PERUBAHAN RENCANA KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN RENCANA KERJA"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERUBAHAN RENCANA KERJA Kota Tahun Anggaran 2017 i

2 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang... 1 I.1.1. Pengertian Renja... 1 I.1.2. Proses penyusunan Renja... 1 I.1.3. Keterkaitan Antara Renja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... 2 I.2. Landasan Hukum... 3 I.2.1. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan... 3 I.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran... 8 I.3. Maksud dan Tujuan... 9 I.3.1 Maksud Penyusunan Renja... 9 I.3.2 Tujuan Penyusunan Renja... 9 I.4. Sistematika Penulisan BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERHUBUNGAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2017 II.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja BAB III. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN III.1. Program dan Kegiatan...14 III.2 Faktor-faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Penetapan Program dan Kegiatan...15 III.3. Garis Besar Rekapitulasi Program dan Kegiatan...15 BAB IV. PENUTUP...vi ii

3 DAFTAR TABEL Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Tabel Formulir Evaluasi Hasil Renja Periode Pelaksanaan Tahun 2017 Tabel Rencana Program dan Kegiatan Pada Renja Tahun 2017 Kota iii

4 DAFTAR GAMBAR Gambar Proses Penyusunan Renja SKPD Gambar Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran iv

5 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di Daerah, Kota berkewajiban menyusun perencanaan kegiatan pembangunan sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan tugas pokok dan fungsi yang ada di. Perencanaan kegiatan pembangunan tersebut salah satunya disusun dalam Rencana Kerja (Renja) untuk jangka waktu 1 tahun. Rencana Kerja tahun 2017 disusun dengan memperhatikan pencapaian kinerja kegiatan pembangunan pada tahun sebelumnya, fenomena yang ada, isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan rencana kerja serta masukan masukan dari masyarakat serta instansi lain yang terkait dengan sektor perhubungan. I.1.1. Pengertian Renja Rencana kerja yang selanjutnya disingkat Renja Dishub adalah perubahan dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintahan daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan Renja dapat dikerjakan secara simultan/paralel dengan penyusunan RKPD, dengan fokus melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap kondisi eksisting pada, evaluasi pelaksanaan renja tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya serta evaluasi kinerja terhadap pencapaian Renstra. I.1.2. Proses Penyusunan Renja Program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja disusun berdasarkan: a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan penganggaran terpadu; b. Kerangka pendanaan dan pagu indikatif; dan c. Urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai dengan kondisi nyata daerahdan kebutuhan masyarakat, atau urusan pilihan yang menjadi tanggung jawab SKPD. 1

6 I.1.3. Keterkaitan Antara Renja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Gambar 1.1 Proses Penyusunan Renja SKPD 2

7 Gambar 1. 2 Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran I.2. Landasan Hukum I.2.1. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan 1. Susunan Organisasi, Tata Kerja dan Kewenangan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota adalah sebagai berikut : (1) Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 9 adalah Kota. (2) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) huruf n adalah Tipe A yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang. (3) UPTD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 11, Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana teknis Daerah/Badan Daerah yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 3

8 2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kota selanjutnya terinci sebagai berikut: (1) Susunan Organisasi terdiri dari : a. ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi; 1. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi; 2. Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi. d. Bidang Lalu Lintas; 1. Seksi Manajemen Lalu Lintas; 2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas. e. Bidang Angkutan; 1. Seksi Angkutan Jalan; 2. Seksi Angkutan Rel, Perairan dan Udara. f. Bidang Pengendalian dan Operasional; 1. Seksi Pengawasan dan Penertiban; 2. Seksi Pembinaan dan Keselamatan. g. UPTD (Unit Pelaksana Teknis ); h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan. (3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis; d. Penyusunan perencanaan sektoral sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan administrasi sesuai dengan lingkup tugasnya; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya. 4

9 3. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah seperti tercantum dalam tabel sebagaimana berikut : Tabel 1.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota VISI : SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI No. MISI TUJUAN SASARAN 1. Misi 1 : Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas 2. Misi 2 : Memberdayakan masyarakat dan menciptakan seluas-luasnya kesempatan berusaha Meningkatkan kualitas pendidikan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Meningkatkan ketahanan pangan Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda Meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi pengangguran Meningkatkan penanganan PMKS Menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif dalam kelompokkelompok usaha Meningkatkan pemberdayaan perempuan, Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan nonformal Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat Meningkatnya kualitas layanan KB dasar Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan Meningkatkan distribusi pangan Meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal wawasan dan karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan Meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional, nasional dan internasional Meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja Menciptakan hubungan antar pemangku kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis Meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS Meningkatkan keterampilan PMKS usia produktif Meningkatkan pemberdayaan perempuan 5

