JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: retno_i@ceitsacid Abstrak Pertumbuhan penduduk Kota Sidoarjo yang semakin pesat mengakibatkan lahan untuk pemukiman semakin mahal Hal ini menyebabkan banyaknya rumah-rumah liar, sehingga pemukiman kumuh di sidoarjo tidak dapat dihindarkan lagi Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah memberikan solusi dengan mengadakan proyek rusunawa yang terletak di Pusat perdagangan Agrobisnis, Jemundo, Sepanjang, Sidoarjo Pembangunan Rusunawa Jemundo ini memerlukan biaya yang tidak sedikit Perlu dilakukan analisa untuk mengetahui kelayakan pembangunannya Untuk menaksir kemanfaatan dan kelayakan pembangunan proyek tersebut, perlu dilakukan suatu analisa, sehingga dapat diketahui apakah biaya yang dikeluarkan pemerintah sebanding dengan manfaat yang didapatkan Untuk mengevaluasi kelayakan proyek digunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR Manfaat yang ditinjau adalah manfaat bagi pemerintah dan bagi penghuni Biaya yang ditinjau adalah biaya pembangunan proyek, biaya operasional, dan biaya perawatan Penelitian ini menggunakan metode AHP untuk menetukan bobot prioritas kriteria manfaat dan biaya Dari hasil analisa didapatkan bobot manfaat sebesar 3326, dan bobot biaya sebesar 2785 Nilai BCR dari manfaat dan biaya sebesar 119, sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek Rusunawa Jemundo layak dilaksanakan Kata Kunci BCR, Biaya, Manfaat, Rusunawa Jemundo dihitung dalam nilai rupiah Metode untuk menghitung manfaat yang bersifat intangible tersebut adalah metode AHP, dimana nilai manfaat tidak dalam bentuk rupiah tetapi dalam bentuk bobot prioritas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pembangunan Rusunawa Jemundo berdasarkan Analisa Manfaat dan Biaya Untuk menganalisa manfaat biaya digunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR) dengan cara mencari bobot penilaian manfaat yang kemudian dibandingkan dengan bobot penilaian biaya Rusunawa Jemundo A Langkah Penelitian II METODOLOGI Diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 PERUMUSAN MASALAH TINJAUAN PUSTAKA K I PENDAHULUAN emajuan yang pesat di bidang industri di Sidoarjo merupakan tuntutan dari kebutuhan akan sarana tempat tinggal bagi para pekerja industri Banyak dari para pekerja berasal dari daerah diluar Sidoarjo, sehingga memerlukan area pemukiman sebagai tempat tinggal dalam jangka waktu kontrak kerja proyek Seiring dengan pertumbuhan penduduk Kota Sidoarjo yang semakin pesat mengakibatkan lahan untuk pemukiman semakin mahal Hal ini menyebabkan banyaknya rumah rumah liar, sehingga pemukiman kumuh di sidoarjo tidak dapat di hindarkan lagi Pemerintah memberikan solusi dengan mengadakan proyek rusunawa yang terletak di Pusat perdagangan Agrobisnis, Jemundo, Sepanjang, Sidoarjo Terdiri dua twin block rusunawa dengan 76 kamar tipe 34 pembangunan rusunawa dengan biaya investasi sebesar 24 milyar di daerah industri Agrobisnis Jemundo Proyek ini merupakan solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini, karena dengan lahan terbatas dapat di bangun rusunawa yang dapat dijangkau oleh masyarakat ekonomi lemah Proyek Rusunawa Jemundo merupakan proyek pemerintah yang pembangunannya ditekankan pada manfaat terhadap masyarakat umum Manfaat yang dirasakan oleh masyarakat lebih banyak bersifat intangible, yakni yang sulit DATA SEKUNDER IDENTIFIKASI BIAYA PENYUSUNAN DAN PENYEBARAN KUISIONER ANALISA BIAYA Gambar 1 Diagram Alir Penelitian PENGUMPULAN DATA MENENTUKAN NILAI BCR DATA PRIMER IDENTIFIKASI MANFAAT PENYUSUNAN DAN PENYEBARAN KUISIONER ANALISA MANFAAT
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 2 B Identifikasi Variabel Penelitian Dalam menyusun variabel manfaat dan biaya diperlukan identifikasi awal Identifikasi awal variabel manfaat dan biaya digunakan sebagai acuan dalam melakukan survey pendahuluan dengan metode wawancara untuk mengidentifikasikan jenis jenis manfaat, dan biaya pembangunan proyek Rusunawa Jemundo Setelah itu, dilakukan kuisioner dalam menilai manfaat, pendapatan, dan biaya berdasarkan kriteria masing masing Variabel penelitian terdapat dalam Tabel 1 Tabel 1 Identifikasi Variabel Penelitian No Kriteria 1 2 Biaya Manfaat ABiaya proyek : 1Biaya Konstruksi 2Biaya Pembebasan lahan BBiaya Operasional : 1Listrik 2Air 3Operasional Gedung CBiaya Perawatan: 1Perawatan 2Penggantian A Bagi Pemerintah 1 Mengatasi Pemukiman Kumuh 2 Mengatasi Banjir 3 Memberi Perumahan 4 Mengatasi Kemacetan B Bagi Penghuni 1 Peningkatan Pendapatan 2 Peningkatan Kesehatan 3 Peningkatan Kesejahteraan 4 Penghematan Harga Sewa C Teknik Analisa Data Dari identifikasi manfaat terlihat bahwa manfaatmanfaat tersebut bersifat intangible atau tidak bisa diukur dengn nilai uang Sebaliknya biaya bisa diukur dalam nilai uang ( tangible ) Pada umumnya proyek proyek pemerintah seringkali memang tidak mungkin diukur berdasarkan nilai nilai yang jelas, analisa kelayakannya biasanya dinyatakan dalam manfaat umum yang bisa ditimbulkannya [1] Agar bisa dihitung rasionya, maka manfaat dan biaya harus mempunyai satuan yang sama Metode yang digunakan adalah analisa manfaat biaya melalui AHP ( Analytical Hierarki Process ) Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki [2] Analisa Manfaat Biaya merupakan perhitungan ratio manfaat terhadap biaya Dalam perhitungannya nilai waktu dari uang harus tetap dipertimbangkan berdasarkan perhitungan waktu arus kas yang terjadi setelah proyek dimulai[3] Untuk menganalisa kelayakan proyek digunakan metode Benefit Cost Ratio (BCR), Secara matematis hal ini dapat diformulasikan dalam rumus perbandingan manfaat biaya[4] A Analisa Manfaat III HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil kuisioner identifikasi variabel untuk mencari satu hasil dari 4 orang responden digunakan rata-rata geometrik yang menyatakan akar pangkat n dari hasil perkalian sebanyak n Kuisioner ini berisi tentang perbandingan antar dua elemen yang dinyatakan dengan skala 1-9 Skala 1-9 antar dua alternatif tersebut diberi nilai indeks 1-17 secara berurutan Apabila data responden telah didapat, maka ditentukan frekuensi range yang telah dipilih responden Kemudian baru dapat ditentukan rata-rata ukur kecenderungan responden dalam memilih manfaat terpenting Dari data responden yang dinyatakan dengan skala 1-9 tersebut diberi nilai indeks yang sesuai Rata-rata ukur kemudian dihitung dari akar pangkat jumlah responden dari hasil perkalian sebanyak nilai indeks dari range yang dipilih responden Perhitungan untuk mencari rata-rata ukur geometrik, dari hasil perhitungan geometrik didapat bobot kriteria dan manfaat Tabel 2 menunjukkan hasil matriks perbandingan berpasangan kriteria Tabel 3 dan Tabel 4 menunjukkan hasil matriks perbandingan berpasangan Tabel 2 Matriks Perbandingan Berpasang Kriteria Manfaaat Pemerinta Penghuni Pemerintah 1 ¼ Penghuni 4 1 5 1 ¼ Tabel 3 Matrik perbandingan berpasangan level pemerintah Manfaat MPK MP MK MPK 1 2 4 MP 1/2 1 2 MK 1/4 1/2 1 1 3/4 3 1/2 7 Tabel 4 Matrik perbandingan berpasang level kriteria penghuni Manfaat PP PK PHS PKs PP 1 1/3 1 1/4 1/5 PK 3 1 1 1/2 PHS 4 1 1 1 PKs 5 2 1 1 13 4 1/3 3 1/4 2 7/10 Perhitungan normalisasi dilakukan dengan jalan masingmasing kolom dibagi dengan jumlah keseluruhan Perhitungan dilakukan untuk semua kolom dan baris, baru setelah semua baris dan kolom terisi maka setiap baris dijumlahkan Hasil penjumlahan pada baris tiap-tiap baris dibagi dengan jumlah elemen yang saling membandingkan Tabel 5 menunjukkan bobot kriteria dan manfaat dari proses normalisasi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 3 Tabel 5 kriteria dan No Manfaat kriteria A Manfaat pemerintah 02 1 Mengatasi pemukiman kumuh 0571 2 Memberi perumahan 0286 3 Mengatasi kemacetan 0143 B Manfaat penghuni 08 1 Peningkatan pendapatan 00765 2 Peningkatan kesehatan 02385 3 Penghematan harga sewa 03040 4 Peningkatan kesejahteraan 03810 A 1 Total Prioritas total prioritas didapatkan dengan mengalikan bobot kriteria untuk kriteria pemerintah dan untuk kriteria penghuni Hasil perkalian tersebut dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6 total prioritas No Manfaat A 2 Penilaian Manfaat Untuk mengetahui manfaat Rusunawa Jemundo maka dilakukan perhitungan hasil kuisioner 3 tentang penilaian Rusunawa Jemundo berdasarkan kriteria manfaat Hasil perhitungan yang diperoleh akan dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria Rekapitulasi rata rata dapat dilihat pada Tabel 7 Tabel 7 Rekapitulasi rata-rata tiap komponen manfaat A 3 Hasil Analisa Manfaat kriteria (1) (2) ( 1 X 2 ) A Manfaat pemerintah 02 1 Mengatasi pemukiman kumuh 0571 01142 2 Memberi perumahan 0286 00572 3 Mengatasi kemacetan 0143 00286 B Manfaat penghuni 08 1 Peningkatan pendapatan 00765 00612 2 Peningkatan kesehatan 02385 01908 3 Penghematan harga sewa 03040 02432 4 Peningkatan kesejahteraan 03810 03048 1 No Manfaat Rata-rata A Manfaat pemerintah 1 Mengatasi pemikiman kumuh 325 2 Memberi perumahan 35 3 Mengatasi kemacetan 3 B Mengatasi penghuni 1 Peningkatan pendapatan 225 2 Peningkatan kesehatan 35 3 Penghematan harga sewa 29 4 Peningkatan kesejahteraan 38 Hasil analisa manfaat dapat dihitung dengan cara mengalikan rekapitulasi penilaian manfaat dengan bobot total prioritas Hasil perhitungan analisa manfaat dapat dilihat pada Tabel 48 Tabel 8 Hasil penilaian manfaat No Manfaat (B) Rata-rata (n) A Manfaat pemerintah B Analisa Biaya Seperti pada sub bab sebelumnya, dengan cara yang sama diperoleh perhitungan rata-rata geometri kriteria biaya Perhitungan untuk mencari rata-rata ukur geometrik, dari hasil perhitungan geometrik didapat bobot kriteria dan biaya Tabel 9 menunjukkan hasil matriks perbandingan berpasangan kriteria Tabel 10, Tabel 11 dan Tabel 12 menunjukkan hasil matriks perbandingan berpasangan Tabel 9 Matrik perbandingan berpasangan level kriteria biaya Biaya Pr Op Pw Pr 1 3 3 Op 1/3 1 1 Pw 1/3 1 1 1 2/3 5 5 Tabel 10 Matriks perbandingan berpasang biaya proyek Biaya proyek BK PL BK 1 ½ PL 2 1 3 1 ½ Tabel 11 Matrik perbandingan berpasangan level biaya operasional Biaya L A O operasional L 1 1 2 A 1 1 2 O 1/2 1/2 1 2 1/2 2 1/2 5 ( B X n ) 1 Mengatasi pemikiman kumuh 01142 325 03711 2 Memberi perumahan 00572 35 02002 3 Mengatasi kemacetan 00286 3 00858 B Mengatasi penghuni 1 Peningkatan pendapatan 00612 225 01377 2 Peningkatan kesehatan 01908 35 06678 3 Penghematan harga sewa 02432 29 07053 4 Peningkatan kesejahteraan 03048 38 11582 3326
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 4 Tabel 12 Matriks perbandingan berpasang biaya perawatan Biaya perawatan PR PG PR 1 1 PG 1 1 2 2 Perhitungan normalisasi dilakukan dengan jalan masingmasing kolom dibagi dengan jumlah keseluruhan Perhitungan dilakukan untuk semua kolom dan baris, baru setelah semua baris dan kolom terisi maka setiap baris dijumlahkan Hasil penjumlahan pada baris tiap-tiap baris dibagi dengan jumlah elemen yang saling membandingkan Tabel 13 menunjukkan bobot kriteria dan biaya dari proses normalisasi Tabel 13 kriteria dan No Manfaat kriteria A Biaya Proyek 06 1 Biaya konstruksi 0333 2 Biaya pembebasan lahan 0666 B Biaya Operasional 02 1 Biaya listrik 04 2 Biaya air 04 3 Biaya operasional gedung 02 C Biaya Perawatan 02 1 Biaya Perawatan rutin 05 2 Biaya penggantian 05 B 1 Total Prioritas total prioritas didapatkan dengan mengalikan bobot kriteria Hasil perkalian tersebut dapat dilihat pada tabel 14 Tabel 14 total prioritas No Manfaat kriteria (1) A Biaya Proyek B 2 Penilaian Biaya (2) ( 1 X 2 ) 1 Biaya konstruksi 06 0333 020 2 Biaya pembebasan lahan 06 0666 040 B Biaya Operasional 1 Biaya listrik 02 04 008 2 Biaya air 02 04 008 3 Biaya operasional gedung 02 02 004 C Biaya Perawatan 1 Biaya Perawatan rutin 02 05 010 2 Biaya penggantian 02 05 010 100 Untuk mengetahui penilaian biaya Rusunawa Jemundo maka dilakukan perhitungan hasil kuisioner tentang penilaian Rusunawa Jemundo berdasarkan kriteria biayat Hasil perhitungan yang diperoleh akan dikalikan dengan bobot masing-masing kriteria Rekapitulasi berikut Hasil rata-rata biaya dapat dilihat pada Tabel 15 Tabel biaya 15 Rekapitulasi rata-rata tiap komponen No Biaya Rata-rata nilai 1 Konstruksi 25 2 Pembebasan lahan 275 3 Listrik 3 4 Air 275 5 Operasional gedung 25 6 Perawatan 35 7 Penggantian 275 B 3 Hasil Analisa Biaya Hasil analisa biaya dapat dihitung dengan cara mengalikan rekapitulasi penilaian biaya dengan bobot total prioritas Hasil perhitungan analisa biaya dapat dilihat pada tabel 416 Tabel 16 Hasil penilaian Biaya C Analisa Manfaat Biaya Setelah mendapatkan hasil penilaian manfaat dan biaya, dilakukan perhitungan perbandingan manfaat dan biaya Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : B/C = 1975 No Biaya (B) Rata-rata ( B X n ) A Biaya Proyek 1 Biaya konstruksi 020 25 05 2 Biaya pembebasan 040 275 11 B Biaya Operasional 1 Biaya listrik 008 3 024 2 Biaya air 008 275 022 3 Biaya operasional 004 25 010 C Biaya Perawatan 1 Biaya Perawatan 010 35 035 2 Biaya penggantian 010 275 0275 2785 Dari hasil analisa manfaat dan analisa biaya diperoleh hasil seperti pada Tabel 17
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 5 Tabel 17 Hasil analisa dari Rusunawa Jemundo Analisa Nilai Manfaat 3326 Biaya 2785 Berdasarkan Tabel 17 diperoleh nilai B/C sebagai berikut : B/C = = 119 Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai B/C lebih besar dari 1, dengan demikian usulan proyek layak atau dapat diterima D KESIMPULAN/RINGKASAN Dari hasil analisa diperoleh hasil penelitian manfaat sebesar 3326 dan penilaian biaya sebesar 2785 Dari hasil perbandingan manfaat biaya diperoleh hasil sebesar 119, sehingga proyek layak dilaksanakan DAFTAR PUSTAKA [1] Pujawan, I Nyoman 2004 Ekonomi Teknik Jakarta : Guna widya [2] Saaty, L Thomas 2003 Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin Jakarta : Pustaka Binaman Grasindo [3] De Garmo, E 1997 Engeneering Economy Tenth Edition : Prentice Hall [4] Soeharto, Iman 1997 Manajemen Proyek Jakarta : Erlangga