Press Release PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA (IBPA) Dalam Rangka Tutup Tahun Pasar Obligasi 2015 Bullish dengan Return +4,2 %ytd

dokumen-dokumen yang mirip
SIARAN PERS PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA INDONESIA BOND PRICING AGENCY Dalam Rangka Tutup Tahun 2014

SIARAN PERS PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA (IBPA) Dalam Rangka Tutup Tahun Performa Pasar Obligasi Domestik 2016 Catatkan Return +13,74%ytd

SIARAN PERS. PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA INDONESIA BOND PRICING AGENCY Dalam Rangka Tutup Tahun 2013

Press Release Monthly Bond Market Review September Depresiasi Rupiah Tekan Pasar Obligasi Domestik

Press Release Review Pasar Obligasi Indonesia November Tren Inflasi Turun, Pasar Obligasi Berlanjut Bullish

Yield. Curve Surat. yield yield. Oktober Yield to maturity (%) Spread (%) Sep Oct 15

INDEX. Indexes atau. INDOBeX pada. Indonesia yang. Risiko (DJPPR) (ISIX)

Pasar Obligasi Domestik Bullish, ICBI Catat Rekor Tertinggi Januari 2016: Asing Catatkan Net Inflow

Maret obligasi domestik. Maret 2016, yang 6,75% yang. maju. yang belum trend akan

Mei Index. +9,79%ytd. negatif dari dalam lebih. Rate. pasar obligasi. INDOBeXG Total

April Repo. serta. akhir

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA (SUN)

27 Januari 2011 TAHUN Bond Market Update

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Surat Berharga Syariah Negara

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Monthly Market Update

BAB I PENDAHULUAN. lalu, Federal Reserve (bank sentral Amerika) dan bank sentral dari negara-negara

Kinerja CENTURY PRO FIXED

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Laporan Kinerja Bulanan

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

Laporan Kinerja Bulanan

Laporan Kinerja Bulanan

PRUlink Quarterly Newsletter

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

Laporan Kinerja Bulanan

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan penting bagi perkembangan ekonomi. suatu negara khususnya secara makro. Kehadiran pasar modal dapat

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Februari 2017 RESEARCH TEAM

Juni 2017 RESEARCH TEAM

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TAHUN 2009

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

Laporan Kinerja Bulanan

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

BAB I PENDAHULUAN. khususnya yang diterbitkan oleh Pemerintah atau lebih dikenal sebagai Surat

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT BERHARGA NEGARA TA 2010

LAPORAN April 2016KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA TAHUN 2008

MARKET UPDATE UTANG JUNI 2011

CARLINK PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap 31-Jan-18 NAV: 3,

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

Seri ORI004. Direktorat Surat Berharga Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Republik Indonesia

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

Laporan Kinerja Bulanan

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu kenaikan jumlah nominal utang pemerintah Indonesia (DJPU,

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

PRUlink Newsletter Kuartal I 2010

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

CARLINK PRO MIXED Dana Investasi Campuran 31-Jan-17 NAV: 2,

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

CARLINK PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

LAPORAN Maret 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

Laporan Kinerja Bulanan

Mei 2017 RESEARCH TEAM

LAPORAN May 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN Juni 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 2,

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

PENGGUNAAN SPN 3 BULAN SEBAGAI PENGGANTI SBI 3 BULAN DALAM APBN (Perspektif Bank Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang

USD FIXED INCOME FUND

LAPORAN Oktober 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN November KINERJA 2014 BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

PRUlink Newsletter Kuartal II 2009

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

Transkripsi:

Press Release PT PENILAI HARGA EFEK INDONESIA (IBPA) Dalam Rangka Tutup Tahun 2015 Pasar Obligasi 2015 Bullish dengan Return +4,2 %ytd Kinerja Pasar Surat Utang Indonesia Positif Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang menggambarkan kinerja pasar obligasi Indonesia di tahun 2015 tampak bergerak positif. ICBI pada tahun 2015 mencatatkan positive return tahun berjalan sebesar +4,2%ytd dari level 175,8939 menjadi 183,2759. Angka tersebut jauh lebih rendah dari positive return tahun berjalan di tahun 2014 yang sebesar +12,6%ytd. Secara spesifik, di tahun 2015 kinerja obligasi korporasi yang tercermin dari INDOBeXC Total Return mencatatkan kinerja terbaik dengan positive return tahun berjalan sebesar +9,9%ytd dari level 178,8612 ke level 196,4885. Sedangkan kinerja obligasi pemerintah atau INDOBeXG Total Return menghasilkan positive return tahun berjalan sebesar +3,3%ytd dari 174,6143 menjadi 180,3825. Berbeda halnya dengan pasar obligasi, pasar saham di tahun 2015 mencatatkan kinerja yang negatif. Di tahun 2015, IHSG mencatatkan negative return tahun berjalan sebesar 12,1%ytd dari sebelumnya menghasilkan positive return tahun berjalan sebesar +22,3%ytd di tahun 2014. IHSG di akhir tahun 2015 berada di level 4.593,01 dari sebelumnya berada di level 5.226,95 di akhir tahun 2014. Gambar 1. Kinerja ICBI dan Perbandingan Dengan IHSG 5,800 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Indonesia Composite Bond Index ICBI 195 2015Ytd 9.86% 5.95% 4.20% 3.30% 5,200 180 4,600 165 12.13% 4,000 Jan 15 Feb 15Mar 15 Apr 15 May 15 Jun 15 Jul 15 Aug 15 Sep 15 Oct 15 Nov 15 Dec 15 150 Composite Government Bond Corporate Bond Sukuk IHSG Sumber: IBPA, IDX,diolah Sumber: IBPA per 31 Desember 2015, IDX per 30 Desember 2015, diolah. Kurva Imbal Hasil Obligasi Indonesia Bearish, Tenor Pendek Tertekan Naik Paling Tinggi Hingga +114,0 Basis Points Kurva imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia pada akhir tahun 2015 mencatatkan bearish dengan rentang kenaikan yield terjadi pada rentang +62,7bps s/d +114,8bps pada tenor 1 30 tahun. Bearish terbesar terjadi pada tenor pendek (1 4tahun) dengan rata rata yield naik +114,0bps. Sedangkan 1

tenor menengah (5 7 tahun) dan tenor panjang (8 30 tahun) masing masing mencatatkan kenaikan rata rata yield sebesar +108,6bps dan +75,9bps. Yield (%) 10.75 9.25 7.75 6.25 4.75 Gambar 2. Pergerakan Yield Curve Obligasi Pemerintah INDONESIA GOVERNMENT BONDS YIELD CURVE 0 5 10 15 20 25 30 Sumber: IBPA per 31 Desember 2015, diolah Maturity (Year) Last Year Early Year TW I 2015 TW II 2015 TW III 2015 31 Dec 15 Tenor Yield (%) (Year) 31 Dec 15 TW III 2015 TW II 2015 TW I 2015 Early Year Last Year 0.1 7.4799 7.5707 6.5966 6.0485 6.0784 6.3806 1 8.1710 8.5765 7.3015 6.4931 6.3600 7.0368 2 8.5668 9.1693 7.7644 6.8084 6.5742 7.4193 3 8.7545 9.4649 8.0269 7.0082 6.7220 7.6093 4 8.8347 9.6030 8.1691 7.1354 6.8260 7.7023 5 8.8649 9.6631 8.2424 7.2187 6.9019 7.7526 6 8.8761 9.6892 8.2788 7.2768 6.9605 7.7893 7 8.8839 9.7038 8.2977 7.3218 7.0092 7.8264 8 8.8948 9.7173 8.3103 7.3607 7.0529 7.8695 9 8.9108 9.7340 8.3225 7.3977 7.0944 7.9193 10 8.9317 9.7542 8.3370 7.4348 7.1355 7.9745 11 8.9560 9.7774 8.3547 7.4729 7.1770 8.0329 12 8.9822 9.8022 8.3753 7.5119 7.2192 8.0922 13 9.0088 9.8273 8.3982 7.5517 7.2620 8.1504 14 9.0349 9.8516 8.4226 7.5915 7.3051 8.2061 15 9.0594 9.8744 8.4475 7.6309 7.3481 8.2580 16 9.0820 9.8953 8.4723 7.6693 7.3907 8.3055 17 9.1024 9.9139 8.4963 7.7063 7.4325 8.3484 18 9.1204 9.9303 8.5191 7.7414 7.4730 8.3865 19 9.1361 9.9444 8.5404 7.7744 7.5121 8.4199 20 9.1496 9.9565 8.5601 7.8052 7.5494 8.4490 21 9.1610 9.9667 8.5779 7.8336 7.5848 8.4741 22 9.1707 9.9752 8.5940 7.8596 7.6181 8.4956 23 9.1789 9.9822 8.6083 7.8833 7.6493 8.5138 24 9.1856 9.9880 8.6209 7.9046 7.6784 8.5291 25 9.1912 9.9927 8.6320 7.9239 7.7053 8.5420 26 9.1957 9.9966 8.6416 7.9410 7.7302 8.5528 27 9.1994 9.9997 8.6500 7.9563 7.7530 8.5618 28 9.2025 10.0022 8.6572 7.9699 7.7738 8.5692 29 9.2049 10.0042 8.6634 7.9818 7.7928 8.5753 30 9.2069 10.0057 8.6687 7.9923 7.8101 8.5803 Kinerja Yield Kelompok SUN Seri Benchmark Negatif Secara Year to Date Rata rata yield SUN seri benchmark di akhir tahun 2015 tampak tertekan naik secara tahun berjalan jika dibandingkan dengan awal tahun 2015. Tertekan naiknya yield pada keempat seri benchmark mulai terjadi di bulan Juni 2015. Sepanjang 2015, seri dengan time to maturity terpendek atau FR0069 mencatatkan kenaikan rata rata yield terbesar yakni sebesar +140,8bps dari 7,2019% menjadi 8,6095%. Sedangkan FR0071 mencatatkan kenaikan rata rata yield terkecil yakni +106,6bps dari 7,7521% menjadi 8,8183%. Sementara untuk dua seri lainnya yakni FR0070 dan FR0068 masingmasing mengalami kenaikan rata rata yield sebesar +123,2bps (dari 7,4579% menjadi 8,6902%) dan +106,7bps (dari 7,8831% menjadi 8,9502%). Benchmark Series Time to Maturity (year) Coupon (%) Tabel 1. Rata Rata Yield SUN Seri Benchmark Rata Rata Yield (%) Jan 15 Feb 15 Mar 15 Apr 15 May 15 Jun 15 Jul 15 Aug 15 Sep 15 Oct 15 Nov 15 Dec 15 Change (bps) 1 Jan 31 Dec FR0069 3.29 7.875 7.2019 6.8517 7.0446 7.3202 7.7762 8.2291 7.9705 8.3245 8.8708 8.5586 8.5092 8.6095 140.76 FR0070 8.21 8.375 7.4579 7.0499 7.3090 7.4210 8.0339 8.4235 8.3329 8.6674 9.2033 8.7309 8.6183 8.6902 123.23 FR0071 13.21 9.000 7.7521 7.1960 7.4991 7.6069 8.2146 8.5689 8.4460 8.9591 9.3741 8.9639 8.8310 8.8183 106.62 FR0068 18.22 8.375 7.8831 7.4020 7.6751 7.7784 8.3192 8.6026 8.5250 9.0278 9.4209 9.0532 8.8882 8.9502 106.71 Sumber: IBPA per 31 Desember 2015, diolah Benchmark Series Tabel 2. Pergerakan Rata Rata Yield SUN Seri Benchmark Selama Tahun Berjalan Time to Maturity (year) Coupon (%) Pergerakan Yield (bps ytd) Jan 15 Feb 15 Mar 15 Apr 15 May 15 Jun 15 Jul 15 Aug 15 Sep 15 Oct 15 Nov 15 Dec 15 FR0069 3.29 7.875 59.86 94.89 75.60 48.03 2.44 42.85 17.00 52.39 107.03 75.80 70.86 80.90 FR0070 8.21 8.375 49.35 90.16 64.25 53.05 8.24 47.20 38.14 71.60 125.18 77.94 66.68 73.87 FR0071 13.21 9.000 50.88 106.49 76.18 65.40 4.63 30.80 18.51 69.82 111.32 70.30 57.00 55.74 FR0068 18.22 8.375 49.54 97.65 70.34 60.01 5.93 22.41 14.66 64.93 104.24 67.47 50.97 57.17 Sumber: IBPA per 31 Desember 2015, diolah 2

Penerbitan SUN dan Surat Utang Korporasi Meningkat Tahun 2015 pemerintah telah berhasil menerbitkan dana sebesar Rp502,4triliun dimana Rp349,9triliun merupakan utang baru. Jumlah penerbitan utang baru (net issuance) tersebut naik +27,5%yoy dari tahun sebelumnya. Untuk penerbitan obligasi korporasi sampai dengan akhir tahun 2015 juga mengalami peningkatan. Tercatat 117 seri baru diterbitkan dengan total nilai outstanding sebesar Rp62,8triliun atau meningkat sebesar+39,2%yoy. Gambar 3. Net Issuance Obligasi Pemerintah dan Obligasi Korporasi Total Net Issuance (Rp Triliun) Total Corporate Bond Net Issuance (Rptrilion) 126.65 159.59 235.78 274.39 349.94 45.08 69.39 58.43 45.07 62.75 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: DJPPR per 29 Desember 2015, IBPA per 31 Desember 2015, diolah Transaksi Obligasi Pemerintah Dan Korporasi Meningkat Rata rata volume perdagangan obligasi pemerintah di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar +21,5%yoy menjadi Rp12,4triliun/hari dari sebelumnya sebesar Rp10,2triliun/hari di tahun 2014. Peningkatan juga ditunjukkan dari rata rata total frekuensi harian yang naik menjadi 643 kali/hari di tahun 2015 dari 576 kali/hari pada tahun 2014. Tabel 3. Volume dan Frekuensi Harian Obligasi Pemerintah (2011 s/d 2015) Tahun Volume Frekuensi (Triliun Rupiah/hari) (kali/hari) 2010 6.79 381 2011 7.95 433 2012 8.15 519 2013 6.86 453 2014 10.21 576 2015* 12.41 643 Sumber: Data PLTE IDX. Ket: * Data per 30 Desember 2015 Rata rata volume obligasi korporasi turut menunjukkan peningkatan di tahun 2015 yakni sebesar +11,5%yoy dari sebelumnya Rp676,1miliar/hari menjadi Rp754,0miliar/hari. Sementara rata rata frekuensi harian menunjukkan peningkatan dari 88 kali/hari pada tahun 2014 menjadi 90 kali/hari di tahun 2015. 3

Tabel 4. Volume dan Frekuensi Harian Obligasi Korporasi (2011 s/d 2015) Tahun Volume Frekuensi (Miliar Rupiah/hari) (kali/hari) 2010 418.43 70 2011 512.34 73 2012 931.39 112 2013 748.50 81 2014 676.13 88 2015* 754.02 90 Sumber: Data PLTE IDX. Ket: * Data per 30 Desember 2015 FR0068 menjadi obligasi yang paling aktif diperdagangkan pada tahun 2015 dengan total frekuensi sebanyak 22.121 kali transaksi dan total volume sebesar Rp372,5triliun. Obligasi dengan total volume transaksi terbesar dipegang oleh FR0070 dengan nominal mencapai Rp594,4triliun. Tabel 5. Top 10 Most Active Government Bond Bond Code Bond Name TTM (Year) IBPA Fair Yield (%) Volume (Rp Bio) Frequency FR0068 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0068 18.22 9.0509 372,537.74 22,121 SR007 Sukuk Negara Ritel Seri SR 007 2.20 8.5718 100,677.30 20,163 FR0070 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0070 8.21 8.8053 594,370.08 17,207 FR0071 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0071 13.22 8.9356 300,499.42 13,680 ORI012 Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia Seri ORI01 2.79 8.9001 23,925.75 11,339 ORI011 Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia Seri ORI01 1.79 8.2381 47,134.37 8,323 FR0069 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0069 3.29 8.7718 274,688.70 7,388 FR0058 Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0058 16.47 9.0814 58,086.98 6,094 FR0056 Obligasi Negara RI Seri FR0056 10.72 8.6763 142,938.41 4,700 SR006 Sukuk Negara Ritel Seri SR 006 1.18 8.4053 76,958.02 4,681 Sumber: Data PLTE IDX per 30 Desember 2015 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 (TAXI01) menjadi obligasi korporasi teraktif diperdagangkan dengan total frekuensi sebanyak 419 transaksi dan total volume Rp1,1triliun. Sedangkan total volume terbesar diraih oleh Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2013 Seri B (BEXI01BCN3) yakni sebesar Rp5,3triliun. Tabel 6. Top 10 Most Active Corporate Bond Bond Code Bond Name TTM (Year) IBPA Fair Yield (%) Volume (Rp Bio) Frequency TAXI01 Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 3.48 12.6052 1,131.27 419 PNBN04SB Obligasi Subordinasi Bank Panin III Tahun 2010 1.86 10.9084 3,136.03 406 SANF01CN2 Obligasi Berkelanjutan I SAN FINANCE Tahap II Tahun 2014 1.96 10.7137 918.74 328 BEXI01BCN3 Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2013 Seri B 0.40 8.9856 5,332.75 299 BNGA02SB Obligasi Subordinasi II Bank CIMB Niaga Tahun 2010 4.99 11.2928 1,845.10 282 APLN02 Obligasi II Agung Podomoro Land Tahun 2012 1.63 11.0005 1,495.88 274 MEDC01CN2 Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2013 2.21 10.9259 808.71 272 APLN01CN3 Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap III Tahun 2014 3.97 11.96 1,941.50 270 APLN01CN1 Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap I Tahun 2013 2.49 11.5516 1,293.65 261 BBKP01SBCN1 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 3.18 10.5114 1,745.40 259 Sumber: Data PLTE IDX per 29 Desember 2015 4

Obligasi pemerintah yang memberikan total return tertinggi di tahun 2015 dicatatkan oleh seri ORI012 yakni sebesar 9,2%. ORI012 juga masuk kedalam 5 seri teraktif ditransaksikan sepanjang tahun 2015 dengan total frekuensi sebanyak 11.339 kali. Di akhir tahun 2015, fair priced untuk ORI012 berada di level 100,2359. Tabel 7. Top 10 Performance Government Bond Bond Code Bond Name Capital Gain/Loss Coupon Total Return ORI012 Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia Seri ORI012 0.24% 9.00% 9.24% FR0032 Obligasi Negara RI Seri FR0032 6.74% 15.00% 8.26% IFR0005 SBSN Seri IFR0005 0.99% 9.00% 8.01% PBS010 SBSN Seri PBS010 0.83% 8.63% 7.79% SR007 Sukuk Negara Ritel Seri SR 007 0.61% 8.25% 7.64% ORI010 Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia Seri ORI010 0.96% 8.50% 7.54% SR006 Sukuk Negara Ritel Seri SR 006 1.28% 8.75% 7.47% FR0030 Obligasi Negara RI Seri FR0030 3.31% 10.75% 7.44% ORI011 Obligasi Negara Ritel Republik Indonesia Seri ORI011 1.28% 8.50% 7.22% IFR0002 SBSN Seri IFR0002 4.73% 11.95% 7.22% Sumber: Data IBPA 31 Desember 2015, diolah Obligasi korporasi yang memberikan total return tertinggi di akhir tahun 2015 dicatatkan oleh seri GWSA01CN1 (Obligasi Berkelanjutan I Greenwood Sejahtera Tahap I Tahun 2014) yakni sebesar 15,3%. Fair priced untuk seri GWSA01CN1 di akhir tahun 2015 berada di level 100,9969. Tabel 8. Top 10 Performance Corporate Bond Bond Code Bond Name Capital Gain/Loss Coupon Total Return GWSA01CN1 Obligasi Berkelanjutan I Greenwood Sejahtera Tahap I Tahun 2014 1.00% 14.25% 15.25% SDRA01SB Obligasi Subordinasi Bank Saudara I Tahun 2012 2.05% 12.63% 14.67% BIMF01BCN1 Obligasi Berkelanjutan I Bima Multi Finance Tahap I Tahun 2015 Seri B 0.12% 14.50% 14.38% TLKM01DCN1 Obligasi Berkelanjutan I Telkom Tahap I Tahun 2015 Seri D 2.84% 11.00% 13.84% MDLN01BCN1 Obligasi Berkelanjutan I Modernland Realty Tahap I Tahun 2015 Seri B 1.31% 12.50% 13.81% ANTM01BCN1 Obligasi Berkelanjutan I Antam Tahap I Tahun 2011 Seri B 4.75% 9.05% 13.80% BBKP01SBCN1 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012 4.44% 9.25% 13.69% BNLI02SBCN2 Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Permata Tahap II Tahun 2014 1.79% 11.75% 13.54% BIMF01ACN1 Obligasi Berkelanjutan I Bima Multi Finance Tahap I Tahun 2015 Seri A 0.10% 13.50% 13.40% APLN01CN3 Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap III Tahun 2014 0.50% 12.50% 13.00% Sumber: Data IBPA 31 Desember 2015, diolah Kinerja Pasar Obligasi Syariah Di Tahun 2015 Positif Indonesia Sukuk Index Composite Total Return (ISIXC Total Return) yang menggambarkan kinerja pasar obligasi syariah atau sukuk Indonesia di tahun 2015 juga tampak bergerak positif. ISIXC TR pada tahun 2015 mencatatkan positive return tahun berjalan sebesar +6,0%ytd dari level 160,5679 menjadi 170,1289. Secara spesifik, kinerja sukuk korporasi yang tercermin dari ICSIX Total Return juga mencatatkan kinerja terbaik dengan positive return tahun berjalan sebesar +9,7%ytd dari level 172,2423 ke level 188,9204. Sedangkan kinerja sukuk negara atau IGSIX Total Return menghasilkan positive return tahun berjalan sebesar +5,8%ytd dari 159,2040 menjadi 168,5013. 5

Gambar 4. Pergerakan Indeks Sukuk Secara Komposit, Sukuk Negara dan Sukuk Korporasi 195 ISIXC TR IGSIX TR ICSIX TR 180 165 150 Jan 15 Feb 15 Mar 15 Apr 15 May 15 Jun 15 Jul 15 Aug 15 Sep 15 Oct 15 Nov 15 Dec 15 Sumber: IBPA per 31 Desember 2015, diolah Kepemilikan Asing Meningkat +19,4%ytd Di Tahun 2015 Kepemilikan asing di pasar SBN domestik mencatatkan peningkatan sebesar +21,0%ytd dari Rp461,4triliun di akhir 2014 menjadi Rp558,1triliun per tanggal 28 Desember 2015, atau jauh lebih rendah dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar 42,5%ytd. Menurunnya capital inflow lebih disebabkan oleh ketidakpastian terkait kenaikan the Fed Rate yang mana hal tersebut turut mendorong penguatan mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang beberapa negara lain termasuk Indonesia. Gambar 5. Kepemilikan Asing Di Pasar SBN Domestik Rp Triliun 560 520 480 440 400 Dec 14 Jan 15 Feb 15 Mar 15 Apr 15 May 15 Jun 15 Jul 15 Aug 15 Sep 15 Oct 15 Nov 15 Dec 15 Sumber: DJPPR Kemenkeu, per 29 Desember 2015 Kondisi Pasar obligasi di Indonesia pada tahun 2015 banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi baik dari global maupun dalam negeri. Gejolak Eksternal Menekan Pasar Obligasi Domestik Penurunan kinerja pasar obligasi di tahun 2015 dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti ketidakseimbangan pertumbuhan ekonomi global yakni membaiknya ekonomi AS, namun disisi lain, ekonomi Tiongkok, Jepang, dan zona Eropa melambat yang kemudian mendorong penguatan mata 6

uang dollar AS terhadap mata uang global termasuk rupiah. Tekanan penguatan mata uang dollar AS juga diperkuat dengan ketidakpastian rencana kenaikan suku bunga The Fed yang kemudian baru dinaikan ke level 0,25% 0,50% pada akhir tahun 2015. Tekanan bagi pasa r obligasi domestik juga dipengaruhi oleh devaluasi yuan dan kejatuhan bursa saham Shanghai. Kondisi tersebut turut berimbas pada penguatan mata uang dollar AS terhadap mata uang global. Sementara zona Eropa diwarnai dengan sentimen bangkrutnya Yunani dan masuknya zona Eropa kedalam zona deflasi sehingga mendorong Bank Sentral Eropa untuk meluncurkan program Quantitative Easing (QE) pada awal tahun 2015. Senada dengan zona Eropa, Jepang masih bertahan dalam zona deflasi dan mendorong Bank of Japan untuk mempertahankan program Quantitative Easing. Ekspektasi Positif Dari Dalam Negeri Menopang Kinerja Pasar Obligasi Berbagai tekanan dan gejolak eksternal turut menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang per kuartal III 2015 tumbuh 4,7%yoy. Namun demikian, komitmen pemerintah untuk memperbaiki pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan melalu rilis paket kebijakan ekonomi I VIII menimbulkan ekspektasi positif di pasar obligasi. Ekspektasi positif tersebut kemudian ditunjang dengan membaiknya indikator inflasi yang dalam tren penurunan dan diperkirakan berada di sekitar 3,0% pada akhir tahun 2015 serta membaiknya defisit neraca transaksi berjalan. Disamping itu, adanya prospek naiknya peringkat sovereign rating Indonesia dari S&P di tahun 2016 setelah dinaikannya outlook peringkat Indonesia dari stable menjadi positive di tahun 2015 turut menjadi katalis positif pasar obligasi. Outlook Pasar Obligasi 2016 Pasar obligasi domestik di tahun 2016 memiliki prospek membaik dari tahun 2015 seiring dengan potensi membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan naik ke level 5,3%. Potensi membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut didorong oleh efek dari realisasi paket kebijakan ekonomi I VIII. Adanya BI rate turun (kemungkinan) pada kuartal I 2016 diperkirakan dapat mendorong turun yield sehingga dapat memberikan dampak positif di pasar obligasi. Namun demikian sejumlah risiko perlu dicermati oleh pasar obligasi di tahun 2016 diantaranya yakni risiko penguatan mata uang dollar AS akibat divergensi kebijakan moneter global yakni agresif atau tidaknya The Fed dalam menaikan suku bunga acuan lanjutan ditengah rendahnya suku bunga acuan di zona Eropa, Jepang, dan Tiongkok. Selain itu, pasar obligasi juga perlu mencermati risiko perlambatan ekonomi Tiongkok yang dapat kembali menekan harga komoditas global. Kemudian dari dalam negeri, risiko kurang efektifnya implementasi paket kebijakan dan rendahnya serapan anggaran dapat menjadi faktor penahan kinerja pasar obligasi. 7

TENTANG IBPA Cakupan Valuasi Harga Pasar Wajar Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, PHEI telah melakukan penilaian dan penetapan HPW atas 528 seri jenis instrumen Efek bersifat utang dan Sukuk, dengan total jumlah outstanding mencapai Rp. Rp2.299,946 Triliun. Dalam persentase, PHEI telah melakukan valuasi atas 97.03% surat utang yang diterbitkan Pemerintah dan 98.93% obligasi dan sukuk korporasi dan 100% EBA yang diperdagangan di pasar sekunder obligasi dalam negeri. Adapun jenis instrumen yang telah divaluasi tersebut meliputi 118 seri surat utang yang diterbitkan Pemerintah antara lain 14 seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN), 54 seri Surat Berharga Negara (SBN) denominasi Rupiah, 21 seri Surat Berharga Negara (SBN) denominasi US Dolar dan 29 seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dengan total nilai nominal mencapai Rp2.050,322 Trilliun. Sementara itu untuk instrumen yang diterbikan oleh korporasi, PHEI telah melakukan penilaian dan penetapan harga pasar wajar secara harian untuk 410 seri instrumen obligasi korporasi plain vanilla dan Sukuk Ijarah korporasi, dengan peringkat (rating) investment grade dengan total nilai nominal Rp249,624 Trilliun. Tabel 9. Instrumen Surat Utang Yang Divaluasi PHEI sampai dengan 31 Desember 2015 8

ISIX dan ICBI sebagai Acuan Kinerja Pasar Surat Utang Indonesia Pada tanggal 11 November 2015, IBPA meluncurkan rangkaian indeks obligasi bagi efek Sukuk bernama Indonesia Sukuk Indexes (ISIX) dan indeks obligasi komposit bernama Indonesia Composite Bond Index (ICBI) sebagai acuan kinerja pasar surat utang Indonesia. Kehadiran ISIX dan ICBI merupakan lanjutan dari penerbitan INDOBeX pada tahun 2014 lalu, yang merupakan bagian dari Pengembangan Pasar Surat Utang yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Penerbitan kedua indeks tersebut juga merupakan bagian dari strategi pendalaman pasar keuangan (financial market deepening) atas pasar surat utang Indonesia yang pelaksanaannya dilakukan oleh IBPA. Valuasi Instrumen EBA SP Pada tanggal 30 November 2015, IBPA resmi melakukan valuasi atas instrumen baru di pasar surat utang yaitu Efek Beragun Aset berbentuk Surat Partisipasi. Hal ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan kerjasama antara SMF dan IBPA pada tanggal 11 November 2015. Penilaian dan Penetapan Harga Pasar Wajar EBA SP melengkapi varian instrumen efek bersifat utang yang dilakukan oleh IBPA. Keberadaan harga pasar wajar EBA SP diharapkan dapat menjadi acuan baik bagi penilaian aset juga sebagai acuan transaksi pasar sekunder EBA SP. Hal ini diharapkan dapat memacu investasi pada EBA SP serta mampu menciptakan EBA SP yang likuid. Selain itu, keberadaan harga pasar wajar diharapkan juga mampu mendorong sekuritisasi KPR yang dapat berdampak positif pada upaya pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat. Produk dan Value Added Services TheNewBIPS merupakan media utama IBPA dalam mendistribusikan informasi harga pasar wajar kepada pelaku pasar. Pengguna BIPS sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 berjumlah 184 institusi, yang terdiri dari 61 institusi dana pensiun, 37 asset management, 31 perusahaan asuransi, 33 bank, 7 perusahaan sekuritas, 2 Money Broker dan 13 institusi lainnya. TheNewBIPS berisi beragam informasi mulai dari harga pasar wajar, yield dan yield curves, varian indeks obligasi, hasil riset berkali baik harian, mingguan maupun bulanan serta beragam aplikasi yang mampu mendukung kegiatan pengguna TheNewBIPS dalam mengelola portofolionya. Aplikasi tersebut antara lain Bond Calculator, ABS Calculator, MyPortfolio serta MyWatchlist. Layanan Edukasi: School Of Bonds And Fixed Income (SoBFI) Bentuk layanan lain yang diberikan PHEI kepada publik adalah penyelenggaraan training terkait obligasi. Program yang bernama School Of Bonds And Fixed Income (SoBFI) disajikan melalui kelas reguler maupun in house training. Mengambil tema Bond Market and Instruments dan Bond Market Analysis, mulai tahun 2015 SoBFI memperkenalkan kelas baru yang mengambil tema Sukuk. Sepanjang tahun 2015 telah diselenggarakan sebanyak 15 kelas reguler dengan 8 kelas Bond Market and Instruments, 6 kelas Bond Market Analysis dan 1 kelas Sukuk. Selain itu, 7 kelas in house dengan Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Keuangan, BNI, BRI dan Bank Mandiri juga telah diselenggarakan dengan sukses. Total peserta yang telah mengikuti kelas reguler sebanyak 177 peserta dan 139 peserta yang mengikuti kelas in house. 9

Sekilas IBPA PHEI adalah lembaga penilaian harga efek (LPHE) independen pertama dan satu satunya di Indonesia yang fokus melakukan valuasi terhadap efek bersifat utang, sukuk dan efek lainnya. PHEI mendapatkan izin sebagai LPHE dari Bapepam LK pada Agustus 2009. PHEI secara harian menyediakan harga pasar wajar dan informasi imbal hasil untuk Surat Utang Negara dan Sukuk, surat utang korporasi dan efek lainnya. PHEI bertujuan untuk mendukung pengembangan pasar pendapatan tetap di Indonesia agar menjadi lebih teratur, efisien, likuid dan transparan. Jakarta, 31 Desember 2015 Departemen Hukum dan Komunikasi Perusahaan PT Penilai Harga Efek Indonesia Menara Global Lantai 19 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27 Jakarta 12950 Telp: +6221 5270179 ext. 121 10