ii DATA DAN INDIKATOR GENDER di INDONESIA
|
|
- Erlin Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 ii
3 Kata Pengantar i
4
5 DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar Isi... iii Daftar Tabel...v Daftar Gambar...xi Bab I KEPENDUDUKAN... 1 Bab II INDIKATOR GENDER Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) Indeks Pembangunan Gender (IPG)/Gender Development Index (GDI) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)/Gender Empowerment Measure (GEM) Tren/Kecenderungan IPM, IPG dan IDG, Tahun Bab III KEMISKINAN Bab IV PENDIDIKAN Angka Partispasi Sekolah (APS) Angka Partispasi Kasar (APK) iii
6 3. Angka Partispasi Murni (APM) Persentase Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah Bab V KESEHATAN Derajat dan Status Kesehatan Penduduk Ibu Derajat dan Status Kesehatan Penduduk Bayi dan Balita Narkoba AIDS Bab VI LINGKUNGAN Bab VII TENAGA KERJA Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pekerja Anak (Usia Tahun) iv
7 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun Tabel 1.2. Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Kelompok Umur Tahun Tabel 1.3. Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun Tabel 1.4. Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin, Tahun Tabel 1.5. Perkembangan Penduduk Miskin di Indonesia, Tahun Tabel 2.1. Tren/Kecenderungan IPM, IPG dan IDG, Tahun Tabel 2.2. Tren/Kecenderungan Variabel Pembentuk IPM, Tahun Tabel 2.3. Tren/Kecenderungan Variabel Pembentuk IPG, Tahun Tabel 2.4. Tren/Kecenderungan Variabel Pembentuk IDG, Tahun Tabel 3.1. Beberapa Karakteristik Demografi Rumah Tangga Miskin, Tahun Tabel 4.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)1) Menurut Usia Sekolah, Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, Tahun 2012 dan v
8 Tabel 4.2. Angka Partispasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi, Tahun Tabel 4.3. Angka Partispasi Kasar (APK) Menurut Provinsi, Tahun Tabel 4.4. APM Menurut Tingkat Pendidikan, Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, Tahun 2012 dan Tabel 4.5. Angka Partispasi Murni (APM) Menurut Provinsi, Tahun Tabel 4.6. Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar (SD), Tahun Tabel 4.7. Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah Pertama (SMP), Tahun Tabel 4.8. Persentase Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun Tabel 4.9. Angka Melek Huruf Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, Tahun 2012 dan Tabel Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, Tahun 2012 dan Tabel 5.1. Persentase Wanita Menurut Umur Perkawinan Pertama, Tahun vi
9 Tabel 5.2. Persentase Wanita Umur 10+ Tahun Pernah Kawin Menurut Usia Perkawinan Pertama, Tahun 2012 dan Tabel 5.3. Persentase Ibu Menurut Tipe Daerah dan Umur Perkawinan Pertama (Tahun), Tahun Tabel 5.4. Persentase Ibu menurut Status Perkawinan dan Tipe Daerah, Tahun Tabel 5.5. Rata-rata Umur Perkawinan Pertama Penduduk Indonesia, Tahun Tabel 5.6. Perkembangan Eo, IMR, CDR dan Jumlah Kematian, Tahun Tabel 5.7. Angka Kematian Ibu, Tahun Tabel 5.8. Persentase Wanita Berumur Tahun dan Berstatus Kawin yang sedang Menggunakan Alat/Cara Kontrasepsi Menurut Jenis Alat/ Cara KB, Tahun 2012 & Tabel 5.9. Persentase Ibu yang Pernah Memakai Alat/Cara KB menurut Tipe Daerah, Tahun Tabel Persentase Ibu yang Sedang Memakai Alat/Cara KB menurut Tipe Daerah, Tahun Tabel Rasio Tenaga Kesehatan per Penduduk, Tahun 2005, 2008, dan vii
10 Tabel Perkembangan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita Indonesia (per Kelahiran), Tahun Tabel Persentase Anak Umur Bulan yang Pernah Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi, Tahun 2012 dan Tabel Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Tipe Daerah dan Jenis Imunisasi, Tahun Tabel Jumlah Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Tahun Tabel Jumlah Kasus Narkoba Menurut Jenis, Tahun Tabel Jumlah Pasien Menurut Penyalahgunaan Zat di RSKO, Tahun viii
11 Tabel Jumlah Pasien Menurut Penyalahgunaan Zat di RSKO, Tahun Tabel Jumlah dan Persentase Penyalahguna Narkoba di RSKO yang Mengidap HIV+, Tahun Tabel Jumlah dan Proporsi Pasien Narkoba di RSKO Menurut Jenis Kelamin, Tahun Tabel Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin Tahun Tabel Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Resiko Tahun Tabel Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Golongan Umur Tahun Tabel 6.1. Persentase Kepala Rumah Tangga yang Menggunakan Air Minum Bersih menurut Jenis Kelamin, Tahun Tabel 6.2. Persentase Kepala Rumah Tangga yang Menggunakan Jamban Sendiri dengan Tangki Septik/SPAL menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, Tahun Tabel 6.3. Persentase Kepala Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik sebagai Sumber Penerangan menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal, Tahun ix
12 Tabel 7.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, Tahun Tabel 7.2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut Jenis Kelamin, Tahun Tabel 7.3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Provinsi dan Jenis Kelamin, Tahun Tabel 7.4. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Jenis Kelamin, Tahun Tabel 7.5. Persentase Pekerja Anak (Usia Tahun terhadap Penduduk Usia Tahun Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin, Tahun 2012 dan x
