggunakan tips menentukan dimensi besaran turunan, Simak dan Pahami penjelasan berikut ini! a. Menentukan nama besaran G = Tetapan gravitasi b. Menentukan rumus m m F = G r F r G = m m c. Menentukan satuan G = ( kg m s ) ( m ) kg kg d. Menentukan dimensi m s = kg L T G = = M L T M Jadi, dimensi dari G adalah M L T - d) Manfaat Dimensi Dimensi seringkali digunakan untuk untuk membuktikan suatu persamaan sudah benar atau belum, dan membuktikan setara tidaknya dua besaran. Adapun manfaat dari dimensi, yaitu: ) Untuk membuktikan dua besaran setara atau tidak. Dua besaran dikatakan setara jika keduanya memiliki dimensi yang sama Apakah impuls dan momentum merupakan dua besaran yang setara? Penyelesaian : Dimensi Impuls Dimensi Momentum I = F. t p = m. v I = kg m s -. s p = kg. m/s I = kg m s - p = kg.m.s - I = M.L.T - p = M.L.T - Dari hasil pemeriksaan ternyata dimensi kedua besaran adalah sama, sehingga dapat kita simpulkan bahawa momentum dan impuls adalah SETARA. 0

11 Jika Momentum (p) adalah hasil kali massa dan kecepatan, maka tentukan Dimensi dari momentum (p). Penyelesaian: a. Menentukan Besarannya Momentum (p) b. Menentukan Rumusnya p = m v c. Menentukan Satuannya p = kg m/s d. Menentukan Dimensinya p = M L / T p = M L T -

12 ) Untuk menentukan suatu persamaan salah atau benar. suatu persamaan dikatakan benar jika antara ruas kanan dan ruas kiri dimensinya sama Apakah persamaan v = s / t benar atau tidak? penyelesaian : Dimensi ruas kiri v = meter / sekon v = m/s v = [L]/ [T] v = [L.T - ] Dimensi ruas kanan s / t = meter / sekon s / t = [L] / [T] s / t = [L. T - ] Dari hasil pemeriksaan ternyata dimensi kedua ruas sama, sehingga dapat kita simpulkan bahwa persamaan v = s / t adalah BENAR. Tentukan Dimensi dari besaran turunan berikut ini!. Luas (A) = panjang (p) x lebar (l). Tekanan (P) = gaya (F) / luas (A) 3. Massa jenis (ρ) = massa (m) / volume (V) 4. Daya (P) = gaya (F) x kecepatan (v) 5. Usaha (W) = gaya (F) x perpindahan (s)

13 6. Periksalah kebenaran dari persamaan-persamaan berikut ini di bawah ini dengan menggunakan analisis dimensi. Jika pernyataan tersebut salah, maka tunjukkanlah bentuk yang benar. a. x = ½ g. t b. F = m. a c. v = a. x dengan x = jarak, a = percepatan, F = gaya, t = waktu, g = percepatan gravitasi, m = massa, dan v = kecepatan. 6. Angka Penting, Notasi Ilmiah dan Konversi Satuan A) NOTASI ILMIAH Dalam perhitungan atau pengukuran besaran fisika sering kali diperoleh bilangan yang sangat kecil ataupun sangat besar. Misalnya : Cepat rambat udara di vakum = m/s Besar muatan sebuah elektron = 0, C Kita dapat bayangkan, betapa repotnya penulisan yang demikian panjang tersebut, sehingga untuk mempermudahnya maka nilai-nilai tersebut dapat dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah. Sehingga : Cepat rambat udara di vakum = m/s = 3 x 0 8 m/s Besar muatan sebuah elektron = 0, C =,6 x 0-6 C Notasi ilmiah merupakan penulisan pangkat 0 dengan tujuan mempermudah penulisan dan operasi aljabar. Secara umum penulisan notasi ilmiah seperti berikut ini : a x 0 n dengan : a < 0 n bilangan bulat ; n disebut orde Konversikan bilangan berikut ini ke dalam bentuk notasi ilmiah. a. 000 km c. 0,004 kg b. 00 m d. 0,076 m/s penyelesaian : a. 000 km a = n = + 3 (karena dalam bentuk puluhan) maka, bentuk notasi ilmiahnya: yaitu 000 km = x 0 3 km 3

14 b. 00 m a =, karena nilai ini lebih dari sepuluh, maka a =, n = 3 maka bentuk notasi ilmiahnya, yaitu : 00 m =, x 0 3 m c. 0,004 kg a = 4 n = - 3 (karena dalam bentuk desimal) maka bentuk notasi ilmiahnya, yaitu : 0,004 kg = 4 x 0-3 kg d. 0,076 m/s a = 76, karena nilai ini lebih dari sepuluh, maka a = 7,6 n = - 3 sehingga bentuk notasi ilmiahnya, yaitu 7,6 x 0-3 m/s B) ANGKA PENTING (AP) ) Konsep Angka Penting (AP) Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka eksak dan satu angka yang di taksir atau diragukan. Tidak semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting, sehingga dibuatlah suatu aturan tentang angka penting. ) Aturan penulisan Angka Penting (AP), yaitu :. Semua angka BUKAN NOL adalah angka penting. Contohnya : 45 memiliki 3 AP (, 4, dan 5) 49,3 memiliki 3 AP (4, 9, dan 3). Angka NOL yang terletak diantara angka bukan nol adalah angka penting. Contohnya : 0 memiliki 3 AP (, 0, dan ) 0 memiliki 4 AP (, 0,, dan ) 3. Angka NOL yang terletak dibagian akhir atau BELAKANG koma dan angka dalam desimal termasuk angka penting. Contohnya : 5,00 memiliki 4 AP (, 5, 0, dan 0) 4,00 memiliki 3 AP (4, 0, dan 0) 4. Angka NOL yang berada DI DEPAN koma dan angka dalam desimal bukan angka penting. Contohnya : 0,99 memiliki 3 AP (9, 9, dan ) 0,030 memiliki AP (3 dan 0) ; 5. Bilangan bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka angka NOL pada dereta akhir harus dituliskan dalam bentuk notasi ilmiah Contohnya : 500 =,5 x 0 3 memiliki AP (, dan 5) 3000 = 3 x 0 3 memiliki AP (3) ; 4

