Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
TRANSPORTATION PROBLEM

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV

Operations Management

Model Transportasi /ZA 1

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Riwayat Hidup. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

MASALAH TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. SINAR NIAGA SEJAHTERA MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

BAB 2 LANDASAN TEORI

#6 METODE TRANSPORTASI

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

METODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

BAB VII METODE TRANSPORTASI

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Pertemuan 4 Transportasi Dengan Dummy

Metode Transportasi. Rudi Susanto

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)

METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi

Pertemuan 3 Transportasi Tanpa Dummy

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

Hermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut James A.F. Stoner (2006, p7), manajemen adalah suatu

CONTOH MODEL TRANSPORTASI DAN PENYELESAIAN DENGAN NORTH WEST CORNER DAN MODI

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Analisis Bauran Produk dengan Menggunakan Metode Simpleks untuk Memaksimalkan Keuntungan (Studi Kasus pada CV. Idola Indonesia Bandung)

METODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50

Manajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

Model Transportasi 1

ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11

OPTIMASI DISTRIBUSI GULA MERAH PADA UD SARI BUMI RAYA MENGGUNAKAN MODEL TRANSPORTASI DAN METODE LEAST COST

METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION) METODE TRANSPORTASI

ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

PENERAPAN METODE MODIFIED DISTRIBUTION DALAM SISTEM PENDISTRIBUSIAN BARANG PADA PT.MISWAK UTAMA. Fathiyyah 1), I Gede Arya Utama 2) 1), 2)

PENGOPTIMALAN BIAYA DISTRIBUSI BARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI PADA PT. YUSINDO MITRA PERSADA

Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB VII. METODE TRANSPORTASI

VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI

TRANSPORTASI LEAST COST

PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)

PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI

Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.

METODE TRANSPORTASI. Dr. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM

METODE TRANSPORTASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

OPTIMASI MASALAH TRANSPORTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIAL PADA SISTEM DISTRIBUSI PT. XYZ

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KISI-KISI SOAL UKG TEKNIK PERGUDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA TRANSPORTASI

VOGELL S APROXIMATION METHOD DALAM OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI PENGIRIMAN KORAN PADA PT. ARAH MEDIALOG PEMBANGUNAN

MODEL TRANSPORTASI UNTUK MASALAH PENDISTRIBUSIAN AIR MINUM (STUDI KASUS PDAM SURAKARTA) Abstrak

PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL

Metode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Model Transportasi dalam kasus optimalisasi distribusi Air Galon Axogy pada

v j v 1 =c 31 u 3 =14 0=14 v 2 =c 32 u 3 =0 0= 0 v 3 =c 43 u 4 =0 (8 M)=M 8 v 4 =c 34 u 3 =M 0=M v 5 =c 55 u 5 =0 (15 M)=M 15

ANALISIS EFISIENSI BIAYA DENGAN METODE TRANSPORTASI DAN DECISION TREE PADA DISTRIBUSI BARANG PT. CAHAYA TALENTA ASIA

EFISIENSI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN PENDEKATAN METODE NORTH WEST CORNER DAN STEPPING STONE (Studi Kasus Industri Air Minum Kemasan di Lampung)

METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM)

Transkripsi:

Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung 1 Siska Martinalopa, 2 Muhardi, 3 Poppie Sofiah 1,2,3 Prodi Manajemen, Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail: 1 siskamartinalova@rocketmail.com Abstrak: Keberadaan suatu perusahaan bertujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya secara umum yaitu memaksimumkan penjualan tiket perusahaan dengan mengubah pembagian jumlah menjadi ke tiap pregion. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan menggunakan model matematika, yaitu model Transportasi. Kata Kunci: Maksimisasi Penjualan, Model Transportasi. A. Pendahuluan Perkembangan yang sangat pesat di segala bidang membuat persaingan semakin kompetitif, terutama pada perusahaan-perusahaan transportasi baik pada transportasi darat, laut maupun udara untuk dapat menjadi pemimpin dalam persaingan tersebut. Hal tersebut didukung dengan kemajuan teknologi dan informasi sehingga setiap perusahaan melakukan berbagai cara dan upaya untuk mengembangkan perusahaannya. Perusahaan jasa transportasi akan mampu bersaing bahkan memenangkan persaingan tersebut, bilamana mampu meningkatkan penjualan tiket dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Perusahaan Shuttle Xtrans merupakan salah satu perusahaan angkutan umum layanan transportasi yang pertama kali memperkenalkan layanan Point to Point (Shuttle) antar daerah antar kota yang melayani trayek antara daerah-daerah di kota Bandung-Jakarta. Adapula pola penjualan tiket yang dilakukan oleh perusahaan Shuttle Xtrans dalam memaksimumkan penjualan tiket, dengan menggunakan metode Northwest Corner serta uji optimalisasi Modified Distribution dalam memaksimumkan penjualan tiket perusahaan Shuttle Xtrans. B. Landasan Teori Model Transportasi Transportasi adalah suatu usaha untuk mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain (Ruslan Kamarudin:1897). Menurut Richard B. Chase, F. Robert Jacobs, dan Nicholas J. Aquilano (2004) mendefinisikan Model Transportasi merupakan suatu bentuk khusus untuk mempermudah metode simpleks. Nama tersebut diambil dari kegunaan metode tersebut yang meliputi masalahmasalah angkutan dari beberapa sumber ke beberapa tujuan. Dua hal objek mendasar masalah ini yaitu: 1. Minimasi ongkos angkut, n unit ke m tujuan 2. Maksimalisasi laba angkut, n unit ke m tujuan Bentuk umum dari matrik Transportasi yang dikemukakan Muhardi (2011) adalah sebagai berikut: 311

312 Siska Martinalopa, et al. Masalah Transportasi Masalah Transportasi merupakan model khusus dari permasalahan program linier dan cara penyelesaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan metode simpleks atau dengan menggunakan teknik-teknik khusus seperti yang disebut dengan Transportation technic yang penyelesaiannya lebih efisien. Sumber Tujuan a1 C11 : X11 b1 Unit Pasokan a2 b2 Unit Kebutuhan am Cmn : Xmn bn Gambar 2. Masalah Umum Model Transportasi Masalah umum yang direpresentasikan pada gambar 2, ada m sumber dan n tujuan setiap sumber atau tujuan direpresentasikan dengan sebuah node. Panah menyatakan rute yang menghubungkan sumber dan tujuan. Panah (m,n) yang menggabungkan sumber m ke tujuan n membawa dua informasi, biaya transportasi per unit, Cmn dan jumlah yang dikirim, Xmn jumlah pasokan pada sumber adalah am dan jumlah kebutuhan tujuan di n adalah bn. Tujuan model menentukan Xmn yang tidak diketahui yang akan meminimalkan total biaya transportasi yang memenuhi batas pasokan dan kebutuhan. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora)

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada 313 Dalam permasalahan ini, maka metode yang akan digunakan penulis dalam menganalisis data yaitu metode Northwest Corner, Vogel s Approximation Method (VAM) serta uji optimalisasi dengan metode Modofied Distribution (MODI). Metode Northwest Corner Metode ini disebut juga dengan metode pojok kiri atas atau metode barat laut. Metode ini digunakan untuk mencari penyelesaian awal (Initial solution) dari persoalan transportasi yang dihadapi. Metode ini juga merupakan metode untuk menyusun tabel awal dengan cara mengalokasikan distribusi barang mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas. Metode ini tidak memperhatikan besar kecilnya biaya yang harus dikeluarkan, akan tetapi pengalokasian yang dimulai dari arah sudut kiri atas menuju sudut kanan bawah. The Modified Distribution Method (MODI) Modified Distribution (MODI) yang berarti distribusi yang dimodifikasikan. Cara ini iterasinya sama seperti metode Stepping Stone. Namun dalam MODI perubahan biaya pada sel, ditentukan secara sistematis tanpa mengidentifikasi lintasan sel-sel kosong seperti pada metode Stepping Stone. Perbedaan utama terjadi pada cara pengevaluasian variabel non basis atau penentuan ongkos transportasi per unit untuk setiap variabel. Untuk tiap baris i dan tabel transformasi dikenal suatu multiplier Ui dan untuk kolom j disebut multiplier Vj. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian yang dilakukan perusahaan ini menunjukkan adanya penurunan angka penjualan tiket dari waktu ke waktu, dengan demikian maka terjadi pula penurunan pendapatan perusahaan. Berikut ini dapat kita lihat pada tabel 4.1 yang menunjukkan adanya penurunan penjualan tiket setiap harinya. Gambar 3. Grafik Penurunan Penjualan Tiket Pola Penjualan Tiket yang Dilakukan Perusahaan Xtrans Sistem transportasi yang dilakukan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yaitu dengan sistem uang jalan, artinya setiap pemberangkatan untuk setiap tujuannya telah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Sedangkan harga tiket untuk setiap kategori ke masing-masing tujuan dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

314 Siska Martinalopa, et al. Tabel 2. Tarif tiket untuk kategori umum dan diskon untuk setiap tujuan (dalam satuan rupiah) Tujuan Kategori Bandara Soetta Bekasi Pondok Indah Umum 140.000 90.000 100.000 Diskon 130.000 80.000 90.000 Sumber: Data diolah, Perusahaan 2015 Pola perhitungan yang dilakukan perusahaan dalam menghitung penjualan tiket tidak menggunakan model transportasi. Perusahaan biasanya menggunakan cara perhitungan dengan mengurangi pendapatan setiap kali berangkat dikurangi dengan biaya operasional. Dibawah ini contoh penghitungan penjualan tiket yang dilakukan perusahaan 1. Perhitungan penjualan tiket ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) total penjualan tiket Rp726.110.000,00 2. Perhitungan penjualan tiket ke Bekasi total penjualan tiket Rp300.970.000,00 3. Perhitungan penjualan tiket ke Pondok Indah total penjualan tiket Rp350.210.000,00 Total Cost (TC) keseluruhan dari penjualan tiket diatas yaitu: TC = Rp726.110.000,00 + Rp300.970.000,00 + Rp350.210.000,00 = Rp1.377.290.000,00 Dengan menggunakan pola perusahaan kategori umum dan diskon maka pendapatan yang diperoleh perusahaan yaitu Rp1.377.290.000,00. Penggunaan Model Transportasi Metode Northwest Corner serta Uji Optimalisasi Modified Distribution Dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket Perusahaan Shuttle Xtrans Seperti yang telah diketahui pada peusahaan shuttle Xtrans dalam pengangkutan penumpang tidak menggunakan model transportasi yang ada untuk memaksimumkan penjualan tiket perusahaan. Dalam hal ini penulis akan mencoba membantu menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan dengan menerapkan model transportasi dalam upaya untuk memaksimumkan penjualan tiket pada perusahaan shuttle Xtrans. Adapun tabel 3. matriks distribusi awal dari permasalahan diatas adalah sebagai berikut: Tabel 3. Matriks Distribusi Awal Dalam permasalahan ini jumlah kapasitas tiket lebih besar dari pada jumlah permintaan tiket. Dengan demikian untuk menyeimbangkannya harus dibuat baris semu yang menunjukkan daerah dummy, dengan jumlah perimntaan tiket untuk kolom dummy Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora)

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada 315 adalah 1891 tiket (14880 12989) sehingga tabel menjadi seimbang. Berikut tabel 4. yang menunjukkan jumlah kapasitas dan permintaan seimbang. Setelah diperoleh matriks distribusi yang seimbang adalah menentukan alokasi beban. Karena dalam kasus ini diambil tujuannya untuk memaksimumkan penjualan tiket maka sebelum menentukan alokasi beban, harus dibuat terlebih dahulu matriks penyesuaian dengan cara mengurangkan harga tiket yang paling besar pada sel tertentu (yaitu 140.000 pada tabel 4.) terhadap harga tiket yang ada termasuk sel yang memiliki nilai terbesar itu sendiri, sehingga hasil perhitungannya terlihat pada tabel 5. berikut ini: Penggunaan Metode Northwest Corner Dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket Perusahaan Shuttle Xtrans Metode Northwest Corner tidak memerhatikan besar kecilnya biaya yang harus dikeluarkan, akan tetapi pengalokasian ini memulai perhitungan di bagian kiri atas tabel menuju ke sudut kanan bawah. Dengan demikian adapun permasalahan yang sedang diteliti penulis secara keseluruhan akan diselesaikan dalam tabel 6. berikut: Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015

316 Siska Martinalopa, et al. Uji optimalisasi Dengan Metode Modified Distribution Dari Metode Northwest Corner Dalam pembahasan ini penulis akan melakukan uji optimalisasi terhadap matriks alokasi beban yang diperoleh dati metode Northwest Corner, tahap pertama pengujian dengan metode Modified Distribution hasilnya terlihat dalam tabel 7. berikut: Tabel 7. Nilai Ui dan Vj untuk Alokasi Beban Dari Metode Northwest Corner Menghitung Total Cost Penjualan Tiket Pada Perusahaan Shuttle Xtrans Bandung Dikarenakan uji optimal dengan metode Northwest Corner sudah optimal, maka dapat dihitung Total cost dari metode tersebut. Tabel 8. Distribusi Optimal Dari Metode Northwest Corner Dengan menggunakan metode Nortwest Corner perusahaan mendapatkan pendapatan sebesar Rp1.431.350.000,00. Perhitungan penjualan tiket yang diperoleh oleh perusahaan dari penjualan tiket kategori umum dan diskon dengan tujuan Bandara Soetta, Bekasi dan Pondok Indah dengan menggunakan pola perusahaan didapat dengan pendapatan sebesar Rp1.377.290.000,00. Setelah membandingkan kedua hasil perhitungan tersebut, terdapat selisih sebagai berikut: Rp1.431.350.000,00 Rp1.377.290.000,00 = Rp54.060.000,00 Persentase peningkatan keuntungan yang diperoleh: Dengan demikian terbukti bahwa dengan menggunakan metode Northwest Corner akan menghasilkan pendapatan penjualan tiket yang lebih besar dari pada pola perhitungan yang dipakai oleh perusahaan. D. Kesimpulan 1. Berdasarkan metode perhitungan penjualan tiket yang dilakukan perusahaan shuttle Xtrans dengan cara menghitung jumlah tiket yang terjual dikalikan dengan tarif Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba(Sosial dan Humaniora)

Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada 317 tiket untuk kategori umum dan diskon untuk tujuan Bandara Soetta, Bekasi dan Pondok Indah sehingga mendapatkan pendapat sebesar Rp1.377.290.000,00. 2. Penggunaan metode transportasi dalam mengoptimalkan penjualan tiket perusahaan shuttle Xtrans dapat dilihat yaitu sebesar Rp1.431.350.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Dari hasil perhitungan yang dilakukan perusahaan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan model transportasi terdapat selisih sebesar Rp54.060.000,00 dan persentase peningkatan keuntungan sebesar 3,77%. DAFTAR PUSTAKA Heizer, Jay. & Barry. Render (2005). Manajemen Operasi (Judul Asli: Operations Management, Diterjemahkan Oleh: Dwianoegrahwati dan Indra Almahdy), Buku I. Edisi Ketujuh, Jakarta : Salemba Empat. Muhardi (2011). Manajemen Operasi, Bandung : PT Refika Aditama. Taylor III (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Rosda. Sumber Internet: Xtrans (2015). www.xtrans.co.id Manajemen, Gelombang 2, Tahun Akademik 2014-2015