METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

METODE PELAKSANAAN PEKERJAANPADA PAKET PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BATAS PROVINSI NAD LAPORAN

QUALITY CONTROL PERKERASAN LENTUR PADA PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS/PELEBARAN JALAN KUTABULUH-LAWEPAKAM (MYC)

QUALITY CONTROL PERKERASAN LENTUR LAPIS AC-BC PADA PROYEK PELEBARAN RUAS JALAN SIDIKALANG BATAS KOTA BULUH LAPORAN. oleh :

PENGUJIAN PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN HOTMIX PERKERASAN AC-BC PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN BATAS KOTA MEDAN- BATAS KABUPATEN TANAH KARO

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM : NIM :

METODE PELAKSANAAN PENINGKATAN STRUKTUR JALAN TEBINGTINGGI (WATAS SERDANGBEDAGAI) - SIPISPIS DI KABUPATEN SERDANGBEDAGAI

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh:

ANALISIS PERHITUNGAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK JALAN TOL MEDAN-KUALANAMU KABUPATEN DELI SERDANG LAPORAN

Kata kunci: HRS-Base, Pengendalian Mutu, Benda Uji, Uji Marshall, Uji Ekstraksi

METODA PELAKSANAAN PEKERJAAN PAKET 34 (JALAN SERUNAI MALAM II, JALAN SERUNAI MALAM I, JALAN BERSAMA)

PENGENDALIAN MUTU DAN PROSES PEMBUATAN TIANG PANCANG SENTRIFUGAL PADA PT WIJAYA KARYA BETON JL. RAYA BINJAI KM 15,5 DELI SERDANG

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN SISINGAMANGARAJA PADANG SIDEMPUAN (STA ) DENGAN METODE Pt-T B LAPORAN

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: ANDOAN SILABAN NIM.

PENERAPAN MANAJEMEN MATERIAL PADA PROYEK PELEBARAN JALAN JAMIN GINTING MEDAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk menunjang dan menggerakkan bidang bidang kehidupan

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERHITUNGAN DAN METODE PELAKSANAAN PONDASI SUMURAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN AEK SIMARE TAPANULI UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA LAPORAN

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK CAMPURAN HOT MIX ASPAL UNTUK LAPISAN PERMUKAAN AC-WC DENGAN STANDAR KEPADATAN MUTLAK

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PELEBARAN DAN PENINGKATAN JALAN PADA JALAN BATAS PROV. NAD SP. PANGKALAN SUSU

EVALUASI MATERIAL WEARING COURSE PADA PELAPISAN ULANG JALAN TOL TANGERANG MERAK

ANALISA PERHITUNGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR ( FLEXIBEL PAVEMENT) PADA PAKET PENINGKATAN STRUKTUR JALAN SIPIROK - PAL XI (KM KM. 115.

KERANGKA ACUAN KERJA

Akhmad Bestari, Studi Penggunaan Pasir Pantai Bakau Sebagai Campuran Aspal Beton Jenis HOT

PENGARUH KOMBINASI SEKAM PADI DAN SEMEN SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON

KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI BALOK PORTAL AS-2 RUKO R9 DI PROYEK PEMBANGUNAN RUKO CITRALAND BAGYA CITY MEDAN LAPORAN

OPTIMASI KADAR ASPAL BETON AC 60/70 TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PADA LALU LINTAS BERAT MENGGUNAKAN MATERIAL LOKAL BANTAK PROYEK AKHIR

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III NIM NIM

Agus Fanani Setya Budi 1, Ferdinan Nikson Liem 2, Koilal Alokabel 3, Fanny Toelle 4

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk sosial memerlukan kebutuhan hidup dan

PERHITUNGAN ABUTMENT DAN PONDASI PADA JEMBATAN WEIH KANIS KABUPATEN BENER MERIAH TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI UNIVERSITAS MEDAN AREA

