TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Random Process

dokumen-dokumen yang mirip
TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Matched Filter & Correlator

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 MAP & ML Detection

Probabilitas dan Proses Stokastik

Sistem Komunikasi II (Digital Communication Systems)

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Modulasi Digital: PSK dan ASK

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Signal Space

SISTEM PENGOLAHAN ISYARAT. Kuliah 2 Sinyal Acak

RANCANGAN PEMBELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Teori Informasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HAND OUT EK. 353 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

RepresentasiSistem. (b) Sistem dengan sinyal input dan sinyal output banyak(lebih dari satu)

IMPLEMENTASI MULTIPATH FADING RAYLEIGH MENGGUNAKAN TMS320C6713

Dasar-dasar Statistika Pemodelan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dimana spektrum frekuensi ini sudah di alokasikan dan terbatas. Terdapat dua

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Linear Block Code

ANALISA SINYAL DAN SISTEM TE 4230

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

LANDASAN TEORI. 2.1 Citra Digital Pengertian Citra Digital

Analog to Digital Converter (ADC)

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Convolutional Coding

BAB II KANAL WIRELESS DAN DIVERSITAS

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Multiple Access

Statistika. Analisis Data Time Series. 13-Sep-16. h2p://is5arto.staff.ugm.ac.id

SATUAN ACARA PERKULIAHAN PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PASCASARJANA

ANALISIS KINERJA SPEKTRUM SENSING MENGGUNAKAN METODE ENERGY DETECTION PADA COGNITIVE RADIO

SINYAL DISKRIT. DUM 1 September 2014

SISTEM WAKTU DISKRIT, KONVOLUSI, PERSAMAAN BEDA. Pengolahan Sinyal Digital

HAND OUT EK. 462 SISTEM KOMUNIKASI DIGITAL

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN FOURTH BASED POWER OF TWO QUANTIZER (LMF-PTQ)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SINYAL SISTEM SEMESTER GENAP S1 SISTEM KOMPUTER BY : MUSAYYANAH, MT

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB IV SIMULASI DAN UNJUK KERJA MODULASI WIMAX

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dengan mencari spectrum holes. Spectrum holes dapat dicari dengan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE BAND PASS FILTER UNTUK OPTIMASI TRANSFER DAYA PADA SINYAL FREKUENSI RENDAH; STUDI KASUS : SINYAL EEG

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

R = matriks pembobot pada fungsi kriteria. dalam perancangan kontrol LQR

Silabus. Proses Stokastik (MMM 5403) Proses Stokastik. Contoh

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER KANAL ADAPTIF DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SATO

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

Bab 1 Pengenalan Dasar Sinyal

HAND OUT EK. 354 REKAYASA TRAFIK

iii Banda Aceh, Nopember 2008 Sabri, ST., MT

Control II ( ADC DAC)

BAB III SINYAL DAN SISTEM WAKTU DISKRIT

BAB III PERANCANGAN SFN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO

ANALISIS UNJUK KERJA EKUALIZER PADA SISTEM KOMUNIKASI DENGAN ALGORITMA STOP AND GO

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

Spektrum dan Domain Sinyal

BAB II NOISE. Dalam sistem komunikasi, keberhasilan penyampaian informasi dari pengirim

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 2, Desember 2009

Penelitian Operasional II Rantai Markov RANTAI MARKOV

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komoditas, model pergerakan harga komoditas, rantai Markov, simulasi Standard

BAB II POWER CONTROL CDMA PADA KANAL FADING RAYLEIGH

REKAYASA TRAFIK ARRIVAL PROCESS.

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

KOMPUTASI SINYAL DIGITAL SINYAL DAN SISTEM. GEMBONG EDHI SETYAWAN, S.T., M.T. -

99.9. Percent maka H 0 diterima, berarti residual normal

Pembangkitan Bilangan Acak dengan Memanfaatkan Fenomena Fisis

Sampling Theory. Spiegel, M R, Schiller,J. Schaum's outline of probability and statistics.third Edition. United State: McGraw Hill ;2009.

Implementasi Rencana Pembelajaran Daring. Trihastuti Agustinah

Line Coding dan Eye Patern

BAB I PENDAHULUAN. PSD Bab I Pendahuluan 1

Isyarat dan Sistem. Sistem adalah sebuah proses yang menyusun isyarat input x(t) atau x[n] ke isyarat output y(t) atau y[n].

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN

Sistem Telekomunikasi

By : MUSAYYANAH, S.ST, MT

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

DETEKSI KERUSAKAN ROTOR BAR MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN ANALISIS ARUS OUTPUT INVERTER BERBASIS WAVELET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PROSES POISSON NON-HOMOGEN UNTUK MENENTUKAN DISTRIBUSI PROBABILITAS KEDATANGAN NASABAH DI BNI BANJARBARU

BAB III ANALISIS SPEKTRAL PADA RUNTUN WAKTU MODEL ARIMA. Analisis spektral adalah metode yang menggambarkan kecendrungan osilasi

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 2 Penjamakan Digital

ANALISIS KINERJA SPECTRUM SENSING MENGGUNAKAN METODE MATCHED FILTER PADA COGNITIVE RADIO

Modul 1 : Respons Impuls

DESAIN FILTER DIGITAL UNTUK MEREDUKSI NOISE GROUND HEADSET PADA AVIASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

DISTRIBUSI PROBABILITAS KONTINYU. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T

BAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.

Transkripsi:

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Random Process S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Oleh: Linda Meylani Agus D. Prasetyo

Tujuan Pembelajaran Memahami arti random process Mengetahui sifat dan parameter random process Mengetahui sifat random process pada besaran sistem Komunikasi 2

Outline Definisi Random Process dan Random Variabel Karakteristik Random Process Jenis Stationery Process Mean AutoKorelasi dan Sifatnya Ergodic Process Power Spectral Density dan Sifatnya Gaussian Process dan Noise 3

Definisi Random Process Random process X(t), dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan fungsi waktu dan probabilitas dari suatu event yang berhubungan dengan sample tertentu. Random process merupakan kumpulan dari random variabel. 4

Random Process & Random Variable Random variable, merupakan output dari suatu percobaan random yang di-mapping ke suatu nilai tertentu f(t,y n ) Random variable f(t,y 3 ) t Random process, merupakan output dari suatu percobaan f(t,y 2 ) t random yang di-mapping-kan pada fungsi waktu tertentu. t=t i f(t,y 1 ) t 5

Contoh Kasus Pengukuran kepadatan kendaraan bermotor di Jalan Tol Pasteur setiap jam F(t) dinyatakan sebagai random proceess untuk pengukuran kepadatan kendaraan bermotor f(t,y) menyatakan fungsi sampel untuk pengukuran kepadatan kendaraan bermotor pada jam ke t, pada hari ke y 6

Contoh Kasus Fungsi sampel pengukuran kepadatan kendaraan pada hari senin (dari jam 00.00-24.00) Fungsi sampel pengukuran kepadatan kendaraan pada hari selasa (dari jam 00.00-24.00) Fungsi sampel pengukuran kepadatan kendaraan pada hari minggu (dari jam 00.00-24.00) 7

Karakteristik Random Process Stationary process, berhubungan dengan dengan fenomena fisik yang stabil yang dikembangkan dari sifat steady state, Suatu random process dikatakan stationer, jika nilai dari random process tidak dipengaruhi oleh nilai sebelumnya Nonstationary process berhubungan dengan fenomena yang bersifat tidak stabil. Dikatakan non stationer jika nilai random process pada suatu waktu dipengaruhi oleh nilai sebelumnya 8

Stationary Process Strictly Stationary Suatu random process, dikatakan strictly stationary jika tidak ada satupun dari sifat statistic random process yang dipengaruhi oleh pergeseran waktu Wide Sense Stationary Suatu random process dikatakan WSS, bila sifat statistiknya untuk nilai mean dan fungsi autokorelasi tidak berubah oleh pergeseran waktu. Cyclostationary Suatu random process, dikatakan memiliki sifat cyclostationary jika nilai mean dan fungsi autokorelasinya bersifat berulang (periodic) Ergodic Process Suatu random process dikatakan memiliki sifat ergodik dalam mean jika nilai meannya bisa didekati dari nilai ratarata fungsi waktunya dan dikatakan ergodik dalam autukorelasinya jika nilai autokorelasi random process akan sama dengan nilai ekspektasi dari fungsi waktu autokorelasinya. 9

Mean Mean dari random process X(t) dinyatakan sebagai nilai ekspektasi dari variable random yang didapat pada saat observasi process random pada waktu t, ditunjukkan oleh persamaan berikut ini: Dengan fx(t)(x) adalah probability density function (pdf) dari random process. Untuk strictly stationary maka : 10

Autokorelasi Fungsi Autokorelasi dari random process dapat didefinisikan sebagai nilai ekspektasi dari hasil dua buah variable random, X(t1) dan X(t2) yang didapat pada saat observasi random process pada waktu t1 dan t2. Fungsi autokorelasi dapat dituliskan sebagai berikut: Untuk random process yang bersifat strictly stationary, hanya dipengaruhi oleh selisi waktu antara t1 dan t2, sehingga fungsi autokorelasi dapat dinyatakan dengan: 11

Sifat Fungsi Autokorelasi Nilai mean square value dari random process merupakan nilai dari RX(τ) pada saat τ = 0. Fungsi autokorelasi merupakan fungsi genap Fungsi autokorelasi memiliki nilai maksimum pada saat =0. 12

