PENENTUAN SOLUSI OPTIMAL
|
|
- Susanti Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PNNTN OLI OPTIL da dua metode yang dapat kita gunakan untuk menentukan solusi optimal, yaitu metode stepping stone dan odified Distribution (odi). Kedua metode digunakan untuk menentukan sel masuk. Prinsip perhitungan kedua metode dalam menentukan sel masuk adalah sama. Perbedaannya, metode odi didasarkan pada hubungan primal-dual metode simpleks, sedangkan metode stepping stone tidak menunjukkan hubungan sama sekali dengan metode simpleks. etode yang akan digunakan dalam catatan ini adalah odi. etode odifikasi Distribusi (odified Distribution - odi) X 11 2n 21 1n m2 m c mn x mn Primal (biaya): inimumkan z = c 11 x11 + c 12x c 1n x1n + c21x c m1 x m1 + T erhadap: x11 + x x 1n = a 1 u 1 x 21 + x x 2n = a 2 u2.... xm 1 + x m2 + + x mn = a m u m x 11 + x x m1 = b 1 v1 x 12 + x x m2 = b 2 v2.... x 1n + x 2n + + x mn = b n v n Dual aksimumkan w = a 1 u 1 + a 2 u a m u m + b 1 v1 + b 2 v b n v n Terhadap : u + v c u 1 + v 2 c 12
2 . u 2 + v 1 c 21 u 2 + v 2 c 22. u m + v n c mn u 1, u 2,u m, v 1, v 2,,v n tidak terbatas. olusi optimal tercapai jika untuk: aksimisasi, u i + v j c ij 0 inimisasi, u i + v j c ij 0 Langkah-langkah Penyelesaian: 1. Penentuan sel masuk. ntuk setiap sel basis, hitung u i + v j = c ij. u i menunjukkan baris ke-i, v j menunjukkan kolom ke-j dan c ij adalah biaya pada sel ij (baris i kolom j); karena jumlah variabel yang tidak diketahui (u i dan v j ) lebih banyak dibandingkan jumlah persamaan yang dibentuk, maka salah satu variabel diasumsikan bernilai 0. ntuk setiap sel non basis, hitung c pq = u i + v j - c ij. ntuk maksimisasi, sel masuk adalah sel dengan nilai c pq paling negatif; sedangkan adalah sel dengan nilai c pq paling positif. untuk minimisasi, sel masuk 2. Penentuan sel keluar. Penentuan sel keluar dilakukan menggunakan loop tertutup. wal dan akhir loop adalah sel masuk. Garis-garis horizontal ataupun vertikal yang membentuk loop harus berakhir (ujung awal ataupun akhir garis) pada sel basis, kecuali awal dan akhir loop pada sel masuk.
3 3. Periksa apakah sudah optimal. yarat optimal dipenuhi jika c pq tidak ada yang bernilai negatif ( 0) untuk maksimisasi dan tidak ada yang bernilai positif ( 0 ) untuk minimisasi. Kita gunakan solusi awal yang diperoleh menggunakan metode sudut barat laut sebelumnya. olusi awalnya adalah sebagai berikut: P G D N G suplai I C K kapasitas 400 Iterasi-1 el basis adalah sel 11, 12, 22, 23, 33, 34, 35, sel non basis adalah 13, 14, 15, 21, 24, 25, 31, Penentuan sel masuk 1. ntuk setiap sel bas is: u 1 + v 1 = 2 u 1 + v 2 = 5 u 2 + v 2 = 10 u 2 + v3 = 3 u 3 + v 3 = 6 u 3 + v 4 = 6 u 3 + v5 = 4 isalkan u 1 = 0, ma ka v 1 = 2; v 2 = 5; u 2 = 5; v 3 = -2; u 3 = 8; v 4 = - 2; v 5 = ntuk setiap sel non basis: c 13 = u 1 + v 3 - c 13 = = -8 c 14 = u 1 + v 4 - c 14 = = -5
4 c 15 = u 1 + v 5 - c 15 = = -9 c 21 = u 2 + v 1 c 21 = = c 24 = u 2 + v 4 c 24 = = 0 c 25 = u 2 + v 5 c 25 = = -6 c 31 = u 3 + v 1 c 31 = = -1 c 32 = u 3 + v 2 c 32 = = Karena masih ada dua sel non basis yang bernilai positif dan tujuan dari optimasi ini adalah minimisasi biaya, maka tabel belum optimal. el masuk adalah sel dengan nilai positif terbesar, dalam hal adalah sel 32, artinya dengan mengisi sel 32, biaya transportasi dapat berkurang. 2. Penentuan sel keluar el keluar ditentukan menggunakan loop tertutup. Loop harus berawal dan berakhir pada sel 32. Hanya ada satu alternatif loop yang dapat kita bentuk. Loop terbentuk pada sel 32, 33, 23 dan 22. Karena sel 32 akan diisi, maka sel 33 dan 22 akan berkurang dan sel 32 dan 23 akan bertambah. Jumlah yang diperpindahkan sama dengan alokasi terkecil yang ada dalam sel loop. P I K G D N G suplai C kapasitas 400
5 P I K G D N G suplai C kapasitas 400 lokasi pada iterasi pertama adalah: Dari pabrik ke gudang 1 sebesar unit, biaya Dari pabrik menuju gudang 2 sebesar unit, biaya Dari pabrik menuju gudang 2 sebesar 100 unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 3 s ebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 2 sebesar 100 unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 4 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 5 sebesar unit, biaya ,00 Total biaya = p ,00 Iterasi-2: 1. Penentuan sel masuk el basis adalah sel 11, 12, 22, 23, 32, 34 dan 35. u 1 + v 1 = 2 u 1 + v 2 = 5 u 2 + v 2 = 10
6 u 2 + v 3 = 3 u 3 + v 2 = 5 u 3 + v 4 = 6 u 3 + v 5 = 4 isalkan u 1 = 0, maka v 1 = 2; v 2 = 5; u 2 = 5; v 3 = -2; u 3 = 0; v 4 = 6; v 5 = 4 el non basis adalah sel 13, 14, 15, 21, 24, 25, 31 dan 33. u 1 + v 3 c 13 = = - 8 u 1 + v 4 c 14 = = u 1 + v 5 c 15 = = -1 u 2 + v 1 c 21 = = u 2 + v 4 c 24 = = 8 u 2 + v 5 c 25 = = u 3 + v 1 c 31 = = -9 u 3 + v 3 c 33 = = Penentuan sel keluar P I K G D N G suplai C kapasitas 400 P G D N G suplai
7 I K C kapasitas 400 Dari pabrik menuju gudang 1 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 2 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 3 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 4 sebesar 100 unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 2 s ebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 4 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 5 sebesar unit, biaya ,00 Total biaya = p ,00 Iterasi-3: 1. Penentuan sel masuk el basis adalah sel 11, 12, 23, 24, 32, 34 dan 35. u 1 + v 1 = 2 u 1 + v 2 = 5 u 2 + v 3 = 3 u 2 + v 4 = 3 u 3 + v 2 = 5 u 3 + v 4 = 6 u 3 + v 5 = 4 isalkan u 1 = 0, maka v 1 = 2; v 2 = 5; u 2 = -3; v 3 = 6; u 3 = 0; v 4 = 6; v 5 = 4
8 el non basis adalah sel 13, 14, 15, 21, 22, 25, 31 dan 33. u 1 + v 3 c 13 = = - 12 u 1 + v 4 c 14 = = u 1 + v 5 c 15 = = -1 u 2 + v 1 c 21 = = -7 u 2 + v 2 c 22 = = -8 u 3 + v 1 c 31 = = Penentuan sel keluar P I K P I K u 2 + v 5 c 25 = = -6 u 3 + v 3 c 33 = = -12 G D N G suplai C kapasitas 400 G D N G suplai C kapasitas Dari pabrik menuju gudang 1 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 4 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 3 sebesar unit, biaya ,00
9 Da ri pabrik menuju gudang 4 sebesar 100 unit, biaya ,00 D ari pabrik C menuju gudang 2 sebesar 400 unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 5 sebesar unit, biaya ,00 Total biaya = p ,00 Iterasi-4: 3. Penentuan sel masuk el basis adalah sel 11, 12, 14, 23, 24, 32 dan 35. u 1 + v 1 = 2 u 1 + v 2 = 5 u 1 + v 4 = 3 u 2 + v 3 = 3 u 2 + v 4 = 3 u 3 + v 2 = 5 u 3 + v 5 = 4 isalkan u 1 = 0, maka v 1 = 2; v 2 = 5; u 2 = 0; v 3 = 3; u 3 = 0; v 4 = 3; v 5 = 4 el non basis adalah sel 13, 15, 21, 22, 25, 31, 33 dan 34. u 1 + v 3 c 13 = = - 3 u 2 + v 1 c 21 = = -4 u 1 + v 5 c 15 = = - 1 u 2 + v 2 c 22 = = - 5 u 2 + v 5 c 25 = = -3 u 3 + v 3 c 33 = = -3 u 3 + v 1 c 31 = = -9 u 3 + v 4 c 34 = = -2 Karena semua nilai sudah negatif, maka tabel sudah optimal. olusi optimalnya dengan demikian sama dengan solusi yang dihasilkan pada iterasi-3, yaitu: Dari pabrik menuju gudang 1 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 4 sebesar unit, biaya ,00
