INDIKATOR PENDIDIKAN Mengeluarkan uang dalam rangka membiayai proses pendidikan adalah investasi yang sangat menguntungkan dan dapat dinikmati selama-lamanya. 4 Lokasi: Kantor Bupati OKU Selatan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mencanagkan program Pendidikan Gratis untuk seluruh masyarakat Sumsel, tidak terkecuali di Kabupaten OKU Selatan. Hal ini disadari bahwa 37
pendidikan merupakan proses pemberdayaan peserta didik sebagai subjek sekaligus objek dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Mengingat pendidikan sangat berperan sebagai faktor kunci dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka pembangunan di bidang pendidikan meliputi pembangunan pendidikan secara formal maupun non formal. Pembangunan di bidang pendidikan memerlukan peran serta yang aktif tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari masyarakat. Karena belum semua anak di Sumatera Selatan dapat menikmati kesempatan pendidikan dasar, antara lain faktor kemiskinan keluarga. Titik berat pendidikan formal adalah peningkatan mutu pendidikan dan perluasan pendidikan dasar. Selain itu, ditingkatkan pula kesempatan belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain program pendidikan gratis, berbagai upaya juga dilakukan pemerintah, misalnya dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dan perbaikan kurikulum, Itu semua dalam rangka 38
mencapai terlaksananya program wajib belajar 9 tahun. Dengan semakin lamanya usia wajib belajar ini diharapkan tingkat pendidikan anak semakin membaik, dan tentu akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan penduduk. 4.1. Angka Melek Huruf Kemampuan baca tulis penduduk dewasa merupakan ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan, yang tercermin dari data angka melek huruf, yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca huruf latin dan huruf lainnya. 39
Tabel 4.1. Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2009-2011 No. Tahun Angka Melek Huruf (1) (2) (3) 1 2009 97.80 2 2010 97.90 3 2011 97.93 Sumber: BPS, 2011 Persentase penduduk yang melek huruf pada tahun 2011 mengalami kenaikan sedikit. Walaupun demikian, angka ini sudah cukup tinggi. Artinya penduduk yang buta huruf hanya tinggal 2,07 persen lagi. Memang buta huruf ini akan sulit diberantas sampai nol persen selama kemiskinan masih ada, akan tetapi bisa ditekan seminimal mungkin. 4.2. Rata-Rata Lama Sekolah Indikator lainnya untuk melihat tingkat pendidikan adalah rata-rata lama sekolah yang secara umum menunjukkan jenjang 40
pendidikan yang telah dicapai oleh penduduk usia 15 tahun keatas Rata-rata lama sekolah di Kabupaten OKU Selatan pada tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2009, rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten OKU Selatan sebesar 7,15 tahun yang artinya rata-rata penduduk bersekolah sampai tingkat SMP kelas 2. Tabel 4.2 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2009-2011 No. Tahun Rata-rata lama sekolah (1) (2) (3) 1 2009 7.15 2 2010 7.45 3 2011 7.47 Sumber: BPS, 2011 Sampai dengan tahun 2011, rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten OKU Selatan naik sedikit menjadi 7.47 tahun, akan tetapi hal ini tetap sama bahwa penduduk Kabupaten 41
OKU Selatan secara rata-rata bersekolah sampai kelas 2 tingkat SMP. Tentu saja untuk program Wajib Belajar 9 tahun angka ini hampir terpenuhi, akan tetapi jika kita melihat program dunia (UNDP) bahwa setiap penduduk harus menyelesaikan pendidikan selama 15 tahun yang berarti minimal mengenyam pendidikan sampai tingkat Diploma III, maka penduduk Kabupaten OKU Selatan masih jauh dari target dunia. 4.3. Tingkat Pendidikan Ada pergeseran pendidikan penduduk di Kabupaten OKU Selatan dari tahun 2010 ke 2011. Pergeseran ini terjadi di semua jenjang pendidikan. Jika kita perhatikan tabel 6.3, penduduk OKU Selatan 15 tahun ke atas yang tidak tamat SD mengalami penurunan, dan diikuti oleh peningkatan persentase penduduk yang tamat SD. Namun demikian, penduduk yang tamat SMP dan SMA di Kabupaten OKU Selatan mengalami penurunan tapi diikuti 42
juga oleh kenaikan persentase penduduk yang tamat perguruan tinggi. Hal ini berarti ada perpindahan ke luar Kabupaten OKU Selatan dari penduduk yang tamat SMP dan SMA, mungkin untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di daerah lain seperti ke Kota Palembang atau ke Baturaja atau luar Sumatera. Akan Tetapi bisa juga dalam rangka untuk bekerja. Di saat yang bersamaan, penambahan penduduk yang tamat perguruan tinggi bertambah walau kecil. Ini kemungkinan ada perpindahan masuk penduduk ke Kabupaten OKU Selatan dari luar, terutama putera daerah yang telah kembali setelat tamat dari perkuliahan. 43
Tabel 4.3 Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas Menurut Ijazah yang Dimiliki di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2010-2011 No. Ijazah yang dimiliki 2010 2011 (1) (2) (3) (4) 1 Tdk punya ijazah SD 30.47 19.40 2 SD Sederajat 29.88 40.70 3 SMP Sederajat 19.80 21.78 4 SMA Sederajat 17.46 14.78 5 PT 2.39 3.35 Sumber: SUSENAS 2010-2011 44
4.4. Tingkat Partisipasi Sekolah Untuk melihat seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan yang ada dapat dilihat dari persentase penduduk yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka partisipasi sekolah (APS). Meningkatnya angka partisipasi sekolah berarti menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, utamanya yang berkaitan dengan upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan. APS mempunyai keunggulan dapat mencerminkan partisipasi/akses pendidikan sesuai kelompok usia sekolah sehingga jelas menggambarkan seberapa besar penduduk yang sedang menikmati pendidikan. Tetapi kelemahannya, APS tidak dapat melihat di jenjang apa seseorang tersebut bersekolah/menikmati pendidikan. 45
Tabel 4.4 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Umur di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2009-2011 No. Kelompok Umur 2009 2010 2011 (1) (2) (3) (4) (5) 1 7-12 97.81 97.68 97.07 2 13-15 77.04 87.12 93.12 3 16-18 50.10 51.69 59.47 Sumber: SUSENAS 2009-2011 Tabel 4.4 menunjukkan semakin tinggi umur, angka partispasi sekolah semakin kecil, mengindikasikan bahwa masih banyak penduduk yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Walaupun demikian, ada peningkatan partisipasi sekolah penduduk usia SMP dan SMA. Angka partisipasi sekolah anak-anak usia 7-12 tahun (usia SD) pada tahun 2011 mengalami sedikit penurunan menjadi 97,07. Pada tahun 2011 untuk kelompok umur 13-15 tahun (usia SLTP), angka partisipasi sekolah naik menjadi 93.12 dibandingkan pada tahun 2010. Sedangkan pada kelompok umur 16-18 tahun 46
(usia SMA), pada tahun 2011 angka partisipasi sekolah naik juga menjadi 59,47 persen. Lebih jauh tentang partisipasi sekolah dapat dilihat dari Angka Partisipasi Murni yaitu tingkat partisipasi penduduk kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun di masing-masing jenjang pendidikan SD, SLTP dan SLTA. Angka Partisipasi Murni (APM) mencerminkan partisipasi dan akses penduduk bersekolah di jenjang tertentu sesuai kelompok usia pada jenjang tersebut (bersekolah tepat waktu). Tetapi APM memiliki kelemahan tidak dapat menggambarkan anak yang sekolah di luar kelompok umur di suatu jenjang seperti anak usia 5 6 tahun dan di atas 12 tahun yang masih bersekolah di SD/Sederajat. Inpres no 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNPPWBA) mempunyai target: Angka Partisipasi Murni (APM) SD/Sederajat minimal 95 persen 47
pada akhir tahun 2008; Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/Sederajat minimal 95 Persen akhir tahun 2008; serta persentase buta aksara 15 tahun ke atas maksimum 5 persen pada akhir tahun 2009. Tabel 4.5 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten OKU Selatan Tahun 2009-2011 Jenjang No. Pendidikan 2009 2010 2011 (1) (2) (3) (4) (5) 1 SD 96.27 95.03 91,29 2 SMP 68.36 74.24 71,41 3 SMA 33.24 49.15 48,01 Sumber: SUSENAS 2009-2011 Jika dibandingkan dengan tahun 2010, APM semua jenjang pendidikan mengalami penurunan pada tahun 2011mengalami penurunan pada tahun 2011. 48