BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI
|
|
- Dewi Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 44 BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI Dalam bab ini akan dianalisis dan interpretasi hasil penelitian mengenai pemilihan mesin sanding dengan menggunakan pendekatan rekayasa nilai (value engineering) Tahap Kreatif Pada tahap ini akan dimunculkan sebanyak mungkin alternatif-alternatif mesin sanding yang selanjutnya alternatif tersebut akan diseleksi untuk mendapat alternatif yang potensial untuk dilakukan penghematan biaya pemilihan mesin sanding berdasarkan hasil penelitian lapangan dimana semua jenis mesin sanding yang dapat diambil sebagai alternatif pilihan. Setelah diadakan survey/penelitian lapangan, maka didapatkan jenis mesin sanding yang diambil sebagai kombinasi alternatif yang berpotensi untuk dapat disusun sebagai berikut : Tabel 5.1. Alternatif mesin sanding yang diambil No Type Model Power Daya 1 I rpm 6,2 bars 2 II rpm 6,2 bars 3 III rpm 6,2 bars 5.2. Tahap Analisa Pada tahap analisa akan dilakukan analisa terhadap alternatif-alternatif mesin sanding yang muncul, analisa tersebut meliputi analisa keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap alternatif-alternatif yang diusulkan. 44
2 Analisa Keuntungan dan Kerugian Pada pengambaran analisa keuntungan dan kerugian dari mesin sanding yang diambil dilakukan penilaian meliputi : 1. Kehandalan (tahan lama) 2. Biaya investasi pembelian 3. Kemampuan penghalusan 4. Kemudahan spare part Seperti telah dijelaskan, bahwa segala penilaian yang dilakukan lebih berorientasi kepada tim yang bertujuan untuk lebih mempertajam analisa, adapun para ahli yang bertindak sebagai respon adalah mereka-mereka yang terdiri dari : 1. Karyawan (operator mesin) 2. Maintenance (listrik) 3. Maintenance (mekanik) 4. Kabag Maintenance 5. Staf Pembelian 6. Kabag Produksi 7. Staf Produksi Pada tahap ini, akan diberikan kuisioner yang berisikan pertanyaan tentang urutan tingkat prioritas kriteria dan memilih tingkat keputusan berdasarkan tingkat prioritas yang telah dipilih Penentuan Tingkat Kepentingan Untuk Tiap Kriteria Pada tahun ini responden diminta untuk memilih tingkat kepentingan yang diinginkan untuk tiap-tiap mesin sanding yang diambil dengan jalan memberikan pendapat sesuai dengan bidang ilmu serta kenyataan-kenyataan dilapangan. Hasil penentuan tingkat kepentingan untuk ke tiga alternatif mesin sanding, bisa dilihat pada lampiran. Berdasarkan hasil penentuan tingkat kepentingan tersebut, maka dapat dianalisa keuntungan dan keinginan dari tiaptiap alternatif mesin sanding diambil. 45
3 Perhitungan Matrik Kelayakan Tujuan dilakukannya perhitungan dengan menggunakan matrik kelayakan adalah untuk menyeleksi alternatif-alternatif yang diambil agar lebih memenuhi tujuan yang diinginkan. Didalam analisa ini perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penetapan kriteria tersebut. Kriteria-kriteria yang diambil sebagai bahan pertimbangan adalah sebagai berikut : 1. Kehandalan (tahan lama) 2. Biaya pemeliharaan 3. Kemampuan penghalusan 4. Kemudahan spare part Hasil penilaian matriks kelayakan dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5.2. Hasil akhir penilaian matrik kelayakan Alternatif Kriteria Type Jumlah Ranking I II III Untuk lebih jelasnya mengenai penilaian tingkat prioritas atau skor bisa dilihat pada lampiran Matrik Evaluasi Pada analisa matrik evaluasi akan dilakukan analisa terhadap beberapa alternatif terpilih yang diambil berdasarkan urutan ranking terbaik yang telah dihasilkan pada matrik kelayakan. Pada matrik evaluasi ini akan diambil sebanyak empat alternatif terbaik dan ditambah dengan alternatif awal yang telah ditetapkan sebelumnya. Maksud ditampilkannya alternatif awal adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana kelebihan yang dimilikinya terhadap alternatif-alternatif lain. Pada analisa matrik 46
4 47 evaluasi akan digunakan 4 (empat) kriteria sebagai bahan pertimbangan didalam memberikan penilaian. Keempat kriteria yang diambil berdasarkan pada kuisioner yang telah diedarkan. Keempat kriteria tersebut adalah : 1. Kemampuan penghalusan 2. Kemudahan spare part 3. Kehandalan (tahan lama) 4. Biaya pemeliharaan Cara penilaian yang dilakukan pada matrik evaluasi dengan kriteria yang diambil terhadap alternatif-alternatif yang dipilih adalah sebagai berikut : Sangat baik dikonversikan dengan angka 5 Baik dikonversikan dengan angka 4 Cukup baik dikonversikan dengan angka 3 Kurang baik dikonversikan dengan angka 2 Sangat kurang dikonversikan dengan angka 1 Penilaian dilakukan keempat alternatif terbaik yang dipilih dan ditambah dengan alternatif awal dengan menggunakan kriteria tersebut diatas adalah sebagai berikut : Tabel 5.3. Penilaian Matrik Tingkat Kepuasan No Alternatif Kriteria Type I II III Pembobotan Kriteria Pembobotan kriteria dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan atau analitic hierarchi proces berdasarkan tingkat kepentingannya. Hasil perbandingan kepentingan untuk tiap-tiap kriteria dapat di lihat sebagai berikut : 47
5 48 Kriteria kemampuan penghalusan = 3 x kriteria spare part mudah didapat Kriteria kemampuan penghalusan = 3 x kriteria kehandalan (tahan lama) Kriteria kemampuan penghalusan = 3 x kriteria biaya pemeliharaan Kriteria spare part mudah didapat = 3 x kriteria kehandalan (tahan lama) Kriteria spare part mudah didapat = 1 x kriteria biaya pemeliharaan Kriteria kehandalan (tahan lama) = 1 x kriteria biaya pemeliharaan Skor perbandingan berpasangan pada kriteria-kriteria tersebut diatas, dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 5.4. Skor Perbandingan Berpasangan Kriteria / /3 1/ / Selanjutnya hasil banding berpasangan kriteria matrik kelayakan dijumlahkan menurut kolom. Hasil tersebut adalah sebagai berikut : Tabel 5.5. Penjumlahan skor perbandingan berpasangan menurut kolom Kriteria / /3 1/ / Jumlah 6/3 16/
6 49 Keterangan : Kriteria kemampuan penghalusan ( 1 ) Kriteria spare part mudah didapat ( 2 ) Kriteria kehandalan (tahan lama) ( 3 ) Kriteria biaya pemeliharaan ( 4 ) Setelah itu dilakukan penentuan nilai (bobot) dari masing-masing kriteria, hasil penentuan nilai (bobot) dari masing-masing kriteria sebagai berikut : Tabel 5.6. Hasil penentuan nilai Eugen vector masing-masing kriteria Kriteria Jumlah rata-rata baris 1 3/6 9/16 3/8 3/6 1,938 : 4 = 0, /6 3/16 3/8 1/6 0,894 : 4 = 0, /6 1/16 1/8 1/6 0,52 : 4 = 0,13 4 1/6 3/16 1/8 1/6 0,644 : 4 = 0,161 Jumlah = 0,999 Bedasarkan hasil normalisasi diatas, maka didapat bobot untuk tiap-tiap kriteria/nilai Eugen vector sebagai berikut : 1. Kemampuan penghalusan = 0, Spare part mudah didapat = 0, Kehandalan (tahan lama) = 0,13 4. Biaya pemeliharaan terjangkau = 0, Consistensi Ratio/ CR Jika CR 0,10 Data konsisten Jika CR > 0,10 Data tidak konsisten Sehingga perlu dilakukan perulangan dari awal (berpasangan) Rumus : CR = CI / RV Dimana : CR = Consistensi ratio CI = Consistensi indeks RV = Random value 49
7 50 Tabel 5.7. Random Value Ordo matriks ( n ) R V 1 0,00 2 0,00 3 0,58 4 0,90 5 1,12 6 1,24 7 1,32 8 1,41 9 1, , , , , , ,59 Kriteria Tabel 5.8. Penjumlahan Entri ,4845 0,2235 0,13 0,161 Jumlah 1 0,4845 0,6705 0,39 0,483 2, ,1615 0,2235 0,39 0,161 0, ,1615 0,0745 0,13 0,161 0, ,1615 0,2235 0,13 0,161 0,676 Untuk lebih jelasnya mengenai penjumlahan entri bisa dilihat pada halaman lampiran. 50
8 51 # Eugen Value (λ max) Rumus : λ max = Jumlah λ max Ordo ( n ) 1. 2,028 : 0,4845 = 4, ,936 : 0,2235 = 4, ,527 : 0,13 = 4, ,676 : 0,161 = 4,199 Jumlah = 16,627 λ max = 16,627 / 4 = 4,157 # Consistensi indeks ( CI ) Rumus : CI = CI = λ max n n - 1 4, = 0,157 3 = 0,052 # Consistensi ratio ( CR ) Rumus : CI = CI R. V Diketahui : CI = 0,052 RV = 0,90 ( ordo 4 ) CR = 0,052 0,90 = 0,058 CR = 0,058 0,10 Berarti data tersebut (matrik berpasangan ) tersebut konsisten. 51
9 Perhitungan Performansi Berikut ini akan diberikan nilai performansi untuk alternatif-alternatif terpilih dan alternatif awal, hasil perhitungan performansi untuk alternatif awal dan alternatif yang diusulkan adalah sebagai berikut : Tabel 5.9. Hasil Perhitungan Performansi Alternatif Kriteria evaluasi Bobot tiap-tiap kriteria Pn Ranking 0,4845 0,2235 0,31 0,161 Type I ,703 1 Type II ,189 2 Type III ,359 3 Keterangan : Kriteria 1 = kemampuan penghalusan Kriteria 2 = spare part mudah didapat Kriteria 3 = kehandalan (tahan lama) Kriteria 4 = biaya pemeliharaan terjangkau Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan performansi bisa dilihat pada lampiran Tahap Pengembangan Pada tahap pengembangan akan dilakukan analisa biaya dan perhitungan value dengan menggunakan nilai performansi yang diperoleh dari hasil analisa dengan menggunakan matrik kelayakan untuk setiap alternatif terpilih dan alternatif awal Analisa Biaya Dalam analisa biaya ini akan dijelaskan mengenai biaya investasi pembelian dari mesin mesin sanding untuk dipakai dalam penentuan nilai (value). Biaya investasi pembelian dari setiap alternatif terpilih dan alternatif awal adalah sebagai berikut : 52
10 53 Tabel Biaya Investasi Pembelian Mesin Sanding Alternatif Model Harga jual 1 (awal) Rp Rp Rp Penentuan Nilai Berdasarkan hasil analisa pada tahap selanjutnya diperoleh nilai performansi dari biaya investasi pembelian mesin sanding, maka nilai tersebut akan dibandingkan sehingga diperoleh suatu nilai (value) sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan alternatif mesin sanding yang terbaik. Perhitungan akan ditentukan dengan menggunakan Rumus : V = P C Dimana : V = Nilai (value) P = Performansi C = Biaya Nilai P merupakan angka bersama, maka perlu dikonversikan menjadi satuan biaya. Pengkonversian diperoleh dengan melakukan perbandingan performasi alternatif awal dengan alternatif ke n yaitu : V o Po Co C n = Vn = Pn Cn = Pn / Co Po C n adalah satuan besaran nilai rupiah untuk performansi sebesar Pn. C n = Pn C n Cn Cn 53
11 54 Dimana : Vo = Nilai (value) alternatif awal Vn = Nilai (value) alternatif produk ke-n Po = Performansi alternatif awal Pn = Performansi produk ke n Co = Biaya investasi penjualan alternatif awal Cn = Biaya investasi penjualan alternatif ke n C n = Performansi alternatif produk ke-n dalam rupiah Berdasarkan rumus diatas, nilai alternatif awal adalah sebesar 1, yang nantinya dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk memilih alternatif terbaik, sehingga untuk suatu perfomansi dalam rupiah dihargai n, nilai (value). Alternatif awal dapat ditentukan dengan rumus : Vo = I = N = = Po x n Co 43,703 x n Co Po ,703 = 80086,0353 Maka alternatif terpilih dapat diketahui dengan rumus : V = Vn = Pn x Co / Po Cn Pn x n Cn lampiran. Untuk lebih jelasnya mengenai perhitungan nilai (value) dapat dilihat pada 54
12 55 Tabel Perhitungan nilai (value) Alternatif Type Pn Cn Vn 1 (Awal) I 43,703 Rp II 41,189 Rp ,59 3 III 37,359 Rp ,49 Berdasarkan hasil perhitungan nilai (value), maka dapat diketahui selisih nilai dari kedua alternatif terpilih dengan alternatif awal selisihnya tidak terlalu jauh, dapat dilihat pada alternatif awal dengan alternatif 1 dan 3. Dengan demikian, maka pada tahap pengembangan ini alternatif yang dipilih adalah alternatif type I Tahap Presentasi Tahap presentasi merupakan tahap terakhir dari pada rencana kerja rekayasa nilai, dimana pada tahap ini akan dipresentasikan alternatif terbaik yang dipilih yaitu : alternatif type I dengan spesifikasi sebagai berikut : Model = Power = rpm Daya = 6,2 bars Alternatif tersebut dipilih karena memiliki nilai (value) tertinggi dibandingkan dengan alternatif yang lain. Ditinjau dari segi biaya investasi pembelian alternatif 1 model biaya pembelian lebih murah dibandingkan dengan alternative lain yaitu sebesar Rp ,- 55
13 56 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan permasalahan tujuan penulisan dan pembahasannya, maka kesimpulan akhir yang dapat diambil antara lain 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan mesin sanding antara lain kemampuan penghalusan, biaya pemeliharaan, kemudahan spare part, dan kehandalan. 2. Alternatif mesin sanding yang dipilih sebagai alternatif terbaik adalah alternatif mesin sanding dengan spesifikasi sebagai berikut : Model = Power = rpm Daya = 6,2 bars Apabila dibandingkan dengan alternatif awal, alternatif mesin model lebih murah serta dapat menghemat biaya pemeliharaan dan biaya daya listrik yang diperlukan sebesar 6,2 bars. Apabila dibandingkan dengan alternatifalternatif yang lain type II Vn = 0,59 dan type II Vn = 0, Saran Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam mengimplementasikan studi rekayasa nilai ini, maka perlu dipertimbangkan beberap hal sebagai berikut : 1. Metode rekayasa nilai perlu diterapkan lebih awal dalam menganalisa suatu desain atau produk 2. Untuk menyempurnakan hasil suatu analisa, perlu dibentuk suatu tim kerja yang terdiri dari beberapa ahli atau yang berhubungan dengan mesin tersebut sehingga dapat menghasilkan suatu analisa yang optimal 3. Hasil analisa ini merupakan suatu usulan pemilihan produk mesin sanding 56
PEMILIHAN MESIN WELDING OTOMATIS DENGAN PENERAPAN VALUE ENGINEERING DAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS
PEMILIHAN MESIN WELDING OTOMATIS DENGAN PENERAPAN VALUE ENGINEERING DAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS Moch. Nuruddin & Deny Andesta Dosen Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik Jl. Sumatra
Lebih terperinciINFO TEKNIK Volume 3 No. 1, Desember 2002 (8-19) Analisis Alternatif Produk Baling-Baling Dengan Pendekatan Rekayasa Nilai
INFO TEKNIK Volume 3 No. 1, Desember 2002 (8-19) Analisis Alternatif Produk Baling-Baling Dengan Pendekatan Rekayasa Nilai Mastiadi Tamjidillah, Aqli Mursadin 1 Abstrak Pengembangan produk menjadi hal
Lebih terperinciFasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERUSAHAAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) SEBAGAI TEMPAT KERJA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA (USU) 1. Permasalahan Pemilihan Perusahaan
Lebih terperinciPenyebaran Kuisioner
Penentuan Sampel 1. Responden pada penelitian ini adalah stakeholders sebagai pembuat keputusan dalam penentuan prioritas penanganan drainase dan exspert dibidangnya. 2. Teknik sampling yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Penyusunan Hirarki Dari identifikasi dan subatribut yang dominan, dapat disusun struktur hirarki sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur Hirarki Penerima Beasiswa
Lebih terperinciINTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal
METODE AHP INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi sangat sedikit. Intro analytical
Lebih terperinciSeleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi
Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com
Lebih terperinciAplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 2, No. 1, May. 2005, 17 26 Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ) Mardlijah,
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Tahapan AHP 5.1.1 Kuesioner Tahap Pertama Dari hasil kalkulasi pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa rasio 2 yaitu perbandingan antara total produk yang dihasilkan
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process Entin Martiana INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masalah yang dihadapi
Lebih terperinciANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP
ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara 135-141 Yogyakarta. 3.2 Penentuan Kriteria Identifikasi kriteria menurut Verma dan Pullman
Lebih terperinciAnalisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi. STIE Indonesia
Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi STIE Indonesia Memilih Vendor Pengembang SIAK STIE Indonesia Kapabilitas Perusahaan Kelengkapan modul Harga yang ditawarkan Garansi dan Perawatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI
PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
Lebih terperinciANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
54 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi Struktur Hierarki PT. POWERPLAST memiliki kira-kira 100 supplier pilihan untuk menunjang proses produksinya mulai dari bahan baku, yakni
Lebih terperinciBAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir
29 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir Penerapan AHP dalam menentukan prioritas pengembangan obyek wisata dilakukan
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP
Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Perhitungan Contoh Kasus AHP Analytic Hierarchy Process atau AHP dikembangkan oleh Prof. Thomas L. Saaty sebagai algoritma pengambilan keputusan untuk permasalahan
Lebih terperinciANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Sunggito Oyama 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 1,2,3) Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Skema Metodologi Penelitian 119 Gambar 3.2. Skema Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 120 Gambar 3.3. Skema Metode Analisa Sistem Informasi (lanjutan 1) 121
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan seleksi pemilihan agen terbaik dengan sistem yang dibangun dapat dilihat sebagai
Lebih terperinciPENENTUAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SMS FINANCE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCY PROCESS)
2011 Antoni Yohanes 12 PENENTUAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SMS FINANCE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCY PROCESS) Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisa hasil dalam penelitian ini
BAB V ANALISA HASIL Pada bab ini diuraikan tentang analisa hasil dari penelitian yang telah dikumpulkan dan diolah pada bab sebelumnya. Analisa hasil dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut. 5.1
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pengelolaan data proses pemilihan buku pelajaran pada sekolah SMA Yayasan Perguruan Swasta Budi Agung Medan dilakukan dengan musyawarah antara para
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem
Lebih terperinciPEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENILITIAN
BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE AHP DAN AHP TOPSIS UNTUK PENENTUAN STAF KURIKULUM SEKOLAH
ISSN 2302-3805 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE AHP DAN AHP TOPSIS UNTUK PENENTUAN STAF KURIKULUM SEKOLAH Nanik Hidayati 1),Kusrini 2), Emha Taufiq Luthfi 3) 1)2)3) Magister Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun perkembangan perindustrian di Indonesia banyak terjadi persaingan yang ketat dalam segala bidang, baik yang bergerak dalam bidang usaha
Lebih terperinciAPLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN
Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu dengan pertimbangan bahwa
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah strategi pengadaan bahan baku agroindustri ubi jalar di PT Galih Estetika Indonesia Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Lebih terperinciSPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)
SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company) Zakaria 1, Addy Suyatno 2, Heliza Rahmania Hatta 3 1 Lab Software Engineering, Program Studi
Lebih terperinciAbstraksi. Kata Kunci : Perancangan, Value Engineering, Expert Choice. Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Yoyakarta
Abstraksi Industri kecil mempunyai potensi yang cukup besar dalam peningkatan penerimaan devisa negara, juga meningkatkan taraf kehidupan masyarakat karena dapat memberikan nilai tambah dalam berproduksi.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara
6 BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjabarkan tentang tujuan dari perancangan sistem, kriteria dan pilihan kesimpulan dalam menentukan pemilihan pegawai terbaik. Selain itu juga tahapan
Lebih terperinciAnalisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut
Lebih terperinciPEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi
PEMILIHAN LOKASI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA BARAT BERDASARKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Oleh : RATNA IMANIRA SOFIANI, SSi ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Analitycal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan
Lebih terperinciSistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT
Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Haditsah Annur haditsah@gmail.com Universitas Ichsan Gorontalo Abstrak Penempatan bidan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA
PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan
Lebih terperinciRE-DESIGN MESIN FERMENTASI ROTI MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING (VE)
RE-DESIGN MESIN FERMENTASI ROTI MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING (VE) Rachmad Hidayat; Anis Arendra Prodi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura PO BOX 2 Kamal Bangkalan, Indonesia rachmad_h@ymail.com
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan
Lebih terperinciPENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI
PENERAPAN AHP (ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS) UNTUK MEMAKSIMALKAN PEMILIHAN VENDOR PELAYANAN TEKNIK DI PT. PLN (PERSERO) AREA BANYUWANGI Harliwanti Prisilia Jurusan Teknik Industri Universitas 17 Agustus
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Assesment Supplier PT. XYZ. Berdasarkan data yang sudah disajikan pada bab sebelumnya, maka
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Assesment Supplier PT. XYZ Berdasarkan data yang sudah disajikan pada bab sebelumnya, maka metode yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam assessment supplier dengan cara pembobotan pada
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) LESDIANA Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 PUGUNG, TANGGAMUS)
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMK NEGERI PUGUNG, TANGGAMUS) Nungsiati Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jl. Wismarini
Lebih terperinciPENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAWATAN DI PT. SMEP PACIFIC
PENERAPAN MULTI-CRITERIA DECISION MAKING DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SISTEM PERAWATAN DI PT. SMEP PACIFIC Yongky Andrew K Teknik Industri UPI Y.A.I Jakarta Abstrak Saat perusahaan industri sedang ketat
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS Nova Widyantoro Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.
Lebih terperinciPenerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ
Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ Suhartanto 1, Putiri Bhuana Katili 2, Hadi Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan ini hadir di Indonesia pada tahun 1995 pada awalnya perusahaan ini bernama PT NZMI pada tahun 2004 perusahaan ini berganti nama
Lebih terperinciANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP)
Jurnal DINAMIKA TEKNIK, Vol 8 No 2 Juli 2014, h.1 10 ISSN: 1412-3339 ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) Antoni Yohanes Program Studi Teknik Industri Universitas Stikubank Semarang, Jawa Tengah, Indonesia antonijohanes@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Karyawan pada CV. Fountain dengan menggunakan metode AHP berbasis WEB
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. MCDM (Multiple Criteria Decision Making) Multi-Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
Lebih terperinciANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Analisis Keputusan TIP FTP UB
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Analisis Keputusan TIP FTP UB Pokok Bahasan Proses Analisis Bertingkat 2 Pendahuluan AHP merupakan sebuah metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan memilih
Lebih terperinciSabdo Wicaksono Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma, Jakarta
ANALISA FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENDUDUK KERJA DI KECAMATAN SUKMAJAYA DEPOK MENUJU TEMPAT KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Sabdo Wicaksono
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. Gloria merupakan suatu usaha dagang yang menjual barang keperluan sehari-hari (kelontong) baik secara grosir maupun eceran. Usaha yang bertempat di Jalan
Lebih terperinciPEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)
PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan
22 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan 2.1.1. Definisi Sistem Sistem adalah kumpulan objek seperti orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan
Lebih terperinciAnalytic Hierarchy Process (AHP)
Permasalahan pada AHP didekomposisikan ke dalam hirarki kriteria dan alternatif MASALAH KRITERIA- KRITERIA-2 KRITERIA-n KRITERIA-, KRITERIA-n, ALTERNATIF ALTERNATIF 2 ALTERNATIF m Saya ingin membeli HP
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 213-224. PENENTUAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DENGAN METODE ANALY TICAL HIERARCHY P ROCESS (AHP) Jefri Leo, Ester Nababan, Parapat Gultom
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PENELITIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,adapun metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Analitycal Hierarchy
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : SPK, metode AHP, penentuan lokasi.
APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PENDIRIAN WARNET DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus : PT. Pika Media Komunika) Sri Winiarti 1), Ulfah Yuraida 2) Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.
PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Analytial Hierarchy Process (AHP) 2 1 1 Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang menggunakan faktor-faktor
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.Kom.) Pada Progam Studi Sistem Informasi
Lebih terperinciPEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS Oscar Bintang Rustomo 1), Dewi Handayani 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa S1 Reguler Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)
PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG) Frans Ikorasaki 1 1,2 Sistem Informasi, Tehnik dan Ilmu Komputer, Universitas Potensi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah tata cara yang terperinci mengenai tahaptahap melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian pada penelitian ini
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7
BAB 2 2.1. Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan pustaka yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari penelitian yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian akan dilakukan di instansi wilayah kecamatan Margorejo Kab.PATI tepatnya pada Unit Pengelola Program Keluarga Harapan (UPPKH) yang merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut yaitu melakukan uraian hasil metode Analytical Hierarchy Proses (AHP) dan Simple Additive
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MESIN FERMENTASI ROTI MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING (VE)
PENGEMBANGAN MESIN FERMENTASI ROTI MENGGUNAKAN PENDEKATAN VALUE ENGINEERING (VE) Rachmad Hidayat, Anis Arendra, Sabarudin Akhmad Prodi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura PO BOX 2 Kamal Bangkalan,
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROVIDER INTERNET MENGGUNAKAN METODE AHP dan SAW DOSEN : DRS. RETANTYO WARDOYO, M.Sc., Ph.D
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROVIDER INTERNET MENGGUNAKAN METODE AHP dan SAW DOSEN : DRS. RETANTYO WARDOYO, M.Sc., Ph.D Disusun Oleh Ibnu Triyanto 1411 Kirwanto 1411 Nuralia 1411601261 Putri Hayati
Lebih terperinciProgram Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia
Sistem Promosi Jabatan Karyawan dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Multi-Attribute Utility Theory (MAUT) (Studi Kasus pada PT. Ginsa Inti Pratama) 1) Eka Andrita Gusdha M, 2) Asep Wahyudin,
Lebih terperinciMODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Adhie Thyo Priandika Teknik Informatika, STMIK Teknokrat Jl. H.ZA Pagaralam, No 9-11,
Lebih terperinciANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Muhammad Yusuf Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Email : yusuf@akprind.ac.id ABSTRAK Pemilihan lokasi yang
Lebih terperinciPemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yg unik. Pengembangan SPK Terdapat 3 (tiga) pendekatan
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH KOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MEMILIH KOS DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Damar Nurcahyono 1), Farindika Metandi 2) 1) Dosen Teknik Komputer, Politeknik Negeri Samarinda. 2)
Lebih terperinciMETODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pendukung keputusan pemberian cuti pegawai dengan metode AHP dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft Visual Basic.Net
Lebih terperinciPENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN
PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN Oleh : Manis Oktavia 1209 100 024 Dosen Pembimbing : Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Sidang Tugas Akhir - 2013
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI Pengertian Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analytic Hierarchy Process. 3.1.1 Pengertian Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum mengenai pengukuran. Empat macam
Lebih terperinci1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Mulai
1. KUESIONER KEPADA MANAJEMEN (MENCARI BOBOT FAKTOR) Responden Yangterhormat, Terima kasih atas kesediaannya mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan bagian dari penelitian untuk memenuhi persyaratan
Lebih terperinciPertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).
Pertemuan 5 Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan
Lebih terperinciIndustrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 34-39 ISSN 2302 934X Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Proses Seleksi Variabel Sistem Pelaksanaan Proyek Dalam proses penentuan variabel sistem pelaksanaan proyek perumahan, peneliti melibatkan praktisi dan profesional
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analytic Hierarchy Process (AHP) Sumber kerumitan masalah keputusan bukan hanya dikarenakan faktor ketidakpasatian atau ketidaksempurnaan informasi saja. Namun masih terdapat penyebab
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah untuk mendefinisikan urutan pemecahan masalah dijelaskan dalam bagian ini. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Lebih terperinciSistem Perbandingan dan Penyediaan Informasi Kendaraan Mobil dengan Metode AHP
Sistem Perbandingan dan Penyediaan Informasi Kendaraan Mobil dengan Metode AHP Roswell Kencana Kurniady, Wira Munggana Program Studi Sistem Informasi, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia
Lebih terperinciPENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA
PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA Desy Damayanti Mahasiswa Magister Manajemen Aset FTSP ITS Ria Asih Aryani Soemitro Dosen Pembina Magister Manajemen Aset FTSP
Lebih terperinciBAB II MAKALAH. Analytic Hierarchy Process (AHP) Dipresentasikan : Seminar Nasional Matematika yang diselenggarakan oleh.
BAB II MAKALAH Makalah I. Judul : Pengambilan Keputusan untuk Penilaian Kinerja Menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dipresentasikan : Seminar Nasional Matematika yang diselenggarakan oleh Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR.
PENERAPAN MULTIMETODE BERBASIS MATRIKS PADA SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN LABOR Rahimullaily 1), Lakry Maltaf 2) 1), 2) Program Studi Sistem Informasi STMIK Indonesia Padang 1) email: rahimullaily@stmikindonesia.ac.id
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP Cahya Vikasari 1 1 Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika Politeknik
Lebih terperinci