Contoh Kasus Suatu random process merupakan random variable yang terdistribusi uniform pada interval [-π,π] di mana: Tentukan nilai mean dan autokorelasi dari X(t), 13

Ergodic Process Suatu proses random dikatakan ergodik pada mean bila nilai ekspektasi dari random proses sama dengan nilai rata-rata waktunya, Jika sample function x(t) merupakan stationary process pada interval -T t T. Maka nilai rata-rata waktu x(t) dapat dinyatakan : bila random process x(t) dikatakan ergodik pada mean maka: 14

Ergodic Process Suatu proses random dikatakan ergodik pada fungsi autokorelasi jika nilai fungsi waktu autokorelasinya untuk T menuju tak berhingga merupakan ekspektasi dari dua buah variable random, X(t1) dan X(t2) yang didapat pada saat observasi random process pada waktu t1 dan t2 Fungsi waktu autokorelasi x(t) saat interval -T t T adalah: Jika x(t) dikatakan ergodik pda fungsi autokorelasinya maka: 15

Power Spectral Density (PSD) Power Spectral Density Sx(f) menyatakan kepadatan frekuensi dari daya rata-rata pada suatu random process X(t) yang ditinjau pada frekuensi f. Power Spectral Density Sx(f) dan fungsi autokorelasi Rx(τ) dari suatu stationary process X(t) merupakan pasangan Transformasi Fourier, dimana: 16

Sifat PSD Nilai PSD dari suatu stationary process pada saat f=0 sama dengan luas daerah dari fungsi aotukorelasi. NIlai mean square dari stationary process sama dengan luas total daerah PSD NIlai PSD dari suatu stationary process selalu positif Fungsi PSD merupakan fungsi genap Probability density function merupakan nilai normalisasi dari nilai PSD 17

Tugas s(t) adalah sinyal data digital acak murni dengan bit rate Rb yang direpresentasikan dengan NRZ bipolar ±V volt. Tentukan RSS(τ) fungsi autokorelasi dari sinyal s(t) tersebut dan gambarkan! Tentukan SS(f) Power Spectral Density dari sinyal s(t) tersebut dan gambarkan! Berapakah FNBW (First Null Band Width)! 18

Gaussian Process Suatu variable random Y dikatakan terdistribusi Gaussian jika probability density functionnya: Kasus khusus untuk Gaussian random variable Y yang ternormalisasi dengan mean dan varian, maka: 19

Sifat Gaussian Process Jika Gaussian process X(t) adalah input suatu filter LTI maka output filter adalah random process Y(t) yang juga terdistribusi Gaussian. Suatu set random variable X(t1), X(t2),, X(tn) didapat dari suatu random process X(t) pada waktu t1, t2,, tn. Jika X(t) merupakan Gaussian Process maka set dari random variable ini juga merupakan jointy Gaussian untuk setiap n. Jika Suatu Gaussian process merupakan stationary process maka sifat stationary adalah strictly stationary. Jika random variable X(t1), X(t2), X(tn) didapat dari proses sampling Gaussian process X(t) pada waktu t1, t2,,tn tidak saling berkorelasi, maka random variable ini akan statistically independent. 20

Noise Noise didefinisikan sebagai sinyal yang tidak diinginkan, dan mengganggu proses transmisi dan pemprosesan sinyal pada system komunikasi. Sumber noise bisa berada diluar sistem ataupun dalam system. Thermal noise merupakan proses random yang terdistrbusi Gaussian. Kasus khusus untuk Gaussian random variable Y yang ternormalisasi dengan mean = 0 dan varian =1 maka: 21

Noise Analisa noise pada system komunikasi, didasarkan pada bentuk ideal noise yang disebut dengan white noise. Power spectral density dari white noise adalah: Dimensi dari η adalah Watt/ Hertz. Parameter η dinyatakan dengan: η = kte 22

Sistem Linear Sistem dapat diartikan sebagai suatu benda fisik yang memiliki output sinyal sebagai respon dari sinyal input. Sistem dapat dikarakteristikkan sebagai system linear atau system non linear, system time invariant atau time variant. Suatu system dikatakan linear, jika pada system berlaku sifat superposisi, dimana respon dari system linier jika dieksitasi dengan sejumlah proses secara bersamaan akan menghasilkan output yang sama dengan penjumlahan dari respon system jika dieksitasi secara individual. Dan suatu system dikatakan sebagai system time invariant (tak ubah waktu) jika pergeseran waktu pada proses eksitasi system akan menghasilkan respon system yang sama namun bergeser sesuai dengan pergeseran waktunya. 23

Transmisi Random Proses pada Sistem linear time invariant Hubungan sinyal output dan input pada sistem LTI dinyatakan dengan: Sinyal deterministic Random process 24

Terima kasih dan selamat belajar. 25