10 Dari pabrik menuju gudang 3 sebesar unit, biaya ,00 Dari pabrik menuju gudang 4 sebesar 100 unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 2 sebesar 400 unit, biaya ,00 Dari pabrik C menuju gudang 5 sebesar unit, biaya ,00 Total biaya = p ,00 Kalau anda perhatikan kembali solusi awal yang dihasilkan menggunakan metode biaya terkecil dan pendekatan Vogel, solusi optimal ini sama dengan solusi awal yang dihasilkan dengan kedua metode tersebut. Inilah kelebihan dari kedua metode tersebut, bahkan metode pendekatan Vogel dapa t menghasilkan solusi awal yang jauh lebih baik dibandingkan dengan metode biaya terkecil untuk kasus yang lebih kompleks. TOD DN DY Kadang kala, alokasi dari satu daerah sumber menuju satu daerah tujuan tidak dimungkinkan karena berbagai alasan, diantaranya tidak adanya jalur transportasi, biaya yang sangat mahal, waktu lama melebihi umur ekonomis komoditas, dan lain-lain. Kasus seperti ini diatasi dengan memb erikan biaya yang sangat besar ( besar) pada sel yang bersesuaian jika tujuan adalah minimisasi, atau keuntungan yang sangat-sangat kecil (- besar) jika tujuan adalah maksimisasi. Teknik ini akan memaksa kita untuk tidak mengalokasikan pada sel yang bersangkutan. Perhatikan kasus transportasi dari beberapa gudang distributor menuju agen besar pada daerah pemasaran di bawah ini. anajemen memutusakan tidak akan mengirimkan barang dari gudang 2 ke daerah
11 pemasaran 3 karena larangan pengiriman komoditas sejenis oleh pemerintah setempat dari luar daerah dimana gudang 2 berlokasi. Tabel di bawah ini menunjukkan biaya pengangkutan per unit komoditas. G N G suplai D N G kapasitas 400 Tabel transportasinya adalah: T J N suplai kapasitas 400 olusi awal dengan metode pendekatan Vogel adalah: 1 2 T J N 3 4 suplai elisih
12 kapasitas 400 selisih T J N suplai elisih ka pasitas 400 selisih 4 0, T J N suplai elisih , , ,9 kapasitas 400
13 selisih 4 0,5 6 5 T J N suplai elisih , , , 9 ka pasitas 400 selisih 4 0,5 6 5 T J N suplai elisih , , , 9 ka pasitas 400 selisih 4 0,5 6 5 T J suplai elisih , 4 N
14 , , kapasitas 400 selisih 4, 1 0,5 6 5 Jumlah sel bas is (sel yang terisi) seharusnya adalah m+n-1 = = 7. Jumlah yang terisi pada solusi awal dengan metode pendekatan Vogel di atas sebanyak 7, dengan demikian solusi awal tersebut dinyatakan layak. Penentuan solusi optimal dilakukan menggunakan metode odi. 1. sel masuk untuk setiap sel basis (sel 12, 21, 24, 31, 33, 41 dan 42), hitung u i + vj = c ij u 1 + v 2 = 5; u 2 + v 1 = 6; u 2 + v 4 = 3; u 3 + v 1 = 10; u 3 + v 3 = 10; u 4 + v 1 = 11; u 4 + v 2 = 5; m isalkan v 2 = 0, maka u 1 = 5 ; u 2 = -5; u 3 = -1; u 4 = 5; v 1 = 11; v 3 = 11; v4 = 8; untuk setiap sel non basis (11, 13, 14, 22, 23, 32, 34, 43 dan 44), hitung u 1 + v 1 c 11 = =1; u 1 + v 3 c 13 = = -; u 1 + v 4 c 14 = = -3; u 2 + v 2 c 22 = = -15; u 2 + v 3 c 23 = = -14; u 3 + v 2 c 32 = = -16; u 3 + v 4 c 34 = = -1; u 4 + v 3 c 43 = = 0; u 4 + v 4 c 44 = = 2. el keluar Pembentukan loop, diawali dan diakhir pada sel 44. T J N
15 suplai kapasitas 400 ejumlah 0 komoditas diperpindahkan karena sel 21 yang masuk dalam loop memuat paling sedikit yaitu 0. T J N suplai kapasitas Pemeriksaan optimalitas dan penentuan sel masuk. a. untuk setiap sel basis (sel 12, 24, 31, 33, 41, 42 dan 44), hitung ui + v j = c ij u 1 + v 2 = 5 ; u 2 + v 4 = 3; u 3 + v 1 = 10 ; u 3 + v 3 = 10; u4 + v 1 = 11; u 4 + v 2 = 5; u 4 + v 4 = 9; misalkan u 1 = 0, maka u 2 = -6; u 3 = -1; u 4 = 0; v 1 = 11; v 2 = 5; v 3 = 11; v 4 = 9; b. untuk setiap sel non basis (11, 13, 14, 21, 22, 23, 32, 34 dan 43), hitung
16 u 1 + v 1 c 11 = = - 4; u 1 + v 3 c 13 = = -; u 1 + v 4 c 14 = = -4; u 2 + v 1 c 21 = = -1; u 2 + v 2 c 22 = = -11; u + v c 23 = = -15; 2 3 u + v c = = -11; u + v c = = 0; u + v c = = -5; Karena semua nilai sudah 0, maka tabel sudah optimal. Cara penyelesaian di atas dapat dilakukan jika total suplai pada semua daerah sumber sama dengan total permintaan pada semua daerah tujuan ( a i = b j ). Jika syarat ini tidak dipenuhi, maka kita harus menggunakan dummy. Jika a i > b j, maka kita perlukan menambahkan dummy tujuan. Jika a i < b j, maka kita perlukan menambahkan dummy sumber. Dummy ini hanya bersifat sementara, hanya ada dalam perhitungan. Perhatikan kembali kasus pendistribusian produk dari beberapa gudang menuju daerah pemasaran di atas. eandainya permintaan agen 3 di daerah pemasaran meningkat menjadi, maka total suplai akan lebih kecil dari total permintaan ( a i < b j ). upaya kasus ini dapat diselesaikan, kita memerlukan dummy sumber. eperti yang telah disebutkan sebelumnya, dummy hanya ada di kertas (membantu perhitungan), tidak akan dapat ditemukan dalam dunia nyata; oleh karena itu, biaya pada sel baris/kolom dummy adalah 0. Tabel transportasi akan menjadi seperti berikut: T J N suplai
17 Dummy kapasitas 400 enggunakan metode pendekatan Vogel, akan diperoleh solusi awal di bawah. Jika anda periksa selanjutnya, solusi awal dengan metode pendekatan Vogel tersebut sudah optimal. T J N suplai Dummy kapasitas 400
BAB VII. METODE TRANSPORTASI
VII. METODE TNPOTI Dilihat dari namanya, metode transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.
Lebih terperinciPenentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR
Penentuan Solusi Optimal MUHLIS TAHIR Metode Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan solusi optimal, yaitu : Metode Stepping Stone Metode Modified Distribution (Modi) Prinsip perhitungan kedua
Lebih terperinciModul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Modul 0 PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA http://wwwmercubuanaacid JAKARTA 007 PENDAHULUAN Suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2 1 Masalah Transportasi Salah satu permasalahan khusus dalam program linier adalah masalah transportasi Untuk menyelesaikan permasalahan ini digunakan metode transportasi Dikatakan
Lebih terperinciRiset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan
Masalah transportasi, pada umumnya, berkaitan dengan mendistribusikan sembarang komoditi dari sembarang kelompok pusat pemasok (yang disebut SUMBER) ke sembarang pusat penerima (yang disebut TUJUAN) dalam
Lebih terperinciMODEL PENUGASAN. Tujuan optimasi adalah meminimumkan biaya penugasan atau memaksimumkan keuntungan dari penugasan.
MODL NUGSN Model penugasan merupakan bentuk khusus metode transportasi. asus yang dapat diselesaikan menggunakan model penugasan akan lebih mudah diselesaikan menggunakan metode penyelesaian yang ada pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Masalah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali muncul di Inggris selama Perang Dunia II. Inggris mula-mula tertarik menggunakan metode kuantitatif dalam
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM. D0104 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV
TRANSPORTATION PROBLEM D4 Riset Operasi I Kuliah XXIII - XXV Pendahuluan Transportation Problem merupakan aplikasi dari programa linier untuk menentukan bagaimana mendistribusikan bahan, produk dari suatu
Lebih terperinciMetode Transportasi. Muhlis Tahir
Metode Transportasi Muhlis Tahir Pendahuluan Metode Transportasi digunakan untuk mengoptimalkan biaya pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan.
Lebih terperinciUMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA
UMMU KALSUM UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 MODEL TRANSPORTASI METODE TRANSPORTASI Transportasi Lokasi sumber Lokasi tujuan Transportasi distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran
Lebih terperinciKomoditas tunggal Beberapa sumber ke beberapa tujuan Data : Level suplai dan level permintaan pada kasus pendistribusian; jumlah produksi dan jumlah
Komoditas tunggal eberapa sumber ke beberapa tujuan Data : Level suplai dan level permintaan pada kasus pendistribusian; jumlah produksi dan jumlah permintaan (kapasitas inventori) pada kasus perencanaan
Lebih terperinciPokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70
METODE TRANSPORTASI Metode Kuantitatif. 70 POKOK BAHASAN VI METODE TRANSPORTASI Sub Pokok Bahasan : 1. Metode North West Corner Rule 2. Metode Stepping Stone. 3. Metode Modi 4. Metode VAM Instruksional
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat literatur dan melakukan studi kepustakaan untuk mengkaji dan menelaah berbagai buku, jurnal, karyai lmiah, laporan dan berbagai
Lebih terperinciCONTOH MODEL TRANSPORTASI DAN PENYELESAIAN DENGAN NORTH WEST CORNER DAN MODI
ONTOH MODEL TRNSPORTSI DN PENYELESIN DENGN NORTH WEST ORNER DN MODI Sebuah perusahaan saat ini beroperasi dengan 3 buah pabrik serta jumlah permintaan dari 3 Kota dengan kapasitas masing-masing sebagai
Lebih terperinciTRANSPORTATION PROBLEM
Media Informatika Vol. No. (27) TRANSPORTATION PROBLEM Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 9 Bandung 2 E-mail : Carlo27@telkom.net Abstrak Di sini akan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau
BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Masalah Transportasi Masalah transportasi merupakan pemrograman linear jenis khusus yang berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke tujuan (misalnya,
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Magister Agribisnis Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI LMSYH, M.Sc. Program Magister gribisnis Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Riset Operasi Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasi adalah
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network :
Lebih terperinciv j v 1 =c 31 u 3 =14 0=14 v 2 =c 32 u 3 =0 0= 0 v 3 =c 43 u 4 =0 (8 M)=M 8 v 4 =c 34 u 3 =M 0=M v 5 =c 55 u 5 =0 (15 M)=M 15
Lampiran 1. Nilai baris u i dan kolom v j untuk setiap tabel iterasi dari metode MODI Nilai Baris u i dan Kolom v j untuk Tabel 4.28 u i u 1 =c 11 v 1 = 14= 9 u 2 =c 21 v 1 = 14= 14 u 3 = u 4 =c 44 v 4
Lebih terperinciMASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI Transportasi pada umumnya berhubungan dengan distribusi suatu produk, menuju ke beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, dan biaya transportasi minimum. Transportasi mempunyai
Lebih terperinciMASALAH TRANSPORTASI
MASALAH TRANSPORTASI Masukkan kapasitas masing-masing sumber, dan biaya pengangkutan ke dalam tabel transportasi Cari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu selisih biaya terkecil
Lebih terperinciPEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI. Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si
PEMROGRAMAN LINIER: MODEL TRANSPORTASI Oleh: Ni Ketut Tari Tastrawati, S.Si, M.Si JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 i KATA PENGANTAR Kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB VII METODE TRANSPORTASI
BAB VII METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan
Lebih terperinciMETODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI
METODE VOGEL S APPROXIMATION (VAM) METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN Metode Vogel atau Vogel s Approximation Method (VAM) merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk digunakan dalam mengalokasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa perkembangan transportasi terwujud dalam bentuk kemajuan alat angkut yang selalu mengikuti dan mendorong kemajuan teknologi transportasi. Pada umumnya masalah
Lebih terperinciModel Transportasi /ZA 1
Model Transportasi 1 Model Transportasi: Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan distribusi suatu barang tertentu dari sejumlah sumber (sources)
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI Permintaan Masalah diatas diilustrasikan sebagai suatu model jaringan pada gambar sebagai berikut:
METODE TRANSPORTASI Pada umumnya masalah transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu,
Lebih terperinciOPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering
OPERATIONS RESEARCH Industrial Engineering TRANSPORTASI METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memecahkan permasalahan
Lebih terperinciMetode Kuantitatif Manajemen, Kelompok 5, MB IPB E49, 2014 OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS. Presented by Group 5 E49
OPERATION RESEARCH - TRANSPORTATION MODELS Presented by Group 5 E49 0 SOAL-JAWAB PEMODELAN TRANSPORTASI DENGAN STUDI KASUS DISTRIBUSI KOMODITI GANDUM, BARLEY DAN OAT DI NEGARA EROPA MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Pendistribusian barang atau jasa merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan sebuah instansi pemerintah ataupun perusahaan tertentu Masalah transportasi merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Tinjauan Teori dan Konsep 2.. Pengertian Manajemen Produksi/Operasi Sebelum membahas lebih jauh mengenai metode transportasi, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai pengertian
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU)
Majalah Ilmiah INTI, Volume 12, Nomor 2, Mei 217 ISSN 2339-21X IMPLEMENTASI METODE NWC DAN MODI DALAM PENGOPTIMALAN BIAYA PENDISTRIBUSIAN PUPUK (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN RIMBA AYU) Mohd. Rifqi Lutfir
Lebih terperinciHermansyah, Helmi, Eka Wulan Ramadhani INTISARI
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 3(216), hal 249 256. PERBANDINGAN METODE STEPPING STONE DAN MODIFIED DISTRIBUTION DENGAN SOLUSI AWAL METODE LEAST COST UNTUK MEMINIMUMKAN
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Tahap selanjutnya dari teknik pemecahan persoalan transportasi adalah menentukan entering dan leaving variable.
Lebih terperinciMETODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1
METODE BIG M Sering kita menemukan bahwa fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tapi juga oleh pertidakasamaan dan/atau persamaan (=). Fungsi kendala dengan pertidaksamaan mempunyai surplus
Lebih terperinciManajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 5 MODEL TRANSPORTASI. 5.1 Pengertian Model Transportasi
Modul 5 MODEL TRANSPORTASI 5.1 Pengertian Model Transportasi Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman komoditas dari sumber (misalnya pabrik) ke tujuan
Lebih terperinciOperations Management
6s-1 Linear Programming Operations Management MANAJEMEN William J. Stevenson 8 th edition 6s-2 Linear Programming METODE TRANSPORTASI suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber
Lebih terperinciBAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).
BAB III MODEL TRANSPORTASI. Pendahuluan Permasalahan transportasi berkaitan dengan pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat penyediaan, yang disebut dengan sumber menuju ke beberapa pusat
Lebih terperinciBAB III SOLUSI OPTIMAL MASALAH FUZZY TRANSSHIPMENT
BAB III SOLUSI OPTIAL ASALAH FUZZY TRANSSHIPENT. ETODE EHAR Pada tahun 0, Kumar, et al. dalam jurnalnya yang berjudul Fuzzy Linear Programming Approach for Solving Fuzzy Transportation Problems with Transshipment
Lebih terperinciTRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN
LECTURE NOTES TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN Rojali, S.Si., M.Si rojali@binus.edu LEARNING OUTCOMES 1. Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan masalah nyata untuk analisis kuantitatif (LO2). 2. Mahasiswa
Lebih terperinciCONTOH MODEL TRANSPORTASI DAN PENYELESAIAN DENGAN NORTH WEST CORNER DAN STEPPING STONE
ONTOH MODEL TRNSPORTSI DN PENYELESIN DENGN NORTH WEST ORNER DN STEPPING STONE Sebuah perusahaan saat ini beroperasi dengan 3 buah pabrik serta jumlah permintaan dari 3 Kota dengan kapasitas masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era modern sekarang ini dengan biaya hidup yang semakin meningkat, berakibat beberapa perusahaan mengalami peningkatan biaya pendistribusian produk. Pendistribusian
Lebih terperinciBentuk Standar dari Linear Programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Sumber daya 1 2. n yang ada
Permasalahan dalam linear programming pada umumnya adalah sebagai berikut: Terdapat dua atau lebih produk yang dibentuk dari campuran dua atau lebih bahan. Terdapat mesin atau fasilitas lain yang digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Produksi dan Operasi Manajeman (management) merupakan proses kerja dengan menggunakan orang dan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan (Bateman, Thomas S. : 2014)
Lebih terperinciTeam Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu sistem saluran-saluran yang menghubungkan titiktitik
Lebih terperinciTRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN
TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN LECTURE NOTES TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN Rojali, S.Si., M.Si rojali@binus.edu LEARNING OUTCOMES 1. Mahasiswa diharapkan dapat menafsirkan masalah nyata untuk
Lebih terperinciTentukan alokasi hasil produksi dari pabrik pabrik tersebut ke gudang gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.
PENJELASAN METODE STEPPING STONE Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi produksi yang optimal menggunakan cara trial and error atau coba coba. Walaupun mengubah alokasi dengan
Lebih terperinciPERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)
PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM) Metode Pendekatan Vogel diperkenalkan oleh WR. Vogel tahun 1948. Prinsip dari metode ini adalah memilih harga-harga ongkos terkecil
Lebih terperinciTEKNIK RISET OPERASI UNDA
BAB V METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempattempat yang membutuhkan secara
Lebih terperinciModel Transportasi 1
Model Transportasi 1 Model ini berawal dari tahun 1941 ketika F.L. Hitchkok mengetengahkan studi yang berjudul The Distribution of a Product from Several Sources to Numerous Localities Tahun 1947, T.C.Koopmans
Lebih terperinciMETODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI
METODE IMPROVED EXPONENTIAL APPROACH DALAM MENENTUKAN SOLUSI OPTIMUM PADA MASALAH TRANSPORTASI Dimas Alfan Hidayat 1, Siti Khabibah, M.Sc 2, Suryoto, M.Si 2 Program Studi Matematika FSM Universitas Diponegoro
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50
METODE TRANSPORTASI. GUDANG A GUDANG B GUDANG C KAPASITAS PABRIK PABRIK W. RP 20 RP 5 RP RP 15 RP 20 RP RP 25 RP 10 RP 19 50 METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan
Lebih terperinciManajemen Sains. Model Transportasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011
Manajemen Sains Model Transportasi Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011 Pengertian Model transportasi adalah kelompok khusus program linear yang menyelesaikan masalah pengiriman
Lebih terperinciPENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENDISTRIBUSIAN PRODUK YANG OPTIMAL DENGAN METODE TRANSPORTASI (Optimum Product Distribution Using Transportation Method) Jevi Rosta*, Hendy Tannady** Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi
34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model transportasi berusaha menentukan sebuah rencana transportasi sebuah
Lebih terperinciTRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)
TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC) 4 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi North West Coner (NWC) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas tentang pengimplementasian Zero Point Method
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang pengimplementasian Zero Point Method untuk menyelesaikan masalah transportasi dan kemudian dilakukan uji optimalitas dengan menggunakan MODI. Contoh
Lebih terperinciOptimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI)
INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS E-ISSN: 2548-3587 103 Optimasi Pendistribusian Barang Menggunakan Metode Stepping Stone dan Metode Modified Distribution (MODI) Herlawati 1,* 1 Sistem
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Distribusi merupakan proses pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke berbagai tempat atau daerah yang membutuhkan. Kotler (2005) mendefinisikan bahwa
Lebih terperinciANALISIS POSTOPTIMAL/SENSITIVITAS
ANALISIS POSTOPTIMAL/SENSITIVITAS Dalam sub bab ini kita akan mempelajari apakah solusi optimal akan berubah jika terjadi perubahan parameter model awal. Jika solusi optimal berubah, dapatkah kita menghitung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005, p4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
Lebih terperinciPERSOALAN TRANSPORTASI
PERSOALAN TRANSPORTASI 1 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Permintaan sama dengan penawaran Sesuai dengan namanya, persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus
Lebih terperinciArtinya : penugasan adalah sub bagian dari program linier.
Adalah alokasi dari satu sumber ke banyak tujuan, atau dari banyak sumber ke satu tujuan. Skema hubungan adalah sbb.: PROGRAM LINIER TRANSPORTASI PENUGASAN Artinya : penugasan adalah sub bagian dari program
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI. Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas pabrik Pabrik W. Rp 20 Rp 5 Rp Rp 15 Rp 20 Rp Rp 25 Rp 10 Rp 19 50
METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI
BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model
Lebih terperinciPenyelesaian Masalah Transshipment Menggunakan Vogels s Approximation Method (VAM)
Jurnal EKSPONENSIAL Volume 3, Nomor, ei ISSN 85-789 Penyelesaian asalah Transshipment enggunakan Vogels s Approimation ethod (VA) Transshipment Problem Solving Using Vogels s Approimation ethod (VA) Syaripuddin
Lebih terperinciVISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI
VISUALISASI TEORI OPTIMALISASI BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PEMBELAJARAN RISET OPERASI Agus Sasmito Aribowo Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281 Yogyakarta
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Optimalisasi Distribusi Sistem distribusi adalah cara yang ditempuh atau digunakan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi
Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XI : MODEL TRANSPORTASI e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Model Transportasi Merupakan
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Transportasi merupakan komponen penting dalam operasional perusahaan karena sangat berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
Lebih terperinciTRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL
TRANSPORTASI APROKSIMASI VOGEL 6 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Vogel Approximation Methods (VAM) 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6
MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinciTeknik Riset Operasi. Oleh : A. AfrinaRamadhani H. Teknik Riset Operasi
Oleh : A. AfrinaRamadhani H. 1 PERTEMUAN 7 2 METODE BIG M Sering kita menemukan bahwa fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tapi juga oleh pertidakasamaan dan/atau persamaan (=). Fungsi
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11
MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu
Lebih terperinciTRANSPORTASI & PENUGASAN
TRANSPORTASI & PENUGASAN 66 - Taufiqurrahman Metode Transportasi Suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumbersumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan
Lebih terperinciMODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM
MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM PERSOALAN TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk mengatur distribusi dari sumber-sumber yg menyediakan produk
Lebih terperinciMENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 2, Desember 2017, 95-100 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI
Lebih terperinciFungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan
Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan mempunyai variabel surplus, tidak ada variabel slack.
Lebih terperinciMetode Transportasi. Rudi Susanto
Metode Transportasi Rudi Susanto Pendahuluan METODE TRANSPORTASI Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model 2.1.1 Pengertian sistem Pengertian sistem dapat diketahui dari definisi yang diambil dari beberapa pendapat pengarang antara lain : Menurut Romney (2003, p2) sistem
Lebih terperinciMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION) METODE TRANSPORTASI
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION) METODE TRANSPORTASI Langkah-langkah: Jika R adalah Row atau baris dan K adalah Kolom serta C adalah Biaya yang terjadi di jalur tersebut, maka: 1. Ri + Kj = Cij, dimana
Lebih terperinciZ = 5X1 + 6X2 + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2. Persoalan Primal (asli) Persoalan Dual (kebalikan dari primal)
Perbedaan metode simpleks dengan metode simpleks Big-M adalah munculnya variabel artificial (variabel buatan), sedangkan metode atau langkah-langkahnya sama. Saat membuat bentuk standar : Jika kendala
Lebih terperinciPemrograman Linier (2)
Solusi model PL dengan metode simpleks Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia 2 Bentuk umum model PL Ingat kembali bentuk umum model PL maksimum Maks Z = c x + c 2 x 2 +... + c n x n Dengan kendala:
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA
ANALISA PERBANDINGAN METODE VAM DAN MODI DALAM PENGIRIMAN BARANG PADA PT. MITRA MAYA INDONESIA Trisnani Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma JL. Sisingamangaraja NO. 338 Simpang Limun Medan ABSTRAK
Lebih terperinciAnalisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri.
FISTIA FANNI HAPSARY 12210817 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Analisis Biaya Distribusi Tas Dengan Menggunakan Metode Transportasi Solusi Awal Pada CV. Nabilah Putri. Latar Belakang Masalah Salah satu aspek yang
Lebih terperincibiaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin
MODEL TRANSPORTASI MODEL TRANSPORTASI Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Metode transportasi
Lebih terperinciPertemuan ke-1 PENDAHULUAN
Pertemuan ke-1 PENDAHULUAN UDINUS 1.1. PENGANTAR RISET OPERASI Sejak revolusi industri, dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Penggunaan Model Transportasi dalam Memaksimumkan Penjualan Tiket pada Perusahaan Shuttle Xtrans Cabang Bandung 1 Siska Martinalopa, 2 Muhardi, 3 Poppie Sofiah
Lebih terperinciModel Distribusi. Angkutan Barang. Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta. Staf Pengajar Bidang Transportasi. Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT
Model Distribusi Angkutan Barang Oleh : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Staf Pengajar Bidang Transportasi Jurusan Teknik Sipil FTSP UII Yogyakarta about me Name : Ir. Rizki Budi Utomo, MT Place/Date of Birth
Lebih terperinciPENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia
PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Tulisan ini memaparkan tentang penerapan Metode
Lebih terperinciBentuk Standar. max. min
Teori Dualitas 2 Konsep Dualitas Setiap permasalahan LP mempunyai hubungan dengan permasalahan LP lain Masalah dual adalah sebuah masalah LP yang diturunkan secara matematis dari satu model LP primal 3
Lebih terperinciMETODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM)
METODE TRANSPORTASI PENGERTIAN METODE STEPPING STONE METODE MODI METODE VOGELS APPROXIMATION (VAM) PENGERTIAN Metode Transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber
Lebih terperinciModel umum metode simpleks
Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m
Lebih terperinciTUGAS PROGRAM LINEAR MODEL TRANSPORTASI
TUGAS PROGRAM LNEAR MODEL TRANSPORTAS 1. Untuk permasalahan model tansportasi ini diperoleh informasi bahwa mempunyai: 3 daerah penambangan minyak (sumber), yaitu: a. (S 1 ) dengan kapasitas produksi 600.000
Lebih terperinciTRANSPORTASI LEAST COST
TRANSPORTASI LEAST COST 5 Obyektif 1. Mengerti mengenai definisi Transportasi Least Cost 2. Memahami penggunaan metode transportasi dan menyelesaikan masalah menggunakan metode transportasi Least Cost
Lebih terperinci