10 3. Misi 3 : Memelihara keamanan dan Ketertiban umum 4. Misi 4 : Mewujudkan penataan ruang yang terintegrasi dan memperhatikan daya dukung kota 5. Misi 5 : Memantapkan sarana dan prasarana lingkungan dan permukiman yang ramah lingkungan 6. Misi 6 : Memperkuat nilai-nilai budaya lokal dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat serta perlindungan perempuan dan anak Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan daerah Mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem pertanahan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau Mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap bencana Memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan permukiman untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan Meningkatkan upaya konservasi energi Melestarikan budaya lokal Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat Memantapkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak Meningkatkan kualitas dan intensitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan daerah Meningkatkan kualitas pelaksanaan norma masyarakat, toleransi dan kerukunan antar umat beragama Meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan rencana induk sektoral dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Mewujudkan penyediaan lahan untuk pembangunan bagi kepentingan umum Meningkatnya pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan Meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan Meningkatkan kualitas udara dan air Pengembangan sistem penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap Meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman layak huni Meningkatkan upaya penerapan teknologi dan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif Meningkatkan upaya penerapan konservasi energi Meningkatkan perlindungan, pengembangan danpemanfaatan budaya lokal Mewujudkan peningkatan minat dan budaya baca masyarakat melalui peningkatan akses baca Mewujudkan wawasan, karakter dan nilai-nilai kebangsaan 7. Misi 7 : Mewujudkan Meningkatkan arus perdagangan Peningkatan sistem manajemen city logistik 6

11 sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa antar pulau dan internasional 8. Misi 8 : Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik 9. Misi 9 : Memantapkan daya saing usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa, serta pengembangan industri kreatif 10. Misi 10 : Mewujudkan infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan efisien internasional dan antar pulau dari dan menuju Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik Memantapkan kemandirian keuangan daerah Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian, barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri kreatif Meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya saing global Meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya saing global Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang terpadu Meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara terpadu dan merata Meningkatnya jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan perdagangan komoditi barang dalam skala internasional dan antar pulau yang ditunjang dengan pusat pelayanan informasi yang terintegrasi Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik Meningkatkan kualitas pelayanan publik Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisien Meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa Meningkatkan produktivitas koperasi Meningkatkan produktivitas sektor pertanian Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan Meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif Meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan wisatawan Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE) Penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif dan efisien Menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan Menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas dan ramah lingkungan Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air bersih Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU Meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya 7

12 4. Prioritas Pembangunan Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Tahun 2017 adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan; b. Membangun infrastruktur dan jaringan utilitas kota secara terpadu dan merata; c. Meningkatkan penanganan dan pemberdayaan PMKS; d. Meningkatkan kinerja investasi dan produktivitas pada sektor industri kreatif, pertanian dan pariwisata; e. Meningkatkan kualitas perumahan dan permukiman dengan pembangunan sarana prasarana lingkungan dan pengembangan energi alternatif; f. Meningkatkan kualitas lingkungan melalui upaya peningkatan kebersihan dan penghijauan; g. Mengembangkan sistem transportasi dan angkutan masal cepat yang terintegrasi inter moda dan antarmoda; h. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan keuangan daerah; i. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum; j. Meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan perempuan dan anak; k. Meningkatkan kualitas generasi muda dan angkatan kerja; l. Meningkatkan ketahanan pangan; m. Mewujudkan sistem pengelolaan pertanahan, aset, penataan ruang dan ketahanan bencana yang terintegrasi; n. Melestarikan budaya lokal dan wawasan kebangsaan berlandaskan Pancasila; o. Meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau. I.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran Peraturan peraturan yang digunakan dalam penyusunan rencana kerja terkait dengan perencanaan dan penganggaran, sebagai berikut: Peraturan yang memayungi perencanaan adalah: 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 8

13 3. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 4. Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Tahun Peraturan yang memayungi penganggaran adalah: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; I.3. I.3.1 Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Renja Maksud penyusunan Rencana Kerja adalah: 1. Sebagai salah satu landasan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota. 2. Menjabarkan rencana strategis kota dalam rencana strategis jangka pendek (1 tahun). 3. Menyelaraskan rencana strategis kota dengan pelayanan, usulan masyarakat, dan evaluasi kinerja tahun I.3.2 Tujuan Penyusunan Renja Tujuan penyusunan Rencana Kerja adalah: 1. Mewujudkan sinergi dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan di Kota tahun Menjadi pedoman dalam pelaksaaan pelayanan dalam jangka 1 tahun. 3. Menjadi pedoman dalam penyusunan perubahan rencana anggaran. 9