13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.3. Gambar 2.4. Gambar 3.1. Gambar 4.1. Gambar 4.2. Gambar 5.1. Gambar 5.2. Gambar 5.3. Jumlah Penduduk Indonesia menurut Jenis Kelamin, Tahun Peringkat IPM/HDI Menurut Provinsi, Tahun Peringkat IPG/GDI Menurut Provinsi, Tahun Peringkat IDG/GEM Menurut Provinsi, Tahun Kecenderungan IPM, IPG dan IDG, Tahun Kateristik Demografi Rumah Tangga Miskin, Tahun Tren Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar (SD), Tahun Tren Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah Pertama (SMP), Tahun Jumlah Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun xi
14 Gambar 5.4. Gambar 5.5. Gambar 5.6. Gambar 5.7. Gambar 5.8. Gambar 6.1. Gambar 6.2. Gambar 6.3. Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Tahun Jumlah dan Persentase Penyalahguna Narkoba di RSKO yang Mengidap HIV+, Tahun Jumlah dan Proporsi Pasien Narkoba di RSKO Menurut Jenis Kelamin, Tahun Persentase Kepala Rumah Tangga yang Menggunakan Air Minum Bersih menurut Jenis Kelamin, Tahun Persentase Kepala Rumah Tangga yang Menggunakan Jamban Sendiri dengan Tangki Septik/SPAL menurut Jenis Kelamin, Tahun Persentase Kepala Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik sebagai Sumber Penerangan menurut Jenis Kelamin, Tahun xii
15 BAB 1 Kependudukan xiii
16
17 1 KEPENDUDUKAN Tabel 1.1. Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin Tahun 2015 No Provinsi Jenis Kelamin (dalam ribuan) Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan Jumlah Persentase Jumlah Persentase (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Aceh 2, , , Sumatera Utara 6, , , Sumatera Barat 2, , , Riau 3, , , Jambi 1, , , Sumatera Selatan 4, , , Bengkulu , Lampung 4, , , Bangka Belitung , Kepulauan Riau 1, , DKI Jakarta 5, , , Jawa Barat 23, , , Jawa Tengah 16, , , DI Yogyakarta 1, , , Jawa Timur 19, , , Banten 6, , , Bali 2, , , Nusa Tenggara Barat 2, , , Nusa Tenggara Timur 2, , , Kalimantan Barat 2, , , Kalimantan Tengah 1, , , Kalimantan Selatan 2, , , Kalimantan Timur 2, , , Sulawesi Utara 1, , , Sulawesi Tengah 1, , , Sulawesi Selatan 4, , , Sulawesi Tenggara 1, , , Gorontalo , Sulawesi Barat , Maluku , Maluku Utara , Papua Barat Papua 1, , , INDONESIA 128, , , , Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 1
18 Tabel 1.2. Proyeksi Penduduk Indonesia Menurut Provinsi dan Kelompok Umur Tahun 2015 (dalam ribuan) No Nama Provinsi Kelompok Umur Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persen tase Jumlah Pendu duk (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Aceh 1, , , Sumatera Utara 4, , , Sumatera Barat 1, , , Riau 1, , , Jambi , , Sumatera Selatan 2, , , Bengkulu , , Lampung 2, , , Kep. Bangka Belitung , Kepulauan Riau , , DKI Jakarta 2, , , Jawa Barat 12, , , , Jawa Tengah 8, , , , DI Yogyakarta , , Jawa Timur 9, , , , Banten 3, , , Bali 1, , , Nusa Tenggara Barat 1, , , Nusa Tenggara Timur 1, , , Kalimantan Barat 1, , , Kalimantan Tengah , , Kalimantan Selatan 1, , , Kalimantan Timur 1, , , Sulawesi Utara , , Sulawesi Tengah , , Sulawesi Selatan 2, , , Sulawesi Tenggara , , Gorontalo , Sulawesi Barat , Maluku , , Maluku Utara , Papua Barat Papua , , INDONESIA 69, , , , Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 2
19 Tabel 1.3. Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun (dalam ribuan) Kelompok Umur Jumlah Penduduk Tahun 0-14 Tahun Tahun 60+ L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,461.7 Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 3
20 Gambar 1.1. Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin, Tahun , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Laki-laki Perempuan Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Tabel 1.4. Jumlah, Laju Pertumbuhan Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Indonesia, Tahun Tahun Jumlah Penduduk (Juta) Laju Pertumbuhan per Tahun (%) r Rasio Jenis Kelamin (1) (2) (3) (4) Catatan : r Angka diperbaiki Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia
21 Tabel 1.5. Perkembangan Penduduk Miskin di Indonesia, Tahun Tahun Jumlah Penduduk Miskin (juta) Persentase Penduduk Miskin (%) Perkotaan Perdesaan Perkotaan+ Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan+ Perdesaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Sumber: BPS 5
22
23 BAB 2 Indikator Gender 7
24
25 2 INDIKATOR GENDER 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) DKI JAKARTA D I YOGYAKARTA SULAWESI UTARA KALIMANTAN TIMUR RIAU KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN TENGAH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT KALIMANTAN UTARA BENGKULU SUMATERA SELATAN JAMBI KEP. BANGKA BELITUNG BALI JAWA TENGAH Indonesia JAWA BARAT JAWA TIMUR SULAWESI SELATAN ACEH LAMPUNG MALUKU SULAWESI TENGAH BANTEN GORONTALO KALIMANTAN SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT KALIMANTAN BARAT MALUKU UTARA PAPUA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR NUSA TENGGARA BARAT PAPUA Gambar 2.1. Peringkat IPM/HDI Menurut Provinsi, Tahun IPM Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender,
26 2. Indeks Pembangunan Gender (IPG)/Gender Development Index (GDI) Gambar 2.2. Peringkat IPG/GDI Menurut Provinsi, Tahun 2013 DKI JAKARTA D I YOGYAKARTA SUMATERA UTARA KALIMANTAN TENGAH SUMATERA BARAT BALI SULAWESI UTARA BENGKULU Indonesia SUMATERA SELATAN MALUKU JAWA TENGAH JAWA TIMUR RIAU SULAWESI BARAT KALIMANTAN SELATAN ACEH MALUKU UTARA NUSA TENGGARA TIMUR SULAWESI TENGGARA KALIMANTAN BARAT KEPULAUAN RIAU JAMBI LAMPUNG JAWA BARAT BANTEN SULAWESI SELATAN KALIMANTAN UTARA SULAWESI TENGAH PAPUA KALIMANTAN TIMUR KEP. BANGKA BELITUNG PAPUA BARAT GORONTALO NUSA TENGGARA BARAT IPG Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender,
27 3. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)/Gender Empowerment Measure (GEM) Gambar 2.3. Peringkat IDG/GEM Menurut Provinsi, Tahun 2013 MALUKU DKI JAKARTA D I YOGYAKARTA SULAWESI UTARA BENGKULU JAWA TENGAH JAWA TIMUR Indonesia SUMATERA SELATAN SUMATERA UTARA RIAU KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGAH JAWA BARAT JAMBI LAMPUNG KALIMANTAN SELATAN BANTEN SUMATERA BARAT SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN KALIMANTAN TIMUR BALI GORONTALO KEPULAUAN RIAU NUSA TENGGARA TIMUR ACEH MALUKU UTARA KALIMANTAN BARAT NUSA TENGGARA BARAT KEP. BANGKA BELITUNG PAPUA PAPUA BARAT IDG Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender,
28 4. Tren/Kecenderungan IPM, IPG dan IDG di Indonesia, Tahun Gambar 2.4. Kecenderungan IPM, IPG dan IDG di Indonesia, Tahun IPM IPG IDG Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender, Tabel 2.1. Tren/Kecenderungan IPM, IPG dan IDG di Indonesia, Tahun Indikator (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) IPM IPG IDG Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender,
29 Tabel 2.2. Tren/Kecenderungan Variabel Pembentuk IPM di Indonesia, Tahun Tahun Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Melek Huruf (%) Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Pengeluaran per Kapita Disesuaikan (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender, IPM Tabel 2.3. Tren/Kecenderungan Variabel Pembentuk IPG di Indonesia, Tahun Tahun Angka Harapan Hidup (Tahun) Angka Melek Huruf (%) Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Sumbangan Pendapatan (%) IPG L P L P L P L P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender,
30 Tabel 2.4. Tren/Kecenderungan Variabel Pembentuk IDG di Indonesia, Tahun Tahun Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%) Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi (%) Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja (%) IDG (1) (2) (3) (4) (5) Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender,
31 BAB 3 Kemiskinan 15
32
33 3 KEMISKINAN Tabel 3.1. Beberapa Karakteristik Demografi Rumah Tangga Miskin di Indonesia, Tahun Karakteristik Demografi Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Rata-Rata Jumlah ART (Jiwa) Persentase KRT Wanita (Persen) Persentase KRT Laki-laki (Persen) Rata-rata Usia KRT (Tahun) Sumber: BPS Gambar 3.1. Kateristik Demografi Rumah Tangga Miskin di Indonesia, Tahun Persentase KRT Wanita (Persen) Persentase KRT Laki-laki (Persen) Sumber: BPS 17
34
35 BAB 4 Pendidikan 19
36
37 4 PENDIDIKAN 1. Angka Partispasi Sekolah (APS) Tabel 4.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 1) Menurut Usia Sekolah, Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal di Indonesia, Tahun 2012 dan 2013 (Diolah dari Hasil Susenas) Kelompok Umur, Jenis Kelamin Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan 2012 r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7-12 L P L+P L P L+P L P L+P Catatan: r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk 1) Termasuk pendidikan non-formal (Paket A, Paket B dan Paket C) 21
38 Tabel 4.2. Angka Partispasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi di Indonesia, Tahun Provinsi SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SMK/ MA/ Paket C PT SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SM K/MA/ Paket C PT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat R i a u Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Kep Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur B a l i Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan
39 Provinsi SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SMK/ MA/ Paket C PT SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SM K/MA/ Paket C PT (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Indonesia Sumber: Susenas, BPS-RI 2. Angka Partispasi Kasar (APK) Tabel 4.3. Angka Partispasi Kasar (APK) Menurut Provinsi di Indonesia, Tahun Provinsi SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SMK/MA/ Paket C SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SMK/ MA/ Paket C (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat R i a u Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Kep Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat
40 Provinsi SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SMK/MA/ Paket C SD/MI/ Paket A SMP/Mts/ Paket B SM/SMK/ MA/ Paket C (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur B a l i Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Indonesia Sumber: Susenas, BPS-RI 24
41 3. Angka Partispasi Murni (APM) Tabel 4.4. APM Menurut Tingkat Pendidikan, Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal di Indonesia, Tahun 2012 dan 2013 (Diolah dari Hasil Susenas) Tingkat Pendidikan, Jenis Kelamin Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan 2012 r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1) SD/MI L P L+P ) SMP/MTS L P L+P ) SMA/SMK/MA L P L+P Catatan: r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk 1) 2) 3) Termasuk Paket A Termasuk Paket B Termasuk Paket C Tabel 4.5. Angka Partispasi Murni (APM) Menurut Provinsi di Indonesia, Tahun Provinsi SD/ MI/ Paket A SMP/ Mts/ Paket B SM/SMK /MA/ Paket C SD/ MI/ Paket A SMP/ Mts/ Paket B SM/SMK/ MA/ Paket C (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat R i a u
42 Provinsi SD/ MI/ Paket A SMP/ Mts/ Paket B SM/SMK /MA/ Paket C SD/ MI/ Paket A SMP/ Mts/ Paket B SM/SMK/ MA/ Paket C (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Kep Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur B a l i Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua
43 Provinsi SD/ MI/ Paket A SMP/ Mts/ Paket B SM/SMK /MA/ Paket C SD/ MI/ Paket A SMP/ Mts/ Paket B SM/SMK/ MA/ Paket C (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Papua Barat Indonesia Sumber: Susenas, BPS-RI 27
44 Tabel 4.6. Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar (SD) di Indonesia, Tahun TAHUN Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan (1) (2) (3) ,70 94, ,88 93, ,06 93, ,49 94, ,83 94, ,56 90, ,57 92, ,71 95,47 Sumber: BPS-RI Gambar 4.1. Tren Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar (SD) di Indonesia, Tahun Laki-laki Perempuan Sumber: BPS-RI 28
45 Tabel 4.7. Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia, Tahun TAHUN Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan (1) (2) (3) ,53 66, ,01 67, ,36 67, ,79 68, ,08 68, ,01 69, ,53 72, ,42 75,41 Sumber: BPS-RI Gambar 4.2. Tren Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia, Tahun Laki-laki Perempuan Sumber: BPS-RI 29
46 4. Persentase Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah Tabel 4.8. Persentase Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin di Indonesia Tahun 2013 Provinsi Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Provinsi Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Provinsi (Tahun) P L P+L P L P+L (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEP. BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH D I YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH
47 Provinsi Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Provinsi Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Provinsi (Tahun) P L P+L P L P+L (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA INDONESIA Sumber: Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2014 Tabel 4.9. Angka Melek Huruf Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal di Indonesia, Tahun 2012 dan 2013 (Diolah dari Hasil Susenas) Kelompok Umur Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan 2012 r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Laki-laki Perempuan Catatan : r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk 31
48 Tabel Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) Menurut Jenis Kelamin dan Daerah Tempat Tinggal di Indonesia, Tahun 2012 dan 2013 (Diolah dari Hasil Susenas) Jenis Kelamin Perkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan 2012 r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Laki-laki Perempuan Lakilaki+Perempuan Catatan : r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk 32
49 BAB 5 Kesehatan 33
50
51 5 KESEHATAN 1. Derajat dan Status Kesehatan Penduduk Ibu Tabel 5.1. Persentase Wanita Menurut Umur Perkawinan Pertama di Indonesia, Tahun (Diolah dari Hasil Susenas) Wanita Menurut Umur Perkawinan Pertama Provinsi 9-15 Tahun Tahun Tahun + 25 Tahun 2012 r r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat R i a u Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten B a l i Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
52 Wanita Menurut Umur Perkawinan Pertama Provinsi 9-15 Tahun Tahun Tahun + 25 Tahun Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur 2012 r r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia Catatan : r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk 36
53 Tabel 5.2. Persentase Wanita Umur 10+ Tahun Pernah Kawin Menurut Usia Perkawinan Pertama di Indonesia, Tahun 2012 dan 2013 (Diolah dari Hasil Susenas) KelompokUmur Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan 2012 r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Catatan : r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014, BPS Tabel 5.3. Persentase Ibu Menurut Tipe Daerah dan Umur Perkawinan Pertama (Tahun) di Indonesia, Tahun 2013 Tipe Daerah <= >=25 Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas Kor Tahun
54 Tabel 5.4. Persentase Ibu menurut Status Perkawinan dan Tipe Daerah di Indonesia, Tahun 2013 Status Perkawinan Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Sumber: Susenas Kor Tahun 2013 Tabel 5.5. Rata-rata Umur Perkawinan Pertama Penduduk Indonesia, Tahun 2013 Jenis Kelamin Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Laki-laki Perempuan Laki-laki - Perempuan Sumber: Susenas Kor Tahun
55 Tabel 5.6. Perkembangan Eo, IMR, CDR dan Jumlah Kematian di Indonesia, Tahun Indikator Fertilitas (1) (2) (3) (4) (5) (6) Eo Laki-laki Eo Perempuan Eo L+P IMR Laki-laki IMR Perempuan IMR L+P CDR JumlahKematian (000) 1, , , , ,598.7 Sumber: Proyeksi Penduduk , dalam Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014, BPS Ket: Eo = Angka Harapan Hidup IMR = Infant Mortality Rate atau Angka Kematian Bayi (AKB) CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar) Tabel 5.7. Angka Kematian Ibu di Indonesia, Tahun Sumber Kematian Maternal per kelahiran Hidup (1) (2) SDKI SDKI SDKI Sumber: BPS, SDKI 39
56 Tabel 5.8. Persentase Wanita Berumur Tahun dan Berstatus Kawin yang sedang Menggunakan Alat/Cara Kontrasepsi Menurut Jenis Alat/Cara KB di Indonesia, Tahun 2012 dan 2013 Alat/Cara Kontrasepsi Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan 2012 r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) MOW/Tubektomi MOP/Vasektomi AKDR/IUD/Spiral Suntikan KB/Norplant/Implanon/Alwalit Pil Kondom/Karet Intravag/Tisue/Kondom Wanita Cara Tradisional % Wanita Yang sedang Menggunakan Alat/Cara Kontrasepsi Catatan Sumber : r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk : Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014, BPS Tabel 5.9. Persentase Ibu yang Pernah Memakai Alat/Cara KB Menurut Tipe Daerah di Indonesia, Tahun Tahun Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Sumber: Susenas Kor Tahun
57 Tabel Persentase Ibu yang Sedang Memakai Alat/Cara KB Menurut Tipe Daerah di Indonesia, Tahun Tahun Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan (1) (2) (3) (4) Sumber: Susenas Kor Tahun 2013 Tabel Rasio Tenaga Kesehatan per Penduduk di Indonesia, Tahun 2005, 2008, dan 2011 TenagaKesehatan (1) (2) (3) (4) Dokter Bidan MantriKesehatan DukunBayi Sumber: Diolah dari Hasil Pendataan Potensi Desa 41
58 2. Derajat dan Status Kesehatan Penduduk Bayi dan Balita Tabel Perkembangan Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita Indonesia (per Kelahiran) di Indonesia, Tahun Indikator Kesehatan SDKI 1991 SDKI 1994 SDKI 1997 SDKI SDKI 2007 SDKI 2012 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Sumber: SDKI Tabel Persentase Anak Umur Bulan yang Pernah Diimunisasi Menurut Jenis Imunisasi di Indonesia, Tahun 2012 dan 2013 Jenis Imunisasi Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan 2012 r r r 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) BCG DPT Polio Campak Hepatitis B Catatan Sumber : r Angka diperbaiki menggunakan penimbang baru hasil proyeksi penduduk : Indikator Kesejahteraan Rakyat 2014, BPS 42
59 Tabel Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Tipe Daerah dan Jenis Imunisasi di Indonesia, Tahun 2013 Tipe Daerah BCG DPT Polio Campak/ Morbili Hepatitis B (1) (2) (3) (4) (5) (6) Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan Sumber: Susenas Kor Tahun
60 3. Narkoba Tabel Jumlah Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun No. PENGGOLONGAN NARKOBA TAHUN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Narkotika 11,135 17,834 19,045 18,977 21,119 88,110 2 Psikotropika 8,779 1,181 1,601 1,729 1,612 14,902 3 Bahan Adiktif 10,964 7,599 9,067 7,917 12,705 48,252 Lainnya JUMLAH 30,878 26,614 29,713 28,623 35, ,264 Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Tahun 2013 Edisi Tahun ,000 20,000 15,000 10,000 Gambar 5.1. Jumlah Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun ,135 8,779 10,964 17,834 7,599 19,045 9,067 18,977 7,917 21,119 12,705 5, ,181 1,601 1,729 1, Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif Lainnya Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun
61 Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun No. PENGGOLONGAN NARKOBA TAHUN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Narkotika 15,081 23,900 25,154 25,122 28, ,800 2 Psikotropika 11,687 1,502 1,997 2,062 1,868 19,116 3 Bahan Adiktif 11,635 8,020 9,438 8,269 13,356 50,718 Lainnya JUMLAH 38,403 33,422 36,589 35,453 43, ,634 Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun ,000 25,000 Gambar 5.2. Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Penggolongan Narkoba, Tahun ,900 25,154 25,122 28,543 20,000 15,000 10,000 15,081 11,687 11,635 8,020 9,438 8,269 13,356 5,000 1,502 1,997 2,062 1, Narkotika Psikotropika Bahan Adiktif Lainnya Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun
62 Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun No. JENIS KELAMIN TAHUN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Laki-laki 35,284 30,590 32,915 32,206 39, ,506 2 Perempuan 3,119 2,832 3,674 3,247 4,256 17,128 JUMLAH 38,403 33,422 36,589 35,453 43, ,634 Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun 2014 Gambar 5.3. Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Kelamin, Tahun ,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5, ,511 35,284 30,590 32,915 32,206 3,119 2,832 3,674 3,247 4, Laki-laki Perempuan Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun
63 Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun No. KELOMPOK UMUR TAHUN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 < ,731 1,515 1,771 2,103 2,377 9, ,430 4,987 5,361 5,460 6,246 27, ,756 8,915 11,691 10,307 16,167 56,836 5 > 30 21,373 17,917 17,649 17,451 18,855 93,245 JUMLAH 38,403 33,422 36,589 35,453 43, ,634 Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun 2014 Gambar 5.4. Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Kelompok Umur, Tahun ,000 20,000 15,000 10,000 5, ,731 5,430 9,756 21, ,515 4,987 8,915 17, ,771 5,361 11,691 17, ,103 5,460 10,307 17, ,377 6, ,167 18,855 < > 30 Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun
64 Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun No. TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 SD 4,763 4,009 5,087 4,974 7,540 26,373 2 SLTP 8,322 8,254 9,989 9,743 12,169 48,477 3 SLTA 24,326 20,217 20,398 19,633 22, ,526 4 PT ,115 1,103 1,106 5,258 JUMLAH 38,403 33,422 36,589 35,453 43, ,634 Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun ,000 25,000 20,000 Gambar 5.5. Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Tahun ,326 20,217 20,398 19,633 22,952 15,000 10,000 5, ,322 8,254 9,989 9,743 4, , ,087 1,115 4,974 1,103 7,540 12,169 1, SD SLTP SLTA PT Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun
65 Tabel Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Tahun No. JENIS PEKERJAAN TAHUN JUMLAH (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 PNS ,560 2 Polri/TNI ,366 3 Swasta 14,550 13,913 17,381 16,018 19,731 81,593 4 Wiraswasta 11,256 7,458 7,693 7,485 9,010 42,902 5 Petani ,078 1,385 2,107 6,252 6 Buruh 3,598 3,943 3,522 4,012 4,944 20,019 7 Mahasiswa ,341 8 Pelajar ,121 3,587 9 Pengangguran 6,374 5,685 5,080 4,544 5,331 27,014 JUMLAH 38,403 33,422 36,589 35,453 43, ,634 Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun 2014 Gambar 5.6. Jumlah Tersangka Kasus Narkoba Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Tahun ,000 20,000 15,000 10,000 5, ,550 11,256 3,598 6, ,913 17,381 16,018 19,731 7,458 3,943 5, ,693 1,078 3, , ,485 1,385 4, , ,010 2,107 4, ,121 5, PNS Polri/TNI Swasta Wiraswasta Petani Buruh Mahasiswa Pelajar Pengangguran Sumber: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Maret 2014, dalam Jurnal Data P4GN Tahun 2013 Edisi Tahun
66 Tabel Jumlah Kasus Narkoba Menurut Jenis, Tahun Tahun Jenis (1) (2) (3) (4) (5) (6) Ganja 8,459 8,722 7,096 5,913 6,476 Heroin 1, Hashish Kokain Kodein Morfin Ekstasi 2,094 1, Shabu 6,522 7,652 9,270 11,819 11,247 Daftar G 1,167 1, ,273 1,419 Benzodiazepin Barbiturat Ketamin Miras 9,429 10,742 7,451 8,880 7,745 Sumber: Badan Narkotika Nasional dan POLRI,
67 Tabel Jumlah Pasien Menurut Penyalahgunaan Zat di RSKO, Tahun Penyalahgunaan Tahun Zat (1) (2) (3) (4) (5) (6) Alkohol Opioda Ganja Sedatif Hipnotik Amphetamine Benzodiazepin Multiple Sumber: Rumah Sakit Ketergantungan Obat, 2014 Tabel Jumlah Pasien Menurut Penyalahgunaan Zat di RSKO, Tahun Penyalahgunaan Zat Tahun (1) (2) (3) (4) (5) (6) Alkohol Opioda Ganja Sedatif Hipnotik Amphetamine Benzodiazepin Multiple Sumber: Rumah Sakit Ketergantungan Obat,
DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011
No. 07/01/31/Th. XV, 2 Januari 2013 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2011 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) DKI Jakarta Tahun 2011 A. Penjelasan Umum
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Indikasi adanya ledakan penduduk di Indonesia yang ditunjukkan beberapa indikator demografi menjadikan
Lebih terperinci(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber
I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan
Lebih terperinciDATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA
DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA Drs. Razali Ritonga, MA (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI) Disampaikan di Lokakarya Perkawinan Anak, Moralitas Seksual, dan Politik
Lebih terperinciLAMPIRAN DATA INDONESIA
LAMPIRAN DATA LAPORAN NEGARA PIHAK SESUAI PASAL 44 KONVENSI LAPORAN PERIODIK KETIGA DAN KEEMPAT NEGARA PIHAK TAHUN 2007 INDONESIA - 1 - DAFTAR TABEL DAN GRAFIK TABEL Tabel 1. Jumlah Penduduk menurut Golongan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT
No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2007 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinciBAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL
BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL 2.1 Indeks Pembangunan Manusia beserta Komponennya Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM; Human Development Index) merupakan salah satu indikator untuk mengukur
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014
12 IndikatorKesejahteraanRakyat,2013 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT NUSA TENGGARA TIMUR 2014 No. ISSN : 0854-9494 No. Publikasi : 53522.1002 No. Katalog : 4102004 Ukuran Buku Jumlah Halaman N a s k a
Lebih terperinciDATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA
DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA DATA STATISTIK TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA Drs. Razali Ritonga, MA (Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI) Disampaikan di Lokakarya
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2012
No. 12/02/31/Th. XVI, 5 Februari 2014 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER Provinsi DKI Jakarta TAHUN 2012 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) DKI Jakarta Tahun 2012 A. Penjelasan Umum
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar
Lebih terperinciPERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67
RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS 2015 Dalam kaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan, meningkatnya derajat kesehatan penduduk di suatu wilayah, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciSTATISTIK GENDER 2011
STATISTIK GENDER 211 STATISTIK GENDER 211 ISBN: 978-979 - 64-46 - 9 No. Publikasi: 421.111 Katalog BPS: 21412 Ukuran Buku: 19 cm x 11 cm Naskah: Sub Direktorat Statistik Rumah tangga Gambar Kulit: Sub
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciJURNAL DATA TERKAIT NARKOTIKA TAHUN 2014
JURNAL DATA TERKAIT NARKOTIKA Sumber : Buku Jurnal Data P4GN Tahun 2014 Edisi Tahun 2015 *) Data Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Maret 2015 I. Data Kasus Tahun 2014 A. Jumlah Kasus Narkotika, Psikotropika
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sampai 2015 menunjukkan kenaikan setiap tahun. Jumlah penduduk
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten
Lebih terperinciAkhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas
Lebih terperinciSTATISTIK PENDUDUK PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
STATISTIK PENDUDUK 1971-2015 PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Statistik Penduduk 1971-2015 Ukuran Buku : 27 Cm x 19 Cm (A4) Jumlah Halaman : 257 halaman Naskah : Pusat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592
Lebih terperinciPENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN
PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN 2010-2014 NINA SARDJUNANI Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang SDM dan Kebudayaan Disampaikan dalam Rakornas
Lebih terperinci. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.
S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan
Lebih terperinciPREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN Status Gizi Provinsi
LAMPIRAN 1 PREVALENSI BALITA GIZI KURANG BERDASARKAN BERAT BADAN MENURUT UMUR (BB/U) DI BERBAGAI PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2013 Status Gizi No Provinsi Gizi Buruk (%) Gizi Kurang (%) 1 Aceh 7,9 18,4
Lebih terperinciBPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR
Lebih terperinciPEMBANGUNAN MANUSIA BERBASIS GENDER TAHUN 2015
BPS PROVINSI MALUKU No. 05/010/81/Th. I, 3 Oktober 2016 PEMBANGUNAN MANUSIA BERBASIS GENDER TAHUN 2015 Untuk melngkapi penghitungan IPM, UNDP memasukan aspek gender ke dalam konsep pembangunan manusia.
Lebih terperinciSOSIOSFIR. Sosiosfir. Sosiosfir dan Kesehatan. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar.
SOSIOSFIR Sosiosfir Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar. Pola pikir seseorang: Sikap, pengetahuan, kepercayaan dan norma. Pola pikir menentukan perilaku 1 2 Perilaku
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciFungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode. 1 010022 Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154
ALOKASI ANGGARAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN YANG DILIMPAHKAN KEPADA GUBERNUR (Alokasi Anggaran Dekonsentrasi Per Menurut Program dan Kegiatan) (ribuan rupiah) 1 010022 : DKI Jakarta 484,909,154
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017
No. 41/07/36/Th.XI, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017 GINI RATIO PROVINSI BANTEN MARET 2017 MENURUN Pada 2017, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Banten yang diukur
Lebih terperinciPROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014
PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciRUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN
Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22
Lebih terperinciTABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011
TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529
Lebih terperinciKULIAH UMUM PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA
BADAN PUSAT STATISTIK KULIAH UMUM PROYEKSI PENDUDUK INDONESIA 2010-2035 Pembicara: Drs. Razali Ritonga, MA Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan, BPS-RI Kampus FEB UNAIR, Surabaya 08 Maret 2018 PENYUSUNAN
Lebih terperinciBoleh dikutip dengan mencantumkan sumbernya
INDIKATOR KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PROVINSI ACEH 2016 Nomor Publikasi : 11522.1605 Katalog BPS : 4102004.11 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : xvii + 115 Halaman Naskah Gambar Kulit Diterbitkan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2012 MENCAPAI 28,59 JUTA ORANG Pada bulan September 2012, jumlah penduduk
Lebih terperinciC UN MURNI Tahun
C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN
Lebih terperinciINDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G /
Katalog BPS : 4103.5371 INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT K O T A K U P A N G 2 0 0 5 / 2 0 0 6 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA KUPANG INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KOTA KUPANG 2005/2006 No. Publikasi : 5371.0612
Lebih terperinciIPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014
IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciAntar Kerja Antar Daerah (AKAD)
Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Konsep Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) merujuk pada mobilitas pekerja antar wilayah administrasi dengan syarat pekerja melakukan pulang pergi seminggu sekali atau sebulan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/01/Th. XVII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2013 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 MENCAPAI 28,55 JUTA ORANG Pada bulan September 2013, jumlah
Lebih terperinciEstimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013)
Lampiran Estimasi Kesalahan Sampling Riskesdas 2013 (Sampling errors estimation, Riskesdas 2013) Berikut ini beberapa contoh perhitungan dari variabel riskesdas yang menyajikan Sampling errors estimation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan Indonesia saat ini adalah menghadapi bonus demografi tahun 2025 yang diikuti dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Badan Perencanaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN
BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014
BADAN PUSAT STATISTIK No. 52/07/Th. XVII, 1 Juli 2014 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2014 JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2014 MENCAPAI 28,28 JUTA ORANG Pada Maret 2014, jumlah penduduk miskin (penduduk
Lebih terperinci- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018
- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018 MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013
PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI INDONESIA 2013 ISBN: 978-979 - 064-666 - 7 No. Publikasi: 04210.1310 Katalog BPS: 2104010 Ukuran Buku: 11 cm x 19 cm Jumlah Halaman: vii + 48 Naskah: Subdirektorat Statistik
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017
PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2017 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN MARET 2017 MENCAPAI 10,64 PERSEN No. 66/07/Th. XX, 17 Juli 2017 Pada bulan Maret 2017, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016
BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No.39/07/Th.XX, 17 Juli 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SULAWESI TENGGARA MARET 2017 MENURUN TERHADAP MARET 2016 GINI RATIO PADA MARET 2017 SEBESAR
Lebih terperinciKEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG DATA SASARAN PROGRAM KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS
Lebih terperinci2
2 3 c. Pejabat Eselon III kebawah (dalam rupiah) NO. PROVINSI SATUAN HALFDAY FULLDAY FULLBOARD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACEH
Lebih terperinciDATA MENCERDASKAN BANGSA
Visi BPS Pelopor Data Statistik Terpercaya untuk Semua Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 237,6 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,49 persen per tahun DATA MENCERDASKAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2010 Kepala Pusat Data dan Surveilans Eidemiologi. dr. Jane Soepardi NIP
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2008 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinciTabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi
Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86
Lebih terperinciBUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN
BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 BUKU SAKU DATA DAN INDIKATOR SOSIAL SUMATERA SELATAN 2006 2010 Nomor Publikasi: 16522.11.04 Katalog BPS: 3101017.16 Naskah: Seksi Statistik
Lebih terperinciSURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016
SURVEI NASIONAL LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN 2016 1 PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 SURVEI NASIONAL 2013 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengamanatkan Otoritas Jasa Keuangan untuk
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 No. 103/11/Th. XX, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2017 A. KEADAAN KETENAGAKERJAAN Agustus 2017: Tingkat
Lebih terperinciDISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012
DISPARITAS KEMISKINAN MASIH TINGGI - SEPTEMBER 2012 DKI JAKARTA BALI KALIMANTAN SELATAN BANGKA BELITUNG BANTEN KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KEPULAUAN RIAU SULAWESI UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA
Lebih terperinciw tp :// w ht.b p w.id s. go ii Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 ISBN : 978-979-064-314-7 No. Publikasi: 04000.1109 Katalog
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DATA PEMBANGUNAN DAERAH - BAPPEDA PROVINSI BANTEN
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Penyusunan Booklet Data Pembangunan Daerah Provinsi Edisi II Tahun 213 telah selesai. Mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun 24 tentang pemerintahan
Lebih terperinciNusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.
LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Para pemakai data kependudukan, khususnya para perencana, pengambil kebijaksanaan, dan peneliti sangat membutuhkan data penduduk yang berkesinambungan dari tahun ke
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN
PERENCANAAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS-DATA MEMPERTAJAM INTERVENSI KEBIJAKAN RAPAT KERJA TEKNIS TKPK TAHUN 2015 KERANGKA ANALISIS SITUASI KEMISKINAN KOMPONEN ANALISIS Perubahan akibat intervensi
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2009
BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK No. 43/07/Th. XII, 1 Juli 2009 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2009 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2008
BADAN PUSAT STATISTIK No. 37/07/Th. XI, 1 Juli 2008 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2008 Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada bulan Maret 2008 sebesar
Lebih terperinciKESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
Lebih terperinciSOSIOSFIR. Sosiosfir. Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar.
SOSIOSFIR 1 Sosiosfir Lingkungan yang tercipta akibat interaksi antar manusia secara menalar. Pola pikir seseorang: Sikap, pengetahuan, kepercayaan dan norma. Pola pikir menentukan perilaku 2 1 Perilaku
Lebih terperinci4203002 2 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 PROFIL KESEHATAN ffiu DAN ANAK 2012 Profil Kesehatan Ibu dan Anak 2012 ISSN: 2087-4480 No. Publikasi: 04230.1202 Katalog BPS: 4203002 Ukuran Buku: 18,2 cm x
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016
No. 05/01/Th. XX, 3 Januari 2017 PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016 PERSENTASE PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 10,70 PERSEN Pada bulan September 2016, jumlah penduduk miskin (penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentu dapat menjadi penghambat bagi proses pembangunan. Modal manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara sedang berkembang, pada umumnya memiliki sumber daya manusia (SDM) yang melimpah namun dengan kualitas yang masih tergolong rendah. Hal ini tentu dapat
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 13/02/12/Th. XX, 06 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,312 Pada ember
Lebih terperinciJumlah Akomodasi, Kamar, dan Tempat Tidur yang Tersedia pada Hotel Bintang Menurut Provinsi,
yang Tersedia pada Menurut, 2000-2015 2015 yang Tersedia pada ACEH 17 1278 2137 SUMATERA UTARA 111 9988 15448 SUMATERA BARAT 60 3611 5924 RIAU 55 4912 7481 JAMBI 29 1973 2727 SUMATERA SELATAN 61 4506 6443
Lebih terperincihttps://rotendaokab.bps.go.id
KATA PENGANTAR Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 disusun guna memenuhi kebutuhan pengguna data statistik khususnya data statistik sosial. Oleh karena itu BPS Kabupaten
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinci