AKUNTABILITAS KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V PENUTUP. mengelola daerahnya, sehingga kebutuhan kebutuhan daerah dapat dipenuhi.

BAB III METODE PENELITIAN. Efektivitas pemungutan retribusi terminal adalah:

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV P E N U T U P A. KESIMPULAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara spesifik, tahapan-tahapan langkah yang diambil dalam menghitung

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. 1. Perbandingan realisasi PBB-P2 Kota Padang dan Kota Bukittinggi. Sebelum dan Sesudah Menjadi Pajak Daerah

Kertas Kerja Audit Auditee : BLU Transjakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

STUDI OPERASI WAKTU TEMPUH DAN LOAD FACTOR PADA TIAP HALTE BUSWAY TRANSJAKARTA TRAYEK KOTA BLOK M

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. pendapatan daerah kota Bandar Lampung tahun Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah di kota Bandar Lampung

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAMPIRAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN CIANJUR

Rencana Kerja SKPD Tahun 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

Profil SKPD Profil Kedudukan

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

RENSTRA VISI dan MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

RINGKASAN EKSEKUTIF. Pemerintah Kabupaten Gowa sebagai penyelenggara Pemerintahan. ditingkat Kabupaten menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Bahan Diskusi SIMULASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN RENCANA KERJA SKPD BERBASIS KINERJA

PERUBAHAN RENCANA KERJA

KATA PENGANTAR. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian yang mendiskripsikan atau penelitian yang

terukur dengan tingkat kepuasan pelayanan di bidang Bina Marga dan Pengairan.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG

REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN MALANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tetapi untuk menyediakan layanan dan kemampuan meningkatkan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 76 TAHUN 2012

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN. Rencana Strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. wilayah yang lebih kecil. (Josef Riwu Kaho, 1998:135) pembayaran tersebut didasarkan atas prestasi atau pelayanan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan akan transportasi merupakan kebutuhan turunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan ananalisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

ABSTRAK. Oleh : ROSNI. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, tiap-tiap daerah dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerimaan pajak reklame kota Surabaya selalu mengalami peningkatan. meningkat melebihi target yang diharapkan.

Arahan Peningkatan Pelayanan Kereta Komuter Surabaya-Lamongan Berdasarkan Preferensi Masyarakat

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juni 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR TAHUN2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Aspek-aspek kehidupan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak. Pajak merupakan alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk

BAB II DASAR TEORI. Angkutan umum sebagai salah satu elemen dari sistem transportasi perkotaan

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR DI TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

BAB IV PEMBAHASAN. Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang terdiri dari : dapat dipaksakan untuk keperluan APBD.

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia saat ini sedang memasuki masa pemulihan akibat krisis

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS DINAS PENDIDIKAN

KATA PENGANTAR. Surabaya, Juli 2016 KEPALA DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEERINTAH 2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

yang ada. Untuk mempermudah dalam menganalisis data, penulis menggolongkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN Langkah-Langkah Penelitian Identifikasi Masalah Tinjaun Pustaka...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi sudah lama ada dalam perkembangan kehidupan manusia,

POHON KINERJA Meningkatnya sarana dan prasarana perkantoran. Meningkatnya prasarana dan fasilitas perhubungan Meningkatnya sarana perhubungan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas tersebut memerlukan berbagai sarana transportasi. Pelayanan transportasi

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 31

BAB V HASIL PENELITIAN. Karakteristik responden merupakan alat ukur statistik yang penting dalam

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB IV PENUTUP. 1. Setelah diberlakukannya penetapan pajak terhadap Pajak Katering

K A T A P E N G A N T A R

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2017 KABUPATEN BLITAR. RKPD: DINAS PERHUBUNGAN hal 1 dari 7

BAB I PENDAHULUAN. Letak secara geografis Kabupaten Sleman yang sangat strategis yaitu

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Secara terinci diagram alir penelitian disampaikan pada Gambar 4.1

diungkapkan Riduansyah (2003: 49), yang menyatakan bahwa :

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD

RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN TAHUN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN UMUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya adalah ketersediaan dana pembangunan baik yang diperoleh dari sumbersumber

MODEL SIMULASI PENCEMARAN UDARA DENGAN

Transkripsi:

AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Kota Surabaya Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan target setiap indikator kinerja dengan realisasinya. Setelah dilakukan perhitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja. Kemudian berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja dimasa yang akan datang. Dalam memberikan penilaian tingkatt capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut : Indikator Kinerja = ( Realisasi / Rencana ) x 100 % Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran : a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor 4 3 2 1 Rentang Lebih dari 100 % 75 % sampai 100 % 55 % sampai 75 % Kurang dari 55 % Sangat baik Cukup Kurang

b. Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor Rentang 1 Lebih dari 100 % Kurang 2 75 % sampai 100 % Cukup 3 55 % sampai 75 % 4 Kurang dari 55 % Sangat Adapun target dan capaian kinerja Dinas Kota Surabaya Tahun 2015 sebagai berikut : Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana kota 1. Headway mikrolet (semakin tinggi semakin buruk) 2. Headway bis kota (semakin tinggi semakin buruk) 3. Kecepatan ratarata primer 4. Kecepatan ratarata sekunder 14.72 26.21 178 Kurang 20.00 43.86 219 Kurang 25.63 28.77 112 Sangat 23.19 28.72 124 Sangat

2. Tersedianya sarana dan 3. Mengembangka n sistem dan teknologi informasi sarana dan 4. Terwujudnya kualitas pelayanan sesuai SPM 5. Tercapainya target PAD Sektor 5. Tersedianya perlengkapan jalan 6. Terpenuhinya fasilitas pendukung transportasi pada terminal dan halte 7. Meningkatkan jumlah yang terintegerasi ITS-ATCS 8. Terwujudnya yang laik jalan bagi wajib uji 9. Tercapainya peningkatan PAD TL = 129 12.473 CCTV = 300 TL = 131 14.147 CCTV = 318 102 Sangat 113 Sangat 106 Sangat 55 halte 56 halte 100 Perlengkapan Terminal 263 titik Perlengkapan Terminal 263 titik 100 80 titik 81 titik 100 100.091 103.902 104 Sangat 80 % 84.26 % 105 Sangat

B. PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA Untuk Perbandingan target dan capaian kinerja Dinas Kota Surabaya tahun 2015 dengan tahun sebelumnya sebagai berikut : Tabel 3.2 Perbandingan Target dan Kinerja Tahun 2014 & 2015 Indikator Kinerja 1. Headway mikrolet semakin buruk) 2. Headway bis kota semakin buruk) Target Realisasi Tahun 2014 Tahun 2015 Target Realisasi 14.72 25.73 175 Kurang 14.72 26.21 178 Kurang 20.00 43.09 215 Kurang 20.00 43.86 219 Kurang 3. Kecepatan ratarata primer 4. Kecepatan ratarata sekunder 23.73 31.23 132 Sangat 21.47 28.75 134 Sangat 25.63 28.77 112 Sangat 23.19 28.72 124 Sangat 5. Tersedianya perlengkapan jalan - - - - TL = 129 - - - - 12.473 TL = 131 14.147 102 Sangat 113 Sangat - - - - CCTV = 300 CCTV = 318 106 Sangat

6. Terpenuhinya fasilitas pendukung transportasi pada terminal dan halte 7. Meningkatkan jumlah yang terintegerasi ITS-ATCS 8. Terwujudnya yang laik jalan bagi wajib uji 9. Tercapainya peningkatan PAD - - - - 55 halte 56 halte 100 - - - - Perlengka pan Terminal 263 titik Perlengka pan Terminal 263 titik 100 - - - - 80 titik 81 titik 100 - - - - 100.091 103.902 104 Sangat - - - - 80 % 84.26 % 105 Sangat