14 I.4. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Rencana Kerja tahun 2017 : 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan 2. Evaluasi Pelaksanaan Renja Sampai Dengan Triwulan II Tahun Evaluasi Pelaksanaan Renja 3. Rencana Program dan Kegiatan dalam Rencana Kerja 3.1. Program dan Kegiatan 3.2. Faktor Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Dalam Penetapan Program Dan Kegiatan 3.3. Garis Besar Rekapitulasi Program dan Kegiatan 4. Penutup 10

15 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERHUBUNGAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2017 II.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dalam penyusunan rencana kerja khususnya program dan kegiatan telah ditetapkan indikator kinerja program ( outcome) dan kegiatan ( output) serta target kinerja capaian program/kegiatan dan realisasi. Pada tahun 2017 melaksanakan 8 program dan 24 kegiatan. Dari data yang ada diharapkan bahwa target kinerja program/kegiatan yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan tingkat realisasi 90%. Pencapaian kinerja Tahun 2016 agar dapat diketahui guna mengembangkan organisasi ke depan, dilakukan pengukuran kinerja pada kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan indikator dan target yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja selain sebagai upaya pengembangan organisasi kedepan juga sebagai sistem koreksi performa masing masing bidang di. Evaluasi pelaksanaan kinerja Tahun performa dari masing masing bidang tidak dapat diperoleh secara spesifik karena pengukuran kinerja masih dalam pengembangan. Pada Evaluasi kinerja ini dijelaskan mengenai pengukuran kinerja yang telah dilaksanakan yang tertuang dalam program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Indikator kinerja dari kegiatan dijelaskan berdasarkan masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome). Pelaksanan program dan kegiatan sampai dengan triwulan II adalah sebagaimana dalam tabel berikut : 11

16 Tabel 2.1 Formulir Evaluasi Hasil Renja Periode Pelaksanaan Tahun 2017 Sasaran dalam Renja Kota : 1) Mengelola sarana dan prasarana serta administrasi perkantoran perangkat daerah. 2) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan untuk mendukung keberhasilan program. 3) Mengoptimalkan pelayanan perizinan dan non perizinan sektor. 4) Meningkatkan keselamatan berlalu lintas pengguna jalan. 5) Mengoptimalkan sistem manajemen angkutan barang. 6) Mengoptimalkan pengelolaan lingkungan untuk menekan pencemaran udara dan air. 7) Mengendalikan kelaikan jalan kendaraan angkutan umum. No. Kode Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program / Kegiatan Target Renstra PD pada Tahun 2021 (Akhir periode Renstra PD) Realisasi Capaian Kinerja Renstra perangkat daerah s.d. Renja PD Tahun Lalu (2016) Target Kinerja dan Anggaran Renja PD Tahun berjalan yg dievaluasi (2017) Realisasi Kinerja Pada Triwulan I II III IV Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran Renja PD yang Dievaluasi (2017) Tingkat Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran Renja PD Tahun 2017 (%) Realiasi Kinerja dan Anggaran Renstra PD s/d tahun 2017 (Akhir Tahun Pelaksanaan Renja PD tahun 2017) Tingkat Capaian Kinerja Dan Realisasi Anggaran Renstra PD s/d Tahun 2017 (%) Unit PD Penanggung jawab Keterangan = = 12/7 x 100% 14 = = 14/5 x 100% K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran yang Disediakann (jenis) 80% ,58% % ,57% ,97% ,65% ,40 45,65 110,23% ,78 83, ,58% ,57% ,97% ,65% ,40 45,65 110,23% ,78 83,63 Rata-Rata Capaian Kinerja (%) Predikat Kinerja 63,40 45,65 137,78 83,63 Sedang Rendah Program Pembangunan dan Persentase sarana dan prasarana Pengelolaan Sarana dan Prasarana perkantoran dalam kondisi baik Kedinasan Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran Pengadaan dan Pemeliharaan Jumlah unit sarana dan prasarana Sarana dan Prasarana Perkantoran perkantoran yang dikelola (unit) 100% ,14% % ,11% ,63% ,54% ,96 54,54 127,68% ,68 101,69 100% 90,84% ,14% ,11% ,63% ,54% ,96 54,54 127,68% ,68 101,69 Rata-Rata Capaian Kinerja (%) Predikat Kinerja 87,96 54,54 127,68 101,69 Rendah Program Perencanaan Pembangunan Daerah Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan Dokumen Perencanaan strategis dan/atau sektoral Persentase PD lingkup bidang fisik dan prasarana yang dokumen perencanaan tahunannya berkualitas Penyusunan dan Evaluasi Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi Perencanaan Strategis perencanaan strategis (dokumen) 100% % % 0,74% ,74% ,74 0,74 0,74% ,74 0,61 85% % 0,74% ,74% ,74 0,74 0,74% ,74 0, Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Intensifikasi Dan Ektensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang Persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan Jumlah Lembar Yang Tercetak Untuk Kegiatan Intensifikasi Dan Ektensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang (lembar) Rata-Rata Capaian Kinerja (%) Predikat Kinerja 0,74 0,74 0,74 0,61 80% ,80% % % 88,16% ,67% ,88 95,67 195,47% ,34 144, ,80% % 88,16% ,67% ,88 95,67 195,47% ,34 144,25 Rendah Rendah Rendah Rendah Rata-Rata Capaian Kinerja (%) Predikat Kinerja 132,88 95,67 244,34 144, Program Peningkatan Sistem Manajemen Transportasi Kecepatan rata-rata kendaraan di jalan kewenangan kota (km/jam) Persentase selisih tingkat kecelakaan lalu lintas Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Jumlah Kendaraan bermotor yang Bermotor melaksanakan pengujian (unit) Pembangunan Sarana Prasarana Jumlah Dokumen Pendukung Transportasi Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi yang Tersusun (dokumen) Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi (Tahun Jamak/Multiyears) Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Jumlah Bangunan Sarana Prasarana Transportasi Yang Dibangun (Tahun Jamak/ Multiyears) (bangunan) Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas (orang) Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Jumlah Perlengkapan Jalan Yang Dilakukan Pemeliharaan (unit) Pemeliharaan Sarana dan Jumlah Lokasi Sarana dan Prasarana Prasarana Transportasi Transportasi Yang Dilakukan Pemeliharaan (lokasi) Penertiban, Pengawasan Dan Waktu Pelaksanaan Penertiban, Pengendalian Parkir, Terminal Dan Pengawasan Dan Pengendalian Parkir, LLAJ Terminal Dan LLAJ (kali) Pengadaan Perlengkapan Jalan Jumlah Perlengkapan Jalan Yang Dilakukan Pemasangan (unit) Pengadaan Perlengkapan Jalan Yang Dibiayai dari DAK Transportasi Jumlah Lokasi Pengadaan Perlengkapan Jalan Yang Dibiayai dari DAK Transportasi (unit) Pengelolaan Parkir Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Parkir (kali) Pengembangan Sarana Prasarana Jumlah Lokasi Sarana Prasarana Transportasi Transportasi Yang Dilakukan Pengembangan (bangunan) Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Waktu Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan (kali) Jumlah Dokumen Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Yang Tersusun (dokumen) 32, ,44% , ,09% ,47% ,13% ,76 22,13 113,57% ,49 121,75 2% 2% ,29% ,29% ,67% ,40% ,00 57,40 152,69% ,00 123, % 1,95% ,95% ,97 1,95 1,95% ,97 1, ,16% ,28% ,05% ,17% ,17 0,17 95,33% ,33 60, ,77% ,90% ,66% ,73% ,04 96,73 188,50% ,08 251, ,22% ,51% ,04% ,86% ,00 32,86 129,08% ,01 97, ,05% ,15% ,56% ,75% ,05 30,75 123,80% ,25 89, ,79% ,17% ,99% ,85% ,11 82,85 178,64% ,24 111, ,21% ,36% ,35% ,46% ,01 14,46 107,67% ,05 71, ,49% % 2,00% ,29% ,11 2,29 79,78% ,99 55, ,66% ,92% ,61% ,37% ,78 105,37 199,03% ,59 104, ,59% ,31% ,90% ,25% ,42 7,25 96,84% ,28 60, ,23% ,04% ,63% ,14% ,09 13,14 85,37% ,11 24, ,20% ,83% ,25% ,13% ,27 58,13 154,33% ,29 77,64

17 Penyelenggaraan Transportasi Bagi Waktu Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelajar Transportasi Bagi Pelajar (kali) Penyusunan Dokumen Penunjang Jumlah Dokumen Penunjang Pembangunan Pembangunan Sarana Prasarana Sarana Prasarana Transportasi yang Transportasi Disusun (dokumen) ,91% ,57% ,22% ,49% ,21 14,49 90,40% ,53 16, % 1,79% ,79% ,90 1,79 1,79% ,90 1, Program Manajemen Lalu Lintas Angkutan Barang Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Barang Rata-rata waktu tempuh kendaraan barang dari dan menuju hub (menit) Jumlah Dokumen Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Barang Yang Tersusun Rata-Rata Capaian Kinerja (%) 1,68 34,64 12,84 76,55 Predikat Kinerja Rendah Rendah Rendah 112, % 57,18% ,56% ,78 227,56 227,56% ,02 47, % 57,18% ,56% ,78 227,56 227,56% ,78 47,05 Rata-Rata Capaian Kinerja (%) Predikat Kinerja 113,78 227,56 113,78 47,05 Rendah Program Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak Persentase ketaatan/ kepatuhan kegiatan usaha terhadap aspek lingkungan (%) Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak (kali) 95% ,78% % ,09% ,31% ,85% ,70 38,85 132,63% ,61 76, ,78% ,09% ,31% ,85% ,76 38,85 132,63% ,60 76,39 Rata-Rata Capaian Kinerja (%) Predikat Kinerja 77,70 38,85 139,61 76,39 Rendah Program Pengembangan Sistem Transportasi Berkelanjutan Rata-rata headway angkutan umum (Angkot/feeder) (menit) Rata-rata headway angkutan umum (Bus Kota) (menit) Persentase penyediaan sarana prasarana pendukung transportasi berkelanjutan (%) Pengelolaan Terminal Angkutan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Umum Terminal Angkutan Umum (kali) Pengembangan Angkutan Umum Jumlah Koridor Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan Umum Massal Perkotaan (layanan) Penyelenggaraan Pelayanan Jumlah Pelayanan Perijinan Angkutan Angkutan Umum Umum Yang Dikeluarkan (ijin) ,62% ,05% ,10% ,12 29,10 29,10% ,27 19,05 40,54 43,32 100% 100% ,59% ,56% ,73% ,74% ,81 93,74 189,33% ,78 211, ,96% ,28% ,08% ,84% ,92 1,84 73,80% ,90 7, ,07% ,97% ,27% ,00 36,27 36,27% ,00 28,01 JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI DARI SELURUH PROGRAM Rata-Rata Capaian Kinerja (%) Predikat Kinerja ,91 43,95 17,56 82,43 Rendah Rendah Rendah Faktor pendorong keberhasilan kinerja : Faktor penghambat pencapaian kinerja : Tindak lanjut yang diperlukan dalam triwulan berikutnya : Tindak lanjut yang diperlukan dalam Renja PD tahun berikutnya : TOTAL RATA-RATA CAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN DARI SELURUH PROGRAM (PROGRAM 1 s.d. PROGRAM 8) PREDIKAT KINERJA DARI SELURUH PROGRAM (PROGRAM 1 s.d. PROGRAM 8) 60,13 67,70 99,29 76,58 Rendah Sedang Disusun Dievaluasi..., tanggal......, tanggal... KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA KEPALA BAPPEKO KOTA SURABAYA ( Ir. Irvan Wahyudrajad, M.MT ) ( Agus Imam Sonhaji, ST, MMT )

18 BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN III.1. Program dan Kegiatan Program dan Kegiatan Tahun 2017 adalah : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan : Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran 2. Program Pembagunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan Aparatur Kegiatan : Pemeliharaan Sarana Prasarana Perkantoran 3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Kegiatan : Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Strategis 4. Program Peningkatan Sistem Manajemen Transportasi Kegiatan : a. Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor b. Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi c. Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi (Tahun Jamak/Multiyears) d. Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas e. Pemeliharaan Perlengkapan Jalan f. Pemeliharaan Sarana Prasarana Transportasi g. Penertiban, pengawasan dan pengendalian parkir, terminal dan LLAJ h. Pengadaan Perlengkapan Jalan i. Pengadaan Perlengkapan Jalan yang Dibiayai dari DAK Transportasi j. Pengelolaan Parkir k. Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi l. Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan m. Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas n. Penyelenggaraan Transportasi Bagi Pelajar o. Penyusunan Dokumen Penunjang Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi 5. Program Manajemen Lalu Lintas Angkutan Barang Kegiatan : Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Barang 6. Program Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan Kegiatan : Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak 14

19 7. Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kegiatan : Intensifikasi Dan Ektensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang. 8. Program Pengembangan Sistem Manajemen Transportasi Berkelanjutan Kegiatan : a. Pengelolaan Terminal Angkutan Umum b. Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan c. Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Umum III.2. Faktor Faktor yang Menjadi Pertimbangan dalam Penetapan Program dan Kegiatan Faktor faktor yang menjadi bahan petimbangan terhadap perubahan rumusan program dan kegiatan, adalah: 1) Pencapaian Tujuan dan Sasaran Tahun ) Pencapaian Indikator Kinerja Utama Tahun ) Pendayagunaan potensi ekonomi daerah yaitu potensi dari hasil retribusi parkir, terminal dan pengujian kendaraan bermotor Tahun III.3. Garis Besar Rekapitulasi Program dan Kegiatan Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, antara lain meliputi: 1) Jumlah program yang direncanakan pada Tahun Anggaran 2017 secara keseluruhan adalah 8 program dengan total 24 kegiatan. 2) Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan adalah berpusat di Kota yang mencangkup wilayah kecamatan dan kelurahan. 3) Total kebutuhan dana/pagu indikatif sebesar Rp ,- yang sumber pendanaannya adalah. 4) Tabel rumusan rencana program dan kegiatan pada perubahan rencana kerja berdasarkan hasil pengerjaan pada perumusan program dan kegiatan adalah sebagai berikut (Tabel 3.1). 15

