METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: FUAD TRI HUTOMO SURUNG BERUTU NIM: 1105022093 NIM: 1105022133 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir yang berjudul Metode Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu pada Pelebaran Jalan Dairi Batas Nanggroe Aceh Darussalam ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi Teknik Sipil Diploma III Politeknik Negeri Medan. Sesuai dengan judulnya, dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai proses metode pelaksanaan untuk mengerjakan pelebaran jalan beserta pengendalian mutunya. Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis telah mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materi, moral, dan spiritual maupun informasi yang berhubungan dengan penyelesaian Tugas Akhir ini. Oleh sebab itu, sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahruddin, S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 3. Bapak Ir. Sudarto, M.T, Ketua Program Studi D-III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 4. Bapak Drs. Kusumadi, M.T, Dosen Pembimbing penyusunan Laporan Tugas Akhir; 5. Bapak dan Ibu Dosen Penguji Tugas Akhir; 6. Bapak Syiril Erwin, S.T, M.T, Wali Kelas SI-6E Politeknik Negeri Medan; 7. Seluruh Dosen Pengajar serta Staff administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; iv
8. Kepala Satker pelaksanaan Jalan dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara yang telah mengizinkan kami untuk memperoleh data-data pelaksanaan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini; 9. Orang tua tercinta yang sudah memberikan dukungan berupa moril, materi, dan spiritual kepada kami; 10. Rekan-rekan Angkatan 2011 jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan khususnya kelas SI-6E; 11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. Tulisan ini adalah asli tulisan penulis sendiri tanpa ada unsur plagiat. Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan dalam laporan Tugas Akhir. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Demikian laporan ini ditulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan siapa saja yang membaca terutama yang berkecimpung di bidang Teknik Sipil. Medan, 26 Agustus 2014 Hormat Penulis, FUAD TRI HUTOMO SURUNG BERUTU NIM: 1105022093 NIM: 1105022133 iv
ABSTRAK METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM oleh: Fuad Tri Hutomo (1105022093) dan Surung Berutu (1105022133) Jalan Sidikalang - Batas Nanggroe Aceh Darussalam merupakan jalan provinsi yang menghubungkan antara provinsi Sumatra Utara dengan provinsi Nangggroe Aceh Darussalam yanng terletak diantara dua kabupaten yaitu kabupaten Dairi dan kabupaten Pakpak Bharat. Kondisi jalan yang sempit dan keadaan yang rusak sehingga jalan tersebut perlu di perbaiki dan ditingkatkan. Metode pelaksanaan dan pengendalian mutu sangat perlu diperhatikan demi tecapai hasil yang maksimal. Dari hasil observasi di lapangan diperoleh : 1) metode yang digunakan dalam pekerjaan adalah metode kontraktor sendiri yang berpedoman pada spesifikasi direksi teknis ; 2) pengendalian mutu material olahan (JMF) dan material terpasang (sand cone dan core drill) Metode pada pekerjaan tersebut dimulai dari pekerjaan persiapan, umum, pekerjaan tanah yang terdiri dari galian, timbunan dan penyiapan badan jalan. Pekerjaan berbutir terdiri dari pekerjaan lapis pondasi bawah (base B) dan lapis pondasi atas (base A). Kemudian pekerjaan aspal, yang terdiri dari pekerjaan aspal lapis pengikat (prime coat), laston lapis pondasi (AC-base), laston