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH SERBUK BESI TERHADAP CAMPURAN ASPAL PANAS JENIS AC-WC

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PROYEK FLY OVER JAMIN GINTING MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PEMADATAN BENDA UJI TERHADAP BESARAN MARSHALL CAMPURAN BERASPAL PANAS BERGRADASI MENERUS JENIS ASPHALT CONCRETE (AC)

BAB 1 PENDAHULUAN. ke beberapa propinsi lain di Sumatera jelas sangat membutuhkan prasarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

KARAKTERISTIK MARSHALL ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH BETON SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

STUDI PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS JALAN BATAS PROVINSI NAD SIMPANG PANGKALAN SUSU TANJUNG PURA - STABAT TUGAS AKHIR

FANDY SURGAMA

PERBANDINGAN ESTIMASI BIAYA PEKERJAAN BALOK PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN MENGGUNAKAN HARGA PEMKO MEDAN DAN HARGA SURVEY PASAR LAPORAN.

ANALISIS KARAKTERISTIK KEPADATAN CAMPURAN ASPAL AGREGAT (ASPHALT CONCRETE) YANG DIPADATKAN DENGAN STAMPER. Tugas Akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU TERHADAP BEBAN OPERASIONAL LALU LINTAS DENGAN METODE AASHTO PADA RUAS

DIVISI 4 PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN SEKSI 4.1 PELEBARAN PERKERASAN UMUM PERSYARATAN

KAJIAN KINERJA CAMPURAN BERASPAL PANAS JENIS LAPIS ASPAL BETON SEBAGAI LAPIS AUS BERGRADASI KASAR DAN HALUS

KONTROL PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN PRIMER DAN DIMENSI KOLAM OLAK BANGUNAN TERJUN 13 SALURAN SEKUNDER DI BENDUNG NAMU SIRA SIRA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEGAGALAN KUALITAS DAN KUANTITAS PERKERASAN LENTUR

PENGARUH LIMBAH BAJA ( STEEL SLAG ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR NO. ½ DAN NO.8 PADA CAMPURAN HRS-WC TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL 1

TAHAPAN PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN KOLOM BALOK DAN PLAT LANTAI PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN LAPORAN

EVALUASI BAHAN PRODUKSI ASPAL JALAN PROVINSI LUMPANGI BATULICIN. Asrul Arifin ABSTRAK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN PADA PROYEK JEMBATAN JALUR PIPA GAS PERTAMINA PANGKALAN BRANDAN KABUPATEN LANGKAT

PERHITUNGAN KEPADATAN LAPIS PONDASI ATAS KELAS (A) DENGAN METODE SAND CONE DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN SPT WAWONA-WAWONA

PENGARUH PENGGUNAAN KAPUR TOHOR SEBAGAI FILLER TERHADAP MARSHALL PROPERTIS PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE-WEARING COURSE (AC-WC)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi berlebihan (overload) atau disebabkan oleh Physical Damage Factor (P.D.F.)

KAJIAN LABORATORIUM PENGGUNAAN MATERIAL AGREGAT BERSUMBER DARI KAKI GUNUNG SOPUTAN UNTUK CAMPURAN BERASPAL PANAS

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.3 Maret 2015 ( ) ISSN:

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan pokok dalam kegiatan masyarakat sehari-hari. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

APLIKASI PENJADWALAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA BRIMOB POLDA SUMUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki jumlah penduduk yang cukup

PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL BETON (AC-BC)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 40 TAHUN : 2005 SERI : C NOMOR : 7 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 40 TAHUN 2005 TENTANG

TINGKAT KEMUDAHAN MEMENUHI SPESIFIKASI PADA BERBAGAI JENIS CAMPURAN PANAS ASPAL AGREGAT.

KEBUTUHAN AIR SAWAH DAERAH IRIGASI JAWA MARAJA BAH JAMBI KABUPATEN SIMALUNGUN

PERBANDINGAN JUMLAH TENAGA KERJA, WAKTU, DAN BIAYA PELAT LANTAI DAN BALOK RUKO R8 DENGAN METODE PRECAST

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.4 April 2015 ( ) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAPORAN. Ditulis untuk Menyelesaikan. Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI. Pendidikan Program Diploma III. oleh: NIM NIM.

