Rekonsiliasi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial Untuk Menghitung PPh Badan Pada Perusahaan CV Tamba Palembang

dokumen-dokumen yang mirip
Gracia Stephani Lauwrensius Siti Khairani, M. Ridhwan Jurusan Akuntansi STIE MDP

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) Tbk.

ABSTRACT. Keywords: fiscal reconciliation, income tax payable, commercial financial statement, permanent difference, temporary difference.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK MELALUI METODE PENYUSUTAN DAN REVALUASI ASET TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT.GEMBALA SRIWIJAYA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. DPM UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PPh BADAN PADA PT. CLB

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA

PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN PADA PKP RI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2012

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang

MANAJEMEN PERPAJAKAN

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. SRIDADI PURWOREJO TAHUN PAJAK Oleh : NgestiWahyu S Caecilia Rosma Widiyohening

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

Analisis Koreksi Fiskal untuk Menentukan Besarnya Pajak Terutang pada PT Furaya Transport

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Penerapan Koreksi Fiskal PPh Badan Dalam Meminimalisir Pajak Terutang PT. Anugerah Mega Lestari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN PADA LABA PT. ADHYA TIRTA SRIWIJAYA PALEMBANG

Analisis Penerapan Tax Planning dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi Pembayaran Beban Pajak Penghasilan pada PT. Graha Mitra Sukarami

Oleh: TRI BAGUS BUDI SANTOSO

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK NOMOR 36 TAHUN 2008 PADA KOPERASI KARYAWAN PUSRI PALEMBANG

ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

EVALUASI PERENCANAAN PAJAK DALAM BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT.APT

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

ANALISIS REKONSILIASI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DALAM MENENTUKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT GUDANG GARAM Tbk

ABSTRAK. Kata Kunci: Koreksi Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL DAN FISKAL. Amanita Novi Yushita

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

Yemima Accordien Setianingtyas Zahroh ZA. Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan. Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan

Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

ANALISIS KOREKSI FISKAL DALAM RANGKA PERHITUNGAN PPh BADAN PADA PT.ASURANSI BUMIPUTERA CABANG SEKIP PALEMBANG

IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Jawa Timur)

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS)

EVALUASI REKONSILIASI FISKAL PENGHASILAN BADAN TAHUN 2009, 2010 DAN 2011 (STUDI KASUS: PT. TWD)

Evaluasi Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT CRS

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim, dkk Perpajakan, Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN FISKAL PADA KOPERASI SERBA USAHA KARYAWAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014

ANALISIS KETENTUAN PAJAK YAYASAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PADA YAYASAN PENDIDIKAN M DI SIDOARJO

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT AMD

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PT.X DI SURABAYA JURNAL. Disusun Oleh : INDRASWARI NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara harus melakukan kegiatan pembangunan demi kemajuan

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan bagi negara untuk menjalankan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Penggunaan e-spt Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV Serasan Sekundang Mandiri Di Muara Enim

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN BERDASARKAN LABA KOMERSIL DAN LABA FISKAL PADA PT. BPR. DINAR PUSAKA SIDOARJO POMPONG B.

PERENCANAAN PAJAK DALAM OPTIMALISASI PAJAK TERUTANG PADA PT. LIANG YI DEVELOPING INDONESIA

Oleh Iwan Sidharta, MM.

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN USAHA JASA KONSTRUKSI PADA PT. NCP

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut, iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

ANALISIS PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN PASAL 21 PADA PT. PRAMBANAN METALINDO. Oleh: Mutammam

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

EVALUASI MEKANISME PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.HUTAMA KARYA (Persero)

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 1 Januari 2013 ISSN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam

Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM UPAYA OPTIMALISASI PEMENUHAN PERPAJAKAN PADA CV. LH DI SURABAYA

SKRIPSI ANALISIS KOREKSI FISKAL UNTUK MENGHITUNG BESARNYA PPH TERUTANG PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH:

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

Transkripsi:

Rekonsiliasi Fiskal Atas Laporan Keuangan Komersial Untuk Menghitung PPh Badan Pada Perusahaan CV Tamba Palembang Justin Natalia (blue_dolphine1992@yahoo.com) Lili Syafitri, SE.Ak., M.Si (lili.syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Penelitian ini diangkat karena adanya perbedaan pedoman yang mengatur penyusunan laporan keuangan komersial dan fiskal yang menyebabkan perbedaan laba menurut akuntansi (komersial) dan perpajakan (fiskal). Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui rekonsiliasi fiskal atas laporan keuangan komersial dan pengaruhnya terhadap jumlah pajak terutang tahunn 2011, PPh Pasal 29 tahun 2011 dan besarnya angsuran PPh Pasal 25 Tahun 2012 Palembang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif dan studi kasus, serta teknik analisis yang digunakan adalah kualitatif and deskriptif. Secara keseluruhan CV. Tamba Palembang telah melakukan pembukuan dengan cukup baik walaupun terdapat beberapa kekeliruan dalam melakukan koreksi fiskal. Hal ini hanya perlu adanya ketelitian dari pihak manajemen dalam melakukan rekonsiliasi agar sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku di Indonesia.. Kata kunci : Rekonsiliasi Fiskal, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Pajak Terhutang Abstract : This research raised because of the differences based between of commercial and fiscal that made differences in commercial profit and fiscal profit. The purpose of this research are to know how to reconciliation of financial statements and the influence reconciliation fiscal of tax returns in 2011, income tax payable article 29 in 2011, and the amount of installment income tax payable article 25 in 2012 of CV. Tamba Palembang. The author uses a descriptive approach and a case study, and technical analysis is qualitative and descriptive. the overall CV. Tamba Palembang has made accounting well, althought keeping despite a few mistakes in reconciliation of statement. It is only need carefully from the management in reconciliation to adjust tax regulations in Indonesia. Key words : Fiscal Reconciliation, Commercial Financial Report, Fiscal Financial Report, Tax Payable 1 PENDAHULUAN Di era modernisasi sekarang ini, pajak merupakan aspek penting dalam pembangunan, apalagi bagi negara berkembang seperti Indonesia. Pajak merupakan iuran rakyat kepada negara yang diatur oleh pemerintah demi kepatuhan pajak itu sendiri. Laporan keuangan merupakan output perusahaan dalam memberikan gambaran final dari suatu perusahaan, baik secara keuangan maupun kondisi perusahaan tersebut dan juga menjadi tolak ukur perusahaan dalam menilai produktifitas selama periode tersebut. Laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan dalam dunia bisnis biasanya disebut dengan Laporan Keuangan Komersial dan laporan keuangan yang biasa dibuat oleh perusahaan dalam perpajakan disebut sebagai Laporan Keuangan Fiskal. Selain pada pedoman yang digunakan, perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal juga terjadi pada pengakuan penghasilan dan beban. CV. Tamba merupakan perusahaan jasa yang bergerak di bidang konstruksi. CV. Tamba juga salah satu pengusaha kena pajak yang telah dikukuhkan, sehingga setiap tahunnya pasti membuat laporan keuangan, Hal -1