lapis antara (AC-BC), dan pekerjaan aspal lapis perekat (tack coat). Untuk hasil pengendalian mutu material olahan berbutir hasilnya terdiri dari abrasi, kepadatan maksimum, kadar air optimum, dan CBR laboratorium. Untuk timbunan pilihan, kepadatan maksimumnya 2,014 gr/cm³, kadar air optimum 9,50%, dan CBR laboratorium 18,62%. Untuk agregat kelas B, abrasinya 39,38%, kepadatan maksimum 2,172 gr/cm³, kadar air optimum 7,48%, dan CBR laboratorium 78,99%. Untuk agregat kelas A, abrasinya 39,38%, kepadatan maksimum 2,203%, kadar air optimum 6,52%, dan CBR laboratoriumnya 101,00%. Dan pengendalian mutu untuk material olahan aspal dilakukan pengujian marshall. Untuk material AC Base, bulk density 2,306 gr/cm³, stability 1870 kg, flow 5,05 mm, VIM 4,67%, VFB 69,50%, dan MQ 375 kg. Untuk material AC BC, bulk density 2,295 gr/cm³, stability 1065 kg, flow 3,88 mm, VIM 4,65%, VFB 69,71%, dan MQ 272 kg Pada pengendalian mutu material terpasang berbutir yaitu sand cone untuk timbunan pilihan, kepadatan rata-rata lapangannya 2,216 gr/cm³. Untuk lapis pondasi bawah (agregat kelas B), kepadatan rata-rata lapangannya 2,323 gr/cm³. Untuk lapis pondasi atas (agregat kelas A), kepadatan lapangannya 2,327 gr/cm³. Lalu core drill untuk material terpasang beraspal, pada AC Base tebal rataratanya 7,735 cm dan rata-rata relative density 99,965%. Untuk AC BC rataratanya 8,2825 cm dan rata-rata relative density 99,41%. Kata kunci: metode pelaksanaan, pengendalian mutu
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I. PENDAHULUAN... I-1 A. Latar Belakang Pemilihan Judul... I-1 B. Topik Pembahasan... I-2 C. Pembatasan Masalah... I-3 D. Tujuan Penulisan Laporan... I-3 E. Manfaat... I-3 F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data... I-4 G. Jadwal PDL dan Penulisan Laporan... I-4 BAB II. TINJAUAN UMUM PROYEK... II-1 A. Latar Belakang Proyek... II-1 B. Data Umum Proyek... II-1 C. Data Teknis Proyek... II-2 D. Struktur Organisasi Proyek... II-2 BAB III. TINJAUAN KEPUSTAKAAN... III-1 A. Jalan... III-1 1. Perkerasan Jalan... III-1 2. Badan Jalan... III-9 v
3. Klasifikasi Jalan... III-9 B. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan... III-11 1. Pekerjaan Tanah... III-11 2. Pekerjaan Lapisan Berbutir... III-13 3. Aspal Cair Lapis Pengikat (Prime Coat)... III-15 4. Pekerjaan Lapis Antar AC BC... III-16 5. Aspal Cair Lapis Perekat... III-17 C. Pengendalian Mutu... III-18 BAB IV. PEMBAHASAN... IV-1 A. Persiapan... IV-2 1. Pelaksanaan untuk Pengukuran... IV-3 2. Pengendalian Terhadap Resiko K3... IV-4 B. Umum... IV-6 1. Mobilisasi... IV-6 2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas... IV-6 3. Pengamanan Lingkungan... IV-8 4. Manajemen Mutu... IV-8 C. Pekerjaan Tanah... IV-11 1. Galian Biasa... IV-11 2. Timbunan Pilihan... IV-12 3. Penyiapan Badan Jalan... IV-15 D. Pekerjaan Perkerasan Berbutir... IV-16 1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B... IV-16 2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A... IV-20 E. Pengendalian Mutu Material Berbutir... IV-23 1. Pengendalian Mutu Timbunan Pilihan... IV-23 2. Pengendalian Mutu Lapis Pondasi Bawah... IV-27 3. Pengendalian Mutu Lapis Pondasi Atas... IV-32 F. Pekerjaan Pengaspalan... IV-37 1. Lapis Resap Pengikat (prime coat)... IV-37 v
2. Trial Section AC-Base... IV-38 3. Laston Lapis Pondasi (AC-Base)... IV-40 4. Trial Section AC-BC... IV-44 5. Laston Lapis Antara (AC-BC)... IV-46 6. Lapis Perekat (tack coat)... IV-49 G. Pengendalian Mutu Pekerjaan Aspal... IV-50 1. Pengendalian Mutu Aspal Lapis Pondasi (AC Base) IV-50 2. Pengendalian Mutu Laston Lapis Antara (AC BC)... IV-54 BAB V. PENUTUP... V-1 A. Simpulan... V-1 B. Saran... V-2 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN v
DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Struktur Organisasi... II-5 Gambar III.1 Bagian perkerasan lentur... III-7 Gambar III.2 Bagian perkerasan kaku... III-8 Gambar III.3 Proses pekerjaan tanah... III-12 Gambar III.4 Proses pekerjaan lapis pondasi... III-15 Gambar III.5 Proses pelapisan prime coat... III-16 Gambar III.6 Proses pelapisan tack coat... III-17 Gambar III.7 Pekerjaan AC-BC... III-18 Gambar IV.1 Network plan pelaksanaan pekerjaan... IV-1 Gambar IV.2 Papan nama proyek... IV-2 Gambar IV.3 Pengukuran... IV-4 Gambar IV.4 Rambu K3 di pinggir jalan... IV-5 Gambar IV.5 Bagan alir pengendalian mutu... IV-10 Gambar IV.6 Proses galian biasa... IV-11 Gambar IV.7 Merapikan galian menggunakan tandem roller... IV-11 Gambar IV.8 Material diletakkan di lokasi... IV-12 Gambar IV.9 Penghamparan menggunakan motor grader... IV-13 Gambar IV.10 Pemadatan menggunakan tandem roller... IV-13 Gambar IV.11 Penyiraman material timbunan pilihan... IV-14 Gambar IV.12 Pembentukan badan jalan... IV-15 Gambar IV.13 Pemadatan menggunakan vibratory roller... IV-15 Gambar IV.14 Penyiraman badan jalan... IV-16 Gambar IV.15 Material diturunkan di lokasi... IV-17 Gambar IV.16 Penghamparan lapis pondasi bawah ( base B )... IV-17 Gambar IV.17 Pemadatan lapis pondasi bawah (base B)... IV-18 Gambar IV.18 Penyiraman lapis pondasi bawah (base B)... IV-19 Gambar IV.19 Material diturunkan di lokasi pekerjaan... IV-20 Gambar IV.20 Penghamparan lapis pondasi atas (base A)... IV-21 Gambar IV.21 Pemadatan lapis pondasi atas (base A)... IV-21 vi
Gambar IV.22 Penyiraman lapis pondasi atas (kelas A)... IV-22 Gambar IV.23 Pembesihan menggunakan compressor... IV-37 Gambar IV.24 Penyemprotan prime coat... IV-38 Gambar IV.25 Trial section AC - Base... IV-38 Gambar IV.26 Grafik trial AC Base... IV-39 Gambar IV.27 Asphalt finisher... IV-41 Gambar IV.28 Hotmix dituang ke dalam asphalt finisher... IV-41 Gambar IV.29 Penghamparan hotmix... IV-42 Gambar IV.30 Pemadatan menggunakan tandem roller... IV-43 Gambar IV.31 Pemadatan menggunakan PTR... IV-43 Gambar IV.32 Trial Section AC-BC... IV-45 Gambar IV.33 Grafik trial AC BC... IV-45 Gambar IV.34 Hotmix dituang kedalam asphalt finisher... IV-47 Gambar IV.35 Penghamparan hotmix AC-BC... IV-47 Gambar IV.36 Pemadatan tandem roller... IV-48 Gambar IV.37 Pemadatan PTR... IV-48 Gambar IV.38 Pembersihan menggunakan compressor... IV-50 Gambar IV.39 Penyemprotan tack coat... IV-50 Gambar IV.40 Pengambilan benda uji core drill... IV-56 vi
DAFTAR TABEL Tabel III.1 Perbandingan perkerasan lentur dengan kaku... III-4 Tabel III.2 Klasifikasi jalan... III-10 Tabel IV.1 Perbandingan hasil pemadatan JMD dengan JMF... IV-23 Tabel IV.2 Perbandingan CBRlab. JMD dengan JMF... IV-24 Tabel IV.3 Hasil pengujian sand cone timbunan pilihan... IV-26 Tabel IV.4 Perbandingan abrasi JMD dan JMF... IV-27 Tabel IV.5 Perbandingan hasil pemadatan JMD dengan JMF... IV-28 Tabel IV.6 Perbandingan CBRlab. JMD dengan JMF... IV-29 Tabel IV.7 Hasil pengujian sand cone lapis pondasi bawah... IV-31 Tabel IV.8 Perbandingan abrasi JMD dan JMF... IV-32 Tabel IV.9 Perbandingan hasil pemadatan JMD dengan JMF... IV-33 Tabel IV.10 Perbandingan CBRlab. JMD dengan JMF... IV-34 Tabel IV.11 Hasil pengujian sand cone lapis pondasi atas... IV-36 Tabel IV.12 Trial section AC - Base... IV-39 Tabel IV.13 Trial Section AC - BC... IV-45 Tabel IV.14 Core drill AC - Base... IV-53 Tabel IV.15 Core drill AC BC... IV-57 vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Rencana Mutu Kontrak (RMK) Job Mix Desain (JMD) AC BC Job Mix Desain (JMD) AC Base Job Mix Desain (JMD) Agregat pilihan Job Mix Desain (JMD) Base A Job Mix Desain (JMD) Base B Job Mix Formula (JMF) AC BC Job Mix Formula (JMF) AC Base Job Mix Formula (JMF) Agregat pilihan Job Mix Formula (JMF) Base A Job Mix Formula (JMF) Base B Sand cone timbunan pilihan Sand cone lapis agregat kelas A Sand cone lapis agregat kelas B Trial Section AC BC Trial Section AC Base Test core drill AC BC Test core drill AC Base viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul Transportasi darat merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Untuk itu diperlukan prasarana pendukung yakni jalan raya. Jalan raya sebagai prasarana transportasi darat dimaksudkan untuk keperluan lalu-lintas, dan dengan jalan inilah dapat diadakan perhubungan lalu lintas diantara kota-kota tertentu.seiring dengan adanya penerapan otonomi daerah yang ikut mempengaruhi timbulnya pemekaran wilayah sehingga mengakibatkan terbentuknya kota-kota baru membuat jalan sebagai prasarana transportasi darat memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan dan menunjang laju pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan pembangunan suatu daerah. Jalan sebagai suatu prasarana transportasi darat yang diperuntukkan bagi lalu lintas perlu dibangun dan dirawat sebaik mungkin.seiring dengan kemajuan pembangunan daerah yang terus meningkat, menuntut kualitas yang baik dari suatu jalan. Dengan baiknya kualitas dari jalan tersebut akan banyak membantu pengguna jalan untuk lebih cepat dan nyaman ketika akan menuju ke suatu tempat, baik dalam maupun luar daerah. Sebagai konstruksi perkerasan, jalan merupakan struktur yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan material tertentu yang diproses sehingga membentuk suatu struktur yang mampu menahan beban kendaraan yang melewatinya. Pembangunan jalan tidak hanya bertujuan membangun jalan baru saja tetapi juga melaksanakan pemeliharaan peningkatan jalan yang telah ada. Pemeliharaan peningkatan jalan harus dilaksanakan secara rutin sesuai umur rencana jalan tersebut. Pelaksanaan I - 1
pemeliharaan pada peningkatan jalan bertujuan agar jalan dapat berfungsi dengan baik. Pelaksanaanyang tidak mengikuti ketentuan-ketentuan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya sering terjadi dilapangan. Disamping pekerja yang kurang serius dan terampil, juga dengan faktor pengawas yang masih sering kurang melakukan pengawasan dengan serius, serta masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi mutu dan ketahanan jalan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membahas topik dengan judul METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PAKET PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BATAS PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM.Penulis akan menjelaskan beberapa pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pengendalian mutu pada material bahan olahan serta yang telah terpasang. Paket pelebaran jalan Provinsi Sidikalang batas Nanggroe Aceh Darussalam berada di dua wilayah daerah tingkat dua tepatnya di kabupaten Dairi dan kabupaten Pakpak Bharat. Jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan beberapa daerah di Dairi, Pakpak barat, dan Subulussalam (Nanggroe Aceh Darussalam). Karena data yang sesuai dengan topik diatas dapat ditemukan pada lokasi tersebut dan penulis merasa mampu untuk melakukannya, maka penulis memilih untuk membahas topik ini. B. Topik Bahasan Topik bahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagaimana cara metode pelaksanaan pekerjaaan jalan pada proyek paket Pelebaran Jalan Sidikalang Batas Nanggroe Aceh Darussalam di Kabupaten Dairi dan Pakpak barat? I - 2
2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian mutu bahan material olahan dan yang telah terpasang pada proyek tersebut? C. Pembatasan Masalah Peninjauan pekerjaan lapis perkerasan dan pengendalian mutu bahan material olahan dan terpasangyang akan dibahas dalam tulisan ini hanya pada pekerjaan dari lapis pondasi bawah (base B), lapis pondasi atas (base A), laston lapis pondasi (AC-Base) dan laston lapis antara (AC-BC). D. Tujuan Penulisan Laporan Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan pada proyek Pelebaran Jalan Sidikalang Batas Nanggroe Aceh Darussalam di Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian mutu campuran material olahan dan yang telah terpasang pada proyek tersebut. E. Manfaat Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Mahasiswa yang akan membahas hal yang sama; 2. Mengetahui bagaimana tahapan-tahapan kerja metode pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan; 3. Mengetahui bagaimana pengendalian mutu bahan material olahan dan yang telah terpasang pada pekerjaan perkerasan jalan; 4. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar kelak ketika bekerja mampu melaksanakan kegiatan yang sama; 5. Segala yang disajikan dalam laporan ini dapat berfungsi sebagai bahan masukan dan sebagai pembanding, kelak bila akan melakukan kegiatan yang sama. I - 3
F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Mengadakan studi pendahuluan; b. Mengadakan studi pengamatan langsung di lokasi pekerjaan dimana proyek sedang berlangsung; c. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan pengawas paket (dinas Pekerjaan Umum) serta pihak yang terkait dalam pelaksanaan dilapangan; d. Melakukan observasi terhadap dokumen dan spesifikasi teknik serta gambar-gambar yang ada; e. Mengambil dokumentasi kegiatan di lapangan. 2. Teknik Pengolahan Data Dalam pengolahan data, penulis memaparkan tahapantahapan pekerjaan pada tiap pengerjaan lapis perkerasan beserta pengendalian mutu pada campuran bahan olahan dan yang telah terpasang. G. Jadwal Persiapan Adapun jadwal kegiatan persiapan, pelaksanaan (STK/PET), dan penulisan Laporan Tugas Akhir hingga pengumpulan Laporan Tugas Akhir ini adalah seperti pada tabel I.1 berikut: I - 4
Tabel I.1 Jadwal pelaksanaan Tugas Akhir No KEGIATAN BULAN KE A. Persiapan 1 Survey objek TA (penelitian): mendapatkan topik/judul TA 2 Mendapat Dosen Pembimbing TA dari KPS 3 Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari dobing B. Pelaksanaan 4 Bimbingan untuk pengumpulan data 5 Pengumpulan data (ke lokasi studi kasus) 6 Bimbingan untuk pengolahan data 7 Pengolahan data C. Pelaporan 8 Bimbingan penulisan BAB I 9 Penulisan BAB I (Pendahuluan) 10 Koreksi dan perbaikan penulisan BAB I 11 Bimbingan untuk penulisan BAB II dan BAB III 12 Penulisan BAB II (Tinjauan Proyek) 13 Penulisan BAB III (Tinjauan Kepustakaan) 14 Koreksi dan perbaikan BAB II dan BAB III 15 Bimbingan untuk penulisan BAB IV dan BAB V 16 Penulisan BAB IV (Pembahasan) 17 Penulisan BAB V (Simpulan dan Saran) 18 Koreksi dan perbaikan BAB IV dan BAB V 19 Penyusunan lampiran 20 Koreksi dan perbaikan lampiran 21 Bimbingan tahap akhir (penyempurnaan LTA) 22 Pengumpulan laporan TA 4 5 6 7 8 I - 5