BAB 3 INTI PENELITIAN. batubara pertama mulai dibuka dan beroperasi di Air Laya dengan sistem penambangan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. aparatur kelurahan dan masyarakat Kelurahan Pasar Tanjung Enim. Pemilihan lokasi dilakukan

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT/DAERAH PENELITIAN. Sebelah Barat dengan Kabupaten Kuantan Singingi

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum PT. Bukit Asam (Persero) Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perekonomian salah satunya ditunjang oleh lapangan usaha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab 4 ini Peneliti akan melakukan pembahasan dari hasil

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Kadin, 15th Floor, Jl. H.R. Rasuna Said, Blok X-5 Kav. 2 & 3, Jakarta yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak tahun 2012, perekonomian Indonesia mengalami banyak gejolak.

BAB 3 INTI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Nama Media cetak Judul Berita Tanggal Penerbitan Bisnis Indonesia Pengumuman dan Peringatan Terbuka 26 Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Sekretaris Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Batubara merupakan bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku energi

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

Bab III. Metode Penelitian

Piagam. Sekretaris. Perusahaan. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

Boks.1 MODEL PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BATUBARA YANG BERKELANJUTAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya. menciptakan Pasar Modal Indonesia yang stabil.

IMPLEMENTASI PERAN HUMAS DALAM KEGIATAN COMMUNITY RELATIONS MELALUI PROGRAM CSR PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

Pertanyaan untuk pihak Bank XYZ :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. pertambangan di Halmahera Timur, Buli. PT. Sinar Putih Cemerlang didirikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa public relations. Banyak nya kesuksesan dari perusahaan adalah salah satu

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Responsibility (CSR) yang berpandangan kepada pemilik perusahaan yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara maju, untuk mewujudkan cita-cita tersebut dibutuhkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari alam dan lingkungannya. Manusia selalu

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. semakin banyak pula perkembangan perusahaan konsultan public relations. Hal

BAB III METODELOGI PENELITIAN. deskriptif biasanya menggunakan tinjauan pustaka, dimana peneliti mencoba

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya sektor privat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun sifat penelitian yang digunakan oleh penulis adalah bersifat

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Kontribusi batubara terhadap kebutuhan total energi dunia berkisar 23%.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi - Press Release PGN Memenuhi Kebutuhan Gas Untuk Industri di Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. terlihat seiring dengan era keterbukaan informasi publik saat ini. Tetapi

BAB. 3 METODE PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang

PENDAHULUAN. dapat memberikan kesejahteraan kepada karyawannya serta pihak-pihak lain yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar nasional yang diperkuat

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 3 INTI PENELITIAN 3.1 Profil PT Bukit Asam (Persero) Tbk Sejarah PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk., berawal dengan dimulainya penambangan batubara di Tanjung Enim pada Tahun 1919. Saat itu tambang batubara pertama mulai dibuka dan beroperasi di Air Laya dengan sistem penambangan terbuka atau open pit mining. Tambang bawah tanah atau underground mining di Tanjung Enim mulai dilakukam tahun 1923 sampai tahun 1940-an. Pada tahun 1938, produksi untuk kepentingan komersial mulai dilakukan di dua lokasi tambang yaitu di tambang Air Laya untuk batubara jenis bituminous dan di daerah tambang Suban untuk batubara jenis semi-antrasit. Ketika tuntutan nasionalisasi perusahaan Belanda kian kencang, buruh tambang Bukit Asam ikut berjuang menuntut status yang sama. Tahun 1950 pemerintah menyetujui pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA) Pada tanggal 2 Maret 1981, PN TABA berubah status menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) yang seterusnya disebut PTBA. Pendirian PTBA berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor: 42 Tahun 1980 dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1, yang telah diubah dengan Akta Notaris Nomor 5 tanggal 6 Maret 1984 dan Nomor 51 tanggal 29 Mei 1985 dari Notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri 30

31 Kehakiman dalam surat Keputusan Nomor C2-7553-HT.01.04.TH85 Tanggal 28 November 1985 seta diumumkan dalam Berita Negara Nomor 33 tambahan Nomor 550 tanggal 25 April 1986. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Nomor 57 tanggal 15 Desember 2006 dari Notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH; Notaris pengganti Imas Fatima, SH. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan Nomor W7-HT.01.04-5158 Tanggal 19 Desember 2006 setta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tanggal 9 Februari 2007 Tambahan Nomor 146. Pada akhir 2002, PTBA mulai menjadi periusahaan publik dan sahamnya mulai tercatat di Bursa Efek Surabaya dengan kode PTBA Tujuan Perseroan berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yaitu berusaha dalam bidang pengembangan bahan-bahan galian terutama pertambangan batubara dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas Perseroan menjalankan kegiatan usaha-usaha sebagai berikut: Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahan-bahan galian terutama batubara Memperdagangkan hasil produksi hasil sendiri maupun pihak lain, baik di dalam maupun di luar negeri

32 Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang terkait pertambangan batubara dan hasil olahannya. Kewajiban perusahaan untuk menjalankan kegiatan CSR secara formal diberlakukan sejak tahun 2007 dengan terbitnya undang-undang No.40 mengenai perseroan terbatas, tetapi sesungguhnya PTBA sebagai perusahaan yang mengelola sumber daya alam dalam hal ini batubara sudah menjalankan kegiatan-kegiatan yang merupakan implementasi dari CSR sejak berjalannya kegiatan penambangan oleh pemerintah indonesia, dimulai dari tahun 40an. Ini kami lihat dari bangunan-bangunan, infrastruktur yang dibuat oleh pemerintah itu memang diperuntukkan bagi masyarakat, seperti misalnya pasar, air bersih, kemudian jalan, jembatan yang dibangun memang diperuntukkan untuk masyarakat sekitar tambang. 3.1.1 Visi, Misi dan Strategi Perusahaan Visi Menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan. Misi Fokus kepada core competency dan pertumbuhan berkesinambungan Memberikan tingkat pengembalian yang optimal kepada pemegang saham Meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja Memberikan kontribusi pengembangan ekonomi nasional Memberikan kontribusi maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan

33 Strategi Upaya pencapaian agar menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang ramah lingkungan dan terkemuka di Indonesia, dilaksanakan dengan enam langkah strategi: 1. Fokus pada pertumbuhan produksi/penjualan batubara 2. Fokus pada proyek-proyek dengan skala kesiapan 1 3. Restrukturisasi korporasi 4. Meningkatkan kompetensi dan regenerasi sumber daya manusia (SDM) serta meningkatkan budaya korporasi yang mengutamakan kinerja 5. Meningkatkan sistem remunerasi berdasarkan kinerja (performancebased reward) 6. Meningkatkan peringkat kinerja penataan pengelolaan lingkungan

34 3.1.2 Struktur Organisasi Perseroan menerapkan struktur organisasi yang dinamis efisien dan efektif dengan perkembangan industri sekaligus menunjang pertumbuhan kinerja yang optimal. DIREKTUR UTAMA SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE COMMUNICATION SENIOR CORPORATE COMMUNICATION JUNIOR MANAGER KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN ASISTEN MANAJER KEMITRAAN ASISTEN MANAJER BINA LINGKUNGAN Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan 3.1.3 Kegiatan Usaha Sesuai Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3, maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang pengembangan bahan-bahan galian, terutama pertambangan batubara sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas.

35 Perseroan menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut: Mengusahakan pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan bahan-bahan galian terutama batubara. Mengusahakan pengolahan lebih lanjut atas hasil produksi bahanbahan galian terutama batubara. Memperdagangkan hasil produksi sehubungan dengan usaha diatas, baik hasil sendiri maupun hasil produksi pihak lain, baik di dalam maupun luar negeri. Mengusahakan dan mengoperasikan pelabuhan dan dermaga khusus batubara, baik untuk keperluan sendiri maupun keperluan pihak lain. Mengusahakan dan mengoperasikan pembangkit tenaga listrik uap, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk keperluan pihak lain. Memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang terkait dengan pertambangan batubara beserta hasil-hasil olahannya. 3.1.4 Sumber Daya dan Cadangan Batubara Perseroan memiliki dan mengoperasikan wilayah KP untuk tambang batubara di Tanjung Enim seluas 66,414 hektar. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Muara Enim dan Lahat di Provinsi Sumatera Selatan, yang terdiri atas Air Laya (KW.00PP0083): 7,621 hektar Muara tiga besar (DU.1426/SUMSEL): 3300 hektar Banko Barat (DU.1422/SUMSEL): 4500 hektar

36 Banko Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002A): 2.423 hektar Banko Suban Jeriji (KW.ME.01.ET.002B): 22.937 hektar Hunian Sukamerindu, Air Serelo, Kungkilan, Arahan, Banjarsari (KW.DP.016.03.04): 24.751 hektar Bukit Kendi (KW.97PPO146): 882 hektar Sedangkan wilayah KP untuk tambang batubara Ombilin seluas 3.950 hektar meliputi: Sigalut (KW.99FEPO22): 2.950 hektar Sijunjung (KW00/P0256): 1.000 hektar. Perseroan juga memegang hak KP di lokasi Peranap Indragiri Hulu Riau (KW.96PPO289) seluas 17.100 hektar Merujuk pada hasil taksiran sumber daya(resources assesment) pihak indpenden yaitu International Mining Consultant (IMC) pada December 2008, total sumber daya batubara (resources) Perseroan mencapai 7,3 miliar ton yang tersebar di seluruh wilayah KP Perseroan. Sedangkan jumlah cadangan tertambang mencapai 1,8 miliar ton, belum termasuk cadangan tertambang pada KP yang berlokasi di Kabupaten Lahat yang sedang bersengketa. Apabila termasuk cadangan tertambang pada wilayah KP tersebut, maka jumlah cadangan tertambang mencapai lebih dari 2,0 miliar ton.

37 3.1.5 Produk Batubara Perseroan memiliki beberapa jenis produk batubara, yang dibedakan berdasarkan kualitas bahan yang terkandung yang ada di dalamnya. 3.1.6 Lokasi Operasi Perseroan Tabel 3.1 Produk Batubara

38 Gambar 3.2 Lokasi Operasi Perseroan 3.1.7 Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi perusahaan energi berbasis batubara yang berdaya saing dan memberikan nilai optimal bagui para pemangku kepentingan, maka Perseroan membentuk beberapa anak perusahaan yang bergerak sebagai sektor pendukung pencapaian target produksi dan penjualan Perseroan, maupun untuk pengembangan berbagai produk derivatif batubara. Tabel 3.2 Daftar Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

39 3.2 Prosedur yang Berlaku 3.2.1 Tujuan Corporate Communication Bagian Corporate communication PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk terbagi menjadi dua ruang lingkup pekerjaan: 1. Corporate communication dalam lingkup media relation; yang memiliki beberapa tugas: a) Membangun dan mempertahankan hubungan baik dan saling bermanfaat dengan media. b) Memberikan informasi atau publisitas kepada media mengenai tujuan dan program yang akan diselenggarakan oleh Corporate communication. c) Menciptakan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. 2. Corporate communication dalam lingkup CSR (Corporate social responsibility), yang memiliki beberapa tugas sebagai berikut: a) Sebagai seorang PR disebuah perusahaan harus memiliki kepekaan terhadap kejadian atau peristiwa sosial yang ada di lingkungan sekitar.

40 b) Menyusun program sosial dan bekerjasama dengan organisasi sosial untuk menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Salah satu bagian yang mengurusi hubungan baik secara internal dan eksternal agar dapat menciptakan citra positif dari segala macam publik. Dari segi internal, seorang PR disini memiliki hubungan yang sangat strategis karena seorang humas berada tepat di tengah manajemen sebuah perusahaan yang menjembatani antara pimpinan dan karyawan lainnya. Bila dilihat dari segi eksternal, seorang PR bertanggung jawab terhadap pencitraan publikasi yang terbentuk di masyarakat atau di media massa. Biro Humas dan pemberitaan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat dan keprotokolan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Biro Humas dan Keprotokolan mempunyai fungsi : 1. Menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat; 2. Menyelenggarakan kegitan keprotokolan; Biro humas dan keprotokolan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 1. Bagian Hubungan Masyarakat; 2. Bagian Coorporate Comunication; 3. Bagian Sekretaris Perusahaan;

41 Bagian hubungan masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya bagian hubungan masyarakat mempunyai fungsi : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai Bukit Asam Jakarta Tbk. 2. Mengatur penyaluran kunjungan delegasi masyarakat yang menyampaikan permasalahannya ke Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Bagian Protokol, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan keprotokolan dan mempunyai fungsi : 1. Mengurus dan mengatur upacara Bukit Asam Jakarta. 2. Mengurus dan mengatur tamu Bukit Asam Jakarta 3.2.2 Fungsi Corporate Communication PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk sangat memahami bahwa media massa merupakan perpanjangan tangan publik untuk mendapatkan informasi yang bebas dan komprehensif, termasuk informasi yang berkaitan dengan kinerja dan kebijakan suatu korporasi. Fungsi corporate communication adalah memberikan informasi yang transparan, lengkap dan jelas kepada publik. Keterbukaan dan komunikasi BTEL dengan para stakeholder telah lama dibangun termasuk membina hubungan baik dengan komunitas media.

42 Bagian Corporate Communication memanfaatkan berbagai media untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan masyarakat termasuk media media cetak dan elektronik. Selain itu informasi juga tersedia dan diperbarui secara terus menerus di situs perusahaan www.ptba.co.id mengingat media online kini semakin menunjukkan eksistensinya sebagai media acuan masyarakat untuk mendapatkan informasi terkini, kedepannya BTEL akan mengintensifkan pemanfaatan sarana ini. Perseroan juga selalu melakukan pelaporan dan keterbukaan atas setiap informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perseroan atau keputusan investasi dari para investor kepada bapepam, bursa, investor serta masyarakat. Sebagai perusahaan publik yang terdaftar resmi di Bursa Efek Indonesia, PT.Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk berupaya untuk menjalankan segala ketentuan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab kami mengikuti tata kelola perusahaan yang baik dan benar. Selain komunikasi dengan pihak eksternal, Divisi Corporate Communication dan Divisi Sumberdaya Manusia bekerja sama menjalankan komunikasi internal yang efektif. Informasi yang menyangkut kebijakan maupun upaya komersial yang dikomunikasikan keluar juga diberikan pada Divisi Sumber Daya Manusia untuk disebarluaskan pada seluruh karyawan. Komunikasi internal terutama dijalankan melalui sarana komunikasi sarana komunikasi intranet, running text, situs maupun majalah internal atau buletin.

43 3.3 Metodologi Penelitian Sifat penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, secara harfiah, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat gambaran (deskripsi) mengenai kejadian yang bersifat interpretatif atau menggunakan penafsiran secara sistematis. Ciri lain metode deskriptif-kualitatif ialah menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Metode deskriptif-kualitatif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiiz, Wrightsman, dan Cook (dalam Rakhmat, 2002) sebagai penelitian insightmulating, yakni peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani dan diarahkan oleh teori. Penelitiannya terus-menerus mengalami reformulasi dan redireksi ketika informasi-informasi baru ditemukan.hipotesis tidak datang sebelum penelitian, tetapi baru muncul dalam penelitian (diadaptasi dari Rakhmat. 2002: 25-26), kendati Rakhmat menyebutnya tetap metode deskriptif, penulis lebih cenderung menyebut metode ini adalah metode deskriptif-kualitatif karena dari uraian deskriptifnya, terlihat pula nuansa kualitatif walau peneliti tidak sepenuhnya menjadi instrumen kunci penelitian, seperti halnya dalam penelitian kualitatif) (Ardianto, Elvinaro, 2010:l60) Tujuan penelitian deskriptif yaitu: 1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang menganalisis gejala yang ada. 2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. 3. Untuk membuat komparansi dan evaluasi.

44 4. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembutan rencana dan pengambilan keputusan dimasa depan. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung keperluan dan memudahkan menganalisis mekanisme kegiatan CSR perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk, disini penulis membutuhkan data-data yang dapat mendukung, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaaan. Data penelitian kualitatif pada umumnya berupa informasi kategori substansi yang sulit dinumerasikan. Oleh karena itu dalam melakukan pengumpulan data penulis melakukan tiga macam pendekatan, yaitu antara lain: 3.4.1 Wawancara Mendalam (In-Depth Interview) Wawancara mendalam (intensive/depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. (Ardianto, Elvinaro, 2010:178) Pada penelitian kali ini peneliti melakukan In-Depth Interview atau wawancara mendalam kepada beberapa narasumber yang ada pada tempat dilakukannya penelitian untuk menyelesaikan proses penulisan skripsinya. Unit observasi yang akan di wawancarai dan diteliti oleh peneliti adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pengolahan citra supaya

45 mendapatkan citra positif dikalangan masyarakat. Penulis melakukan wawancara dengan 4 informan, yaitu : 1. Asmara Karma : Corporate Communication Senior. 2. Hasbi Alhamdy : Asisten Manajer Bina Lingkungan 3. Nur Aini : Masyarakat Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Kepala Sekolah SDN 16 Tanjung Enim) 4. W.J Manurung : Masyarakat Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Pembuat Siring di Tanjung Enim) Alasan penulis mengambil keempat orang tersebut sebagai informan dan sebagai unit penelitian adalah karena dalam kegiatan CSR dilakukan dan di awasi oleh Corporate Communication dan Satuan Kerja Bina Lingkungan. Selain itu peneliti juga memerlukan informasi dari masyarakat apakah kegiatan CSR telah berjalan dengan baik dan mendapat respon positif dari masyarakat. Pada wawancara mendalam ini, pewawancara relatif tidak mempunyai kontrol atas respon informan. Artinya informan bebas memberikan jawaban-jawaban yang lengkap, mendalam, bila perlu tidak ada yang disembunyikan. Wawancara ini dilakukan dengan maksud memberikan kebebasan kepada peneliti untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat dikembangkan lebih jauh bedasarkan nara sumber,

46 maka akan didapat hasil data yang terperinci dan juga mendalam untuk kemudian dapat dianalisa. Dalam melakukan teknik wawancara penulis memilih orang yang terjun langsung dalam kegiatan Corporate Social Responsibility PT Bukit Asam (Persero), Tbk disebut sebagai key informasi (nara sumber). Dengan demikian dalam penelitian kualitatif peranan nara sumber yang sangat penting, sebab data akan banyak didapat dan digali dari orang-rang tertentu yang dinilai menguasai persoalan yang hendak diteliti, mempunyai keahlian dan berkaitan langsung dengan program CSR yang telah berjalan dan ini artinya, seorang nara sumber dalam penelitian haruslah orang yang mempunyai kredibilitas dan kompetensi untuk memberikan informasi yang terkait dengan program CSR. 3.4.2 Observasi Lapangan Observasi lapangan atau pengamatan lapang (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Selain dengan membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang lain, kegiatan observasi (lapangan, penelitian) merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan. Namun, tidak semua observasi bisa disebut sebagai suatu metode penelitian karena metode pengumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan pengumpulan data. (Kriyantono, 2006: 10) Selama tiga bulan, penulis melakukan observasi secara langsung. Selama observasi penulis mengamati bagaimana kegiatan CSR memiliki

47 peran penting dalam meningkatkan citra positif perusahaan batubara PT Bukit Asam (Persero) Tbk terhadap masyarakat. 3.4.3 Dokumentasi Seorang peneliti juga memperoleh data-data sebagai pelengkap guna untuk melancarkan proses penelitian. Data yang didapat adalah berupa Laporan Keberlanjutan 2009 Sustainability Report. Data yang diperoleh mulai dari observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian diolah dan dianalisa dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian adalah data yang berbentuk kata, kalimat dan narasi. 3.5 Permasalahan yang ada Dalam penelitian ini permasalahannya terletak pada bagaimana seorang Public Relations menjalankan fungsinya dalam mengolah citra perusahaan Tambang Batubara melalui kegiatan Corporate Social Responsibility. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan tambang batubara tidak lepas dari gunjingan masyarakat, karena usaha tambang batubara ini banyak sekali menggunakan serta melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam yang ada serta lahan-lahan yang terdapat pada wilayah-wilayah di Indonesia. Kegiatan CSR ini di laksanakan untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat sekitar tambang. Serta menunjukkan bahwa perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam (Persero), Tbk ini tidak hanya sekedar mencari keuntungan dari sumber daya alam tersebut, akan tetapi juga mencoba mensejahterakan masyarakat sekitar tambang.

48 3.6 Alternatif Pemecahan Masalah Dalam metode analisis data, pertama-tama penulis menganalisis proses kegiatan CSR yang telah dilakukan PT Bukit Asam (Persero), Tbk. Kedua, melakukan analisis mengenai citra perusahaan PTBA sebelum dan setelah kegiatan CSR ini dilaksanakan. Dalam melakukan analisis Ketiga, penulis melakukan analisis mengenai program CSR apalagi yang akan dijalankan untuk dapat mempertahankan dan terus meningkatkan citra positif perusahaan. Keempat, setelah melakukan analisis maka akan didapat hasil penelitian dan kesimpulan yang menjawab masalah pokok penelitian.