15 Yang Termasuk Angka Penting (AP), yaitu: Semua angka selain angka nol (0) Angka nol (0) di sebelah kanan angka. 5

16 3) Operasi Angka Penting(AP), yaitu : a) Pembulatan angka penting (AP) Angka penting dibulatkan naik, jika : a) angka paling belakang > 5 misal :. 3,7 dibulatkan menjadi 3,3. 4,689 dibulatkan menjadi 4,69 b) angka paling belakang = 5, dan sebelum angka 5 berupa angka ganjil. misal :. 3,35 dibulatkan menjadi 3,4. 4,675 dibulatkan menjadi 4,68 Angka penting tidak dibulatkan (tetap), jika : a) angka paling belakang < 5 misal :. 3,4 dibulatkan menjadi 3,. 4,68 dibulatkan menjadi 4,68 b) angka paling belakang = 5, dan sebelum angka 5 berupa angka genap. misal :. 3,5 dibulatkan menjadi 3,. 4,685 dibulatkan menjadi 4,68 b) Penjumlahan dan Pengurangan Angka Penting (AP) Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya memiliki (satu) angka taksiran Berapakah hasil penjumlahan dari bilangan penting berikut! a.,53 + 3,760 b. 7,5 + 4,56 penyelesaian : a. Hasil penjumlahan dari bilangan penting :,53 3 adalah angka taksiran 3,760 0 adalah angka taksiran + 6,90 9 dan 0 adalah angka taksiran Karena hasilnya harus memiliki angka taksiran, maka penulisan hasil dari penjumlahannya adaalah 6,9 b. hasil penjumlahan dari bilangan penting : 7,5 5 adalah angka taksiran 4,56 6 adalah angka taksiran + 76,06 0 dan 6 adalah angka taksiran Karena hasilnya harus memiliki angka taksiran, maka penulisan hasil dari penjumlahannya adaalah 76, 6

17 c) Perkalian dan Pembagian Angka Penting (AP) Hasil perkalian dan pembagian bilangan angka penting (AP) harus memiliki jumlah Angka Penting (AP AP) yang paling sedikit Bangun persegi memiliki panjang,4 cm dan lebar,3 cm. Berapakah luas bangun persegi tersebut? penyelesaian :,4 mempunyai 3 AP (,, dan 4),3 mempunyai AP (, dan 3),85 mempunyai 4 AP (, 8, 5, dan ) Karena hasil perkalian angka penting harus memiliki jumlah AP paling sedikit, dalam hal ini AP, maka hasil perkalian di atas kita bulatkan menjadi AP, sehingga luasnya adalah,8 cm Gimana??? Sudah pahamkan bagaimana cara menentukan, menjumlahkan dan mengalikan angka penting! So Ayo Kita Selesaikan soal berikut ini! Bagaimana dengan Pengurangan dan Pembagian pada Angka penting? Pengurangan Angka penting sama halnya dengan penjumlahan angka penting. Pembagian Angka penting sama halnya dengan Perkalian angka penting. Hitunglah dengan menggunakan aturan angka penting bilangan berikut ini: a. 97,45 0,3 b. 8,65 : 3, Penyelesaian: a. b. 97,45 0,3 97,5 8,65 3, 5,885 Menurut aturannya hasil pengurangan di samping adalah 9,7 4 AP (8,, 6, dan 5) AP (3, dan ) 8 AP (, 5, 8,, 8,, dan 5) Menurut aturannya hasil pembagian di atas adalah 6 ( AP). 7

18 . Hitunglah banyaknya angka penting dalam bilangan-bilangan berikuti ini, dan sebutkan juga angka taksirannya. c. 54 =... d. 86,0 =... e =... f. 5,06 =... g. 0,00 =... h.,004 =... i. 40,0 =... j. 0,40 =.... Hitunglah bilangan-bilangan berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting. a. 5,40 + =... b. 0,0 + 0,045 =... c. 0, ,5 =... d =... e =... f. 0,67 0,30 =... g. 5,40 4, =... h. 0,009 0,00 = Hitunglah bilangan-bilangan berikut ini dengan menggunakan aturan angka penting. a. 40,0 x 8,0 =... b. 0,0 x 0,045 =... c. 0,584 x 0,5 =... d. 6,5 0,5 =... e. (4,0 x 0 3 ).(0,) =... f. 0,67 x 0,30 =... 8

19 C) Konversi Satuan Dalam fisika, banyak nilai-nilai dari besaran yang nilai satuanya tidak sesuai dengan satuan dalam sistem Internasional, sehingga harus dikonversikan (dirubah) kedalam bentuk satuan SI. Berikut ini terdapat contoh beberapa diagram konversi satuan. Satuan Panjang (meter) Satuan Massa (kg) km hm :0 dam x 0 m dm cm mm kg hg dag x 0 g dg :0 cg mg Satuan waktu (sekon) jam = 3600 sekon menit = 60 sekon s = /60 menit s = /3600 jam Berikut ini beberapa contoh soal dalam merubah atau mengkoversikan satuan. Konversikan satuan dan nyatakan dalam notasi ilmiah nilai besaran berikut ini! a. km = m b. 5 kg = mg c. 36 km/jam = m/s d. 0, gr/cm 3 = kg/m 3 penyelesaian : a. km = x 000 m = 000 m = x 0 3 m b. 5 kg = 5 x mg = mg=,5 x 0 7 mg c. 36 km/jam = km 000 m 36 = 36 = 0 jam 3600 s m s d. 0, gr/cm 3 = gr 0, cm 0 0 kg m kg m kg m 3 3 = 0, = 0, 0 = 00 = kg 3 m 9

20 Konversikan bilangan berikut ini dan Tulislah ke dalam bentuk notasi ilmiah milisekon =... sekon. 5 mikroampere =... ampere nanometer =... meter 4. 0, miligram =... kilogram gigavolt =... volt Tuliskan angka-angka berikut kedalam bentuk notasi ilmiah dengan banyak angka pentingnya sesuai yang tertulis dalam kurung miliar tahun ( AP) = tahun Penyelesaian : jutameter (3 AP) = meter Penyelesaian : 8. 0, (4 AP) = Penyelesaian (3 AP) = Penyelesaian : kg( AP) = Penyelesaian : 7. Pengukuran dan Alat Ukur Mengukur merupakan membandingkan sesuatu yang diukur dengan sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Dalam melakukan pengukuran tidak ada yang benar benar seratus persen akurat, pasti terdapat ketidakpastian pengukuran yang disebebakan oleh beberapa hal, baik oleh faktor manusia, lingkungan, maupun alat ukur itu sendiri. Oleh karena itu, dalam setiap pengukuran selalu dituliskan nilai ketidakpastiannya, baik dalam harga mutlak maupun dalam harga relatif. A) Kesalahan Pengukuran Kesalahan (eror) adalam penyimpangan nilai yang diukur dari nilai sebenarnya. Kesalahan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu: ) Kesalahan Umum (keteledoran) Kesalahan ini sering kali disebabkan oleh keterbatasan pengamat dalam menggunakan alat ukur yang ada. 0

