Belanja Publik Aceh & Tantangan Pembangunan Ekonomi. Harry Masyrafah Aceh Tengah, 24 September 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Pada akhir 2027 (Otonomi Khusus), Aceh akan menerima lebih dari Rp 650 T

Analisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g. T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013

PECAPP. Now or Never. Pengelolaan Sumber Daya Keuangan Aceh yang Lebih Baik Analisa Belanja Publik Aceh 2012

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013

CPDA. Consolidating for Peacefull Development in Aceh FAKULTAS EKONOMI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

ANALISIS BELANJA SEKTOR KESEHATAN ACEH. Rachmad Suhanda Peneliti Senior Kesehatan - PECAPP PECAPP

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

C UN MURNI Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, pembangunan merupakan syarat mutlak bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

V. GAMBARAN UMUM. Penyajian gambaran umum tentang variabel-variabel endogen dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

Pengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel. Oleh. Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. dampak investasi dan pengeluaran pemerintah terhadap kinerja perekonomian

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar. iii

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL

PECAPP. Pembelanjaan Publik Sektor Pendidikan. Nazamuddin FE Unsyiah

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pelayanan Publik Daerah)

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

IV. DINAMIKA DISPARITAS WILAYAH DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan fenomena umum yang terjadi pada banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB VI PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ketimpangan

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 5, NO 1, Edisi Februari 2013 (ISSN : ) ANALISIS APBD TAHUN 2012 Adenk Sudarwanto Dosen Tetap STIE Semarang

POLICY UPDATE WIKO SAPUTRA

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat menggambarkan bahwa adanya peningkatan

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE TAHUN 2013 SEMESTER I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota)

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

GAMBARAN UMUM. pada posisi 8-12 Lintang Selatan dan Bujur Timur.

TABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE - TAHUN ANGGARAN TRIWULAN III

EXECUTIVE SUMMARY KAJIAN KESEIMBANGAN PEMBANGUNAN ACEH

Deskripsi dan Analisis

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Gambar 1: Sumber fiskal Aceh mengalami peningkatan yang substansial dalam 6 tahun terakhir

I. PENDAHULUAN. Sebelum otonomi daerah tahun 2001, Indonesia menganut sistem

PEMBELAJAAN PUBLIK SEKTOR PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya alam tidak diragukan lagi Indonesia memiliki kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. tentu dapat menjadi penghambat bagi proses pembangunan. Modal manusia yang

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi fiskal dan otonomi daerah telah membawa konsekuensi pada

PETA KEMAMPUAN KEUANGAN PROVINSI DALAM ERA OTONOMI DAERAH:

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

BAB 2. Kecenderungan Lintas Sektoral

ISU STRATEGIS PROVINSI DALAM PENYUSUNAN RKP 2012

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2008

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan peraturan sektor publik yang disertai dengan adanya tuntutan

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017 MENINGKAT

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KEBIJAKAN DESENTRALISASI FISKAL DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 2009

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI DKI JAKARTA 2014

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem. pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN

PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2014 SEBESAR 3,41 PERSEN

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Banyak wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan.

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

Transkripsi:

Belanja Publik Aceh & Tantangan Pembangunan Ekonomi Harry Masyrafah Aceh Tengah, 24 September 2013

Aceh akan menerima lebih dari Rp 100T pada akhir tahun 2014, dan akan terus bertambah.. Diperkirakan lebih Rp.400 T dana akan diterima Aceh pada akhir 2023.

Aceh merupakan daerah terkaya ke- 7 di Indonesia, (APBD per Kapita, 2010)

Aceh Paradox 1; Aceh juga daerah termiskin ke- 7 di Indonesia, (2010) - Tingkat kemiskinan Aceh; 20.98%, sedangkan Nasional 13,3%. - Ranking IPM Aceh; 18 dari 33 provinsi

Aceh Paradox 2; Kesenjangan ekonomi antara Aceh dan Nasional semakin melebar Aceh perlu tumbuh lebih cepat. Pendapatan Per kapita Aceh terhitung hanya Rp.6,4 juta (2011). Sedangkan pada tahun 1999 hampir mendekaw nasional.

Besarnya anggaran adalah syarat awal, alokasi penganggaran yang tepat adalah syarat mutlak. Daerah Pantai Barat dan Tengah memiliki Wngkat kemiskinan yang relawf Wnggi. Penerimaan terwnggi Wdah berkorelasi dengan Wngkat kemiskinan. Gayo lues dan Bener Meriah termasuk daerah yang memilliki pendapatan yang terwnggi, tetapi merupakan daerah termiskin.

Aceh akan menerima lebih dari Rp 100T pada akhir tahun 2014, dan akan terus bertambah.. Diperkirakan sekitar Rp 100 T Dana Otsus akan diterima oleh Aceh pada akhir 2027. Dan pada akhir 2027, secara keseluruhan Aceh akan menerima lebih Rp.650 T.

PENERIMAAN DAERAH

Aceh telah menerima Rp 20 T, dan akan terus bertambah di masa mendatang. Ø Penerimaan dari Bagi Hasil Migas menurun dengan tajam dan PAD hanya menyumbangkan sebesar 6% dari penerimaan.

Ketergantungan Fiscal; sumber pendanaan terbesar dari transfer pusat, sedangkan PAD dan potensi penerimaan lainnya cenderung stagnan bahkan menurun Provinsi Kabupaten / Kota

Rp Juta (riil=2010) Penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) cenderung stagnan, bahkan secara riil menurun di Wngkat provinsi dan kabupaten/ kota. 1.400 Rp1.14 1.200 Rp771 1.000 800 Rp1.13T Rp1.16T Rp1.16T Rp1.18T Rp933 37% 30% 32% Rp510 600 400 70% 63% 68% 200 0 2005 2006 2007 PAD Kab/kota 2008 2009 PAD Prov 2010 2011 Nominal 2012

Penerimaan dari pajak daerah terbilang minim meskipun penerimaan pajak terus meningkat sewap tahunnya, rata- rata sebesar 5 persen. Rasio Pajak dan PDRB di Provinsi & Kabupaten/kota, 2012 4,5 3,9 4 3,5 3 2,5 2 1,5 Rata - rata = 1,3 0,9 1 0,4 0,5 0 Sumber: Depkeu & PECAPP, 2012

BELANJA DAERAH Alokasi belanja yang tepat dan konsisten merupakan syarat utama pembangunan

Belanja pemerintahan umum cenderung meningkat dan memiliki porsi terbesar dalam struktur anggaran pemerintah di Aceh, sedangkan sektor infrastruktur menurun.

Rp Trilliun ( riil, 2010) Provinsi: Belanja barang dan jasa meningkat tajam sejak tahun 2011. (Permendagri, 37/2010) Rp. Miliar 16.000 10 9 28% 8 14.000 8% 12.000 7 22% 6 15% 16% 5 45% 42% 54% 26% 1 14% 11% 20% 0 2005 6.000 45% 3 2006 2007 Pegawai 2008 Barang/Jasa 2009 Modal 2010 Lain- lain 2011 4.000 2.000 12% 9 % 10.000 8.000 20% 4 2 Kabupaten: Belanja pegawai terus meningkat, dari 49% di tahun 2008 menjadi 61% tahun 2012. 9 % 23 % 23 % 8 % 19 % 19 % 14 % 49 % 59 % 16% 15% 19 % 49 % 61% - 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Barang Jasa Modal Lainnya 2012 Pegawai 2011 2012

ANALISIS SEKTORAL (kesehatan)

Rp Triliun Pembiayaan kesehatan terus meningkat, melebihi Rp.2 T pada tahun 2012. Provinsi memiliki peran semakin besar. 2,5 Rp. 2,3 T 2,0 39% 1,5 1,0 61% 0,5 85% 0,0 2005 2006 2007 Kabupaten/Kota(*Anggaran) 2008 2009 Provinsi(*Anggaran) 2010 2011 Nominal 2012*

Aceh memiliki belanja perkapita kesehatan terwnggi ke 4 di Indonesia (2012) Aceh; Rp. 495 Ribu, Indonesia; Rp. 236 Ribu

Paradox 1. Belanja per kapita Aceh di atas rata- rata nasional, IPM dibawah rata- rata nasional (2011)

Paradox 2. Tidak terdapat korelasi antara besaran belanja perkapita dengan AKI/AKB (2011) AKI AKB

Hanya 4% belanja untuk program pencegahan (prevenwf), jauh lebih kecil dari rata- rata nasional. Rata- rata anggaran program prevenwf ; 30%, ( Survey NHA Indonesia, 2009-2010)

Belanja Otsus kesehatan belum sepenuhnya memperwmbangkan kebutuhan masyarakat.. Akses Sarana Kesehatan

ANALISIS SEKTORAL (Infrastruktur)

Rp M iliyar Belanja infrastruktur meningkat setelah mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. 4.000 Rp 3,6T Rp 3,5T Rp 3,3T 3.500 Rp 3,1T Rp 3,1T 61% 51% 3.000 48% 2.500 60% 57% 2.000 1.500 1.000 Rp 1,2T Rp 882 M 52% Rp 674M 40% 500 39% 49% 43% 2011 2012-2005 2006 2007 Kabupaten/Kota 2008 2009 Provinsi 2010 Tota l (Nominal)

Aceh termasuk daerah yang memiliki belanja infrastruktur terbesar di Indonesia, (ranking ke- 7, 2012) Jawa Tengah Jawa B arat Jawa Timur DI Jokjakarta Banten NTB Bali Sul. S elatan NTT Lampung Sul. B arat Sum. Utara Nasional Sul. Tengah Gorontalo Sum. B arat Sul. Tenggara Kal. B arat Maluku Sul. Utara Bengkulu Kal. S elatan Sum. S elatan DKI Jakarta Jambi Babel Kep. R iau Aceh Maluku Utara Riau Kal. Tengah Papua Papua B arat Kal. Timur 132 358 736 2,627 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Thousands

Paradox; Meski kondisi infrastruktur (jalan) relawf lebih baik; akses terhadap daerah terpencil, pusat pertanian masih minim.

Pembangunan sarana infrastruktur antar kabupaten/kota belum sesuai kebutuhan. (Tahun 2011, 90 persen jalan kabupaten di Nagan Raya dan Aceh Jaya dalam keadaan rusak, namun Wdak mendapatkan prioritas utama pada pengganggaran tahun 2012) Alokasi dana Otsus untuk Pembangunan Jalan & Jembatan, 2012

ANALISIS SEKTORAL (Pendidikan)

Rp Triliun Pembiayaan pendidikan cenderung meningkat, namun alokasi pendidikan di Wngkat provinsi menurun. 6 Rp5,5 T Rp 5 T Rp.4,4T 5 Rp4,4 T 4 82% 3 2 1 18% 0 2005 2006 2007 2008 Kabupaten/kota (*data anggaran) 2009 2010 Provinsi 2011* 2012* Nominal

Aceh merupakan salah satu daerah dengan belanja pendidikan terwnggi di Indonesia. (Rangking ke- 4, tahun 2012)

Paradox 1; Aceh merupakan daerah dengan Wngkat kewdak lulusan Ujian Nasional (UN) SMA terwnggi 2013 5 Provinsi dengan persentase ketidaklulusan UN SMA/MA Terbanyak, 2013 3,11 2,85 2,32 2,21 1,75 0,52 Aceh Papua Sulteng Maluku NTT Nasional

Paradox 2; Mutu lulusan sekolah sangat rendah. Aceh ranking ke- 31 untuk kelompok IPA dan ranking ke- 25 untuk kelompok IPS, (SNMPTN 2011).

Upaya peningkatan mutu: Program peningkatan kompetensi guru belum searah dengan kebutuhan. Total=Rp3.2 miliar

EKONOMI ACEH

Pertanian merupakan sektor utama dalam perekonomian Aceh. Porsi sektor industri semakin kecil, searah dengan penurunan produksi migas. Sektor pertanian merupakan alternakve mesin pertumbuhan ekonomi

Perekonomian tumbuh cukup baik, sebesar 6%, didorong oleh sektor pertanian. Namun masih dibawah Kngkat pertumbuhan nasional 2008 2009 2010 2011 2012 Peran sektor industri semakin sedikit, searah dengan produksi migas. Diperlukan investasi- investasi baru di sektor industri.

Pusat akwvitas dan Wngkat pertumbuhan ekonomi tersebar (2011) Pertumbuhan ekonomi di daerah pantai barat dan tengah Aceh, masih relakf rendah. Disisi lain potensi pertanian di daerah ini cukup besar

Sektor pertanian merupakan sektor terbesar penyerap tenaga kerja 2008 2009 2010 2011 2012 Terjadi pergeseran lapangan pekerjaan, sektor jasa memiliki porsi yang semakin besar, Sedangkan sektor industri, belum mampu menyediakan lapangan pekerjaan.

Perdagangan Aceh didominasi oleh impor barang yang berasal dari luar daerah ( Buy globaly, sales localy) 3,000 2,500 2,000 Bongkar 1,500 Muat 1,000 500 0 2006 2008 2009 2009 22007 010 2011 2nd Sem 2012 200 Ribu Ton Ribu Kg 3,500 180 160 140 120 Muat 100 Bongkar 80 60 40 20 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Kredit meningkat tetapi kredit konsumsi masih mendominasi daripada modal kerja dan investasi 2008 2009 2010 2011 2012

Kredit sektor pertanian masih sangat kecil ( 2 persen dari keseluruhan kredit) Pertanian 2% Industri 6% Konstruksi 6% Lainnya, Konsumsi 56% Perdagangan 26% Jasa Dunia Usaha 3% Jasa Sosial 1%

Kesimpulan Ø Besaran sumber daya fiskal (akibat dana otsus) memberikan peluang bagi Aceh untuk meningkatkan sarana infrastruktur, taraf kesehatan masyarakat, dan mutu pendidikan. Ø Berbagai tantangan besar pembangunan terhadap Wga sektor utama (kesehatan, pendidikan dan infrastruktur) belum sepenuhnya di respond dengan kebijakan- kebijakan, termasuk kebijakan alokasi belanja yang tepat (distorsi perencanaan). Ø Distorsi perencanaan juga terjadi akibat kegagalan menterjemahkan prioritas kebutuhan pembangunan (berdasarkan data), dengan cita- cita serta kepenwngan lainnya. Analisis yang tepat belum menjadi dasar kebijakan dalam belanja anggaran.

Rekomendasi Perbaikan kualitas perencanaan. Belanja publik harus berdasarkan analisis yang tepat terhadap kebutuhan dan tantangan, sehingga meminimalisir distorsi. Di perlukan komitmen poliwk yang kuat antara eksekuwf dan legislawf. Otsus sebagai sumber utama pendanaan pembangunan; Kriteria serta prioritas program/proyek yang akan didanai oleh Otsus harus segera ditetapkan dalam peraturan yang mengikat. Tingkatkan disiplin dan efekwfitas belanja publik. Campuran beberapa program yang tepat dan konsisten akan menghasilkan dampak lebih besar. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (perencana) serta ketersediaan data merupakan kunci utama peningkatan kualitas perencanaan.

TERIMA KASIH www.belanjapublikaceh.org