BAB II KAJIAN TEORI. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta

dokumen-dokumen yang mirip
Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

I. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuh berkembang secara harmonis dan optimal sehingga mampu. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Elektro, Busono Soerowirdjo, Ph.D

LKPJ AKHIR MASA JABATAN BUPATI JOMBANG I BAB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN MODEL KOMPETENSI

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Psikologi, Retnaningsih, SPsi., MPsi.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

bab i Pendahuluan A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka disusun rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI

Manual Mutu Sumber Daya Manusia Universitas Sanata Dharma MM.LPM-USD.10

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI. Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Sipil, Andi Tenrisukki Tenriajeng, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Sastra, Prof. Dr. Indiyah Imran. Renstra Fakultas Sastra Universitas Gunadarma

Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman;

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Diploma Tiga Teknik Komputer, Muhammad Subali, ST, MT

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Teknik Mesin, Dr. Syahbudin

RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

Komentar dan Rekomendasi

Komentar dan Rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN. PKn DI SDN JATI KESUMA NAMORAMBE. Dra. DATTEN, M.Pd ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

Nomor induk pegawai (NIP) diberikan kepada setiap Pegawai Negeri Sipil termasuk calon Pegawai Negeri Sipil.

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

Ialah cara pemeriksaan yg dilakukan dengan wawancara baik langsung pada pasien atau pada orang tua atau sumber lain.

1. Mampu melakukan tugas per tugas (task skills). Contoh : Mampu melakukan pengambilan sampel dan memindahkan biakan secara aseptik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

SILABUS PEMBELAJARAN

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

Wonosobo, Juli 2014 Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonosobo. M. ZUHRI, S.Sos., M.Si

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BUKU PEMBIMBINGAN AKADEMIK

MEMBANGUN E-GOVERNMENT

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hanna Amalia Mustopa, 2013

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

REV 20 FEBRUARI 2015 RANCANGAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2007 Ketua Program Studi Sistem Komputer, Dr.-Ing. Farid Thalib

KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) BAB I Tujuan Umum... 3

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke. segera menjadi kenyataan seperti yang diharapkan.

BAB 3. TINJAUAN PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam meningkatkan pengetahuan siswa. Selain sebagai pengajar, guru juga

LAPORAN KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA GORONTALO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

KOMPETENSI PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA YANG DIPERSYARATKAN MAMPU BERSAING DALAM MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Giya Afdila, 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2014 PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH D AN PENGARUHNYA TERHAD AP KINERJA MENGAJAR GURU D I SMK SMIP YPPT BAND UNG

I. PENDAHULUAN. dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

DESKRIPSI KINERJA GURU BIOLOGI YANG TELAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

PROGRAM KERJA JURUSAN JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PEDOMAN PEMBIMBINGAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2010 BAB I PENDAHULUAN

Notulensi Rapat Kerja Pencanangan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemda Birawa Bidakara, 28 Mei 2013

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

RENCANA KERJA (DPRD) KABUPATEN GROBOGAN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2006 Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Bambang Wahyudi, SKom., MMSI

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB III TINJAUAN ORGANISASI. sejarah SKPPN III sesuai SK Menteri P dan K RI Nomor 0189/O/1979,sekolah

Komentar dan Rekomendasi. 2. Cholis Abrori

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

KODE ETIK GURU INDONESIA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

VISI MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan istilah atau masalah baru. Manajemen berasal dari kata to manage

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR MODEL LIMA KEKUATAN PORTER

KODE ETIK KONTEN MULTIMEDIA INDONESIA

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, serta kemampuan kerja yang didasari leh pengetahuan, sikap, keterampilan dan mtivasi dalam menghasilkan sesuatu. Dalam kamus Bahasa Indnesia pengertian kinerja yaitu merupakan sinnim dari kata prestasi kerja (perfrmance). Menurut Jhn Whitmre (1997:104), bahwa kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seserang, suatu perbuatan, suatu prestasi, atau apa saja yang diperlihatkan seserang melalui keterampilan nyata. Menurut Veizal Rivai (2004:309) kinerja adalah merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap rang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya. Kinerja merupakan kesuksesan seserang dalam melaksanakan pekerjaannya atau biasa disebut prestasi kerja ( As ad, 2005: 2 ). Lebih lanjut dikatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dipengaruhi leh kemampuan individual, mtivasi dan dukungan rganisasi, sumber daya yang tersedia, peralatan tehnlgi, struktur rganisasi, rancangan pekerjaan dan tujuan yang jelas. Kinerja adalah penampilan hasil karya persnal dalam suatu rganisasi. Kinerja dapat merupakan kemampuan individu maupun kelmpk kerja prfesinal yang memegang jabatan fungsinal maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran persnal dalam rganisasi ( Ilyas, 2001 : 12). 1

Kinlaw (dalam Patricia, 1993:22) mengatakan kinerja dipengaruhi leh kejelasan harapan dalam bentuk mtivasi, kemampuan dan lingkungan yang mendukung (Patricia, 1993:22). Hasibuan (2005:87) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seserang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan, serta waktu. Sedangkan pengertian dari penilaian kinerja adalah menilai rasi hasil kerja nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap pegawai. Dari beberapa pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa kinerja adalah keberhasilan seserang didalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja seserang dinyatakan dengan baik apabila tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik pula. Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga kmpnen penting yaitu tujuan, ukuran dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit rganisasi merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuannya akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana seharusnya perilaku kerja yang diharapkan rganisasi terhadap setiap petugas. Walaupun demikian penentuan tujuan saja tidak cukup, sebab itu dibutuhkan ukuran apakah serang petugas telah mencapai kinerja yang diharapkan. Menurut Effendi (dalam Syarifuddin:2006) mengartikan kinerja sebagai suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai leh lembaga, menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu dan di evaluasi leh rang- 2

rang tertentu. Bernadin dan Russel (dalam Syarifuddin:2006) memaknai bahwa kinerja sebagai suatu catatan perlehan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama peride tertentu. Menurut Mangkunegara (2004:67) kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai leh serang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Rbbins (1994:238), kinerja merupakan ukuran dari hasil kerja yang dilakukan dengan menggunakan kriteria yang disetujui bersama. Selain itu ada pendapat yang mengatakan bahwa sewaktu-waktu kinerja hanya berbentuk respn, tetapi biasanya berupa hasil prduk. Sedangkan Patricia King berpendapat bahwa kinerja adalah aktivitas seserang dalam melaksanakan tugas pkk yang telah dibebankan kepadanya. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, terdapat tiga hal pkk dari kata kinerja, yaitu: (1) perilaku, (2) tugas-tugas, (3) hasil pelaksanaan pekerjaan. Perilaku menunjuk pada sikap dan penampilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan. Tugas-tugas berkenaan dengan jenis dan kegiatan yang dilaksanakan leh pegawai dalam mencapai tujuan rganisasi dan hasil pelaksanaan adalah sesuatu yang dihasilkan leh pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Hasil pekerjaan akan baik bila dikerjakan dengan penuh tanggung jawab, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa kinerja merupakan gambaran hasil kerja yang dilakukan seserang atau lebih ppuler 3

dikenal dengan unjuk kerja seserang. Unjuk kerja tersebut terkait dengan tugastugas dan tanggung jawab yang diemban berkaitan dengan tugas rutin sebagai seserang yang berkewajiban melakukan tugas pembelajaran, sedangkan di sisi lain mereka juga dituntut untuk melakukan perencanaan, pengellaan, dan pengadministrasian tugas-tugas pembelajaran tersebut. Vrmin (dalam Mulyasa:2002:136) mengatakan kinerja seserang merupakan fungsi perkalian antara kemampuan dan mtivasi. Hubungan perkalian tersebut mengandung arti bahwa jika seserang rendah pada salah satu kmpnen maka kinerjanya akan rendah pula. Kinerja seserang yang rendah merupakan hasil dari mtivasi yang rendah dengan kemampuan yang rendah. Kinerja sebagai bentuk dari hasil pelaksanaan pekerjaan yang dapat dinilai perkembangannya melalui evaluasi yang sistematis leh pihak yang berwenang untuk melakukannya dimana guru yang berprestasi baik akan membantu rganisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisiensi. Menurut Prawirsentn (1999) mengemukakan bahwa Perfrmance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai leh seserang atau sekelmpk rang dalam suatu rganisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan rganisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan mral maupun etika. 4

2.2 Kinerja Guru Menurut Sanjaya (2005:13-14), kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan, pengellaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kndusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluatr maka guru harus mampu melaksanakan penilaian prses dan hasil belajar siswa secara teliti. Dari uraian di atas memberikan kita arahan bahwa tugas guru dalam pembelajaran menuntut penguasaan bahan ajar yang akan diajarkan dan penguasaan tentang bagaimana mengajarkan bahan ajar yang menjadi pilihan. Pemilihan bahan ajar dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran leh guru tentunya disesuaikan dengan karakreristik siswa yang akan belajar dan kurikulum yang berlaku. Agar dapat mengajar dengan baik, maka syarat pertama yang harus dimiliki adalah menguasai betul dengan cermat dan jelas apa-apa yang hendak diajarkan. Guru yang tidak menguasai bahan ajar, tidak mungkin dapat mengajar dengan baik kepada para siswanya. Oleh karena itu, penguasaan bahan ajar merupakan syarat yang esensial bagi guru. Hal penting dalam pembelajaran setelah menguasai bahan ajar adalah peran guru dalam mengella pembelajaran. Pengellaan pembelajaran menjadi hal penting karena berkaitan langsung dengan aktifitas belajar siswa. Upaya guru untuk menguasai bahan ajar yang akan diajarkan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan ptimal dapat terwujud jika dalam diri guru ada drngan dan tekad yang kuat 5

(kmitmen) untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Dengan demikian, untuk mendapatkan prses dan hasil belajar siswa yang berkualitas tentu memerlukan kinerja guru yang maksimal. Agar guru dapat menunjukan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya agar prse pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien serta kmitmen untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Berdasarkan pemikiran di atas dapat dikemukakan bahwa kinerja guru sangat penting dalam suatu prses pembelajaran, karena menjadi serang guru dituntut harus menguasai bahan ajar yang harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku sehingga siswa bisa memahami materi materi yang di ajarkan. Dengan demikian siswa dapat belajar dengan baik. Serang guru juga bukan semata-mata sebagai pengajar tetapi juga sebagai pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi siswa dalam belajar sehingga prses belajar mengajar bisa tercapai dengan baik. Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi. Guru sebagai kmpnen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknlgi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di seklah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kmpensasi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi. 6

( Kusnandar : 2009 : 37 ) menyatakan bahwa ciri-ciri seklah yang unggul adalah: 1) kepala seklah yang dinamis dan kmuniaktif dengan kemerdekaan memimpin menuju visi keunggulan pendidikan; 2) memiliki visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dengan jelas; 3) guru-guru yang kmpeten dan berjiwa kader yang senantiasa bergairah dalam melaksanakan tugas prfesinalnya secara invatif; 4) siswa-siswa yang bergairah, sibuk dan bekerja keras dalam mewujudkan perilaku pembelajaran; 5) masyarakat dan rang tua yang berperan serta dalam menunjang pendidikan. Kinerja guru memegang peran penting sebagai kunci keberhasilan usaha peningkatan kualitas pendidikan. Meskipun ada faktr lain yang turut berperan, namun guru tetap menjadi penentu dalam pelaksanaan pendidikan di seklah dan memiliki peran besar dalam membelajarkan peserta didik. Guru menjadi penanggungjawab kegiatan belajar mengajar di kelas, sekaligus berperan sentral sebagai fasilitatr dan sumber belajar, sehingga peningkatan kualitas pendidikan peran guru sangat dminan. Kinerja guru terkait erat dengan efisiensi, keefektifan dan prduktivitas. Efisiensi pendidikan artinya memiliki kaitan antara pendayagunaan sumbersumber pendidikan yang terbatas sehingga mencapai ptimalisasi yang tinggi. Keefektifan mengacu pada ketercapaian, dan prduktivitas berhubungan dengan hasil yang ptimal dari pelaksanaan kegiatan. Dalam Peraturan Pemerintah N. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan dinyatakan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan 7

kmpetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rhani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasinal. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi leh serang pendidik yang disebutkan dengan ijasah dan/ atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Banyak faktr yang berkaitan dengan guru tentu menuntut perhatian banyak pihak terutama kinerjanya. Faktr ini sangat berpengaruh terhadap prses dan hasil belajar karena bagaimanapun bagusnya kurikulum atau bahan ajar bila gurunya kurang baik tentu tidak akan menghasilkan pendidikan yang ptimal. 2.3 Pengertian Sertifikasi Guru Sertifikasi guru adalah prses pemberian sertifikat kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sertifikasi guru yang bertujuan untuk 1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik prfessinal, 2) meningkatkan prses dan hasil pembelajaran, 3) meningkatkan kesejahteraan guru, serta 4)meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan pendidikan nasinal yang bermutu. Prgram sertifikasi guru bagi guru dalam jabatan maksudnya adalah prgram pemberian sertifikat bagi guru yang dilakukan melalui uji sertifikasi. Prgram sertifikasi guru dilakukan secara selektif dan bertahap. Secara selektif maksudnya adalah uji sertifikasi dilakukan melalui serangkaian seleksi mulai dari seleksi administrasi, tes tertulis, tes kinerja, dan penilaian prtfli guru. Secara bertahap maksudnya adalah uji sertifikasi dilakukan secara bergelmbang pada 8

setiap tahunnya sesuai dengan kemampuan penyelenggara prgram sertifikasi. Uji sertifikasi dilakukan secara selektif dan bertahap juga karena pertimbangan bahwa guru yang akan mengikuti uji sertifikasi juga adanya harus memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal sarjana atau diplma IV yang relevan disamping juga keterbatasan pemerintah dalam memenuhi berbagai knsekuensi atas prgram sertifikasi ini seperti pemberian tunjangan prfesi guru yang besarnya sama dengan gaji pkk guru bersangkutan. Sertifikasi guru merupakan upaya untuk meningkatkan mutu guru dibarengi dengan meningkatkan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di kelas pada khususnya dan mutu pendidikan di Indnesia pada umumnya. (Sariyama :2008 : 12 ) mengatakan secara hakiki prgram sertifikasi guru bertujuan untuk a) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasinal; b) peningkatan prses dan mutu hasil pendidikan; c) peningkatan prfesinalisme guru. Dalam bukunya yang sama ( Sariyama : 2008 : 13 ) menyatakan manfaat sertifikasi guru adalah : 2.3.1 Melindungi prfesi guru dari praktik-praktik yang tidak kmpeten yang dapat merusak citra prfesi guru ; 2.3.2 Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak prfesinal; 9

2.3.3 Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuanketentuan yang berlaku. Dengan diberlakukannya Undang-Undang RI N. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dsen, serta PP N. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasinal Pendidikan secara resmi prfesi guru telah disejajarkan dengan prfesi lainnya sebagai tenaga prfesinal. Sebagai tenaga prfesinal guru harus memenuhi sejumlah persyaratan yaitu memiliki kualifikasi akademik; memiliki kmpetensi; memiliki sertifikat pendidik; sehat jasmani dan rhani; memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasinal. Peningkatan kualifikasi guru di samping untuk meningkatkan kmpetensinya, sehingga layak untuk menjadi guru yang prfesinal, juga dimaksudkan agar guru yang bersangkutan dapat mengikuti uji sertifikasi setelah memperleh ijasah S1 /D4 serta mengikuti pendidikan prfesi. Pengakuan guru sebagai tenaga prfesinal dibuktikan dengan sertifikat guru. Sertifikat guru adalah bukti frmal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga prfesinal. Sertifikat guru diperleh melalui prses yang disebut sertifikasi guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi pendidik diselenggarakan leh perguruan tinggi yang memiliki prgram pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditas dan ditetapkan leh pemerintah yang dilaksanakan secara byektif, transparan dan akuntabel. Prfesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 10

memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme memiliki kmitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas memiliki kmpetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprfesinalan memperleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja, memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprfesinalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprfesinalan dan memiliki rganisasi prfesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprfesinalan guru Pemberdayaan prfesi guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demkratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kde etik prfesi. Dalam melaksanakan tugas keprfesinalan, guru berkewaiban : merencanakan pembelajaran, melaksanakan prses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran 11

meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kmpetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknlgi dan seni bertindak bjektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kndisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga dan status ssial eknmi peserta didik dalam pembelajaran menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kde etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa 2.4 Indikatr Guru yang Telah disertifikasi 2.4.1 Penguasaan Materi Guru yang telah disertifikasi harus menguasai materi yang di ajarkan dalam setiap prses pembelajaran. Penguasaan materi menjadi sangat penting mengingat hal ini akan sangat berpengaruh bagaimana serang guru dalam menyampaikan bahan ajar di hadapan peserta didik, guru yang tidak menguasai materi akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan prses pembelajaran sehingga akan berpengaruh pada suasana kelas yang tidak kndusif dan siswa tidak akan tertarik untuk belajar lagi. Menurut (Mulyasa,26 : 2011) penguasaan materi meliputi pemahaman karakteristik dan substansi ilmu sumber bahan pembelajaran, pemahaman disiplin ilmu yang bersangkutan dalam knteks yang lebih luas, penggunaan metdlgi ilmu yang bersangkutan untuk memverivikasi dan memantapkan pemahaman 12

knsep yang dipelajari, penyesuaian substansi dengan tuntutan dan ruang gerak kurikuler, serta pemahaman manajemen pembelajaran. 2.4.2 Penguasaan sistem infrmasi dan teknlgi Seiring perkembangan zaman maka perkembangan infrmasi dan teknlgi tak dapat dibendung, akses infrmasi terbuka begitu luas sehingga memudahkan seserang untuk bertukar infrmasi dengan yang lainnya dalam waktu yang singkat dengan tempat yang berbeda. Perkembangan teknlgi mengubah peran guru bukan hanya pengajar yang bertugas menyampaikan materi pembelajaran tetapi juga menjadi fasilitatr yang bertugas memberikan kemudahan belajar. Hal ini dimungkinkan karena perkembangan teknlgi menimbulkan banyak buku dengan harga yang relatif murah. 2.5 Karakteristik Peserta didik Sesuai dengan dasar-dasar kmpetensi yang harus dimiliki dan dikembangkan leh serang guru, ada beberapa yang diharapkan harus dikuasai dalam usaha untuk memahami karakteristik peserta didik antaranya: Memahami pentingnya identifikasi kemampuan awal peserta didik, Menjelaskan perbedaan ptensi peserta didik, khususnya yang berkaitan dengan delapan ptensi bawaan, perkembangan kgnitif, afektif, dan kecepatan belajarnya, Menentukan kecenderungan gaya belajar dminan peserta didik, Menjelaskan berbagai strategi dan sub strategi belajar peserta didik. 13

Penguasaan terhadap karakteristik peserta didik akan bermanfaat bagi guru dalam hal memperlakukan peserta didik sebagai subjek dalam prses pembelajaran. Pemahaman terhadap kemampuan menjadikan guru dapat memilih materi pembelajaran yang sedikit lebih sulit dan merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya. Pemahaman terhadap perbedaan ptensi, gaya belajar dan strategi belajar peserta didik akan membantu guru dalam hal menentukan mdel/metde dan strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. (De Ptter:1999: 245) menyatakan bahwa ciri-ciri kepribadian individu yang sukses adalah individu yang selalu mempersepsikan dirinya sebagai pemenang dan bukan pecundang. Dengan demikian tugas serang guru di samping mentransfer pengetahuan, juga harus membimbing peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, serta membentuk kepribadian peserta didik agar memiliki reaksi yang nrmal/ideal sebagai bekal hidupnya di masyarakat. Untuk menjalankan tugas yang besar dan berat tersebut, guru berpihak pada tiga pilar (a) apa yang diajarkan yang di dalamnya ada tujuan dan materi ; (b) siapa yang dibelajarkan yang di dalamnya terdapat kndisi individual peserta didik; (c) mdel dan teknik pembelajarannya bersifat knstektual dan integratif. Di antara ketiga pilar tersebut, yang harus diperhatikan leh serang guru adalah pilar kedua yaitu individual peserta didik. Dalam pilar kedua tersebut akan dirumuskan tujuan meliputi identifikasi kemampuan awal peserta didik, perbedaan ptensi peserta didik, gaya belajar peserta dipdik, dan strategi dan sub strategi belajar peserta didik. 14

2.5.1 Identifikasi Kemampuan Awal Peserta Didik Nur dalam (Mdul Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kmpetensi: 1999:4) menyatakan para ahli filsafat dan guru pada zaman Yunani berteri bahwa apa pyang telah diketahui individu sedikit atau banyak berpengaruh pada apa yang dipelajarinya. Para ahli psiklgi kgnitif mdern membenarkan pendapat ini dengan bukti bahwa hubungan infrmasi lama dalam memri dengan infrmasi baru dalam prses pembelajaran sangatlah tepat. Pendapat ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan awal peserta didik menentukan keberhasilannya dalam pembelajaran. Pengetahuan baru fakta, knsep, dan keterampilan tidak dapat dipelajari jika pengetahuan terkait belum dipahami. 2.5.2 Perkembangan Kgnitif Peserta Didik Hadipranata dalam (Danim : 2002187) mendeskripsikan ciri-ciri kgnitif sebagai berikut: Asli, artinya indikatr kgnitif tidak steretif. Tingkah laku yang merupakan representasi dari kgnisi bukan reaksi sesaat dari rangsangan luar, melainkan tingkah laku yang berjalan taat asas Luas, artinya bahwa individu dengan tingkat kgnisi yang baik akan cenderung banyak variasi dalam mempresentasikan tingkat kgnisinya Elabratif, artinya individu dengan tingkat kgnisi yang baik akan cenderung berfikir secara terinci, detail dan terurai. Berdasarkan ciri-ciri tersebut perkembangan kgnitif anak secara sistematis berjalan sesuai dengan kridr yang berkembang dalam pribadi si anak dalam bentuk keseimbangan ke arah tempat semua kgnisi bergerak. 15