20 TABEL 3.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA PERUBAHAN RENJA TAHUN 2017 DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA Kode Kegiatan ( 2 ) Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program / Kegiatan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum ( Rp ) Rencana Tahun 2017 ( Tahun Berjalan ) Kelompok Sasaran Lokasi Target Capaian Kinerja Pagu Indikatif Sumber Dana Sesudah ( Rp ) Sebelum ( Rp ) Sesudah ( Rp ) Jumlah (+/-) ( Rp ) Sebelum Sesudah Prakiraan Maju Tahun. a / b / c 1 / 2 / 3 ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) ( 14 ) = ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 ) Target Capaian Kinerja Pagu Indikatif SKPD Jenis Penanggung Kegiatan jawab ( ) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran Perangkat Daerah Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran yang disediakan Tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran Jumlah Jenis Barang dan Jasa Perkantoran yang disediakan 82% 82% 9 jenis 9 jenis Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Persentase sarana dan Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam prasarana perkantoran dalam kondisi baik kondisi baik Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran Jumlah unit sarana dan prasarana perkantoran yang dikelola Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran Jumlah unit sarana dan prasarana perkantoran yang dikelola 100% 100% 100% 100% 100 unit 100 unit ( ) ( ) Program Perencanaan Pembangunan Daerah Penyusunan dan Evaluasi Perencanaan Strategis Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral Persentase PD lingkup bidang fisik dan prasarana yang dokumen perencanaan tahunnya berkualitas Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan dokumen perencanaan strategis dan/atau sektoral Persentase PD lingkup bidang fisik dan prasarana yang dokumen perencanaan tahunnya berkualitas Jumlah dokumen penyusunan dan evaluasi perencanaan strategis 100% 100% 85% 85% 9 dokumen 9 dokumen Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Intensifikasi Dan Ektensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang Persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan Jumlah Lembar Yang Tercetak Untuk Kegiatan Intensifikasi Dan Ektensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang Persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan non perizinan Jumlah Lembar Yang Tercetak Untuk Kegiatan Intensifikasi Dan Ektensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Bidang 80% 80% lembar lembar ( ) ( ) Program Peningkatan Sistem Manajemen Transportasi Kecepatan rata-rata kendaraan di jalan kewenangan kota Persentase selisih tingkat kecelakaan lalu lintas Pelaksanaan Pengujian Jumlah Kendaraan bermotor Kendaraan Bermotor yang melaksanakan Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi (Tahun Jamak/Multiyears) Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas Pemeliharaan Perlengkapan Jalan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi Penertiban, Pengawasan Dan Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Pengadaan Perlengkapan Jalan Pengadaan Perlengkapan Jalan Yang Dibiayai dari DAK Transportasi pengujian Jumlah Dokumen Pendukung Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi yang Tersusun Jumlah Bangunan Sarana Prasarana Transportasi Yang Dibangun (Tahun Jamak/ Multiyears) Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Keselamatan Lalu Kecepatan rata-rata kendaraan di jalan kewenangan kota Persentase selisih tingkat kecelakaan lalu lintas Jumlah Kendaraan bermotor yang melaksanakan pengujian Jumlah Dokumen Pendukung Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi yang Tersusun Jumlah Bangunan Sarana Prasarana Transportasi Yang Dibangun (Tahun Jamak/ Multiyears) Jumlah Masyarakat Yang Mengikuti Kegiatan Pembinaan Keselamatan Lalu 29,19 km/jam 29,19 km/jam 2% 2% unit unit 2 dokumen 2 dokumen 1 bangunan 1 bangunan 2510 orang 2510 orang Jumlah Perlengkapan Jalan Jumlah Perlengkapan Jalan unit unit Yang Dilakukan Pemeliharaan Yang Dilakukan Pemeliharaan Jumlah Lokasi Sarana dan Jumlah Lokasi Sarana dan 15 lokasi 15 lokasi Prasarana Transportasi Yang Prasarana Transportasi Yang Dilakukan Pemeliharaan Dilakukan Pemeliharaan Waktu Pelaksanaan Penertiban, Pengawasan Dan Waktu Pelaksanaan Penertiban, Pengawasan Dan Pengendalian Parkir, Terminal Pengendalian Parkir, Terminal Dan LLAJ Dan LLAJ Jumlah Perlengkapan Jalan Jumlah Perlengkapan Jalan Yang Dilakukan Pemasangan Yang Dilakukan Pemasangan Jumlah Lokasi Pengadaan Jumlah Lokasi Pengadaan Perlengkapan Jalan Yang Perlengkapan Jalan Yang Dibiayai dari DAK Transportasi Dibiayai dari DAK Transportasi 760 kali 760 kali unit unit 20 unit 20 unit ( ) ( ) ( ) ( ) Pengelolaan Parkir Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Parkir Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Parkir 12 kali 12 kali

21 Kode Kegiatan ( 2 ) Urusan / Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program / Kegiatan Sebelum Sesudah Kelompok Sasaran Lokasi Target Capaian Kinerja Pagu Indikatif Sumber Dana Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum ( Rp ) Rencana Tahun 2017 ( Tahun Berjalan ) Sesudah ( Rp ) Sebelum ( Rp ) Sesudah ( Rp ) Jumlah (+/-) ( Rp ) Sebelum Sesudah Prakiraan Maju Tahun. a / b / c 1 / 2 / 3 ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 ) ( 7 ) ( 8 ) ( 9 ) ( 10 ) ( 11 ) ( 12 ) ( 13 ) ( 14 ) = ( 15 ) ( 16 ) ( 17 ) ( 18 ) ( 19 ) ( 20 ) Target Capaian Kinerja Pagu Indikatif SKPD Jenis Penanggung Kegiatan jawab Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Penyelenggaraan Transportasi Bagi Pelajar Penyusunan Dokumen Penunjang Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi Jumlah Lokasi Sarana Prasarana Transportasi Yang Dilakukan Pengembangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan Jumlah Lokasi Sarana Prasarana Transportasi Yang Dilakukan Pengembangan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan Jumlah Dokumen Jumlah Dokumen Penyelenggaraan Manajemen Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas Yang Tersusun Lalu Lintas Yang Tersusun Waktu Pelaksanaan Penyelenggaraan Transportasi Bagi Pelajar Jumlah Dokumen Penunjang Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi yang Disusun Waktu Pelaksanaan Penyelenggaraan Transportasi Bagi Pelajar Jumlah Dokumen Penunjang Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi yang Disusun 3 bangunan 3 bangunan 12 kali 12 kali 8 dokumen 8 dokumen 12 kali 12 kali 2 dokumen 2 dokumen ( ) ( ) ( ) ( ) Program Manajemen Lalu Lintas Angkutan Barang Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Barang Rata-rata waktu tempuh kendaraan barang dari dan menuju hub Jumlah Dokumen Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Barang Yang Tersusun Rata-rata waktu tempuh kendaraan barang dari dan menuju hub Jumlah Dokumen Kegiatan Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Barang Yang Tersusun 112,88 menit 112,88 menit 2 dokumen 2 dokumen ( ) ( ) Program Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak Persentase ketaatan/ kepatuhan kegiatan usaha terhadap aspek lingkungan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak Persentase ketaatan/ kepatuhan kegiatan usaha terhadap aspek lingkungan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak 95% 95% 51 kali 51 kali Program Pengembangan Sistem Transportasi Rata-rata headway angkutan umum (Angkot/feeder) Berkelanjutan Rata-rata headway angkutan umum (Bus Kota) Persentase penyediaan sarana prasarana pendukung transportasi berkelanjutan Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Umum Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Jumlah Koridor Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Jumlah Pelayanan Perijinan Angkutan Umum Yang Dikeluarkan Rata-rata headway angkutan umum (Angkot/feeder) Rata-rata headway angkutan umum (Bus Kota) Persentase penyediaan sarana prasarana pendukung transportasi berkelanjutan Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Terminal Angkutan Umum Jumlah Koridor Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan Jumlah Pelayanan Perijinan Angkutan Umum Yang Dikeluarkan 26 menit 26 menit 43,32 menit 43,32 menit 100% 100% 12 kali 12 kali 2 layanan 2 layanan ijin ijin ( ) ( ) ( )

22 BAB IV PENUTUP Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Kota Tahun 2017 disusun dengan memperhatikan issue dan permasalahan yang timbul saat ini, serta memuat rancangan program kegiatan, rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD maupun sumber - sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Rencana Kerja disusun untuk menjamin keierkaltan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta digunakan sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pembangunan tahunan agar bisa b rjalan dengan baik. Penyusunan Renja dilakukan dengan memperhatikan sinergitas antara program pemerintah daerah. Rencana Kerja Kota Tahun 2017 memusatkan pada pencapaian tujuan, sasaran, dan prioritas tahun 2017 yang mengacu pada isu-isu strategis, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan serta dilaksanakan melalui program dan kegiatan. Dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam mewujudkan sinergitas kinerja pembangunan semua pihak yang terkait, maka perlu dirumuskan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : 1. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Renja, perlu dilaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Renja yang dijadikan bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya. 2. Dalam hal rencana kerja tahun 2017 lidak sesuai dengan perkembangan keadaan dalam tahun berjalan yang berpengaruh terhadap sasaran, kebutuhan keuangan daerah serta program dan kegaiatan, maka dapat dilakukan penyesuaian Renja melalui penyusunan Renja yang menjadi landasan penyusunan RKA Tahun 2017., ' 6 Kepala Pembina Tingkat I