baik laporan keuangan komersial maupun laporan keuangan fiskal. Dari laporan keuangan komersial yang telah dibuat oleh perusahaan ini dulakukanlah rekonsiliasi fiskal untuk menyajikan Laporan Keuangan Fiskal ( Laporan Keuangan Non-komersial ). Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk membuat usulan penelitian dengan judul Rekonsiliasi Fiskal atas Laporan Keuangan Komersial untuk Menghitung PPh ( Pajak Penghasilan ) Badan Pada Perusahaan CV. Tamba Palembang. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diambil penulis adalah Bagaimanakah rekonsiliasi fiskal atas laporan keuangan komersial dan apa pengaruhnya terhadap pajak terutang, PPh Pasal 29 tahun 2011 dan Angsuran PPh Pasal 25 tahun 2012? 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian yang diteliti oleh penulis adalah CV Tamba Palembang. 1.4 Tujuan Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui rekonsiliasi fiskal atas laporan keuangan komersial dan pengaruhnya terhadap pajak terutang, PPh Pasal 29 tahun 2011 dan Angsuran PPh Pasal 25 tahun 2012. 1.5 Manfaat Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah untuk memperkaya tambahan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi masukan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan. 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Akuntansi Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan selama periode akuntansi tertentu, sehingga fungsi laporan keuangan sangat penting dalam pengambilan keputusan para stakeholder dan investor terutama. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2009, h.1.2), Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan pada umumnya terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2009, h.9), unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas Unsur yang tidak berkait langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah pos-pos pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian (SAK, 2009, h.13). 2.2 Konsep Perpajakan Menurut Soeparman S. dalam bukunya Pajak dan Pembangunan (dikutip dari Sukrisno Agus dan Estralita Trisnawati, 2009, h.4), menyatakan bahwa Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontrapreatasi) yang langsung dapat ditunjukkan, digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Menurut Waluyo (2011, h.6) menyebutkan ada dua fungsi pajak, yaitu Fungsi Penerimaan (Budgeter) dan Fungsi Mengatur (Reguler). 1. Fungsi Penerimaan (Budgeter), berarti pajak sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. 2. Fungsi Mengatur (Reguler), berarti pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Mardiasmo (2000, h.2) juga menyebutkan, agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Pemungutan pajak harus adil 2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang 3. Tidak mengganggu perekonomian Hal -2

4. Pemungutan pajak harus efisien 5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana. Menurut Achmad Tjahyono (2000, h.25), pemungutan pajak dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu Stelsel Nyata, Stelsel Anggapan, dan Stelsel Campuran. 2.3 Rekonsiliasi Fiskal Menurut Wibowo (2012), menyatakan bahwa penyebab dari perbedaan akuntansi pajak dengan akuntansi komersial adalah koreksi fiskal. Laporan keuangan fiskal dapat disusun dengan proses penyesuaian atau rekonsiliasi ketentuan-ketentuan perpajakan terhadap laporan keuangan komersial Achmad Tjahjono dan M. Fakhri (2000, h.567), bahwa untuk menyusun rekonsiliasi antara laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal, penyusunannya dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Wajib Pajak tetap menyelenggarakan proses akuntansi komersial. 2. Menyelenggarakan pencatatan tambahan untuk menghitung laba usaha kena pajak. 3. Melakukan rekonsiliasi fiskal. Rekonsiliasi fiskal adalah penyesuaian atas laba usaha karena menurut akuntansi komersial dalam rangka menghitung besarnya laba usaha kena pajak. 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan studi kasus. 3.2 Objek atau Subjek Penelitian Objek penelitian penulis adalah laporan keuangan komersial CV. Tamba tahun 2011. Subjek penelitian penulis adalah CV. Tamba Palembang. 3.3 Pemilihan Informan Kunci Informan kunci dari penulisan skripsi ini adalah Manajer dan Staff Administrasi di bidang perpajakan. 3.4 Jenis Data Data yang diambil pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu berupa melalui teknik wawancara dan observasi perusahaan, dimana data ini memerlukan pengolahan lebih lanjut dari penulis. data yang telah terdokumentasi di perusahaan seperti sejarah / gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, data laporan keuangan komersial perusahaan tahun 2011, data struktur, dan data keterangan lainnya. Selain itu, penulis menggunakan buku-buku, artikel, dan lain sebagainya dalam melakukan penelitian ini. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Menurut Syamsul (2006, h.62), untuk mengumpulkan data-data dan informasi tersebut diperlukan metode pengumpulan data. Untuk mendapatkan data primer melalui beberapa cara, yaitu : a. Observasi b. Wawancara c. Kuesioner ( Daftar Pertanyaan ) d. Dokumentasi Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. 3.6 Teknik Analisis Data Menurut Syamsul (2006, h.87), metode analisa dapat dilakukan secara Kualitatif, Kuantitatif, dan Deskriptif. 1. Kualitatif adalah proses pencarian data untuk memahami masalah yang didasari pada penelitian yang menyeluruh, dibentuk oleh kata-kata dan diperoleh dari situasi ilmiah. 2. Kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti. 3. Deskriptif yaitu metode yang menguraikan atau memberikan gambaran mengenai masalah yang terjadi. Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif dan deskriptif. Hal -3

4 HASIL PENELITIAN 4.1 Sejarah Perusahaan CV. Tamba merupakan perusahaan komersil yang berdiri sejak tahun 1981 yang beralamatkan di Jalan Mesjid Lama No.158, 17 Ilir, Ilir Timur I Palembang. Perusahaan ini bergerak dibidang jasa konstruksi khususnya pada penyewaan/rental alat berat, misalnya; excavator, bulldozer, vibrator/compactor, grader, wheel loader, dan crane. Perusahaan ini telah terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) sejak 05 November 1982 dan terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di Ilir Timur. 4.2 Visi, Misi, dan Falsafah Perusahaan Visi Perusahaan: CV. Tamba berkehendak menjadi perusahaan rental yang memiliki tanggung jawab penuh atas pesanan (order) dari pelanggan, memiliki profesionalitas yang tinggi dalam melayani pelanggan, dan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik (service excellent), serta menjadikan perusahaan yang terbaik, terpercaya, dan unggul baik ditingkat nasional maupun internasional. Misi Perusahaan: a. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan-pelanggannya. b. Menyediakan unit-unit terbaik bagi kepuasan pelanggan sehingga memperkecil keluhan dari pelanggan (zero complain). c. Menjadikan pelanggan sebagai mitra strategis untuk jangka panjang. d. Menambah jumlah unit dan memperluas jangkauan layanan penyewaan alat berat. e. Menciptakan iklim kerja yang mendorong produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Falsafah Perusahaan: CV. Tamba meyakini bahwa Sumber Daya Manusia adalah aset yang tak ternilai harganya, oleh karena itu perusahaan memberikan kesempatan yang setara dan adil terhadap setiap karyawan maupun staff yang bekerja dan berkontribusi pada kemajuan perusahaan. Setiap karyawan diharapkan dapat bekerja dengan dedikasi dan integritas demi kesejahteraan dan kemajuan bersama. Dan, perusahaan meyakini bahwa pelanggan adalah raja, yang memegang peranan penting dalam penilaian kepuasan pelanggan demi kemajuan perusahaan, sehingga sumber daya dirangkul untuk menyatu dalam melayani pelanggan dengan sangat baik. 4.3 Hasil Penelitian Penelitian ini pada dasarnya merupakan data penelitian yang didapat oleh penulis dari CV. Tamba Palembang, yang selanjutnya akan dikelola oleh penulis untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan tahun 2011 yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan fiskal, yang terdiri dari Neraca dan Laporan Laba/Rugi CV. Tamba tahun 2011. 4.4 Pembahasan Rekonsiliasi fiskal laporan keuangan dilakukan atas transaksi-transaksi usaha yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Perbedaan pengakuan pendapatan dan beban antara SAK dan Perpajakan yang menjadi dasar koreksi fiskal, baik koreksi positif maupun koreksi negatif. Berikut data-data yang mengalami koreksi fiskal atas laporan keuangan komersial CV. Tamba Palembang tahun 2011 : 1. Pendapatan Jasa Giro (Bunga Bank) a. Pendapatan Jasa Giro, dikoreksi positif karena merupakan bunga dan pajak atas tabungan dan deposito yang dikenai pajak final 2. Biaya/Beban dan PPh Bank a. Biaya Gaji Lapangan, dikoreksi positif karena merupakan salah satu bentuk natura. b. Biaya Telepon, dikoreksi negatif karena diperbolehkan untuk diakui sebesar 50% berdasarkan DJP No. KEP-220/PJ/2002 tanggal 18 April 2002. Hal -4

c. Biaya Entertainment, dikoreksi positif karena biaya informal untuk jamuan tamu, namun telah diotorisasi. d. Biaya Gaji Kantor, dikoreksi positif karena merupakan salah satu bentuk natura. e. Biaya Kantor (Tunjangan Seragam), dikoreksi positif karena merupakan salah satu bentuk natura. f. Biaya Kantor (Biaya Bensin dan Solar), dikoreksi positif karena hanya diperbolehkan untuk diakui sebesar 50% berdasarkan DJP No. KEP- 220/PJ/2002 tanggal 18 April 2002. g. Biaya Kantor (Aktivitas Karyawan), dikoreksi positif karena merupakan salah satu bentuk natura. h. Biaya Kantor (Biaya lain-lain), dikoreksi positif karena merupakan bukan objek pajak. i. PPh Jasa Giro, dikoreksi positif karena merupakan pajak atas tabungan dan deposito yang dikenai pajak final. 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. a. Jumlah laba CV. Tamba dalam laporan keuangan komersial berbeda dengan jumlah laba yang terdapat dalam laporan keuangan komersial. Hal ini merupakan hal yang logis karena Akuntansi WP disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sehingga diperlukan penyesuaian fiskal (rekonsiliasi) untuk menghitung besarnya nilai laba pada laporan keuangan fiskal CV. Tamba. b. CV. Tamba dalam memperhitungkan biaya penyusutan alat berat dan kendaraan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) yang dikelompokkan dalam harta berwujud bukan bangunan kelompok 1 dengan masa manfaat 4 tahun dan tarif sebesar 25 % dan telah sesuai dengan Undang Undang Pajak Penghasilan Nomor 17 tahun 2000 Pasal 11 ayat 1 dan 2, sehingga tidak terdapat perbedaan yang sifatnya sementara pada rekonsiliasi biaya penyusutan. 2. a. Perbedaan yang ada pada laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal CV. Tamba terdapat dalam pos-pos sebagai berikut : i.pendapatan jasa giro (bunga tabungan) ii.biaya gaji lapangan iii. Biaya telepon iv.biaya entertainment v.biaya gaji kantor vi.biaya Kantor (biaya kantor ini yang terdiri atas; tunjangan seragam karyawan, biaya bensin dan solar, biaya aktivitas karyawan, dan biaya lain-lain) vii.pph jasa giro (biaya tabungan) b. Dengan koreksi fiskal ini, diketahui bahwa nilai pajak penghasilan terutang tahun 2011 adalah sebesar Rp 227.523.750, PPh yang harus dibayar tahun 2011 adalah sebesar Rp 102.091.341 dan besarnya angsuran PPh 25 CV. Tamba tahun 2012 adalah sebesar Rp 9.496.382. 5.2 Saran 1. a. Perusahaan tidak perlu membuat 2 (dua) pembukuan yang berbeda untuk tujuan pemakai, karena hal tersebut malah akan memboroskan waktu, biaya dan tenaga. b. Dalam penyusunan laporan keuangan fiskal agar lebih diperhatikan dan selalu berpedoman pada perundang-undangan pajak yang berlaku agar tidak terjadi kekeliruan dalam menghitung pajaknya sendiri. 2. Untuk menjaga kesinambungan rekonsiliasi tersebut, masih diperlukan catatan untuk membukukan pos-pos yang berbeda antara laporan keuangan Hal -5

fiskal dan komersial, sehingga dapat mempermudah dalam melakukan rekonsiliasi ini dan secara tidak langsung akan menghemat waktu, tenaga dan biaya. DAFTAR PUSTAKA [1] Agus, Sukrisno 2009, Akuntansi Perpajakan Edisi 2 Revisi, Salemba Empat, Jakarta. [2] Bastian, Indra dan Suhardjono 2006, Akuntansi Perbankan, Salemba Empat, Jakarta. [3] Fitriandi, Primandita, dkk. 2007, Komplikasi Undang-Undang Perpajakan Terlengkap, Salemba Empat, Jakarta. [4] Hadi, Syamsul 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan Keuangan, Ekonisia, Yogyakarta. [5] Mardiasmo 2006, Perpajakan Edisi Revisi 2006, Andi, Yogyakarta. [6] Muljono, Djoko 2010, Hukum Pajak, Andi, Yogyakarta. [7] Suandy, Erly 2011, Perencanaan Pajak, Salemba Empat, Jakarta. [8] Waluyo 2009, Akuntansi Pajak, Salemba Empat, Jakarta. Hal -6