KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR BUBUK TABUR GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3821); 3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 t

2013, No

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PRODUK SUPLEMENTASI GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

SPESIFIKASI PENGADAAN BARANG PROYEK PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT TAHUN 2011 UNTUK BALITA KURANG GIZI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2013, No.710 6

2011, No BAB 9 FORMAT

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN

TINJAUAN PUSTAKA Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI )

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) Bagian 1 : Bubuk Instan

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG ACUAN LABEL GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

8.9 VITAMIN, MINERAL DAN ZAT GIZI LAIN

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) Bagian 2 : Biskuit

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN

INFORMASI NILAI GIZI

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN. harus diberi perhatian khusus karena menentukan kualitas otak bayi kedepan.

PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA LANJUTAN. 1.1 Ketentuan ini berlaku untuk Formula Lanjutan dalam bentuk cair atau bubuk.

Lampiran 1. Decision tree kelompok pelanggaran umum. A. Larangan Iklan Pangan Berkaitan dengan Penggunaan Kata-Kata atau Ilustrasi yang Berlebihan

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

Berikut adalah beberapa istilah dan definisi yang digunakan dalam Pedoman ini.

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

- Beri tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling tepat. - Pertanyaan berupa isian, harap dijawab dengan singkat dan jelas

TINJAUAN PUSTAKA Kecambah Kacang Hijau

Keterangan mengenai takaran saji merupakan informasi pertama yang tercantum dalam format Informasi Nilai Gizi.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKANAN SIAP SANTAP DALAM KEADAAN DARURAT

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana Mill merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Konsep Batita atau Tooddler

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

SOSIALISASI PERATURAN KEPALA BADAN POM BIDANG PANGAN 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembuatan tahu adalah kacang kedelai (Glycine max Merr) dengan kandungan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gizi selama Kehamilan dan Menyusui

Lampiran 1. Checklist Survei Pencantuman Label pada Produk Susu Formula dan Makanan Bayi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA LANJUTAN

2016, No Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

Veni Hadju Nurpudji Astuti

Yoghurt Sinbiotik - Minuman Fungsional Kaya Serat Berbasis Tepung Pisang

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Lembaga Pemberi Kode Halal Asing yang Disahkan Oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

KAJIAN KESESUAIAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA DAN KONTRIBUSI TERHADAP KECUKUPAN GIZI BAYI/ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

II. TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rata-rata kue kering di kota dan di pedesaan di Indonesia 0,40

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya belum sesuai dengan kebutuhan balita. zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beras bahan makanan yang dihasilkan oleh padi. Meskipun sebagai bahan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN

FORMULASI TEPUNG KECAMBAH KEDELAI DAN TEPUNG IKAN TUNA SEBAGAI BAHAN MP-ASI BUBUK INSTAN UNTUK BAYI USIA 6-8 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gemuk untuk diambil dagingnya. Sepasang ceker yang kurus dan tampak rapuh,

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat

Lampiran 1. Desk Analysis Bahan Baku Serbuk Bayam Merah. Desk Analysis. Air (gr) 66,37 17,2 4,05 87,62. Energi (Kkal) 30,9 9,8 2,95 43,65

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode

Grup I- Label Pangan

I. PENDAHULUAN. Tingginya prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan. penduduk yang mempunyai angka pertumbuhan yang tinggi sekitar 1.

KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita di Indonesia masih tinggi, tingginya angka kematian tersebut disebabkan oleh berbagai penyakit antara lain ISPA, diare, campak, dan gangguan perinatal. Hal ini semakin diperberat dengan keadaan gizi yang buruk. b. bahwa dalam rangka melindungi masyarakat dari kekurangan gizi khususnya bayi dan anak umur 6-24 bulan dari keluarga miskin, dilaksanakan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dalam bentuk bubuk instan dan biskuit; c. bahwa untuk menjamin kualitas dan melindungi konsumen, diperlukan standardisasi spesifikasi teknis MP-ASI Bubuk Instan dan Biskuit. d. bahwa untuk maksud tersebut di atas, dipandang perlu menetapkan Spesifikasi Teknis MP-ASI Bubuk Instan dan Biskuit. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan 3. Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 4. Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 6. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan 8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1575 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 237/SK/MENKES/IV/1997 tanggal 10 April 1997 tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu (PASI) 10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 450/SK/MENKES/VIII/2004 tanggal 7 April 2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia 11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1593/Menkes/SK/XI/2005 tanggal 24 Nopember 2005, tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi bangsa Indonesia 12. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-7111.1-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)-Bagian 1: Bubuk Instan 13. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-7111.2-2005 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)-Bagian 2: Biskuit

M e m u t u s k a n Menetapkan : Pertama Kedua Ketiga Keempat : Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bubuk Instan dan MP-ASI Biskuit, sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 Keputusan ini. : Spesifikasi Teknis MP-ASI Bubuk Instan dimaksudkan untuk bayi umur 6-12 bulan sebagaimana tercantum pada Lampiran 1, dan Spesifikasi Teknis MP-ASI Biskuit dimaksudkan untuk anak umur 12-24 bulan sebagaimana tercantum pada Lampiran 2 Keputusan ini. : Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan ini, maka seluruh kegiatan pengadaan MP-ASI Bubuk Instan dan Biskuit untuk bayi dan anak umur 6-24 bulan di Indonesia mengacu pada Spesifikasi Teknis MP-ASI Bubuk Instan dan Biskuit sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 dan Lampiran 2 Keputusan ini. : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya. Ditetapkan : Jakarta Pada Tanggal : 26 Februari 2007 Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, SP.JP(K)

LAMPIRAN 1 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 224/Menkes/SK/II/2007 TANGGAL : 26 Februari 2007 SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) BUBUK INSTAN UNTUK BAYI 6 12 BULAN A. BAHAN Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Bubuk Instan terbuat dari campuran beras dan atau beras merah, kacang hijau dan atau kedelai, susu, gula, minyak nabati, dan diperkaya dengan vitamin dan mineral serta ditambah dengan penyedap rasa dan aroma (flavour). B. KOMPOSISI GIZI DALAM 100 GRAM No Zat Gizi Satuan Kadar 1 Energi kkal 400-440 2 Protein (kualitas protein tidak kurang dari 70% kualitas kasein) g 15-22 3 Lemak (kadar asam linoleat minimal 300 mg per 100 kkal atau 1,4 gram per 100 g 10-15 gram produk) 4 Karbohidrat: 4.1. Gula (sukrosa) g maksimum 30 4.2. Serat g maksimum 5 5 Vitamin A mcg 250-350 6 Vitamin D mcg 7-10 7 Vitamin E mg 4 6 8 Vitamin K mcg 7-10 9 Thiamin mg 0,3 0,4 10 Riboflavin mg 0,3 0,5 11 Niasin mg 2,5 4,0 12 Vitamin B12 mcg 0,3-0,6 13 Asam folat mcg 40-100 14 Vitamin B6 mg 0,4-0,7 15 Asam Pantotenat mg 1,3-2,1 16 Vitamin C mg 27-35 17 Besi mg 5 8 18 Kalsium mg 200-400 19 Natrium mg 240-400 20 Seng mg 2,5 4,0 21 Iodium mcg 45-70 22 Fosfor mg perbandingan Ca:P = 1,2 2,0 23 Selenium mcg 10-15 24 Air g maksimal 4

C. KARAKTERISTIK PRODUK 1. Bentuk MP-ASI Bubuk Instan berbentuk bubuk dengan distribusi partikel 95% lolos uji penyaringan 600 micrometer, dan 100% lolos uji penyaringan 1000 micrometer 2. Konsistensi MP-ASI Bubuk Instan bila dicampur dengan air akan menghasilkan bubur halus tanpa gumpalan dengan kekentalan yang memungkinkan pemberian dengan sendok 3. Rasa MP-ASI Bubuk Instan mempunyai tiga rasa yang disukai bayi, yaitu: beras merah, kacang hijau, dan pisang. 4. Kedaluwarsa MP-ASI Bubuk Instan aman dikonsumsi dalam waktu 24 bulan setelah tanggal produksi. D. PENGOLAHAN 1. Pengolahan MP-ASI Bubuk Instan harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Depkes Nomor: 02665/B/SK/VIII/91 tentang Cara Produksi Makanan Bayi dan Anak. 2. Proses pengolahan menggunakan teknologi tinggi guna memperoleh MP-ASI Bubuk Instan berkualitas. E. KEAMANAN PANGAN MP-ASI Bubuk Instan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Cemaran mikro organisme 1.1. Total Plate Count (TPC) atau Angka Lempeng Total tidak lebih dari 1,0 x 10 4 koloni per gram 1.2. Coliforms : Most Probable Number (MPN) tidak lebih dari 20 per gram 1.3. Escherichia coli : negatif per gram 1.4. Salmonella : negatif dalam 25 gram contoh (sampel) 1.5. Staphylococcus aureus : negatif per gram 2. Cemaran logam 2.1. Timbal : tidak lebih dari 1,14 ppm 2.2. Timah : tidak lebih dari 152 ppm 2.3. Raksa : tidak lebih dari 0,114 ppm 2.4. Tembaga : tidak lebih dari 5,0 ppm 2.5. Arsen : tidak lebih dari 0,38 ppm F. KEMASAN DAN LABEL 1. Jenis kemasan adalah metalized plastic food grade. 2. Berat bersih tiap kemasan 200 gram. 3. Setiap 15 kemasan yang terdiri dari 3 rasa yaitu beras merah, kacang hijau, dan pisang masing-masing 5 kemasan @ 200 gram dikemas lagi dalam satu kotak kardus

4. Pada kotak kardus tercantum keterangan: 4.1. Nama produk 4.2. Tanggal kedaluarsa 4.3. Jumlah kemasan 4.4. Petunjuk penyimpanan 4.5. Petunjuk penanganan 5. Pada kotak kardus tercantum tulisan: 5.1. Untuk dikonsumsi selama satu bulan 5.2. MP-ASI Bubuk Instan mengandung 12 vitamin dan 7 mineral yang dibutuhkan bayi 6. Pelabelan harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pada kemasan metalized plastic harus dicantumkan: 6.1. Nama produk, logo Depkes dan tulisan DEPKES serta tulisan MP-ASI BUBUK INSTAN. Urutan pencantuman dimulai dengan tulisan DEPKES di bagian tengah atas, diikuti dengan logo Depkes dan tulisan MP-ASI BUBUK INSTAN. Keseluruhan tulisan tersebut dicantumkan pada bagian utama label dan menggunakan 1/3 bagian permukaan kemasan. Selanjutnya semua tulisan di dalam label berwarna hitam kecuali lambang dan tulisan Depkes berwarna hijau 6.2. Keterangan tentang berat bersih, dicantumkan pada bagian utama label 6.3. Nama dan alamat produsen, dicantumkan pada bagian utama label 6.4. Daftar bahan yang digunakan 6.5. Informasi nilai gizi, mencantumkan nilai energi, lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Keterangan tersebut dicantumkan per 100 g dan per takaran saji, % Anjuran Kecukupan Gizi (AKG) dicantumkan per takaran saji. Format informasi nilai gizi sesuai Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi (BPOM RI, 2004) 6.6. Petunjuk penyiapan dalam bentuk gambar dan tulisan yang jelas dan mudah dimengerti 6.7. Petunjuk penyimpanan sebelum kemasan dibuka 6.8. Petunjuk penyimpanan setelah kemasan dibuka 6.9. Tanggal kedaluwarsa : Baik digunakan sebelum tanggal bulan tahun. Penulisan tanggal kedaluarsa harus permanen (tidak bisa dihapus) 6.10. Kode produksi 6.11. Nomor pendaftaran pangan (registrasi) mencantumkan tulisan BPOM RI MD:... 6.12. Pesan: Berikan MP-ASI dan teruskan pemberian Air Susu Ibu sampai anak usia 24 bulan 6.13. Pesan : Hanya untuk bayi usia 6-12 bulan pada bagian utama label 6.14. Pesan GRATIS 6.15. Tulisan Halal pada bagian utama label 6.16. Penjelasan tentang Tanda-tanda produk sudah tidak layak konsumsi 6.17. Cantumkan tulisan Mengandung 12 vitamin dan 7 mineral pada bagian utama label Ditetapkan : Jakarta Pada Tanggal : 26 Februari 2007 Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, SP.JP(K)

LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 224/Menkes/SK/II/2007 TANGGAL : 26 Februari 2007 A. BAHAN SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) BISKUIT UNTUK ANAK 12 24 BULAN 1. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Biskuit terbuat dari campuran terigu, margarin, gula, susu, lesitin kedelai, garam bikarbonat, dan diperkaya dengan vitamin dan mineral serta ditambah dengan penyedap rasa dan aroma (flavour). 2. Gula yang digunakan dalam bentuk sukrosa dan atau fruktosa dan atau sirup glukosa dan atau madu. Jika menggunakan fruktosa, jumlahnya tidak boleh lebih dari 15 gr/100 gr. B. KOMPOSISI GIZI DALAM 100 GRAM No Zat Gizi Satuan Kadar 1 Energi kkal minimum 400 2 Protein (kualitas protein tidak kurang dari 70% kasein) g 8 12 3 Lemak (kadar asam linoleat minimal 300 mg per 100 kkal atau 1,4 gram per 100 gram g 10 18 produk) 4 Karbohidrat: 4.1. Serat g maksimum 5 4.2. Gula (gula sederhana) g maksimum 30 5 Vitamin A (acetate) mcg 250-700 6 Vitamin D mcg 3 10 7 Vitamin E mg 4 6 8 Vitamin K minimum 10 9 Vitamin B1 (Thiamin) mg 0,4 0,5 10 Vitamin B2 (Riboflavin) mg 0,4 0,5 11 Vitamin B6 (Pyridoksin) mg 0,3 0,5 12 Vitamin B12 mcg 0,5 0,9 13 Niasin mg 4,0 6,0 14 Folic acid mcg 60-100 15 Iron (Fumarate) mg 5,0 6,0 16 Iodine mcg 60 70 17 Zinc mg 2,5 3,0 18 Kalsium mg 200-300 19 Natrium mg maksimum 800 20 Selenium mcg 10 15 21 Fosfor mg perbandingan Ca:P = 1,2 2,0 21 Air % maksimum 5

C. KARAKTERISTIK PRODUK 1. Bentuk MP-ASI Biskuit berbentuk keping bundar berdiameter 5 cm - 6 cm, berat 10 gram per keping. Pada permukaan atas biskuit tercantum tulisan MP-ASI. 2. Tekstur MP-ASI Biskuit bertekstur renyah yang bila dicampur air menjadi lembut. 3. Rasa MP-ASI Biskuit mempunyai rasa manis gurih yang disukai anak. 4. Kedaluwarsa MP-ASI Biskuit aman dikonsumsi dalam waktu 24 bulan setelah tanggal produksi. D. PENGOLAHAN 1. Pengolahan MP-ASI Biskuit harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Depkes Nomor: 02665/B/SK/VIII/91 tentang Cara Produksi Makanan Bayi dan Anak. 2. Proses pengolahan menggunakan teknologi tinggi guna memperoleh MP-ASI Biskuit berkualitas. E. KEAMANAN PANGAN MP-ASI Biskuit harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Cemaran mikro organisme 1.1. Total Plate Count (TPC) atau Angka Lempeng Total tidak lebih dari 1,0 x 10 4 koloni per gram 1.2. Coliforms : Most Probable Number (MPN) kurang dari 3 per gram 1.3. Salmonella : negatif dalam 25 gram contoh (sampel) 1.4. Staphylococcus aureus : tidak lebih dari 1,0 x 10 2 koloni per gram 3. Cemaran logam 2.1. Timbal : tidak lebih dari 0,3 ppm 2.2. Timah : tidak lebih dari 40,0 ppm 2.3. Raksa : tidak lebih dari 0,03 ppm 2.4. Tembaga : tidak lebih dari 5,0 ppm 2.5. Arsen : tidak lebih dari 0,1 ppm F. KEMASAN DAN LABEL 1. Jenis kemasan primer metalized plastic food grade. 2. Berat bersih tiap kemasan 120 gram atau 12 keping. 3. Setiap kemasan berisi 12 keping biskuit yang disusun dalam tray yang mempunyai dua ruang dengan ukuran diameter sesuai dengan ukuran biskuit. Tray terbuat dari polyetilen food grade.

4. Setiap 7 kemasan @ 120 gram dikemas dalam satu plastik bening kering bertuliskan Untuk dikonsumsi 1 minggu 5. Setiap 8 kemasan plastik bening kering berisi 7 kemasan @ 120 gram dikemas tersebut dikemas lagi dalam 1 kotak kardus. Pada kotak kardus tercantum keterangan tentang: Nama produk, tanggal kedaluarsa, jumlah kemasan, petunjuk penyimpanan, petunjuk penanganan dan tulisan MP-ASI mengandung 10 vitamin dan 7 mineral yang dibutuhkan anak 6. Pelabelan harus sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pada kemasan primer metalized plastic food grade harus dicantumkan: 6.1. Nama produk, logo Depkes dan tulisan DEPKES serta tulisan MP-ASI BISKUIT. Urutan pencantuman dimulai dengan tulisan DEPKES di bagian tengah atas, diikuti dengan logo Depkes dan tulisan MP-ASI BISKUIT. Keseluruhan tulisan tersebut dicantumkan pada bagian utama label dan menggunakan 1/3 bagian permukaan kemasan. Selanjutnya semua tulisan di dalam label berwarna hitam kecuali lambang dan tulisan Depkes berwarna hijau 6.2. Keterangan tentang berat bersih, dicantumkan pada bagian utama label 6.3. Nama dan alamat produsen, dicantumkan pada bagian utama label 6.4. Daftar bahan yang digunakan 6.5 Informasi nilai gizi, mencantumkan nilai energi, lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Keterangan tersebut dicantumkan per 100 g dan per takaran saji, % Anjuran Kecukupan Gizi (AKG) dicantumkan per takaran saji. Format informasi nilai gizi sesuai Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi (BPOM RI, 2004) 6.6 Petunjuk penyiapan dalam bentuk gambar dan tulisan yang jelas dan mudah dimengerti 6.7 Petunjuk penyimpanan sebelum kemasan dibuka 6.8 Petunjuk penyimpanan setelah kemasan dibuka 6.9 Tanggal kedaluwarsa : Baik digunakan sebelum tanggal bulan tahun 6.10 Kode produksi 6.11 Nomor pendaftaran pangan (registrasi) mencantumkan BPOM RI MD:... 6.12 Pesan : Hanya untuk anak usia 12-24 bulan 6.13 Pesan GRATIS 6.14 Pesan Mengandung 10 vitamin dan 7 mineral 6.15 Tulisan Halal 6.16 Penjelasan tentang Tanda-tanda produk sudah tidak layak konsumsi 6.17 Cantumkan tulisan Mengandung 12 macam vitamin dan 7 macam mineral pada bagian utama label 6.18 Pesan: Berikan MP-ASI dan teruskan pemberian Air Susu Ibu sampai anak usia 24 bulan Ditetapkan : Jakarta Pada Tanggal : 26 Februari 2007 Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, SP.JP(K)