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2018

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN 2018 i DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang...1 I.1.1. Pengertian Renja...1 I.1.2. Proses Penyusunan Renja...1

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA KERJA. Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2017

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA KERJA. Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun Anggaran 2017 PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA KERJA Kota Surabaya Tahun Anggaran 2017 i DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang...1 I.1.1. Pengertian Renja...1 I.1.2. Proses Penyusunan Renja...1 I.1.3. Keterkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan diperlukan untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan berkelanjutan. Hal ini merupakan salah satu faktor kunci

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR Nomor 6 Tahun 2014 Seri E Nomor 3 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2015-2019 Diundangkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 2 Daftar Isi 3 Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Grafik... iv Daftar Bagan... v Daftar Gambar... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG...

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH (PD) TAHUN (Lampiran VI pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No.

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH (PD) TAHUN (Lampiran VI pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH (PD) TAHUN 2018 (Lampiran VI pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 2010) RENCANA KERJA NAMA PERANGKAT DAERAH :... TAHUN 2018 1 LOGO/GAMBAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN PERIODE 2014 2018 Penyusunan RENSTRA Dinas Perhubungan periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA

Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA Oleh: Tim IPB1 Serpong, 24 Mei 2016 EVALUASI SEMENTARA Perbaikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Visi Tangerang Selatan Terwujudnya Tangerang Selatan kota cerdas, berkualitas, berdaya saing, berbasis teknologi

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sesuai dengan ketentuan Pasal 103 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 maka penyusunan RKPD Kota

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda Kota Bogor Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.

SURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB 10 PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Malinau 2016-2021 yang memuat strategi dan arah kebijakan perwujudan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR JL. GAYUNG KEBONSARI NO. 167 SURABAYA

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS Disampaikan oleh Drs. Ika Darmaiswara Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis Pada Acara Penguatan SAKIP Ciamis, 20 Oktober

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan

Lebih terperinci

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN

PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN k e g i a t a n K O N S U L T A S I P U B L I K PERUBAHAN RPJMD KOTA SEMARANG TAHUN 2016-2021 - S e m a r a n g, 0 3 M e i 2 0 1 7-1 K e r a n g k a p e n y a j i a n 2 2 1. Berdasarkan HASIL EVALUASI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH Sebagai upaya mewujudkan suatu dokumen perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, maka

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SIstem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2011 URUSAN PEMERINTAHAN 1 0 Perhubungan 1 0 0100 Dinas Perhubungan

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK Jl. Lintas Sumatera Km 20 Telp. (0755) 31566,Email:pukabsolok@gmail.com RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SOLOK TAHUN 2015 AROSUKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2011-2016 adalah: BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang Bersih, Efektif, Religius, Cepat, Aman, Harmonis,

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014 DASAR HUKUM EVALUASI HASIL RENCANA

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TABEL A

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TABEL A 19 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 89 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No. INTERVAL NILAI REALISASI KINERJA TABEL A Skala Nilai Peringkat Kinerja

Lebih terperinci

VI BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VI BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dalam bab ini dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan dalam mendukung pencapaian visi dan misi walikota dan wakil walikota

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS RENCANA KERJA BADAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS (RENJA SKPD) TAHUN 2015 HIDUP MUARA BELITI 2014 i DAFTAR ISI Kulit Muka Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii BAB. I PENDAHULUAN... 1 I.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. PEDOMAN TRANSISI Walaupun masa jabatan Walikota Lubuklinggau periode 2013 2018 akan berakhir pada bulan Pebruari 2018, namun pelaksanaan RPJMD Kota Lubuklinggau

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung diatur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATENKEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah merupakan dokumen perencanaan PD untuk periode satu tahun. Hal tersebut ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 merupakan perwujudan dari Pelaksanaan Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi a. Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) sebagai bagian integral dari Pemerintah Kuantan Singingi

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu perubahan secara mendasar, terencana dan terukur. Upaya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI TENGAH PRESIDEN, Dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memantapkan situasi keamanan dan ketertiban

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KABUPATEN PACITAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PERHUBUNGAN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2015 SURABAYA, SEPTEMBER 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2016 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016-2021 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III)

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN III) RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN III) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu

Lebih terperinci

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI MISI Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci