Halogenalkana. Pertemuan 2

dokumen-dokumen yang mirip
MAKALAH KIMIA ORGANIK ALKIL HALIDA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

SENYAWA TURUNAN ALKANA `

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

tanya-tanya.com Soal No.1 Tuliskan nama senyawa alkohol dan eter berikut PEMBAHASAN : Soal No.2

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

ALKENA & ALKUNA. Prof. Dr. Jumina Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

Asam Karboksilat dan Ester. Sulistyani, M.Si

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

Soal dan jawaban tentang Kimia Unsur

Sifat fisika: mirip dengan alkana dengan jumlah atom C sama

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

Kimia Organik Pertemuan 1

BENTUK MOLEKUL. Rumus VSEPR AX 2 AX 3 AX 4 AX 3 E AX 3 E 2 AX 5 AX 6 AX 4 E 2

PAKET UJIAN NASIONAL 9 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

D. 4,50 x 10-8 E. 1,35 x 10-8

IKATAN KIMIA ORGANIK dalam bidang ilmu FARMASI

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si

4026 Sintesis 2-kloro-2-metilpropana (tert-butil klorida) dari tert-butanol

Tim Dosen Kimia FTP - UB

contoh-contoh sifat meteri Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia

SAP DAN SILABI KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS PASUNDAN

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

Antiremed Kelas 12 Kimia

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

SENYAWA ALDEHID. oleh. Dra. Machdawaty Masri,MSI, Apt.

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkuna, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2004 CALON TIM OLIMPIADE KIMIA INDONESIA

Eter dan Epoksida. Budi Arifin. Bagian Kimia Organik Departemen Kimia FMIPA IPB. Tata Nama (dan Penggolongan) R OR'

Pembahasan Soal Multiplechoice OSK Kimia Tahun 2014 Oleh Urip

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

Air adalah wahana kehidupan

1. Pendahuluan 2. Intermediate reaktif 3. Nukleofil and elektrofil 4. Tipe reaksi 5. Ions versus radicals

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

Senyawa Polar dan Non Polar

Yang akan dibahas: 1. Kristal dan Ikatan pada zat Padat 2. Teori Pita Zat Padat

STRUKTUR KIMIA DAN SIFAT FISIKA

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN

SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA UNSUR-UNSUR

Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

D. beta dan alfa E. alfa dan beta

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

Menguasai pengetahuan dan menerapkan teknik, ketrampilan dan tools dalam bidang industri. Memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan yang

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

BAB VI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

Bab II Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah...

Praktikum Kimia XII. Rate This TITIK BEKU LARUTAN (KELAS XII) Tujuan : Untuk mengetahui titik beku beberapa larutan.

Struktur atom, dan Tabel periodik unsur,

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN

D. golongan IIIA perioda 4 E. golongan VIA perioda 5

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

Transkripsi:

Halogenalkana (Alkil Halida) Pertemuan 2

Halogenalkana Disebut juga haloalkana atau alkil halida Merupakan senyawa-senyawa dimana ada satu atau lebih atom hidrogen pada sebuah alkana yang digantikan oleh atom-atom halogen (fluorin, klorin, bromin atau iodin). Golongan 7A

Contoh dan Aplikasi CFC (klorofluorokarbon) Dua CFC yang umum adalah: CFC-11 CCl 3 F CFC-12 CCl 2 F 2 Kegunaan: pendingin, bahan bakar untuk aerosol, untuk menghasilkan plastik busa seperti busa polistirena atau poliuretana yang memuai, dan sebagai pelarut.

Jenis-jenis Halogenalkana Berdasarkan posisi atom halogen dalam rantai atom karbon Beda jenis halogenalkana beda sifat kimia 1. Halogenalkana primer 2. Halogenalkana sekunder 3. Halogenalkana tersier

1. Halogenalkanaprimer atom karbon yang membawa atom halogen hanya berikatan dengan satu gugus alkil lainnya Pengecualian: CH 3 Br dan metil halida lainnya seringkali ditemukan sebagai halogenalkana primer walaupuntidak adagugus alkil yang terikat pada atom karbon yang membawa halogen.

2. Halogenalkanasekunder atom karbon yang padanya terikat halogen berikatan langsung denganduagugus alkil yang lain, yang bisa sama atau berbeda.

3. Halogenalkanatersier atom karbon yang mengikat halogen berikatan langsung dengantigagugus alkil, yang bisa merupakan kombinasi dari gugus akil yang sama atau berbeda.

Sifat-sifat Fisik Halogenalkana Titik Didih Catatan: satu-satunya metil halida yang berwujud cair adalah iodometana; kloroetana berwujud gas. Dari gambar: Ada 3 halogenalkana yang memiliki titik didih < suhu kamar (20 o C) Pada suhu kamar berwujud gas Halogenalkana yang lain kemungkinan berwujud cair

Pola-pola titik didih mencerminkan pola-pola gaya tarik antar-molekul. Gaya-gaya dispersi van der Waals Gaya tarik ini menjadi lebih kuat apabila molekul lebih panjang dan memiliki lebih banyak elektron. contoh: Klorida Gaya-gaya dispersi akan menjadi semakin kuat apabila jumlah atom karbon semakin bertambah dalam rantai (1 menjadi 2,3, dst) Dibutuhkan lebih banyak energi untuk mengatasi gaya dispersi tersebut, sehingga titik didih meningkat.

Gaya tarik dipol-dipol van der Waals Ikatan karbon-halogen (selain ikatan karbon-iodin) bersifat polar, karena pasangan elektron tertarik lebih dekat ke atom halogen dibandng ke atom karbon. Ini disebabkan karena halogen (kecuali iodin) lebih elektronegatif dibanding karbon. Nilai keelektronegatifan unsur-unsur halogen dapat dilihat sebagai berikut: F 4.0 Cl 3.0 Br 2.8 I 2.5 Ini berarti bahwa selain gaya-gaya dispersi, ada juga gaya-gaya lain yang ditimbulkan oleh gaya tarik antara dipol-dipol permanen (kecuali pada iodin).

Besarnya gaya-tarik dipol-dipol akan berkurang apabila ikatan menjadi semakin tidak polar (misalnya semakin ke bawah mulai dari klorida sampai bromida terus ke iodida). Meski demikian, titik didih tetap meningkat! Ini menujukkan bahwa efek gaya tarik dipol-dipol permanen jauh lebih tidak penting dibanding efek dipol-dipol temporer yang menimbulkan gayagaya dispersi.

Titik didih beberapa isomer Titik didih Halogenalkana primer > sekunder > tersier Penurunan titik didih ini adalah akibat dari: menurunnya efektifitas gaya-gaya dispersi. Dipol-dipol temporer paling besar untuk molekul yang terpanjang. Gaya-gaya tarik juga lebih kuat jika molekul-molekul bisa saling berdekatan. Halogenalkana tersier memiliki struktur yang sangat pendek dan besar sehingga tidak bisa berdekatan dengan molekul tetangganya.

Kelarutan halogenalkana Kelarutan dalam air Halogenalkana sangat sedikit larut dalam air. Agar halogenalkana bisa larut dalam air, maka gaya tarik antara molekul-molekul halogenalkana harus diputus (gaya dispersi van der Waals dan gaya-tarik dipol-dipol) demikian juga dengan ikatan hidrogen antara molekul-molekul air. Pemutusan kedua gaya tarik ini memerlukan energi. Energi akan dilepaskan apabila gaya tarik terbentuk antara halogenalkana dengan molekul-molekul air. Gaya-gaya tarik yang terbentuk ini hanya gaya dispersi dan gaya tarik dipol-dipol. Kedua gaya ikatan ini tidak sama kuatnya dengan ikatan hidrogen sebelumnya terdapat dalam air, sehingga energi yang dilepaskan lebih kecil dibanding yang digunakan untuk memisahkan molekulmolekul air. Energi yang terlibat tidak cukup banyak sehingga halogenalkana hanya sedikit larut dalam air.

Kelarutan dalam pelarut-pelarut organik Halogenalkana cenderung larut dalam pelarut organik karena gaya tarik antar-molekul yang baru terbentuk memiliki kekuatan yang sama dengan kekuatan ikatan yang diputus dalam halogenalkana dan pelarut.

Kereaktifan kimiawai halogenalkana Pentingnya kekuatan ikatan Pola kekuatan dari keempat ikatan karbonhalogen ditunjukkan pada gambar berikut: Perlu diperhatikan bahwa kekuatan ikatan semakin berkurang ketika kita berpindah dari C-F ke C-I, dan juga perhatikan bahwa ikatan C-F jauh lebih kuat dibanding lainnya.

Agar zat lain bisa bereaksi dengan halogenalkana, maka ikatan karbon-halogen harus diputus. Karena pemutusan semakin mudah dilakukan semakin ke bawah (mulai dari fluoride sampai iodin), maka senyawa-senyawa semakin ke bawah golongan halogen akan semakin reaktif. Iodoalkana merupakan halogenalkana yang paling reaktif dan fluoroalkana merupakan yang paling tidak reaktif.

Pengaruh polaritas ikatan Dari keempat halogen, fluorin merupakan unsur yang paling elektronegatif dan iodin yang paling tidak elektronegatif. Ini berarti bahwa pasangan elektron dalam ikatan karbonfluorin akan tergeser ke ujung halogen. Perhatikan metil halida sebagai contoh-contoh sederhana berikut ini:

Reaksi substitusi dan eliminasi halogenalkana Reaksi-Reaksi antara Halogenalkana dengan Ion- Ion Hidroksida dari larutan NaOH dan KOH mencakup reaksi substitusi dan reaksi eliminasi. Reaksi substitusi atau eliminasi pada halogenalkana tergantung pada kondisi-kondisi yang digunakan dan jenis halogenalkana. Halogen primer, sekunder, dan tersier memiliki perilaku berbeda.

Reaksi substitusi Pada sebuah reaksi substitusi, atom halogen digantikan oleh sebuah gugus -OH menghasilkan alkohol. Contoh: Dalam bentuk persamaan ion:

Pelarut yang biasa digunakan adalah campuran antara etanol dan air dengan perbandingan 50/50 Halogenalkana tidak dapat larut dalam air. Jika hanya air yang digunakan sebagai pelarut, maka halogenalkana dan larutan natrium hidroksida tidak akan bercampur dan reaksi hanya bisa terjadi apabila lapisan halogenalkana dan natrium hidroksida bertemu.

Reaksi Eliminasi Halogenalkana juga mengalami reaksi eliminasi dengan NaOH atau KOH. Pelarut : etanol Contoh: 2-bromopropana bereaksi menghasilkan sebuah alkena propena. atom hidrogen terlepas dari salah satu atom karbon ujung bersama dengan bromin dari atom karbon pusat. atom-atom yang terlepas berada pada atom-atom karbon yang berdekatan dengan atom karbon yang mengikat halogen, dan terbentuk sebuah ikatan rangkap antara atom-atom karbon tersebut.

Faktor penentu jenis reaksi (substitusi atau eliminasi?) Jenis halogenalkana Pelarut Suhu Konsentrasi larutan NaOH atau KOH jenis halogenalkana primer sekunder tersier substitusi atau eliminasi? sebagian besar substitusi substitusi dan eliminasi sebagian besar eliminasi

Pelarut Perbandingan antara jumlah air dengan jumlah etanol dalam pelarut dapat mempengaruhi kecenderungan reaksi, yakni: Air mendorong terjadinya reaksi substitusi. Etanol mendorong terjadinya reaksi eliminasi. Suhu Suhu yang lebih tinggi mendorong terjadinya reaksi eliminasi. Konsentrasi larutan NaOH atau KOH Konsentrasi yang lebih tinggi mendukung reaksi eliminasi.

Ringkasan Bagi halogenalkana tertentu, untuk lebih mendukung reaksi eliminasi ketimbang substitusi, gunakan: suhu yang lebih tinggi larutan natrium hidroksida atau kalium hidroksida pekat etanol murni sebagai pelarut Untuk lebih mendukung reaksisubstitusiketimbang eliminasi, gunakan: suhu yang lebih rendah larutan natrium hidroksida atau kalium hidroksida yang lebih encer lebih banyak air dalam campuran pelarut

Tata nama dan klasifikasi alkil halida Dalam sisitem IUPAC, suatu alkil halide diberi nama dengan suatu awalan halo Berdasarkan nama gugus fungsional trivial, nama gugus alkil disebut lebih dahulu, diikuti nama halidanya. Gugus fungsihalogendiawali dengan kata-kata fluoro-, kloro-, bromo-, iodo-, dll., tergantung dari halogennya. Gugus yang lebih dari satu dinamai dikloro-, trikloro-, etc., dan gugus yang berbeda dinamai sesuai urutan alfabet. Contoh: CHCl 3 (kloroform) adalah triklorometana Halotana(CF 3 CHBrCl) adalah 2-bromo-2-kloro-1,1,1-trifluoroetana.

Sintesis Halogenalkana Pembuatan halogenalkana dari alkohol dengan menggunakan hidrogen halida Reaksi umum yang terjadi pada proses ini bisa dituliskan sebagai berikut:

Pembuatan kloroalkana Sebuah kloroalkana tersier bisa dibuat dengan mereaksikan alkohol yang sesuai dengan asam hidroklorat pekat pada suhu kamar

Pembuatan bromoalkana mereaksikan alkohol yang sesuai asam hidrobromat Pembuatan iodoalkana

Pembuatan halogenalkana dari alkohol menggunakan fosfor halida Pembuatan kloroalkana Kloroalkana bisa dibuat dengan mereaksikan sebuah alkohol dengan fosfor(iii) klorida cair, PCl 3. Pembuatan bromoalkana dan iodoalkana

Tugas Berikan 5 contoh Halogenalkana dan penggunaannya dalam industri!