21 ) Kesalahan Sistematik Kesalahan ini dapat terjadi akibat dari alat ukur itu sendiri, seperti kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan alat, dan sebagainya. 3) Kesalahan Acak Kesalahan ini lebih sering diakibatkan oleh fluktuasi fluktuasi yang sulit dikendalikan seperti fluktuasi tegangan listrik PLN, panas yang terserap ke lingkungan, gerak acak partikel dan sebagainya. Selain tiga kesalah umum di atas, terdapat 4 (empat) kesalahan pengukuran lain berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu: ) Kesalahan Alamiah Kesalahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang sulit dikontrol, seperti pengaruh cuaca, gravitasi, angin, dan lain sebagainya. ) Kesalahan Alat Kesalahan yang disebakan oleh alat ukur itu sendiri, seperti kesalahan kalibrasi, keterbatasan alat ukur, faktor keausan (pegas yang terlalu kendur). 3) Kesalahan Objek yang diukur Kesalahan yang disebabkan oleh objek yang akan diukur, seperti dalam proses mengukur diameter suatu pipa ternyata permukaan luar atau dalam pipa tidak berbentuk lingkaran penuh. 4) Kesalahan Pengamat Kesalahan yang dilakukan oleh pengamat sendiri bisa dalam membaca alat ukur. Seperti kesalahan paralaks (tidak tegak lurusnya mata dalam membaca alat ukur), pengamat dalam merangkai alat.

22 B) Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya dalam sekali saja terhadap objek yang diukur. Dalam pengukuran tunggal, besarnya ketidakpastian pengukuran sama dengan setengah dari skala terkecil alat ukur. Sehingga, dalam penulisan hasil pengukuran seperti berikut ini. Dengan: HU = Hasil Ukur x = nilai yang terbaca alat ukur x = ketidakpastian pengukuran nst = nilai skala terkecil HU = ( x ± x) x = nst Berikut ini, beberapa contoh Pengukuran Tunggal, yaitu: ) Pengukuran pada Mistar (penggaris) Mistar atau penggaris sering digunakan untuk mengukuran panjang suatu benda. Seperti mengukur panjang buku, mengukur panjang Bolpoin. Perhatikan gambar mistar berikut ini! Nilai skala terkecil (nst) yang dimiliki oleh mistar biasanya adalah mm, sehingga ketidakpastian ( x) dari mistar adalah: x = x = nst mm x = 0,5 mm x = 0,05 cm Menentukan kesalahan relatif (KR) pada mistar yaitu: dengan: KR = Kesalahan reatif x = nilai yang terbaca alat ukut x = ketidakpastian pengukuran x KR = x 00%

23 Penulisan hasil pengukuran pada mistar sama dengan penulisan hasil pengukuran pada pengukuran tunggal, yaitu: HU Dengan: HU = Hasil Ukur x = nilai yang terbaca alat ukur x = ketidakpastian pengukuran nst = nilai skala terkecil pada mistar = ( x ± x) x = nst Perhatikan dan pahami soal penyelesaian berikut ini! Tentukan hasil pengukuran oleh mistar berikut ini! Penyelesaian: nst = mm = 0, cm x = 0,5 mm = 0,05 cm x = 6,3 cm HU = (x ± x) = (6,3 ± 0,05 cm) ) Pengukuran pada Jangka Sorong Jangka sorong merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam dan luar suatu benda (seperti pipa), serta mengukur kedalam suatu lubang. Gambar jangka sorong dapat dilihat seperti di bawah ini. 3

24 Jangka sorong memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada skala utama terdapat skala seperti pada mistar, yaitu cm dibagi menjadi 0 skala, sehingga masing-masing skala bernilai mm. Sedangkan pada skala nonius/vernier terdapat 0,9 cm dibagi menjadi 0 skala, sehingga tiap skala bernilai 0,9 mm. Jadi, terdapat selisih skala terkecil antara skala utama ( mm) dan skala nonius (0,9 mm) sebesar: mm 0,9 mm = 0, mm. sehingga dapat disimpulkan ketelitian yang dimiliki oleh jangka sorong adalah 0, mm atau 0,0 cm. Sedangkan ketidak pastian pengukuran pada jangka sorong adalah: x = nst x = 0, mm x = 0,05 mm x = 0,005 cm Menentukan kesalahan relatif (KR) pada jangka sorong yaitu: x KR = 00% SU + SN dengan: KR = Kesalahan reatif SU = nilai pada skala utama SN = nilai pada skala nonius x = ketidakpastian pengukuran Penulisan hasil pengukuran pada jangka sorong, yaitu: HU = (( SU + SN ) ± x) x = nst Dengan: HU = Hasil Ukur SU = Nilai pada skala utama SN = Nilai pada skala nonius x = ketidakpastian pengukuran nst = nilai skala terkecil pada jangka sorong Perhatikan dan pahami soal penyelesaian berikut ini! Tentukan hasil pengukuran yang ditunjukkan pada gambar berikut ini! 4

25 Penyelesaian: SN = 0,6 mm = 0,06 cm HU HU HU = = = SU = 7, cm (( SU + SN ) ± x) (( 7, + 0,06) ± 0,005) ( 7,6 ± 0,005) cm cm 3) Pengukuran pada Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan benda yang relatif tipis atau kecil. Seperti ketebalan kertas, diameter kawat dan sebagainya. Gambar micrometer sekrup dapat dilihat seperti di bawah ini. Seperti halnya pada jangka sorong, micrometer sekruppun memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada skala utama terdapat skala seperti pada mistar. Sedangkan pada skala nonius/vernier berupa selubung putar yang terdiri dari 50 skala yang jika sekali diputar, maka skala utama bergeser 0,5 mm. Ini berarti nilai skala terkecil (nst) pada micrometer sekrup adalah: 0,5 nst = mm 50 nst = 0,0 mm Sedangkan ketidak pastian pengukuran pada mikrometer sekrup adalah: x = nst = 00, mm 5

26 x = 0,005 mm x = 0,0005 cm Menentukan kesalahan relatif (KR) pada mikrometer sekrup yaitu: x KR = 00% SU + SN dengan: KR = Kesalahan reatif SU = nilai pada skala utama SN = nilai pada skala nonius x = ketidakpastian pengukuran Penulisan hasil pengukuran pada mikrometer sekrup, yaitu: HU = (( SU + SN ) ± x) x = nst Dengan: HU = Hasil Ukur SU = Nilai pada skala utama SN = Nilai pada skala nonius x = ketidakpastian pengukuran nst = nilai skala terkecil pada mikrometer sekrup Perhatikan dan pahami soal penyelesaian berikut ini! Tentukan hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini! Penyelesaian: Dari gambar di samping diperoleh: SU = 7,5 mm; dan SN = 0,35 mm Jadi hasil pengukurannya adalah: HU HU HU = = = (( SU + SN ) ± x) (( 7,5 + 0,35) ± 0,005) ( 7,85 ± 0,005) mm mm 6

27 Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini adalah:

28 C) Pengukuran Berulang Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan sebanyak n kali terhadap objek ukur (besaran) yang sama sehingga akan diperoleh nilai data lebih mendekati kebenaran, secara matematis ditulis: dengan: x = x x = x = + x n x n + x n x nilai rata - rata Sedangkan ketidakpastian pengukuran diperoleh dari simpangan baku rata rata, yaitu: n SB = i n ( x x) ( n -) atau SB = n n x i ( x i ) n - penulisan hasil ukur ditulis: x = x + SB Dari data pengamatan lab yang dilakukan siswa dalam pengukuran waktu yang diperlukan untuk melakukan 0 kali getaran pada ayunan sederhana yang dilakukan sebanyak 5 kali adalah sebagai berikut: Percobaan ke Waktu (s) 3,40 3,0 3,0 3,50 3,30 Tentukan nilai rata rata dan simpangan bakunya! Penyelesaian: Data Perhitungan t Ke n t i t i ( ) ,40 3,0 3,0 3,50 3,30,56 0,4 0,4,5 0,89 i t i 0,0064 0,044 0,044 0,034 0,0004 6,60 55,8 0,0680 8

29 t 6,60 t = = = 3,3 sekon n 5 SB = i n ( t t) = 0,0680 ( n -) 5( 5 ) = 0,0583 atau SB SB = n t ( t i ) = i n 5 n ,8 75,56 = ,9 75,56 4 = 0,0583 Sehingga hasil pengukurannya adalah: t = (3,3 ± 0,0583) sekon. Data pengukuran diameter kawat yang dilakukan secara berulang diperoleh data sebagai berikut: Percobaan ke diameter (mm) ,350,300,80,30,330,300 Tentukan hasil ukur diameter kawat dalam tiga dimensi! Jawab 9

30 . Diantara kelompok besaran di bawah ini yang hanya terdiri dari besaran turunan saja adalah A. kuat arus, massa, gaya B. suhu, massa, volume C. waktu,momentum, percepatan D. usaha,momentum, percepatan E. kecepatan, suhu, jumlah zat. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. massa, berat, jarak, gaya B. panjang, daya, momentum, kecepatan C. kuat arus, jumlah zat, suhu, jarak D. waktu, energi, percepatan, tekanan E. usaha, intensitas cahaya, gravitasi, gaya normal 3. Dibawah ini adalah besaran-besaran dalam fisika.. panjang. massa 3. kuat arus 4. gaya Yang termasuk ke dalam besaran pokok adalah... A. dan 3 B., dan 3 C. dan 4 D. 3 dan 4 E., 3 dan 4 4. Di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah A. momentum, waktu, kuat arus B. kecepatan, usaha, massa C. energi, usaha, waktu putar D. waktu putar, panjang, massa E. momen gaya, usaha, momentum 5. Di bawah ini yang merupakan besaran pokok dalam sistem Standar Internasional adalah... A. Kilogram dan Watt B. Kilogram dan Celcius C. Meter dan Detik D. Meter dan Celcius E. Celcius dan Watt 6. Daya adalah besarnya usaha atau energi tiap satuan waktu, dimensi dari daya adalah... A. M.L.T B. M.L.T C. M.L.T 30

31 D. M.L.T E. M.L.T 3 7. Gaya tarik (F) pada pegas dirumuskan F = k/y, jika y adalah pertambahan panjang (m), maka dimensi konstanta pegas adalah A. L.T B. M.T C. M.L.T D. M.L.T E. M.L.T 8. Jika m adalah massa benda, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah ketinggian, maka Dimensi energi potensial (EP) = m.g. h adalah A. M.L.T B. M.L.T C. M.L T D. M.L T E. M.L.T P V T 9. Persamaan gas ideal memenuhi persamaan = C dimana C adalah konstanta, P adalah tekanan, V adalah volume, dan T adalah suhu. Dimensi dari konstanta C adalah A. M.L.T.θ B. M.L.T.θ C. M.L.T.θ D. M.L.T.θ E. M.L.T.θ 0. Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran A. impuls B. energi C. gaya D. tekanan E. percepatan. Perhatikan tabel berikut ini! Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan dimensi yang benar adalah besaran nomor A. saja B. dan saja C., dan 3 D. dan 3 saja E. dan 3 saja. Besaran yang mempunyai dimensi M.L -3 adalah A. Kecepatan 3

32 B. Percepatan C. Massa jenis D. Berat jenis E. Gaya 3. Pada pengukuran panjang benda, diperoleh hasil pengukuran 0,07060 m. Banyaknya angka penting hasil pengukuran tersebut adalah A. dua B. tiga C. empat D. lima E. enam 4. Seorang anak mengukur panjang tali diperoleh angka 0,50300 m, maka jumlah angka penting dari hasil peng-ukuran tersebut adalah A. 6 B. 5 C. 4 D. 3 E. 5. Dari hasil pengukuran suatu plat tipis panjang 5,35 cm dan lebar 8,4 cm, maka luas plat tersebut adalah A. 6 cm B. 6,5 cm C. 6,48 cm D. 6,484 cm E. 6,4840 cm 6. Hasil pengukuran plat seng, panjang,5 m dan lebarnya,0 m. Luas plat seng menurut penulisan angka penting adalah A.,80 m B.,80 m C.,800 m D.,80 m E.,8 m 7. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu lantai adalah,6 m dan 5, m. Menurut aturan angka penting, luas lantai tersebut adalah A. 65 m B. 65,5 m C. 65,57 m D. 65,6 m E. 66 m 8. Sebuah pita diukur, ternyata lebarnya,3 mm dan panjangnya 5,5 cm., maka luas mempunyai angka penting sebanyak A. 6 B. 5 C. 4 D. 3 3

33 E. 9. Sebuah partikel bermassa 350 mg. massa tersebut setara dengan kg A. 3,5 x 0-3 B. 3,5 x 0-4 C. 3,5 x 0-6 D. 3,5 x 0-7 E. 3,5 x Sebuah pembangkit listrik mampu menghasilkan daya 05 MW. Daya listrik tersebut jika di tulis dalam notasi ilmiah adalah W A. 05 x 0 6 B. 0,5 x 0 5 C.,05 x 0 4 D.,05 x 0 6 E.,05 x 0 8. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Dalam SI kecepatan mobil tersebut adalah... A. 6,667 m/det B. 36 m/det C. 60 m/det D. 360.m/det E. 600 m/det. Susunan dari besaran, massa, waktu, dan suhu menurut Standar Internasional (SI) adalah... A. gr, menit, K B. lb, menit, K C. kg, detik, K D. kg, detik, F E. ons, detik, R 3. Sebatang kawat baja mempunyai luas penampang,0 mm, dan panjangnya 37,55 mm. Besarnya volume kawat baja tersebut adalah... A. 80,875 mm 3 B. 83,9 mm 3 C. 93,9 mm 3 D. 96,9 mm 3 E. 99,9 mm 3 4. Untuk mengukur tebal kertas, maka alat yang tepat digunakan adalah A. mistar B. jangka sorong C. mikrometer sekrup D. stopwatch E. meteran kios 5. Skala terkecil dari alat-alat ukur panjang seperti mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup adalah... A. mm; 0, mm; 0,0 mm B. 0,5 mm; 0, mm; 0,0 mm 33

34 C. 0, mm; 0,0 mm; 0,00 mm D. 0,5 mm; 0,05 mm; 0,005 mm E. 0,5 mm; 0,0 mm; 0,00mm 6. Seseorang melakukan pengukuran tebal buku tulis dengan jangka sorong. Hasil pengukurannya adalah 5,4 mm. Dengan memperhitungkan kesalahan mutlak, pembacaan dari hasil pengukuran tersebut dapat dituliskan menjadi... A. (5,4 + 0,0) mm B. (5,4 + 0,05) mm C. (5,4 + 0,) mm D. (5,4 + 0,5) mm E. (5,4 + ) mm 7. Sebatang kayu memiliki panjang 0 m. Dari pernyataan tersebut yang disebut besaran adalah... A. 0 B. m C. 0 m D. panjang E. kayu 8. Notasi ilmiah dari bilangan 0, adalah... A.,348 x 0-9 B.,348 x 0-0 C.,3 x 0-8 D.,348 x 0-8 E.,348 x Orde bilangan dari nilai 0, adalah... A. 0 B. 8 C. 0 D. 0 9 E Hasil pengukuran oleh alat ukur berikut ini adalah A. 9, cm B. 9, mm C. 9, cm D. 9, mm E. 9,00 mm 34

35 . Satuan dari besaran percepatan, suhu dan gaya, menurut sistem Internasional (SI) adalah.... Satuan dari besaran, massa, waktu, dan suhu menurut Standar Internasional (SI) adalah usaha adalah besarnya gaya (F) dikalikan jarak (s), maka satuan dan dimensi dari usaha adalah Tentukan satuan dan dimensi besaran-besaran berikut ini. a) massa jenis (ρ) = b) tekanan (P) = c) usaha (W) = 5. energi potensial (EP) dinyatakan oleh persamaan EP = m.g.h, dengan m adalah massa benda, g adalah percepatan gravitasi, dan h adalah ketinggian benda. Carilah satuan dan dimensi dari energi potensial tersebut Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Dalam SI kecepatan mobil tersebut adalah Sebuah kubus mempunyai panjang sisi 0 cm. Bila m = 39,4 in, maka volum kubus tersebut adalah Sebuah silinder memiliki jari-jari,8 cm dan tinggi 0 cm, volume silinder dengan aturan angka penting adalah Sebuah lingkaran berdiameter 4 cm. Jika m = 38,4 inci, maka luas lingkaran tersebut adalah Sebatang kawat baja mempunyai luas penampang,0 mm, dan panjangnya 37,55 mm. Besarnya volume kawat baja tersebut adalah.... seorang anak mengukur panjang tali dan diperoleh angka 0, Jumlah angka penting dari hasil pengukuran tersebut adalah.... dari hasil pengukuran menggunakan jangka sorong didapat panjang kaki segitiga sama kaki,55 cm dan tingginya 3,5 cm. Hitunglah luas segitiga tersebut dengan aturan angka penting! 3. konversikan nilai-nilai dibawah ini! A. 30 km =... m B. 750 gr =... kg C. 0,5 mm =... km D. 0 m/s =... km/jam E. 08 km/jam =... m/s F. 0 m/s =... km/jam G. 5 kg.m /s =... g.cm /s H. 0,45 gr/cm 3 =... kg/m 3 35

36 4. Berapakah jumlah angka penting pada nilai-nilai berikut ini! A. 836,5 gram = B. 75,006 kg = C. 0,006 m = D. 0,0060 m = E. 8,9 x 0-4 cm = F.,0 kg/m 3 = G. 0,0030 m = H. 4,050 gram = I.,00 x 0 4 kg = J. 00,05 volt = 5. Berapakah hasil dari penjumlahan dan perkalian angka penting berikut ini! A. 8,83 + 7,56 + 4,5 = C. 3,4 x 00, = B. 9,594 8,86 = D. 00 : 4,5 = 36

BESARAN DAN PENGUKURAN

BESARAN DAN PENGUKURAN A. BESARAN DAN SATUAN adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan bilangan dan satuan. Satuan adalah sesuatu yang menyatakan ukuran suatu besaran yang diikuti bilangan. dalam fisika terbagi

Lebih terperinci

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran K-13 Kelas X FISIKA PENGUKURAN TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami definisi besaran dan jenisnya. 2. Memahami sistem satuan dan dimensi besaran.

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: TUGAS INDIVIDU 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab: 2. Panjang sebuah pensil ditunjukkan oleh nonius sebuah jangka sorong seperti gambar samping. Panjang pensil

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda di alam.

