ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I Made Dwiyanta Putra, I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya mdwiyanta@gmail.com;artama.wiguna@gmail.com Abstrak - Dalam memulai atau mengembangkan bisnis, permasalahan keuangan sering menjadi kendala, yaitu dalam hal mendapatkan modal yang cukup besar. Salah satu solusi dalam permasalahan ini adalah mengajukan agunan kepada instansi perbankan. Agunan adalah jaminan untuk mendapatkan kredit yang diberikan bank kepada nasabah dengan tujuan apabila nasabah tidak dapat melunasi pembiayaan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati, maka agunan tersebut dapat dijual atau dialihkan kepada bank untuk melunasi kewajiban nasabah. Real property merupakan salah satu yang dapat dijadikan agunan, dalam hal ini real property yang dijadikan agunan adalah rumah tinggal milik nasabah. Tujuan dari tugas akhir ini adalah mengetahui indikasi nilai pasar rumah tinggal yang terletak di Jl. Semolowaru Selatan XII Surabaya dan mengetahui nilai agunan dari rumah tinggal tersebut. Nilai pasar diperoleh dengan menggunakan metode pendekatan biaya dan metode perbandingan data pasar untuk mendapatkan indikasi nilai properti masing masing metode. Nilai agunan diperoleh dengan memisahkan kembali indikasi nilai bangunan dan indikasi nilai tanah pada metode pendekatan biaya, kemudian diberikan penyesuian berupa prosentase pada masingmasing indikasi nilai berdasarkan ketentuan dari 3 (tiga) perbankan. Dari hasil analisis, diperoleh nilai pasar obyek penelitian sebesar (satu milyar empat ratus tiga puluh tujuh juta rupiah) dan nilai agunan obyek penelitian sebesar (satu milyar dua ratus empat puluh satu juta rupiah). Kata Kunci : agunan, penilaian, rumah tinggal I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini banyak pengusaha kesulitan dalam mendapatkan modal untuk memulai maupun mengembangkan bisnisnya. Bank selaku institusi keuangan dapat memberikan modal pinjaman kepada nasabah yang membutuhkan dana yaitu berupa agunan. Agunan adalah jaminan tambahan, baik berupa benda bergerak maupun benda tidak bergerak yang diserahkan pemilik agunan kepada bank guna menjamin pelunasan kewajiban nasabah penerima fasilitas. Dalam hal ini rumah tinggal adalah salah satu contoh barang yang dapat dijadikan agunan. Agunan merupakan hal utama untuk mendapatkan keyakinan bagi bank atas dana yang disalurkan (kredit) dengan tujuan apabila nasabah tidak dapat melunasi pembiayaan sesuai dengan yang diperjanjikan, agunan tersebut dapat dijual atau dialihkan kepada bank untuk melunasi sebagian atau seluruh kewajibannya [1]. Salah satu contoh agunan yang menjadi obyek penelitian dalam jurnal ini yaitu properti berupa rumah tinggal di Jl. Semolowaru Selatan XII Surabaya, berlokasi dekat dengan pusat pendidikan dan pusat bisnis. Rumah tinggal tersebut merupakan milik seorang nasabah yang mengajukan permohonan kredit kepada suatu bank dikarenakan nasabah tersebut memerlukan tambahan dana untuk mengembangkan bisnis yang dimilikinya. Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui berapa nilai pasar dan untuk mengetahui nilai agunan dari rumah tinggal tersebut. Dalam proses penilaian pasar digunakan 2 (dua) metode, yaitu metode perbandingan data pasar dan metode pendekatan biaya. b. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yaitu berapa nilai agunan rumah tinggal obyek tinjauan yang didasarkan pada nilai pasar dengan metode pendekatan biaya dan pendekatan perbandingan data pasar. c. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan jurnal ini adalah : 1. Mengetahui nilai pasar rumah tinggal tersebut. 2. Mengetahui nilai agunan dari rumah tinggal tersebut. II. METODE a. Langkah Penelitian Langkah awal dalam penelitian ini adalah pengumpulan data terlebih dahulu, yaitu berupa peta lokasi obyek penelitian, gambar / desain obyek penelitian, data properti pembanding yang sejenis atau serupa dengan obyek penelitian, dan juga data survey mengenai ketentuan perbankan mengenai agunan rumah tinggal. Setelah semua data diperoleh, maka selanjutnya dapat dilakukan analisa data yang menggunakan 2 (dua) metode yaitu metode pendekatan dan metode perbandingan data pasar.