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Matakuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh:

BAB I PENDAHULUAN. agregat, dan agregat berperan sebagai tulangan. Sifat-sifat mekanis aspal dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan hal tersebut mengakibatkan peningkatan mobilitas penduduk

KAJIAN KADAR ASPAL HASIL EKSTRAKSI PENGHAMPARAN DAN MIX DESIGN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (ACWC) GRADASI HALUS

METODE PELAKSANAAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN KEBUTUHAN TULANGAN ANTARA GAMBAR KERJA DENGAN SNI 7394:2008 PADA PEMBANGUNAN RUKO R2 NO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ITS (INDIRECT TENSILE STRENGTH) CAMPURAN AC (ASPHALT CONCRETE) YANG DIPADATKAN DENGAN APRS (ALAT PEMADAT ROLLER SLAB) Naskah Publikasi

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

ANALISIS KORELASI ANTARA MARSHALL STABILITY DAN ITS (Indirect Tensile Strength) PADA CAMPURAN PANAS BETON ASPAL. Tugas Akhir

PENGARUH SUHU DAN DURASI TERENDAMNYA PERKERASAN BERASPAL PANAS TERHADAP STABILITAS DAN KELELEHAN (FLOW)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, sampai ditemukannya kendaraan bermotor oleh Gofflieb Daimler dan

STABILITAS LAPIS ASPAL BETON AC-WC MENGGUNAKAN ABU SEKAM PADI

PENYELIDIKAN PROPERTIS DISTRIBUSI VOID, INDIRECT TENSILE STRENGHT DAN MARSHALL CAMPURAN ASPHALT CONCRETE TERHADAP BENDA UJI HASIL PEMADATAN APRS

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting

Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh:

PENGARUH GRADASI AGREGAT TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK ASPAL BETON (AC-BC) Sumiati 1 ), Sukarman 2 )

NASKAH SEMINAR INTISARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melebihi daya dukung tanah yang diijinkan (Sukirman, 1992).

PERENCANAAN CAMPURAN ASPAL BETON AC-BC DENGAN FILLER ABU SEKAM PADI, PASIR ANGGANA, DAN SPLIT PALU ABSTRACT

BAB 1. PENDAHULUAN. Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara

Transkripsi:

METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: FUAD TRI HUTOMO SURUNG BERUTU NIM: 1105022093 NIM: 1105022133 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman, kekuatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. Tugas Akhir yang berjudul Metode Pelaksanaan dan Pengendalian Mutu pada Pelebaran Jalan Dairi Batas Nanggroe Aceh Darussalam ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi Teknik Sipil Diploma III Politeknik Negeri Medan. Sesuai dengan judulnya, dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai proses metode pelaksanaan untuk mengerjakan pelebaran jalan beserta pengendalian mutunya. Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini, penulis telah mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa materi, moral, dan spiritual maupun informasi yang berhubungan dengan penyelesaian Tugas Akhir ini. Oleh sebab itu, sudah selayaknya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak M. Syahruddin, S.T, M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan; 2. Bapak Ir. Samsudin Silaen M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 3. Bapak Ir. Sudarto, M.T, Ketua Program Studi D-III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; 4. Bapak Drs. Kusumadi, M.T, Dosen Pembimbing penyusunan Laporan Tugas Akhir; 5. Bapak dan Ibu Dosen Penguji Tugas Akhir; 6. Bapak Syiril Erwin, S.T, M.T, Wali Kelas SI-6E Politeknik Negeri Medan; 7. Seluruh Dosen Pengajar serta Staff administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan; iv

8. Kepala Satker pelaksanaan Jalan dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara yang telah mengizinkan kami untuk memperoleh data-data pelaksanaan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini; 9. Orang tua tercinta yang sudah memberikan dukungan berupa moril, materi, dan spiritual kepada kami; 10. Rekan-rekan Angkatan 2011 jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan khususnya kelas SI-6E; 11. Serta seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini. Tulisan ini adalah asli tulisan penulis sendiri tanpa ada unsur plagiat. Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan dalam laporan Tugas Akhir. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Demikian laporan ini ditulis semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis dan siapa saja yang membaca terutama yang berkecimpung di bidang Teknik Sipil. Medan, 26 Agustus 2014 Hormat Penulis, FUAD TRI HUTOMO SURUNG BERUTU NIM: 1105022093 NIM: 1105022133 iv

ABSTRAK METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BTS. NANGGROE ACEH DARUSSALAM oleh: Fuad Tri Hutomo (1105022093) dan Surung Berutu (1105022133) Jalan Sidikalang - Batas Nanggroe Aceh Darussalam merupakan jalan provinsi yang menghubungkan antara provinsi Sumatra Utara dengan provinsi Nangggroe Aceh Darussalam yanng terletak diantara dua kabupaten yaitu kabupaten Dairi dan kabupaten Pakpak Bharat. Kondisi jalan yang sempit dan keadaan yang rusak sehingga jalan tersebut perlu di perbaiki dan ditingkatkan. Metode pelaksanaan dan pengendalian mutu sangat perlu diperhatikan demi tecapai hasil yang maksimal. Dari hasil observasi di lapangan diperoleh : 1) metode yang digunakan dalam pekerjaan adalah metode kontraktor sendiri yang berpedoman pada spesifikasi direksi teknis ; 2) pengendalian mutu material olahan (JMF) dan material terpasang (sand cone dan core drill) Metode pada pekerjaan tersebut dimulai dari pekerjaan persiapan, umum, pekerjaan tanah yang terdiri dari galian, timbunan dan penyiapan badan jalan. Pekerjaan berbutir terdiri dari pekerjaan lapis pondasi bawah (base B) dan lapis pondasi atas (base A). Kemudian pekerjaan aspal, yang terdiri dari pekerjaan aspal lapis pengikat (prime coat), laston lapis pondasi (AC-base), laston lapis antara (AC-BC), dan pekerjaan aspal lapis perekat (tack coat). Untuk hasil pengendalian mutu material olahan berbutir hasilnya terdiri dari abrasi, kepadatan maksimum, kadar air optimum, dan CBR laboratorium. Untuk timbunan pilihan, kepadatan maksimumnya 2,014 gr/cm³, kadar air optimum 9,50%, dan CBR laboratorium 18,62%. Untuk agregat kelas B, abrasinya 39,38%, kepadatan maksimum 2,172 gr/cm³, kadar air optimum 7,48%, dan CBR laboratorium 78,99%. Untuk agregat kelas A, abrasinya 39,38%, kepadatan maksimum 2,203%, kadar air optimum 6,52%, dan CBR laboratoriumnya 101,00%. Dan pengendalian mutu untuk material olahan aspal dilakukan pengujian marshall. Untuk material AC Base, bulk density 2,306 gr/cm³, stability 1870 kg, flow 5,05 mm, VIM 4,67%, VFB 69,50%, dan MQ 375 kg. Untuk material AC BC, bulk density 2,295 gr/cm³, stability 1065 kg, flow 3,88 mm, VIM 4,65%, VFB 69,71%, dan MQ 272 kg Pada pengendalian mutu material terpasang berbutir yaitu sand cone untuk timbunan pilihan, kepadatan rata-rata lapangannya 2,216 gr/cm³. Untuk lapis pondasi bawah (agregat kelas B), kepadatan rata-rata lapangannya 2,323 gr/cm³. Untuk lapis pondasi atas (agregat kelas A), kepadatan lapangannya 2,327 gr/cm³. Lalu core drill untuk material terpasang beraspal, pada AC Base tebal rataratanya 7,735 cm dan rata-rata relative density 99,965%. Untuk AC BC rataratanya 8,2825 cm dan rata-rata relative density 99,41%. Kata kunci: metode pelaksanaan, pengendalian mutu

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii BAB I. PENDAHULUAN... I-1 A. Latar Belakang Pemilihan Judul... I-1 B. Topik Pembahasan... I-2 C. Pembatasan Masalah... I-3 D. Tujuan Penulisan Laporan... I-3 E. Manfaat... I-3 F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data... I-4 G. Jadwal PDL dan Penulisan Laporan... I-4 BAB II. TINJAUAN UMUM PROYEK... II-1 A. Latar Belakang Proyek... II-1 B. Data Umum Proyek... II-1 C. Data Teknis Proyek... II-2 D. Struktur Organisasi Proyek... II-2 BAB III. TINJAUAN KEPUSTAKAAN... III-1 A. Jalan... III-1 1. Perkerasan Jalan... III-1 2. Badan Jalan... III-9 v

3. Klasifikasi Jalan... III-9 B. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan... III-11 1. Pekerjaan Tanah... III-11 2. Pekerjaan Lapisan Berbutir... III-13 3. Aspal Cair Lapis Pengikat (Prime Coat)... III-15 4. Pekerjaan Lapis Antar AC BC... III-16 5. Aspal Cair Lapis Perekat... III-17 C. Pengendalian Mutu... III-18 BAB IV. PEMBAHASAN... IV-1 A. Persiapan... IV-2 1. Pelaksanaan untuk Pengukuran... IV-3 2. Pengendalian Terhadap Resiko K3... IV-4 B. Umum... IV-6 1. Mobilisasi... IV-6 2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas... IV-6 3. Pengamanan Lingkungan... IV-8 4. Manajemen Mutu... IV-8 C. Pekerjaan Tanah... IV-11 1. Galian Biasa... IV-11 2. Timbunan Pilihan... IV-12 3. Penyiapan Badan Jalan... IV-15 D. Pekerjaan Perkerasan Berbutir... IV-16 1. Lapis Pondasi Agregat Kelas B... IV-16 2. Lapis Pondasi Agregat Kelas A... IV-20 E. Pengendalian Mutu Material Berbutir... IV-23 1. Pengendalian Mutu Timbunan Pilihan... IV-23 2. Pengendalian Mutu Lapis Pondasi Bawah... IV-27 3. Pengendalian Mutu Lapis Pondasi Atas... IV-32 F. Pekerjaan Pengaspalan... IV-37 1. Lapis Resap Pengikat (prime coat)... IV-37 v

2. Trial Section AC-Base... IV-38 3. Laston Lapis Pondasi (AC-Base)... IV-40 4. Trial Section AC-BC... IV-44 5. Laston Lapis Antara (AC-BC)... IV-46 6. Lapis Perekat (tack coat)... IV-49 G. Pengendalian Mutu Pekerjaan Aspal... IV-50 1. Pengendalian Mutu Aspal Lapis Pondasi (AC Base) IV-50 2. Pengendalian Mutu Laston Lapis Antara (AC BC)... IV-54 BAB V. PENUTUP... V-1 A. Simpulan... V-1 B. Saran... V-2 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN v

DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Struktur Organisasi... II-5 Gambar III.1 Bagian perkerasan lentur... III-7 Gambar III.2 Bagian perkerasan kaku... III-8 Gambar III.3 Proses pekerjaan tanah... III-12 Gambar III.4 Proses pekerjaan lapis pondasi... III-15 Gambar III.5 Proses pelapisan prime coat... III-16 Gambar III.6 Proses pelapisan tack coat... III-17 Gambar III.7 Pekerjaan AC-BC... III-18 Gambar IV.1 Network plan pelaksanaan pekerjaan... IV-1 Gambar IV.2 Papan nama proyek... IV-2 Gambar IV.3 Pengukuran... IV-4 Gambar IV.4 Rambu K3 di pinggir jalan... IV-5 Gambar IV.5 Bagan alir pengendalian mutu... IV-10 Gambar IV.6 Proses galian biasa... IV-11 Gambar IV.7 Merapikan galian menggunakan tandem roller... IV-11 Gambar IV.8 Material diletakkan di lokasi... IV-12 Gambar IV.9 Penghamparan menggunakan motor grader... IV-13 Gambar IV.10 Pemadatan menggunakan tandem roller... IV-13 Gambar IV.11 Penyiraman material timbunan pilihan... IV-14 Gambar IV.12 Pembentukan badan jalan... IV-15 Gambar IV.13 Pemadatan menggunakan vibratory roller... IV-15 Gambar IV.14 Penyiraman badan jalan... IV-16 Gambar IV.15 Material diturunkan di lokasi... IV-17 Gambar IV.16 Penghamparan lapis pondasi bawah ( base B )... IV-17 Gambar IV.17 Pemadatan lapis pondasi bawah (base B)... IV-18 Gambar IV.18 Penyiraman lapis pondasi bawah (base B)... IV-19 Gambar IV.19 Material diturunkan di lokasi pekerjaan... IV-20 Gambar IV.20 Penghamparan lapis pondasi atas (base A)... IV-21 Gambar IV.21 Pemadatan lapis pondasi atas (base A)... IV-21 vi

Gambar IV.22 Penyiraman lapis pondasi atas (kelas A)... IV-22 Gambar IV.23 Pembesihan menggunakan compressor... IV-37 Gambar IV.24 Penyemprotan prime coat... IV-38 Gambar IV.25 Trial section AC - Base... IV-38 Gambar IV.26 Grafik trial AC Base... IV-39 Gambar IV.27 Asphalt finisher... IV-41 Gambar IV.28 Hotmix dituang ke dalam asphalt finisher... IV-41 Gambar IV.29 Penghamparan hotmix... IV-42 Gambar IV.30 Pemadatan menggunakan tandem roller... IV-43 Gambar IV.31 Pemadatan menggunakan PTR... IV-43 Gambar IV.32 Trial Section AC-BC... IV-45 Gambar IV.33 Grafik trial AC BC... IV-45 Gambar IV.34 Hotmix dituang kedalam asphalt finisher... IV-47 Gambar IV.35 Penghamparan hotmix AC-BC... IV-47 Gambar IV.36 Pemadatan tandem roller... IV-48 Gambar IV.37 Pemadatan PTR... IV-48 Gambar IV.38 Pembersihan menggunakan compressor... IV-50 Gambar IV.39 Penyemprotan tack coat... IV-50 Gambar IV.40 Pengambilan benda uji core drill... IV-56 vi

DAFTAR TABEL Tabel III.1 Perbandingan perkerasan lentur dengan kaku... III-4 Tabel III.2 Klasifikasi jalan... III-10 Tabel IV.1 Perbandingan hasil pemadatan JMD dengan JMF... IV-23 Tabel IV.2 Perbandingan CBRlab. JMD dengan JMF... IV-24 Tabel IV.3 Hasil pengujian sand cone timbunan pilihan... IV-26 Tabel IV.4 Perbandingan abrasi JMD dan JMF... IV-27 Tabel IV.5 Perbandingan hasil pemadatan JMD dengan JMF... IV-28 Tabel IV.6 Perbandingan CBRlab. JMD dengan JMF... IV-29 Tabel IV.7 Hasil pengujian sand cone lapis pondasi bawah... IV-31 Tabel IV.8 Perbandingan abrasi JMD dan JMF... IV-32 Tabel IV.9 Perbandingan hasil pemadatan JMD dengan JMF... IV-33 Tabel IV.10 Perbandingan CBRlab. JMD dengan JMF... IV-34 Tabel IV.11 Hasil pengujian sand cone lapis pondasi atas... IV-36 Tabel IV.12 Trial section AC - Base... IV-39 Tabel IV.13 Trial Section AC - BC... IV-45 Tabel IV.14 Core drill AC - Base... IV-53 Tabel IV.15 Core drill AC BC... IV-57 vii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Rencana Mutu Kontrak (RMK) Job Mix Desain (JMD) AC BC Job Mix Desain (JMD) AC Base Job Mix Desain (JMD) Agregat pilihan Job Mix Desain (JMD) Base A Job Mix Desain (JMD) Base B Job Mix Formula (JMF) AC BC Job Mix Formula (JMF) AC Base Job Mix Formula (JMF) Agregat pilihan Job Mix Formula (JMF) Base A Job Mix Formula (JMF) Base B Sand cone timbunan pilihan Sand cone lapis agregat kelas A Sand cone lapis agregat kelas B Trial Section AC BC Trial Section AC Base Test core drill AC BC Test core drill AC Base viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Judul Transportasi darat merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah. Untuk itu diperlukan prasarana pendukung yakni jalan raya. Jalan raya sebagai prasarana transportasi darat dimaksudkan untuk keperluan lalu-lintas, dan dengan jalan inilah dapat diadakan perhubungan lalu lintas diantara kota-kota tertentu.seiring dengan adanya penerapan otonomi daerah yang ikut mempengaruhi timbulnya pemekaran wilayah sehingga mengakibatkan terbentuknya kota-kota baru membuat jalan sebagai prasarana transportasi darat memegang peranan yang sangat penting dalam sektor perhubungan dan menunjang laju pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan pembangunan suatu daerah. Jalan sebagai suatu prasarana transportasi darat yang diperuntukkan bagi lalu lintas perlu dibangun dan dirawat sebaik mungkin.seiring dengan kemajuan pembangunan daerah yang terus meningkat, menuntut kualitas yang baik dari suatu jalan. Dengan baiknya kualitas dari jalan tersebut akan banyak membantu pengguna jalan untuk lebih cepat dan nyaman ketika akan menuju ke suatu tempat, baik dalam maupun luar daerah. Sebagai konstruksi perkerasan, jalan merupakan struktur yang terdiri dari beberapa lapis perkerasan dari bahan-bahan material tertentu yang diproses sehingga membentuk suatu struktur yang mampu menahan beban kendaraan yang melewatinya. Pembangunan jalan tidak hanya bertujuan membangun jalan baru saja tetapi juga melaksanakan pemeliharaan peningkatan jalan yang telah ada. Pemeliharaan peningkatan jalan harus dilaksanakan secara rutin sesuai umur rencana jalan tersebut. Pelaksanaan I - 1

pemeliharaan pada peningkatan jalan bertujuan agar jalan dapat berfungsi dengan baik. Pelaksanaanyang tidak mengikuti ketentuan-ketentuan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya sering terjadi dilapangan. Disamping pekerja yang kurang serius dan terampil, juga dengan faktor pengawas yang masih sering kurang melakukan pengawasan dengan serius, serta masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi mutu dan ketahanan jalan yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk membahas topik dengan judul METODE PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU PADA PAKET PELEBARAN JALAN SIDIKALANG BATAS PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM.Penulis akan menjelaskan beberapa pelaksanaan pekerjaan lapangan dan pengendalian mutu pada material bahan olahan serta yang telah terpasang. Paket pelebaran jalan Provinsi Sidikalang batas Nanggroe Aceh Darussalam berada di dua wilayah daerah tingkat dua tepatnya di kabupaten Dairi dan kabupaten Pakpak Bharat. Jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan beberapa daerah di Dairi, Pakpak barat, dan Subulussalam (Nanggroe Aceh Darussalam). Karena data yang sesuai dengan topik diatas dapat ditemukan pada lokasi tersebut dan penulis merasa mampu untuk melakukannya, maka penulis memilih untuk membahas topik ini. B. Topik Bahasan Topik bahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagaimana cara metode pelaksanaan pekerjaaan jalan pada proyek paket Pelebaran Jalan Sidikalang Batas Nanggroe Aceh Darussalam di Kabupaten Dairi dan Pakpak barat? I - 2

2. Bagaimana pelaksanaan pengendalian mutu bahan material olahan dan yang telah terpasang pada proyek tersebut? C. Pembatasan Masalah Peninjauan pekerjaan lapis perkerasan dan pengendalian mutu bahan material olahan dan terpasangyang akan dibahas dalam tulisan ini hanya pada pekerjaan dari lapis pondasi bawah (base B), lapis pondasi atas (base A), laston lapis pondasi (AC-Base) dan laston lapis antara (AC-BC). D. Tujuan Penulisan Laporan Tujuan pembahasan dalam laporan ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan pada proyek Pelebaran Jalan Sidikalang Batas Nanggroe Aceh Darussalam di Kabupaten Dairi dan Pakpak Barat. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian mutu campuran material olahan dan yang telah terpasang pada proyek tersebut. E. Manfaat Laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Mahasiswa yang akan membahas hal yang sama; 2. Mengetahui bagaimana tahapan-tahapan kerja metode pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan; 3. Mengetahui bagaimana pengendalian mutu bahan material olahan dan yang telah terpasang pada pekerjaan perkerasan jalan; 4. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar kelak ketika bekerja mampu melaksanakan kegiatan yang sama; 5. Segala yang disajikan dalam laporan ini dapat berfungsi sebagai bahan masukan dan sebagai pembanding, kelak bila akan melakukan kegiatan yang sama. I - 3

F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Mengadakan studi pendahuluan; b. Mengadakan studi pengamatan langsung di lokasi pekerjaan dimana proyek sedang berlangsung; c. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing dan pengawas paket (dinas Pekerjaan Umum) serta pihak yang terkait dalam pelaksanaan dilapangan; d. Melakukan observasi terhadap dokumen dan spesifikasi teknik serta gambar-gambar yang ada; e. Mengambil dokumentasi kegiatan di lapangan. 2. Teknik Pengolahan Data Dalam pengolahan data, penulis memaparkan tahapantahapan pekerjaan pada tiap pengerjaan lapis perkerasan beserta pengendalian mutu pada campuran bahan olahan dan yang telah terpasang. G. Jadwal Persiapan Adapun jadwal kegiatan persiapan, pelaksanaan (STK/PET), dan penulisan Laporan Tugas Akhir hingga pengumpulan Laporan Tugas Akhir ini adalah seperti pada tabel I.1 berikut: I - 4

Tabel I.1 Jadwal pelaksanaan Tugas Akhir No KEGIATAN BULAN KE A. Persiapan 1 Survey objek TA (penelitian): mendapatkan topik/judul TA 2 Mendapat Dosen Pembimbing TA dari KPS 3 Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari dobing B. Pelaksanaan 4 Bimbingan untuk pengumpulan data 5 Pengumpulan data (ke lokasi studi kasus) 6 Bimbingan untuk pengolahan data 7 Pengolahan data C. Pelaporan 8 Bimbingan penulisan BAB I 9 Penulisan BAB I (Pendahuluan) 10 Koreksi dan perbaikan penulisan BAB I 11 Bimbingan untuk penulisan BAB II dan BAB III 12 Penulisan BAB II (Tinjauan Proyek) 13 Penulisan BAB III (Tinjauan Kepustakaan) 14 Koreksi dan perbaikan BAB II dan BAB III 15 Bimbingan untuk penulisan BAB IV dan BAB V 16 Penulisan BAB IV (Pembahasan) 17 Penulisan BAB V (Simpulan dan Saran) 18 Koreksi dan perbaikan BAB IV dan BAB V 19 Penyusunan lampiran 20 Koreksi dan perbaikan lampiran 21 Bimbingan tahap akhir (penyempurnaan LTA) 22 Pengumpulan laporan TA 4 5 6 7 8 I - 5