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisika

Pengukuran Besaran Fisika Pengukuran Besaran Fisika Seseorang melakukan pengukuran artinya orang itu membandingkan sesuatu dengan suatu acuan. Sehingga mengukur didefinisikan sebagai kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil 1. Pengukuran dan Besaran a. Mengukur adalah mebandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang yang ditetapkan sebagai satuan Contoh : Mengukur panjang pensil dengan menggunakan penggaris Pensil adalah

Lebih terperinci

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran BAB 1 Pengkuran dan Besaran Ringkasan Materi A. Besaran Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai ukuran dan satuan. Secara garis besar, besaran dalam fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: besaran

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar 1.1. Mengukur besaran fisika (massa, panjang dan waktu) 1.2. Menganalisis besaran - besaran fisika serta satuannya

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 1.1 PENDAHULUAN Fisika : Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda dialam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari benda-benda dialam. Fisika

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Besaran dan Satuan Panjang benda yang diukur dengan jangka sorong (ketelitian 0,1 mm) diperlihatkan seperti gambar di bawah ini : 3 cm 4 cm 0 5 10 Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa panjang benda adalah... A 33,00

Lebih terperinci

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar : BAB I. PENGUKURAN Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar : Memahami peta konsep tentang besaran fisika, Mengenal besaran pokok dan satuan standar besaran pokok

Lebih terperinci

DR Ibnu Mas ud Guru Fisika SMK Negeri 8 Malang Owner drimbajoe_foundation

DR Ibnu Mas ud Guru Fisika SMK Negeri 8 Malang Owner drimbajoe_foundation DR Ibnu Mas ud Guru Fisika SMK Negeri 8 Malang Owner drimbajoe_foundation Nama :... Kelas/program :... Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan hidayah-nya, sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1 MATERI 1. PENGUKURAN, BESARAN DAN SATUAN 2. PENGENALAN VEKTOR 3. KINEMATIKA BENDA : KECEPATAN DAN PERCEPATAN BENDA 4. GERAK 1 DIMENSI, GERAK LINEAR DAN GERAK ROTASI 5. GERAK 2 DIMENSI, GERAK PELURU DAN

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN

KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN Page 1 of 7 NAMA :.. KELAS:. KERJAKAN PADA LEMBAR INI UNTUK SEMUA SOAL GUNAKAN ATURAN ANGKA PENTING KECUALI ADA PETUNJUK LAIN 1. Pada pengukuran panjang benda diperoleh hasil pengukuran 0,05080 m. Banyaknya

Lebih terperinci

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN A. RINGKASAN MATERI Besaran didefinisikan dengan dua cara, yaitu definisi besaran secara umum dan secara fisika. Definisi besaran secara umum adalah segala sesuatu

Lebih terperinci

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen-komponen materi dan interaksi antar komponen tersebut. Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi

Lebih terperinci

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari Kompetensi Dasar 1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagat raya terhadap keberan Tuhan yang menciptakannya 1.2. Menyadari Kebesaran Tuhan yang mengatur

Lebih terperinci

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting Angka Penting Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com Angka Penting Angka Penting Angka penting adalah Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran angka-angka pasti Angka penting terdiri

Lebih terperinci

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP VII (TUJUH) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BESARAN DAN PENGUKURAN Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1. Pendahuluan BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti Alam. Karena itu Fisika merupakan suatu ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari gejala-gejala alam dan interaksinya

Lebih terperinci

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R BESARAN DAN SATUAN 1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R 1. BESARAN Besaran adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika Kontrak Kuliah dan Pendahuluan Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Mata Kuliah : Fisika (3 sks) Semester : I

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN Dr. RAMLAWATI, M.Si. Drs. H. HAMKA L., M.S. SITTI SAENAB, S.Pd., M.Pd. SITTI RAHMA YUNUS, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan Fisika Dasar Pengukuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ilmu fisika, pengukuran dan besaran merupakan hal yang bersifat dasar, dan pengukuran merupakan salah satu syarat yang tidak boleh

Lebih terperinci

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si Materi Besaran Fisika Pengukuran dan Satuan Satuan Sistem Internasional Penetapan Nilai Satuan SI untuk Besaran Pokok Awalan Satuan Konversi Satuan Pengukuran Pengukuran

Lebih terperinci

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN BAB I BESARAN DAN SATUAN Kompetensi Inti Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan procedural dengan cara mengamati, mengaitkan, mempertanyakan, menalar induktif, dan mencoba berdasarkan rasa ingin

Lebih terperinci

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS : Pengertian Besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas. Sedangkan pengukuran adalah kegiatan mengukur sesuatu, dengan bantuan alat ukur. Contohnya : Suatu saat, kita

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan ektor BESARAN dan SATUAN Pengukuran besaran-besaran Fisis Fisika

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP CONTOH SOAL CONTOH SOAL CARA ANALITIS BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI ANGKA PENTING KEGIATAN

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5 1. Perhatikan tabel berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5 No. Besaran Satuan Alat Ukur (1) Suhu celcius Termometer (2) Massa kilogram Neraca (3) Panjang

Lebih terperinci

Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya

Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya Ayo Uji Pemahaman Anda 1. (13,35 ± 0,05) cm. (a) (1,670 ± 0,005) cm (b) (6,30 ± 0,005) cm 3. (a) 6,5 + 43 0,01 = (6,930 ± 0,005) mm (b) 4,0 + 11 0,01 = (4,110 ± 0,005)

Lebih terperinci

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan. Sistem Pengukuran Fisika: ilmu yang mempelajari tentang: 1. Benda-benda di alam 2. Gejala / fenomena fisis 3. Kejadian yang berlaku di alam Kajian dalam fisika banyak melibatkan pengukuran besaran-besaran

Lebih terperinci

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok 1. BESARAN DAN SATUAN 1.1.Pendahuluan Ilmu Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam secara keseluruhan. Fisika dikaji lebih dalam dengan cara mempelajari bagaimana mengukur besaran-besaran yang

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN BESARAN

PENGUKURAN DAN BESARAN Pengukuran dan Besaran 1 B A B B A B 1 PENGUKURAN DAN BESARAN Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan gambar di atas. Beberapa orang sedang mengukur panjang meja dengan mistar atau sering disebut meteran.

Lebih terperinci

HANDOUT FISIKA KELAS X BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN

HANDOUT FISIKA KELAS X BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT

Lebih terperinci

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda

Lebih terperinci

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN A. PENGANTAR Para ilmuwan melakukan percobaan untuk memperoleh nilai kuantitas fisika yang ditelitinya. Kuantitas fisika atau yang lebih dikenal dengan besaran fisika

Lebih terperinci

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Pengukuran, Besaran, dan Satuan B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,

Lebih terperinci

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Kurikulum SMK 2004 adalah perangkat kurikulum yang muatannya memotivasi siswa terampil menggunakan potensi yang ada dalam dirinya. Untuk menunjang itu semua, maka Subdis Pendidikan SMK Dinas

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07) 1. Gambar di samping ini menunjukkan hasil pengukuran tebal kertas karton dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil pengukurannya adalah (A) 4,30 mm. (D) 4,18

Lebih terperinci

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur. Besaran memiliki dua komponen, yaitu nilai dan satuan. Contoh: Andi mengendarai sepeda sejauh 3 km. 3 km besaran panjang Komponen nilai 3 Komponen satuan km Besaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN : Pertama / 2 x 45 menit : Ceramah dan praktik o Menyiapkan instrumen secara tepat serta melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok panjang, massa, waktu, dengan mempertimbangkan

Lebih terperinci

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

Pengukuran, Besaran, dan Satuan B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa,

Lebih terperinci

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu. PENGUKURAN Sifat-sifat fisis suatu benda dapat dipelajari secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mempelajari sifat dan keadaan benda secara kuantitatif diperlukan pengukuran. Perhatikan gambar berikut

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

BESARAN, SATUAN & DIMENSI BESARAN, SATUAN & DIMENSI Defenisi Apakah yang dimaksud dengan besaran? Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif). Apakah yang dimaksud dengan satuan? Satuan

Lebih terperinci

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Pengukuran Pengukuran A Pengertian Pengukuran Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. B Besaran Pokok dan Besaran Turunan Besaran

Lebih terperinci

- - BESARAN DAN SATUAN

- - BESARAN DAN SATUAN - - BESARAN DAN SATUAN - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1besaran Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah... Jawaban 1 A 11 C 21 D 31 D 2 D 12 D 22 B 32 C 3 E 13 E 23 C 33 D 4 E 14 B 24 E 34 B 5 C 15 E 25 C 35 B 6 D 16 A 26 D 36 C 7 D 17 B 27 A 37 E 8 B 18 B 28 D 38 B 9 D 19 E 29 E 39 C 10 A 20 B 30 D 40 E 1.

Lebih terperinci

Pentalogy BIOLOGI SMA

Pentalogy BIOLOGI SMA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi

Lebih terperinci

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd. website://arafahtgb.wordpress.com

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd.   website://arafahtgb.wordpress.com DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com website://arafahtgb.wordpress.com PENGERTIAN Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai/angka,

Lebih terperinci

Pengukuran Besaran Fisis

Pengukuran Besaran Fisis Bab 1 Pengukuran Besaran Fisis Kompetensi Umum: Mahasiswa mampu melakukan pengukuran dan perhitungan serta menggambarkan besaran fisis dengan metode dan notasi ilmiah Kompetensi Khusus: 1. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

Bab 1 Besaran dan Pengukuran Bab 1 Besaran dan Pengukuran Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti "alam". Maka "Ilmu Fisika" adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bendabenda di alam, gejala-gejala alam, kejadian-kejadian

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN. OLEH: MARGARETA SRI PINILIH, S.Pd.

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN. OLEH: MARGARETA SRI PINILIH, S.Pd. BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN OLEH: MARGARETA SRI PINILIH, S.Pd. BESARAN COBA TULISKAN DALAM BUKU TUGASMU CATAT FISIK DARI TEMAN MU: RAMBUTNYA WARNA APA KULITNYA WARNA APA TINGGI BADAN MASSA TUBUH BENTUK

Lebih terperinci

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur BESARAN DAN SATUAN 1. Pengertian Mengukur Pada zaman dahulu, orang-orang menggunakan anggota tubuhnya untuk mengukur besaran panjang. Misalnya, bangsa Mesir Kuno mendefinisikan standar besaran panjang

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan

MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan BESARAN dansatuan MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan Panjang meja5 jengkal, lebarkelas10 langkah BESARAN: sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan

Lebih terperinci

Standar Satuan Besaran

Standar Satuan Besaran Standar Satuan Besaran Pelajaran FISIKA Klas X Standar untuk Satuan Panjang Satuan standar untuk panjang adalah meter. Panjang merupakan besaran pokok yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N Alamat : Komplek perkantoran Pemda Muaro Jambi Bukit Cinto Kenang, Sengeti UJIAN SEMESTER GANJIL SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 UJI COBA MATA PELAJARAN KELAS/PROGRAM ISIKA SMA www.rizky-catatanku.blogspot.com PAKET SOAL 1.c LATIHAN SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012 : FISIKA : XII (Dua belas )/IPA HARI/TANGGAL :.2012

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN

BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN STANDAR KOPETENSI Agar dapat menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya. KOPETENSI DASAR Mengukur besaran-besaran fisika (massa, panjang dan waktu). I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LATIHAN UJIAN NASIONAL

LATIHAN UJIAN NASIONAL LATIHAN UJIAN NASIONAL 1. Seorang siswa menghitung luas suatu lempengan logam kecil berbentuk persegi panjang. Siswa tersebut menggunakan mistar untuk mengukur panjang lempengan dan menggunakan jangka

Lebih terperinci

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING Apa itu notasi ilmiah? Apa itu angka penting? Dalam fisika, sering dijumapi bilangan yang sangat kecil atau sangat besar. Misalnya jari-jari atom hidrogen 0,000000000053

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com v vi Kata Sambutan iii Sekilas Isi Buku v ii ii B a b 1 Pengukuran, Besaran, dan Satuan Sumber: CD Image Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan

Lebih terperinci

MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA

MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA MENGUKUR BESARAN DAN MENERAPKAN SATUANNYA Menggunakan Alat Ukur Yang Tepat untuk Mengukur Suatu Besaran Fisis MUH. ARAFAH, S.Pd. e-mail: muh.arafahsidrap@gmail.com website://arafahtgb.wordpress.com JENIS-JENIS

Lebih terperinci

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN 1. Apa perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan? 2. Mengapa setiap besaran harus memiliki satuan? 3. Apa yang dimaksud dengan sistem satuan internasional?

Lebih terperinci

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30%

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30% Tim Fisika FISIKA 1. Besaran, Dimensi dan Satuan. Besaran Skalar dan Vektor 3. Mekanika Hukum Newton, Statika, Kinematika, Dinamika 4. Fluida 5. Fisika Termal 6. Gelombang, Akustik (Mekanik), Optik (Elektromagnetik)

Lebih terperinci

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1

FMIPA FISIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Page 1 A. Latar Belakang dan Tujuan Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berbasis pada pengamatan terhadap gejala alam. Inti dari pengamatan adalah pengukuran. Dengan demikian, fisika adalah ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Pengukuran untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA

Lebih terperinci

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL MATERI PENGAYAAN FISIKA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL Standar Kompetensi Lulusan : 1. Memahami prinsip-pri nsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung dengan cermat, teliti dan objektif.

Lebih terperinci

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan Paket 2 PENGUKURAN Pendahuluan Fokus pada paket ini adalah pengukuran. Pembahasan tentang pengukuran ini merupakan bahasan kelanjutan dari paket sebelumnya yaitu besaran dan satuan. Paket ini akan menguraikan

Lebih terperinci

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH BAB I VEKTOR Pendahuluan B esaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka. Besaran fisika dapat dibagi menjadi besaran pokok dan besaran

Lebih terperinci

1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A

1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A PREDIKSI 7 1. Pengukuran tebal sebuah logam dengan jangka sorong ditunjukkan 2,79 cm,ditentikan gambar yang benar adalah. A B C D E 2. Pak Pos mengendarai sepeda motor ke utara dengan jarak 8 km, kemudian

Lebih terperinci

UN SMA IPA Fisika 2015

UN SMA IPA Fisika 2015 UN SMA IPA Fisika 2015 Latihan Soal - Persiapan UN SMA Doc. Name: UNSMAIPA2015FIS999 Doc. Version : 2015-10 halaman 1 01. Gambar berikut adalah pengukuran waktu dari pemenang lomba balap motor dengan menggunakan

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2008 1. Untuk mengukur tebal sebuah balok kayu digunakan jangka sorong seperti gambar. Tebal balok kayu adalah... A. 0,31 cm D. 0,55 cm B. 0,40 cm E. 0,60 cm C. 0,50 cm Perhatikan gambar di atas! Dari gambar

Lebih terperinci

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu :

Mata Diklat : Fisika Kelas : 1 MM Hari/Tanggal : Waktu : PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 6 JAKARTA Kelompok Bisnis dan Manajemen Jln. Prof. Jokosutono, SH. No.2A Kebayoran

Lebih terperinci

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes FISIKA (111102) 2 sks Dosen: Fenny Irawati Heru Arwoko Lea Prasetio TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa mampu menafsirkan dan menjelaskan fenomena fisika serta menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Kode FIS.02. Pembacaan Masalah Mekanik

Kode FIS.02. Pembacaan Masalah Mekanik Kode FIS.02 Pembacaan Masalah Mekanik BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004

Lebih terperinci

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng HIDROLIKA I Yulyana Aurdin, ST., M.Eng ATURAN PERKULIAHAN 1. TEPAT WAKTU 2. TIDAK MEMAKAI BAJU KAOS DAN SANDAL 3. TAAT SEGALA PERATURAN PERKULIAHAN 4. KEHADIRAN MIN 80% HIDROLIKA 1.1.PENDAHULUAN Hidrolika

Lebih terperinci

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS /Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS A. TUJUAN. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar mekanis. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang B. PENGANTAR Pengukuran

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian

Lebih terperinci

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII - 014 1. Dari besaran fisika di bawah ini, yang merupakan besaran pokok adalah A. Massa, berat, jarak, gaya B. Panjang, daya, momentum, kecepatan

Lebih terperinci

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut?

1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? 1. Sebuah mobil memiliki kecepatan awal sebesar 6 m/s. Setelah 1 menit, kecepatan mobil tersebut menjadi 9 m/s. Berapakah percepatan mobil tersebut? a. 0,4 m/s 2 c. 3 m/s 2 b. 0,05 m/s 2 d. 15 m/s 2 2.

Lebih terperinci

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International BAB II DEFINISI DAN SATUAN Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International Beberapa satuan dasar kelistrikan dalam system satuan International. DAFTAR

Lebih terperinci

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran 1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran tersebut adalah.... A B. C D E 2. Sebuah perahu menyeberangi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT) LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT) Nama : Nova Nurfauziawati NPM : 240210100003 Tanggal / jam : 7 Oktober 2010 / 13.00-15.00 Asisten : Dicky Maulana JURUSAN

Lebih terperinci

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN BAB 1: BESARAN DAN SATUAN Ilmu fisika mempelajari berbagai gejala alam, penyebab terjadinya, akibatnya maupun pemakaiannya. Ilmu ini sudah berkembang sangat jauh dan memasuki hampir semua bidang kehidupan

Lebih terperinci

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut!

UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A. 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! SOAL UJIAN SEKOLAH 2016 PAKET A 1. Hasil pengukuran diameter dalam sebuah botol dengan menggunakan jangka sorong ditunjukkan pada gambar berikut! 2 cm 3 cm 0 5 10 Dari gambar dapat disimpulkan bahwa diameter

Lebih terperinci

Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Angka Penting dan Notasi Ilmiah Angka Penting dan Notasi Ilmiah Lihat juga: bilangan Kalkulator di bawah ini akan memformat sebuah bilangan sesuai dengan angka penting yang dibutuhkan serta notasi ilmiahnya. Pembulatan akan dilakukan

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci CBT Ujian Nasional Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Ujian Nasional android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: P CBT

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM MATA PELAJARAN Mata Pelajaran Program Studi : Fisika : IPA Hari/Tanggal : Kamis, 24 April 2008 Jam : 08.00 0.00 PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM. Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN)

Lebih terperinci

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Silabus BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI TIM FISIKA Silabus Pendahuluan, Dimensi dan Satuan Besaran Skalar dan Vektor Mekanika Hukum Newton, Statika, Kinematika, Dinamika Fluida Fisika Termal Gelombang, Akustik (Mekanik),

Lebih terperinci

Besaran dan Satuan BAB 1. Pertanyaan I. Standar Kompetensi. Modul Fisika SMAN 4 Semarang Besaran dan Satuan

Besaran dan Satuan BAB 1. Pertanyaan I. Standar Kompetensi. Modul Fisika SMAN 4 Semarang Besaran dan Satuan BAB Standar Kompetensi. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar.. Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pendahuluan Berapa banyak aspek-aspek fisika yang dapat

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P44 Doc. Name: UNSMAIPA008FISP44 Doc. Version : 011-06 halaman 1 01. Berikut ini disajikan diagram vektor F 1 dan F! Persamaan yang tepat untuk resultan R = adalah... (A)

Lebih terperinci

UN SMA IPA 2008 Fisika

UN SMA IPA 2008 Fisika UN SMA IPA 008 Fisika Kode Soal P67 Doc. Version : 0-06 halaman 0. Tebal pelat logam diukur dengan mikrometer skrup seperti gambar Tebal pelat logam adalah... (A) 4,8 mm (B) 4,90 mm (C) 4,96 mm (D) 4,98

Lebih terperinci