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Pada metode pendekatan biaya akan diperoleh 2 (dua) indikasi nilai, yaitu indikasi nilai tanah dan indikasi nilai bangunan. Indikasi nilai tanah diperoleh dengan mengasumsikan tanah obyek penelitian sebagai tanah kosong yang kemudian dilakukan perbandingan data dengan tanah kosong yang serupa ataupun sejenis dengan obyek penelitian, adapun faktor faktor yang perlu ditinjau antara lain adalah luas tanah, bentuk tanah, kondisi jalan, lebar jalan, aksesbilitas,waktu transaksi, dan juga harga transaksi. Indikasi nilai bangunan diperoleh dengan menghitung kembali biaya reproduksi baru bangunan obyek penelitian dengan menggunakan harga satuan pekerjaan konstruksi (HSPK) yang mengacu pada desain / gambar obyek penelitian, kemudian biaya reproduksi baru yang diperoleh harus dikurangi dengan penyusutan, cara menghitung besarnya penyusutan yang terjadi menggunakan rumus : [3] Penyusutan Fisik = Umur Efektif Bangunan Umur Manfaat Bangunan x 100% Setelah kedua nilai indikasi di atas diperoleh, selanjutnya dapat diketahui indikasi nilai pasar properti berdasarkan metode pendekatan biaya yaitu dengan menjumlahkan indikasi nilai tanah dengan indikasi nilai bangunan yang sudah dikurangi penyusutan. Pada metode perbandingan data pasar, akan diperoleh indikasi nilai pasar properti dengan cara membandingkan data obyek penelitian dengan data obyek pembanding yang sejenis atau serupa, faktor faktor yang perlu ditinjau antara lain : luas bangunan, luas tanah, lebar jalan, aksesbilitas, lingkungan sekitar, usia bangunan, waktu transaksi, dan harga transaksi. Setelah masing masing nilai indikasi properti berdasarkan metode pendekatan biaya dan perbandingan data pasar diperoleh, selanjutnya dapat dilakukakan penyesuaian untuk mendapatkan nilai pasar dengan memberikan pembobotan pada masing masing indikasi nilai properti yang harus berjumlah 100%, yaitu sebesar 40% untuk metode pendekatan biaya, dan 60% untuk metode perbandingan data pasar, hal ini dikarenakan pada metode perbandingan data pasar, analisa nilai berasal dari harga transaksi yang terjadi saat ini yang terkadang mengalami perubahan yang drastis. Nilai pasar diperoleh dengan menjumlahkan kedua indikasi nilai properti setelah dilakukan pembobotan. Nilai agunan diperoleh dengan memisahkan kembali indikasi nilai tanah dan indikasi nilai bangunan (tanpa dikurangi penyusutan) pada metode pendekatan biaya, untuk kemudian dilakukan penyesuaian berdasarkan syarat dan ketentuan dari instansi perbankan yang ditunjuk, dalam penelitian ini ada 3 (tiga) bank yang ditunjuk, dan kemudian dipilih ketentuan dari bank mana yang menghasilkan nilai agunan terbesar dan juga dengan mempertimbangkan bunga pengembalian pinjaman yang ringan. b. Data Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, yaitu sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer diperoleh dari desain atau gambar obyek penelitian, lokasi, serta syarat dan ketentuan dari pihak perbankaan mengenai agunan rumah tinggal yaitu berupa pemberian penyesuaian berupa prosentase untuk nilai tanah dan nilai bangunan. 2. Data Sekunder Data sekunder yaitu data pendukung dalam penelitian ini, yaitu antara lain : data properti pembanding, yaitu berupa luas bangunan, luas tanah, usia bangunan, lebar jalan, harga transaksi, serta menggunakan acuan HSPK untuk perhitungan biaya reproduksi baru. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai analisis data yang telah dijelaskan pada langkah penelitian, dapat dilihat pada Gambar 2.1. Bangunan METODE PENDEKATAN BIAYA Properti ANALISIS DATA Tanah Rekonsiliasi Nilai Indikasi Ketentuan Perbankan Nilai Agunan Kesimpulan dan Saran Gambar 1 Bagan Analisis Data METODE PERBANDINGAN DATA PASAR Properti

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan metode yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya pada bab ini akan dijelaskan lebih rinci dalam memperoleh hasil dari masing masing metode yang digunakan. 3.1 Analisis Nilai Metode Pendekatan Biaya Pada analisis nilai menggunakan metode pendekatan biaya, perlu dicari indikasi nilai tanah dan indikasi nilai bangunan terlebih dahulu untuk mendapatkan indikasi nilai properti. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci : Obyek Pembanding 1 Obyek Penelitian Obyek Pembanding 2 Gambar 2 Lokasi Pembanding Tanah a. Tanah Indikasi nilai pasar tanah dihitung dengan menggunakan metode perbandingan data pasar, yaitu membandingkan tanah obyek penelitian dengan tanah yang serupa atau sebanding dengan mengasumsikan tanah obyek penelitian sebagai tanah kosong. Adapun faktor faktor yang perlu ditinjau antara lain : luas tanah, bentuk tanah, aksesbilitas, elevasi, waktu transaksi, dan harga transaksi. Perhitungan indikasi nilai tanah dapat dilihat pada Tabel 3.1. Jenis Properti Alamat Hak Atas Properti Tabel 1 Perhitungan Tanah Obyek Pembanding 3 Tanah Kosong Tanah Kosong Tanah Kosong Tanah Kosong Jl. Semolowaru Selatan XII Jl. Semolowaru Selatan IV Jl. Semolowaru Selatan VII Jl. Semolowaru Tengah II SHM SHM SHM SHM Lebar Jalan m Material Jalan Paving Paving Paving Paving Kondisi Jalan Baik Baik Baik Baik Aksesbilitas Mudah Mudah Mudah Mudah Lingkungan Sekitar Perumahan Perumahan Perumahan Perumahan Karakter Fisik : Luas Tanah m² Bentuk Tanah Beraturan Beraturan Beraturan Beraturan Keadaan Tanah (Elevasi) Di atas permukaan jalan Di atas permukaan jalan Di atas permukaan jalan Di atas permukaan jalan Aksesbilitas Mudah Mudah Mudah Mudah Waktu Transaksi (14 Mei 2014) (12 April 2014) (28 Mei 2014) Harga Transaksi per m² Penyesuaian Hak Atas Properti % Lebar Jalan % - - 0,32 Material Jalan % Kondisi Jalan % Aksesbilitas % Lingkungan Sekitar % Karakter Fisik : Luas Tanah % -2,0-2,0 1,96 Bentuk Tanah % Elevasi % Waktu Transaksi % 3,75 5 3,75 Total Penyesuaian % 7,8 10,0 8 Nilai Indikasi Pembobotan % Nilai Nilai Pasar Tanah per m² Nilai Pasar Tanah Berikut ini adalah salah satu contoh perhitungan untuk mendapatkan hasil seperti tabel di atas, dalam hal ini diambil contoh pada obyek pembanding 1 1. Data Obyek Pembanding 1 a. Luas Tanah 1 memiliki luas tanah seluas 260 m² dibandingkan dengan obyek penelitian dengan luas 255 m², sehingga perlu dilakukan penyesuian. Perhitungan penyesuaian adalah sebagai berikut : (100 (( 260 / 255 ) x 100)) = -2 %. b. Waktu Transaksi Jarak waktu transaksi dengan waktu penilaian adalah sekitar 3 bulan, dan menurut data yang diperoleh dari kantor properti perumahan di daerah sekitar kenaikan nilai tanah tiap tahunnya dalah 15 % sehingga per bulannya menjadi 1,25 %. Jadi 3 x 1,25 % = 3,75 %. c. Lebar Jalan Tidak terjadi penyesuain karena antara obyek pembanding 1 dengan obyek penelitian memiliki lebar jalan yang sama yaitu 5 m. Berdasarkan hasil penyesuaian dan perhitungan menggunakan metode perbandingan data pasar, maka diperoleh indikasi nilai pasar tanah sebesar (satu milyar tiga puluh juta rupiah). b. Bangunan Untuk mendapatkan indikasi nilai bangunan perlu dicari terlebih dahulu perhitungan biaya reproduksi baru bangunan dan juga besarnya penyusutan bangunan. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci : 1. Perhitungan Biaya Reproduksi Baru Bangunan Perhitungan biaya reproduksi baru bangunan ini menggunakan metode survey kuantitas, yaitu melakukan perhitungan terhadap kebutuhan seluruh komponen bangunan dan perhitungan dilakukan dengan cara menghitung rencana anggaran biaya yang mengacu pada harga satuan perhitungan konstruksi (HSPK) jika bangunan tersebut dibangun seperti semula, data yang dibutuhkan adalah gambar / desain dari obyek penelitian. Perhitungan rekapitulasi biaya reproduksi baru dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 2 Rekapitulasi Biaya Reproduksi Baru No Pekerjaan Biaya () 1 Pekerjaan Persiapan, Tanah, dan Pondasi Pekerjaan Tanah dan Pondasi Pekerjaan Struktur Atas Pekerjaan Penutup Atap dan Plafond Pekerjaan Pasangan dan Plesteran Dinding Pekerjaan Kusen, Daun Pintu, dan Jendela Pekerjaan Lantai dan Pelapis Dinding Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan Sanitair Jumlah

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Dari tabel di atas diperoleh total biaya reproduksi baru bangunan pada obyek penelitian yaitu sebesar (enam ratus sembilan puluh dua juta empat ratus empat puluh delapan ribu rupiah) 2. Penyusutan / Depresiasi Penyusutan atau depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena waktu dan pemakaian. Terdapat 3 (tiga) jenis penyusutan, yaitu : penyusutan fisik, penyusutan fungsional, penyusutan ekonomis, tetapi pada penelitian ini hanya terdapat penyusutan fisik saja. DATA 2 ASET DATA 3 DATA 3 Tabel 3 Perkiraan Umur Efektif Bangunan No Jenis Bangunan Umur Ekonomis (Tahun) 1 Perkantoran Berlantai Banyak [40-50] 2 Apartemen / Mall / Hotel [35-40] 3 Pabrik Konstruksi Berat [30-45] 4 Pabrik Ringan / Gudang [25-30] 5 Rumah Tinggal Mewah [25-30] 6 Rumah Tinggal Sedang [20-25] 7 Rumah Tinggal Sederhana [ 20 ] 8 Rumah Rangka Kayu [ 10 ] 9 Fasilitas Bangunan [ 20 ] 10 Sarana Pelengkap Lainnya [10-15] Karena obyek penelitian berupa rumah tinggal sedang, maka berdasarkan tabel di atas umur ekonomis ditetapkan selama 25 tahun. Pada obyek penelitian ini pembangunannya dilakukan di tahun 2000, maka didapatkan umur efektif obyek adalah 14 tahun (Tahun 2000 Tahun 2014). Maka berdasarkan rumus, penyusutan fisik bangunan adalah 14 / 25 x 100% = 56%. [3] c. Properti Metode Pendekatan Biaya Setelah diperoleh hasil dari masing masing nilai indikasi, maka untuk perhitungan indikasi nilai properti keseluruhan menggunakan rumus : Properti = Tanah + Biaya Reproduksi Baru Penyusutan Dari rumus di atas maka didapatkan indikasi nilai properti pada metode pendekatan biaya adalah sebesar (satu milyar tiga ratus tiga puluh lima juta rupiah). 3.2 Analisis Nilai Metode Perbandingan Data Pasar Pada analisis nilai menggunakan metode perbandingan data pasar diperlukan data dari properti pembanding bangunan rumah tinggal yang sesuai atau serupa dengan obyek penelitian. Gambar 3 Lokasi Pembanding Properti a. Properti Metode Perbandingan Data Pasar Adapun faktor faktor yang perlu ditinjau dalam penentuan indikasi nilai properti menggunakan metode perbandingan data pasar antara lain : luas tanah, luas bangunan, usia bangunan, lebar jalan, material jalan, kondisi jalan, aksesbilitas, hak atas properti, waktu transaksi dan harga transaksi. Perhitungan menggunakan metode perbandingan data pasar dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Perhitungan Metode Perbandingan Data Pasar. Jenis Properti Rumah Tinggal Rumah Tinggal Rumah Tinggal Rumah Tinggal Alamat Jl. Semolowaru Selatan XII Jl. Semolowaru Elok Blok AJ Jl. Semolowaru Selatan XIII Jl. Klampis Anom Blok E Hak Atas Properti SHM SHM SHM SHM Lebar Jalan m Material Jalan Paving Paving Paving Paving Kondisi Jalan Baik Baik Baik Baik Aksesbilitas Mudah Mudah Mudah Mudah Lingkungan Sekitar Perumahan Perumahan Perumahan Perumahan Karakteristik Fisik : Luas Tanah m² Luas Bangunan m² Bentuk Tanah Beraturan Beraturan Beraturan Beraturan Jumlah Lantai Umur Bangunan Tahun Waktu Transaksi (12 Mei 2014) (5 April 2014) (20 Mei 2014) Harga Transaksi PENYESUAIAN Hak Atas Properti Lebar Jalan % - - 0,51 Material Jalan % Kondisi Jalan % Aksesbilitas % Lingkungan Sekitar % Karakteristik Fisik : Luas Tanah % -2,0 3,92 1,96 Luas Bangunan % -4,35 4,35-2,17 Bentuk Tanah % Jumlah Lantai % Umur Bangunan % Waktu Transaksi % 3,75 5 3,75 Total Penyesuaian % 2,44 19,27 6,05 Nilai Indikasi Pembobotan % Nilai Nilai Pasar Berdasarkan hasil penyesuaian dan perhitungan menggunakan metode perbandingan data pasar, maka diperoleh indikasi nilai properti yaitu sebesar (satu milyar lima ratus empat juta empat ratus ribu rupiah).

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Rekonsiliasi dan Estimasi Nilai Akhir Properti Berdasarkan perhitungan dengan metode pendekatan biaya dan metode perbandingan data pasar pada penjelasan sebelumnya, maka diperoleh hasil pada masing masing metode yang terlihat pada Tabel 5. Metode Pendekatan Biaya Tabel 5 Properti Setelah diperoleh masing masing indikasi nilai, maka selanjutnya dilakukan pembobotan pada setiap metode, pembobotan yang diberikan harus berjumlah 100%. Pembobotan yang diberikan pada metode perbandingan data pasar adalah sebesar 60% dan pada metode pendekatan biaya sebesar 40%. Pada metode perbandingan data pasar diberikan pembobotan lebih besar karena pada metode ini terdapat analisa nilai pasar dimana nilai pasar tersebut berdasarkan harga transaksi yang terjadi pada pasar saat ini yang cenderung mengalami kenaikan yang signifikan [5]. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Rekonsiliasi Nilai Pasar Metode Pendekatan Biaya Sumber : Hasil perhitungan dan analisa Metode Pendekatan Data Pasar Pasar Pembobotan 40% 60% Nilai Nilai Pasar Properti Metode Perbandingan Data Pasar Metode Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas, maka diperoleh nilai pasar pada rumah tinggal yang terletak di Jl. Semolowaru Selatan XII Surabaya adalah sebesar (satu milyar empat ratus tiga puluh tujuh juta rupiah). 3.4 Analisis Nilai Agunan Setelah rekonsiliasi nilai pasar didapatkan, maka penilian agunan dilakukan. Penilaian agunan dilakukan dengan memisahkan kembali nilai pasar tanah dan bangunan, kemudian diberikan prosentase yang berasal dari ketentuan perbankaan yang terpilih [2]. Berikut perhitungan berdasarkan ketentuan dari 3 (tiga) bank : 1. Bank A : Dalam penentuan nilai agunan rumah tinggal menggunakan ketentuan Bank A berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku, diperoleh penyesuian sebesar 65% pada indikasi nilai pasar bangunan dan penyesuaian sebesar 75% pada indikasi nilai tanah. Kemudian hasil dari kedua nilai tersebut dijumlahkan dan menghasilkan nilai agunan properti. 2. Bank B : Dalam penentuan nilai agunan rumah tinggal menggunakan ketentuan Bank B berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku diperoleh penyesuaian yang sama yaitu sebesar 70% pada indikasi nilai pasar bangunan dan pada indikasi nilai tanah. Kemudian hasil dari kedua nilai tersebut dijumlahkan dan menghasilkan nilai agunan properti. 3. Bank C : Dalam penentuan nilai agunan rumah tinggal menggunakan ketentuan Bank C berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku diperoleh penyesuaian sebesar 75% pada indikasi nilai pasar bangunan dan penyesuaian sebesar 70% pada indikasi nilai tanah. Kemudian hasil dari kedua nilai tersebut dijumlahkan dan menghasilkan nilai agunan properti. Untuk lebih jelas mengenai perhitungan pada masing masing bank dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 7 Analisis Nilai Agunan Bank A BANK A Bangunan Tanah Pasar Penyesuaian 65% 75% Nilai Nilai Agunan Properti Bunga pengembalian pinjaman = 15% per tahun Tabel 8 Analisis Nilai Agunan Bank B BANK B Bangunan Tanah Pasar Penyesuaian 70% 70% Nilai Nilai Agunan Properti Bunga pengembalian pinjaman = 15% per tahun Tabel 9 Analisis Nilai Agunan Bank C BANK C Bangunan Tanah Pasar Penyesuaian 75% 70% Nilai Nilai Agunan Properti Bunga pengembalian pinjaman = 13% per tahun Sumber : Survey dan perhitungan Dari tabel - tabel diatas, dapat diketahui nilai agunan berdasarkan prosentase masing masing bank. Dalam hal ini dipilih ketentuan dari Bank C karena mendapatkan nilai agunan terbesar dibandingkan dengan ketentuan bank lainnya dan juga bunga pengembalian pinjaman lebih ringan yaitu sebesar 13% per tahunnya.

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Perhitungan analisa nilai agunan terlihat pada Tabel 9 yang menunjukkan nilai agunan untuk rumah tinggal di Jl. Semolowaru Selatan XII No. 8 Surabaya adalah sebesar (satu milyar dua ratus empat puluh satu juta rupiah) IV. KESIMPULAN Nilai pasar dari obyek penelitian yang terletak di Jl. Semolowaru Selatan XII No. 8 Surabaya adalah sebesar (satu milyar empat ratus tiga puluh tujuh juta rupiah). Nilai agunan didapatkan setelah memisahkan kembali masing masing nilai indikasi yaitu indikasi nilai tanah dan nilai bangunan pada metode pendekatan biaya dan kemudian diberikan penyesuaian menggunakan ketentuan perbankaan, dan diperoleh nilai agunan sebesar (satu milyar dua ratus empat puluh satu juta rupiah). DAFTAR PUSTAKA [1] Komite Penyusun Standar Penilaian Indonesia Kode Etik Penilaian Indonesia & Standar Penilaian Indonesia (KEPI & SPI). Jakarta. [2] Kuncoro Manajemen Perbankan : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. [3] MAPPI Pendidikan Penilaian (P1-P2). Surabaya. [4] Supriyanto, B Rekayasa Penilaian Jilid I. Masyarakat Profesi Penilai Indonesia. Jakarta. [5] Laila, S Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Medokan Asri Utara XII Surabaya. Tugas Akhir. Surabaya : Jurusan Teknik Sipil ITS.

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA I MADE DWIYANTA P. 3109 100 020 Dosen Pembimbing : Ir. I Putu Artama Wiguna, MT., Ph.D LATAR BELAKANG TUJUAN PENELITIAN Nasabah memerlukan

Lebih terperinci

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal di Medokan Asri Utara XII Surabaya Shahara Nur Laila dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. GEBANG LOR NO.62 SURABAYA

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. GEBANG LOR NO.62 SURABAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 TUGAS AKHIR - RC091318 ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. GEBANG LOR NO.62 SURABAYA Oleh:

Lebih terperinci

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya 1 Analisa Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya Mochammad Zainuri dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya

Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya D-71 Analisa Nilai Agunan Rumah Tinggal Jl. Gebang Lor No.62 Surabaya Mochammad Zainuri dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. RANGKAH VI TAMBAKSARI SURABAYA

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. RANGKAH VI TAMBAKSARI SURABAYA MAKALAH TUGAS AKHIR ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. RANGKAH VI TAMBAKSARI SURABAYA ERWIN ASMORO HENING NRP 3109 106 009 Dosen Pembimbing : Yusroniya Eka Putri., ST., MT. Christiono Utomo., ST.,

Lebih terperinci

ANALISA NILAI PASAR PABRIK TEPUNG TERIGU PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO

ANALISA NILAI PASAR PABRIK TEPUNG TERIGU PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO ANALISA NILAI PASAR PABRIK TEPUNG TERIGU PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO Nama : Devega Anisa NRP : 3109 106 054 Jurusan : Teknik Sipil-FTSP ITS Dosen Pembimbing : Christiono Utomo, ST. MT. PhD ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISA NILAI PASAR SPBU PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA

ANALISA NILAI PASAR SPBU PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA ANALISA NILAI PASAR 54.601.114 PT. SUMBER KURNIA MANDIRI JALAN BALAS KLUMPRIK SURABAYA Nama : Hilda Mienar SL Nrp : 3109 106 055 Jurusan : Teknik Sipil FTSP ITS Dosen Pembimbing : Christiono Utomo. ST,

Lebih terperinci

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. RANGKAH VI TAMBAKSARI SURABAYA

ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. RANGKAH VI TAMBAKSARI SURABAYA ANALISA NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. RANGKAH VI TAMBAKSARI SURABAYA Nama Mahasiswa : Erwin Asmoro Hening NRP : 3109.106.009 Dosen Pembimbing : Yusroniya Eka Putri., ST., MT Christiono Utomo., ST., MT.,

Lebih terperinci

ANALISA HARGA PASAR OFFICE TOWER CITY OF TOMORROW SURABAYA BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN DATA PASAR DAN METODE PENDEKATAN BIAYA

ANALISA HARGA PASAR OFFICE TOWER CITY OF TOMORROW SURABAYA BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN DATA PASAR DAN METODE PENDEKATAN BIAYA Extrapolasi ANALISA HARGA PASAR OFFICE TOWER CITY OF TOMORROW SURABAYA BERDASARKAN METODE PERBANDINGAN DATA PASAR DAN METODE PENDEKATAN BIAYA Hanie Teki Tjendani1, Wateno Oetomo2 1Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa)

Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota di DIY (Jiwa) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan ekonomi saat ini sedang dibangun oleh pemerintah, karena pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional. Pembangunan ekonomi merupakan upaya

Lebih terperinci

AnalisaNilaiPasar PerumahanGayungsari Regency Surabaya. Dwi Yuniariati

AnalisaNilaiPasar PerumahanGayungsari Regency Surabaya. Dwi Yuniariati AnalisaNilaiPasar PerumahanGayungsari Regency Surabaya Dwi Yuniariati 3106100011 Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 Pendahuluan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA NILAI PASAR PABRIK TEPUNG TERIGU PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO

TUGAS AKHIR ANALISA NILAI PASAR PABRIK TEPUNG TERIGU PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO TUGAS AKHIR ANALISA NILAI PASAR PABRIK TEPUNG TERIGU PT. PAKINDO JAYA PERKASA SIDOARJO DEVEGA ANISA NRP. 3109 106 054 DOSEN PEMBIMBING : CHRISTIONO UTOMO, ST. MT. PhD PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR JURUSAN

Lebih terperinci

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Apartemen Puncak Kertajaya

Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Apartemen Puncak Kertajaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-1 Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Apartemen Puncak Kertajaya M. Awallutfi Andhika Putra, Christiono Utomo dan Cahyono

Lebih terperinci

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-98 Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan Devi Santi Maharani dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Memiliki luas total sekitar 350,54 km².

BAB 1 PENDAHULUAN. metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Memiliki luas total sekitar 350,54 km². BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Memiliki luas total sekitar 350,54 km². Kota

Lebih terperinci

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) D194 Studi Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Risiko Pada Pengembangan Proyek Caspian Tower, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Fenny Herwitasari, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK

DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Di daerah cengkareng jakarta barat pada saat ini sudah banyak dibangun perumahan dan bangunan gedung lainnya sebagai infrasuktur yang baru serta pertumbuhan

Lebih terperinci

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-36 Analisa Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang Rachma Damayanti dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Nilai Pasar SPBU PT. Sumber Kurnia Mandiri Jl. Balas Klumprik Surabaya. Oleh : HILDA MIENAR SL.

TUGAS AKHIR. Analisa Nilai Pasar SPBU PT. Sumber Kurnia Mandiri Jl. Balas Klumprik Surabaya. Oleh : HILDA MIENAR SL. TUGAS AKHIR Analisa Nilai Pasar SPBU 54.601.114 PT. Sumber Kurnia Mandiri Jl. Balas Klumprik Surabaya Oleh : HILDA MIENAR SL. 3109106055 SPBU 54.601.114 Pemilik PT. Sumber Kurnia Mandiri Legalitas kepemilikan

Lebih terperinci

ANALISA NILAI PASAR HOTEL PURI AYU DENPASAR. Oleh; M. Arimba Arya Nugroho ( )

ANALISA NILAI PASAR HOTEL PURI AYU DENPASAR. Oleh; M. Arimba Arya Nugroho ( ) ANALISA NILAI PASAR HOTEL PURI AYU DENPASAR Oleh; M. Arimba Arya Nugroho (3106 100 064) Pendahuluan Pulau Bali merupakan salah satu alternatif tempat wisata yang dikenal sampai kepenjuru dunia. Perkembangan

Lebih terperinci

Rumah Tinggal yang terletak di Jalan Ibi Kasan No. 02, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Rumah Tinggal yang terletak di Jalan Ibi Kasan No. 02, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Kepada Yth. Bapak Darno Jalan Ibi Kasan No. 02 Palangka Raya, Kalimantan Tengah Malang, 23 Juni 2016 Perihal : Penilaian Properti Sederhana Dengan hormat, KJPP Merry Appraisal telah ditunjuk oleh Bapak

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) REHAB GEDUNG KANTOR YANG DIPINJAM PAKAI OLEH PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH KOTA GUNUNGSITOLI (DAU-2017) BIDANG PERUMAHAN, PRASARANA,SARANA

Lebih terperinci

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV 1. Latar Belakang Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP tanggal 24 September 2013 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll.

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangunan sangat memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan individu. Hampir sebahagian dari kehidupan kita berada

Lebih terperinci

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah

Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-222 Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartemen Seasons City Jakarta Menggunakan Value Engineering

Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartemen Seasons City Jakarta Menggunakan Value Engineering Modifikasi Struktur pada Proyek Mall dan Apartemen Seasons City Jakarta Menggunakan Value Engineering Oleh : Ivan Kurniawan 3107 100 025 Dosen Pembimbing : Trijoko Wahyu Adi, ST.MT.Ph.D. BAB P endahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

Lebih terperinci

ANALISA NILAI PASAR HOTEL SAHID SURABAYA

ANALISA NILAI PASAR HOTEL SAHID SURABAYA ANALISA NILAI PASAR HOTEL SAHID SURABAYA MAHESA SISWANTORO 3110106050 DOSEN PEMBIMBING : FARIDA RACHMAWATI, ST. MT. GAMBARAN UMUM HOTEL SAHID SURABAYA Dibangun tahun 1992 12 Lantai Luas bangunan12935 m

Lebih terperinci

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-65 Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya Nila Oktafia, Retno Indryani dan Yusronia Eka

Lebih terperinci

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 56 TAHUN 1954 (56/1954)

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 26 /PBI/2011 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 26 /PBI/2011 TENTANG PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 26 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF

Lebih terperinci

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial

Analisa Investasi Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-303 Perumahan Kalianget Paradise di Kabupaten Sumenep Ditinjau dari Aspek Finansial Erwin Ready, Cahyono Bintang Nurcahyo, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder, dan Kebutuhan Tersier. Kebutuhan Primer merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROPERTI PEMBANGUNAN RUKO DENGAN SISTEM BANGUN BAGI (STUDI KASUS LAHAN DI JALAN DANAU SENTARUM KOTA PONTIANAK)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROPERTI PEMBANGUNAN RUKO DENGAN SISTEM BANGUN BAGI (STUDI KASUS LAHAN DI JALAN DANAU SENTARUM KOTA PONTIANAK) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROPERTI PEMBANGUNAN RUKO DENGAN SISTEM BANGUN BAGI (STUDI KASUS LAHAN DI JALAN DANAU SENTARUM KOTA PONTIANAK) Ahliwan ) Rafie ) Nurul Wardhani ) tuan_ahliwan@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr.wb

Assalamu alaikum wr.wb Assalamu alaikum wr.wb PROYEK AKHIR RC09 0342 Surabaya, 2 Juli 2014 PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PENJADWALAN (TIME SCHEDULE) PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA DENGAN

Lebih terperinci

BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG BERITA ACARA AANWIJZING /PENJELASAN PELELANGAN

BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG BERITA ACARA AANWIJZING /PENJELASAN PELELANGAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) LEMBANG Pekerjaan : Renovasi Asrama Nusa Indah dan Asrama Anyelir Lokasi : Jalan Kayuambon No. 82 Lembang - Bandung BERITA ACARA AANWIJZING /PENJELASAN PELELANGAN

Lebih terperinci

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953

UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 UU 56/1954, PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 Bentuk: Oleh: UNDANG-UNDANG (UU) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008 WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : bahwa sebagai

Lebih terperinci

TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia seperti sektor perdagangan,

Lebih terperinci

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang Dipublikasikan tanggal : 8 Januari 2017 Tanggapan dan/atau masukan atas Eksposur Draft SPI 366 ini selambatnya dapat

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Piutang

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 2TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 2TAHUN 2015 TENTANG BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 2TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAHKABUPATEN KUNINGAN NOMOR 5 TAHUN2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA; MEMUTUSKAN: UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1954 TENTANG PENETAPAN BAGIAN XVI (KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM DAN TENAGA) DARI ANGGARAN REPUBLIK INDONESIA UNTUK TAHUN-TAHUN DINAS 1952 DAN 1953 PRESIDEN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI

KETERBUKAAN INFORMASI KETERBUKAAN INFORMASI Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/14/PBI/2011 TENTANG PENILAIAN KUALITAS AKTIVA BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II Kasus Posisi, Fakta Hukum, dan Identifikasi Fakta Hukum. selaku Kreditur, telah terjalin hubungan keperdataan dalam hal

BAB II Kasus Posisi, Fakta Hukum, dan Identifikasi Fakta Hukum. selaku Kreditur, telah terjalin hubungan keperdataan dalam hal BAB II Kasus Posisi, Fakta Hukum, dan Identifikasi Fakta Hukum A. Kasus Posisi Antara Aban selaku Debitur dengan PT. Bank Syariah Bukopin Cabang Bandung selaku Kreditur, telah terjalin hubungan keperdataan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KE DALAM PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK DAERAH PATI DAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah)

REKAPITULASI BIAYA. JUMLAH NO. U R A I A N P E K E R J A A N HARGA (Rupiah) REKAPITULASI BIAYA INSTANSI KEGIATAN PEKERJAAN LOKASI : MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA BATAM : PENINGKATAN AKSES DAN MUTU MADRASAH ALIYAH : REHABILITASI 4 RKB MAN BATAM : BATAM JUMLAH NO. U R A I A

Lebih terperinci

Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan

Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-57 Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Unit Rumah pada Perumhan Tambora di Lamongan Syaifuddin Zuhri dan Christiono Utomo

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV Lampiran SPI 202 : Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV 1. Latar Belakang Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/40/DKMP tanggal 24 September 2013 perihal Penerapan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G BUPATI LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 3 TAHUN 2013 T E N T A N G PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang

Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang Eksposur Draft Standar Penilaian Indonesia 366 (SPI 366) Penilaian Untuk Tujuan Lelang Dipublikasikan tanggal : 8 Januari 2017 Tanggapan dan/atau masukan atas Eksposur Draft SPI 366 ini selambatnya dapat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti. disepakati yaitu dapat berupa barang, uang, atau jasa. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kredit Istilah kredit berasal dari bahasa yunani (credere) yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu dasar dari kredit ialah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBUBARAN 6 (ENAM) PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DALAM LIKUIDASI DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Kata kunci : metode bekisting table form

Kata kunci : metode bekisting table form 1 Perbandingan Waktu dan Biaya Konstruksi Pekerjaan Bekisting Menggunakan Metode Semi Sistem Dengan Metode Table Form (Studi Kasus: Proyek FMipa Tower ITS Surabaya) Muhammad Fandi, Yusroniya Eka Putri,

Lebih terperinci

URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI

URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI URAIAN KETERBUKAAN INFORMASI ATAS TRANSAKSI AFILIASI PENDAHULUAN Keterbukaan Informasi atas Transaksi Afiliasi memuat informasi mengenai transaksi pembelian tanah kavling antara Perseroan dan Entitas Anak,

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba No.774, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUT. Pelaksanaan. Sewa barang. Milik Negara. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.40/Menhut-II/2014 TENTANG TATA

Lebih terperinci

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG - 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI KEPADA PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK BOYOLALI DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur

BAB I PENDAHULUAN. teknik sipil mengalami kemajuan, baik ditinjau dari segi mutu, bahan, struktur BAB 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini dilakukan untuk melaksanakan analisis factor penyebab terjadinya pembengkakan biaya upah tenaga kerja pada proyek, dalam bab pertama ini akan dibahas

Lebih terperinci

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

RINCIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMERINTAH KOTA SUKABUMI UPT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA Jl. Cikole Dalam No. 23/29 Tel (0266) 6250991 Pesawat 129, Fax (0266) 215349 - Kota Sukabumi Email : upt.pbj@sukabumikota.go.id BERITA

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penilian, adalah suatu proses yang dilakukan seorang penilai dalam memerikan suatu estimasi dan pendapat tentang nilai ekonomis suatu properti baik berwujud maupun

Lebih terperinci

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN BATAS

Lebih terperinci

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-181 Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya T. Defi Anysa Rasyid, Christiono Utomo Jurusan

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 005.01 SEMESTER I TAHUN 2016 I. Pendahuluan

Lebih terperinci

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A11412 TENTANG PENILAIAN TERHADAP PENGAMBILALIHAN (AKUISISI) SAHAM PERUSAHAAN PT DUTA SUMARA ABADI OLEH

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG Vicky Ramadhani, M. Hamzah Hasyim, Saifoe El Unas Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 185/PMK.06/2009 TENTANG PENILAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/CINA DAN BENDA CAGAR BUDAYA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 185/PMK.06/2009 TENTANG PENILAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/CINA DAN BENDA CAGAR BUDAYA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 185/PMK.06/2009 TENTANG PENILAIAN ASET BEKAS MILIK ASING/CINA DAN BENDA CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG nis 2006 11-08-2006 1.2005Draft tanggal, 28 Juli 2006 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA PENJAMINAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN BAGIAN PEMERINTAH PUSAT YANG

Lebih terperinci

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC

Sistem Informasi Debitur. Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/ Januari 2005 MDC Sistem Informasi Debitur Peraturan Bank Indonesia No. 7/8/PBI/2005 24 Januari 2005 MDC PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/ 8 /PBI/2005 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN PROPERTI RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN CITRALAND CITY SAMARINDA PADA KJPP. AKSA, NELSON & REKAN. Oleh : Heriyanto dan Dina Mustika

ANALISIS PENILAIAN PROPERTI RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN CITRALAND CITY SAMARINDA PADA KJPP. AKSA, NELSON & REKAN. Oleh : Heriyanto dan Dina Mustika ANALISIS PENILAIAN PROPERTI RUMAH TINGGAL DI PERUMAHAN CITRALAND CITY SAMARINDA PADA KJPP. AKSA, NELSON & REKAN Oleh : Heriyanto dan Dina Mustika Dosen Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Lokasi Central Business District Terhadap Nilai Tanah Di Daerah Sekitarnya (Studi Kasus : Daerah Industri di Surabaya)

Analisis Pengaruh Lokasi Central Business District Terhadap Nilai Tanah Di Daerah Sekitarnya (Studi Kasus : Daerah Industri di Surabaya) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: xxxx-xxxx (xxxx-xxxx Print) 1 Analisis Pengaruh Lokasi Central Business District Terhadap Nilai Tanah Di Daerah Sekitarnya (Studi Kasus : Daerah Industri

Lebih terperinci

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara 1 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Murabahah bil Wakalah pada Produk ib Investasi Line Facility di Bank Jateng Cabang Syariah Semarang Produk Pembiayaan ib Investasi adalah salah

Lebih terperinci

WORKSHOP PENILAIAN HOTEL

WORKSHOP PENILAIAN HOTEL MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA PROPOSAL KEGIATAN PENDIDIKAN PROFESIONAL LANJUTAN 13-14 DESEMBER 2017 BANJARMASIN WORKSHOP PENILAIAN HOTEL Penyelenggara : Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Profesi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK PENETAPAN TAWAR MENAWAR GANTI RUGI SECARA SEPIHAK OLEH DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA SAMUDRA KAB.

BAB III PRAKTIK PENETAPAN TAWAR MENAWAR GANTI RUGI SECARA SEPIHAK OLEH DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA SAMUDRA KAB. BAB III PRAKTIK PENETAPAN TAWAR MENAWAR GANTI RUGI SECARA SEPIHAK OLEH DEVELOPER PT. SAMI KARYA DI PERUMAHAN GRAHA SAMUDRA KAB. LAMONGAN A. Gambaran PT. Sami Karya 1. Profil dan Legalitas PT. Sami Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi sekarang ini dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya, sehingga mendesak kebutuhan manusia akan adanya sesuatu alat

Lebih terperinci

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren

Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren A D DENDUM D O K U M E N P E N GADA A N Nomor: Nomor : 36/PBJ/DINKES /PBJ/DINKES-ASEL/X/2013 Tanggal: 07 Oktober 2013 untuk Pemb. Instalasi Pengolah Limbah Pusk.. Blangkejeren Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BADAN KREDIT

Lebih terperinci

Analisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang

Analisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) D-68 Analisa Investasi The Akavia Indekost Residences Ngaliyan - Semarang Adelia Munawaroh dan Christiono Utomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR

-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR -1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/21/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 9/14/PBI/2007 TENTANG SISTEM INFORMASI DEBITUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 8

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS 0 SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUKO No. B03/III/17 Pada hari ini, Jum at Tanggal tiga Bulan Maret tahun Dua ribu tujuh belas ( 3Maret-2017 ) bertempat di. Telah terjadi

Lebih terperinci

Presiden Republik Indonesia,

Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 1990 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA KE DALAM MODAL SAHAM PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT. PERKEMBANGAN EKONOMI NASIONAL

Lebih terperinci

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya Akmaluddin dan Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

ANALISIS REALISASI ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU PROYEK REHAB GEDUNG PLN TENGGARONG TAHUN 2015 PADA CV. RAJAWALI ADI PUTRA

ANALISIS REALISASI ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU PROYEK REHAB GEDUNG PLN TENGGARONG TAHUN 2015 PADA CV. RAJAWALI ADI PUTRA 1 ANALISIS REALISASI ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU PROYEK REHAB GEDUNG PLN TENGGARONG TAHUN 215 PADA CV. RAJAWALI ADI PUTRA Rudy Syafariansyah (Fakultas Ekonomi, Universitas Widya Gama Mahakam) Jl. KH. Wahid

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PADA LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG PENGADILAN AGAMA BANJARNEGARA BAGIAN ANGGARAN 5.1 SEMESTER II TAHUN216 I. Pendahuluan a.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci